Kelas
: XII MIA 5 / 1
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha
Esa kepada manusia sejak lahir. Sifatnya universal, tidak terpengaruh status
kewarganegaraan seseorang.
Kewajiban warga negara adalah tindakan atau perbuatan yang harus dilaksanakan
oleh seorang warga negara, dibatasi oleh status kewarganegaraan.
Hak memeluk agama sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan : Pasal 29 ayat 2
3. Faktor Internal
Keadaan psikologis pelaku yang bersifat egois, dan tingkat kesadaran para pelaku
pelanggaran hak warga Negara yang rendah.
Faktor Eksternal
a. Perangkat hukum yang tidak tegas dalam memberikan sanksi pelanggaran hak
warga Negara.
b. Ekonomi : kemiskinan memungkinkan seseorang melakukan pelanggaran.
c. Kekuasaan dapat menimbulkan kejahatan kerah putih (penjahat berdasi).
d. Sosial : adanya kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin menumbuhkan
pelanggaran HAM.
4. Yang harus dilakukan adalah dengan menegakkan keadilan dengan baik dan
meningkatkan kesadaran warga negara dalam memenuhi kewajibanya. Dengan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang bekerja dalam pemecahan persoalan
hak dan kewajiban warga negara dengan berlaku jujur, menolak suap, tidak pilih
kasih,
dan bertanggungjawab menjalankan tugas sebagaimana seharusnya seorang warga
Negara.
5. Menyadari bahwa setiap orang punya hak dan hak kita dibatasi oleh orang lain,
sehingga kita tidak bisa seenaknya menggunakan hak kita. Selain itu, kewajiban
merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan. Jangan menuntut hak bila kewajiban
belum dipenuhi.
Uji Kompetensi Bab 5
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas dan akurat!
1. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan suatu negara mengadakan hubungan
internasional.
2. Kemukakan klasifikasi perjanjian internasional.
3. Jelaskan tahap-tahap pembuatan perjanjian internasional.
4. Jelaskan peran perwakilan diplomatik Republik Indonesia.
5. Deskripsikan berbagai bentuk kerja sama dan perjanjian internasional yang
dilakukan
Indonesia dengan negara lain.
Jawab :
1. Faktor internal: Ketakutan negara-negara untuk mendapatkan intervensi dari
negara
lain baik melalui kudeta ataupun hal-hal lain, sehingga mereka mengadakan hubungan
internasional untuk menjamin kelangsungan negara tanpa intervensi tersebut.
Faktor eksternal:
- Hukum alam bahwa suatu negara tidak bisa hidup sendiri
- Untuk menjalin komunikasi dengan negara lain
- Untuk menciptakan perdamaian dan kesejahteraan masyarakat dunia.
- Untuk menyelesaikan masalah yang timbul antar Negara
Klasifikasi dari segi struktur. Penggolongan dari segi struktur dibedakan atas :
a. Law making treaties. Law making treaties merupakan perjanjian
internasional yang mengandung kaedah-kaedah hukum yang dapat berlaku
secara universal bagi anggota-anggota masyarakat bangsa-bangsa, oleh
karena itu jenis perjanjian ini dikategorikan sebagai sumber langsung dari
hukum internasional, yang terbuka bagi pihak lain yang tadinya tidak turut
serta dalam perjanjian, dengan kata lain tidak ikut dalam Konvensi Jenewa
1949 mengenai perlindungan korban perang.
b. Treaty contracts (perjanjian yang bersifat kontrak). Dengan treaty contracts
dimaksudkan perjanjian dalam hukum perdata hanya mengikat pihak-pihak
yang mengadakan perjanjian-perjanjian. “Legal effect” dari treaty contract
ini hanya menyangkut pihak-pihak yang mengadakannya, dan tertutup bagi
pihak ketiga. Oleh karena itu “treaty contract” tidak melahirkan aturanaturan hukum
yang berlaku umum, sehingga tidak dapat dikategorikan
sebagai perjanjian yang umum.
-
Menurut subjeknya
a. Perjanjian bilateral, adalah suatu bentuk perjanjian yang dibuat atau diadakan
oleh dua negara.
b. Perjanjian multilateral, adalah suatu bentuk perjanjian yang diadakan oleh lebih
dari dua negara.