Dari hasil survei awal penelitian pada 40 orang perawat kamar operasi Rumah Sakit
Husada Jakarta, didapatkan hasil yang menunjukan 25 dari 40 orang perawat pernah
mengalami nyeri punggung bawah. Setelah bekerja sebagai asisten operasi,
instrument operasi, mengangkat pasien, merawat luka pada umumnya mereka
mengeluh nyeri punggung bawah. Musculoskeletal disorders (MSDs) disebabkan
karena posisi yang salah atau tidak ergonomi saat melakukan pekerjaan. Ergonomi
merupakan salah satu ilmu yang berusaha untuk menyerasikan antara faktor
manusia, faktor pekerjaan dan faktor lingkungan. Dengan bekerja secara ergonomi
maka diperoleh rasa nyaman dalam bekerja, menghindari kelelahan, menghindari
gerakan dan upaya yang tidak perlu serta upaya melaksanakan pekerjaan menjadi
sekecil - kecilnya dengan hasil yang sebesar - besarnya (Soedirman,1999).
Sikap ergonomi dipengaruhi oleh pengetahuan seseorang. Menurut Nelson (2003)
mengatakan bahwa perawat yang memilki pengetahuan tentang penanganan pasien
yang ergonomi tidak akan melakukan gerakan atau aktivitas yang dapat
menyebabkan gangguan muskuloskletal pada diri sendiri maupun pasiennya.
Disamping itu tingkat pengetahuan merupakan faktor predisposisi dalam perilaku
positif, karena dengan pengetahuannya seseorang akan mengenal dan mencoba atau
melakukan suatu tindakan (Green, 1980).
Instalasi kamar operasi Rumah Sakit Husada memberikan pelayanan untuk bedah
umum, urologi, kebidanan, THT, thorak, syaraf, mata, orthopedi dan bedah minimal
invasif. Jumlah pembedahan di instalasi kamar operasi pada bulan Januari sampai
dengan Desember tahun 2015 rata-rata pasien yang dilakukan tindakan
pembedahan untuk rawat jalan sebanyak 1244 orang dan untuk operasi rawat inap
sebanyak 3573 orang, sedangkan jumlah pembedahan untuk tahun 2016 dari bulan
Januari sampai dengan bulan September untuk tindakan pembedahan dari rawat
jalan sebanyak 1015 pasien dan rawat inap sebanyak 2862 pasien.
Dengan melihat banyaknya jumlah pasien di Rumah Sakit Husada, menyebabkan
tuntutan dan beban kerja semakin tinggi, serta masih kurangnya pengetahuan
tentang sikap ergonomi pada perawat, meningkatkan risiko terjadinya masalah
musculoskeletal disorders (MSDs). Perawat Kamar Bedah, Instalasi Gawat
Darurat, ICU, dan ICCU Rumah Sakit Husada, diharapkan menerapkan sikap
ergonomi dalam bekerja dan meningkatkan pengetahuan tentang ergonomi,
sehingga tercipta kenyaman kerja dan terhindar dari masalah musculoskeletal
disorders (MSDs). Berdasarkan permasalahan diatas tersebut peneliti tertarik untuk
mengetahui adakah “Hubungan Pengetahuan Tentang Sikap Ergonomi dengan
Gangguan Musculoskeletal pada Perawat Kamar Bedah, Instalasi Gawat Darurat,
ICU, dan ICCU Rumah Sakit Husada Jakarta”.