Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI)

Komang Aristia Dewi (1706091030)


Komang Ariska Yani (1706091031)
Luh Ratna Dewi Savitri (1706091055)
Gst. Ayu Mega Ardi Lestari (1706091057)

PRODI DIII KEBIDANAN


JURUSAN ILMU OLAHRAGA DAN KESEHATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PEDIDIKAN GANESHA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : MP-ASI untuk Bayi


Sasaran : Ibu Balita
Tempat : Balai Banjar Kelurahan Seririt
Hari/Tanggal : Kamis, 12 September 2019
Waktu : 1 x 30 menit

A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa. Pemberian ASI ikut memegang peranan dalam pembangunan manusia yang berkualitas.
Dengan bertambahnya umur bayi, bertambah pula kebutuhan akan zat-zat gizi. Oleh karena itu
mulai umur 6 bulan, selain ASI bayi perlu diberi makanan lain. Makanan ini disebut Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI), yang diberikan kepada bayi sampai umur 24 bulan.

B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat mengerti tentang pemberian
makanan tambahan pada bayi dan kapan sebaiknya diberikan pada bayi.

C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan penjelasan selama 20 menit, ibu mampu:
1. Menjelaskan bagaimana cara membuat MP-ASI
2. Ibu dapat mengasuh balita dengan terampil dalam membuat MP-ASI.

D. Materi Penyuluhan
Adapun materi dari penyuluhan ini adalah sebagai berikut.
1. Pengertian MP-ASI
2. Pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik dan benar
3. Cara membuat MP-ASI
4. Permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi
5. Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini
E. Metode
Adapun metode yang digunakan untuk penyuluhan ini adalah sebagai berikut.
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. Media
Adapun media yang digunakan untuk penyuluhan ini adalah sebagai berikut.
1. Lembar balik
2. Buku KIA

G. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan pada akhir pemberian materi dengan memberikan pertanyaan secara
tertulis (angket) adalah sebagai berikut.
1. MP-ASI mulai diberikan setelah bayi berusia 6 bulan. (Benar atau Salah)
2. Setelah berusia 6 bulan, bayi yang diberi MP-ASI tidak perlu diberi ASI. (Benar atau
Salah)
3. Makanan bayi umur 6-12 bulan adalah ASI, buah, dan nasi tim. (Benar atau Salah)
4. Beras memiliki resiko alergi yang rendah. (Benar atau Salah)
5. Kaldu adalah benda penting yang sebaiknya dimiliki setiap saat terutama ketika bayi
sudah bisa memasaknya. (Benar atau Salah)
6. Jika bayi sudah mulai terbiasa makan, bisa ditambah porsinya atau ditambah kekentalan
buburnya. (Benar atau Salah)
7. Berikan sayuran terlebih dahulu sebelum diberikan buah-buahan, sehingga bayi tidak
lebih dahulu kenal manisnya buah. (Benar atau Salah)
8. MP-ASI yang baik adalah yang dibuat pabrik. (Benar atau Salah)
9. Dalam memberikan MP-ASI yang penting banyaknya. (Benar atau Salah)

H. Pengorganisasian & Uraian Tugas


1. Protocol / Pembawa Acara : Komang Aristia Dewi
2. Penyuluh / Pengajar : 1. Luh Ratna Dewi Savitri
2. Gusti Ayu Mega Ardi Lestari
3. Fasilitator : Komang Ariska Yani
I. Proses Pelaksanaan
NO. WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN
PESERTA
1. 3 menit Pembukaan : a. Menjawab
a. Memberi salam salam
b. Memperkenalkan diri b. Menyimak
c. Menyampaikan pokok c. Menyimak
bahasan d. Menyimak
d. Menyampaikan tujuan
2. 15 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
Menyampaikan meteri tentang : mendengarkan
6. Pengertian MP-ASI
7. Pemberian makanan anak
umur 0-24 bulan yang baik
dan benar
8. Cara membuat MP-ASI
9. Permasalahan dalam
memberikan MP-ASI pada
bayi
a. Akibat pemberian MP-ASI
terlalu dini
3. 10 menit Evaluasi : Mengisi angket
Mengajukan pertanyaan tertulis yang diberikan
(angket)
4. 2 menit Terminasi a. Mendengarkan
a. Mengucapkan terimakasih b. Menjawab salam
atas peran serta peserta
b. Mengucapkan salam
penutup

J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Posyandu Kelurahan Seririt
2. Evaluasi Proses
a. Sasaran atau peserta memperhatikan dan mendengarkan selama penyuluhan
berlangsung.
b. Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
c. Sasaran menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemberi materi
d. Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung.
e. Tanya jawab berlangsung dengan baik
3. Evaluasi Hasil
Penyuluhan berhasil karena sasaran mampu menjawab pertanyaan 80% dengan benar.

K. Pengorganisasian
Pembawa Acara : Komang Aristia Dewi
Pembiacara : 1. Luh Ratna Dewi Savitri
2. Gusti Ayu Mega Ardi Lestari
Fasilitator : Komang Ariska Yani
Pembimbing : Nengah Murtiasih, A.Md. Keb

L. Sumber
Hendra Agus. JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 17 Nomor 1 April
2017
Buku KIA 2018
M. Materi
1. Pengertian MP-ASI
Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi
diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
MP-ASI diberikan mulai umur 6 bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat umur
bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena tumbuh kembang,
sedangkan ASI yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi.
MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan
dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun
jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak.
Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk
pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada
periode ini.
2. Pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik dan benar
Sesuai dengan bertambahnya umur bayi/anak, perkembangan dan kemampuan
bayi/anak menerima makanan, makanan bayi/anak umur 0-24 bulan dibagi menjadi 5
tahap :
 Makanan bayi umur 0 – 6 bulan
 Makanan bayi umur 6 – 9 bulan
 Makanan bayi umur 9 – 12 bulan
 Makanan anak umur 12 – 24 bulan
Makanan anak umur 12 – 24 bulan
Pada situasi khusus seperti anak sakit atau ibu bekerja, pemberian makanan
bayi/anak perlu penanganan secara khusus.
A. Makanan Bayi Umur 0 – 6 Bulan
a. Hanya ASI saja ( ASI Eksklusif )
Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI terutama pada
30 menit pertama setelah lahir. Pada periode ini ASI saja sudah dapat
memenuhi kebutuhan gizi bayi. Perlu diingat bahwa ASI adalah makanan
terbaik untuk bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu. Dengan menyusui
akan terbina hubungan kasih sayang antara ibu dan anak.
b. Berikan kolostrum
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan berwarna
kekuning-kuningan. Kolostrum mengandung zat-zat gizi dan zat kekebalan
yang tinggi.
c. Berikan ASI dari kedua payudara
Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong, kemudian pindah ke payudara
lainnya, ASI diberikan 8 – 10 kali setiap hari.
B. Makanan Bayi Umur 6– 9 Bulan
a. Pemberian ASI diteruskan, diberikan dari kedua payudara secara bergantian
b. Bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI berbentuk lumat halus karena bayi
sudah memiliki reflek mengunyah. Contoh MP-ASI berbentuk halus antara lain
: bubur susu, biskuit yang ditambah air atau susu, pisang dan pepaya yang
dilumatkan. Berikan untuk pertama kali salah satu jenis MP-ASI, misalnya
pisang lumat. Berikan sedikit demi sedikit mulai dengan jumlah 1-2 sendok
makan, 1-2 kali sehari. Berikan untuk beberapa hari secara tetap, kemudian baru
dapat diberikan jenis MP-ASI yang lainnya.
c. Perlu diingat tiap kali berikan ASI lebih dulu baru MP-ASI, agar ASI
dimanfaatkan seoptimal mungkin. MP-ASI berbentuk cairan diberikan dengan
sendok, jangan sekali-kali menggunakan botol dan dot. Penggunaan botol dan
dot berisiko selain dapat pula menyebabkan bayi/anak mencret itu dapat
mengakibatkan infeksi telinga.
d. Memberikan MP-ASI dengan botol dan dot untuk anak baduta sambil tiduran
dapat menyebabkan infeksi telinga tengah, apabila MP-ASI masuk keruang
tengah.
e. Memperkenalkan makanan baru pada bayi, jangan dipaksa. Kalau bayi sulit
menerima, ulangi pemberiannya pada waktu bayi lapar, sedikit demi sedikit
dengan sabar, sampai bayi terbiasa dengan rasa makanan tersebut.
C. Makanan Bayi Umur 9 – 12 Bulan
a. Pemberian ASI diteruskan
b. Pada umur 9 bulan keadaan alat cerna sudah semakin kuat oleh karena itu, bayi
mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 x sehari.
c. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit demi
sedikit dengan sumber zat lemak, yaitu santan atau minyak kelapa/margarin.
Bahan makanan ini dapat menambah kalori makanan bayi, disamping
memberikan rasa enak juga mempertinggi penyerapan vit A dan zat gizi lain
yang larut dalam lemak.
d. Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI bayi dengan takaran paling sedikit sbb :
a. Pada umur 9 bulan – beri 6 sendok makan
b. Pada umur 10 bulan – beri 7 sendok makan
c. Pada umur 11 bulan – beri 8 sendok makan
d. Pada umur 12 bulan – beri 9 sendok makan
“ Bila bayi meminta lagi, ibu dapat menambahnya”
D. Makanan Bayi Umur 12 – 24 Bulan
a. Pada umur 12 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara
bertahap. Karena merupakan makanan peralihan ke makanan keluarga, bentuk
dan kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara berangsur, lambat laun
mendekati bentuk dan kepadatan makanan keluarga.
b. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan yang bernilai
gizi tinggi, seperti bubur kacang ijo, buah, dll. usahakan agar makanan selingan
dibuat sendiri agar kebersihannya terjamin.
c. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan.
Campurkanlah ke dalam makanan lembik berbagai lauk pauk dan sayuran secara
berganti-ganti (terlampir). Pengenalan berbagai bahan makanan sejak usia dini
akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan yang sehat dikemudian hari.
E. Makanan Anak Umur 24 – 36 Bulan
a. Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI sudah berkurang,
tetapi merupakan sumber zat gizi yang berkualitas tinggi
b. Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali sehari
dengan porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan. Disamping itu
tetap berikan makanan selingan 2 kali sehari.
c. Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan Padanan Bahan Makanan.
Misalnya nasi diganti dengan: mie, bihun, roti, kentang, dll. Hati ayam diganti
dengan: tahu, tempe, kacang ijo, telur, ikan. Bayam diganti dengan: daun
kangkung, wortel, tomat. Bubur susu diganti dengan: bubur kacang ijo, bubur
sumsum, biskuit, dll.
d. Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi
frekuensi pemberian ASI sedikit demi sedikit.
3. Cara membuat MP-ASI
1. Pisang Lumat Halus
Bahan : 1 buah pisang masak
Cara membuatnya :
a. Pisang dicuci bersih
b. Kupas memanjang sebagian permukaan pisang
c. Keriklah pisang dengan menggunakan sendok kecil yang bersih
d. Kerikan pisang ditaruh dalam cangkir atau mangkuk kecil. Agar pisang tidak
berubah warna, berilah sedikit perasan jeruk nipis.
e. Dapat juga kerikan pisang diberikan langsung kepada bayi
Nilai gizi 100 g pisang :
Energi : 99 Kal
Vit.A : 146 SI
Vit.C : 3 mg
2. Pepaya lumat
Bahan : 1 potong pepaya
Cara membuatnya :
a. Kupas pepaya matang, buang bijinya dan cuci bersih dengan air matang.
b. Saring dengan menggunakan saringan kawat yang halus.
c. Taruh dicangkir atau mangkok kecil dan berikan kepada bayi dengan sendok
kecil.
d. Dapat juga pepaya dikerik seperti pada pisang lumat
Nilai gizi 100 g pepaya :
Energi : 46 Kal
Vit.A : 146 S1
Vit C : 78 mg
3. Dari bahan segar
bahan:
a. 2 sendok makan peres beras
b. 1 potong tempe atau tahu atau kacang-kacangan atau ikan atau satu butir telur
ayam
c. 10 lembar daun bayam atau sayuran hijau lain
d. 2-3 gelas air, 1 sendok makan minyak kelapa atau 2 sendok makan santan
e. garam secukupnya
Cara membuatnya :
a. masukkan air yang telah dicampur minyak kelapa atau air yang telah dicampur
santan ke dalam panci berisi beras, tahu atau tempe atau lauj-pauk lain,
tambahkan garam secukupnya
b. masaklah bahan-bahan sambil diaduk sampai matang
c. masukkan daun bayam atau daun kangkung atau sayuran hijau lain yang sudah
diris halus
d. setelah sayuran matang, angkat makanan dari api
e. dinginkan
f. makanan siap diberikan kepada bayi.
4. Dari makanan keluarga
bahan:
a. 5 sendok makan nasi
b. potong lauk-pauk yang tersedia hari itu, misalnya tempe goreng atau tahu
goreng atau ikan goreng atau telur. Jangan berikan lauk yang pedas
c. sayuran yang tersedia hari itu, misalnya sayur bening, sayur tumis atau sayuran
bersantan
d. kuah sayur bening atau kuah sayur bersantan yang cukup untuk menghaluskan
nasi.
Cara membuatnya:
a. taruh nasi, lauk-pauk dan sayur dalam keadaan masih hangat dalam piring kecil
atau mangkok
b. tuangkan kuah sayur bening atau kuah sayur bersantan sedikit demi sedikit ke
dalam piring atau mangkok
c. campurkan dan lembutkan semua makanan tersebut denmgan sendok
d. makanan siap diberikan kepada bayi.
4. Permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi
Pemberian MP-ASI pada periode umur 6-24 bulan sering tidak tepat dan tidak
cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Adanya kepercayaan bahwa anak tidak boleh
makan ikan dan kebiasaan tidak menggunakan santan atau minyak pada makanan anak,
dapat menyebabkan anak menderita kurang gizi terutama energi dan protein serta
beberapa vitamin penting yang larut dalam lemak.
Frekuensi pemberian MP-ASI dalam sehari kurang akan berakibat kebutuhan gizi
anak tidak terpenuhi.
Pemberian ASI terhenti karena ibu kembali bekerja. Di daerah kota dan semi
perkotaan, ada kecenderungan rendahnya frekuensi menyusui dan ASI dihentikan
terlalu dini pada ibu-ibu yang bekerja karena ibu sibuk. Hal ini menyebabkan konsumsi
zat gizi rendah apalagi kalau pemberian MP-ASI pada anak kurang diperhatikan.
Kebersihan kurang pada umumnya ibu kurang menjaga kebersihan terutama pada
saat menyediakan dan memberikan makanan pada anak. Masih banyak ibu yang
menyuapi anak dengan tangan, menyimpan makanan matang tanpa tutup
makanan/tudung saji dan kurang mengamati perilaku kebersihan dari pengasuh
anaknya. Hal ini memungkinkan timbulnya penyakit infeksi seperti diare (mencret) dan
lain-lain.
5. Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini
Pemberian MP-ASI yang terlalu dini (sebelum bayi berumur 6 bulan) menurunkan
konsumsi ASI dan gangguan pencernaan/diare. Kalau pemberian MP-ASI terlambat
bayi sudah lewat usia 6 bulan dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan anak.
Pada usia 6 bulan, pemberian ASI yang dilakukan sesudah MP-ASI dapat
menyebabkan ASI kurang dikonsumsi. Pada periode ini zat-zat yang diperlukan bayi
terutama diperoleh dari ASI. Dengan memberikan MP-ASI terlebih dahulu berarti
kemampuan bayi untuk mengkonsumsi ASI berkurang, yang berakibat menurunnya
produksi ASI. Hal ini dapat berakibat anak menderita kurang gizi. Seharusnya ASI
diberikan dahulu baru MP-ASI.

Anda mungkin juga menyukai