III. MATERI
1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Tanda dan gejala diare
4. Cara mengatasi diare di rumah
5. Cara pencegahan diare
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
V. MEDIA
1. Ppt diare pada balita
2. Leaflet diare pada balita
1
VI. KEGIATAN PENYULUHAN
akan diberikan.
Menggali pengetahuan ibu 1 menit
Memperhatikan
hamil dan ibu yang
memiliki balita tentang
diare
Memberikan leaflet diare Menerima leaflet
pada balita
10 menit
Menjelaskan tentang diare Memperhatikan
pada balita.
Memberi kesempatan Bertanya dan
10 menit
kepada peserta untuk menjawab pertanyaan
mengajukan pertanyaan yang diajukan.
kemudian didiskusikan
bersama & menjawab
pertanyaan.
3. Evaluasi : Menanyakan kepada Menjawab 10 menit
peserta tentang materi yang pertanyaan
telah diberikan, dan
reinforcement kepada
peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
2
4. Terminasi : Mengakhiri pertemuan & Mendengarkan 2 menit
mengucapkan terimakasih
atas partisipasi peserta.
Mengucapkan salam
penutup. Menjawab salam
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
f. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang
3. Evaluasi Hasil
Peserta dapat :
a. Menjelaskan pengertian pengertian diare
b. Menyebutkan penyebab diare
c. Menyebutkan tanda dan gejala diare
d. Mengetahui cara mengatasi diare di rumah
e. Mengetahui cara pencegahan diare
3
MATERI DIARE PADA BALITA
1. Pengertian Diare
Diare adalah suatu keadaan dimana frekuensi buang air besar lebih dari 4 x
pada bayi dan lebih dari 3 x pada anak-anak dengan konsistensi encer, dapat
berwarana hijau atau bercampur lendir dan darah atau lendir saja.
2. Penyebab Diare
a. Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit
b. Alergi terhadap makanan atau obat tertentu
c. Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti :
campak, infeksi telinga, infeksi tenggorokan, malaria, dll.
d. Pemanis buatan
e. Stress
3. Tanda dan Gejala Diare
Diare merupakan suatu keadaan dimana tinja encer dengan frekuensi 4 x
sehari atau lebih yang kadang disertai :
a. Muntah
b. Badan lesu
c. Panas
d. Tidak nafsu makan
e. Darah dan atau lendir dalam kotoran
4. Akibat Lanjut dari Diare
a. Tanpa dehidrasi, tanda-tanda :
1) Anak tetap aktif
2) Rasa haus tidak meningkat
3) Kelopak mata tidak cekung
4) BAK sering
b. Dehidrasi ringan-sedang, tanda-tanda :
1) Anak gelisah
2) Rasa haus meningkat
3) Kelopak mata cekung
4) BAK mulai berkurang
c. Dehidrasi berat, tanda-tanda :
1) Anak lemas atau tidak sadar
2) Tidak mampu minum
3) Kelopak mata sangat cekung
4) Turgor kulit buruk
4
5. Penatalaksanaan Diare
a. Anak diberikan cairan lebih dari biasanya
b. Anak tidak boleh dipuasakan. Makanan harus tetap diberikan tapi hindari
sayuran karena serat sulit untuk dicerna sehingga bisa meningkatkan
frekuensi diare
c. Hindari buah-buahan kecuali pisang dan apel karea mengandung kaolin,
pektin, kalium yang berfungsi untuk memadatkan tinja serta menyerap
racun.
d. Untuk anak yang masih menyusu, tetap berikan asi
e. Beri cairan oralit dengan cara memasukkan bubuk oralit kemasan kecil ke
dalam air matang satu gelas belimbing atau bubuk oralit kemasan besar ke
dalam air matang satu liter atau lima gelas belimbing.jangan lupa mencuci
tangan sebelum membuat larutan oralit
f. Jika tidak mempunyai bubuk oralit dapat dibuai d rumah dengan cara :
1) Sediakan satu gelas air matang ( sebanyak 200 cc ) atau air the
2) Masukkan gula pasir sebanyak satu sendok the
3) Masukkan garam dapur yang halus seperempat sendok the
4) Aduklah merata
g. Bila tidak ada oralit, dapat menggunakan air sayur, air tajin atau air
kelapa.
6. Pencegahan Diare
a. Selalu mencuci tangan sebelum dan setelah makan. Anak harus diajarkan
untuk mencuci tangan sedangkan bayi harus sering dilap tangannya.
b. Jaga kebersihan makanan, minuman dan tempat tinggal
c. Berikan asi eksklusif minimal 6 bulan karena mengandung antibodi untuk
bayi
d. Berikan imunisasi lengkap pada anak
Daftar Pustaka:
FKUI. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Infomedika Jakarta