General Affair adalah sebuah posisi yang berada dibawah pimpinan Divisi
Umum atau Kepala Operasional, biasa disebut GA. Untuk perusahaan
dengan struktur organisasi sederhana, GA biasanya digabung dengan HRD,
bahkan terkadang bagian pembelian atau purchasing.
Aspek penting lain dari tugas seorang General Affair adalah membina
hubungan baik dengan para suplier barang atau jasa. Termasuk di dalamnya
membuat kontrak kerja, memastikan pembayaran tepat waktu, dan
melakukan komplain mewakili perusahaan jika diperlukan. Hubungan ini
secara tidak langsung berdampak pada kinerja dan produktivitas karyawan.
Melihat lingkup dan beban kerja General Affair yang cukup luas dan bisa
banyak waktu, sebaiknya perusahaan yang berkembang memisahkan tugas
dan fungsi GA dan HRD.
Salah satu posisi penting yang lazim ditemui dalam struktur organisasi perusahaan
adalah general affair atau GA. Secara umum, seorang GA berperan penting dalam pengelolaan
perusahaan. Namun demikian, sudahkah Anda paham perihal hal-hal apa saja yang sebetulnya
dikelola oleh seseorang dengan posisi ini? Berikut rincian tugas serta fungsi seorang general
affair terkait pengelolaan perusahaan.
Seorang general affair perlu mengetahui barang-barang apa saja yang perlu dibeli agar
kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Adapun barang yang dimaksud mulai
dari alat tulis kantor hingga perangkat komputer atau laptop. Intinya, segala macam
barang atau fasilitas yang dapat mendukung pekerjaan karyawan perlu betul-betul
diketahui oleh GA. Selain itu, biaya pemeliharaan fasilitas juga perlu untuk
dipertimbangkan.
Mengingat tugas general affair adalah mengelola pengadaan barang serta fasilitas
perusahaan, GA juga wajib membuat prioritas pengadaan barang. Artinya, seorang GA
perlu membuat prioritas pengadaan barang maupun fasilitas tersebut. Hal semacam ini
berkaitan dengan keterbatasan anggaran perusahaan itu sendiri. Dengan kata lain,
pembuatan prioritas untuk anggaran pengadaan barang dapat mencegah pembengkakan
anggaran belanja perusahaan itu sendiri. General affair pun wajib senantiasa tegas dan
jeli untuk memutuskan barang mana yang perlu segera dibeli atau ditunda pembeliannya.
Prioritas dalam pembelian barang atau pengadaan fasilitas semacam ini tentu juga perlu
mempertimbangkan manfaat jangka panjang bagi perusahaan. Sebagai contoh,
perusahaan Anda bergerak di bidang jasa desain. Seorang GA tentu akan menyediakan
anggaran khusus untuk pengadaan perangkat komputer dengan spesifikasi yang
mendukung kegiatan tersebut.
Tak hanya bertugas menjalin komunikasi dengan pihak internal perusahaan, general
affair juga memiliki tugas untuk berkoordinasi dengan pihak luar. Koordinasi semacam
ini sebetulnya tidak sekadar terkait dengan pengadaan barang atau fasilitas fisik saja.
Seorang GA juga berperan dalam pengadaan tenaga tambahan untuk menjaga kebersihan
serta keamanan perusahaan. Tenaga tambahan tersebut bisa saja direkrut
dengan sistem outsourcing demi meminimalisasi biaya pelatihan. Artinya, GA perlu
berkoordinasi dengan pihak penyedia jasa outsourcing.
TUGAS GA
Dengan demikian General Affair merupakan bagian yang terpenting dalam suatu perusahaan,
mereka mendukung seluruh aktifitas perusahaan agar berjalan dengan baik.
Meskipun keberadaan fungsi General Affair terkadang dianggap tidak begitu penting bagi
sebagian Manajemen namun efektifnya fungsi dept GA ini akan mempengaruhi operasional
semua lini yang ada diperusahaan karena divisi atau dept ini mengelola kebutuhan dan fasilitas
yang ada di perusahaan sehingga fungsi GA menjadi sangat penting dalam kelancaran
operasional rutin. Value yang diberikan oleh divisi ini adalah kelancaran dan ketersediaan
fasilitas kerja di semua fungsi yang ada di perusahaan. Oleh karena itu, maka fungsi ini
memerlukan suatu Standar Kerja Yang Baku agar dapat bekerja dengan baik sesuai sistem dan
prosedur yang ada yang juga disepakati oleh Dept / Divisi lain yang ada di organisasi
perusahaan.