Anda di halaman 1dari 3

Musculoskeletal Disorders (MSDs) adalah masalah ergonomi yang sering dijumpai

di tempat kerja, khususnya yang berhubungan dengan kekuatan dan ketahanan


manusia dalam melakukan pekerjaannya. Masalah tersebut lazim dialami para
pekerja yang melakukan gerakan yang sama dan berulang secara terus menerus.
Musculoskeletal Disorders (MSDs) dianggap sebagai masalah nasional pada
beberapa negara karena kejadiannya sangat tinggi dan selalu meningkat dari tahun
ke tahun, sehingga menyebabkan turunnnya produktivitas kerja dengan prevalensi
MSDs berkisar antara 80% - 93,3%. Penyebabnya banyak dihubungkan dengan
lingungan kerja yang tidak ergonomis (Adiputra dkk, 2001).

Studi tentang Musculoskeletal Disorders (MSDs) menunjukan bahwa bagian otot


yang sering dikeluhkan adalah otot rangka (skeletal) yang meliputi otot leher, bahu,
lengan, tangan, jari, punggung, pinggang dan otot bagian bawah (Astuti, 2007).
Musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan masalah penting dalam industri
rumah sakit, gangguan tersebut paling banyak diderita oleh perawat. Perawat
merupakan tenaga kesehatan di rumah sakit, memiliki tugas yang sangat bervariasi,
antara lain mengangkat, mendorong dann memposisikan pasien. Seorang perawat
yang mengalami gangguan musculoskeletal dapat mempengaruhi produktivitas
kerjanya. Produktivitas kerja yang menurun pada akhirnya akan berdampak pada
kualitas pelayanan pasien. Nyeri otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai
dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit. Apabila otot menerima beban statis
secara berulang dan dalam waktu yang lama, dapat menyebabkan keluhan berupa
kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon. Keluhan hingga kerusakan inilah
biasanya diistilahkan dengan musculoskeletal disorders (MSDs) atau cedera pada
system muskuloskeletal. Bagian otot yang sering dikeluhkan adalah otot rangka
(skeletal) meliputi otot leher, bahu, lengan, tangan, jari, punggung, pinggang dan
otot-otot bagian bawah (Grandjean, 1993; Lemasters, 1996).

Dari hasil survei awal penelitian pada 40 orang perawat kamar operasi Rumah Sakit
Husada Jakarta, didapatkan hasil yang menunjukan 25 dari 40 orang perawat pernah
mengalami nyeri punggung bawah. Setelah bekerja sebagai asisten operasi,
instrument operasi, mengangkat pasien, merawat luka pada umumnya mereka
mengeluh nyeri punggung bawah. Musculoskeletal disorders (MSDs) disebabkan
karena posisi yang salah atau tidak ergonomi saat melakukan pekerjaan. Ergonomi
merupakan salah satu ilmu yang berusaha untuk menyerasikan antara faktor
manusia, faktor pekerjaan dan faktor lingkungan. Dengan bekerja secara ergonomi
maka diperoleh rasa nyaman dalam bekerja, menghindari kelelahan, menghindari
gerakan dan upaya yang tidak perlu serta upaya melaksanakan pekerjaan menjadi
sekecil - kecilnya dengan hasil yang sebesar - besarnya (Soedirman,1999).
Sikap ergonomi dipengaruhi oleh pengetahuan seseorang. Menurut Nelson (2003)
mengatakan bahwa perawat yang memilki pengetahuan tentang penanganan pasien
yang ergonomi tidak akan melakukan gerakan atau aktivitas yang dapat
menyebabkan gangguan muskuloskletal pada diri sendiri maupun pasiennya.
Disamping itu tingkat pengetahuan merupakan faktor predisposisi dalam perilaku
positif, karena dengan pengetahuannya seseorang akan mengenal dan mencoba atau
melakukan suatu tindakan (Green, 1980).

Hasil penelitian Evita (2013) mengenai hubungan pengetahuan tentang ergonomi


dan faktor lainnya dengan sikap kerja nyaman pada perawat di kamar operasi
Rumah Sakit Husada Jakarta tahun 2013, menunjukan bahwa sebagian besar
perawat kamar operasi kurang baik memahami tentang ergonomi sebesar 59,52%
sedangkan yang memahami dengan baik tentang ergonomi sebesar 40,48%. Rumah
Sakit Husada Jakarta adalah salah satu rumah sakit swasta yang sedang berkembang
dalam bidang pelayanan kesehatannya yang terletak di Jakarta pusat bagian utara,
mempunyai visi menjadi Rumah

Sakit bertaraf internasional yang memberikan pelayanan kesehatan paripurna


berdasarkan cinta kasih. Rumah Sakit Husada Jakarta saat ini menuju standart Joint
Comuniti Internasional (JCI) mempunyai fasilitas kesehatan unggulan sebagai
berikut, Diagnostic Imaging (CT Scan Multislice 16, Magnetic Resonance Imaging
1.5 Tesla), Unit Hepatobilier - Endoskopi Saluran Cerna, Diabetes Care Unit dan
stroke Center. Selain itu Rumah Sakit Husada mempunyai pelayanan Unit Gawat
Darurat (UGD) 24 jam, instalasi rawat jalan yang terdiri dari poli klinik umum, poli
klinik spesialis dan Medical Cek Up, untuk ruang rawat inap terdiri dari 20 ruangan
dengan kapasitas 458 tempat tidur, sedangkan untuk instalasi khusus Rumah Sakit
Husada mempunyai ruang ICCU, ICU, HD, dan Kamar Operasi (OK). Jumlah
pasien Rumah Sakit husada dalam setahun sebanyak 58.400 orang untuk rawat inap,
sedangkan untuk rawat jalan dalam setahun mencapai 1.440.000 orang.

Instalasi kamar operasi Rumah Sakit Husada memberikan pelayanan untuk bedah
umum, urologi, kebidanan, THT, thorak, syaraf, mata, orthopedi dan bedah minimal
invasif. Jumlah pembedahan di instalasi kamar operasi pada bulan Januari sampai
dengan Desember tahun 2015 rata-rata pasien yang dilakukan tindakan
pembedahan untuk rawat jalan sebanyak 1244 orang dan untuk operasi rawat inap
sebanyak 3573 orang, sedangkan jumlah pembedahan untuk tahun 2016 dari bulan
Januari sampai dengan bulan September untuk tindakan pembedahan dari rawat
jalan sebanyak 1015 pasien dan rawat inap sebanyak 2862 pasien.
Dengan melihat banyaknya jumlah pasien di Rumah Sakit Husada, menyebabkan
tuntutan dan beban kerja semakin tinggi, serta masih kurangnya pengetahuan
tentang sikap ergonomi pada perawat, meningkatkan risiko terjadinya masalah
musculoskeletal disorders (MSDs). Perawat Kamar Bedah, Instalasi Gawat
Darurat, ICU, dan ICCU Rumah Sakit Husada, diharapkan menerapkan sikap
ergonomi dalam bekerja dan meningkatkan pengetahuan tentang ergonomi,
sehingga tercipta kenyaman kerja dan terhindar dari masalah musculoskeletal
disorders (MSDs). Berdasarkan permasalahan diatas tersebut peneliti tertarik untuk
mengetahui adakah “Hubungan Pengetahuan Tentang Sikap Ergonomi dengan
Gangguan Musculoskeletal pada Perawat Kamar Bedah, Instalasi Gawat Darurat,
ICU, dan ICCU Rumah Sakit Husada Jakarta”.

Anda mungkin juga menyukai