Anda di halaman 1dari 1

ANTAN DELAPAN

Antan delapan adalah salah satu kesenian di daerah kabupaten muara enim
pada umumnya, dimana asal mula terbentuknya antan delapan ini adalah dari
kebiasaan para muda-mudi di suatu daerah pada saat membantu orang tuanya
menumbuk padi menjadi beras secara berpasang-pasangan dengan
menggunakan alat penumbuk padi berupa lesung (4 buah ) dan antan ( 8 buah )
dan sebagai ungkapan kegembiraan mereka, suara dari tumbukan padi tersebut
menciptan sebuah irama sehingga irama ini diberikan iringan tembang
berbentuk pantun bersahut-sahutan yang isi dari pantun tersebut berupa
nasehat, ucapan, kata jenaka.
Antan delapan ini biasanya ditampilkan pada saat adanya acara hajatan, acara
perayaan panen, atau adanya tamu-tamu yang berkunjung sebagai hiburannya.
Tidak ketinggalan juga para gadis yang lain sebanyak 8 orang membawa
selendang untuk menari mengiringi irama dari antan delapan tersebut.
Selanjutnya penari antan delapan ini memberikan selendangnya kepada para
tamu dengan cara selendang tersebut dikalungkan kepada tamu yang dituju
sebagai bentuk penghormatan untuk mengajak bergembira menari bersama.
Sebagai bentuk apresiasi para tamu terhadap si penari,maka tamu yang diajak
menari memberikan sawerannya kepada penarinya yang tentunya akan
menambah semaraknya tampilan acara tersebut.
Dan sudah menjadi kebiasaan para penari antan delapan ini mengenakan
pakaian melayu yaitu berupa baju kebaya beserta kainnya, juga alat musik
yang mengiringi berupa : jidor, gendang, gitar, biola, gong, tamborin untuk
menambah indahnya irama anatan delapan.

Anda mungkin juga menyukai