Anda di halaman 1dari 145

LAPORAN TAHUN KE II TEAM BASED NUSANTARA SEHAT

PUSKESMAS SOPOBUTAR KABUPATEN DAIRI

PROVINSI SUMATERA UTARA

TAHUN 2019

Oleh :

TIM NUSANTARA SEHAT PUSKESMAS SOPO BUTAR

ZULKIFAR, Amd.Kep

IRNAL MARNINDA, Amd.Gz

RUDISTI AMINAH, Amd.KL

MUHAMMAD MANSUR, SKM

CRISTIN J. LIMBONG, Amd.Keb

MURNIATI,Amd.Ak
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan Tahun Ke 2 Team Based Nusantara Sehat
Puskesmas SopoButar, Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara selesai tepat pada
waktunya. Penyusunan laporan Team Based Nusantara Sehat ini bertujuan untuk
mengetahui keadaan Setelah penempatan Team Based Nusantara Sehat di Puskesmas
sopobutar tentang keadaan geografis-demografis, keadaan pembangunan kesehatan di
Puskesmas Sopobutar, keadaan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Siempat
Nempu Hilir. Penyusunan laporan awal ini juga digunakan sebagai Evaluasi atau
Pertimbangan Kinerja selama 2 tahun Team Based VI Nusantara Sehat di Puskesmas
Sopo Butar.

Penyusunan laporan Team Based VI Nusantara Sehat Puskesmas Sopobutar ini


terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat
disebutkan satu per satu. Untuk itu penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada

1. Bapak Drs Agustama, Apt, M. Kes Selaku kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara yang telah memberikan arahan kepada kami terkait masalah
kesehatan Di Sumatera Utara pada umumnya dan Kabupaten Dairi pada
khususnya.

2. Ibu dr. Nitawati Sitohang Selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi
dimana Tim Nusantara Sehat ditempatkan di wilayah kerja beliau dan telah
memberikan arahan serta masukan kepada kami.

3. Bapak Junipar Silalahi, SKM , selaku Plt.Kepala Puskesmas Sopo Butar yang
telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

4. dr. Jesman yang telah membibing dan mengarrahkan kami selama jadi Kapus
hingga Menjabat sebagai dokter Puskesmas Sopobutar, Staf maupun pegawai
Puskesmas yang telah memberi dukungan untuk melaksanakan program ini.

Penyusun menyadari bahwa penulisan laporan Tahun ke II Team Based VI


Nusantara Sehat Puskesmas SopoButar ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, penyusun mengharapkan kritik dan arahan yang bersifat membangun guna

i
memperbaiki laporan Team Based VI Nusantara Sehat ini. Penyusun berharap semoga
laporan Team Based VI Nusantara Sehat bermanfaat bagi Puskesmas SopoButar dan
pihak – pihak lain yang memerlukan.

Sopobutar, April 2019

Tim Nusantara Sehat PKM Sopobutar

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN

KATA PENGANTAR …………………………………………………………............. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………............ iii

BAB I ANALISA SITUASI ……………………………………………………............ 1

1.1 KEADAAN UMUM ……..………………………………………........…………... 1


1.1.1 GEOGRAFIS …………………………………………………………............... 1
1.1.2 DEMOGRAFI ..........………………………………………………………….... 3
1.1.3 SOSIO, EKONOMI DAN PENDIDIKAN …………………………...........… 6
1.2 GAMBARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN ..........……………………….. 7
1.2.1 SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS .............……………………… 7
1.2.2 TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS ............………………………….... 27
1.2.3 PEMBIAYAAN PUSKESMAS … …………………………………............... 28
1.2.4 MANAJEMEN DASAR PUSKESMAS ……….…………………............….. 29
1.3 SITUASI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT ……………….............. 32
1.3.1 MORTALITAS ........…………………………………………………….......... 32
1.3.2 MORDIBIDAS .........…………………………….…………………………..... 33

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM NUSANTARA SEHAT

2.1 GAMBARAN PELAKSANAAN (MATRIK HASIL PELAKSANAAN


KEGIATAN…………………………………………………………................ 46
2.2 URAIAN KEGIATAN SETIAP ANGGOTA TIM NS……………….............. 75
BAB III PENUTUP…………………………………………………………..…… 117
LAMPIRAN

iii
BAB I

ANALISA SITUASI

1.1 KEADAAN UMUM


1.1.1 GEOGRAFIS
A. Keadaan Geografi, Topografi, Dan Iklim Wilayah Penempatan
Kecamatan Siempat Nempu Hilir dengan ibukota Sopobutar,
merupakan satu dari 16 kecamatan yang ada di kabupaten dairi, secara
geografis terletak pada bagian barat laut dari Sidikalang, ibukota
kabupaten dairi pada ketinggian antara 700-1.100 meter diatas permukaan
laut dengan suhu udara berkisar 26 ºC - 32 ºC. Luas wilayah 105,12 KM²
(10.512 HA) dimana sebagian besar arealnya terdiri dari pegunungan yang
bergelombang dengan tingkat kemiringan tanah bervariasi antara 0º - 25º,
dengan batas-batas wilayah :
- Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kecamatan Siempat Nempu Hilir –
batas alam Sungai (Lae) Simbolon ;
- Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kecamatan Silima Pungga – Pungga
batas alam Sungai (Lae) Simbolon ;
- Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Propinsi NAD dan Kabupaten Pakpak
Barat batas Alam Kawasan Hutan Lindung Register 66 Batu Ardan;
- Sebelah Barat : Berbatasan dengan Propinsi NAD – batas alam Kawasan
Hutan Lindung Register 66 Batu Ardan;

Dari luas wilayah kecamatan tersebut, lebih dari 60 % merupakan kawasan


hutan dengan fungsi hutan lindung ( Register 66 ), 32 % merupakan lahan
petanian darat, 5% lahan pertanian sawah dan sisanya permukiman. Dari
penelitian geologi ditemukan bahwa pegunungan yang melintang dibagian
selatan dan barat kecamatan silima pungga pungga mengandung bahan-
bahan batuan mineral tambang seperti seng (Zⁿ) dan timah hitam (Pᵇ).

B. Letak Puskesmas Dan Wilayah Kerja Puskesmas (Luas, Jumlah Desa,


Dusun)

Puskesmas Sopobutar berdiri di atas tanah seluas 5000 m2. Luas


bangunan puskesmas 228m2. Puskesmas Sopobutar dibangun pada tahun

1
1985. Berada di wilayah ibukota kecamatan, yaitu di Siempat Nempu Hilir,
kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Puskesmas Sopobutar sudah
pernah direnovasi, tahun terakhir direnovasi adalah pada tahun 2015.
Sumber dana renovasi berasal dari dana APBD. Puskesmas Sopobutar
memiliki 3 buah rumah dinas, 1 buah ditempati oleh TIM NS dan 2 rumah
ditempati oleh Pegawai Yang Lain. Keadaan bangunan rumah dinas
puskesmas rusak sedang, tetapi masih bisa ditempati. Puskesmas Sopobutar
merupakan puskesmas non rawat inap.

Secara administrasi, wilayah kerja Puskesmas Sopobutar Kecamatan


Siempat Nempu Hilir terdiri dari 10 desa yaitu.

1. Desa lae itam


2. Desa pardomuan
3. Desa jambur indonesia
4. Desa simungun
5. Desa janji
6. Desa lae markelang
7. Desa lae luhung
8. Desa sopobutar
9. Desa lae sering
10. Desa lae haporas

2
Tabel 1
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Sopobutar
Jarak Ke Ibu Kota
Desa / Village Luas/Area ( km ) 2 Kecamatan (km)

1 2 3
Lae Itam 18, 40 17
Pardomuan 13, 20 10
Jambur Indonesia 7, 12 3
Simungun 8, 62 4
Janji 11, 05 8
Lae Markelang 13, 50 17
Lae Luhung 8, 20 14
Sopobutar 6, 58 3
Lae Sering 7,95 10
Lae Haporas 10, 50 20

Jumlah 105,12

1.1.2 DEMOGRAFI
Tabel 2
Jumlah distribusi Penduduk, Kepala keluarga, dan penduduk menurut
jenis kelamin
No Desa Laki –laki Perempuan
Jumlah Jumlah
penduduk kk
1 Sopobutar 421 302 723 204
2 Jambur 602 591 1.193 284
3 Simungun 463 453 916 235
4 Lae Sering 509 508 1.017 248
5 Janji 888 849 1.737 425
6 Pardomuan 640 672 1.312 304
7 Lae Itam 796 787 1.583 363
8 Lae Luhung 579 541 1120 239
9 Lae Markelang 914 678 1592 354
10 Lae haporas 412 384 796 169
Jumlah 6224 5765 11.989 2.825
Sumber data dari Puskesmas Sopobutar tahun 2019 Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah
distribusi penduduk di kecamatan Siempat Nempu hilir yang menjadi sasaran pelayanan
kesehatan puskesmas Sopobutar berjumlah 11.989 jiwa dengan jumlah KK sebanyak
2.825 yang terdiri dari laki-laki 6.224 orang (51,91%) dan perempuan 5.765 orang
(48,08%). Dengan jumlah penduduk terbanyak pada Desa Janji, berjumlah 1.737.

3
A. Table distribusi penduduk menurut umur
Tabel 3
Persentase penduduk menurut umur USIA 0 BULAN- 9 TH
NO Bayi 0 TH Balita 0-1 th Balita 0-2 Balita 0-4 Anak Anak USIA Anak USIA Anak
Th th Balita 1-4 SD ( 7TH) SD ( 8TH) USIA SD (
Th 9TH)
L P L P L P L P L P L P L P L P
2 120 112 243 228 371 348 629 597 510 486 136 130 138 133 139 133

Presentase Penduduk 7-12 Hingga Bulin dan Bufas


N 7-12 Th 18 th Usia Belum Produktif 65 WUS UNSILA BUMI BULI
O Produktif 15-64 RESTI (70) L N/BU
FAS
L P L P L P L P L P 15-49 30-50
L P
2 825 783 3141 3293 1978 1872 3225 3226 248 365 2344 1391 450 201 277 260

Dari tabel diatas dapat kita ketahui penduduk masyarakat kecamatan siempat Nempu hilir sebagian besar adalah Wanita Usia Subur (WUS)
dengan total 3735.

4
B. Table distribusi penduduk menurut suku dan agama
Table 4
Persentase penduduk menurut suku dan agama
No Desa Agama
Islam Protestan Katolik Hindu Budha Lainnya
1. Lae Itam 96 515 910 - - -
2 Pardomuan 33 885 615 - - -
3 Jambur Indonesi - 1172 15 - - -
4 Simungun 22 850 177 - - -
5 Janji 95 950 612 - - -
6 Lae Markelang 45 1139 407 - - -
7 Lae Luhung 95 323 702 - - -
8 Sopo Butar 24 687 125 - - -
9 Lae Sering 20 401 320 - - -
10 Lae Haporas - 111 698 - - -

430 7033 4581 76

No Suku/ Etnis
Toba Pak –pak Karo Jawa Simalungun Lainnya
1 1454 50 10 1 5 -
2 1515 10 2 - 5 -
3 1178 7 - - 2 -
4 1024 25 - - - -
5 1577 50 10 - 20 -
6 1518 67 5 - 2 -
7 963 150 5 - 2 -
8 819 10 2 - 5 -
9 706 15 5 - 15 -
10 804 5 - - - -
11.558 389 39 1 56 116
Sumber data Kecamatan Siempat nempu hilir 2018

5
1.1.3 SOSIAL, EKONOMI DAN PENDIDIKAN

Penduduk yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sopobutar sebagian besar


merupakan suku batak Toba, dan mayoritas masyarakat setempat menganut agama
kristen. Bahasa yang digunakan sehari-hari pada umumnya yaitu bahasa daerah.
Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sopobutar sebagian besar sumber mata
pencaharian nya dengan berladang/bertani, sehingga lebih banyak waktu yang digunakan
masyarakat untuk berladang sehingga yang menjadi kendala kita di lapangan adalah
kurangnya antusias Masyarakat mengikuti Edukasi Kelompok kesehatan karena sibuk di
ladang, kecuali hari minggu yang digunakan untuk ibadah. Berikut adalah tabel distribusi
penduduk menurut pekerjaannya.
Tabel 5
Distribusi penduduk menurut pekerjaan
No Desa Pekerjaan
Petani PNS TNI/POLRI Pedagang Buruh
1 Lae itam 1089 20 - 11 -
2 Pardomuan 1493 29 - 11 -
3 Jambur Indonesia 1185 11 1 10 -

4 Simungun 1028 11 - 10 -
5 Janji 1572 65 - 20 -
6 Lae markelang 1555 22 - 15 -
7 Lae luhung 1493 20 1 9 -
8 Sopobutar 795 30 - 11 -
9 Lae sering 723 8 - 10 -
10 Lae haporas 806 - - 3 -
Sumber data kecamatan Siempat Nempu hilir tahun 2018
Berdasarkan tabel diatas kita mampu mengetahui mayoritas pekerjaan masyarakat
Siempat Nempu hilir ini adalah bertani dengan jumlah 11739 (96,85%) sementara
pegawai Negeri Sipil berjumlah 216 orang (1,78%), dan pedagang berjumlah 110
(0,90%).
Hak untuk mendapatkan pendidikan termaksud dalam pembukaan Undang –
Undang Dasar 1945, yang mewajibkan pemerintah menyediakan pendidikan yang
berkualitas bagi warga negara. Pendidikan menjadi pelopor utama dalam rangka
penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Jumlah sarana pendidikan
yang tersedia terhadap jumlah penduduk usia sekolah menurut tingkatannya menunjukkan
kesenjangan. Berikut adalah tabel distribusi jumlah sarana pendidikan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Sopobutar.

6
Tabel 6
Distribusi Sarana Pendidikan
No. Jenis Pendidikan Jumlah Sarana
1 PAUD 12
1 SD 15
2 SMP 3
3 SMA/SMK 2
Sumber data profil puskesmas sopobutar 2019

1.2 GAMBARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN


1.2.1 SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS
A. Data Puskesmas (Nama, Kode Puskesmas, Alamat, Jenis, Wilayah
Kerja, Ketersediaan Listrik Dan Air Bersih)

1 Provinsi Sumatra utara


2 Kabupaten/Kota Dairi
3 Nama Puskesmas Puskesmas sopobutar
4 Kode Puskesmas P1210090201
5 Alamat Puskesmas Desa sopobutar
6 Nomor Telp -
7 Alamat Email -
8 Plt.Kepala Puskesmas Junipar Silalahi, SKM
No. Telp 082272845974
9 Kategori Penilaian Perdesaan
10 Jenis Puskesmas Puskesmas non rawat inap
11 Letak Puskesmas Pedesaan
12 Topografi Wilayah Pegunungan bergelombang dengan
tingkat kemiringan tanah bervariasi
antara 0º - 25º
13 Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siempat Nempu Hilir
Luas Wilayah Puskesmas 105,12 KM²
Jumlah Desa 10 desa
14 Demografi Puskesmas
Jumlah Penduduk 12.120
Jumlah KK 2.895
15 Jejaring Puskesmas
Posyandu 29
Posyandu Lansia 10
Pos Obat Desa 0
Saka Bakti Husada 0
Kader Kesehatan 145
Jumlah Pustu 6
Jumlah Poskesdes 5
Bidan Desa 10
Jumlah Dukun 2

7
Jumlah Bidan di Puskesmas 4
Jumlah Pusling Roda 4 2
Jumlah Pusling Roda 2 0
Jumlah Pusling Perairan 0
16 Rumah Dinas
Rumah Dinas Dokter 1
Rumah Dinas Paramedis 2
17 Kendaraan Transportasi
Roda 2 2
Roda 4 0
Tersedia angkutan umum untuk akses Tidak Ada
ke Puskesmas
18 Ketersediaan air bersih Air pegunungan
19 Ketersediaan Listrik PLN
Sumber Data Puskesmas 2019

B. Fisik Puskesmas Dan Jejaringannya


Puskesmas Sopobutar berdiri di atas tanah seluas 5000 m2. Luas
bangunan puskesmas 228m2. Puskesmas Sopobutar dibangun pada tahun
1985. Berada di wilayah ibukota kecamatan, yaitu di Siempat Nempu
Hilir, kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Puskesmas Sopobutar
sudah pernah direnovasi, tahun terakhir direnovasi adalah pada tahun
2015. Sumber dana renovasi berasal dari dana APBD. Puskesmas
Sopobutar memiliki 3 unit rumah dinas, 1 unit ditempati oleh tim
Nusantara Sehat dan 2 rumah ditempati oleh paramedis. Keadaan
bangunan rumah dinas puskesmas rusak sedang, tetapi masih bisa
ditempati. Pada tahun 2018 ada penambahan bangunan yang digunakan
sebagai Aula atau Ruang Rapat. Puskesmas Sopobutar merupakan
puskesmas non rawat inap dan sudah mengikuti Proses Akreditasi pada
Tahun 2018 dengan Status Terakreditasi Dasar.
Puskesmas sopobutar juga memeliki beberapa ruangan kerja yaitu :
1. Ruang Kepala Puskesmas
2. Ruang Tata usaha
3. Ruang Imunisasi dan Gizi
4. Ruang Poliklinik umum
5. Ruang KIA dan KB
6. Ruang Laboratorium
7. Ruang Gudang Obat

8
C. Denah puskesmas

R. DINAS R. DINAS
AULA PETUGAS

R. DINAS NS
Pojok Dahak

R. SP2TP, WC. PETUGAS WC.PASIEN R.KIA


DAHAK
KESMAS,
LAB DAN RUANG TUNGGU
KESLING
TB PARU PASIEN
R. KAPUS
R. GIZI, DAN TATA
USAHA POLIKLINIK UMUM REKAM R. FARMASI
IMUNISASI
MEDIK DAN
DAN POJOK PENDATARA
ASI N

JL. SIEMPAT NEMPU HILIR

9
D. Jumlah Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling UKBM (Poskesdes,
Polindes, Desa Siaga, Posyandu, Rumah Tunggu Kelahiran)
Tabel 7
Jumlah Puskesmas Pembantu Di Puskesmas Sopobutar

No Desa Sarana Kesehatan Jumlah Petugas Kesehatan


Puskesmas Pustu Poskesdes Polindes RTK PNS PTT THL* TKS*
1 Lae Itam - 1 - 1 - 1 - 1 -
2 Pardomuan - 1 - 1 - 2 - - -
3 Jambur - - 1 - - 1 - - -
Indonesia
4 Simungun - 1 - - - 1 - - -
5 Janji - 2 - - - - - 2 -
6 Lae Markelang - 1 1 - - 2 - - -
7 Lae Luhung - - 1 - - 1 - 1 -
8 Sopobutar 1 - - - 1 11 - 2 2
9 Lae Sering - - 1 - - 1 - - -
10 Lae Haporas - - 1 1 - - - 2 -
*THL : Tenaga Harian Lepas termasuk supir (Driver hanya ada di Puskesmas)
*TKS : Tenaga Kerja Sukarela.
Sumber Data Puskesmas Sopobutar Tahun 2019

E. Jarak Pemukiman Dengan Layanan Kesehatan, Transportasi Yang


Dapat Menjangkaunya (Ketersediaan Transportasi) Biaya
Transportasi, Waktu Tempuh.
Tabel 8
Jarak pemukiman dengan layanan kesehatan dan alat transportasi
Desa Jarak ke pelayanan Alat transportasi Biaya Waktu
kesehatan yang dapat transportasi tempuh
menjangkau
Lae itam 17 km Mobil/Motor Tidak ada ± 1,5
tranportasi jam
umum
Pardomuan 10 km Mobil /motor Tidak ada ± 45
transportasi menit
umum
Jambur 3 km Mobil/Motor Tidak ada ± 20
Indonesia transportasi menit
umu
Simungun 4 km Mobil/motor Tidak ada ±30
transportasi menit
umu
Janji 8 km Mobil / motor Tidak ada ± 45
transportasi menit
umum

10
Lae markelang 17 km Mobil / motor Tidak ada ± 1,5
transportasi jam
umum
Lae luhung 14 km Mobil / motor Tidak ada ± 1 Jam
transportasi
motor
Sopobutar 3 km Mobil / motor Tidak ada ± 10
transportasi menit
umum
Lae sering 10 km Mobil / motor Tidak ada ± 30
transportasi menit
umum
Lae haporas 20 km Mobil / motor Tidak ada ± 1,5
transportasi Jam
umum

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa jarak Desa terjauh adalah 20 km, yaitu Desa Lae
haporas, dengan perkiraan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam menggunakan kendaraan
Roda dua. Untuk transportasi umum tidak ada yang menuju Puskesmas jadi jika
masyarakat ingin ke puskesmas menggunakan kendaraan Pribadi Atau kadang
Menumpang Kendaraan Yang akan ke Ibukota Provinsi namun itu hanya sekali jalan, dan
untuk kembali ke rumah kadang menumpang kendaraan Tengkulak Sawit atau Durian.

11
F. Ketersediaan Obat Esensial, Obat Emergency, Dan Peralatan Medis Dan Peralatan Non Medis
Tabel 9
Daftar ketersedian obat esensial dan obat emergency Pusekesmas Sopo Butar Januari Tahun 2017
STOK
NO NAMA OBAT SATUAN
AWAL PENERIMAAN PERSEDIAAN PEMAKAIAN STOK
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Acyclovir 200 mg Tablet - - - - -

2 Aminofilin inj 24 mg/ml Ampul - - - - -

3 Aminofilin Tab 200 mg Tablet - - - - -

4 Alat Suntik Set - - - - -

5 Atalpugit Tab 600 mg Tablet 50 - 50 50 -

6 Alkohol 70 % Botol - - - - -

7 Allupurinol tab 100 mg Tablet 100 - 100 50 50

8 Ambroxol syr Botol - - - - -

9 Ambroxol Tab Tablet - - - - -

10 Amlodifin tab Tablet 100 - 100 50 50


11 Amoksisilin 500 mg Kapsul 300 - 300 300 -

12 Amoksisilin Syrup Botol 10 - 10 10 -

12
13 Ampisilin 500 mg Kapsul - - - - -

14 Antalgin 500 mg Tablet - - - - -

15 Antasida Doen tab Tablet - - - - -

16 Antasida Syr Botol - - - - -

17 Aqua Pro inj Vial - - - - -

18 Asam Mefenamat 500 mg Tablet - - - - -

19 Atropin Sulfat Inj Ampul - - - - -

20 Atropin Sulfat Tab Tablet 200 - 200 - 200

21 Betahistin Tab 6 mg Tablet - - - - -

22 Betametason Z.K Tube - - - - -

23 Bisoprolol tab 5 mg Tablet - - - - -


Cat Gut DEMETECH
24 2.75C+Jarum 1/2 48m R Kotak - - - - -
Cat Gut DEMETECH 3/0
25 150 cm tanpa Jarum Tablet - - - - -
26 CTM tab 4 mg Tablet - - - - -

27 Deksametason inj Ampul - - - - -


28 Domperidon tab 10 mg Tablet - - - -

13
-

29 Domperidon syr 5 mg/ml Botol 5 - 5 5 -

30 Dekstrometorphan tab Tablet - - - - -

31 Diazepam Inj Ampul 566 - 566 - 566

32 Diazepam tab Tablet 400 - 400 - 400

33 Difenhydramin inj Ampul - - - - -

34 Epineprin Ampul - - - - -

35 Eritromisin Syr Botol - - - - -

36 Etanol (Alkohol 70 %) Botol - - - - -


E- CARE ALCOHOL
37 SWAB CHG 0,5 % Kotak - - - - -
E-CARE ANTISEPTIC
38 Hand rub 10 Btl @500 ml Botol - - - - -
E-CARE SURGI GLOVE
39 6.0 Pasang - - - - -
E-CARE SURGI GLOVE
40 7.0 Pasang - - - - -
E-CARE SURGICAL
41 MASK TIE ON Kotak - - - - -

42 Eritromisin Kapsul 250 mg Ampul - - - - -


43 Fitomenadion tab Tablet - - - -

14
-

44 Furosemid tab 40 mg Tablet 100 - 100 100 -

45 Garam Oralit Bungkus - - - - -

46 Gentamisin ZK Tube - - - - -
Gentamisin salep mata 0,3
47 % Tube 3 - 3 2 1

48 Glimepirid Tab 2 mg Tablet - - - - -

49 Gliserilguayakolat tab (gg) Tablet - - - - -

50 Glukosa Larutan Infus Botol - - - - -

51 Hidrokortison ZK 2,5 % Tube 4 - 4 - 4

52 Ibuprofen tab Tablet - - - - -

53 Infusien Set Set - - - - -

54 IodiumPovidon 10 % 30 ml Botol - - - - -

55 Kalsium Laktat tab 500 mg Tablet - - - - -


56 Kapas pembalut 250 mg Bungkus - - - - -

57 Kaptopril Tablet 600 - 600 200 400

58 Kasa 2 x 80 cm Bungkus 0 - - - -

15
59 Kapas Pembalut 4 x 15 cm Bungkus 4 - 4 3 1

60 Ketokonazole Tablet 0 - - - -

61 Ketorolac inj 30 mg Ampul 0 - - - -

62 Klindamisin tab 300 mg Tablet 0 - - - -


Kloramfenikol Kapsul 250
63 mg Kapsul 0 - - - -

64 Kloramfenikol Syr Botol 0 - - - -

65 Kloramfenikol TT 3 % Tube 0 - - - -

66 Kloramfenikol ZM 1 % Tube 0 - - - -

67 Kloroquin Tablet 0 - - - -

68 Kodein tab 10 mg Tablet 0 - - - -

69 Kotrimoksazole 480 mg Tablet 1800 - 1,800 400 1,400

70 Kotrimoksazole Suspensi Botol 8 - 8 4 4


71 Lansoprazole 30 mg Kapsul Kapsul 30 - 30 30 -

72 Lidocaine Ampul 9 - 9 3 6

73 Loratadine tab 10 mg Tablet 0 - - - -


74 Meloxicam tab 15 mg Tablet 0 - - -

16
-

75 Meloxicam tab 7,5 mg Tablet 0 - - - -


Metoclopramide 10
76 ml/Gravistal Botol 0 - - - -

77 Metoclopramide tab 5 mg Tablet 180 - 180 50 130

78 Metilprednisolon 4 mg Tablet 50 - 50 50 -

79 Metrodinazole tab500 mg Tablet 600 - 600 400 200

80 Mikonazol Krim Tube 0 - - - -

81 Natrium Klorida Lar Infus Botol 0 - - - -

82 Nipedipine Ampul 100 - 100 100 -


Nistatin Vaginal Tab
83 100.000 IU/mg Tablet 100 - 100 - 100

84 Oksitetrasiklin Inj Vial 0 - - - -

85 Oksitosin inj 10 IU Ampul 0 - - - -


86 Oploxacin tab 400 mg Tablet 400 - 400 100 300

87 Paracetamol Syr Botol 0 - - - -

88 Paracetamol tab 500 mg Tablet 0 - - - -

89 Pirantel Pamoat Tablet 200 - 200 - 200

17
90 Pyrantel Pamoat Syrup Ampul 40 - 40 - 40

91 Pirasetam Tab 1200 mg Tablet 0 - - - -

92 Pirasetam Tab 800 mg Tablet 0 - - - -

93 Piroxicam 20 mg Tablet 0 - - - -

94 Plester Set 0 - - - -

95 Prednison Tablet 1500 - 1,500 500 1,000

96 Propanolol Tablet 0 - - - -

97 Protector Desinfektan Botol 0 - - - -

98 Ranitidin tab 150 mg Tablet 300 - 300 200 100

99 Ringer Laktat inf Botol 0 - - - -

100 Ranitidin Injeksi 25 mg/ml Ampul 10 - 10 5 5


101 Salbutamol 2 mg Tablet 200 - 200 100 100

102 Salisil Bedak Tube 0 - - - -

103 Sefadroksil Syrup Kering Botol 0 - - - -


E-CARE SURGICAL
104 MASK 3 ply EARLOP Kotak 2 - 2 1 1
105 E-CARE SURGICAL Kotak 17 - 17 4

18
MASK EARLOP 13
E-CARE SURGICAL
MASK PLUS 3 ply
106 EARLOP Kotak 2 - 2 1 1

107 Setrizine tab 10 mg Tablet 0 - - - -

108 Syprofloksasin tab 500 mg Tablet 0 - - - -

109 Tetrasiklin Kapsul Kapsul 400 - 400 100 300

110 Tramadol Inj Ampul 0 - - - -

111 Tramadol tab 50 mg Tablet 0 - - - -

112 Vit B 12 inj Ampul 0 - - - -

113 Vit B Compleks Tab Tablet 1500 - 1,500 - 500


Isosorbid Dinitrat tab 10
114 mg Tablet 100 - 100 50 50

115 IV Chateter No. 22 Buah 20 - 20 - 20

116 Vit B12 tab Tablet 0 - - - -

117 Vit B6 tab Tablet 0 - - - -

118 Vit C tab Tablet 1200 - 1,200 800 400

19
Table 10
Peralatan Medis dan Non Medis Puskesmas Sopobutar Tahun 2018

No. Nama Barang Jumlah


1 Puskesmas Sopobutar
Alat-Alat Angkutan
- Mobil ambulance 2
- Sepeda Motor 8
Alat Kantor dan Rumah Tangga
- Rak besi/ metal 2
- Filling besi/ metal 8
- Lemari kaca 4
- Lemari kayu 5

- Meja periksa pasien 3


- Kursi tamu 2
- Kursi putar 3
- Kursi biasa 17
- Kursi lipat 6
Kursi Plastik 78
Meja computer 1
- Meja ½ biro 14
- Lemari es 4
- Computer computable 2
Speker 1
- Dispenser 1
- Printer 3
-- Regulator 1
Laptop 2
Tirai 1
Galon Air 1
- Meja kerja pimpinan 1
Proyektor 1
Slide Proyektor 1
Gambar Presiden/wakil Presiden 1
Tiang Bendera 1
Lemari besi 6
Papan pengumuman 1
Meja Besi 7
Tempat Tidur Besi 3
Bangku Tunggu 9
Matras 3
Alat Alat kedokteran
- Stethoscope 4

20
- Tensimeter 6
- Wascom 4
- Arteri Klem 1
- Nirbekhen 1
- KorenTang 2
- Tabung Oksigen 3
- Alat Kedokteran Umum Lainnya 16
- Aero Sterilisator 3
- Speculum 1
- Alat Kedokteran KB Lainya 2
- Suction Pump 1
- Operation Lamp 1
- Ecg Monitor 1
- Oxygen Regulator 2
- Examination Table 2
- Alat Kesehatan Kebidanan dan Kandungan Lainya 2
- Syringe -
- Hb Meter -
- Resuscitator 1
- Tread Mill 1

Alat Laboratorium
- Klem 2
- Spuit (Alat penyuntik) -
- Lain lain 4
- Reflex Hamer 1
Pustu Lae Markelang
2 Alat Kantor dan Rumah Tangga
- rak besi/metal 2
- Tempat tidur besi/metal (lengkap) 3
- Meja priksa pasien 1
- kursi lipat 1
- meja ½ biro 3
Kursi Rotan -
Alat-alat kedokteran
- Stethoscope 1
- tensimetar 1
- Waskom 2
- infusing stand 1
- korem tang 2
- Alat kedokteran umum lainnya 3
- aero sterilisator 1
- Speculum 3
- pelvi meter 1

21
- alat kedokteran kb lainnya 1
- gynecological examining table 1
- Neonatal resuscitation 1
- alat kesehatan kebidanan dan kandungan lainnya 2
- Hb meter 1
- klem 1
Spatel Lidah 1
Hamer reflek 1
Gunting 1
Dopler 1
Pustu pardomuan
3 Alat kantor dan rumah tangga
- Rak kayu 1
- Filling besi /metal 1
- Tempat tidur besi /metal (lengkap) 1
- Kursi putar -
- Meja ½ biro 2
Matras 1

Pustu Sirendu
4 Alat kantor dan rumah tangga
- Tempat tidur kayu (lengkap) 1
Examination Table 1
Filling Kabinet 1
Tensimeter 1
Stetoscop 1
Pustu perdamean
5 Alat kantor dan rumah tangga
- Rak Kayu 1
Meja Arjuna 1
- Tempat tidur besi/metal (lengkap) 1
- Meja priksa pasien -
- Meja ½ biro -
Box Baby 1
Lemari besi 1
Alat alat kedokteran
- Tabung oksigen 1
- Alat kedokteran umum lainnya 2
- 0xygen regulator 1
Examination table 1
Pustusimungun
Alat kantor dan rumah tangga
- Filling besi/metal 1
- Kursi putar 2

22
- Kursi lipat 2
- Meja ½ biro 2
6 Alat –alat kedokteran
- Waskom 1
- Gunting Pembalut 2
- Anatomische pinset 3
- Instrument table 1
- Korem tang 2
- Alat kedokteran umum lainnya 4
- Aero stalitator 1
- Spatel Lidah 3
- Alat kesehatan kebidanan dan kandungan lainnya 1
Alat –alat laboratorium
- Tromol herbarium 1
- Klem 1
Pustulae luhung 3
Alat kantor dan rumah tangga lainnya 3
- Tempat tidur besi/metal (lengkap) 1
- Meja ½ biro 2
Pustulaeitam
Alat alat angkutan
7 - Sepeda motor 1
Alat kantor dan rumah tangga
- Kursi lipat 1
- Meja ½ biro 1
- Banggu Tunggu 1
- filing Kabinet 1
- Kursi Putar 1
- Meja Besi/Metal 1
- Lemari Besi Metal 1
- Kursi Plastik 5
8 - Regulator 1
Alat alat kedokteran
- tensimeter 1
- Waskom 1
- Infusing stand 1
- Korem tang 3
- Tabung oksigen 1
- Aero sterilisator 1
- Speculum 1
- Gynecological examining table 1
- Dopler 1

Alat laboratorium
- Tromol herbarium 1

23
- Klem 1
Poskesdes laesokan
Alat kantor dan rumah tangga
- Lemari besi/metal 2
- Tempat tidur besi/metal(lengkap) 4
- Meja priksa pasien 1
- Kursi lipat 1
- Meja ½ biro 1
9 Alat alat kedokteran 30
- Stethoscope 2
- Tensimeter 2
- Waskom 5
- Infusing stand 2
- Korem tang 3
- Alat kedokteran umum lainnya 3
- Aero sterilisator 2
- Speculum 5
- Pelvi meter 1
- Alat Kedokteran KB Lainnya 1
- Ginekological examining table 1
- Neonatal resuscitation 2
- Alat kesehatan kebidanan dan kandungan lainnya 2
- Gunting 3
- Klem 2
- Reflex Hamer 1
- Meteran 1
PoskesdesLae Sering
Alat-alat Angkutan 1
- Sepeda motor 1
Alat Kantor dan Rumah Tangga -
- Tempat tidur besi/metal (lengkap) 2
- Meja periksa pasien 1
- Matras 1
- Meja bayi 1
10 - Kursi lipat 1
- Meja ½ biro 1
Alat-Alat Kedokteran
- Stetoskop 1
- Tensimeter 1
- Waskom 3
- Infusing stand 1
- Korem tang 2
- Alat kedokteran umum lainnya 2
- Aero sterilitator 1

24
- Spekulum 3
- Pelvimeter 1
- Alat kedokteran KB lainnya 1
- Ginekological examining table 1
- Alat kesehatan kebidanan dan kandungan lainnya 2
- Resuscitator 1
Spatel 1
- Klem 1
- Spatel Lidah 1
- Hamer Refleks 1
PoskesdesAeknauli 25
Alat-Alat Angkutan 2
- Sepeda motor 2
Alat Kantor dan Rumah Tangga 6
- Tempat tidur besi/metal (lengkap) 2
- Meja periksa pasien 1
- Kursi lipat
1
- kursi Putar
1
- Bangku tunggu
1
- Meja Besi
1
- Lemari Besi
1
- Meja Ginekologi
5
- Kursi Plastik

11 Poskesdes Lae Luhung


Alat Kantor dan Rumah Tangga 9
- Filing besi/metal 1
- Lemari kaca 1
- Kursi kayu/rotan/bambu -
- Tempat tidur besi/metal (lengkap) 1
- Meja periksa pasien 1
- Meja ½ biro -
Alat-alat Kedokteran
- Stetoskop 1
- Tensimeter 1
- Waskom 3
- Infusing stand 1
- Korem tang 2
- Alat kedokteran umum lainnya 2
- Aero sterilitator 1
- Spekulum 3
- Pelvimeter 1
- Alat kedokteran KB lainnya 2
- Gynecological examining table 1

25
- Neonatal resuscitation 1
- Alat kesehatan kebidanan dan kandungan lainnya 1
- HB meter 1
Alat Laboratorium 2
- Klem 2
Sumber data Puskesmas Sopobutar 2019 bagian Inventaris barang.

G. Daftar ketersediaan vaksin


Tabel 11
Ketersediaan vaksin puskesmas

Vaksin yang tersedia di Puskesmas lengkap, kecuali Vaksin Rabies. Jika ada
kasus tergigit anjing, maka puskesmas melakukan permintaan vaksin rabies Ke
Dinas Kesehatan. Sementara untuk Ketersediaan Vaksin di puskesmas
dilakukan permintaan vaksin ke dinas Setiap bulan sesuai kebutuhan, jadi untuk
kekurangan vaksin belum pernah terjadi.
- Penyimpanan vaksin?
Untuk penyimpanan Vaksin sendiri di puskesmas memiliki 2 buah kulkas
terdiri dari 1 freezer dan 1 kulkas refrigator. Suhu penyimpanan vaksin di
puskesmas diatur antara suhu 2°C hingga 8°C. sedangkan ketika
pendistribusian vaksin ke kegiatan imunisasi di posyandu di simpan di dalam
vaksin carier dan ditambahi cold pack agar suhu vaksin terjaga hingga sampai
ke posyandu.

H. Daftar ketersediaan alat kontrasepsi


Tabel 12
Daftar ketersediaan alat kontrasepsi

No Nama alkon Kode barang/ Banyaknya Ket,tahun produksi/ exp


No batch date
1 KONDOM 160922-C 10 GROSS SEP.2016/SEP.2020
2 SUSUK KB II 6100527 5 SET JAN.2016/JAN.2021
3 SUNTIK KB I 760115 300 BLYS SEP.2015/SEP.2020
4 AUTO 16312 200 BUAH OKTOBER.2016/SEP.2021
DISABLE
5 SAFETY BOX - 3 BUAH
6 PIL KB I F16B043B 500 VIAL JUNI.2016/JUNI.2021
Sumber: Data Puskesmas Sopobutar.

26
1.2.2 TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS
Table 13
Tenaga Kesehatan Puskesmas

No Nama Jenis Pendidikan Profesi Status Lokasi


kelamin kepegawaian kerja
/GOL
1. Junipar Laki-laki SKM PROMKE PNS/III.C Puskesmas
Silalahi S Sopobutar
2 dr. jesman Laki – laki Kedokteran Dokter PNS / IV B Puskesmas
sopobutar
3 Arni silalahi Perempua D III Bidan PNS / III D Puskesmas
n kebidanan sopobutar
4 Sortauli Perempua DI Perawat PNS / III D Puskesmas
harianja n keparawan sopobutar
5 Ani siagian Permpuan D III Perawat PNS / III D Puskesmas
keperawatan sopobutar
6 Tiurma Perempua SPRG Perawat PNS / III C Puskesmas
dame n gigi sopobutar
sihombing
7 Osden Laki – laki SMA TU PNS / III B Puskesmas
simbolon sopobutar
8 Sepriliani A Perempua D III gizi Tenaga PNS / III D Puskesmas
n gizi sopobutar
9 Candra Jodi Laki – laki D III Tenaga PNS / III D Puskesmas
napitupulu farmasi farmasi sopobutar
10 Laostiar Perempua DIII Bidan PNS / II C Puskesmas
sianturi n kebidanan sopobutar
11 Liana Perempua D III Bidan PNS / III D Poskesdes
saragih n kebidanan lae sering
12 Rosmita Perempua DIII Bidan PNS / III D Pustu lae
katerin n kebidanan itam
13 Usia sri Perempua DIII Bidan PNS / III D Poskesdes
ulina K n kebidanan aek nauli
14 Resdi Perempua DIII Bidan PNS / III D Polindes
megawati S n kebidanan perdamean
15 Lasesti Perempua SI Perawat PNS / III B Puskesmas
sinaga n keperawatan sopobutar
n
16 Josen Laki – laki SPK Perawat PNS / II D Pustu
tumpak S pardomuan
17 Murdani Laki – laki SPK Perawat PNS / II D Puskesmas
sinaga sopobutar
18 Elvi nanda Perempua DIII Bidan PTT Poskesdes
n kebidanan lae luhung
19 Masrida Perempua DIII Bidan PTT Pustu
manik n kebidanan simungun

27
20 Dina Perempua DIII Bidan PTT Poskesdes
sipayung n kebidanan jambur
Indonesia
21 Pittaria Perempua DIII Bidan PTT Pustu lae
manik n kebidanan markelamg
22 Menaria Perempua DIII Bidan THL Polindes
saragih n Kebidanana lae itam
23 Maria Perempua DIII Bidan THL Polindes
Onike n Kebidanan Lae
sitohang Maromas
24 Urim Perempua DIII Bidan THL Pustu
situmorang n kebidanan sirunde
25 Martogi Perempua DIII Bidan THL Poskesdes
sinabang n KEBIDAN lae
AN haporas
26 Parida Perempau DIII Bidan THL Poskesdes
hanum n kebidanan lae luhung
27 Desnawanta Perempua SI kesehatan SKM THL Puskesmas
Padang n masyarakat sopobutar
28 Novi anna Perempua DIII Bidan THL Pustu
tambunan n kebidanan perdamean
29 Arion Perempua DIII Bidan TKS Puskesmas
simanullang n kebidanan sopobutar
30 Rivai indah Perempua DIII Bidan TKS Puskesmas
saragih n kebidanan sopobutar
Sumber data puskesmas sopobutar tahun 2019

1.2.3 PEMBIAYAAN PUSKESMAS


Pengelolaan dana BOK non fisik di distribusikan oleh bendahara Dinas Kesehatan
kepada bendahara Puskesmas yang di salurkan dana nya per triwulan sekali. Dana
BOK nonfisik ditetapkan sesuai dengan NPD (Nota Pencairan Dana) yang telah
dianggarkan setiap tahunnya. Dana BOK nonfisik yang disalurkan ke puskesmas
digunakan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dalam upaya
promotif dan preventif di wilayah kerja puskesmas baik UKM esensial maupun UKM
pengembangan. Adanya tim Nusantara Sehat di puskesmas, maka penyaluran dana
BOK nonfisik dilaksanakan untuk melakukan pelayanan diluar gedung,
pemberdayaan masyarakat terkhusus dalam menjangkau daerah daerah sulit yang ada
di wilayah kerja puskesmas. Dana BOK nonfisik juga disalurkan untuk pemberian
gaji tenaga kontrak promkes yang bekerja di puskesmas.
Bentuk kegiatan dalam pengelolaan dana BOK nonfisik diuraikan untuk keperluan
antara lain:
a. Honorarium Pegawai Honorer/THL/Tidak tetap

28
b. Belanja ATK
c. Belanja Perangko dan Materai
d. Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas
e. Belanja Bahan praktek/Pelatihan/Peraga/Demo
f. Belanja bahan makanan tambahan
g. Belanja jasa tenaga narasumber
h. Belanja cetak
i. Belanja penggandaan
j. Belanja sewa gedung/kantor/tempat
k. Belanja sewa penginapan
l. Belanja sewa meja/kursi
m. Belanja sewa tenda
n. Belanja sound system
o. Belanja makanan dan minuman rapat
p. Belanja perjalanan dinas dalam daerah dan luar daerah
q. Belanja kursus singkat/pelatihan.
Hambatan dalam pengelolaan dana BOK nonfisik tidak ada, namun pelaksanaan
kegiatan yang telah direncanakan dalam RPK ( Rencana Pelaksanaan Kegiatan)
Puskesmas terkadang sering tertunda dan tidak sesuai dengan yang direncanakan
jadwal pelaksanaannya dikarenakan penyaluran dana BOK tersebut di salurkan
setelah kegiatan tersebut terlaksana,

1.2.4 MANAJEMEN DASAR PUSKESMAS


A. Visi dan misi puskesmas sopobutar
VISI :
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan Profesional
Mencapai Masyarakat Sehat diwilayah UPTD Puskesmas Sopobutar.

MISI :

a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Dasar yang Bermutu dan


merata.
b. Meningkatkan SDM Puskesmas.
c. Mengoptimalkan Peran dan Fungsi Puskesmas Pembantu,
Poskesdes, dan Polindes.

29
d. Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk berperan Aktif dalam
membudayakan Pola Hidup Bersih dan Sehat

30
B. STRUKUTUR ORGANISASI PUSKESMAS
Plt. PUSKESMAS SOPOBUTAR
JUNIPAR SILALAHI, SKM

WAKIL MANAJEMEN MUTU TATA USAHA


LASESTI SINAGA
Osden Simbolon

p
ADMIN UKM UKP SIMPUS KEPEGAWAIAN Umum rumah Tangga Keuangan
Desnawanta
Padang Rivai Indah S. Sepriliani A. S Tiurma D. Sihombing Lasesti Sinaga
Arni Silalahi dr. Jesman

Penanggung Jawab UKM Penanggung Jawab UKP PENANGGUNG JAWAB JARINGAN


Arni Silalahi dr. Jesman DAN JEJARING

UKM ESENSIAL UKM Pengembangan Rawat Jalan Laboratorium Farmasi JARINGAN JEJARING
Dr.jesman Murniati Chandra J.
Kesehatan
Pelaksana Gizi Lingkungan Pemeriksaan umum
Sepriliani RS. RUJUKAN LIMBAH MEDIS
Rudisti JIWA Dr.jesman RSUD. RSUD.SIDIKALANG
Irnal Marninda PUSTU PUSLING
Aminah Lasesti Sinaga KHAIRUL P. SIDIKALANG
POLI KIA
Kes. Gigi ARNI SILALAHI
Promkes
Desnawanta p. Tiurma dame s CHRISTIN J. L
PUSTU PUSTU PUSTU PUSTU PUSTU PUSTU
KIA Arion s. SIRUNDE PARDAMEAN SIMUNGUN PARDOMUAN LAE ITAM L.MARKELANG
ARNI, Christin Yankes Lansia URIM NOVIANA T MASRIDA TUMPAK ROSMITA K. PITARIA MANIK
P2P (Imunisasi.p2 POLI KB SITUMORANG
Kb Arni Silalahi MANIK SINAGA
Diare, p2 Ispa, P2 LAOSTIAR
laostiar
TB,P2 DBD, P2 SIANTURI
CAMPAK, P2 POSKES POSKES POSKES POSKES POSKES
GIZI POLIND POLIND POLIND
RABIES, P2 DES DES DES DES DES ES ES ES LAE
KECACINGAN,
SEPRILIANI A. S L.LUHUN L
L.SERING JAMBUR AEK SIRAT PAHLA MAROM
SURVEYLANCE LIANA DINA M G NAULI HAPORA RESDI WAN AS
R.TINDAKAN SARAGI SIPAYU FARIDA USIA S M. S MENARI MARIA
SEPRILIANI,
ANI SIAGIAN H NG HANUM SRIULI MARTO A ONIKE
TIURMA DAME, LASESTI SINAGA NA K. GI S. S.
SORTAULI, MURDANI SINAGA
Murdani sinaga, ZULKIFAR 31
Laostiar sianturi RIVAI I. SARAGIH
ARION S
1.3 SITUASI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
1.3.1 MORTALITAS
A. Angka Atau Kejadian Kematian Ibu, Bayi Balita Penyebab Kematian
Terbesar.
Angka kematian Ibu dan Bayi pada tahun 2019 sebanyak 2 orang Bayi dengan penyebab kematian adalah Satu Bayi lahir dengan
BBLR serta Prematur,, Sementara Bayi Yang satunya, Asfiksia, dengan penyebab Asap yang dibuat di dalam kamar Ibu dan Bayi.
Kejadian Ini terjadi pada Bulan Maret di Desa Jambur Indonesia dan Pardomuan.

32
1.3.2 MORBIDITAS
Tabel 14
Morbiditas Penyakit di Puskesmas Sopobutar
Bulan Februari 2019

Jumlah Penderita
No Jenis penyakit 0-7 8-28 1bl - <1 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 ˃70 Total
hr hr th th th th th th th th th th
1 Penyakit infeksi pada
usus
101 Kolera
102 Diare termasuk
tersangka Kolera
103 Disentri 3
104 Infeksi penyakit usus 15 19 11 20 10 75
yang lain
2 Penyakit Tuberkulosa
201 TB Paru
202 TB Selain Paru (extra
pulmoner)
3 Penyakit Bakteri
301 Kusta I/T (MB)
302 Kusta B/L (PB)
303 Difteria
304 Batuk rejan
305 Tetanus

33
306 Pes
4 Penyakit Virus
401 Poliomyelitis akut
402 Campak
403 Radang Hati menular
404 Rabies/lyssa
405 DHF (Demam berdarag
Dengue)
406 Cacar Air
5 Riketsia dan Penyakit
karena Arthropoda
lain
501 Malaria dengan
pemeriksaan
Laboratorium
502 malaria tropika
(Falciparum)
503 Malaria tanpa
pemeriksaan
Laboratorium
504 Anthrax
6 Penyakit Kelamin
601 Infeksi gonokokus
602 Non gonokokus
603 Penyakit kelamin
lainnya
7 Penyakit infeksi
akibat parasit dan

34
akibat kemudian

701 Frambusia
702 Penyakit cacingan
703 Scabies 1 2 1 4
8 Gangguan Mental
801 Gangguan Psikotik
802 Gangguan neurotic
803 Retardasi mental
804 Gangguan kesehatan
jiwa bermula pada bayi
anak dan remaja, dan
perkembangan
805 Penyakit jiwa 1 1
9 Penyakit susunan
saraf
901 Epilepsi
902 Penyakit dengan
kelainan dan susunan
saraf lainnya
10 Penyakit mata dan
adnesia
1001 Glaukoma
1002 Katarak
1003 Kelainan refraksi
1004 Kelainan kornea
1005 Penyakit mata lain-lain 1 1 3 2 7

35
11 Penyakit pada telinga
dan Mastoid
1101 Infeksi telinga tengah 1 2 1 3 7
1102 Infeksi Mastoid
(Mastoiditis)
12 Penyakit Tekanan
Darah Tinggi 19 8 11 15 9 62
13 Penyakit saluran
pernapasan bagian
atas
1301 Hipotensi 3 1 4
1302 Infeksi akut lain pada
pernapasan bagian atas 2 1 9 15 12 17 12 14 16 21 119
1303 Penyakit lain pada
saluran pernapasan
bagian atas/ faringitis 2 6 2 1 2 13
14 Penyakit Lain pada
saluran Bawah
1401 Tonsilitis 1 1
1402 Bronkitis
1403 Asma 3 5 2 2 12
1404 Penyakit lain dari
pernapasan bawah
15 Penyakit Rongga
Mulut
1501 Karies gigi
` 1 11 4 3 7 26

36
1502 Penyakit Vulpa dan
jaringan periapikal
1503 Gingivitis dan penyakit
periodontal
1504 Gangguan gigi dan
jaringan penyangga
lainnya
1505 Penyakit rongga mulut,
kelenjar ludah, rahang
dan lainnya
16 Penyakit pada saluran
Kencing
17 Sebab Kelaianan
Kebidanan Langsung
1701 Keguguran/kb
1702 Perdarahan pada
kehamilan, persalian,
dan masa nifas
1703 Keracuan kehamilan
(eklamsia)
1704 Partus lama 3 3
1705 Perdarahan pada
kehamilan, persalian
dan masa nifas
1706 Hyperemesis/speksi 11 11
18 Keadaan Tertentu
Pada Masa Pranatal
1801 Trauma Lahir

37
1802 Asfiksia
1803 Tetanus neonatorum
19 Kecelakaan dan
Keracunan
1901 Kecelakaan dan ruda
paksa 1 1
1902 Keracunan bahan Kimia
1903 Keracunan bahan
makanan
20 Penyakit kulit dan
jaringan Subkutan
2001 Penyakit kulit infeksi 4 1 2 5 7 6 3 28
2002 Penyakit Kulit Alergi 5 8 5 9 3 1 1 3 35
2003 Penyakit Kulit karena
jamur
21 Penyakit pada system
otot dan jaringan
pengikat 9 15 18 5 47
22 Penyakit Lainnya
2201 jantung
2202 Anemia 3 3 6
2203 Gizi buruk
2204 Gastritis 12 13 10 12 47
2205 Dispepsia 12 3 1 2 2 20
2206 DM 1 1
2207 Hipertensi
2208 Benjolan punggung 1
2209 Keputihan

38
2210 Gigit anjing
2211 Anorexia
2212 Disminorea
2213 Febris 6 4 4 3 17
2214 Ultikaria 2 4 1 3 2 12
2215 Vertigo 4 4
Tabel diatas menggambarkan Morbiditas Penyakit yang berada di Puskesmas Sopo Butar, Data dari Puskesmas Sopo Butar.

39
Tabel 15
10 Nama Dan Jumlah Penyakit Terbesar Bulan Maret 2019
No Nama penyakit Jumlah
1 Ispa / Penyakit Saluran Pernapasan 117 kasus
Bagian Atas
2 Gastritis 62 kasus
3 Reumatoid 46 kasus
4 Hipertensi 40 kasus
5 Alergi 39 kasus
6 Penyakit kulit Infeksi 29 kasus
7 Karies Gigi 24 kasus
8 Febris 19 kasus
9 Asma 18 kasus
10 TB Paru 10 kasus

40
2. Gambaran Perubahan sebelum – sesudah Tim NS bergabung dengan Tim Puskesmas
No Indikator Sebelum Sesudah
I Manajemen
- SMD Belum ada Sdh Dilaksanakan
- MMD Belum ada Sudah Dilaksanakan
- Musrenbang Tk Desa ADA ADA
- Musrenbang Tk ADA ADA
Kecamatan
- Musrenbang Tk - -
Kabupaten
- RUKUNS integrasi Semua RUKUNS yang
dengan RUK diajukan Sesuai dengan
puskesmas Juknis Penggunaan DAK
Non Fisik.
- PKP (penilaian kinerja - Tidak Ada Format Baku.
puskesmas)
- Monev Terpadu LS - -
- Feed back hasil monev
SIP (Sistem Informasi
Puskesmas)
- Tenaga khusus Tidak Tidak
(ada/tidak)
- Sarana (ada/tidak) Ada Ada
- Pencatatan (manual/ Komputerisasi Komputerisasi
terkomputerisasi)
- Pelaporan (tepat Tepat waktu awal Bulan Tepat Waktu awal Bulan
waktu/tidak)
- Feedback dari Dinkes Dilakukan Dilakukan
Kabupaten
(Dilakukan/tidak)
- Supervisi dari Dinkes Ada Ada
Kab (ada/tidak)

No. Indikator Sebelum Sesudah


I UKM esensial
1 Promkes
- Desa siaga Belum ada Sudah Pernah Di Advokasi
ke Setiap Desa Pada Saat
Rapat Lintas Sektor
Namun belum ada Desa
Yang bersedia.
- Survey PHBS rumah Sudah dilakukan Sudah dilakukan dan terus
tangga berjalan pemantauan
setiap bulan.
- Posyandu aktif Sudah ada sebanyak 28 Sudah ada sebanyak 28

41
posyandu. posyandu, namun status
posyandu masih Madya
- TOGA Sudah ada tanaman obat Sudah ada tanaman obat
keluarga di beberapa rumah keluarga di beberapa
warga dan dimanfaatkan rumah warga dan
dimanfaatkan dan Pada
TW I Tahun 2019 Kembali
Di Sosialisasikan
Penggunaan Toga.
- Advokasi Desa Sudah ada Sudah ada untuk mencari
dukungan lintas sektor
dalam upaya
meningkatkan derajat
kesehatan di setiap desa
dengan adanya dukungan
anggaran desa untuk
kesehatan Selain Itu
Beberapa Desa melibatkan
TIM Kesehatan dalam
beberapa Kegiatannya
Termasuk meminta Tenaga
Kesehatan Sebagai Nara
sumber.
Di Tahun 2019 TIM Ns
Mengadvokasi Kepala
Desa Simungun Agar
memberikan Intervensi
Kepada Masyarakat dalam
bentuk PERDES Tentang
Persalinan di faskes, ANC,
Dan ASI Ekslusif.
2 Kesling Maret 2017 Maret 2019
- Cakupan air bersih (%) 100% 100%
- Cakupan jamban % 93,07%
keluarga (%)
- Cakupan rumah sehat 32,91% 42,18%
(%)
- Desa ODF Belum Ada Belum Ada
- TTU diperiksa (%) 40% 80%
- TPM diperiksa (%) 30% 70%
- Konseling (Klinik Belum Ada Belum Ada
sanitasi)

3 KIA-KB Maret 2017 Maret 2019


- K1 (%) 29 % 33 %

42
- K4 (%) 15,7 % 16 %
- Persalinan di faskes 13,6% 13 %
(%)
- KF (%) 16,4% 14 %
- KN lengkap (%) 11,32% 12%
- Cakupan KB aktif (%) 42,55% 40,3 %
- Jumlah kematian ibu 1 Pada Bulan Mei Tidak Ada
- Jumlah kematian bayi 1 Pada Bulan Mei 2
- Lainnya .......... Kasus KJDK, Dehidrasi
berat dan Lama di jalan
lahir
4 Gizi
- D/S 73,68% 94,1 %
- Kasus gizi kurang 13 kasus 18 orang
- Kasus gizi buruk 3 orang 5 orang
- ASI ekslusif (%) 53,63% 84,615% dilihat dari Jumlah
Bayi yang 6 bulan dibagi yg
telah ASI EKSLUSIF.
- Fe3 (%) 100% 100%
- Vit A (%) 100% 100%
- Konseling (Klinik gizi) Belum ada Belum ada
- Lainnya .......... Kebun Gizi, Pemberian
PMT-AS, Pemberian PMT
Bumil KEK
5 P2P Maret 2017 Maret 2019
- Desa UCI - -
- Imunisasi dasar - -
lengkap (%)
- Penemuan kasus TB 15 Orang 10 Orang
BTA+ (jumlah kasus)
- Pneumonia balita - -
ditemukan dan
ditangani (jumlah
kasus)
- Diare ditemukan dan 14 Kasus 1 Kasus
ditangani (%)
- PD3I (uraikan sesuai - -
kasusnya)
- API malaria (per 1000) - -
- Cakupan pengukuran - 1966 Orang yang Telah
tekanan darah (%) diukur TD Dari 7337 U15-59
dan >U 60 th. Sehingga
presentase yg diukur
26,79%.
- Pemeriksaan dan Belum ada Per Bulan Maret 7 orang
penemuan kasus HIV+ yang diperiksa HIV tidak

43
ditemukan kasus HIV
positif

II UKM pengembangan
1. Keswa Ada Pemantauan Setiap Bulan AdaDilakukan pemantauan
Pada ODGJ setiap bulan Pada ODGJ
Jika Pasien yang
mengganggu Masyarakat
Sekitar maka akan di rujuk
Ke RSJ. Di Medan.
2. UKS/Dokter Sudah ada namun belum Sudah ada dari Kelas 4 dan
Kecil dilakukan pelatihan kepada 5 Yang berprestasi.
dokter kecil sekolah

Ada Namun hanya Beberapa Ada dan semua Desa sudah


3. Pos lansia desa yang aktif aktif melakukan Pos lansia,
Termaksud senam Lansia
dan pemantauan tekanan
Darah Pada Lansia.

Capaian Indikator SPM 2018

No. Indikator SPM Capaian (%)


1 @Bumil mendapatkan yan antenatal sesuai standar 77.48
2 @Bulin mendapatkan yan persalinan sesuai standar 90,9%
3 @Bayi baru lahir mendapatkan yankes sesuai standar 90,9%
4 @Balita mendapatkan yankes sesuai standar 79.24
5 @Anak usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai 95.2%
standar
6 @WNI 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar 17,02%
7 @WNI 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai 52,3%
standar
8 @Penderita hipertensi mendapatkan yankes sesuai standar 52,3%
9 @Penderita DM mendapatkan yankes sesuai standar 2,32%
10 @ODGJ mendapatkan yankes sesuai standar 46.15
11 @Orang dengan TB mendapatkan yankes sesuai standar 87,80%
12 @Orang berisiko terinfeksi HIV (Bumil, pasien TB, pasien IMS, 84%
waria/trans gender, pengguna NAPZA dan warga binaan LP)
mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar

44
Capaian PIS-PK 2018

No. Indikator KS Capaian (%)


1 Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) 46,06
2 Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 90,9
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 79,24%
4 Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif 51.25%
5 Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan 90.85%
6 Penderita tuberculosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar 84%
7 Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 52,3%
8 Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak 46.15
ditelantarkan
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok Dari 12037
jiwa,Yang
Terskrining
merokok 180
0rang dari
979 Yang di
jaring.
10 Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 76,57%
11 Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 100
12 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat 94,7%

45
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM NUSANTARA SEHAT

2.1 GAMBARAN PELAKSANAAN ( MATRIK HASIL KEGIATAN)

Situasi pada masa tugas Tim NS Tahun ke-2


Target/Sasar
No Substansi 1 Bln Triw.1 Triw.2 Triw.3 1 Tahun Keterangan
an
Juni'18 Agt'18 Nov'18 Feb'19 Mei'19

1 Penerimaan Tim Ada Sudah dilaksanakan Sudah dilaksanakan Sudah dilaksanakan Sudah Sudah Puskesmas
Puskesmas Dilaksanakan Dilaksanakan Sopobutar
beserta Dinas
Kesehatan
Kabupaten Dairi
Berharap agar
ada lagi
pengganti Ns
TIM Di
Puskesmas
Sopobutar

2 P1 (perencanaan)

- SMD 10 desa SDH Dilaksanakan Sudah Dilaksanakan Sudah Dilaksanakan Sdh Sdh Dilaksanakan Setelah Proses
Dilaksanakan Di Tahun 2018 Penilaia
Di Tahun 2018 dan Sdh akan Akreditasi
dan Sdh akan Dilaksanakan Puskesmas
Dilaksanakan Kembali Sopobutar

46
Kembali November 2019 sudah
November Berangsur
2019 melaksanakan
Manajemen
Puskesmas

- MMD 10 desa SDH Dilaksanakan Sudah dilaksanakan Sudah dilaksanakan Sdh Sdh Dilaksanakan Meski Belum
Dilaksanakan Di Tahun 2018 Sempurna
Di Tahun 2018 dan Sdh akan Puskesmas
dan Sdh akan Dilaksanakan Sudah Mulai
Dilaksanakan Kembali melaksanakan
Kembali November 2019 MMD dari yang
November sebelumnya
2019 belum Pernah.

- RUK Ada Sdh Dilaksanakan Sudah dilaksanakan Sudah Dilaksanakan DI TW I Sudah Pada Tw 2 Belum Setiap Kegiatan
dilaksanakan ada RUK Yang yang diusulkan
diusulkan Karena oleh TIM NS
Proses Verifikasi Dan Jika sesuai
per TW dan dengan DAK
Biasanya DI bulan NON FISIK
Ke 2 atau awal Usulan diterima.
tw.

- RUKUNS Beberapa Sudah dilaksanakan Sudah Dilaksanakan Sudah dilaksanan Untuk TW I Pada Tw 2 Setiap Kegiatan
Diterima Semua RUK di Belum ada RUK yang diusulkan
terima dan Yang diusulkan oleh TIM NS
sudah Karena Proses Dan Jika sesuai
dilaksanakan Verifikasi per TW dengan DAK
dan Biasanya DI NON FISIK
bulan Ke 2 atau Usulan diterima.
awal tw.

47
- Musrenbang Tk Ada dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan Setiap
Desa Musrembang
tenaga
kesehatan dan
TIM Nusantara
Sehat
dilibatkan.

- Musrenbang Tk Ada dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan Setiap


Kecamatan Musrembang
tenaga
kesehatan dan
TIM Nusantara
Sehat
dilibatkan.

- Musrenbang Tk Ada Dilaksanakan hanya Dilaksanakan Dilaksanakan namun Dilaksanakan Dilaksanakan TIM Nusantara
Kabupaten mengikuti hanya mengikuti namun hanya namun hanya sehat tidak
musrembang Hanya mengikuti musrembang mengikuti mengikuti mengikuti
kecmatan Musrembang kecamatan musrembang musrembang Musrmbang tk.
kecamatan kecamatan kecamatan Kabupaten

- Musrenbang Tk Ada Hanya mengikuti di Hanya Mengikuti di Hanya mengikuti di Dilaksanakan Dilaksanakan Tidak
Provinsi kecamatan Kecamatan kecamatan namun hanya namun hanya Mengikuti
mengikuti mengikuti
musrembang musrembang
kecamatan kecamatan

- Musrenbang Tk Ada - - - -
Nasional

3 P2 (penggerakan

48
pelaksanaan)

- Penyusunan RPK dilakukan dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan dilaksanakan Hasil dari
Penyusunan
RPK Akan di
Informasikan
Oleh Bendahara
melalui
Minilokakarya
Puskesmas.

- Pelaksanaan Ukm dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan


Luar Gedung:

a. Promkes dilakukan a. Penyuluhan a. Pemantauan a. Memberikan Di Bulan - Kesulitan dalam


tentang 12 tentang Rumah Penyuluhan 10 Februari melakukan
Indikator keluarga Tangga Yang Ber Indikator PHBS Pada Promosi
Sehat PHBS Rumah Tangga di 10 Kesehatan di
b. Penyuluhan PHBS b. Pemantauan Desa Wilayah Kerja
DI SEKOLAH Kesehatan Anak Puskesmas
c. Penyuluhan Sekolah b. Penyuluhan TB Sopobutar
Bahaya Rokok menggunakan Paru. adalah
pada Masyarakat Rapor Kesehatan Kurangnya
c. Skrining Kesehatan
d. Melaksanakan Antusias
Usia Sekolah
SMD masyarakat
d. Sosialisasi PTM dan dalam
PM. mengikuti
Edukasi
Kesehatan,
selain Itu masih
ada Budaya
masyarakat

49
yang
bertentangan
dengan prinsip
kesehatan
misalkan Masih
ada Budaya
Menghangatkan
Ibu dan Bayi
yang baru lahir
dengan Arang.

b. KIA dilakukan a. Pertolongan a. Pertolongan a. Pertolongan a. Pertolongan a.Pertolongan Kasus Kematian


persalinan di persalinan di fasilitas persalinan di fasilitas Persalinan di Persalinan di Bayi Masih ada
fasilitas kesehatan kesehatan faskes faskes hal ini terjadi
kesehatan karena masih
c. Penyuluhan b. Penyuluhan b. Melakukan b.Pemeriksaan HB ada Ibu yang
b. Membantu Pentingnya ANC Pentingnya ANC Penyuluhan di pada Ibu Hamil di tidak melakukan
Pengobatan Di setiaP Desa setiap Desa. Persalinan Di
Poliklinik d. Melaksanakan C. BIAS (Bulan Imunisasi tentang ANC, faskes, kurang
c. Melakukan kelas Ibu Hamil di anak Sekolah) Persalinan Di c. Melaksanakan
memanfaat kan
Pemeriksaan IVA tiap Posyandu. Faskes dan ASI Kelas Ibu Hamil DI
d. Posyandu Posyandu
Di setiap Desa. Ekslusif. Setiap Desa
sehingga Ada
e. Sosialisasi Tentang d. Melakukan BBLR Yang
c.Mengerjakan
Pentingnya Persalinan Penyuluhan Meninggal
Partograf
di Fasyankes. Bahaya Bagi Ibu karena Bersalin
untuk
dan Bayi yang di faskes selain
pengklaiman
baru lahir jika itu budaya
Jampersal.
DIasapin . menghangatkan
e. Pake arang Pada
e. Melakukan Ibu dan bayi
Penyuluhan yang baru lahir
Pentingnya masih

50
Mengikuti dilakukan.
Posyandu bagi
Kesehatan Ibu
dan Bayi.

c. Kesling dilakukan a. Pembuatan a. Pembuatan a. Pembuatan Laporan a. Melaksana a. Pembuatan Untuk


laporan Laporan Bulanan BulanaN kan Laporan Kepemilikan
bulanan b. Pemantauan b. Pemantauan Pemantaua Bulanan. Jamban Masih
b. Penyuluhan di tempat-tempat tempat-tempat TTU Di ada keluarga
Posyandu Umum Umum DI Setiap setiap b. Melakukan yang tidak
tentang c. Monitoring Air Desa Sekolah Pemicuan Di memiliki jamban
Rumah Sehat. bersih dan c. Monitoring Air Desa Janji, karena letak
Jamban di Desa bersih dan Jamban b. Melakukan Lae Luhung, geografis
PAMSIMAS. di Desa PAMSIMAS. Penyuluha Lae Itam tempat
n CTPS dan karena masih tinggalnya dekat
PHBS Di Banyak dengan Hutan
Sekolah Masayarakat atau
yang belum perkebunan
c. Monitoring memiliki sehingga
dan
kesadaran

51
Evaluasi jamban. untuk memiliki
Kepemilika jamban masih
n Jamban kurang,
di setiap sementara itu
Desa. Semua desa
sudah bisa
d. Pendataan mengakses air
Data Dasar bersih.
sanitasi di
setiap
Desa.

d. Gizi dilakukan a. Posyandu balita dan a. Posyandu balita A. Posyandu balita dan a. Posyandu a. Posyandu Untuk Capaian
bumil (melakukan dan bumil bumil (melakukan balita dan balita dan bumil ASI Ekslusif yang
penimbangan BB (melakukan penimbangan BB bumil (melakukan belum
bayi dan balita, penimbangan BB bayi dan balita, (melakukan penimbangan mencapai 100%
melakukan bayi dan balita, melakukan penimbanga BB bayi dan di karenakan
pengukuran panjang melakukan pengukuran panjang n BB bayi balita, masih ada
badan dan tinggi pengukuran badan dan tinggi dan balita, melakukan anggapan
badan pada bayi dan panjang badan dan badan pada bayi dan melakukan pengukuran Masyarakat
balita serta tinggi badan pada balita serta pengukuran panjang badan bahwa jika bayi
melakukan bayi dan balita melakukan panjang dan tinggi sering menangis
pengukuran LILA serta melakukan pengukuran LILA badan dan badan pada maka Bayi
pada bumil) pengukuran LILA pada bumil) tinggi badan bayi dan balita sedang lapar
b. Melakukan pada bumil) B. Melakukan pada bayi serta dan ASI Saja
pengentrian data b.Melakukan pengentrian data dan balita melakukan tidak cukup.
hasil PSG pengentrian data hasil PSG serta pengukuran Sudah dilakukan
c. Membuat laporan hasil PSG C. Membuat laporan melakukan LILA pada penyuluhan di
bulanan gizi c. Membuat laporan bulanan gizi pengukuran bumil) tiap Posyandu
bulanan gizi D. Pemberian kapsul LILA pada b. Melakukan terkait

52
d. Pemberian Vitamin A, Tablet Fe bumil) pengentrian Pentingnya ASI
kapsul Vitamin Pada Bumil E. Melakukan data hasil PSG Ekslusif manfaat
A, Tablet Fe e. Imunisasi ( BCG, TT, pengentria c. Membuat bagi Ibu dan
Pada Bumil Campak di Posyandu) n data hasil laporan Bayi, dan jika
e. Imunisasi ( BCG, dan Pemberian PMT PSG bulanan gizi Ibu sudah
TT, Campak di F. Membuat d. Pemberian paham dan mau
Posyandu) dan f. Skrining Gizi kurang laporan kapsul Vitamin memberikan ASI
Pemberian PMT bulanan A, Tablet Fe EKSLUSIF Yang
gizi Pada Bumil jadi tantangan
G. Pemberian e. Imunisasi ( selanjunty
kapsul BCG, TT, adalah dari Ibu
Vitamin A, Campak di mertua atau
Tablet Fe Posyandu) dan nenek si Bayi
Pada Bumil Pemberian PMT yang
e. Imunisasi ( mengintervensi
BCG, TT, f. Skrining Gizi Si Ibu untuk
Campak di kurang memberikan
Posyandu) makanan ataau
g. Pendistribusian
dan minuman selain
PMT Bumil dan
Pemberian ASI DI Umur 0-6
Gikur.
PMT bulan.

f. Skrining Gizi
kurang

g.
Pendistribusia
n PMT Bumil
dan Gikur.

53
e. P2P dilakukan a. Melakukan senam a. Melakukan senam a. Melakukan senam a. Melakukan a. Melakukan Pada Kasus TB
lansia lansia lansia senam lansia Senam Lansia Paru masih ada
masyarakat
b. Melakukan Pos b. Skrining Kesehatan b. Skrining b. Melakukan yang tidak mau
Bindu di 10 Desa Lansia Kesehatan Imunisasi di memeriksakan
tiap bulan ( Lansia Tiap Posyandu dahak walau
Pemeriksaan b. Melakukan Pos Bindu
batuk lebih dari
Tekanan Darah, di 10 Desa tiap bulan ( b. Melakukan c. Pengambilan
2 Minggu jika
Gula Darah, Asam Pemeriksaan Tekanan Pos Bindu di Sampel Dahak
petugas Ke
Urat dan Darah, Gula Darah, 10 Desa tiap pada Anggota
rumahnya
Kolesterol) Asam Urat dan bulan ( Keluarga Yang
Untuk
Kolesterol). Pemeriksaan memiliki
Pengambilan
C. Melakukan BIAS DI Tekanan Keluarga
e. Melakukan Skrining dahak kadang
sekolah Darah, Gula penderita TB.
HIV Aids Pada Bumil kala mereka
Darah, Asam
d. Melakukan dan Penderita TB d. Pemeriksaan mengatakan
Urat dan
Imunisasi di Paru. HIV Pada Ibu tidak berdahak
Kolesterol).
Posyandu. Hamil dan atau sengaja
d. Melakukan Penderita TB. memeberikan
Pemeriksaan liur bukan
IVA di Desa dahak, Selain itu
Jambur masih ada
Indonesia, masyarakat
dan Lae yang yang
Haporas. sudah
dinyatakan
E. Melakukan Positif TB TAPI
Skrining HIV Tidak mau
Aids Pada menerima dan
Bumil dan tidak
Penderita TB mengkonsumsi
Paru. OAT. Meski
petugas sudah

54
F. Melakukan menjelaskan
Pemberian tentang
Obat Racun Penyakitnya
Cacing. Efek Samping
obat jika dia
minum dan
Kemungkinan
dia sembuh.

- Lokmin bulanan dilakukan 1x 1X 1X 1x 1x Tiap Bulan di


setiap bulan Minggu ke 3
atau akhir Bulan
dilaksankana
Lokmin Bulanan
Puskesmas,
dengan
membahas
Capaian Masing-
masing
program. Serta
Evaluasi Kinerja
selama sebulan
sebelumnya.

- Lokmin LS 4x dlm - 1X 1X 1x 1x Lokmin LS


setahun Dilakukan Sekali
(feb,mei,agt, Per TW, Dengan
nov) Mengundang
seluruh Kepala
Desa, Camat,
Kepala Sekolah,
PKK, Babinsa dll,

55
dengan agenda
Penyampaian
Hasil Kinerja
Puskesmas,
Hambatan dan
Masalah
dilapangan,
serta harapan
agar semua
Berperan dalam
peningkatan
taraf Kesehatan
diwilayah kerja
Puskesmas.
Selain itu
Penyampaian
Tentang
Keharusan
untuk bersalin
di Faskes
termasuk
Permenkes No
97 tahun 2014.

4 P3 (pengawasan
pengendalian dan
evaluasi)

- PKP (penilaian Ada, dan Ada Ada Ada Ada ada Ada PKP Dari
kinerja puskesmas) sudah Dinas Kesehatan
diverifikasi Namun tdk ada
format Baku

56
Dinkes yang diberikan,
Yang dilakukan
adalah
Pemaparan
Capaian
Puskesmas di
Dinkes,
Biasanya
Dilakukan Di
awal Tahun,
Pertengahan
dan Akhir
Tahun.

- Monev Terpadu ada, dan ada Belum dilaksanakan Dilaksanakan dilaksanakan Dilaksanakan dilaksanakan Setelah Proses
LS dokumen Akreditasi
Monev LS
Dilaksanakan
Per TW.

- Feed back hasil ada, dan ada dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan Dilaksanakan dilaksanakan Semua
monev dokumen Masukan saat
Monev LS Jadi
Pertimbangan
dalam
menyusun POA
Puskesmas.

5 SIP (Sistem
Informasi
Puskesmas)

57
- Tenaga khusus Ada Tidak Tidak Tidak tidak Tidak ada

- Sarana Ada Ada Ada Ada Tidak tidak Sarana Yang


Dimaksud
Kurang Spesifik.

- Pencatatan Manual/ Manual dan Manual dan Manual dan Manual Dan Manual dan Masih ada
komputerisa komputerisasi komputerisasi Komputerisasi Komputerisasi Komputerisasi pemegang
si Program yang
membuat
laporan manual
dan sebagian
telah di
Komputerisasi.

- Pelaporan Dilaporkan Laporan tiap Awal Laporan tiap Awal Laporan Tiap Awal Manual dan Manual dan Semua Laporan
tepat waktu bulan bulan Bulan Komputerisasi Komputerisasi di laporkan awal
pada awal bulan untuk
bulan Laporan Bulan
berikutnya Sebelumnya.

- Feedback (dari Dilakukan uraikan bentuknya : Belum dilakukan Evalusai Kinerja NS - - Dinkes
Dinkes Kabupaten) surat, analisis dll bersama THL di Silalahi. Kabupaten
Melakukan
Feedback Untuk
TIM NS
Bersamaan
dengan Petugas
Promkes yang
THL dan NS
Individu.

58
6 Pencapaian SPM (12 Hingga Maret
indikator) 2019 Jumlah K1
33% DAN K4
MENCAPAI 16%

1) Setiap ibu hamil 100% ibu 41,5% 56,1% 72,7% 4% 16% Kesadaran
mendapatkan hamil Masyarakat
pelayanan antenatal mendapatka untuk
sesuai standar n pelayanan Memeriksakan
antenatal Kehamilan Saat
sesuai Hamil masih
standar Kurang

2) Setiap ibu bersalin 100% ibu 43,8% 53,7% 83,8 % 3% 13% Masih ada Ibu
mendapatkan bersalin yang bersalin di
pelayanan persalinan mendapatka Luar Faaskes
sesuai standar n pelayanan atau Dukun
persalinan Beranak,
sesuai Namun di TW 1
standar Kami telah
melakukan
Penyuluhan
TenTANG
Persalinan di
Faskes sesuai
Permenkes No
97 Tahun 2014.

3) Setiap bayi baru 100% bayi 43,8 % 53,7% 83,8% 3% 13% Dari Target
lahir mendapatkan baru lahir yang Bulin 260
pelayanankesehatan mendapatka Orang per Bulan
sesuai standar n Maret Jumlah

59
pelayananke Ibu yang
sehatan bersalin 34
sesuai Orang, sehingga
standar bayi baru lahir
yang mendapat
pelayanan
kesehatn baru
berjumlah 34
orang.

4) Setiap balita 100% balita - - 90,85 % - - Petugas Gizi dan


mendapatkan mendapatka Bidan
pelayanan kesehatan n pelayanan Melakukan
sesuai standar kesehatan Pemantauan
sesuai Pelayanan
standar Kesehatan
namun Per
bulan maret
2019 belum ada
presentasenya
Karena Jumlah
IDL Belum ada,
D/S Belum
Mencapai 8 kali
timbangan.

5) Setiap anak pada 100% anak - - 98,2% - - Per Maret 2019


usia pendidikan pada usia Belum dilakukan
dasar mendapatkan pendidikan Skrining
skrining kesehatan dasar kesehatan,
sesuai standar mendapatka Puskesmas
n skrining Sopobutar

60
kesehatan melakukan
sesuai Skrining
standar Kesehatan Per
Bulan Agustus.

6) Setiap warga 100% WNI 13,1% 14,2 % 17,02% 17,37 17,37% Kurangnya
negara Indonesia usia 15 s.d. antusias
usia 15 s.d. 59 tahun 59 tahun Masyarakat
mendapatkan mendapatka Mengunjungi
skrining kesehatan n skrining Pos Bindu
sesuai standar kesehatan Menjadi
sesuai Kendala
standar Dilapangan, Jika
harus Home
Visit jarang
Masyarakat ada
di rumah karena
mayoritas
kerjaan bertani.
Sehingga di
setiap Pos Bindu
Kaadang
Orangnya Sama
dengan Bulan
Sebelumnya.

7) Setiap warga 100% WNI 52,3% 52,3% 52,3% 21.2% 28% Di Setiap Desa
negara Indonesia usia 60 Sudah memiliki
usia 60 tahun ke atas tahun ke Pos Lansia,
mendapatkan atas Namun jarak
skrining kesehatan mendapatka dan akses yang
n skrining kurang sehingga

61
sesuai standar kesehatan Para lansia
sesuai belum semua
standar bias mengakses
Pos Lansia.

8) Setiap penderita 100% 52,3% 52,3% 52,3% 21.2% 28% Dari target Yang
hipertensi penderita Harus dicapai
mendapatkan hipertensi 1967 Sampai
pelayanan kesehatan mendapatka Bulan maret
sesuai standar n pelayanan yang terdeteksi
kesehatan dan mendapat
sesuai pelayanan
standar sesuai standar
adalah 339
0rang. Namun
semua yang
terdeteksi HT
semua
mendapatkan
pelayanan
sesuai standar.
Dengan Rumus
23,6%xJumlah
U15 Tahun
keatas.
Sehingga
23,6%x8338x10
0%= 1967 yang
jadi target.

62
9) Setiap penderita 100% 2,4% 2,4 % 2,4 % 2,73% 2,73% Dari 731
Diabetes Melitus penderita Sasaran yang
mendapatkan Diabetes terdeteksi baru
pelayanan kesehatan Melitus 20 orang per
sesuai standar mendapatka maret 2019.
n pelayanan
kesehatan
sesuai
standar

10) Setiap orang 100% orang 46,15% 46,15 % 46,15 % 46,15% 46,15% Dari 13 orang
dengan gangguan dengan yang didiagnosa
jiwa (ODGJ) gangguan gangguan Jiwa
mendapatkan jiwa (ODGJ) ada 6 orang
pelayanan kesehatan mendapatka yang mendapat
sesuai standar n pelayanan pengobatan dan
kesehatan tidak ada yang
sesuai di terlantarkan.
standar

11) Setiap orang 100% orang 42,59% 64,4% 75,92% 90% 90% per maret 2019
dengan TB dengan TB sudah di
mendapatkan mendapatka temukan 10
pelayanan TB sesuai n pelayanan orang yang
standar TB sesuai positif. Dan
standar semua Pasien
yang positif
maka akan
diberikan OAT
dan Pelayanan
TB Sesuai
Standar. Namun

63
ada 1 ORANG
Yang gagal
Pengobatan.

100% orang 28,84 % 35,21 % 63,8% 6,31% 18,54%


12) Setiap orang berisiko
berisiko terinfeksi terinfeksi
HIV (ibu hamil, HIV (ibu
pasien TB, pasien hamil, pasien
IMS, TB, pasien
IMS,
waria/transgender,
waria/transg
pengguna napza,
ender,
dan warga binaan pengguna
lembaga napza, dan
pemasyarakatan) warga
mendapatkan binaan
pemeriksaan HIV lembaga
sesuai standar pemasyaraka
tan)
mendapatka
n
pemeriksaan
HIV sesuai
standar

7 PIS-PK

- Perencanaan 10 desa 0 desa 10 DESA 10 DESA 10 Desa 10 Desa -

- Pendataan 10 desa 2 Desa 4 DESA 4 DESA 6 Desa 6 desa Per Maret 2019
Sudah dilakukan
Pendataan di 6

64
Desa namun Di
puskesmas Kami
belum Masuk
Lokus PIS-PK
dan belum ada
pelatihan.
Sehingga
sementara Hasil
Pendataan baru
di input karena
Akun PIS-PK
Puskesmas
BARU bias di
akses.

-Intervensi program

a) Keluarga 100% 46.04% 46.04% 46,06% 40,3% 40,3% -


mengikuti program Keluarga
Keluarga Berencana mengikuti
(KB); program
Keluarga
Berencana
(KB)

b) Ibu melakukan 100% Ibu 43,8% 53,7% 83,8 % 3% 13% -


persalinan di fasilitas melakukan
kesehatan; persalinan di
fasilitas
kesehatan;

65
c) Bayi mendapat 100% Bayi - - 79,24% per Des 2018 - - -
imunisasi dasar mendapat
lengkap; imunisasi
dasar
lengkap;

d) Bayi mendapat Air 100% Bayi 61,53% 40 % 51,26% 84,6% dari 84,6% Untuk Capaian
Susu Ibu (ASI) mendapat Jumlah Bayi 6 ASI Ekslusif yang
eksklusif; Air Susu Ibu bulan/ Jumlah belum
(ASI) bayi yang ASI mencapai 100%
eksklusif; Ekslusif. di karenakan
masih ada
anggapan
Masyarakat
bahwa jika bayi
sering menangis
maka Bayi
sedang lapar
dan ASI Saja
tidak cukup.
Sudah dilakukan
penyuluhan di
tiap Posyandu
terkait
Pentingnya ASI
Ekslusif manfaat
bagi Ibu dan
Bayi, dan jika
Ibu sudah
paham dan mau
memberikan ASI
EKSLUSIF Yang

66
jadi tantangan
selanjunty
adalah dari Ibu
mertua atau
nenek si Bayi
yang
mengintervensi
Si Ibu untuk
memberikan
makanan ataau
minuman selain
ASI DI Umur 0-6
bulan.

e) Balita 100% Balita - - 90,85% - - Untuk 2019


mendapatkan mendapatka Presentase
pemantauan n Balita
pertumbuhan; pemantauan mendapatkan
pertumbuha Pemantau
n; Pertumbuhan
belum ada
presentasenya
karena
penimbangan
belum Cukup 8
kali, dan
Presentase IDL
Belum ada.

f) Penderita 100% 42,59% 64,4% 75,92% 22,7% 22,7% Per Maret 2019
tuberkulosis paru Penderita Jumlah
mendapatkan tuberkulosis Penderita TB 10

67
pengobatan sesuai paru Oorang dan
standar; mendapatka semuanya
n Mmendapatkan
pengobatan OAT dan
sesuai Pengobatan
standar; sesuai Standar,
Namun jika
berdasarkan
Target 2019
Target
Penderita Harus
44 orang maka
Presentase
penemuan Kasu
TB Adalah
22,7%.

g) Penderita 100% 52,3% 52,3% 52,3% 21.2% 28% Semua


hipertensi Penderita penderita
melakukan hipertensi Hipertensi
pengobatan secara melakukan sudah Dilakukan
teratur; pengobatan pengobatan
secara secara standar
teratur; dan teratur,
namun Jumlah
Capaian yang
dicapai hanya
339 orang yang
terdeteksi
sementara
targetnya 1796

68
Orang.

h) Penderita 100% 46,15% 46,15% 46,15% 46,15 46,15 Dari 13 Orang


gangguan jiwa Penderita yang menderita
mendapatkan gangguan gangguan Jiwa 6
pengobatan dan jiwa Orang yang
tidak ditelantarkan; mendapatka mendapat
n Pengobatan.
pengobatan Namun tidak
dan tidak ada penderita
ditelantarkan yang
; diterlantarkan.

i) Anggota keluarga 100% - - Dari 12037 jiwa,Yang Dari 12037 Dari 12037 -
tidak ada yang Anggota Terskrining merokok jiwa,Yang jiwa,Yang
merokok; keluarga 180 0rang dari 979 Terskrining Terskrining
tidak ada Yang di jaring. merokok 180 merokok 180
yang 0rang dari 979 0rang dari 979
merokok; Yang di jaring. Yang di jaring.

j) Keluarga sudah 100% 59.02% 69,96% 75,47% 77,07% 77% -


menjadi anggota Keluarga
Jaminan Kesehatan sudah
Nasional (JKN); menjadi
anggota
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(JKN);

69
-Evaluasi

8 Dukungan LS

- Kecamatan Ada Mengikutsertakan tim Mengikutsertakan Mengikutsertakan tim Dari kantor Pemerintah
dukungan NS dalam kegiatan tim NS dalam NS dalam kegiatan yang Kecamatan kecamatan selalu
yang ada di kecamatan kegiatan yang ada di ada di kecamatan mengutus mengutus
kecamatan perangkat Saat Pegawainya jika
Lokmin Linsek Camat tidak bias
hadir di setiap
pertemuan yang
diadakan Oleh
Puskesmas
Sopobutar.

- Desa Ada Mengikutsertakan tim Mengikut sertakan Mengikut sertakan tim Dari Kantor Sama dengan
dukungan NS dalam kegiatan tim nusantara sehat nusantara sehat dalam Desa Kecamatan Setiap
yang ada di desa dan dalam kegiatan yang kegiatan yang ada Mengutus desa mengutus
menggerakkan ada didesa dan didesa dan salah satu Perangkatnya
masyarakat desa mengerakkan mengerakkan perangkatnya untuk menghadiri
untuk mengikuti masyarakat desa masyarakat desa untuk Untuk Rapat Linsek jika
kegiatan yang untuk mengikuti mengikuti kegiatan yang mengikuti Kepala Desa tidak
diadakan oleh tim NS kegiatan yang diadakan tim NS Lokmin Linsek Hadir, Selainitu
diadakan tim NS Yang diadakan jika ada kegiatan
Puskesmas. pendataan
Misalkan
pendataan Sarana
Air Minum,
Evaluasi Jamban,
SMD Setiap Kadus
Ikut terlibat atau
mendampingi

70
Petugas
Kesehatan.

9 Supervisi dari Dinkes


Kabupaten

- Supervisi terpadu Ada tidak ada Ada Ada ada ada Supervisi
Dilakukan
Bersama
dengan THL
Promkes.

- Supervisi NS Ada ada ada ada ada ada Supervisi


Dilakukan
Bersama
dengan THL
Promkes.

10 Inovasi Tim NS

Kebun Gizi Masyarakat Sementara Sudah ditanami Proses Persiapan Lahan Sudah Sudah Dipanen Awal
Sekitar dilaksanakan sayur Mayur Kembali Dipanen namun tdk Penempatan
Puskesmas namun tdk Ditanami Lagi kebun gizi
Ditanami Lagi karena tanah terdapat di
karena tanah yang digunakan halaman
yang tidak Subur lagi. Puskesmas,
digunakan Namun
tidak Subur sekarang tidak

71
lagi. ditanami lagi
karena
Tanahnya tidak
subur lagi dan
sudah banyak
akar dari Pohon
sekitar sehingga
Untuk ITU
KEBUN DI
Pindahkan Ke
halaman
belakang rumah
Dinas, dan
Setiap rumah
Dinas Menanam
Macam2 Sayur.

Pemeriksaan Bumil, Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan dan Total Sudah Semua Bumil Untuk
Golongan Darah SMP,SMA Bumil yang sudah di Dilaksanakan Diperiksa Pemeriksaan
Pada Bumil, SMP, Siempat periksa 90 orang. Golongan Golongan darah
SMA Se Siempat nempu hilir darahnya. Selain Pada Bumil
Nempu Hilir. itu Untuk Murid Wajib dilakukan
SMA Untuk dan disediakan
pengurusan Kartu Alatnya Oleh
keluarga Dinas
diharuskan untuk Kesehataan.
memeriksa
golongan darah.

PAPBI (Papa Peduli PUS Dilaksanakan di Desa Dilaksanakan Desa Dilaksanakan di Desa Sudah Untuk PAPBI Hambatan yang

72
Bayi dan Ibu) Lae Markelang lae Markelang Lae Markelang Dilaksanakan SUDAH kami temukan
Dilaksanakan DI di lapangan
Sepuluh desa, Per adalh semua
September Kami yang kita
Tengah Sampaikan
mengadvokasi kepada
Kepala Desa masyrakat
Simungun agar khususnya Ibu
membuat PERDES dan Bapak
Tentang terkait ANC,
Persalinan Di Persalinan Di
Faskes, ANC Dan faskes dan ASI
ASI EKslusif. Eklusif seakan
akan mereka
sudah Paham
dan Mau
melakukannya
bahkan berjanji
untuk
melakukannya,
namun dalam
Realitanya
Masih ada Bayi
yang tidak ASI
Ekslusif, dan
Persalinan di
dukun beranak,
sehingga Kami
melakukan
Advokasi di
Desa Simungun
dengan Tujuan

73
Nantinya Desa
ini akan Jadi
Contoh Untuk
Desa Lain.

74
2.2 Uraian Kegiatan Setiap Anggota TIM

I. Zulkifar A.Md. Kep, Perawat Di TIM Nusantara sehat.


Selain memberikan Asuhan Keperawatan dan Kolaborasi dengan Dokter dalam Pelayanan
Medis saya Juga Melakukan Kegiatan Seperti:
1. Pengelolaan Poliklinik Umum dan Pelayanan Medis
a. Kondisi Sebelum NS
Sebelum Tim Ns datang Perawat di Puskesmas Berjumlah 3 orang dan 1 orangnya akan
pensiun tahun depan. Hari Pertama Kerja Poliklinik umum Tampak seperti Poli biasanya
dimana ada 1 Meja untuk Mengisi Rekam Medis oleh dokter dan 1 buah tempat tidur
yang cukup sempit, Troly untuk menyimpan Tensi meter, Betadine, dan Beberapa alat
bedah minor. Ruangan Poliklinik Cukup Sempit dan hanya muat 1 tempat tidur Jika ada
Pasien kecelakaan yang lebih dari 1 orang maka akan ditangani di ruangan KIA, Namun
jika di ruangan KIA sedang ada pasien maka Jalan satu-satunya adalah melakukan
pertolongan diatas meja. Selain Ruangan Yang Sempit , Dokter di puskesmas hanya 1
orang dan sekaligus menjabat sebagai kepala Puskesmas dan Jika dokter ke Kabupaten
untuk rapat maka pengobatan dasar biasa dilakukan oleh perawat atau Bidan. Selain itu
Dokter tidak tinggal di rumah Dinas sehingga jika sudah diluar jam Kerja maka
dokternya sudah tidak stand by di puskesmas. jadwal Pelayanan Poliklinik belum
memiliki jadwal yang pasti karena semua pasien yang datang semuanya dilayani
meskipun di luar jam kerja. Sehingga Cukup Mengganggu jam Istirahat, karena jika
sudah jam 14.00 dan semua petugas Sudah Pulang maka Perawat yang tersisa Hanya
dari TIM NS atau 1 Bidan TKS yang tinggal Di rumah Dinas.
b. Inovasi NS
Hal yang pertama Kami pikirkan adalah bagaimana melayani pasien dengan efektif
aman dan Nyaman, Sehingga Kami berinisiatif melobi ke Kapus untuk pelebaran
ruangan dan penambahan tempat tidur di Ruang Poliklinik Umum, mengantisipasi jika
ada kecelakaan karena sebelumnya saya pernah menjahit Luka diatas Meja, Tetapi
setelah kami lobi dengan Kapus dan ternyata juga mengeluhkan Ruangan Yang cukup
sempit, beliau mengatakan bahwa untuk tahun 2017 tidak ada alokasi dana untuk
perehapan di Puskesmas. Sehingga apa boleh buat kami mengefektifkan fasilitas yang
ada. Namun pada tahun 2018 Puskesmas kami masuk dalam daftar Puskesmas yang
akan di Akreditasi sehingga untuk memenuhi Standar Bangunan sesuai PMK NO 75
Tentang Puskesmas sekitar akhir Tahun 2018 Ada perombakan Ruangan Dimana

75
Ruangan Poliklinik umum dijadikan Ruangan KIA, Dan Ruangan KIA Jadi Poliklinik
dan Alhamdulillah di Poliklinik telah memiliki 2 buah tempat tidur.
Yang kedua Membahas tentang Pendelegasian Tugas dengan Dokter, karena jika
dokter Rapat atau berhalangan hadir, maka dalam melakukan pengobatan dasar boleh
dilakukan Oleh perawat atau bidan, karena sebelum kami datang tidak ada
pendelegasian Tugas oleh dokter sehingga secara hukum tidak diperbolehkan perawat
atau bidan memberikan pengobatan dasar tanpa ada pendelagasian dari Dokter, dan
Alhamdulillah sembari berproses untuk Kebutuhan akreditasi, Perawat atau bidan yang
menggantikan dokter Lebih aman dalam bekerja.
Menetapkan Jadwal Pelayanan Untuk Poliklinik Umum dengan Membuat SK
Tentang jadwal Pelayanan Puskesmas, sehingga jika ada pasien yang datang diluar jam
kerja kami tolak dengan tujuan Membiasakan Pasien berobat saat jam kerja atau jam
pelayanan, Kecuali Pasien Persalinan, Kecelakaan atau gawat Darurat.

c. Kendala
Dengan Tidak adanya Dokter yang menetap di rumah dinas atau sekitar Puskesmas
Menjadi kendala, karena Jika ada Pasien tengah malam atau diluar jam kerja dalam
keadaan gawat dan butuh penanganan dari dokter maka dengan terpaksa harus dilakukan
oleh perawat atau bidan yang ada dipuskesmas. Selain itu di awal penempatan Rumah
dokter belum memiliki jaringan telpon dan jarak yang sangat jauh dari Puskesmas sulit
untuk dokter datang jika ada pasien darurat.

d. Saran
1) Alangkah Lebih baiknya Puskesmas melakukan Pelebaran pada beberapa Ruangan
salah satunya Ruanga KIA Yang sudah bergantian dengan Poliklinik umum,
2) Agar perlu pengadaan dokter di Puskesmas dan menetap di rumah dinas, karena
selain dokter tidak tinggal di rumah Dinas tahun depan dokter akan pension.
3) Jika ada Dokter baru maka agar ada pendelegasian wewenang/tugas, kepada perawat
atau Bidan agar kerja kita sesama profesi aman.

76
e. Dokumentasi
Gambar Poliklinik Umum

Pembuatan SK Pendelegasian Wewenang Bersama Dokter dan Bikor Puskesmas

Pelayanan Pada Pasien Luka Di Poliklinik Umum.

77
2. Pembuatan Alur Pelayanan UKP
a. Kondisi sebelum NS
Dalam melakukan pelayanan alur pelayanan sangat penting, karena selain untuk
efektifitas pelayanan juga memudahkan pasien memperoleh informasi. Sebelum TIM Ns
datang Tidak ada alur pelayanan yang tertempel di setiap dinding ruangan termasuk
untuk Poliklinik dan pendaftaran. Awal kami datang pendaftaran dilakukan di depan
ruangan Poliklinik Umum menggunakan satu buah meja setelah mendaftar pasien
langsung masuk ke dalam ruang pendaftaran selain itu belum ada petugas Khusus untuk
melakukan pendaftaran sehingga siapa yang bertugas di Poliklinik maka dia yang
mendaftarkan pasiennya, meregistrasikan ke Buku register, mengisi rekam medisnya
dan sekaligus mengobatinya dan semua dilakukan di dalam satu ruangan yaitu di
Poliklinik dan didalam Poliklinik juga ada stok obat untuk Pasien.
b. Hal yang dilakukan NS
Dalam berproses untuk akreditasi maka kami perlahan-lahan membuatkan alur
pelayanan dan SK Kepala Puskesmas Tentang Alur Pelayanan, mulai dari pendafataran
hingga Pasien ke Ruangan dan Pulang, dengan melibatkan semua petugas dalam proses
tersebut. Menunujuk petugas pendaftaran, di ruang pemeriksaan umum. Juga sudah ada
petugas Khusu untuk Ruangan Pendaftaran sehingga kerjaan tidak dilakukan Hanya satu
orang lagi, Loket farmasi di aktifkan kembali sehingga didalam ruang pemeriksaan
umum tidak lagi memberikan obat melainkan hanya resep yang diberikan dan ditebus di
loket Farmasi.
c. Kendala
Awal-awal pelaksanaan sebenarnya tidak ada kendala berarti hanya saja masih butuh
proses dalam pelaksanaannya dan juga Membiasakan diri sesuai dengan Alur,
d. Saran
1) Agar tetap memberikan pelayanan sesuai dengan alur yang telah di buat dan
tertempel di dinding.
2) Jika di kemudian hari ada perubahan strukutur Ruangan atau penambahan layanan
agar Alur pelayanan juga dierbaharui.
3) Tanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan sesuai dengan Alur yang telah
dibuat.

78
e. Dokumentasi

Sosialisasi Alur Pelayanan Yang telah dibuat kepada Petugas Puskesmas.

Alur Pelayanan, Pendaftaran, Poliklinik Umum dan Jadwal Pelayanan UPTD Puskesmas Sopobutar

79
3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular ( Tuberculosis)
a. Kasus Yang ditemui
Kesadaran Masyarakat untuk memeriksakan Penyakitnya masih Rendah, salah satunya
adalah tentang penyakit TBC. Masih ada masyrakat yang malu untuk memeriksakan
dahak meski sudah batuk lebih dari 2 Minggu, Mudah lelah, sesak, dan sering
berkeringat dimalam hari. Masih ada masyarakat yang Malu atau takut mengetahui
penyakitnya. Bahkan ada yang dengan sengaja jika dimintai agar menampung Dahak
yang di tampung adalah Liur.
b. Inovasi NS
Melakukan Kunjungan Rumah Penderita TB bersama Analis dari Ns Untuk
memberikan Edukasi terkait Penyakit tb pada keluarga Mulai dari cara penularannya,
Efek samping OAT, Pendampingang minum Obat (PMO) oleh keluarga kepada
penderita, dan Juga melakukan Pengambilan Sputum pada Anggota keluarga yang
batuk, selain itu juga bekerja sama dengan bidan desa melakukan penglacakan pada
masyarakat yang batuk lebih dari 2 Minggu dan kami datangi agar mau diperiksa
Sputumnya tanpa harus datang ke Puskesmas.
c. Kendala
Kendala Yang kami temukan di lapangan adalah masalah jarak dari Beberapa desa
Cukup jauh sehingga untuk pengambilan sputum membutuhkan waktu yang lama dari
satu rumah ke rumah yang lain yang bisa mengurangi Kualitas Sputum karena kadang
Sputum lama di jalan sebelum sampai di Puskesmas Untuk diperiksa Oleh Analis.
d. Saran
1) Agar petugas TB Paru lebih giat memberikan penyuluhan tentang Penyakit TB
Paru, Kepada masyarakat Sehingga masyarakat lebih peduli terhadapa kesehatannya.
2) Agar pemegang program lebih Intens lagi melakukan pelacakan Kasus dalam rangka
pemutusan Rantai penularan.

80
e. Dokumentasi

Foto Kunjungan Rumah Pengambilan Sampel Dahak Di rumah Sekaligus Edukasi Pada Keluarga.

4. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Kerja sama Bersama Bidan


a. Kondisi Sebelum NS
Pada tahun 2017 sebelum TIM Ns masuk ada kasus kematian Ibu dan Anak di Desa Lae
Haporas. Masih ada Kasus ibu bersalin di Dukun Selain itu ada kebiasaan atau budaya
masyarakat mengarangi Ibu dan bayi setelah lahir, Hal ini dilakukan dengan Maksud
untuk menghangatkan Ibu dan Bayi Namun Justru bisa Mengganggu Pernapasan. Selain
itu dari Hasil Survei kecil2an di beberapa Posyandu di 10 desa Kegagalan ASI Ekslusif
dan IDL Adalah karena Kurangnya Pengetahuan Ibu dan Keluarga Seperti nenek dan
Bapak Si bayi.
Ada bayi yang tidak di Imunisasi kembali karena Bapaknya marah setelah di Imunisasi
bayinya jadi demam. Ada nenek si bayi atau Mertua Si Ibu selalu menganjurkan Bayi
yang belum cukup 6 bulan untuk diberikan makanan atau minuman karena nenek
menganggap Bayi lapar dan ASI Saja tidak Cukup.

81
b. Inovasi NS Papa peduli Bayi dan Ibu ( PAPBI)
Kami bersama TIM Melakukan Inovasi PAPBI, Dimana kegiatan ini berbentuk
Penyuluhan yang diberikan tidak hanya kepada Ibu saja tapi juga melibatkan Bapak dan
Keluarga yang dilakukan di Posyandu, mengenai Pentingnya Ke Posyandu untuk
Memeriksakan Kehamilan (ANC), Persalinan yang dilakukan Di fasyankes, dan
Pentingnya ASI Eklusif Diberikan kepada Bayi.
Output yang kami harapkan dari kegiatan ini Bapak ikut berperan dalam Proses
kehamilan sebagai pendamping yang paling dekat dengan Ibu, memantau kesehatan Ibu.
Oleh sebab itu kami juga Mengajarkan Kepada Bapak tentang tanda kehamilan yang
sehat, kehamilan yang berisiko dan Juga hal yang harus dilakukan oleh bapak kepada
Ibu selama kehamilan agar produksi ASI Nya cukup seperti membantu Pijat Laktasi dll.
selain itu kami juga menyuluh kepada bapak agar tidak merokok ketika menggendong
Bayi atau saat disamping Ibu hamil.
Persalinan di faskes daya tarik yang kami tawarkan kepada masyarakat untuk
bersalin di faskes adalah, persalinan gratis, untuk Ibu yang tidak memiliki BPJS Bisa
menggunakan Jampersal, selain itu kami juga Memberitahukan bahwa ada Undang-
undang yang mengatur tentang Persalinan Di fakses seperti PMK NO 97 TAHUN 2014.
Untuk Budaya mengarangi kami mensosialisasikan kepada keluarga tentang bahaya
asap dari arang untuk Si Ibu dan Bayi sehingga tidak boleh lagi mengarangi Ibu dan
bayi, bukan hanya saat Posyandu tapi sesaat Setelah lahir atau pada saat bapaknya
menunggu Proses Kelahiran, disitu kami Memberikan penyuluhan kepaa bapak.
c. Kendala
Masih ada bapak yang merasa tabu ketika kita melakukan penyuluhan tentang
kehamilan, Pijat Laktasi, Sehingga di pertemuan berikutnya bapak-bapaknya Tidak
hadir kembali dengan alasan berladang.
selain itu terkait Meninggalkan Budaya Mengarangi pada saat kita melakukan
penyuluhan masyarakat selalu mengatakan sudah tau bahaya dari mengarangi dan tidak
akan melakukannya lagi Namun realitanya masih ada yang tetap mengarangi dengan
Alasan bahwa Nenek Moyangnya juga diasapi waktu masih kecil namun tetap sehat.
Tingkat kesadaran masyarakat terkait kesehatan masih kurang, Pada saat Penyuluhan
tampak bersemangat mengkuti dan tampak paham apa yang kita sampaikan namun
dalam pelaksanaannya masih belum dilakukan.

82
d. Saran
1) Agar ada Intervensi dari Pemerintah Desa atau Kecamatan terkait Regulasi yang
mengharuskan Masyarakat untuk melakukan Persalinan Di faskes, ANC, ASI
Ekslusif dan Budaya Mengarangi Misalkan PERDES atau Peraturan Camat tentang
ini.
2) Tetap Intens Menyuluh Masyarakt terakit kesehatan Ibu dan Bayi baik itu Oleh
Petugas Puskesmas atau Bidan Desa.
3) Pemerintah Kecamatan maupun desa Ikut mensosialisasikan Pentingnya Persalinan
Di faskes, ANC dan ASI Ekslusif. Dan membangun Antusias Masyarakt untuk ikut
dalam setiap kegiatan edukasi Kesehatan.

e. Dokumentasi

83
Foto Penyuluhan PAPBI Pada Bapak dan Ibu.

Foto Prosesi Mengarangi Pada Ibu Nifas yang dilakukan Oleh Masyarakat, dan pada saat itu
Kami Tim Ns Sekaligus Memberikan Penyuluhan agar tidak boleh Mengarangi Ibu Nifas
pada Keluarga.
5. Skrining Penyakit Tidak Menular di Pos Bindu PTM (POS Bindu PTM)
a. Kondisi Sebelum NS
Sebelum kami datang kegiatan Pos Bindu dilakukan namun belum ada pencatatan hasil
Kegiatan juga Skrining PTM PADA U 15-59 Tahun.
Pos Bindu 5 Meja belum dilaksanakan. Jarang memberikan Edukasi kesehatan tentang
penyakit tidak menular. Pada saat Posbindu.
b. Inovasi
Pertama Kami Kordinasikan dengan petugas PTM Agar kami bisa terlibat dalam
kegiatan POS BINDU PTM, Selanjutnya kami Mengumpulkan data Dari Bidan Desa
yang menjadi sasaran POS Bindu dari Usia 15-59 tahun. Setelah itu kami menyusun
jadwal dan Membuat surat pemberitahuan jadwal kegiatan agar Kepala Desa
mengundang Masyarakat U 15 -59 Tahun mengikuti Pos Bindu dan di skrining
Kesehatannya.
Pada saat pelaksanaan kami melibatkan kader agar Pos Bindu 5 meja terlaksana,

84
Pada meja ke 4 di isi analis perawat atau Bidan dan untuk Edukasi di meja ke 5 Kami
Biasanya Bergantian. Sebelum Skrining dimulai kami terlebih dahulu memberikan
Penyuluhan Tentang PTM seperti HT, DM, Cholesterol (Arteriochlerosis), Rematik dll.
termasuk beberapa Obat herbal yang bisa di tanam di Halaman Rumah. Dan setelah
kami lakukan beberpa Bulan Maka Kami sudah bisa mengetahui Berapa persen Jumlah
U15-59 Yang telah Di Skrining. Per Tahun 2018 telah di skrining 793 Orang Perempuan
dan 436 Laki-laki. Dan kami juga telah melakukan Pencatatan Komputerisasi setiap
hasil kegiatan Pos Bindu karena kami selalu membawa Komputer Di setiap Kegiatan.
C. Kendala
Kendala Yang ditemukan dilapangan adalah kurangnya Antusias Masyarakat mengikuti
kegiatan, sehingga dalam sekali kegiatan hanya Bisa DI skrinig 20 – 30 orang dan
kadang orang yang sama yang hadir.
D. Saran
agar Kepala Desa Ikut berpartisipasi dalam menghadirkan masyarakatnya saat Skrining
PTM.
Petugaas PTM Lebih Intens Melakukan Skrining pada PTM
E. Dokumentasi

85
Selain Kegiatan Diatas Saya juga Ikut melakukan Imunisasi ( BIAS Atau Sesekali di Posyandu),
Jika ada yang Memasang dan Membongkar Implan,dll.

II. Tenaga Kesehatan Masyarakat NS: Muhammad Mansur, S.KM


1. Perbaikan Manajemen PuskesmaS.
a. Kondisi sebelum NS batch 6
Manajemen puskesmas merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
penyelenggaraan puskesmas. Sebuah puskesmas yang baik tentu memiliki manajemen
yang baik sehingga dalam melaksanakan kegiatan dan program kesehatan baik itu UKP
dan UKM dapat memenuhi target dan hasil yang diharapkan.

Manajemen di Puskesmas Sopobutar bisa dikatakan masih memiliki banyak


kelemahan. Hal ini dikarenakan kurangnya tenaga serta tenaga yang ada belum
mumpuni untuk mengelolanya. Apalagi fasilitas gedung di Puskesmas Sopobutar
belum memadai serta banyak sarana prasarana yang masih kurang, sehingga
kegiatan-kegiatan yang sifatnya pelayanan masyarakat sangat terganggu. Kami dari
tim Nusantara Sehat Batch 6 harus memulai menata kembali manajemen Puskesmas
yang bahkan bisa dikatakan mengulang kembali dari awal karena banyak nya arsip
dan berkas-berkas yang hilang serta hal-hal lain terkait dengan manajemen
Puskesmas.

b. Kegiatan inovasi batch 6


1) Pembenahan dan Penataan kembali ruangan Puskesmas
Ketika awal masuk tim NS batch 6 Puskesmas Sopobutar pada akhir bulan Mei
2017 hingga akhir penugasan tidak banyak perubahan yang dilakukan tim NS
batch 6 pada tata letak ruangan Puskesmas Sopobutar, penataan dan pembenahan
hanya dilakukan dilakukan dibeberapa sisi seperti gudang Farmasi yang
dianggap sangat tidak terawat sehingga beresiko membuat cadangan obat-obatan
Puskesmas menjadi cepat rusak serta ruangan persalinan Puskesmas, dan
Pengadaan aula pertemuan puskesmas.

Penentuan tata letak ruangan melibatkan semua komponen tenaga Puskesmas


Sopobutar termasuk Kepala Puskesmas Sopobutar serta kepala tata usaha serta
pihak ketiga yang membangun gedung baru Puskesmas untuk mempermudah
pelayanan agar ruangan rapi dan teratur.

86
2) Manajemen arsip dan persuratan di Puskesmas Sopobutar
Pengarsipan dan tata kelola persuratan ketika tim NS hadir sudah ada, hanya saja
masih ada beberapa yang dianggap kurang seperti masih tergabungnya beberapa
arsip dari beberapa tahun belakangan sebelum NS hadir, serta pembukuan yang
masih belum baik. Melakukan pengarsipan dan tata kelola persuratan yang lebih
baik dan mudah untuk dilakukan di Puskesmas Sopobutar, sehingga siapa saja
yang ada di ruang Tata Usaha bisa mudah melakukan pembuatan surat serta
pengarsipannya. Pelaksanaan dilakukan dengan melakukan permohonan kepada
Kepala Puskesmas untuk menyediakan beberapa alat tulis kantor yang tidak
tersedia untuk diadakan. Ketika itu dibantu oleh Kepala Tata Usaha, diberikan
semua yang dibutuhkan sehingga semua peralatan yang lengkap dapat dilakukan
dengan bantuan teman-teman Puskesmas.

Pada akhirnya, dokumen-dokumen lama disimpan dan disatukan dalam folder


yang lain di simpan di lemari arsip di gudang. Hal ini membuat lemari dan
tempat penyimpanan surat di ruang Tata Usaha terlihat rapi dan tersusun.

3) Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Standar Operasional Prosedur (SOP) di sebuah instansi menjadi sebuah acuan


dalam melakukan segala tindakan yang dilayani di unit pelayanan. Hal ini ketika
tim NS hadir di Puskesmas Sopobutar SOP pada setiap bidang tidak terlihat, atau
mungkin dengan kata lain tidak dapat dibuktikan dengan bentuk fisik. Kami
menanyakan kepada kepala puskesmas mengenai bagaimana SOP di puskesmas,
kami mendapatkan hanya beberapa bagian yang ada SOP (namun SOP yang
tidak terdokumentasi baik). Akhirnya bersama tim NS dan petugas bidang
masing-masing waktu itu minta waktu untuk membuat SOP yang tujuannya
untuk memberikan acuan dalam segala tindakan dan memudahkan setiap bidang
dalam memberikan tindakan dan layanan pada bidangnya.

Seluruh petugas kesehatan yang memiliki peran sebagai penanggung-jawab


program di bidangnya masing-masing. Terpenuhinya SOP pada setiap bidang,
yang diutamakan pada bidang pelayanan yang langsung terhadap pasien. Metode
yang digunakan adalah setiap bidang diperbolehkan mencari standar pelayanan
pada materi pokok (buku-buku dan menghubungi dinkes kabupaten) serta
mencari contoh SOP pelayanannnya masing-masing di internet, lalu melakukan

87
proses penyesuaian dengan kondisi dan standar prosedur yang berlaku seperti
SOP pelayanan KB, SOP pelayanan persalinan, SOP pelayanan kefarmasian,
SOP pendaftaran pasien, SOP pelayanan imunisasi.

c. Kendala
a. Kurangnya tenaga yang mumpuni dibidang manajemen Puskesmas, sehingga ini
sangat mengganggu kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Sopobutar
ketika tenaga NS turun kelapangan untuk melakukan kegiatan lapangan.
b. Masih sangat kurangnya penataan dokumen di Puskesmas sehingga arsip-arsip
dan berkas menumpuk tidak tertata rapi sehingga mengganggu pemandangan
saat kerja.
c. Kegiatan pengadministrasian berada di ruang Kepala Puskesmas, sedangkan
pengarsipan dokumen berada gabung dengan ruangan Kesling dan Promkes,
sehingga mengganggu kelancaran saat pelayanan kesehatan.
d. Saran
a. Pembenahan ruangan menjadi salah satu pendukung pelayanan program di
puskesmas Sopobutar. Hal ini agar menjadi perhatian khusus dinas kesehatan
untuk percepatan dalam rangka melengkapi sarana dan prasarana di Puskesmas
Sopobutar. Seperti kelengkapan ruangan-ruangan perprogram yang masih sangat
minim seperti ruangan promkes, ruangan gizi, dapur puskesmas serta ruangan
tata usaha yang bisa dikatakan masih kosong sama sekali. Sehingga kegiatan
ketata usahaan berpusat di ruang pendaftaran.
b. Adanya petugas tersendiri yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan tata
kelola persuratan dan pengadministrasian Puskesmas Sopobutar. Sehingga tidak
merangkap jabatan dalam kegiatan-kegiatan di Puskesmas.
c. Harapan kedepannya, kepala puskesmas Sopobutar dapat memberikan arahan
berupa instruksi dan pembinaan pegawai puskesmas khususnya untuk yang
bertanggung-jawab terhadap program dan layanan agar meelaksanakan kegiatan
sesuai SOP masing-masing. Apalagi ditahun 2018 Puskesmas Sopobutar sudah
melakukan akreditasi Puskesmas.

88
e. Dokumentasi Kegiatan

Before Sesudah

Gambar Setelah ada Pembenahan Ruangan, Sebelumnya Belum ada Struktur Oragnisasi Yang Baru
dan Data Kepegawaian Yang Tertempel di Dinding.

89
2. Kegiatan Promosi Kesehatan

a. Sebelum NS Batch 6 masuk

Puskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan terdepan,


kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pusat komunikasi masyarakat.
Disamping itu, keberadaan puskesmas di suatu wilayah dimanfaatkan sebagai upaya-
upaya pembaharuan (inovasi) di bidang kesehatan masyarakat maupun upaya
pembangunan lainnya bagi kehidupan masyarakat sekitarnya sesuai dengan kondisi
sosial budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu, keberadaan puskesmas dapat
diumpamakan sebagai “agen perubahan” di masyarakat sehingga masyarakat lebih
berdaya dan timbul gerakan-gerakan upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat.

Kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas Sopobutar telah dilaksanakan oleh


tenaga kesehatan yang ada di puskesmas, namun karena beberapa hal seperti kurang
tenaga promosi kesehatan yang berada di Puskesmas Sopobutar membuat kegiatan-
kegiatan promosi kesehatan yang memerlukan tindak lanjut seperti advokasi beberapa
kebijakan dan kegiatan tidak bisa terlaksana sehingga kami dari tim NS batch 6
melanjutkan program-program tersebut dan merumuskan kembali kegiatan-kegiatan
promosi kesehatan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

b. Setelah NS Batch 6 masuk

Puskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan terdepan,


kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pusat komunikasi masyarakat.
Disamping itu, keberadaan puskesmas di suatu wilayah dimanfaatkan sebagai upaya-
upaya pembaharuan (inovasi) di bidang kesehatan masyarakat maupun upaya
pembangunan lainnya bagi kehidupan masyarakat sekitarnya sesuai dengan kondisi
sosial budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu, keberadaan puskesmas dapat
diumpamakan sebagai “agen perubahan” di masyarakat sehingga masyarakat lebih
berdaya dan timbul gerakan-gerakan upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat.

Secara operasional, upaya promosi kesehatan di puskesmas dilakukan agar


masyarakat mampu berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk
pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya, baik masalah-masalah

90
kesehatan yang diderita maupun yang berpotensi mengancam, secara mandiri.
Disamping itu, petugas kesehatan puskesmas diharapkan mampu menjadi teladan bagi
pasien, keluarga dan masyarakat untuk melakukan PHBS.

Metode pelaksanaan promosi kesehatan dilakukan dengan pemberdayaan


masyarakat, bina suasana, advokasi dan kemitraan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan
berdasarkan kegiatan-kegiatan promosi kesehatan yaitu :

1) Pendidikan dan penyuluhan kesehatan di Sekolah dan Masyarakat


Salah satu fungsi dari promosi kesehatan adalah melakukan kegiatan berbasis
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan kemandirian di masyarakat melalui
kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk masyarakat.

Salah satu kegiatan promosi kesehatan adalah pemberdayaan dan bina suasana,
kegiatan ini bisa diaplikasikan di lapangan melalui kegiatan-kegiatan pertemuan kelas
kecil dan kelas besar di masyarakat yang bertujuan untuk melakukan kegiatan yang
bersifat pemberdayaan dan bina suasana di masyarakat yang menjadi sasaran promosi
kesehatan.

Adapun pihak-pihak yang terlibat yaitu kepala Puskesmas sebagai


penanggungjawab kegiatan, pemegang program di Puskesmas yang berperan melakukan
koordinasi dengan tim Nusantar Sehat mengenai program sosialisasi dan pemberdayaan
masyarakat dan melakukan pendekatan dengan stakeholder terkait serta stakeholder
sebagai pemangku kebijakan dan mengarahkan masyarakat untuk terlibat aktif dalam
kegiatan pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan.

Adapun sasaran kegiatan yaitu masyarakat desa serta siswa-siswa SD hingga


SMA dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

NO Kegiatan Sasaran vol Waktu

1. Penyuluhan Mengenai 10 Desa 1 Kali Oktober 2017


Bahaya Rokok

2. Sosialisasi Obat-obatan
Tradisional.

91
3 PendataaN Pelaku Praktik
Pengobatan Tradisional

4 Sosialisasi PHBS Dan


CTPS

5 Sosialisasi Penyakit Tidak


Menular ( HT, DM dan
Cholesterol)

6 Pendataan PIS PK

92
2) Advokasi dengan Stakeholder

Advokasi merupakan salah satu komponen kesehatan masyarakat yang


merujuk pada pelaksanaan pendekatan melalui kerjasama dengan lintas sektor.
Hal menjadi bahan advokasi adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh
puskesmas dengan mengangkat isu strategis. Sehingga proses advokasi untuk
menghasilkan kebijakan secara bersama dapat diterima dan dipahami oleh
masyarakat.

Advokasi bertujuan mengangkat isu strategis untuk dihasilkannya


kebijakan secara bersama demi mendukung program-program kesehatan di
puskesmas. Adapun pihak-pihak yang terkait dengan advokasi kepada
stakeholder yaitu Kepala Puskesmas Sopobutar yang memberikan pengarahan
mengenai pendekatan kepada lintas sektor, pemegang program promkes yang
berperan melakukan advokasi kepada stakeholder kemudian stakeholder selaku
pemangku kebijakan yang memberikan dukungan berupa kerjasama kepada
petugas kesehatan melalui diskusi dan negosiasi yang terdiri dari Kecamatan,
Koramil, Kapolsek, Kepala Sekolah, Kepala KUA, Pusat Layanan KB, Kepala
desa, Kader kesehatan serta ibu-ibu PKK.

Metode advokasi yang kami lakukan sebagai berikut :

a) Melakukan pendekatan kepada lintas sektor terkait dalam rangka


memunculkan isu strategis agar muncul ke permukaan.
b) Mencoba membuatkan kerangka kegiatan penunjang untuk
menyelesaikan isu strategis.
c) Mengolah data dan mengemas informasi sebaik mungkin agar dipahami
dan sesuai harapan dari puskesmas.
d) Mendengarkan masukan dari pihak lintas sector
e) Melakukan pengesahan bersama solusi terhadap isu strategis yang
dihadiri oleh lintas sektor lainnya.
Rincian Kegiatan

a. Advokasi mengenai program Imunisasi Measless Rubella


Indonesia berkomitmen untuk mencapai eliminasi penyakit campak
(measles)dan pengendalian penyakit Rubella (Congenital Rubella Syndrome)

93
pada tahun 2020. Salah satu strateginya dengan melaksanakan Kampanye
dan Introduksi Imunisasi Measles Rubella (MR).

Kampanye Imunisasi MR yang dilaksanakan dua fase, pada Agustus-


September 2017 didaerah pulau Jawa dan bulan yang sama pada tahun 2018
untuk daerah luar pulau Jawa adalah suatu kegiatan imunisasi secara massal.
Upaya ini untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella
secara cepat, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Adapun
sasaran program ini yaitu anak usia 09 bulan hingga 15 tahun.

Namun dengan banyaknya kabar mengenai imunisasi MR yang belum


diketahui kebenarannya membuat masyarakat khawatir untuk mengikuti
program ini, adanya berita-berita seperti kecacatan dan kematian setelah
disuntik, kandungan DNA babi dalam vaksin hingga fatwa MUI yang belum
jelas mengenai ke halalan vaksin tersebut menmbah kecemasan masyarakat
terkhusus di wilayah kerja Puskesmas Sopobutar untuk melakukan imunisasi
ini. Padahal cakupan yang harus dicapai untuk setiap daerah yaitu 95%
semuanya telah divaksinasi. Sehingga untuk mencapai target tersebut kami
melakukan advokasi dengan mengundang seluruh stakeholder yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Sopobutar untuk mendengarkan sosialisasi imunisasi
MR dari petugas kesehatan dan mengklarifikasi mengenai berita-berita yang
kebenarannya belum jelas serta menyesatkan. Melalui advokasi ini, kami
meminta kepada seluruh stakeholder untuk mendukung kegiatan kampanye ini
yang dilaksanakan serentak pada bulan Agustus 2018 agar masyarakat tidak
lagi takut untuk mengikuti program ini, sehingga target yang ingin dicapai
terpenuhi.

3) Kemitraan dalam mendukung program Kesehatan.

Kemitraan merupakan sarana membentuk koneksi dengan pihak ketiga


untuk pembangunan kesehatan. Tak jarang dari mitra-mitra inilah kami
memperoleh informasi lebih, dana kegiatan yang cukup untuk pelaksanaan
program-program yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sopobutar.
Oleh sebab itu kemitraan mejadi sarana kami memperoleh nama dan dana
sebagai bentuk kemampuan kami dalam mengesistensikan keberadaan tim
kami disini.

94
Kemitraan bertujuan untuk mengkoneksikan pihak ketiga sehingga
terlibat dalam membangun kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sopobutar.
Adapun pihak-pihak yang dilibatkan yaitu Pihak Puskesmas Sopobutar, Tim
Nusantara Sehat serta Lintas sektoral di Kecamatan Sopobutar. Sasaran
kegiatan ini yaitu lembaga pemerintah maupun non pemerintah, lembaga
sosial, lembaga seni maupun lembaga kemanusiaan.

Metode pelaksanaan kemitraan yang kami lakukan melalui berbagai


proses:

a) Kemitraan dengan pihak pemerintah dalam sektor yang berbeda. Hal


ini dilakukan dengan melakukan pendekatan dengan pihak-pihak
pemerintah.
Rincian Kegiatan yaitu

Kegiatan kemitraan dengan untuk lintas sektor ini yang pernah dilakukan
di Sopobutar sebagai berikut:

No. Mitra Kerjasama Jenis Mitra Dukungan

Dukungan Pihak
Kadus Menemani
Dalam proses
1 Desa Se Kecamatan Sopobutar Lembaga SMD, MMD dll.

Pemerintah

c. Saran
1) Agar selanjutnya kegiatan promosi kesehatan di Sopobutar lebih banyak
pemberdayaan kepada masyarakat, seperti pelaksanaan SMD dan MMD
yang sudah mulai digalakkan di Puskesmas Sopobutar. Karena data dasar
yang bisa menjadi rujukan dalam mengambil kebijakan terkait kebutuhan
masyarakat desa ada di tangan masyarakat desa.
95
2) Untuk lebih galak lagi dalam melakukan kegiatan-kegiatan advokasi
sehingga kebijakan dari stakeholder bias sinergi dengan visi dan misi dari
Puskesmas Sopobutar, kemudian untuk kebijakan kawasan tanpa rokok
(KTR) untuk terus diadvokasi karena tim NS batch 6 hanya melakukan
advokasi tapi belum ada kesepakatan antara pihak Puskesmas dengan
sekolah.
3) Harapannya tingkatkan kemitraan baik dengan pemerintah setempat
maupun pihak ketiga. Untuk mitra yang sudah ada dijaga komunikasinya.
Agar kedepannya Puskesmas Sopobutar bisa lebih banyak kegiatan yang
disupport oleh pihak luar.
d. Dokumentasi

Advokasi Kepada Kepala Desa dan Camat Tentang Imunisasi Rubela dan Refresing kader

Advokasi Pada Kasus Kematian BAyi Foto Penyuluhan Bahya Rokok Di sekolah.
Bersama Dinas Kesehatan

96
Promosi Kesehatan Di Masyarakat dan Di sekolah Tentang PHBS.

III. Irnal Marninda A.Md.gz, Tenaga GIZI NS PUSKESMAS SOPOBUTAR


1. Pelayanan dan Kegiatan Gizi
a. Kondisi Sebelum ada NS
Dilihat dari capaian D/S, kesadaran orang tua untuk mebawa anak ke
posyandu masih kurang. Orang tua hanya akan mebawa anaknya ke
posyandu apabila anaknya di imunisasi atau pada saat pembagian vitain A
pada bulan Februari dan Agustus.
Selain itu, kesadaran orang tua untuk meberikan ASI Ekslusif pada bayi
juga masih kurang, hal tersebut dikarenakan pemahaan dan pengetahuan
orang tua yang belum tentang pentingnya ASI Ekslusif
b. Kegiatan yang Dilaksanakan
1) Kunjungan rumah balita gizi kurang
Status gizi balita dapat diketahui dari hasil penimbangan berat badan dan
pegukuran tinggi badan anak. Ada balita yang status gizinya normal atau

97
sesuai dengan umur, dan ada balita yang status gizinya bermasalah,
seperti anak gizi kurang dan anak gizi buruk.
Upaya yang dilakukan terhadap anak yang memiliki status gizi kurang
adalah dengan memberikan PMT penyuluhan dan PMT pemulihan
berupa biscuit balita serta pemberian konseling kepada ibu balita. Dan
juga dilakukan monitoring terhadap berta badan dan tinggi badan balita.
Untuk anak gizi buruk dilakukan kunjungan rumah rumah. Kegiatan
yang dilakukan yaitu pemberian konseling kepada ibu balita tentang gizi
anak dan pola asuh anak yang baik. Selan itu juga dberikan PMT berupa
susu untuk meningkatkan status gizi balita tersebut.

2) Kunjungan ibu hamil KEK


Kunjungan ibu hamil dilakukan kpada ibu hamil yang memiliki status gizi
KEK (Kekurangan Energi Kronis). Status gizi ibu hamil dapat ditentukan
melalui pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas). Upaya yang dilakukan
adalah dengan pemberian PMT bumil KEK berupa biscuit dan susu ibu hamil.

98
3) Penyuluhan dan konseling gizi di posyandu
Penyuluhan gizi yang dilakukan di posyandu dilakukan oleh petugas gizi saat
pelaksaan posyandu. Materi penyuluhan dan konseling gizi dapat beragam,
tergantung pada masalah yang ditemui di lapangan saat itu. Diantaranya gizi
yang baik untuk bayi dan balita serta bumil, pentingnya pemberian ASI
Ekslusif dan IMD, dan pemberian makanan tabahan bagi balita.

4) Penyuluhan gizi anak sekolah


Penyuluhan yang dilakukan di sekolah bertujuan untuk menambah pegetahuan
anak sekolah tentang gizi anak sekolah. Materi penyuluhan juga beragam,
misalnya tentang makanan sehat, pentingnya sarapan pagi dan jajanan sehat.
Di sekolah kadang juga dilaksankan pembagian PMT-AS bagi anak yang
memiliki status gizi kurus (tidak normal sesuai umur).

99
c. Kendala yang Dihadapi
Adapun kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan gizi adalah :
1) Kurangnya jumlah kader di beberapa posyandu
2) Kurangnya keaktifan kader dalam pelaksaan posyandu
3) Masih minimnya pengetahuan masyarakat dalam menerapkan gizi seimbang
dalam kehidupan sehari-hari
4) Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya membawa anak ke
posyandu

d. Saran
1) Rutin melakukan penyegaran kader dan melengkap jumlah kader di beberapa
posyandu
2) Rutin melakukan penyuluhan tentang pentingnya membawa anak ke posyandu
3) Rutin melakukan penyuluhan gizi di posyandu, sekolah dan masyarakat

100
IV. Rudisti Aminah A.Md.KL Kesehatan Lingkungan
Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang
ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik,
kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan.
Kesehatan lingkungan Puskesms sopobutar sebelum Kami Datang, Puskesmas
Sopobutar Sudah Memiliki Data Jamban Dan Data air bersih . Sebelum Kami
datang Memang sudah Dilakukkan monitoring jamban ( pemantauan setiap desa
yang belum memiliki jamban. Setiap 6 Bulan Sekali . kenapa hanya dilakukan
Monitoring Jamban Karna disini jamban Sudah 80 % sehingga tidak dilakukan Lagi
pemicuan . Disini Masih ada Warga yang belum Memiliki Jamban , alasan karna
mereka merasa Lebih Nyaman Buang Air besar Di bawah pohon Durian ataupun
kopi, Adapula karna keterbatasan Biaya. Untuk data Air bersih Disini Sebagian
Masyarakat menggunakan mata air. Dan sebagian LaGi air Hujan Karna Daerah
Disin Pegununggan . dan Data Kesehatan Lingkungan Lainnya Seperti Data TTU ,
TPM , Dan tempat yang Berhubungan Dengan Kesehatan Lingkungan Belum Ada
Dilakukan .
a. Kegiatan Kesehatan Lingkungan
1. Monitoring jamban (pemantauan langsung Rumah Kerumah )
Pemantauan jamban Dilakukkan 6 Bulan sekali disini kami
memantau jamban keluarga langsung Rumah Kerumah , dan Disini Juga
Kami memberikan Peenyuluhan Tentang Jamban sehat Dan jamban
Tidak Sehat , maanfaat Menggunakan Jamban , dampak dari tidak mau
menggunakan jamban.

101
Gambar Saat Monitoring Jamban
2. Pemeriksaan TTU
Melakukan pemeriksaan tempat tempat umum seprti Rumah Ibadah ,
sekolah, Kantor , pasar yang sebelumnya belum pernah dilakukan
sebelumnya oleh Puskesmas sopobutar . disini kita melakukan
pemriksaan baik bagian dalam Maupun bagian Luar tempat tersebut .

Pemantauan Gereja di Desa Lae Luhung dan Kerja Bakti bersama Masyarakat
Membersihkan Saluran Air.

102
Gambar saat Pemeriksaan TTU Di sekolah SMP N 3 Sinehi.

3. Pendaataan Air Minum


Melakukan Pendataan air Minum Melalui E monev Air Minum dan
melakukkan Pemeriksaan Pada Sumber Air Minum tersebut (IKL)

Gambar Bak Penampungan Air Bersih


4. Pembuatan Buku Register Kesehatan lingkungan .
Disini Kita Membuat Buku atau cacatan Khusus Kesehatan
lingkungan Seperti Data Air Minum Data jamban Per KK , Dengan
menggunakan NIK Kepala Keluarga per dusun Diwilayah kerja
PUskesmas Sopobutar .
5. Evalusi KK yang belum Memiliki jamban
Evaluasi KK sebenarnya sama dengan monitoring jamban / Pemantauan
Jamban tapi bedanya disini yang kita priksa Hanya Masyarakat yang
memang belum memiliki jamban , menghimbau untuk memiliki jamban
dan menanyakan alasan kenapa belum memiliki jamban. Dan disini kami
meminta bantuan kepada aparat desa.

103
Gambar Saat Evaluasi KK Yang belum memiliki Jamban.
b. Kendala
Kendala yang Dialami, kendala yang kami Alamai selama Berada disini
yaitu , kendala Bahasa disini menggunakan bahasa daerah dan ada sebagian
Masyarakat Tidak Mengerti bahasa Indonesia. Kendala Untuk Program
kesehatan lingkungan, Masih adanya Msayrakat yang belumj mau
Menngunakan jamban, belum ada kesadaran masyarakat Untuk
menggunakan Jamban , alasan mereka belum mau menggunakan jamban
karna masalah kenyamanan , Ada juga karna Keterbatasan Biaya . ada Juga
Mayarakat merasa Tidak Penting Dengan Jamban , karna mereka masih
Terlihat sehat sehat saja walaupun tidak menggunakan Jamban .
c. Saran
Saran kami Adanya kerja sama antara aparat Desa dan puskesmas untuk
meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat terutama dibidang kesehatan
Lingkungan, Adanya himbauan Langsung dari aparat desa dengan
masyarakat tentang penggunaan Jamban. Saran Untuk petugas puskesmas
agar selanjutnya membuat klinik sanitasi.

104
V. Christin J. Limbong A.Md. Keb Profesi Bidan
1. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Kondisi sebelum NS Batch 6
Luas kondisi ruangan VK Puskesmas Sopobutar maupun seluruh ruangan
Puskesmas Sopobutar masih kurang memadai. Namun kondisi kebersihan dan
kerapian ruang VK Puskesmas Sopobutar juga kurang.
Selain Itu Kesadaran Ibu Hamil untuk memeriksakan Kehamilannya Masih
Kurang, Hal ini dibuktikan dengan Capaian KI dan K4 Belum Seratus Persen.
Bukan cuman itu, Masih ada persalinan Yang dilakukan di rumah atau di
tolong oleh dukun beranak sehingga potensi Persalinan Berisiko masih ada.
Kebiasaan atau Budaya Masyarakat yang mengarangi Ibu Nifas masih ada
meskipun beberapa kali sudah di lakukan penyuluhan bahwa memberikan
atau mengarangi Ibu Hamil berbahaya bagi pernafasan Ibu dan Bayi.
Selain itu Rumah tunggu kelahiran juga kurang untuk difungsikan, dengan
alasan jarak rumah masyarakat ke RTK cukup jauh.
Kurang nya kerjasama antar bidan Puskesmas Sopobutar ke bidan satelit,
sehingga Puskesmas kurang difungsikan.
Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sopobutar banyak yang belum
mengetahui fungsi JKN yang dimiliki, khususnya ibu hamil yang mau
melahirkan, sehingga bidan satelit menyalah gunakan persalinan untuk
melakukan tarif.
Kegiatan inovasi NS Batch 6

1). Revolusi KIA


Setelah dilakukan renovasi pemindahan ruangan Puskesmas Sopobutar
menyiapkan ruangan persalinan yang nyaman dan dilengkapi poster dan
gambar menarik, lemari dan berkas tertata rapi.
Menyiapkan pencatatan pelaporan dan dokumentasi yang lengkap seperti
partograph.
Serta setiap ibu hamil di Puskesmas Sopobutar dilakukan pemeriksaan
HB, golongan darah dan HIV sebagai pemeriksaan penunjang dalam
Antenatal Care

105
2) Pemeriksaan ANC, Penyuluhan Persalinan di Faskes dan ASI Ekslusif
Bukan hanya Pada Ibu hamil tetapi pada Bapak dan Keluarga Atau
Kami berinama Inovasi Papa Peduli Bayi dan Ibu (PAPBI).
Masih kurangnya Pengetahuan Ibu tentang Pentingnya Persalianan
Yang harus dilakukan Di faskes sehingga masih ada Ibu yang melakukan
Persalinan dengan dukun Beranak, Selain itu alasan yang sangat
mendasar adalah masalah biaya saat persalinan, sehingga kami Bukan
Cuman Melakukan Penyuluhan terkait manfaat persalinan yang di
lakukan di faskes dan ditolong Oleh Nakes, tetapi kami juga
memberikana Sosialisasi tentang BPJS Dan juga Jampersal kepada Ibu
hamil dan Keluarga.
ANC Merupakan Salah satu Kegiatan yang dilakukan oleh Ibu
hamil selama kehamilan guna memantau Kesehtannya, ANC bisa
dilakukan di Posyandu atau Saat Home Visit ke Rumah Ibu Hamil,
Namun Kami sepakat melakukan ANC Setiap Kali Ke Posyandu guna
menanamkan Kebiasaan Pada Ibu Hamil ke Posyandu. ANC Idealnya
Dilakukan 4 kali selama Kehamilan 1 kali pada Trimester Pertama, 1
Kali Pada Trimester Ke 2 dan 2 Kali Pada Trimester ke 3 Namun
berdasarkan Laporan KIA Tahun 2018 KI DAN K4 Belum mencapai
100%.
Inovasi PAPBI Dilakukan karena masih kurangnya Kepedulian
Bapak terhadap Kesehatan Ibu selama Hamil, Selain itu Agar Bapak
lebih tau tentang Kesehatan Ibu dan lebih tanggap jika ada masalah
kesehatan pada Ibu, Selain itu Gagalnya ASI Ekslusif karena desakan
Oleh Ibu mertua jika Bayi sering menangis di anggap bayi lapar dan ASI
Yang diberikan tidak Cukup.
3) Kelas Ibu Hamil
Untuk Sementara Kelas Ibu Hamil Masih dilakukan Bersamaan Saat
Posyandu, Namun Rencana yang kami telah Rancang bersama Bikor
agar Kelas Ibu hamil memiliki jadwal yang berbeda dengan Posyandu,
sehingga Materi pada Kelas Ibu hamil lebih Efektif, Materi Kelas Ibu
Hamil Sendiri Diambil dari Buku KMS Yang telah DibagikaN Saat Ibu
dinyatakan Hamil, dengan Tujuan Ibu lebih tau tentang Kesehatannya,
Perilaku selama kehamilan Hingga Gizi yang dibutuhkan saat
106
kehamilan, Karena Pada KMS Semua telah ada namun karena masih
Kurangnya Minat baca Ibu atau SDM yang masih rendah sehingga perlu
ada Pembahasan kembali oleh Bidannya.
d. Kendala
1) Kurangnya Kesadaran atau masih kentalnya Budaya masyarakat
sehinggam Penerimaan Masyarakat masih kurang terhadap Penyuluhan
Yang diberikan Oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan.
2) Kurangnya kesadaran untuk memelihaa alat-alat partus set pada Staff
Puskesmas.
3) Kurang kondusifnya ruangan VK untuk dilakukan persalinan, ruangan
yang cukup sempit.
4) TIdak adanya jadwal bidan untuk Stand by di Puskesmas Sopobutar
e. Saran
1) Ada Regulasi yang bersifat mewajibkan Kepada Masyarakat Untuk
Bersalin Di Puskesmas oleh Pemerintah Kecamatan maupun Desa.
2) Peraturan yang wajib diterapkan di Puskesmas untuk melakukan
Sterilisasi alat-alat medis sebelum dan sesudah pemakaian.
3) Pembedahan ruangan menjadi salah satu pendukung pelayanan
program di Puskesmas Sopobutar. Hal ini agar menjadi perhatian
khusus dinas kesehatan untuk percepatan dalam rangka renovasi sarana
dan prasarana di Puskesmas Sopobutar.
f. Dokumentasi

Proses Renovasi Ruangan KIA

107
Pengisian Register KIA

VI. Murniati A.Md, AK Tenaga Analis DI Laboratorium


1. Pelayanan Laboratorium
a. Kondisi sebelum NS.
Pertama kali ditempatkan di puskesmas sopobutar tidak ada Analis
Kesehatan sehingga pelayanan Laboratorium tidak berjalan. pelayanan
laboratorium terakhir dilaksanakan pada tahun 2012 ,setelah itu tidak ada
lagi tenaga Analis yang di tempatkan di puskesmas sopobutar.
Dari segi sarana telah disiapkan 1 ruangan khusus untuk
Laboratorium gabung dengan pengendalian dan pencegahan penyakit
menular tubercolosis ( TBC ) walaupun sangat sempit tampa kamar mandi
dan westafel, begitu juga dengan Alat – alat yang ada di laboratorium,
saya menemukan beberapa alat seperti Pipet tetes, tabung reaksi,kertas

108
ph,corong, kertas golongan darah, deck glass, rak westergen, dan bunsen
namun beberapa telah rusak seperti kertas ph dan kertas golongan darah
karena terlalu lama tersimpan sehingga tidak bisa terpakai selain itu
reagen tidak ada yang tersedia di puskesmas sopobutar.
Sebelum Ns di tempatkan di puskesmas sopobutar, di
Laboratorium telah di tempatkan 1 orang perawat sebagai pemegang
program TB, hanya saja petugasnya hanya dilatih khusus untuk TB,
sehingga pemeriksaan laboratorium lain nya tidak berjalan.
Khusus untuk pelayanan TB dilakukan meskipun tidak sesuai
standart, karena piksasi dilakukan di luar gedung dan tempat terbuka,
sehingga preparat saat pewarnaan sangat beresiko bercampur dengan
kotoran lain atau debu. Setelah kami penempatan Pelayanan laboratorium
telah dilaksanakan oleh tenaga Analis kesehatan dari Nusantara sehat,
Namun alat sangat minim, serta reagen tidak ada di puskesmas sopobutar.
b. Kegiatan inovasi NS batc 6
Pelayanan laboratorium di puskesmas telah dilakukan secara
perlahan-lahan, selanjutnya kami mulai merancang buku registrasi untuk
pelayanan yang ada di laboratorium beserta dengan Alur pelayanan. Yang
dulunya pasien datang langsung masuk ke laboratorium tapi setelah kami
buat alur pelayanan pasien harus daftar kemudian di periksa oleh dokter
dan kemudian di beri pengantar ke laboratorium.
Alur pelayanan sudah berjalan, Beberapa pemeriksaan sudah bisa
di lakukan di Laboratorium seperti pemeriksaan HEMOGLOBIN, GULA
DARAH, CHOLESTROL, ASAM URAT, URIN PROTEIN, GLUKOSA
PROTEIN, PLANO TEST, HIV TEST, GOLONGAN DARAH dan
Pemeriksaan BTA. DI samping itu saya telah mengajukan pengadaan Alat
Hematologi ke kepala puskesmas sopobutar dan dinas kesehatan
kabupaten dairi.
C. Kendala
1) Beberapa kendala yang saya temui dalam pelaksanaan kegiatan
diantaranya adalah pengajuan alat dan bahan tidak direalisasikan oleh
puskesmas dan dinas kesehatan minimal alat dasar, sehingga saya lebih
memilih menggunakan alat yang dibuat seadanya.

109
2) Setelah Dibuatkan Westafel, Kondisi Ruangan Makin Sempit Sehingga
Berisiko terjadinya Kecelakaan Kerja, atau Meningkatnya Risiko Infeksi
Noskomial.
d. Saran
1) Untuk Mencegah Terjadinya Kecelakaan Kerja atau kenyamaan Dalam
bekerja agar Kiranya Dilakukan Pelebaran Ruangan Laboratorium.
2) Untuk Piksasi Dahak agar ada ruangan tersendiri dan Tidak dilakukan di
luar Ruangan Lagi.
e. Dokumentasi

110
2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Deteksi Dini TBC

a. Kondisi Sebelum NS datang

Sebelum Ns datang Pemeriksaan Sputum hanya dilakukan di Puskesmas


AtaU hanya menunggu Anjuran Dokter Untuk dilakukan Pemeriksaan sesuai
dengan Hasil pemeriksaan Dokter.

b. Inovasi NS
Setelah saya ditempatkan di Puskesmas Sopobutar saya diberi tanggung
jawab juga untuk memeriksaan Sputum dan Membuat Registrasi pasien yang
telah dilakukan Pemeriksaan sehingga saya memiliki data Masyarakat yang
Positif TB, Dari data ini kami Bersama TIM Membuat Inovasi dengan
melakukan Deteksi Dini pada Keluarga pasien yang di diagnosa TB Paru
Dengan cara kami datng langsung Ke rumahnya memberikan Penyuluhan
Kepada Keluarga tentang Penyakit TB, Cara penularannya termasuk Asupan
Untuk Pasien TB, Sekaligus Kami mengambil Dahak Keluarga Yang Batuk
Untuk Kami Periksa.
C. Kendala Yang Kami Temukan.
1) kendala yang kami hadapi terhadap pasien TB Yaitu masyarakat masih
banyak yang menganggap penyakit TB adalah penyakit guna guna,
sehingga beberapa yang sudah di diagnosa menderita TB masih saja pergi
ke dukun berobat.

111
2) Kendala Yang kami temukan di lapangan adalah masalah jarak dari
Beberapa desa Cukup jauh sehingga untuk pengambilan sputum
membutuhkan waktu yang lama dari satu rumah ke rumah yang lain yang
bisa mengurangi Kualitas Sputum karena kadang Sputum lama di jalan
sebelum sampai di Puskesmas Untuk diperiksa.
d. Saran
1) Kegiatan Seperi Penyuluhan TBC Pada Masyarakat Lebih di giatkan
2) Agar Deteksi Dini TBC Pada keluarga Pasien Tetap dilaksanakan Meskipun
Saya tidak Bertugas Lagi Di Puskesmas Sopobutar.
e. Dokumentasi

Selain itu saya Juga Melakukan Pemeriksaan HB, HIV, Gol. Darah, Protein Urin
Pada Ibu hamil serta Pemeriksaan Glukosa, Cholestrol dan Asam Pada Pos Bindu
Atau Skrining Kesehatan U 15-59 th.

112
Pemeriksaan Glukosa, Cholesterol, Asam Urat, HB, HIV, Dan Golongan darah Pada Ibu
Hamil

2.2 HAMBATAN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Ada beberapa hambatan dalam upaya peningkatan taraf kesehatan


masyarakat di wilayah kerja puskesmas Sopobutar, salah satunya adalah
keterbatasan Gedung pelayanan dalam puskesmas, misalkan pada Ruangan
Persalinan, jika dalam waktu bersamaan ada dua Ibu yang bersalin maka yang
satunya akan dipindahkan di ruangan Poli umum karena ruangan untuk persalinan
sempit dan tidak memungkinkan untuk ditempati 2 orang sehingga dengan itu
pelayanan di Poli pun terganggu. Pada suatu waktu hal itu terjadi dimana kami
harus membersihkan luka diatas meja registrasi Poli, karena ruang tindakan Poli

113
digunakan oleh Ibu Nifas, sehingga kondisi yang nyaman untuk Ibu pasca
persalinan pun akan terganggu.

Langkah Pemecahan masalah, perlu adanya penambahan gedung guna


meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima kepada Masyarakat atau klien
ketika berobat di Puskesmas.

Kedua kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat masih kurang,


masih banyak warga yang tidak memeriksakan kesehatan mereka meskipun sudah
sakit kecuali kondisinya sudah terlihat parah, masih banyak masyarakat yang
menderita TB tidak mau memeriksakan kesehatannya, bahkan terkesan
disembunyikan karena mereka masih ada yang menganggap penyakit itu sebagai
keturunan atau hal yang memalukan untuk diketahui oleh masyarakat, Hal ini
diperparah dengan status ekonomi masyarakat masih rendah.

Hambatan selanjutnya Pada Ibu hamil, masih ada masyarakat yang tidak
melakukan persalinan di fasyankes karena kondisi geografis dimana jarak rumah
dengan Fasyankes yang cukup jauh menjadi salah satu alasan tidak melakukan
persalinan di fasyankes, selain itu budaya masyarakat yang masih beranggapan
bahwa jika bersalin di rumah maka banyak tetangga yang akan membantunya di
rumah, misalkan membantu mempersiapkan Popoknya, gurita atau keperluan yang
akan digunakan selama persalinan. Padahal Pemerintah daerah telah menyediakan
Rumah Tunggu kelahiran namun masih kurang dimanfaatkan.

Hambatan Selanjutnya adalah Budaya Menggunakan Arang pada Ibu Nifas


untuk menghangatkan Tubuh, sehingga Bayinya pun Ikut menghirup asap dari
arang, ada beberapa Kasus Asfiksia karena Arang yang Digunakan. Meskipun
sudah sering di Suluh terkait bahaya menggunakan Arang sebagai Penghangat
sehingga mengganggu pernapasan Ibu dan Bayi namun Masyarakat masih ada
yang melakukannya.

Langkah Pemecahan masalah adalah Edukasi kepada masyarakat terkait


PHBS, penyakit TB, serta pentingnya melakukan persalinan di fasyankes dan
resiko kemungkinan yang terjadi jika tidak melakukan persalinan di Fasyankes,
dan sosialisasi Pemanfaatan Rumah tunggu kelahiran dalam rangka mengurangi
risiko persalinan. Perlu adanya Kerjasama Lintas sektor dengan melibatan

114
Pemerintah setempat Seperti Camat, Kepala Desa, hingga kepala dusun untuk
menggalang komitmen bersama agar mau ber-PHBS dan melakukan Persalinan di
fasyankes. seperti yang telah dilakukan Dinas kesehatan Kabupaten Dairi, pada
masyarakat di Desa Lae Haporas. Serta Perlu adanya Kerja Sama Lintas Sektor
agar membuatkan Regulasi terhadap penggunaan Arang pada Ibu dan Bayi
karena jika hanya melakukan Penyuluhan Masyarakat hanya mendengarkan dan
Mengiyakan saat diberi Penyuluhan namun kadang masih ada juga yang tetap
menggunakannya.

Hambatan selanjutnya adalah hampir semua desa dari sepuluh Desa di


kecamatan siempat nempu hilir memiliki jarak yang cukup jauh dengan
puskesamas kecuali Desa Sopobutar karena desa tersebut merupakan Ibu Kota.
kondisi jalan yang rusak, sempit dan harus melewati beberapa gunung serta tidak
tersedianya kendaraan umum yang menuju langsung Puskesmas Sopobutar
menjadi salah satu alasan kurangnya kunjungan di Puskesmas Sopobutar. Meski
puskesmas keliling tersedia, namun ada beberapa desa yang sulit dijangkau
menggunakan Kendaraan Roda Empat apalagi jika dalam kondisi hujan. Sehingga
masih ada petugas yang sulit menjangkau beberapa Desa dan terpaksa jalan kaki
berkilo-kilo meter ketika akan memberikan penyuluhan kesehatan atau malakukan
pendataan terkait tingkat kesehatan mayarakat. Langkah Pemecahan Masalah
adalah dengan adanya pengadaan atau penambahan kendaraan roda dua sebagai
alternatif pengganti kendaraan puskesmas keliling (PusKel) jika harus
menjangkau daerah yang sulit. Selain itu kerja sama dari pemerintah setempat
agar sedikit demi sedikt bisa memperbaiki infrastruktur jalan guna memudahkan
akses ke fasilitas kesehatan.

Hambatan selanjutnya adalah bahasa masih banyak masyarakat yang tidak


paham bahasa Indonesia sehingga dalam proses penyuluhan atau komunikasi kita
sehari-hari masih terkendala. Sehingga perlu metode khusus yang harus kita
terapkan dalam proses penyuluhan, tidak harus selalu dengan metode ceramah,
bisa dengan metode visual seperti memutar film terkait kesehatan, sehingga meski
mereka tidak paham dengan bahasa yang kita sampaikan setidaknya mereka bisa
melihat apa yang harus mereka lakukan. Penyuluhan yang kita berikan pun lebih

115
inovatif dan tidak monoton, sehingga lebih menarik minat masyarakat untuk
mengikuti penyuluhan yang kita berikan serta harapannya mereka mudah paham.

116
BAB III

PENUTUP

Demikianlah yang dapat kami paparkan mengenai laporan Tahun ke 2 team based
Puskesmas Sopobutar Tahun 2019. Dimana pada laporan ini terdapat data tentang
geografis, demografi, sosio, ekonomi dan pendidikan, gambaran pembangunan kesehatan,
sarana dan prasarana puskesmas, tenaga kesehatan puskesmas , pembiayaan puskesmas,
manajemen dasar puskesmas, situasi derajat kesehatan masyarakat, mortalitas, morbiditas,
serta pelaksanaan kegiatan program nusantara sehat, diharapkan dengan laporan ini
pemerintah mendapat gambaran terkait puskesmas sopobutar dan menjadi pertimbangan
dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas Sopobutar. Serta
Bisa menjadi bahan Pertimbangan atau acuan Kerja Bagi TIM Nusantara sehat
Selanjutnya Jika ada lagi yang di tempatkan Di Puskesmas Sopobutar.

117
1
INSTRUMEN PEMANTAUAN PUSKESMAS MEMBERIKAN PELAYANAN
SESUAI STANDAR PERMENKES 75/2014

NOMOR REGISTRASI PUSKESMAS : P1210090201

NAMA PUSKESMAS : PUSKESMAS SOPOBUTAR

TANGGAL PUSKESMAS DIDIRIKAN : TAHUN

KECAMATAN : SIEMPAT NEMPU HILIR

KABUPATEN/KOTA : DAIRI

PROVINSI : SUMATERA UTARA

PETUNJUK PENGISIAN :

DIISI ANGKA “1” DI KOLOM “YA” BILA PUSKESMAS MEMENUHI


PARAMETER, DAN ANGKA “0” DIKOLOM “TIDAK” JIKA PUSKESMAS TIDAK
MEMENUHI PARAMETER

PERSYARATAN PARAMETER HASIL KETERANGAN


PUSKESMAS Ya Tidak
A.Lokasi 1. Tidak didirikan di lokasi 1
berbahaya
2. Tersaedia transportasi 0 Transportasi umum
dari dan menuju tidak ada yang menuju
puskesmas langsung Puskesmas
3. Tersedia fasilitas parker 1
4. Tersedia fasilitas pagar 0
5. Tidak didirikan disekitar 1
saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT).

B.BANGUNAN 6 Permanen 1

7. Terpisah dengan 1
bangunan lainnya
8. Terdapat Rumah Dinas 1
Nakes

9 Terdapat lambang 1
puskesmas di depan
bangunan puskesmas

2
10. Terdapat papan/tulisan 1
nama Puskesmas
11 Terdapat Ruang 0 Ruang Administrasi
Administrasi kantor bergabung dengan
ruangan Kapus
12 Terdapat Ruangan 1
Kepala puskesmas
13 Terdapat ruangan rapat 1

14 Terdapat ruangan 1
pendaftaran dan Rekam
Medic
15 Terdapat Ruangan 1
tunggu

16 Terdapat ruangan 1
pemeriksaan umum
17 Terdapat ruangan 1
tindakan/gawat darurat
18 Terdapat ruangan KIA, 1
KB, dan Imunisasi
19 Terdapat ruangan 0
kesehatan gigi dan mulut
20 Terdapat ruangan ASI 1
21 Terdapat ruangan 1 Ruangan promosi
promosi kesehatan kesehatan bergabung
dengan Ruangan
kesling dan P2P
22 Terdapat ruang farmasi 1
23 Terdapat ruangan 1
persalinan
24 Terdapat ruangan pasca 0
persalinan
25 Terdapat laboratorium 0

26 Terdapat ruangan 0
sterilisasi
27 Terdapat ruangan 0
penyelenggaraan
makanan/dapur
28 Terdapat kamar mandi 1
29 Terdapat

C.PRASARANA 30 Terdapat ventilasi 1


Ruangan
31 Terdapat sumber air 1
bersih
32 Terdapat system 0

3
pembuangan air limbah
33 Terdapat sumber daya 1
listrik
34 Terdapat sambungan 1
telepon
35 Terdapat system proteksi 0
petir
36 Terdapat alat pemadam 1
kebakaran
37 Terdapat kendaraan 1
puskesmas keliling
38 Terdapat kendaraan 1
Ambulan
D.PERALATAN 39. Terdapat set pemeriksaan 1 Minimal≥ 80%
umum Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
40. Terdapat set tindakan 0 Minimal≥ 80%
medis/gawat darurat Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
41 Terdapat set pemeriksaan 0 Minimal≥ 80%
kesehatan Ibu Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
42. Terdapat set pemeriksaan 0 Minimal≥ 80%
kesehatan anak Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
43. Terdapat set pelayanan 1 Minimal≥ 80%
kb Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
44. Tedapat set imunisasi 1 Minimal≥ 80%
Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
45. Terdapat set obgyn 0 Minimal≥ 80%
Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
46. Terdapat set insersi dan 0 Minimal≥ 80%
ekstraksi Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
47. Terdapat set resusitasi 0 Minimal≥ 80%
bayi Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
48. Terdapat set perawatan 0
pasca persalinan
49. Terdapat set kesehatan 0 Minimal≥ 80%
gigi dan mulut Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
50. Terdapat set promosi 1 Minimal≥ 80%
kesehatan Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014

4
51. Terdapat set ASI 0 Minimal≥ 80%
Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014

52. Terdapat set 1 Minimal≥ 80%


laboratorium Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
53. Terdapat set farmasi 1 Minimal≥ 80%
Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
54. Terdapat set sterilisasi 1 Set Sterilisasi Ada
namun Ruangan
Khusus Sterilisasi tdk
ada Sehingga Set di
tempatkan di Ruang
Pemeriksaan Umum
55. Terdapat set pukesmas 1 Minimal≥ 80%
keliling Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014

56. Terdapat kit keperawatan 0 Minimal≥ 80%


kesehatan masyarakat Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014

57. Terdapat kit imunisasi 1 Minimal≥ 80%


Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
58. Terdapat kit UKS 1 Minimal≥ 80%
Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
59. Terdapat kit UKGS 0 Minimal≥ 80%
Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
60. Terdapat kit bidan 1 Minimal≥ 80%
Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
61. Terdapat kit Posyandu 0 Minimal≥ 80%
Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
62. Terdapat kit kesehatan 1 Minimal≥ 80%
lingkungan Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014

5
E.KETENAGAA 63 Tersedia Dokter atau 1
N DL?
64 Tersedia dokter gigi 0

65 Tersedia perawat 1

66 Tersedia bidan 1

67 Tersedia tenaga kesmas 1

68 Tersedia tenaga kesling 1

69 Tersedia tenaga ahli 1


teknologi lab. Medic
(analis lab)
70 Tersedia tenaga gizi 1

71 Tersedia tenaga ke 1
farmasian
72 Tersedia tenaga 1
kesehatan lainnyas
73 tersedia tenaga 1
administrasi
F.PERIZINAN 74 Memiliki izin 1
DAN penyelenggaraan yang
REGISTRASI masih berlaku
75 Mempunyai nomor 1
registrasi puskesmas

G.PENYELENG 76 Kepala puskesmas 1


GARAAN memenuhi kriteria di
pasal 33 PMK 75 tahun
2014 tentang Puskesmas
77 Memilik struktur 1
organisasi
78. Melaksanakan pelayanan 1
promosi kesehatan
79. Melaksanakan pelyanan 1
kesehatan lingkungan
80. Melaksanakan pelayanan 1
KIA dan KB
81 Melaksanakan pelayanan 1
Gizi
82 Melaksanakan pelayana, 1
pencegahan dan
pengendalian penyakit

83 Melaksanakan UKM 1
Pengembangan

6
84 Melaksanakan UKP 1
85 Melaksanakan 1
Manajemen
86 Melaksanakan Pelayanan 1
Kefarmasian
87 Melaksanakan Pelayanan 1
Keperawtan kesehatan
Masyarakat
88 Mekanisme Pelayanan 1
Laboratorium

Total Nila 64

7
Gambar Puskesmas Tampak Depan

8
PENYAMBUTAN TIM NUSANTARA SEHAT DI PUSKESMAS
SOPOBUTAR

9
SENAM LANSIA DALAM KEGIATAN POSBINDU LANSIA DI
DESA SOPOBUTAR

10
TIM NS MELAKUKAN SENAM PROLANIS DALAM
KEGIATAN POSBINDU DI DESA JAMBUR INDONESIA

11
PENYULUHAN PHBS DAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU
DI KEGIATAN POSBINDU DESA JAMBUR INDONESIA

12
PEMERIKSAAN FISIK DAN TTV (TANDA TANDA VITAL)

PENYULUHAN TENTANG KESEHATAN IBU DAN ANAK


SERTA MEMBUAT KESEPEPAKATAN PENANDATANGANAN
KOMITMEN UNTUK BERSALIN DI FASYANKES

13
PEMBUATAN SPAL DI PUSKESMAS
SOPOBUTAR

14
PELATIHAN TENAGA PROMOSI KESEHATAN DI DINAS

15
KESEHATAN KABUPATEN DAIRI

PENYULUHAN TENTANG PENANGANAN GADAR (GAWAT DARURAT) BAGI ANAK ANAK


SEKOLAH DALAM KEGIATAN PERKEMAHAN PRAMUKA DI KECAMATAN SIEMPAT
NEMPU HILIR

16
PENYULUHAN TENTANG STOP BAB SEMBARANGAN DALAM KEGIATAN POSBINDU DI
DESA LAE ITAM PENYULUHAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SAAT KEGIATAN
POSBINDU DI DESA LAE ITAM

17
Daerah Yang Sulit Di Jangkau

18
19
20
20171106_114826.mp4 20171213_104944.mp4

21

Anda mungkin juga menyukai