2018
DISUSUN OLEH :
1. Alfia Karisma : 11718202453
2. Aria Winata : 11718200706
3. Azizah Yuliarti : 11718200824
4. Bina Hidayati : 11718202596
5. Devita : 11718200863
6. Diani Fathiyya Ramadhan : 11718200805
7. Diyah Ayu Widianingsih : 11718200600
8. Dwi Eva Puspitasari : 11718200572
9. Dwi Gusdarina : 11718202414
10. Elsa Nur Adila : 11710823923
11. Eni Siskowati : 11718202448
12. Hekmadus Sholehah : 11718200532
13. Hesti Ningsih : 11718202454
14. Hidayana Yusma : 11718202397
15. Ina Yati : 11718200465
16. Indah Safitri : 11710823937
17. Lailatul Munawaroh : 11718200834
18. Lasmiati : 11710823925
19. Lili Rahmawati : 11718202600
20. Meissy Armadi : 11718201059
21. Miptahul Jannah : 11710824360
22. Misalina : 11718202268
23. Nia Sari : 11718200617
24. Nurhadijah Tanjung :
25. Putri Novita Sari : 11718202296
26. Rahma Deni : 11718201263
27. Riri Andri Yani : 11718202458
28. Robilah Adawiyah : 11518201539
29. Safitri Purnama Sari :
30. Siti Aisyah : 11718202755
Bismillahirrahmanirrahiim.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, puji
syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami bisa menyelesaikan TUGAS UAS.
Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi didalam
pembuatan makalah ini dan terima kasih pula kepada dosen pembimbing kami Benny Ashar, M.
Pd.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka
untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga
kami bisa melakukan perbaikan makalah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.
Akhir kata kami meminta semoga makalah ini bisa memberi manfaat ataupun inpirasi
pada pembaca.
PGMI IIIB
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. Pengertian Atletik 36
B. Sejarah Ringkas Atletik 36
C. Macam-macam cabang Atletik 37
BAB IV SENAM 49
BAB VI RENANG
A. Pengertian Renang………..…………………………………………… 86
B. Sejarah Olahraga Renang……………………………………………...86
C. Peraturan dalam Olahraga Renang…………………………………..….… 87
D. Macam-macam gaya renang 88
E. Fasulitas dan Perawatan Renang………………………………….… 97
F. Manfaat Olahraga Renang…………………………………………… 99
A. PengertianPendidikanKesehatan
C. Prinsip-prinsipPendidikanKesehatan
D. PerananPendidikanKesehatan
DAFTAR PUSTAKA
BOLA BESAR
1
Sudrajat Wiradihardja dan Syarifudin, Pendidikan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
kemendikbud, 2017. Hlm 3.
10 | P E N J A S O R K E S M I / S D
• Tendangan penalti
• Lemparan Dalam
• Tendangan Gawang
• Tendangan Sudut
Selain peraturan-peraturan di atas, keputusan-keputusan Badan Asosiasi Sepak bola
Internasional (IFAB) lainnya turut menambah peraturan dalam sepak bola. Peraturan-
peraturan lengkapnya dapat ditemukan di situs web FIFA.keputusan-keputusan
pertandingan yang dikeluarkannya dianggap sudah final. Begitu juga dengan wasit.
Wasit yang memimpin pertandingan sejumlah 1 orang dan dibantu 2 orang
sebagaihakim garis. Kemudian dibantu wasit cadangan yang membantu apabila
terjadi pergantian pemain dan mengumumkan tambahan waktu Sang wasit dibantu
oleh dua orang asisten wasit (dulu dipanggil hakim/penjaga garis). Dalam banyak
pertandingan wasit juga dibantu seorang ofisial keempat yang dapat menggantikan
seorang ofisial lainnya jika diperlukan.
2
Ibid, hlm.5
11 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Analisis
geraknya adalah sebagai berikut :
1) Badan menghadap sasaran di belakang bola.
2) Kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm, ujung kaki menghadap
sasaran, lutut sedikit ditekuk.
3) Kaki tending ditarik kebelakang, dan ayunkan ke depan.
4) Setelah terjadi benturan dilanjutkan dengan Follow trow, (gerakan lanjutan).
b. Menendang dengan kaki bagian luar
Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk
mengumpan jarak pendek. Analisis geraknya sebagai berikut :
1) Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm.
2) Ujung kaki menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.
3) Kaki tendang berada di belakang bola, dengan ujung kaki menghadap
kedalam.
4) Kaki tendang ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan.
5) Perkenaan bola tepat di punggung kakibagian luar, dan tepat pada tengah –
tengah bola.
6) Gerakan lanjutan kaki tending diangkat serong kurang lebih 45 derajat
menghadap sasaran.
c. Menandang dengan punggung kaki
Pada umumnyamenendang dengan punggung kaki digunakan untuk
menembak ke gawang atau shooting. Analisis gerakanya sebagai berikut :
1. Badan dibelakang bola sedikit condong kedepan, kaki tumpu diletakkan di
samping bola dengan ujung kaki menghadap kesasaran, kaki sedikit ditekuk.
2. Kaki tending berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap
kedepan / sasaran.
3. Kaki tending tarik ke belakang dan ayunkan kedepan hingga mengenai bola.
Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dsan tepat pada
tengah- tengah bola.
4. Gerakan lanjut kaki tending diarahkan dan di angkat kearah sasaran.
2. Menghentikan Bola (Stopping)
12 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan
sepakbola yang penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan
menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya
adalah untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan
memudahkan untuk passing. Analisis gerakanya sebagai berikut :
a. Posisi badan segaris dengan datangnya bola.
b. Kaki tumpu mengarah pada boladengan lutut sedikit ditekut.
c. Kaki penghenti diangkat sedikit deengan permukaan bagian dalam
kakidijulurkan kedepan segaris dengan datangnya bola.
d. Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam/mata kaki.
e. Kaki penghenti mengikuti arah bola.
Untuk teknik menghentikan bola masih terdapat banyak cara yang dapat
dilakukan diantaranya yaitu menggunakan Punggung kaki, Paha, Dada, serta
Kepala apabila memungkinkan.
3. Menggiring Bola
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus – putus atau
pelan, oleh karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola
sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring
bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, dan
menghambat permainan. Dibawah ini akan di jelaskan mengenai posisi tubuh saat
menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam :
a. Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.
b. Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya
diayunkan kedepan.
c. Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/ didorong bergulir
kedepan. Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar bola dapat dikuasai.
d. Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah
penguasaan bola.
e. Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola dan selanjutnya melihat
situasi kelapangan.
13 | P E N J A S O R K E S M I / S D
E. Lama permainan
Lama permainan sepak bola normal adalah 2×45 menit, ditambah istirahat selama 15
menit (kadang-kadang 10 menit). Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan
perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat
maka diadakan adu penalti.
berakhir imban jika dua babak yang masing-masing sepanjang 15 menit dimainkan.
Hingga belum lama ini, IFAB telah mencoba menggunakan beberapa bentuk dari sistem
'sudden death', namun mereka kini telah tidak digunakan. Jika hasilnya masih imbang setelah
perpanjangan waktu, beberapa kejuaraan mempergunakan adu penalti untuk menentukan
sang pemenang. Ada juga kejuaraan lainnya yang mengharuskan pertandingan tersebut untuk
diulangi.
Perlu diperhatikan bahwa gol yang dicetak sewaktu babak perpanjangan waktu ikut
dihitung ke dalam hasil akhir, berbeda dari gol yang dihasilkan dari titik penalti yang hanya
digunakan untuk menentukan pemenang pertandingan.
F. Pelanggaran dalam bermain
a. Pelanggaran pemain
Dalam sepak bola terdapat sembilan peraturan yang apabila dilanggar akan
mengakibatkan tendangan bebas langsung bagi regu lawan. Diantaranya,
1) Menerjang lawan secara kasar
2) Menerjang lawan dari belakang, kecuali jika lawan itu menghalang-
halanginya.
3) Memukul atau mencoba memukul lawan
4) Melompati pada lawan
5) Mencoba menendang lawan
6) Menjatuhkan lawan
7) Memegang lawan dengan bagian lain dari tangan
8) Mendorong lawan dengan tangan atau bagian dari lengan
9) Memainkan bola dengan tangan atau lengan seperti membawa, memukul, dan
mendorong bola. Pelanggaran seperti ini mengakibatkan hukuman satu
tendangan penalti, tetapi hal ini tidak berlaku bagi penjaga gawang, selama ia
berada dalam daerah gawang. Adapun jika melakukan pelanggaran seperti
14 | P E N J A S O R K E S M I / S D
berikut, maka ia memberikan kesempatan pada lawan untuk melakukan
tendanganbebas tidak langsung di
tempat pelanggaran terjadi.
Jenis pelanggaran yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Memainkan permainan yang membahayakan, misalnya menendang bola
yang sedang dipegang oleh penjaga gawang
2) Menerjang dengan cara yang tidak jujur.
3) Sengaja menghalangi lawan saat tidak memainkan bola, misalnya berdiri di
antara bola dan lawan.
4) Menerjang penjaga gawang, kecuali jika penjaga gawang itu
a. Keluar dari daerah gawangnya
b. Menghalang-halangi seorang lawan
c. Hendak memegang bola
5) Jika penjaga gawang membawa bola berjalan lebih dari empat langkah sambil
memegang bola dengan tdak memantulkan bola ke tanah.
a. Pelanggaran regu penyerang
Berikut ini jenis-jenis pelanggaran yang dilakukan oleh regu penyerang.
1) Melakukan perbuatan, bersikap, atau mengucapkan perkataan yang tidak
sopan saat dilakukan tendangan hukuman
2) Pemain penyerang bukan pengambil tendangan masuk ke daerah tendangan
hukuman (kirang dari 9,15 m dari bola) sebelum bola di tendang
3) Pengambil tendangan hukuman melakukan gerakan yang membingunkan
penjaga gawang
4) Bola tidak ditendang ke depan
b. Pelanggaran dari regu bertahan
Pelanggaran yang dilakukan oleh pihak penahan antara lain sebagai berikut
1) Melakukan perbuatan, bersikap, atau mengucapkan perkataan yang tidak
sopan saat dilakukan tendangan hukuman
2) Penahan memasuki daerah tendangan hukuman (kurang dari 9,15 m dari bola)
sebelum bola ditendang
15 | P E N J A S O R K E S M I / S D
3) Penjaga gawang menggerakkan kedua kakinya sebelum bola ditendang (saat
tendangan hukuman)
c. Konsekuensi pelanggaran yang terjadi saat tendangan hukuman
dilaksanakan
Jika terjadi pelanggaran pada saat tendangan hukuman dilakukan, konsekuensinya
adalah sebagai berikut:
1) Pelanggaran oleh pihak penyerang
a. Jika boleh masuk ke gawang maka tendangan diulangi.
b. Jika bola keluat, lewat atau sampai di atas gawang maka regu penahan
melakukan tendangan gawang.
c. Jika bola mengenai gawang atau di pukul keluat oleh penjaga gawang,
maka wasit menghentikan permainan dan regu bertahan melakukan
tendangan bebas tidak langsung
2. Pelanggaran oleh pihak penahan
a. Jika boleh masuk dalam gawang, maka gol dianggap sah
b. Jika boleh keluar lewat atau sampai di atas gawang, maka tendangan dilindungi
c. Jika bola mengenai gawang atau dipukul keluar oleh penjaga gawang, maka
tendangan hukuman diulangi
d. Jika pelanggaran dilakukan oleh ke dua regu maka tendangan hukuman diulang
e. Jika tendangan hukuman diulang maka baik penjaga gawang maupun penendang
hukuman boleh di ganti dengan pemain lain. Adapun pelanggaran yang
berhubungan dengan permainan secara umum adalah:
1) Melintas keluar dari daerah gawang
2) Mengulur waktu peemainan
3) Masuk ke dalam atau keluar lapangan permainan tanpa seizin wasit
4) Menunjukkan ketidaksetujuan terhadap suatu putusan wasit.
16 | P E N J A S O R K E S M I / S D
meter dengan garis batasserang pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah.
Ukuran tinggi net putra 2,43 meter dan ukuran net untuk putri 2,24 meter.3
Permainan bolavoli di Romawi sudah lama dikenal sejak abad pertengahan, dari Italia
kemudian permainan ini di bawa ke Jerman tahun 1893 dengan nama Faustball. pada
zaman Romawi permainan bolavoli (faustball) sudah lama ada, namun cabang olahraga
modern dianggap mulai lahir pada tahun 1895, yang didirikan oleh William C. Morgan,
seorang guru pendidikan jasmani dari Young Men Christian Association (YMCA) di kota
Hollyoke, negara bagian Massachusettes, Amerika Serikat. Pada awalnya cabang
olahraga ini diberi nama Minonette yang kemudian diubah namanya menjadi bolavoli
oleh Dr. Alfred T.Halstead dari Springfield, Massachusettes, Amerika Serikat karena
pada prinsipnya permainan ini dilakukan dengan cara mem-voli bola melintasi net.
Ukurannya lapangan bola voli adalah lebar 9 m, panjang 18 m,lebar garis 5 cm.
b. Jaring net
Panjang : 9,5 meter, lebar : 1,00 meter, lebar mata jaring : 10 cm. Adapun tinggi jaring
net pada volli putra 2,43 m, dan tinggi net pada voli putri 2,24 m.
c. Bola
Diameter bola voli: 65 cm-67 cm, berat: 250-280 gram, tekanan udara: 0,48 kg/cm2-0,52
kg/cm2, jumlah jalur: 12-18 jalur
d. Kelengkapan pemain
3
Winarno dkk, Teknik dasar bermain boola voli, UNP, 2013, hlm.1
17 | P E N J A S O R K E S M I / S D
e. Jumlah pemain bola voli
f. Pergeseran pemain
Dalam permainan bola voli pergeseran area pemainnya harus searah jarumjam. Bila salah
satu regu penerima servis memenangkan permainan, maka semua pemain di beri hak untuk
berpindah posisi caranya bergeser kearah jarum jam.
Permainan bolavoli tidak ada batasan waktu seperti sepak bola. Di dalam permainan bola
voli,pemenang ialah regu yang paling cepat mengumpulkan angka 25 really point.
18 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Pada pemain blocking kedua tangan atau salah satu tangan terlalu masuk ke
daerah area lawan.
Berbicara kasar atau mengumpat terhadap wasit dan juri.
Meninggalkan lapangan tanpa seizin wasit.4
4
https://olahraga.pro/peraturan-permainan-bola-voli/
5
ibid, hlm. 21.
19 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Passing atas banyak dimanfaatkan untuk memberikan umpan atau memberikan
bola kepada teman.
20 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b) Kedua kaki sikapmelangkah (kaki kiri di depan kaki kanan di belakang).
c) Tangan kiri memegang boladi depan badan.
Smash adalah teknik dasar yang paling dominan digunakan untuk meraih pundi-
pundi point untuk mematikan lawan pada saat permainan bolavoli dilakukan.
21 | P E N J A S O R K E S M I / S D
d) Gerak mendarat, mendarat dengan kedua ujung telapak kaki, bersamaan
kedua lutut mengeper.
22 | P E N J A S O R K E S M I / S D
BAB II
BOLA KECIL
6
Tony Grice, Badminton Steps To Succes (Jakarta:PT Raja Grafika Persada,2007),hlm.1.
23 | P E N J A S O R K E S M I / S D
kemerdekaan, sampai dengan periode pembangunan masa orde baru dewasa ini.
Pada sekitar tahun 40 – an, cabang ini telah merasuk di setiap pelosok
masyarakat. Namun cabang olahraga ini baru menemukan bentuk organisasinya
setelah tiga tahun diselenggarakan PON I di Solo 1948. Tepatnya tanggal 5 Mei
1951, Persatuan Bulutangkis Indonesia baru terbentuk disingkat PBSI di kota
Bandung. Oleh karena perkembangannya sudah cukup luas, maka perlu didirikan
organisasi yang akan mengatur kegiatan bulutangkis. Organisasi tersebut diberi
nama “Internasional Badminton Federation” (IBF) pada tanggal 5 Juli 1934. Di
Indonesia sendiri dibentuk organisasi induk tingkat nasional yaitu Persatuan
Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada
tahun 1953 Indonesia menjadi anggota IBF. Dengan demikian Indonesia berhak
untuk mengikuti perandingan-pertandingan Internasional.
3. Tujuan Permainan Bulu Tangkis
Untuk memukul shuttlecock (bola) melewati jaring agar jatuh di bidang
permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan
melakukan hal yang sama.
4. Sarana Dan Prasarana Permainan Bulu Tangkis
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam permainan bulu tangkis, antara
lain sebagai berikut :
1) LapanganBuluTangkis
Lapangan bulu tangkis yang sesuai dengan peraturan
International Badminton Federation (IBF) sebagai berikut :
24 | P E N J A S O R K E S M I / S D
a. Panjanglapangan: 13,40 meter digunakanuntukpartaitunggal (single)
danganda (double).
b. Lebarlapangan: 6,10 meter digunakanuntukpartaiganda danukuran
5,18 meter digunakanuntukpartaitunggal. Ketentuan lain
bahwagarislapanganbulutangkisdiusahakan yang
berwarnajelasdanmudahdilihat, misalnyawarnaputih,
kuning, dansebagainya.
2) Net atauJaring
Net atau jaring dibuat dari tali yang halus berwarna hijau tua.
Ukuran net sebagai berikut :
a. Panjangnet : 610 cm.
b. Lebar net: 76 cm.
c. Pita putih di sisiatas net berukuran 3,8 cm.
3) Tiang net
Tiang net dibuat dari bahan yang cukup kuat, misalnya besi. Tiang
net bentuknya bulat dengan jari tengah berukuran 3,8 cm. Tiang net
dipasang di luar garis samping.
4) Tinggi Net
Net dipasang di bagian tengah lapangan dengan ketinggian 1,524
meter.
5) Kok (Shuttlecock)
Kok atau disebut shuttlecock terdiri atas kepala dan bulu kepala.
Bahan untuk membuat kok (shuttlecock), yaitu gabus yang berbentuk
setengah bulatan yang dilapisi dengan kulit. Pada gabus ditancapkan bulu
unggas yang jumlahnya 14 sampai 16 helai. Garis tengah gabus, yaitu
25–28 mm garis tengah diujung atas adalah 54–56 mm. Bulu-bulu itu
diikat dengan benang. Ketinggian bulu dari permukaan gabus hingga
25 | P E N J A S O R K E S M I / S D
permukaan atas, yaitu 64–74 mm. Kok yang standart beratnya
26 | P E N J A S O R K E S M I / S D
wasit melakukan pengundian terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang
pertama berhak melakukan servis.
a. Beberapa aturan service yang perlu diperhatikan dalam pemainan
bulutangkis antara lain :
a) Pada saat memukul, tigngi kepala (daun) raket harus berada
dibawah pegangan raket.
b) Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.
c) Kaki kiri statis.
d) Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.
e) Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
f) Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.
b. Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam servis permainan
olahraga bulutangkis :
a) Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau
sejajar dengan grip raket.
b) Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari
pinggang.
c) Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
d) Kaki kiri melakukan langkah.
e) Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
f) Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus.
g) Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.
2) Garis Lapangan untuk Area Permainan dan Service Bulutangkis
Lapangan yang digunakan untuk pertandiangan bulutangkis antara partai
ganda dan partai tunggal memiliki perbedaan. Di dalam permainan
bulutangkis setiap garis lapangan memiliki fungsinya masing-masing. Garis
samping memiliki 2 garis (Luar dan dalam) dan garis belakang juga memiliki
2 garis (Luar dan dalam).
Untuk area bidang permainan bulutangkis, garis samping dalam dan garis
belakang luar digunakan untuk area permainan tunggal sedangkan garis
27 | P E N J A S O R K E S M I / S D
samping luar dan garis belakang luar digunakan untuk area permainan untuk
partai ganda.
Bidang area service permainan bulutangkis untuk partai tunggal adalah
garis samping dalam dan garis belakang luar, sedangkan untuk area service
untuk partai ganda adalah garis samping luar dan garis belakang bagian
dalam.
3) Partai/ Bentuk Permainan Bulutangkis
Ada lima partai dalam permainan bulutangkis yang biasa dimainkan,yaitu:
a) Partai tunggal putra, yaitu permainan yang dimainkan oleh seorang
pemain putra dengan seorang pemain putra dari lawan. Contoh pemain
tunggal putra adalah Taufik Hidayat.
b) Partai tunggal putri , yaitu permainan yang dimainkan oleh seorang
pemain putri dengan seorang pemain putri dari tim lawan. Contoh
pemain tunggal putri adalah Susi Susanti.
c) Partai ganda putra, yaitu permainan yang dimainkan oleh dua orang
pemain putra dengan dua orang pemain putra dari tim lawan. Contoh
pemain ganda putra adalah Hendra Setiawan dan Muhammad Ahsan.
d) Partai ganda putri, yaitu permainan yang dimainkan oleh dua orang
pemain putri dengan dua orang pemain putri dari tim lawan. Contoh
pemain ganda putri adalah Greysia Poli dan Nitya Krishinda.
e) Partai ganda campuran,yaitu permainan yang dimainkan oleh pasangan
putra putri dengan pasangan putra putri juga dari tim lawan. Contoh
pemain ganda campuran adalah Tantowi Ahmad dan Lilyana Natsir.
4) Sistem Penilaian/ Perhitungan Point dalam permainan bulutangkis.
Ada beberapa jenis penilaian atau perhitungan poin dalam badminton/
bulutangkis diantaranya adalah sistem pindah bola dan sistem reli poin.
Beberapa peraturan yang diterapkan untuk perhitungan poin menggunakan
sistem pindah bola dan sistem reli poin.
a. Sistem pindah bola dalam permainan bulutangkis
28 | P E N J A S O R K E S M I / S D
a) Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang
pemain dari tiap-tiap pasangan sebagai “orang pertama”. Pilihan
ini berlaku untuk setiap set yang dimainkan.
b) Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi “orang pertama”
saat melakukan servis.
c) Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-
masing untuk tiap pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis
pertama pada tiap-tiap awal set tidak mendapat kesempatan kedua.
d) Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain
yang berada di sebelah kanan, bukan oleh “orang pertama”.
b. Sistem reli poin dalam permainan bulutangkis
a) Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak
ada servis kedua.
b) Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin
yang telah diraih oleh pasangan tersebut.
c) Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin
berikutnya diraih oleh lawan.
d) Sistem perhitungan poin pada bulu tangkis telah mengalami
banyak perubahan, mulai dari sistem klasik yaitu pindah bola 15
poin sampai sistem terbaru, sistem reli 21 poin.
Pemain bisa dikatakan menang dalam sebuah pertandingan
jika pemain tunggal maupun ganda bisa memenangkan dua set
pertandingan secara langsung. Jika terjadi hasil yang sama kuat
dalam dua set, maka dilanjutkan dengan set permainan yang
ketiga.
6. Teknik Dasar Bulu Tangkis
Ada beberapa teknik dasar di bulu tangkis, yaitu :7
1) TeknikDasarMemegangRaket(Grips)
Ada empat teknik dasar memegang raket. Untuk lebih jelasnya
lihat gambar dan uraian berikut ini.
7
Sukma Aji, Buku Olahraga Paling Lengkap (Pamulang: Ilmu Bumi Pamulang,2016),hlm.68.
29 | P E N J A S O R K E S M I / S D
a. American Grip
c. Backhand Grip
30 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b) Pada waktu memegang raket ibu jari berada di
bagian belakang tangkai raket, sedangkan jari-jari
tangan diletakkan di bagian depan.
d. Combination Grip
Cara melakukan sebagai berikut :
a) Raket yang dipegang dalam posisi miring.
b) Jari telunjuk diletakkan di bagian depan menghadap
ke ujung raket, ibu jari memangkul di tangkai raket di
sisi belakang dan jari-jari yang lain ditekuk di bawah
tangkai raket.
2) Teknik Dasar Sikap dan Posisi Badan Pada Permainan
Bulutangkis
Pada posisi badan harus bertumpu kepada kedua kaki agar
seimbang dalam melakukan teknik penyerangan maupun bertahan.
Menekuk atau membengkokkan kedua lutut kaki, kemudian ketika
berdiri menggunakan bagian ujung kaki, sehingga posisi pinggang
tetap tegak.
Posisi kedua kaki sedikit terbuka selebar bahu dengan posisi
sejajar, bisa juga salah satu kaki berada di depannya. Lengan siku
melebar ke samping badan sehingga tangan yang memegang raket
bebas bergerak. Ketinggian kepala raket harus lebih tinggi dari kepala
kita.
3) Teknik Dasar Ketika Posisi Memukul (Hitting Position)
Jika kamu memegang raket menggunakan tangan kanan, usahakan
posisi badan menyamping ke arah net dan kaki kiri berada di depan
kaki kanan. Posisi badan harus berada di belakang kok yang akan
dipukul dan bahu yang kanan agak ditarik ke belakang. Ketika
memukul posisi bahu kanan dan kaki kanan harus ada perpindahan
yaitu dari posisi belakang ke depan.
4) Teknik Dasar Service
31 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Teknik ini dilakukan dengan mengarahkan kok ke area kanan, kiri
depan maupun belakang pemain lawan. hindari melakukan service
dengan posisi kok yang tanggung dan tepat berada di depan pemain
lawam, hal itu akan memudahkan lawan dalam mematikan pergerakan
kita. Ada 3 macam teknik service:
a. Service forehand pendek
Kok dipukul dengan ayunan raket yang relative pendek dan
tidak menggunakan tenaga pergelangan tangan.
b. Service forhand panjang
Kok dipukul dengan tenaga penuh, kedua kaki terbuka
selebar pinggul. Dilakukan dengan sempurna serta diikuti
dengan gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang ke
kaki depan secara continue. Biasanya digunakan pemain
tunggal.
c. Service backhand
Kaki kanan didepan kaki kiri, ujung kaki kanan mengarah
ke sasaran yang diinginkan. Titik berat badan dikedua kaki.
Ayunan raket relatife pendek hanya didorong peralihan berat
badan dari kaki belakang ke depan.
5) Teknik Dasar Overhead Clear/Lob
Satu-satunya cara jika ingin melakukan teknik ini adalah dengan
memegang dengan teknik forehand. Hal ini dilakukan karena kok
berada jauh dibelakang posisi kita, pukulan ini dilakukan seperti
gerakan melempar.
6) Teknik Dasar Smash
Pada teknik ini pukulan dilakukan dengan tenaga penuh dan kok
harus mengarah ke bagian bawah area lawan. Pukulan ini biasanya
digunakan saat posisi menyerang dan bertujuan untuk mematikan
pergerakan lawan dan teknik ini lebih baik jika dilakukan dengan
lompatan yang tinggi sehingga kita mendapatkan posisi pukulan yang
sempurna.
32 | P E N J A S O R K E S M I / S D
7) Teknik Dasar Dropshot
Dropshot merupakan pukulan yang hampir sama dengan
teknik smash, namun perbedaanya adalah pada posisi raket saat akan
melakukan pukulan seperti melakukan gerakan tipuan seolah-olah
seperti ingin melakukan teknik smash.
Jika pada teknik smash menggunakan kekuatan penuh, maka
berbeda dengan teknik dropshot yaitu hanya dipukul dengan dorongan
atau sentuhan yang halus. Dalam melakukan teknik ini ada banyak
faktor yang menentukan berhasil atau tidak, seperti faktor posisi tubuh,
pegangan raket, pergerakan kaki dan perpindahan berat badan yang
harmonis.
8) Teknik Dasar Netting
Netting adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan
sedekat mungkin ke net, dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali.
Pukulan netting yang baik yaitu apabila bolanya dipukul halus dan
melintir tipis dekat sekali dengan net.
B. Permainan Bola Kasti
1. Pengertian Permainan Bola Kasti
Kasti adalah salah satu jenis permainan bola kecil yang dimainkan secara
beregu. Permainan Bola Kasti dimainkan oleh 2 regu, yaitu regu pemukul serta
regu penjaga. Permainan kasti adalah permainan yang mengandalkan kerjasama
dan kekompakan pemain di dalam satu regu.
2. Sejarah Permainan Bola Kasti
Dalam sejarahnya, permainan Kasti telah dimainkan di Inggris sejak
zaman Tudor pada tahun 1744 di Pretty little Pocket-Book yang saat itu disebut "
lingkungan " oleh John Newbery. Pada tahun 1828, William Clarke di London
menerbitkan edisi kedua dari buku The Boy, yang meliputi aturan Kasti yang
dicetak pertama di Inggris.
Tahun berikutnya, buku ini diterbitkan di Boston, Massachusetts yang
pertama membuat aturan nasional yang diformalkan disusun oleh Athletic
Association Gaelic (GAA) di Irlandia pada tahun 1884. Game ini masih diatur
33 | P E N J A S O R K E S M I / S D
oleh GAA di Irlandia. Di Inggris diatur oleh Inggris, Rounders yang dibentuk
pada tahun 1943.
Sementara dua asosiasi yang berbeda, berbagi elemen permainan dan
budaya yang sama. Kompetisi ini diselenggarakan antara tim dari kedua tradisi,
dengan permainan yang dilakukan bergantian antara kode dan satu versi yang
dimainkan di pagi hari dan satu lagi di sore hari.
3. Tujuan Permainan Bola Kasti
Untuk Melatih Kerjasama, Kekompakan, Kelincahan dan ketangkasan
dalam suatu tim.
4. Sarana Dan Prasarana Permainan Bola Kasti
a. Lapangan Bola Kasti
Lapangan permainan kasti berbentuk segi empat panjang dengan ukuran
luasnya adalah lebih kurang panjang 60 meter dan lebar 30 meter (tidak
mutlak).
Lima meter dari panjang lapangan dipergunakan untuk ruangan tempat
penjaga belakang, tempat pemukul, tempat pelambung dan tempat pemain
pemukul. Lapangan dilengkapi dengan tiang penyelamat yang diletakkan
dengan jaraknya 5 meter dari garis pemukul dan 5 meter dari garis samping.
Sedangkan tiang hinggap ada dua buah yang masing-masingnya diletakkan
berjarak 10 meter dari tiang yang lainnya, 10 meter dari garis belakang dan
juga 5 meter dari garis samping. Bagian pangkal lapangan terdapat ruangan
atau petak pemukul juga 5 meter kali 5 meter dari garis samping. Sedangkan
tiang hinggap ada dua buah yang masing-masing diletakkan berjarak 10 meter
dari tiang yang lainnya 10 meter dari garis belakang dan juga 5 meter dari
garis samping.
34 | P E N J A S O R K E S M I / S D
KeteranganGambar :
A= Ruang bebas atau ruang tunggu
B= Tempat pelempar (pelambung)
C= Tempat pemukul
D= Tempat penjaga belakang
E= Tiang hinggap pertama
F= Tiang hinggap kedua
c. JumlahPemain
35 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Jumlahpemainkastitiapreguadalah 12 orang,
dengansalahsatupemainbertindaksebagaikapten.
Setiappemainwajibmengenakannomor dada dari 1 sampai 12.
Ditambahpemainpenggantiataucadangansebanyak 6 orang.
d. Waktupermainan
Waktu permainan dilakukandalam 2 babak. Tiap-tiapbabak 20 – 30 menit.
Diantaratiapbabakdiberikanistirahat 15 menit.
e. Wasit
Pertandingankastidipimpinolehseorangwasitdibantu 3 orang
penjagagarisdan 1 orang pencatatwaktu.8
5. Peraturan Dalam Permainan Bola Kasti
Adapun peraturan-peraturan yang perlu untuk dipahami oleh setiap calon
pemain kasti.
a. Lapangan
Untuk ukuran lapangan kasti yang asli, lebarnya haruslah 70 meter,
panjang 40 meter, dan 10 meter untuk bagian ruang tunggunya.
b. Wasit
Pertandingan dipimpin oleh seorang wasit, dibantu oleh 3 orang
sebagai penjaga garis dan dibantu oleh seseorang sebagai pencatat nilai.
c. Jumlah pemain
Untuk jumlah pemain di setiap regunya, harus ada 12 orang di
mana salah satu pemainnya harus ada yang berperan sebagai kapten tim.
Pemain seluruhnya wajib untuk menggunakan nomor dada dari 1-12 yang
juga ditambah dengan pemain pengganti maupun cadangan 6 orang
banyaknya.
d. Waktu permainan
Permainan kasti dilaksanakan dalam 2 babak di mana tiap babak
berdurasi 20-30 menit. Ada istirahat selama 15 menit diantara tiap babak.
e. Tim penjaga
8
http://hamburblogspot.blogspot.com/2015/10/sarana-dan-prasarana-bola-kasti.html
36 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Tugas utama dari tim penjaga adalah mematikan lawan, yakni
dengan cara melemparkan bola ke arah pemukul atau langsung
menangkap bola yang tim pemukul lambungkan dengan cara memukul.
Tugas lainnya adalah dengan menempati ruang bebas apabila dalam
kondisi kosong, istilah untuk hal ini adalah ‘membakar’ ruang bebas.
f. Tim pemukul
Tiap pemain kasti mempunyai hak untuk memukul sekali
terkecuali pemain terakhir yang memiliki hak melakukan pukulan hingga
3 kali. Selesai memukul, pemukul wajib meletakkan alat pemukul di
dalam ruang pemukul dan jika peletakannya di luar, pemain pun akhirnya
tak akan memperoleh nilai, kecuali pemukul secepatnya dialihkan ke
dalam ruang pemukul yang seharusnya.
g. Pelambung
Proses pelambungan bola harus dilakukan sesuai dengan
permintaan si pemukul. Apabila bola yang pelambung lambungkan tak
sesuai dengan permintaan pemukul, maka pemukul diperbolehkan tak
memukulnya. Namun bila sudah sampai 3 kali hal ini terjadi secara
berturut-turut, pemukul pun dapat menuju tiang pemberhentian yang
pertama dengan cara berlari bebas.
h. Aturan memperoleh nilai
Pemain yang sukses melakukan pukulan bola harus segera lari
menuju pemberhentian I, II, III, serta ruang bebas namun secara bertahap
dan kemudian nilai 1 pun diperoleh tim tersebut. Sedangkan nilai 2 dapat
diperoleh ketika pemain sukss berlari melalui tiang-tiang pemberhentian
lalu berhasil atas pukulannya sendiri untuk kembali ke ruang bebas. Untuk
tim penjaga yang mampu menangkap bola lambung secara langsung, ada
nilai 1 yang bisa dikoleksi. Tentunya penentuan pemenang adalah
berdasarkan pada tim yang memperoleh nilai paling tinggi atau banyak.
i. Pergantian tempat
Pergantian tempat akan diberlakukan antara tim penjaga dan
pemukul apabila salah seorang pemain tim pemukul terkena lemparan
37 | P E N J A S O R K E S M I / S D
bola. Kedua tim berganti tempat bila juga bola hasil pukulan tim pemukul
langsung ditangkap oleh tim penjaga 3 kali secara berturut-turut.
Pergantian tempat juga berlaku ketika alat pemukul lepas dari tangan si
pemukul.
6. Teknik Dasar Bola Kasti
1) Teknik Dasar Permainan Bola Kasti
a. Melempar Bola
Sebelummelempar bola,
kitaharusmengetahuicaramemegang bola. Cara memegang bola
yang benaradalahsebagaiberikut :
a) Pegang bola denganseluruhjaritangan.
b) Pegang bola denganerat.
c) Jarakjaritanganhendaknyatidakterlalurapat.
I. MelemparMelambung
Lemparanmelambungbertujuanmemberikan bola
kepadateman yang letaknyaagakjauh.
Teknikinidigunakanolehpelempar. Lambungan yang
benaradalahposisi bola antarapusardan dada.
II. MelemparLurusatauDatar
38 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Teknikinidigunakanuntukmelemparpelariataupemukul.
Teknikinimembutuhkan kecepatandanketepatan.
Sasarannyaadalahpunggungataupantatpelari ataupemukul.
b. Menangkap Bola
Cara menangkaptentudisesuaikandenganarah bola
yang datang. Arah bola terbagi menjadi bola melambung,
bola mendataratausetinggi dada, dan bola menyusur tanah.
39 | P E N J A S O R K E S M I / S D
III. Menangkap Bola Menyusur Tanah
c. Memukul Bola
Memukuladalahsatuketerampilan yang
harusdikuasaipemainkasti. Setiap pemainharus bias
memukul bola
denganberbagaicara. Sebelumbelajarmemukul bola,
caramemegangalatpemukulharusdiperhatikan. Cara
memegangalatpemukul yang benaradalahsebagaiberikut:
a) Condongkanbadankearahpemukul.
b) Bukakedua kaki selebarbahu.
c) Pegangdengantangankanan,
tarikkayupemukulkebelakangsampaibahu.
d) Beritandaarah bola yang diinginkandengantangankiri.
e) Perhatikan bola danpukullah.
f) Gerakkanpemukuldilakukandengankekuatangerakanbad
andantangan kanan.
I. PukulanMelambung
40 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Teknikpukulaninidigunakanuntukmenghasilkanarah bola
yang melambungjauh.
II. PukulanMendatar
Teknikpukulaninidigunakanjikakitamenginginkange
rak bola sangat cepat, melesatkedepan.
III. PukulanMerendah
41 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Teknikpukulaninidigunakanbilakitamenginginkanar
ahjalannya bola yang cepatdanmemantulketanah.9
9
http://edyindo.blogspot.com/2014/10/teknik-dasar-permainan-bola-kasti.html
42 | P E N J A S O R K E S M I / S D
BAB III
ATLETIK
Pada tahun 186 SM bentuk olahraga atletik sempat dilupakan, pada saat itu yang
berkuasa adalah kekaisaran Romawi. Bangsa Romawi lebih banyak yang menyenangi
“Gladiator” yaitu olahraga yang memperlihatkan adu kejantanan, adu pedang dan
pertarungan yang kadang-kadang sampai mati. Mulai tahun 1154 Masehi kegiatan olahraga
43 | P E N J A S O R K E S M I / S D
atletik mengalami pasang surut. Kegiatan dan club-club atletik mulai menyebar ke luar
Eropa dimulai dari Kerajaan Inggris, terus ke Amerika, New Zealand, Belgia, Afrika
Selatan, Norwegia, Hungaria, Finlandia dan ke negara-negara lainnya. Pada tahun 1912
penyelenggaraan Olympiade Modern yang ke-5 di adakan di Stockholm Swedia, diadakan
kongres dalam rangka membentuk Federasi Atletik Dunia yang kemudian lahirlah Federasi
itu dengan nama IAAF (International Athletic Amateur Federation). Sedangkan di
Indonesia organisasi atletik untuk pertama kalinya didirikan pada tanggal 3 September
tahun 1950 di kota Semarang yang disebut PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) ini
merupakan induk organisasi Indonesia.
Berikut nomor lari yang digunakan pada umumnya di cabang lari jarak pendek
yaitu; 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Pelatihan cabang lari untuk
permulaan sebagai berikut:
a) Jalan perlahan-lahan kemudian cepat
Mula-mula sang atilit di berikan latihan berjalan perlahan-lahan, bila ada
aba-aba dari pelatih “jalan agak cepat” maka si atlet harus melakukan seperti
perintah pelatih. Latihan ini bertujuan untuk merangsang agar otot yang
belum biasa digunakan untuk berlari agar lemas dan tidak kaku
b) Lari pelan-pelan kemudian cepat
44 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Seperti halnya dengan di atas si atlet berlari pelan-pelan kemudian sang
pelatih memberi aba-aba “lari agak cepat”. Latihan ini juga bertujuan untuk
melatih otot-otot kaki si atlet agar lemas dalam melakukan lari
c) Start melayang kemudian lari sprint
Memberi tanda pada jarak 0 hingga 20 dan 30 m. Sang atlit berlari pada
jarak tersebut dengan kecepatan maksimum. Latihan ini di ulang 5 kali dalam
setiap latihan. Tujuannya adalah untuk mengembangkan kecepatan
maksimum.
45 | P E N J A S O R K E S M I / S D
pada nomor lari yang lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari
pelari ke satu kepada pelari berikutnya.
Terdapat beberapa pemberian tongkat estafet dari satu pelari ke pelari
berikutnya adapun tekniknya seperti berikut:
1. Teknik penerimaan tongkat dengan cara melihat Pelari yang menerima tongkat
melakukan dengan berlari sambil menolehkan kepala untuk melihat tongkat
yang diberikan oleh pelari sebelumnya. Penerimaan tongkat dengan cara
mewlihat biasanya dilakukan pada nomor 4x400 meter.
2. Ketrampilan penerimaan tongkat dengan cara tanpa melihat Pelari yang
menerima tongkat melakukannya dengan berlari tanpa melihat tongkat yang
akan diterimanya. Cara penerimaan tongkat tanpa melihat biasanya digunakan
dalam lari sambung 4x100 meter.
3. Teknik Pemberian Dan Penerimaan Tongkat DariAtas
Pada teknik pemberian danpenerimaan tongkat dari atas. Dilakukan pada
bagian tangan yang sama. Apabila pemberi melakukannya dengan tangan kiri,
penerima akan melakukannya dengan tangan kiri pula. Teknik pelaksanaannya
sebagai berikut:
a. Teknik ini dilakukan dengan cara mengayunkan tangan dari belakang ke
depan.
b. Kemudian segera meletakkan tongkat dari atas pada telapak tangan
penerima.
c. Pelari yang akan menerima tongkat mengayunkan tangannya dari depan
kebelakang dengan telapak tangan menghadap ke atas.
d. Ibu jari dibuka lebar dan jari-jari tangan lainnya rapat.
e. Setelah tongkat berada di telapak tangannya, ayunkan tangan yang
memegang tongkat ke depan diikuti dengan langkah lari.
46 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b. Pelari ke-2 ditempatkan di daerah start kedua dengan lintasan lurus
c. Pelari ke-3 ditempatkan di daerah start ketiga dengan lintasan ditikungan.
d. Pelari ke-4 ditempatkan di daerah start keempat dengan lintasan lurus
e. Berakhir di garis finish
Ada beberapa istilah untuk memulai lari di garis awal seperti berikut:
a. Start
Start adalah suatu persiapan awal seorang pelari akan melakukan gerakan lari.
Untuk nomor jarak pendek star yang dimpakai adalah start jongkok (Crouch Start).
Tujuan utama start dalam lari jarak pendek adalah untuk mengoptimalisasikan pola
lari percepatan. Aba-aba lari sprint meliputi bersedia, siaap, yaak atau door bunyi
pistol.
b. Bersedia
Setelah setarter memberikan aba-aba “Bersedia”, maka pelari akan menempatkan
kedua kaki dalam menyentuh blok star bagian depan dan belakang, lutut kaki
belakang diletakan di tanah, terpisah selebar bahu lebih sedikit. Jari-jari tangan
membentuk huruf V terbalik, dan kepala dalam keadaan datar dengan punggung,
sedangkan pandangan mata menatap lurus ke bawah.
c. Siaaap
Pada saat aba-aba “Siaaap” pelari menempatkan posisi lutut ditekan ke belakang,
lutut kaki depan ada dalam posisi membentuk sudut siki-siku 900 sedangkan lutut
kaki belakang membentuk sudut antara 1200- 1400. Posisi pinggang sedikit diangkat
47 | P E N J A S O R K E S M I / S D
tinggi dari bahu, tubuh sedikit condong ke depan, serta bahu sedikit lebih maju ke
depan dari kedua tangan.
d. Yaaa
Gerakan yang akan dilakukan pelari setelah aba-aba “Yaak/Bunyi pistol” adalah
badan diluruskan dan diangkat pada saat kedua kaki menolak/menekan keras pada
start blok. Kedua tangan diangkat dari tanah bersamaan untuk kemudian diayun
bergantuan. Kaki belakang mendorong kuat/singkat, dorongan kaki depan sedikit
kaki belakang diayun ke depan dengan cepat sedangkan badan condong ke depan,
lutut dan pinggang keduanya diluruskan penuh pada saat akhir dorongan.
2) Lompat
Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ketitik lain dengan
tumpuan satu kaki dan mendarat dengan kaki. Lompat merupakan kegiatan
menghentakkan badan ke udara yang diawali dengan satu kaki sebagai tumpuan. Lompat
terbagi menjadi :
a. Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik
yang paling popular dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk
olimpiade. Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat kedepan atas dalam upaya
membawa titik berat badan selama mungkin diudara (melayang di udara) yang dilakukan
dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak
yang sejauh-jauhnya.Untuk permulaan latihan di perlukan latihan sebagai berikut :
a. Latihan lari umum atau Dril
Semua latihan & dril yang dijelaskan dalam latihan lari adalah berguna bagi para
pelompat.
48 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b. Latihan khusus
Lari percepatan (semua event)-imitasi/tiruan lari ancang-ancang dengan atau
tanpa imitasi bertolak, berlari engklek, tumit tendang pantat, angkat lutut tinggi dan
lari percepatan
c. Latihan meloncat-loncat
Meloncat dari suatu start berdiri, meloncat dari suatu ancang-ancang pendek,
meloncat dari suatu ancang-ancang cepat dan meloncat dengan kecepatan.
d. Berjingkat-jingkat (bertolak & mendarat dengan kaki yang sama)
Dengan berjingkat-jingkat akan menghasilkan beban yang lebih tinggi dari pada
meloncat-loncat. Selalu bergantian kiri-kanan dengan tiap pengulangan. Cara
berjingkat-jingkat yaitu ki-ki-ki-ka-ka-ka-ki-ki-ki-ka-ka-ka dst. Sampai jarak 20-30
m.
e. Melompati gawang
Bertumpu dengan satu kaki untuk lompat gawang dengan satu langkah di antara
gawang dan mendarat dengan kaki tumpu. Dengan kedutan mata kaki (ankle flips)
melewati gawang mini. Lompat gawang dengan kedua kaki. Lompat gawang
dengan bertolak atas satu kaki dengan satu langkah di antara gawang dan dengan
kaki depan untuk mendarat
f. Standing jump
Standing jump adalah melakukan lompatan dengan dua kaki di bak pasir, dengan
tangan di ayunkan ke atas.
g. HOP
Dengan langkah 5-10 m berlari kemudian melompat dengan kaki tolak dan
mendarat dengan kaki yang lain secara bergantian.
49 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b. Lompat Tinggi (High Jump)
Lompat tinggi merupakan salah satu cabang olahraga yang melakukan gerakan
lompatan untuk mencapai lompatan yang setinggi-tingginya. Ukuran lapangan sama
dengan lompat jauh, tinggi tiang mistar min 2.5 meter, Panjang mistar 3.15 m.Dalam
lompat tinggi di perlukan tubuh yang tinggi.
50 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki
kiri lagi dan bila kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak
dari tengah tapi dari samping
c. Gaya Guling (Straddle)
Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah
Tergantung ketinggian yang penting saat mengambil awalan langkahnya
ganjil. Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/ kanan
kedepan. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga
sikap badan diatas mistar telungkap. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala.Pada
waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan
kanan bila tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur
punggung tangan dan berakhir pada bahu.
c. Lompat Jangkit
Lompat jangkit (kadang-kadang disebut sebagai hop, step dan jump) adalah
suatu bentuk gerakan lompat yang merupakan rangkaian urutan gerak yang
dilakukan dengan berjingkat, melangkah, dan melompat untuk mencapai jarak
yang sejauh-jauhnya. Lompat jangkit biasanya disebut lompat tiga urutan gerak
yaitu gerak berjingkat, gerak melangkah, dan gerakan melompat.
Latihan lompat jangkit sama halnya dengan latihan lompat jauh dan lompat
tinggi. Adapaun latihannya adalah dengan lompatan berirama yaitu dimana
seorang atlit menggunakan awalan 3-5 langkah dan mengunakan kombinasi
lompatan dan jingkatan. Melompat secara berturut-turut secara bergantian.
Misalnya : ki-ki-kaki- ki-ka-ka atau ka-ka-ki-ki-ka-ka-ki-ki. Tujuan latihan jingkat
ini yaitu untuk meningkatkan ketangkasn melompat dengan menggunakan kedua
kaki untukbertolak/bertumpu.
51 | P E N J A S O R K E S M I / S D
3) Lempar
1. Lempar Lembing
Lembing adalah sebuah alat dalam salah satu nomor olahraga atletik.Lembing
berbentuk seperti tombak dengan sudut tajam disalah satu ujungnya. Melempar
adalah melakukan gerakan menolak/mendorong seperti membuang sesuatu dari
tangan kita.
LemparLembing adalah satu nomor yang terdapat dalam cabang olahraga atletik
yang menggunakan alat bulat panjang yang berbentuk tombak dengan cara melempar
sejauh-jauhnya. Jadi lempar lembing dapat diartikan, melakukan gerakan untuk
mendorong lepas lembing dari tangan dengan tenaga kearah yang diinginkan.
Teknik lempar dasar lempar lembing:
a. Memegang lembing, cara memegang lembing ada dua cara, yaitu Amerika
dan Finlandia. Cara Amerika pegang lembing dibagian belakang lilitan
lembing dengan jaritelunjuk melingkar dibelakang lilitan dan ibu jari
menekannya dibagian permukaan lain. Sementara jari yang lainturut
melingkar di badan lembing. Cara Finlandia, pegang lembing pada bagian
belakang lilitan dengan jari tengah dan ibu jari sementara telunjuk berasa
disepanjang batang lembing dan agak sorong kearah yang wajar.
b. Membawa lembing, tiga cara membawa lembing yaitu dengan cara
meletakkan lembing diatas bahu dan mata lembing menghadap ke atas,
lembing dibawa dari belakang badan sepanjang alur lengan dan yang terakhir
lembing dibawa diatas bahau dengan mata lembing menghadap keabawah.
c. Melempar lembingada tiga cara yang pertama awalan, berlari sambil
membawa lembing diatas kepala dengan tanganditekuk, sikut menghadap
kedepan dan telapak tangan menghadap keatas, cara ke dua gerak melempar
lembing, tarik bahu kanan dan lengan melakukan gerakan melempar melalui
poros bahu dengan kuat ke depan-atas. Kemudian cara krtiga adalah akiran
lemparan dilakukan dengan melangkahkan kaki kedepan untuk
menyeimbangkan gerak agar tidak terjatuh dan tidak melebihi garis yang
ditentukan.
52 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Latihan lempar lembing:
a. Lemparan depan
Dengan badan condong kebelakang, menambah jarak, melempar lembing
kedepan dengan jarak 3-4 meter. Tujuannya untuk mempercepat lembing
sepanjang suatu jalur lurus.
b. Lemparan dengan berdiri ke samping
Si atlit berdiri terpisah 60-90 cm, kaki-kaki menunjuk kearah lemapran.
Pertarik lembing dan pertahankan telapak berada di atas tinggi bahu. Angkat
sedikit kaki kiri untuk mengawali gerakan, pertahankan berat badan pada kaki
kanan yang di tekuk. Tujuan untuk melempar dari posisi power
c. Lari langkah berirama kemudian lempar
Atlit memulai dengan kaki kanan kedepan dan lembing ditarik melangkah
dengan kaki kiri kekiri (seluruh telapak) dan dorong ke langkah-impuls (kaki
mendarat sepat satu sesudah yang lain) dan teruskan dengan lemparan.
Tujuan adalah untuk memperkenalkan langkah-impuls dan rangkaian
lemparan dengan posisi power.
2. Tolak Peluru
Olahragatolakpeluruadalahsalahsatucabangolahragaatletik yang
telahdipertandingkannasionalmaupuninternasional.Olehkarenaitu,
tolakpelurutelahdiajarkandisekolah-
sekolahsebagaipokokmateridalampelajaranpendidikanjasmani.Tolakpeluruadalahcaba
ngolahragaatletikyang bertujuanuntukmenolaksebuahpelurusejauh-jauhnya.Dalam
latihan event tolak peluru adalah :
53 | P E N J A S O R K E S M I / S D
a. Perkenalan
Pelurusan tangan lambat-lambat atau mendorong peluru keatas dengan
memainkan peluru dengan jari-jari tangan. Melempar peluru atas kepala kedepan
dan lempar peluru atas kepala ke belakang. Tujuan latihan ini adalah untuk
membiasakan alat dan gerak dasar melemapr peluru
b. Tolak peluru kedepan
Berdiri dengan kaki selebar bahu, memutar dengan lutut bengkok, berhenti
memutar kemudian melempar peluru. Tujuannya yaitu untuk menggunakan kaki
untuk gerak percepatan dan belajar gerak mendorong lengan yang benar. Menolak
peluru dari suatu langkah Atlit melangkah kedepan, memutar pinggang dan bahu
terhadap arah lemapra. Kemudian dilanjutkan dnegan pelurusan kaki-kaki dan
pinggang dengan gerak pilihan yang tujuannya untuk mengembangkan aktivitas
kaki kanan dan penghambatan sisi kiri (kaki & tubuh).
c. Gerakan menggelincir
Atlit bergerak menggelincir dengan mitra latihan memegang lengan yang
bebas. Di teruskan menggelincir sepanjang garis, berhenti dalam posisi power
(tanpa/dengan peluru dilepaskan) Tujuannya untuk mengembangkan gerak
gelincir dari kaki dan rangkaian dengan lepasnya peluru.
54 | P E N J A S O R K E S M I / S D
3. Lempar Cakram
Lemparcakramadalahsalahsatunomorperlombaanlempar yang
utamadalamatletik.Namundalamperlombaanatletik indoor,
nomorlemparcakramtidakdiperlombakanLemparcakramjugamerupakansalahsatuperlo
mbaanatletik yang dapatmenimbulkanbahayadalamperlombaanatletiktingkat
professional.Para atletmampumelemparkancakramdengansangatjauh,
tentusajahalinidapatmenimbulkanakibat yang fatal jikacakrammengenaiseseorang.
Adapun latihannya adalah:
a. Perkenalan
Atlit menggulingkan cakram ketanah ke mitra latihan kemudian
melepaskannya dengan telunjuk. Merubah cara menggulingkan dengan
melemparkannya keudara.
b. Lemparan kedepan dari berdiri
Memulai dengan kaki paralel atau dari posisi kangkang kemudian memutar
kebelakang menggunakan kaki untuk percepatan kemudian berhenti memutar
dan melempar. Dengan menggunakan alat yang lain seperti ring, bola-medis
ringan melemparkan kesasaran.
c. Lemparan berdiri menyamping
Atlit memulainya dengan bahu kiri menuju kearah lemparan, kaki terpisah 1
½ lebar bahu. Mengayunkan cakram kebelakang, berputar dengan poros kaki
kanan. Memutar tumit kanan keluar sambil mendorong pinggang kanan
kedepan, menghalangi dengan kaki kiri.
d. Lempar berdiri dari posisi power
Di mulai dengan punggung menghadap keaarah lempar. Mengawali
lemparan tersebut dengan gerakan yang kuat dari pinggang kanan yang
55 | P E N J A S O R K E S M I / S D
memutar kedepan. Mengayunkan cakram kebelakang keatas dengan telapak
tangan kebawah (gerakan tidak putus).
BAB IV
SENAM
A. Pengertian Senam
Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan
perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mendapat penekanan di
dalam program pendidikan jasmani, terutama karena tuntutan fisik yang dipersyaratkan,
seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Di samping itu senam
juga menyumbang besar pada perkembangan gerak dasar fundamental yang penting bagi
aktivitas fisik cabang olahraga lain, terutama dalam hal bagaimana mengatur tubuh secara
efektif dan efisien.
Sedangkan pengertian senam secara umum di kenal dalam bahasa Indonesia
sebagai salah satu cabang olahraga yang merupakan terjemahan langsung dari bahasa
inggris Gymnastics, atau belanda Gymnastiek. Gymnastic terdiri dalam bahasa aslinya
merupakan serapan dari bahasa yunani. Menurut Hidayat (2000) kata gymnastiek tersebut
dipakai untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan fisik yang memerlukan keluwesan gerak.
Senam mulai dikenal diindonesia pada tahun 1912, pertama kali masuk ke
Indonesia pada jaman penajajahan Belanda. Masuknya olahraga senam ini bersamaan
dengan ditetapkannya pendidikan jasmani sebagai pelajaran wajib di sekolah-sekolah.
Dengan sendirinya senam sebagai bagian dari penjelasan juga diajarkan disekolah.
Senam yang diperkenalkan pertama kali pada waktu itu adalah senam system
jerman. Sistem ini menekankan pada kemungkinan-kemungkinan gerak yang kaya
56 | P E N J A S O R K E S M I / S D
sebagai alat pendidikan. Lalu pada tahun 1916 sistem itu digantikan oleh sistem Swedia
(yang menekankan pada manfaat gerak), sebuah sistem yang dibawa dan diperkenalkan
oleh seorang perwira kesehatan dari angkatan laut kerajaan Belanda, bernama
Dr.H.F.Minkema. lewat Minkema inilah senam di indonesia mulai tersebar, terutama
ketika pada tahun 1918 membuka kursus senam swedia di kota Malang untuk tentara dan
guru.
Namun demikian cikal bakal penyebaran olahraga senam senam dianggap berawal
dari Bandung. Alasannya, sekolah pertama yang berhubungan dengan senam didirikan di
Bandung, ketika pada tahun 1922 di buka MGSS (Militaire Gymnastiek en Sporschool).
Mereka yang lulus dari sekolah tersebut selanjutnya menjadi instruktur senam swedia di
sekolah-sekolah melihat perkembangan yang baik, MGSS kemudian membuka cabang
antara lain di Bogor, Malang, Surakarta, Medan dan Probolinggo.10
C. Jenis-jenis Senam
Pada pembahasan ini, jenis-jenis senam yang akan dibahas yaitu terbagi menjadi 2 jenis
senam yaitu Senam Lantai dan Senam Ritmik, berikut ini penjelasannya :
1. Senam Lantai
Secara sederhana senam lantai adalah salah satu jenis senam artistic yang memadukan
berbagai bentuk keterampilan yang menonjolkan keindahan gerak, kerumitan gerak,
kekuatan gerak, keluwesan gerak, keseimbangan dan kelenturan gerak untuk
dipertunjukkan dalam lapangan senam lantai. Seorang atletik senam lantai bebas meramu
berbagai macam gerak tubuh seperti meroda, melenting, roll, jatuhan, salto dan lain
sebagainya. Istilah senam lantai yaitu karena pada waktu melakukannya, atlet hanya
menggunakan lantai sebagai media geraknya tanpa bantuan alat apapun untuk
menciptakan gerak kecuali pakaian yang nyaman untuk bergerak dan matras yang
berfungsi hanya sebagai pengaman, bukan sebagai alat.
Sebelum olimpiade pertama, olahraga senam lantai ini telah bekembang baik di Eropa
dan Amerika khususnya dinegara Jerman sejak dipelopori oleh Adolf Spiess ( 1810-1858)
dan Justus Carl Lion (1829-1901). Enam tahun kemudian, yakni pada tahun 1934, cabang
10
Sudrajat Wiradihardja dan Syarifudin, Pendidikan Jasmani, kemendikbud,2017. Hlm.13
57 | P E N J A S O R K E S M I / S D
olahraga ini mulai dikembangkan dengan baik dengan peraturan yang berbeda dan
terbentuklah WAG (Women’s Artistic Gymnastic) dan MAG (Men’s Artistic
Gymnastic).
Berikut dijelaskan gerakan handstand yang dilakukan dengan cara sederhana, yakni
awalan berdiri:
58 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Lontarkan kaki ke depan, lalu tarik kedua kaki kea rah atas dan hentikan
gerakan setelah kedua kaki tepat berada diatas. Tahan hingga beberapa
hitungan, misalnya 10 detik, 15 detik, 20 detik dan seterusnya.
2) Headstand
Pada bagian ini akan dijelaskan gerakan dari headstand sederhana, yakni yang
menggunakantumpuan kepala yang dibantu dengan tangan sebagai penyeimbang, berikut
penjelasannya:
Buat posisi tubuh seperti push-up, yakni kedua tangan diletakkan di samping
dada.
Tarik maju kedua telapak kaki sehingga pantat akan terangkat keatas, kedua
tangan tetap berada di posisinya
Dalam posisi tersebut, otomatis posisi badan hingga kepala akan terangkat
namun merunduk ke bawah, seperti orang sujud
Tempelkan kepala pada bagian depan (bukan dahi, melainkan ubun-ubun) ke
lantai. Jika diperlihatkan maka posisi keuda telapak tangan dan kepala yang
menyentuh lantai kan membentuk sudut segitiga sama kaki.
Setelah itu, angkat kedua kaki hingga keatas dan sebisa mungkin tegak lurus
untuk memperoleh keseimbangan sempurna dan tak terlalu menghabiskan
energy.
59 | P E N J A S O R K E S M I / S D
3) Lompat harimau
Berikut penjelasannya:
Posisi tubuh siap adalah berdiri dan ambil ancang-ancang untuk berdiri
Setelah mulai berlari, tentukan saat yang tepat untuk melompat sesuai pada
tempat yang direncanakan. Buatlah lompatan setinggi dan sejauh mungkin
Pendaratan dilakukan dengan kedua telapak tangan sebagai tumpuan pertama
dan langsung disusul dengan menjatuhkan leher belakang punggung dalam
gerakan roll depan.
Setelah melakukan roll depan, akhiri gerakan ini dengan sikap berdiri
(langsung berdiri setelah roll depan).
4) Salto
Dasar gerakan salto ini ada dua, pada salto belakan atlet sudah harus menguasai
teknik kayang, sementara pada salto depan atlet sudah bisa menguasai lompat
harimau. Berikut ini penjelasannya:
Salto depan bisa dimulai dengan awalan lari, lalu lompat melompat seperti
gaya lompat harimau, namun ketika telapak tangan mulai menapak lantai
segera otot perut dan kaki melentingkan tubuh kearah depan. Bila hal ini
dilakukan terus tanpa terpotong, ada momen ketika atlet tak lagi
membutuhkan tangan untuk tumbuan jatuh, melainkan langsung
mengguanakan kaki
60 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Salto belakang dilakukan dengan menolakkan tubuh kearah belakang
dengan menggunakan teknik dasar kayang. Namun adakalanya atlet malah
kesulitan dan lebih mudah untuk melakukan salto belakang tanpa
menggunakan tumpuan tangan sehinggaia hanya perlu melenting
kebelakang, memutarkan tubuh sekali ketika melayang diudara, dan
mendarat.
Selain itu terdapat pula 6 unsur gerakan senam lantai yaitu sebagai berikut:
1) Unsur keindahan
2) Unsur kekuatan
3) Unsur keberanian
4) Unsur keluwesan
5) Unsur keseimbangan
61 | P E N J A S O R K E S M I / S D
2) Kedua tungkai luruskan, usahankan berat badan ada pada kedua
tangan.
3) Kemudian, letakkan pundak diatas matras. Setelah itu, tolakkan
kedua tungkai sampai badan tubuh mengguling. Sebelum kedua
kaki mendarat, peganglah lutut dengan kedua tangan.
4) Sikap akhir guling depan ialah jongkok seperti sikap semula.
b. Guling belakang
Cara melakukan guling ke belakang sebagai berikut :
a) Sikap awal jongkok, kedua tangan dibengkokkan, kedua telapak
tangan menghadap keatas disamping telinga, dagu dikenakan ke dada,
dan badan dibulatkan.
62 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b) Gulingkan badan kebelakang, dimulai dari tumit, lurus menyusur ke
panggul, pinggang, punggung, dan pundak.
c) Ketika pundak menyentuh pada matras, tolak kedua kaki sehingga
badan mengguling.
d) Doronglah badan oleh kedua tangan yang berada di samping telinga
sehingga kembali ke sikap jongkok.
e) Sikap akhir jongkok
c. Gerakan Kayang
Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut :
a) Sikap awal berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka selebar bahu.
b) Luruskan lengan ke atas, tengadahkan kepala, lentingkan badan
kebelakang secara perlahan sampai kedua lengan menyentuh lantai.
c) Pertahankan posisi tersebut beberapa saat kemudian kembali ke sikap
awal.
63 | P E N J A S O R K E S M I / S D
d. Sikap Lilin
Cara melakukan sikap lilin sebagai berikut :
1. Posisi tubuh telentang, kedua tangan rapat di samping badan dan
kedua tungkai lurus serta kedua tangan rapat.
2. Angkat kedua tungkai lurus ke atas sampai ujung kaki.
3. Angkat pinggul ke atas, kemudian tahan dengan kedua tangan, jaga
keseimbangan, punggung tetap menempel di matras.
4. Pertahankan beberapa hitungan, kemudian kembali ke sikap awal.
64 | P E N J A S O R K E S M I / S D
2. Hand Spring (Lenting Tangan)
a. Sikap awal
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua tangan diangkat lurus ke atas.
Sambil membungkukkan badan. Letakkan kedua tangan di lantai kira-kira satu
langkah dari kaki dengan posisi kedua lengan lurus. Begitu pula kedua kaki dijaga
agar tetap lurus.
b. Pelaksanaan
Ketika posisi pantat dan badan serta lengan lurus (tegak lurus) dan kedua rangkai
lurus pula, setelah kedua kaki dilecutkan ke depan lurus dibantu oleh kedua
tangan mendorong badan dengan menekan lantai. Lecutan ini menyebabkan
badan lenting ke depan.
c. Sikap Akhir
Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendarat. Badan tetap melenting dan
kedua lengan tetap terangkat lurus. Akhirnya, berdiri tegak.
65 | P E N J A S O R K E S M I / S D
3. Neck Spring (Lenting Tengkuk)
a. Sikap Awal
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas.
Sambil membungkukkan badan, letakkan kedua tangan di lantai kira-kita satu
langkah dari kaki. Setelah itu, letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil
mengambil sikap guling depan. Kedua kaki dijaga agar tetap lurus.
b. Pelaksanaan
Ketika posisi untuk guling depan mencapai, segeralah mengguling ke depan. Saat
badan sudah berada diatas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan
sambil dibantu oleh kedua tangan dan badan menekan lantai. Lecutan ini
menyebabkan badan melenting ke depan.
c. Sikap Akhir
Ketika layangan selsesai, kedua kaki segera mendarat. Badan tetap melenting dan
kedua terangkat lurus. Akhirnya berdiri tegak.
66 | P E N J A S O R K E S M I / S D
tangan dan dahi. Setelah itu, lemparkan kaki kebelakang sehingga mengangkat
pinggul dan doronglah tangan ke lantai.
5. Gerakan Meroda
Ada beberapa cara untuk meroda, yaitu sebagai berikut:
a. Bertumpu tangan mencoba melewatkan kedua kaki secara bergantian melewati
bangku atau bola
b. Hands stand (berdiri dengan dua tangan) ke tembok, kemudian turunkan kaki satu
persatu dengan terbuka lebar
c. Dari posisi berdirisikap awal dengan Cara dibantu
d. Meroda dengan melewati atau diatas benda tertentu.
Dalam senam lantai peraturannya sangat sederhana, yakni atlet tidak boleh keluar
arena sebelum penampilannya selesai. Dengan kata lain, seluruh performannya hanya
dilakukan dalam arena sesuai dengan batasnya. Jika ada baguian tubuh kaki atlet,
misalnya kaki, sedikit saja keluar arena maka juri akan mengangkat bendera dan nilai dari
atlet tersebut akan berkurang. Selain itu, nilai juga akan dikurangi jika atlet gagal
67 | P E N J A S O R K E S M I / S D
melakukan gerakan tertentu dalam koreografi geraknya. Tak hanya itu, bahkan jika atlet
sedikit saja mengalami ketidakseimbangan, misalnya sedikit oleng setelah melakukan
rangkain flip, maka nilainya juga kan dikurangi. Dari semua aspek gerak yang dihadirkan
atlet senam lantai dalm kompetisi, nantinya juri akan memberi nilai. Atlet yang
memperoleh nilai tertinggi berhak mendapatkan juara.
Satu-satunya yang bisa dibilang sebagai alat senam lantai adalah matras yang
dipasang di sekeliling arena yang berfungsi hanya untuk berjaga-jaga jikalau atlet
kebablasan dan jatuh diluar arena dan sebagai pengaman di saat latihan, atau pengaman
yang dipasang disekitar jika atlet mengalami kecelakaan, misalnya terlempar hingga
keluar saat melakukan gerakan akrobatik salto dengan beberapa kali flip (putaran) di
udara.
Sedangkan lapangan untuk senam lantai itu sendiri merupakan karena dengan
permukaan datar yang terbuat dari kayu dengan permukaan halus namun tidak licin
berukuran 12 x 12 meter. Matras ditempatkan di sekeliling lapangan dengan lebar 1 meter
dan matras yang dipergunakan ada beberapa jenis namun , namun kebanyakan latihan
senam lantai hanya menggunakan matras tipis dengan ketebalan sekitar 3-5 cm.11
11
Agus Mukholid,Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,Yudhistira,2007. Hlm 56-82
68 | P E N J A S O R K E S M I / S D
2. Senam Ritmik
Senam Ritmik atau disebut juga senam irama merupakan gerakan senam yang
dilakukan dalam irama musik, atau pembelajaran bebas dilaksanakan secara berirama.
Senam Ritmik biasanya dipraktikkan dengan menggunakan alat ataupun tidak
menggunakan alat. Tekanan yang harus diberikan pada gerak berirama yaitu irama,
kelenturan tubuh, dan kekuatan, keterampilan, keseimbangan, keluesan, ketepatan,
keindahan gerakan.
Pada saat jepang masuk ke indonesia pada tahun 1942 merupakan akhir dari
kegiatan senam yang berbau barat di indonesia. Jepang melarang semua bentuk
senam di sekolah dan di lingkungan masyarakat dan diganti dengan taiso adalah
sejenis senam pagi yang dilaksanakan disekolah-sekolah sebelum pelajaran di mulai.
Dr. Kenneth Cooper memperkenalkan kebugaran aerobik di dunia pada tahun 1960
an. Aerobik yang dipakai saat ini tidak seperti tarian. Pada saat sekarang, aerobik
memiliki gerakan yang tersusun akan tetapi penampilannya tidak terpaku pada musik.
69 | P E N J A S O R K E S M I / S D
2) Gulingan (sejenis roll dengan menggunakan punggung sebagai tumpuan
lintasan ) depan, belakang, samping.
3) Salto depan dan belakang.
4) Kayang
5) Meroda
6) Handstand
7) Headstand
8) Sikap Lilin
9) Split (depan dan samping) dengan posisi duduk dan posisi berdiri.
10) Gerak dasar tari balet
11) Gerakan dasar sikap yoga
c. Gerakan Senam Irama Berdasarkan Alatnya
Berikut ini merupakan contoh gerakan senam irama pada teknik-teknik tertentu
yang pernah dilakukan oleh para atlet senam irama :
1) Pesenam memasuki arena, menyiapkan alat dan bersiap dengan posisi
berdiri sekaligus dengan alat untuk memulai gerakan pertama. Hal ini
merupakan gerakan awal.
2) Jika atlet menggunakan alat berupa bola, gerakan ini di awali dengan
cara sang atlet melemparkan bola dengan ketinggian tertentu lalu
memutar tubuhnya beberapa kali dengan sikap tangan diatas kepala lurus
diatas menghadap kedepan, kaki kanan lurus dan jinjit sebagai poros
putaran, kaki kiri ditekuk 180 derajat dengan posisi lutut sejajar dengan
pinggul dan tumit membentuk posisi poin.
3) Masih dengan alat berupa bola atlet juga bisa melemparkan bola ke arah
atas depan lalu ia berguling atau roll depan beberapa kali sejauh arah
bola jatuh, lalu ia menangkapnya menggunakan satu tangan, dua tangan,
dua telapak kaki, dengan posisi tubuh mengarah ke sikap lilin.
4) Jika atlet irama menggunakan alat berupa pita caranya atlet berputar
dengan sikap tubuh seperti yang dijelaskan pada pon nomor 2 diatas dan
salah satu tangannya memegang stik pita memutarkannya.
70 | P E N J A S O R K E S M I / S D
5) Senam pita bisa juga menggunakan gerakan merenggarakan pita dengan
posisi tubuh split bawah atau berdiri dengan satu kaki dan sementara
kaki satunya diangkat lurus keatas dengan sudut 80 derajat.
6) Selain itu atlet yang menggunakan tali juga bisa melakukan gerakan yang
serupa dengan gerakan yang dilakukan dengan alat pita.
7) Dengan alat senam irama berupa simpai misalnya pesenam bisa memutar
simpai dengan menggunakan salah satu kaki dengan posisi tubuh kayang,
kedua tangan dan kedua kakinya menjadi penyangga tubuh, sementara
kaki satunya diangkat keatas dan memutarkan simpai.
8) Jika alat senam menggunakan gada (club) gerakan senam bisa dilakukan
dengan cara melemparkan gada ke atas, lalu ia melakukan salto ditempat
dan setelah ia melakukan salto.
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas alat senam irama berbentuk sebagai
berikut :
1) Bola
2) Pita
3) Tali
4) Gada
12
http://annisatussaskiyyah.blogspot.com/2016/03/contoh--senam-ritmik.html?m.=1
71 | P E N J A S O R K E S M I / S D
BAB V
PENCAK SILAT
Menurut Donn F. Draeger dan Robert W. Smith dalam bukunya Asian Fighting
Art, nama-nama aliran pencak silat di Indonesia antara lain sebagai berikut :
a. Sumatraa : Pauh, Strelak, dan Kumanggo
b. Jawa Barat : Tjimande, Tjikalong, Tjianjur,Mustika Kwitang, dan Tjingkrik
c. Jawa Tengah : Setia hati, perisai sakti dan tapak sutji
d. Jawa Timur : Perisai diri
e. Madura : Pamur
f. Bali : Bhakti negara dan tridharma
Pencak silat merupakan system bela diri yang diwariskan oleh nenek moyang
sebagai budaya bangsa Indonesia sehingga perlu dilestarikan,dibina, dan
dikembangkan.
Indonesia merupakan negara yang menjadi pusat ilmu bela diri tradisionall
pencak silat. Istilah resmi pencak silat di beberapa daerah berbeda-
beda,contohnya:
72 | P E N J A S O R K E S M I / S D
e. Madura dan Pulau Bawean dengan istilah Mancak
f. Bali dengan istilah Mancak atau Encak.
g. Kabupaten Dompu dan NTB dengan istilah Mpaa Sila.
Kini olahraga pencak silat sudah berkembang menjadi kurang lebih 1.000 aliran atau
perguruan di beberapa daerah,bernaung di bawah 30 pengda( Pengurus daerah) IPSI.
Oleh para pendekar kita, olahraga pencak silat juga disebar luaskan ke negara Belanda,
Belgia,Luksemburg,Prancis,Inggris,Denmark,Jerman,Suriname,Amerika,Australia,Selan
dia Baru,dan Afrika, serta tidak ketinggalan di benua Asia sendiri
73 | P E N J A S O R K E S M I / S D
C. Peragaan Teknik
1. Tendangan
Tendangan dalam bela diri pencak silat adalah teknik serangan yang digunakan
untuk menyerang dengan jangkauan sedang dan jauh. Tendangan tentunya
menggunakan tungkai (kaki) sebagai komponen penyerangnya.
Adapun teknik tendangan yang digunakan dalam pertandigan pencak silat
kategori tanding adalah sebagai berikut:
a. Tendangan Depan (Tendangan A)
Tendangan depan atau tendangan A atau disebut juga dengan tendangan
lurus adalah tendangan yang dilakukan dengan lintasan lurus ke depan. Sebagai
perkenaan adalah pada pangkal jari-jari kaki. Tempat perkenaan juga dapat
dikenakan pada tumit. Tendangan depan ini dapat divariasikan dengan lompatan
dan loncatan.
Gambar 1
74 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Gambar 2
gambar 3.
75 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Gambar 4.
e. Tendangan Gajul
Tendangan gajul adalah tendangan yang dilakukan dengan lintasan dari
atas ke bawah dan menggunakan tumit sebagai perkenaannya.
Gambar 5.
f. Tendangan jejag
Tendangan jejag adalah tendangan yang di laksanakan dengan posisi
tubuh tegak dan lintasan lurus ke depan, sedangkan sebagai perkenaannya adalah
pada tumit. tendangan jejag dilakukan dengan terlebih dahulu mengangkat lutut
setiggi mungkin dan kemudian mendorong tungkai ke depan (sasaran).
Gambar 6.
76 | P E N J A S O R K E S M I / S D
2. Pukulan
Pukulan adalah berbagai macam teknik serangan yang dilakukan dengan
menggunakan tangan sebagai komponen geraknya. Pukulan dalam pertandingan
pencak silat kategori tanding mendapat nilai satu. Pukulan biasanya digunakan
untuk serangan jarak dekat dan sedang. Berikut ini adalah contoh pukulan:
a. Pukulan depan
Pukulan depan adalah pukulan yang dilakukan dengan lintasan lurus ke
depan. Pukulan depan dapat dilakukan dengan sikap tubuh dan tungkai/kaki
yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
1) Pukulan depan dengan posisi tangan yang di pergunakan untuk
menyerang, sejajar dengan posisi tungkai/kaki yang berada di depan.
2) Pukulan depan dengan posisi tangan yang digunakan untuk memukul tidak
sejajar dengan posisi tungkai/kaki yang berada di depan.
b. Pukulan samping
Pukulan samping adalah pukulan yang dilakukan dengan menggunakan
punggung tangan. Lintasan geraknya adalah dari samping dalam tubuh ke
arah luar tubuh.
c. Pukulan lingkar
Pukulan lingkar adalah pukulan yang dilkukan dengan lintasan pukulan
dari arah samping luar tubuh menuju kearah dalam tubuh. Agar pukulan
lingkar efektif, harus didukung oleh gerakan bahu dan pinggang yang searah
dengan arah pukulan.
d. Pukulan Bandul
Pukulan bandul adalah pukulan yang dilakukan dengan posisi lengan
(siku) ditekuk lebih kurang 90 derajat. Adapun lintasannya adalah diayun dari
77 | P E N J A S O R K E S M I / S D
bawah ke atas. Pukulan bandul dapat dilakukan dengan berbagai variasi posisi
tungkai.
3. Tangkisan/ Elakan
Tangkisan adalah suatu teknik untuk menggagalkan serangan lawan dengan
melakukan tindakan menahan serangan lawan. Tangkisan tersebut bisa menggunkan
tangan, lengan, kaki, tunngkai, atau tubuh. Adapun contoh tangkisan antara lain
sebagai berikut:
a. Tangkisan Tepis
Tangkisan tepis adalah tangkisan dengan menggunakan satu atau dua
tangan. telapak tangan terbuka dengan perkenaan pada bagian dalam. Arah
gerakannya dari dalam ke luar dan dari atas ke bawah.
b. Tangkisan gedik
Tangkisan gedik adalah tangkisan dengan menggunakan satu lengan.
Tangan yang digunakan mengepal dengan perkenaan pada lengan bawah dalam,
dengan lintasan dari atas ke bawah.
Gambar 8.
78 | P E N J A S O R K E S M I / S D
c. Tangkisan potong
Tangkisan potong adalah tangkisan menggunakan satu tangan dengan
lengan digerakkan ke samping bawah seperti gerakan memotong. Adapun
pekenaannya pada lengan bawah luar dan posisi tangan terbuka.
Gambar 9.
d. Tangkisan Kelit
Tangkisan kelit adalah tangkisan menggunakan satu lengan dengan
telapak tangan terbuka. Adapun perkenaannya pada telapak tangan luar dan arah
gerakan dari dalam ke luar atau sebaliknya.
e. Tangkisan siku
Tangkisan siku adalah tangkisan yang menggunakan siku, dengan lintasan
dari luar ke arah dalam.13
Gambar 11.
13
Mukholid,Agus,Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan(Jakarta:Yudhistira,2007) hlm 84-88
79 | P E N J A S O R K E S M I / S D
D. Tujuan Pencak Silat
Pencak Silat mengandung empat aspek. Tiap-tiap aspek pencak silat menggambarkan
tujuan,satu sam alain merupakan satu kesatuan. Keempat aspek tersebut yang
mendasari pengembangan pencak silat menjadi empat tujuan yaitu sebagai berikut :
a. Pencak silat pendidikan mental spiritual
b. Pencak silat bela diri
c. Pencak silat seni
d. Pencak silat olahraga
E. Sikap Pencak silat
1. Sikap Hormat
Sikap tegak yang digunakan untuk menghormati kawan maupun lawan. Posisi sikap
hormat adalah badan tegap. Kaki rapat tangan didepan dada terbuka dan rapat dengan
jari-jari tangan menghadap keatas.
2. Sikap Tegak
Sikap tegak merupakan posisi siap berdiri tegak pada pencak silat, posisi sikap tegak
antara lain :
a. Sikap Tegak 1
Sikap siap dengan posisi berdiri tegak dengan kedua tangan di samping badan
terbuka, tumit rapat dan kaki bagian depan terbuka membentuk huruf “v”
pandangan lurus ke depan.
80 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b. Sikap Tegak 2
Sikap siap dengan posisi berdiri tegak dengan kedua tangan di pinggang, tangan
mengepal menghadap ke atas, tumit rapat dan kakii bagian depan terbuka
membentuk huruf “v” pandangan lurus ke depan.
c. Sikap Tegak 4
Sikap siap dengan posisi berdiri tegak dengan kedua tangan di depan dada
disilangkan dengan tangan kanan di depan posisi teruka, tumit rapat dan kaki
bagian depan terbuka membentuk huruf “v” pandangan lurus ke depan.
3. Sikap Duduk
a. Duduk Simpuh
Posisi duduk dengan kedua kaki ditekuk dan diduduki, tangan berada di atas paha
atau lutut. Pandangan rileks ke depan badan tegap.
4. Sikap Pasang
Sikap pasang adalah sikap awal untuk melakukan serangan atau belaan. Sikap pasang
antara lain :
a. Sikap Pasang Satu
Sikap pasang dengan posisi kedua kaki segaris atau lurus kaki depan dan belakang
menghadap kedepan, berat badan pada kaki depan.
81 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b. Sikap pasang dua
Sikap pasang dengan posisi kedua kaki segaris atau lurus, kaki yang di depan
membuka (slewah), lutut tidal menempel, kaki belakang jinjit.
2. Kuda-kuda samping
Kaki kanan sejajar dengan kaki kiri. Kaki kanan ditekuk dan kaki sebelah kiri lurus.
Berat badan 90 persen diletakkkan di atas kaki yang ditekuk. Kuda-kuda dengan berat
badan ke samping kiri atau kanan dengan posisi badan tegap condong samping kiri
atau kanan, kaki terbuka menyamping, kaki kanan tau kiri ditekuk sesuai dengan arah
kuda-kudanya.
82 | P E N J A S O R K E S M I / S D
3. Kuda-kuda depan
Kaki kiri di depan kaki kanan atau sebaliknya, keduanya terletak satu garis. Kaki
yang di depa ditekuk dan kaki yang belakang sedikit ditekuk. Berat badan 90 persen
diletakkan di atas kaki depan. Posisi kedua kaki memebentul sudut kurang lebih 30
derajat. Bisa dilakukan lurus atau serong.
4. Kuda-kuda Belakang
Kaki kiri di belakang kaki kanan atau sebaliknya, keduanya berada dalam satu garis.
Kaki yang belakang ditekuk dan yang didepan agak diluruskan. Berat badan 90
persen diletakkan di atas kaki yang belakang. Kuda-kuda belakang tersebutt dapat
pula dilakukan dengan kaki yang di depan diangkat ujung-ujung jarinya. Bisa
dilakukan lurus ke belakang atau serong.
83 | P E N J A S O R K E S M I / S D
5. Kuda-kuda Silang
Kedua kaki saling bersilangan, badan diputar, dan kaki yang di belakang atau yang di
depa, teragntung kaki yang sebelah mana yang akan digerakkan. JIka kaki yang akan
digunakan untuk menyerang atau menghindar kaki kanan, maka berat badan
diletakkan di atas kaki yang kiri. Begitu sebaliknya.
1. Pukulan lurus
Pukulan lurus seperti pukulan tinju, pukulan ini mengarah ke depan, tangan mengepal
dan tangan satunya lagi menutup atau melindungi dada. Cara awal melakukan
pukulan ini adalah dengan siakpp kuda-kuda tengah. Kepalkan kedau tangan dan
letakkan di samping pinggang (kepalan tangan menghadap atas). Selanjutnya
pukulkan tangan lurus ke depan, pada saat memukul kepalan tangan menghadap ke
bawah. Setelah dasar ini bisa dilakukan, untuk sikap awal dapat menggunakan variasi
pasang.
84 | P E N J A S O R K E S M I / S D
bervariasi . pada saat salah satu tangan dipukulkan, tangan yang satunya harus
ditempatkan sedemikian rupa di depan dada untuk melindungi dari serangan lawan.
3. Tebasan
Tebasan dilakukan dengan menggunakan satu atau dua telapak tangan yang terbuka
dengan perkenaan sisi telapak tangan luar. Arah lintasannya dari luar kedalam atau
dari atas ke bawah, dengan sasaran muka, leher, bahu, atau pinggang. Tebasan dapat
dilakukan dengan posisi sikap kuda-kuda tengah, tangan kanan atau kiri diayunkan
dari luar ke dalam, siku agak dibengkokkan, telapak tangan menghadap ke atas, jari-
jari tangan rapat, tangan yang tidak melakukan tebasan melindungi dada atau berada
dipinggang.
4. Tebangan
Tebangan yaitu serangan yang menggunakan satu atau dua telapak tangan terbuka
dengan perkenaan sisi telapak tangan dalam. Lintasannya dari dalam ke luar atau dari
luar ke dalam, dengan arah sasaran leher. Tebangan dapat dilakukan dengan posisi
sikap kuda-kuda tengah, tangan kanan atau kiri diayunkan dari luar ke dalam, siku
agak dibengkokkan , telapak tangan menghadap ke bawah, jari-jari tangan rapat,
tangan yang tidak melakukan tebasan melindungi dada atau berada di pinggang.
85 | P E N J A S O R K E S M I / S D
5. Patukan
Patukan merupakan serangan dengan menggunakan lima ari tangan yang menguncup
dan sedikit ditarik ke belakang. Sasarannya adalah mata atau hidung, patukan dapat
dilakukan denagn cara posisi sikap kuda-kuda tengah, tanagn kanan atau kiri
dipukulkan dari bawah ke atas, kelima ujung jari ditemykan, pukulan dilakuakn
seperti mematuk, siku agak dibengkokkan. Tanagn yang tidak melakukan patukan
melindungi dada atau berada di pinggang.
6. Dobrakan
Dobrakan merupakan serangan yang menggunakan kedua telapak tangan terbuka
dengan sasarab dada. Dobrakan dapat dilakukan dengan posisi kuda-kuda tengah,
kedua tangan terbuka, mendorong atau mendobrak dada.
7. Sikuan
86 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Sikuan merupakan serangan yang menggunakan siku dengan arah lintasan ke atas,
bawah, depan, samping, dan belakang. Ada beberapa jenis sikuan, antara lain sikuan
atas, sikuan bawah, sikuan samping, samping, dan sikuan belakang.
87 | P E N J A S O R K E S M I / S D
3. Pertandingan golongan remaja untuk putra dan putri, berumur lebih dari 14
tahun sampai 17 tahun.
4. Pertandingan golongan dewasa untuk putra dan putri, berumur lebiih dari 17
tahun sampai 35 tahun.
5. Pertandingan golongan master-I untuk putra dan putrid, berumur lebih dari 35
tahun sampai 45 tahun (acara tersendiri).
6. Pertandingan golongan master-II untuk putra dan puri, berumur lebih dari 45
tahun keatas (acara tersendiri).
b. Sasaran
Yang dapat dijadikan sasaran sah dan dinilai adalah “Badan” yaitu bagian tubuh
kecuali leher ke atas dan dari pusat ke kemaluan, seperti dada, perut (pusat ke
atas) rusuk kiri dan kanan. Punggung atau belakang badan (kecuali seranagn
langsung ke seluruh tulang belakang). Tendangan sabit dari samping
diperbolehkan termasuk untuk serangan balasan pada sapuan gagal. Tungkai
dapat dijadikan sasaram dalam usaha menjatuhkan tetapi tidak mempunyai nilai
dan tidak ada unsur mencederai.
c. Larangan
Larangan yang dinyatakan sebagai pelanggaran adalah sebagai berikut :
1. Pelanggaran Berat
a. Menyerang bagian badan yang tidak sah yaitu leher, kepala serta bawah
pusat atau pusar hingga kemaluan, dan serangan langsung ke seluruh
tulang belakang.
b. Usaha mematahkan persendirian secara langsung.
c. Sengaja melemparkan lawan keluar gelanggang.
d. Membenturkan kepala dan menyerang dengan kepala.
e. Menyerang lawan sebelum aba-aba “mulai” dan menyerang sesudh aba-
aba “berhenti” dari wasit, menyebabkan lawan cedera.
f. Menggumul, menggigit, mencakar, mencengkeram, dan menjambak
(menarik rambut atau jilbab).
88 | P E N J A S O R K E S M I / S D
g. Menentang, menghina, menyerang, mengeluarkan kata-kata yang tidak
sopan, meludahi, memancing-mancing dengan suara berlebihan terhadap
lawan atau pun terhadap aparat pertandingan (delegasi teknik, ketua
pertandingan, dewan wasit juri dan petugas lainnya) serta kepada
penonton.
h. Menghempas atau membanting lawan dengan senagaj di dalam atau diluar
gelanggang dalam waktu pertandingan.
i. Memegang, menangkap, atau merangkul sambil melakuakan serangan.
d. Pelanggaran Ringan
1. Tidak menggunaka salah satu unsure kaedah (sikap pasang dan pola langkah).
2. Keluar dari gelanggang (satu kaki keluar dari gelanggang) secara senagja atau
tidak disengaja. Menginjakk garis tidak termasuk keluar gelanggang.
3. Merangkul lawan dalaam proses pembelaan.
4. Melakukan serangan dengan teknik sapuan depan atau belakang, guntingan
sambil merebahkan diri dengan tujuan untuk mengulur waktu.
5. Berkomunikasi dengan orang luar atau pendamping dengan isyarat dan
perkataan.
6. Kedua pesilat pasif atau bila salah satu pesilat pasif lebih dari 5 detik.
7. Berteriak yang berlebihan selama bertanding.
8. Lintasan serangan yang salah.
9. Mendorong dengan sengaja yang mengakibatkan pesilat atau lawannya keluar
garis bidang laga. Apabila keluar gelanggang akibatt dorongan yang bukan
teknik, tidak termasuk keluar gelanggang, yang mendorong mendapat binaan.
10. Pesilat dengan sengaja membalikkan badan membelakangi lawan.
11. Taktik yang mengulur waktu (melepaskan ikatan sabuk, membuka atau
melepaskan ikatan rambut).
12. Mendapat hitungan dari wasit.
Hitungan wasit adalah apabila salah seorang pesilat kelelahan atau sebab lain,
maka wasit akan memberikan hitungan sampai denagn 9, setalah itu
menanyakan kesiapan pesilat, bila siap pertandingan akan dilanjutkan, tapi
89 | P E N J A S O R K E S M I / S D
pesilat diberikan binaan. Apabila terulang lagi pesilat akan dihitung dan
diberikan 1 (satu) kali untuk 1 (satu) jenis pelanggaran ringan.14
I. Hukuman
Untuk memberikan suatu hukuman,seorang wait melalui beberapa tahapan.
1. Teguran
a. Diberikan apabilal pesilat melakukan pelanggaran ringan yang diulangi dalam
babak yang sama steleah melalui 1 (satu) kali pembinaan.
b. Teguran dapat diberikan langsung apabilal pesialt melakukan pealnggaran berat
yang tidak menyebabkan lawan cedera.
2. Peringatan
Peringatan berlaku untuk seluruh babak pada pelanggaran berat terdiri atas :
a. Peringatan 1
Diberikan bila pesilat :
1. Melakukan pelanggaran berat yang mengakibatkan kecederaan kepada pihak
lawan.
2. Mendapat teguran yang ketiga akibat pelanggaran ringan.
b. Peringatan II
Diberikan bila pesilat kembali melakukan satu lagi pelanggaran berat setelah
peringatan I.
c. Peringatan III
Diberikan bila pesilat kembali mendapat hukuman peringatan setelah peringatan
II dan langsung dinyatakan diskualifikasi.
3. Diskualifikasi
Diberikan bila pesilat :
a. Mendapat peringatan setelah peringatan II.
b. Melakukan pelanggaran berat yang didorong oleh unsure-unsur kesengajaan dan
bertentangan dengan norma sportivitas.
14
Setyo, Erwin,Pencak Silat(Yogyakarta:Pustaka Baru Press,2015),hlm 78-85
90 | P E N J A S O R K E S M I / S D
c. Melakukan pelanggaran berat dengan hukuman peringatan I atau teguran I,
namun lawan cedera dan tidak dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan
dokter pertandingan.
d. Setelah penimbangan 15 menit sebelum pertandingan, berat badannya tidak
sesuai dengan kelas yang diikuti.
e. Pesilat terkean doping
Pesilat yang gagal dalam tes doping akan didiskualifikasikan . medali, sertifikat,
dan segala jenis penghargaan harus dikembalikan kepada panitia penyelenggara.
f. Pesilat tidak dapat menunjukkan surat keterangan sehat sebelum pertadningan
(untuk seluruh kategori) dimulai.
4. Penilaian
Ketentuan nilai pada penilaian adalah :
a. Nilai Prestasi Teknik
Nilai 1 serangan dengan tangan yang masuk pada sasaran tanpa berhalang.
Nilai 1+1 berhasil menggagalkan serangan lawan, diikuti dengan serangan balik
dengan tangan.
Nilai 2 serangan dengan kaki yang masuk pda sasaran tanpa berhalang.
Nilai 1+2 berhasil menggagalkan serangan lawan, diikuti dengan serangan balik
dengan kaki.
Nilai 3 teknik serangan langsung yang berhasil menjatuhkan lawan.
Nilai 1+3 berhasil menanggkap serangan lawan, diikuti dengan keberhasilan
menjatuhkan lawan.
b. Nilai hukuman
Apabila pesilat mendapatkan hukuman maka akan diberikan pengurangan
nilai :
Nilai -1 (kurang 1) diberikan bila pesilat mendapat teguran.
Nilai -2 (kurang 2) diberikan bila pesilat mendapat teguran II
Nilai -5 (kurang 5) diberikan bila pesilat mendapat peringatan I
91 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Nilai -10 (kurang 10) diberikan bila pesilat mendapat pringatan II.15
15
Joko,Subroto,Dasar-dasar Pencak Silat(Pekalongan:Gunung Mas,1996), hlm 65
92 | P E N J A S O R K E S M I / S D
BAB VI
RENANG
A. Pengertian Renang
Renang adalah salah satu cabang olah raga yang dapat diajarkan kepada anak-
anak sejak berumur tingkat taman kanak-kanak,termasuk didalamnya play group sampai
dengan tingkat mahasiswa ( Kasiyo dwijowinoto 1979: 1)
Renang yang adalah olahraga melombakan kecepatan atlit renang dalam
berenang. Gaya renang yang diperlomkan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya
punggung dan gaya dada.
B. Sejarah Renang
Olahraga ini dimulai sejak abad 19 di London. Sekitar tahun 1983 hanya terdapat
6 kolam renang dikota itu. Popularitas renang terus membaik dan pada tahun 1869
beberapa asosiasi mulai muncul. Pada tahun 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan
gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia Barat.
Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan.
Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada
tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade.
Persatuan renang dunia, Federation Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada
1908. Gaya kupu-kupu yang pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada
diterima sebagai suatu gaya tersendiri pada tahun 1952.16
16Asep Kurnia Nenggala, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, (Jakarta; Grafindo Media Pratama), 2006,
h.76.
93 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Dengan adanya beberapa kolam renang, antara lain Bandungsche Zhembond atau
perserikatan kolam renang Bandung pada tahun 1917. Ketika itu terdapat 7 perkumpulan
yang bernaung dibawah perserikatan tersebut, termasuk perkumpulan renang siswa-siswi
sekolah di bandung.
Menyusul berdirinya West Java Wembond pada tahun 1918, pada tahun 1927 di
JawaTimur berdiri Oost Java Zwembond (Perserikatan Renang Jawa Timur). Dua
peloncat indah Belanda mencetak prestasi pada tahun 1934. Halaman dan Van de Gron,
masing-masing sebaha sebagai juara pertama dan keduanomor papan 3 meter dan
menara. Ketika Far Eastern Games (maksudnya Olimpyade Timur Jauh)nberlansung
diManila pada tahun1934 kedua peloncat tersebut menjadi utusan Hindia Belanda.
C. Peraturan dalam Olahraga Renang
1. Peraturan Start
a. Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas,perenang
melakukan posisi start diatas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air
dengan lutut sedikit ditekut.
b. Pada nomor gaya punggung, posisi start di lakukan di dalam air dengan
badan menghdap kedinding kolom. Kedua tangan memegang pegangan
besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolom, dan
kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung
juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
c. Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk
naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan
gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba siap
diteriakkan oleh wasit start.
94 | P E N J A S O R K E S M I / S D
2. Peraturan Berenang
a. Seorang perenang yang mengganggu perenang lain dengan memotong
jalannya atau cara lain menyebabkan pelanggaran.
b. Perenang harus berada pada lintasannya masing-masing sesuai dengan
undian atau keputusan panitia.
c. Bilamana suatu pelanggaran mengancam kesempatan untuk menang bagi
peserta lain, maka ketua pertandingan berkuasa untuk memperkenalkan
peserta tersebut berlomba kembali dalam babak berikutnya.
d. Dalam semua nomor pertandingan, seorang perenang pada waktu berbalik
harus menyentuh ujung kolam. Pembalikan harus dilakukan dari dinding
dan tidak diperkenankan mengambil langkah dari dasar kolam.
e. Berdiri pada dasar kolam pada waktu pada waktu melakukan perlombaan
tidak akan menyebabkan perenang di dikualifikasi kecuali apabila dia
berjalan.
f. Seorang peserta yang melakukan perlombaan renang harus menyelesaikan
dahulu untuk dapat dinyatakan menang.
g. Dalam nomor estafet, suatu regu akan dikualifikasi apabila ada perenang
yng kakinya telah terlepas dari tempat start sebelum peseta terdahulu
menyentuh dinding, kecuali apabila perenang yang melakukan kesalahan
tadi kembali ke tempat start semula dan cukup pada dinding saja.
h. Seorang perenang harus mengakhiri perlombaan dalam lintasan yang sama
seperti pada waktu start.
D. Macam-macam Gaya Renang
Dalam renang untuk rekreasi, orang berenang dengan gaya dada, gaya punggung,
gaya bebas dan gaya kupu-kupu. Gaya renang yang dilombakan dalam perlombaan
renang adalah gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Dalam lomba
renang nomor gaya bebas, perenang dapat menggunakan berbagai macam gaya renang,
kecuali gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu. Tidak seperti halnya gaya dada,
gaya punggung, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional tidak mengatur
teknik yang digunakan dalam nomor renang gaya bebas. Walaupun demikian, hampir
95 | P E N J A S O R K E S M I / S D
semua perenang berenang dengan gaya krol, sehingga gaya krol (front crawl) digunakan
hampir secara universal oleh perenang dalam nomor renang gaya bebas.
1. Gaya Bebas
Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air.
Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan
mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas
dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air.
Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring
dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih
untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas
merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar
tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang
bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas
bisa di gunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.
a. Posisi Badan
96 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b) Punggung dan pantat sedikit berada di atas permukaan air
b. Gerakan Kaki
a) Gerakan kaki dimulai dari pangkal paha sampai dengan ujung jari
b) Pada waktu gerakan kaki ke bawah harus disertai cambukan dari pergelangan
kaki.
c) Gerakan kaki ke atas dilakukan lemas (rilek) jangan sampai keluar dari
permukaan air.
c. Gerakan Tangan
97 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Gerakan tangan gaya bebas dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
Dari posisi lurus ke depan, lengan ditarik silang di bawah dada dengan siku
dibengkokkan.
c) Istirahat (Recovery)
d. Pengambilan Nafas
e. Koordinasi Gerakan
98 | P E N J A S O R K E S M I / S D
2. Gaya Dada
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi
tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau
gaya katak (gaya kodok) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan
air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua
belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan.
Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju
lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga
disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah
satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.
99 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di
antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional, perenang
gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
a. Gerakan Kaki
b) Kemudian tendangkan/luruskan kaki dengan posisi kedua kaki terbuka (kaki kiri
dan kaki kanan saling berjauhan)
c) Masih dalam posisi kaki lurus, kemudian kaki dirapatkan (sampai telapak kaki kiri
dan kanan agak bersentuhan ..ini akan menambah daya dorong)
b. Gerakan Tangan
a) Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan saling bertemu
& menempel)
b) Kemudian tarik tangan ke samping kanan dan kiri, tetapi tidak perlu terlalu ke
samping (cukup tarik ke samping selebar bahu dan selebihnya tarik ke bawah)
b) Pengambilan nafas dilakukan ketika gerakan tangan ke samping kiri dan kanan,
kemudian kepala mendongak ke atas sambil mengambil nafas.
100 | P E N J A S O R K E S M I / S D
3. Gaya Punggung
Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas,
namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara
bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung
berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau
hidung.
Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, dan
gaya kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung
melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua
belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah
lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
a. Gerakan Kaki
a) Kaki kanan dan kiri digerakkan naik turun secara bergantian (seperti orang yang
sedang berjalan /seperti gaya bebas tetapi dengan posisi wajah menghadap ke
atas)
101 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b) Kaki digerakkan bergantian dengan cukup cepat agar arah renang Anda tidak
melenceng/berbelok
b. Gerakan Tangan
c) Kemudian angkat keluar dari permukaan air dan kembalikan ke posisi awal
Kaki terus bergerak seperti pada point a di atas. Dengan gaya ini, tidak akan ada
masalah kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.
Mungkin yang jadi masalah adalah apakah kita sudah sampai ujung kolam atau
belum, karena kita tidak bisa melihatnya (mata kita menghadap ke atas). Hal ini bisa
diatasi dengan menghitung gerakan tangan.
Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno.
Pertama kali diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya
renang tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas.
4. Gaya Kupu-kupu
Gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah salah satu gaya berenang dengan
posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan
102 | P E N J A S O R K E S M I / S D
ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua
belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor
ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum
kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.
Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya berenang paling
baru. Berbeda dari renang gaya lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu
perlu waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki.
Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari
perenang. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan
secara bersamaan. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari
perenang gaya bebas. Dibandingkan dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-
kupu tidak dapat menutupi teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang
lebih besar.
a. Gerakan Kaki
a) Posisi awal, kaki dan paha dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Juga
kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya.
b) Kemudian gerakkan kedua kaki secara bersamaan sedikit ke atas permukaan air
b. Gerakan Tangan
a) Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan berdekatan,
tapi tidak perlu menempel satu dengan yang lainnya)
b) Kemudian tarik kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Terus tarik sampai ke
belakang.
c) Kemudian angkat kedua tangan secara bersamaan keluar dari permukaan air dan
ayunkan kembali depan.
103 | P E N J A S O R K E S M I / S D
c. Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas
Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua tangan ke
bawah secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah inilah saat kita sedikit
menaikkan kepala ke atas untuk mengambil nafas. Gerakan kaki dan tangan dilakukan
bergantian.17
1. Kolam Renang
17 Irwansyah, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, (Jakarta: Grafindo Media Pratama), 2006, h. 78-96.
104 | P E N J A S O R K E S M I / S D
2. Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar
lintasan pertama dan lintasan terakhir.Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali
lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali
yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat
berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau
untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan
5.
3. Pengukur waktu
4. Balok start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol
start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat
dari balok start.
105 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok
start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start
tidak melebihi 10°.
E. Manfaat Berenang
1. Membentuk otot
Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan
dan kaki, dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru.
Artinya, berenang dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.
Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi (bagi
yang masih dalam pertumbuhan tentunya).
4. Melatih pernafasan
Sangat dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk berenang karena
sistem crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan kita menjadi lebih
sehat, lancar, dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang.
18 Aisya Husen, Mengenal Olahraga Renang, (Jakarta Timur: PT Balai Pustaka Persero, 2012, h. 24-25.
106 | P E N J A S O R K E S M I / S D
5. Membakar kalori lebih banyak
Saat berenang, tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis
energi yang dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif
membakar sekitar 24% kalori tubuh.
6. Self safety
Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal
yang tidak diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air (jatuh ke laut dll).
7. Menghilangkan stres.
Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks.
Gerakan berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan
hormon endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun
bebas gerah.
107 | P E N J A S O R K E S M I / S D
BAB VII
PENDIDIKAN KESEHATAN
19
19
Sujiono, Yuliani Nurani, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta: PT Mancana Jaya Cemerlang, 2009),
hlm. 54.
108 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Bentuk pendidikan kesehatan ini dilakukan agar masyarakat dapat
memberdayakan masyarakat agar mampu mengadakan sarana dan prasarana kesehatan
dengan cara memberikan kemampuan dengan cara bantuan teknik, memberikan arahan,
dan cara-cara mencari dana untuk pengadaan sarana dan prasarana.
Pengetahuankesehatan akan berpengaruh kepada perilaku sebagai hasil jangka menengah dari
pendidikan kesehatan. Selanjutnya perilaku kesehatan akan berpengaruh pada meningkatnya indikator
kesehatan masyarakat sebagai keluaran pendidikan kesehatan.
Lingkungan yang mempunyai andil yang paling besar terhadap kesehatan. Kemudian berturut
disusul oleh perilaku pelayanan kesehatan. Peranan pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi
faktor perilaku sehingga perilaku individu, kelompok atau masyarakat sesuai dengan nilai kesehatan.
Dengan kata lain, pendidikan kesehatan adalah suatu usaha untuk menyediakan kondisi psikologis dan
sasaran agar mereka bererilaku sesuai dengan tuntunan nilai-nilai kesehatan.
Persoalan proses adalah mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan kemampuan pada diri
subjek belajar. Keluaran adalah hasil belajar itu sendiri, yaitu berapa kemampuan atau perubahan perilaku
dari subjek perilaku.
109 | P E N J A S O R K E S M I / S D
E. Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan
dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh
(komprehensif) dan terpadu (integrative) melalui program pendidikan dan penyuluhan kesehatan. UKS
adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang sesuia beban tugas puskesmas yang di tujukan kepada
sekolah-sekolah. Untuk optimalisasi program UKS perlu ditingkatkan peran serta peserta didik sebagai
subjek dan bukan hanya objek. Dengan UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku
hidup sehat pada dirinya sendiri dan mampu menolong orang lain. Dari pengertian ini maka UKS dikenal
pula dengan child to child programe. Program dari anak, oleh anak, dan untuk anak untuk menciptakan
anak yang berkualitas.20
20
Effendy, Nasrul. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Jakarta : EGC, 1998), hlm 21.
110 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Pemeliharaan kesehatan sekolah, di maksudkan untuk memelihara ,
meningkatkan, dan menemukan secara dini gangguan kesehatan yag mungkin terjadi
terhadap peserta didik maupun gurunya.
Pemeliharaan kesehatan di sekolah di lakukan oleh petugas pusekesmas yang
merupakan tim yang di bentuk di bawah coordinator UKS yang terdiri dari dokter,
perawat, juru imunisasi dan sebagainya. Dan untuk koordinasi untuk tingkat kecamatan
di bentuk tim Pembina usaha kesehatan sekolah (TPUKS). Kegitan-kegiatan yang di
lakukan adalah :
a. Pemeriksaan kesehatan, yang meliputi gigi dan mulut, mata telingan dan
tenggorokan, kulit dan rambut dsb
b. Pemeriksaan perkembangan kecerdasan
c. Pemberian imunisasi
d. Penemuan kasus-kasus dini yang mungkin terjad
e. Pengobatan sederhana
f. Pertolongan pertama
Rujukan bila menemukan kasus yang tidak dapat di tanggulangi di sekolah termasuk juga adalah
pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan guru.
111 | P E N J A S O R K E S M I / S D
BAB VIII
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu yang selalu tumbuh dan berkembang sejak
konsepsi sampai berakhirnya masa remaja.Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa.Anak
menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan pertumbuhan yang seuai dengan usianya.Pertumbuhan
adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya
ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseliruhan, sehingga dapat di ukur dengan satuan
panjang dan berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih komplek dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian.Pertumbuhan terjadi secara stimulant dengan perkembanagan.Berbeda dengan
pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan
organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan neuromuskuler, kemampun bicara, emosi,
dan sosialisasi.Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri
tersebut adalah sebagai berikut:
112 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembanagan sebelum ia
melewati tahap sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan
sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak ajan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan
bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu
perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan
selanjutnya.
Perkembangan gerak terjadi pada 4 fase ialah fase oroh, fase bayi, fase pra
sekolah, dan fase sekolah. Adapun karakteristik atau sifatnya masing-masing sebagai
berikut:
113 | P E N J A S O R K E S M I / S D
1). Fase sebelum kelahiran (pra bayi 0-9 bulan dalam kandungan)
Pada masa awal ketika awal kelahiran hingga usia 2 tahun. Dimana pada masa ini
anak sudah mulai belajar menggerak-gerakkan tubuhnya dan juga sudah mulai belajar
meniru, merangkak, berguling, duduk, berjalan. Perkembangan fisik pada masa ini sangat
berkembang dengan cepat.
114 | P E N J A S O R K E S M I / S D
3). Masa anak-anak (2-5 tahun)
Dimana pada masa ini anak sudah mulai belajar menggerak-gerakkan tubuhnya
dan juga sudah mulai belajar meniru, merangkak, berguling, berjalan, melompat, memanjat
dan sebagainya.
pada masa ini sudah mulai susah untuk dikontrol karena tidak lagi bersandar pada
lingkungannya. Dalam usia ini tumbuh kembang anak berjalan lambat, namun sudah
memiliki beberapa ketrampilan yang lebih baik lagi.
115 | P E N J A S O R K E S M I / S D
4). Masa remaja perempuan (11\12-18 tahun)
Masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial,
seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu dan berkomitmen, dewasa dan
mencapai serta mencapai kepuasan dalam berkarir.
a. Anak laki;laki dan perempuan memiliki tinggi badan sekitar 44 sampai 60 inci (111,8-
152,4 cm) dan memiliki berat badan 44 sampai 90 pounds (20.0-40.8 kg)
116 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b. Pertumbuhan melambat, terutama dari usia 8 hingga terakhir dari periode ini. Ada saat
pertumubuhan melambat tetapi masih ada kenaikan-kenaikan, tidak seperti keuntungan
kecepatan penambahan tinggi dan berat selama masa pra-sekolah.
c. Tubuh mulai bertambah tinggi, dalam satu tahun tingginya bertambah dari 2 sampai 3
inci (5.1-7.6 cm) dan dalam satu tahun berat badan bertambah dari 3 sampai 6 pounds
(1.4-2.7 kg).
d. Cephalocaudal (dari kepala ke kaki) dan proximodistal (pusat ke batas luar) prinsip-
prinsip dari perkembangan di mana pada kenyataannya otototot yang besar dari tubuh itu
lebih cepat perkembangannya dibanding otot-otot yang kecil.
e. Anak perempuan secara umum sekitar satu tahun di depan anak laki-laki di dalam
perkembangan fisiologis, dan membedakan minat mulai muncul pada akhir periode ini.
f. Pilihan tangan adalah sekitar 85 persen lebih menyukai tangan kanan dengan dibentuk
kuat dan sekitar 15 persen yang lebih menyukai tangan kiri.
h. Anak laki-laki dan anak perempuan adalah keduanya penuh dengan energi tetapi sering
kali rendah dalam menguasai daya tahan, mengukur daya tahan dan mudah lelah.
Kemampuan reaksi pada latihan bagaimanapun sangat besar.
j. Anak-anak memiliki penglihatan jauh selama periode ini dan secara umum tidak siap
bagi periode untuk pekerjaan yang dekat
117 | P E N J A S O R K E S M I / S D
l. Keterampilan-keterampilan dasar penting bagi keberhasilan permainan menjadi modal
untuk dikembangkan.
m. Aktivitas yang yang melibatkan mata dan anggota tubuh- anggota tubuh lain
berkembang pelan-pelan. Aktivitas seperti itu seperti memvoly atau membentur bola
yang di berdirikan dan melempar memerlukan praktek yang cukup yang
mempertimbangkan untuk penguasaan.
n. Periode ini menandai suatu transisi dari kemampuan-kemampuan gerak dasar murni ke
penetapan ketrampilan-ketrampilan gerak transisi dalam kepemimpinan permainan dan
ketrampilanketrampilan atletis.
1.Gerak lokomotor
Gerak lokomotor adalah gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke
tempat yang lain. Macam-macam gerak lokomotor, yaitu : lari, lompat, loncat,
leaping, jingkat, menderap, sliding, skiping,rolling,dan memanjat.
a. Berjalan
Berjalan adalah aktivitas gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke
tempat yang lain, pada saat kaki melakukan pergantian langkah salah satu kaki
tetap menumpu pada dasar pijakan. Dengan konsep di atas, berjalan dapat
dilakukan dengan kaki, dengan tangan, dengan kaki dan tangan, dengan tubuh;
demikian juga arahnya, ke depan dan ke belakang, ke samping kiri dan kanan,
dalam hal usaha, bisa cepat, lambat, keras, perlahan, terhenti-henti,
berkelanjutan; dalam hal keterhubungan, bisa di sekitar ruangan, di sekitar
teman sendiri, melintasi atau melangkahi alat, dsb.
118 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b. Berlari
Berlari adalah aktivitas gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke
tempat yang lain, pada saat kaki melakukan pergantian langkah badan dalam
keadaan melayang di udara. Aplikasikan konsep-konsep di atas, sesuai dengan
tema berlari.
c. Berjingkat
Berjingkat adalah aktivitas memindahkan tubuh dari satu tempat ke
tempat yang lain dengan menggunakan satu kaki, menumpu dan mendarat
menggunakan satu kaki, sedangkan satu kaki yang lain ditekuk pada bagian
lutut sehingga tidak menyentuh tanah. Keterampilan berjingkat selain sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari juga sering digunakan dalam aktivitas
motorik pada beberapa cabang olahraga seperti lompat jangkit, sepak bola,
bola voli dan bola basket.
119 | P E N J A S O R K E S M I / S D
d. Meloncat
Meloncat adalah gerakan memindahkan tubuh dengan menggunakan
dua atau satu kaki tumpu dari satu ketinggian dan mendarat tidak harus
menggunakan kaki.
e. Menderap
Menderap atau mencongkang adalah gerakan berjalan dipadukan
dengan lompat (leaping), arah dapat ke depan maupun ke belakang. Gerakan
ini seperti kuda pada saat berlari kencang (menderap), tetapi hanya dilakukan
dengan menggunakan dua kaki.
f. Merayap
Merayap adalah gerakan yang dilakukan dengan posisi tubuh telungkup
di atas permukaan, tangan dan kaki kiri atau kanan digerakkan maju secara
bersama-sama, kemudian kaki mendorong tubuh ke depan, dan kepala sedikit
diangkat untuk melihat ke depan.
120 | P E N J A S O R K E S M I / S D
g. Memanjat
Memanjat adalah gerakan ke atas atau ke bawah dengan menggunakan
kedua tangan dan kaki. Biasanya anggota tubuh bagian atas sebagai alat
kontrol utama agar tidak jatuh.
2.Gerak Nonlokomotor
Gerakan non lokomotor adalah aktivitas yang menggerakkan anggota
tubuh pada porosnya dan pelaku tidak pindah tempat. Bentuk-bentuk gerak
nonlokomotor, yaitu menghindar, meregangkan otot, memutar dan berputar,
mengayunkan kaki, bergantung, menarik, dan yang terakhir adalah mendorong.
a. Latihan Menghindar
Latihan menghindar sangat berguna dalam berbagai permainan maupun
olahraga. Menghindar dapat berupa menghindari benda maupun kawan atau
lawan bermain.
b. Latihan peregangan
Latihan peregangan adalah latihan mengulur otot tubuh, dengan jalan
melakukan fleksi atau ektensi atau dengan cara yang lain. Prinsip dasar yang
121 | P E N J A S O R K E S M I / S D
harus dipegang adalah cara mengulur dimulai dengan uluran yang paling ringan
kemudian makin lama-makin berat sampai hitungan delapan.
c. Memutar (meliuk) dan Berputar
Anak-anak perlu diajarkan bagaimana meliukkan tubuh kurang dari 180-
200 derajat dan memutar tubuh 360 derajat. Gerakan ini berguna untuk
meningkatkan keseimbangan statis atau kesadaran vestibular.
d. Bergantung
Bergantung adalah aktivitas menahan berat badan dengan jalan tangan
memegang palang atau tali. Meskipun sudah memasuki usia SMP, tidak semua
anak dapat melakukan bergantung mengangkat tubuh (pull-up), sehingga untuk
mereka cukup belajar menggantung dengan jalan tangan memegang palang
atau pada tali.
e. Menarik dan mendorong
Menarik adalah gerakan menggunakan tenaga terhadap obyek atau
orang lain agar obyek atau orang yang jaraknya jauh si penarik menjadi dekat
dengan tubuh penarik.
3.Gerak Manipulasi
Gerakan manipulatif adalah keterampilan motorik yang melibatkan
penguasaan terhadap objek di luar tubuh oleh tubuh atau bagian tubuh. Dilihat
dari jenisnya, keterampilan manipulatif dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
Menjauhkan objek: melempar, memukul, menendang.
Menambah penguasaan: menangkap, mengumpulkan, mengambil.
Bergerak bersama: membawa, memantul-mantulkan (dribbling).
122 | P E N J A S O R K E S M I / S D
a. Menggelindingkan benda
Menggelindingkan benda dapat berupa benda bulat seperti bola, atau
benda yang berbentuk lingkaran, seperti cakram, ban sepeda dan sebagainya.
Guru harus memilih benda-benda tersebut yang berat dan ukurannya sesuai
dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan motoriknya.
b. Melempar
Melempar merupakan gerak manupulatif untuk menjauhkan obyek dari
tubuh dengan menggunakan satu atau dua tangan.
c. Menangkap
Menangkap adalah keterampilan gerak dasar manipulatif untuk
menghentikan momentum suatu obyek dengan menggunakan tangan.
Menangkap biasanya dipengaruhi oleh kemampuan visual untuk mengikuti
gerakan obyek.
123 | P E N J A S O R K E S M I / S D
d. Menendang
Menendang adalah keterampilan gerak manipulatif di mana kaki
digunakan untuk memukul obyek. Latihan menendang dapat dilakukan dengan
dua bentuk, yaitu menendang obyek yang ada di tanah, dan menendang obyek
dengan cara voli (obyek masih berada di udara).
e. Menggiring
Menggiring bola adalah keterampilan gerak manipulatif yang
menggunakan koordinasi antara mata-kaki dan mata-tangan untuk membawa
bola dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam permainan sepak bola
menggiring bola dilakukan dengan menggunakan kaki, sedangkan dalam
permainan bola basket menggiring bola dilakukan dengan menggunakan
tangan dengan jalan bola dipantul-pantulkan ke lantai.
124 | P E N J A S O R K E S M I / S D
f. Memukul
Memukul adalah suatu aksi menggunakan satu atau dua tangan atau
suatu alat untuk mendorong (memberikan daya pada) suatu obyek. Anak-anak
kelas satu dan dua masih sulit memukul benda bergerak, dan memukul
menggunakan tongkat yang bulat, karena kesadaran visualnya masih rendah.
Untuk melatih keterampilan memukul sebaiknya menggunakan alat pemukul
yang pipih dengan permukaan untuk memukul lebar, sedangkan bola yang
digunakan sebaiknya bola yang ringan.
C. BELAJAR GERAK
Apakah yang dimaksud belajar gerak? Definisi belajar gerak menurut Schmidt (1991)
adalah “ serangkaian proses yang dihubungkan dengan latihan atau pengalaman yang
mengarah kepada perubahan-perubaha yang relative menetap dalam kemampuan seseorang
untuk menampilkan gerakan-gerakan yang terampil”.
Pada dasarnya definisi Schmidt di atas mengandung 3 (tiga) aspek penting, yakni (1)
belajar merupakan pengaruh latihan atau pengalaman.Perkembangan kemampuan memang
bisa berkembang tanpa dilatih.Kemampuan tersebut berkembang misalnya, karena pengaruh
kematangan dan pertumbuhan.Contoh keterampilan berlari. Tanpa dilatih dalam arti
sebenarnya , kemampuan berlari tetap akan berkembang karena adanya pengaruh
kematangan. Siapapun anaknya normal pasti akan mengusai keterampilan berlari tanpa
berlatih, tetapi perlu ditanyakan sampai dimanakan kemampuan prestasi berlarinya?. (2)
belajar tidak langsung termati. Ketika latihan erlangsung terjadi banyak perubahan dalam
system saraf pusat.Perubahan tersebut terjadi karena penganyaman berbagai kemampuan dan
pengalaman gerak dalam situasi memori dalam otak. Proses inilah yang memantapkan
perubahan yang terjadi agar relative menetap. (3) perubahan yang terjadi relative melekat.
125 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Banyak perubahan dalam penampilan terjadi oleh sebab lain yang sifatnya hanya sementara,
misalnya oleh kelelahan, obat-obatan atau kondisi lingkungan.
Perubahan dalam diri individu yang bersifat sementara di ibaratkan sebagai air. Air akan
mendidih jika dipanaskan, sehingga bentuknya berubah pada saat itu. Tetapi ketika air dingin
kembali, maka ujudnya akan kembali menjadi air yang tenang seperti semula. Proses belajar
akan merubahnya menjadi orang yang benar-benar baru. Luarnya tetap sama, tetapi
kemampuannya sudah berubah. Mengukur pembelajaran gerak.
Gagasan bahwa pembelajaran gerak tidak di ukur, tidak dapat diamati menimbulkan
pertanyaan tentang bagaimanakah kemajuan pembelajaran itu dapat di ukur? Jalan yang
dapat ditempuh untuk menghindari hal-hal yang demikian adalah “ mengetahui hakikat dan
pola perkembangan hasil belajar. Hal ini meliputi seperti berikut ini:(a).Turun Naiknya
Perkembangan Belajar. (b) Sifat pengaruh latihan.
Fase Belajar Gerak Untuk menguasai suatu keterampilan gerak, seorang harus melalui
beberapa tahapan belajar gerak, secara sistematik terjadi perubahan kemampuan dalam
penguasaan keterampilan gerak akibat adanya proses belajar gerak (motor learning). Adapun
fase belajar gerak Fitts dalam Adam (19910) dan hal yang sama Abernethy (2013)
menyebutnya dengan fase perubahan yang terjadi dari keterampilan motorik (stages in the
acquisition of motor skill) yaitu ; fase kognitif ferbal (verbal-cognitive phase), fase assosiatif
(associative phase), dan fase otonom (autonomous phase).
126 | P E N J A S O R K E S M I / S D
pengambilan keputusan untuk melakukan gerakan.Aktivitas penampilan utama dalam
fase ini adalah memikirkan dan merencanakan strategi gerak (cognition).Instruksi yang
secara signifikan dapat membantu pada fase ini berupa instruksi verbal dan demonstrasi
yang baik.Dalam fase ini pebelajar melakukan gerakan melalui coba dan coba (trial and
error).Oleh karena itu, tahap kognisi oleh sebagian ahli berpendapat sebagai tahap
perencanaan. Bentuk keterampilan gerak akan segera dapat terbentuk dengan baik dalam
memori seseorang apabila proses penyajian informasi dilakukan dengan benar dan
sederhana. Prinsipnya makin sederhana bentuk keterampilan gerak yang dapat disajikan
dengan jelas akan makin cepat pula terbentuk pola gerak yang dilakukan.
b) Fase Assosiasi
ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan, dimana pebelajar sudah mampu
melakukan gerakan-gerakan dalam bentuk rangkaian yang tidak tersendat-sendat
pelaksanaannya. Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan gerakan agar menjadi lebih
baik, lebih lancar, lebih efektif maka diperlukan praktek gerak secara berulang-ulang.
Perlu untuk diperhatikan dalam rangka meningkatkan kemampuan gerakan, pebelajar
perlu tahu kesalahan yang masih diperbuatnya, baik melalui pemberitahuan orang lain
yang mengamati, merasakan gerakan yang dilakukan, atau melihat hasil rekaman
pelaksanaan gerakan. Dari diketahui kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan, maka
diperlukan perbaikan dan pembetulan gerakan tersebut sehingga akan diperoleh gerakan
yang baik dan benar. Schmidt menamakan fase asosiasi ini dengan fase gerak (Motor
phase).Oleh karena pelaksanaan keterampilan yang dilakukan masih tampak kaku.Pada
tahap ini perlu memberikan perhatian yang profesional terhadap frekuensi pengulangan,
intensitas dan tempo pengulangan.Frekuensi pengulangan merujuk pada berapa kali
seorang melakukan pengulangan gerak, baik yang dihubungkan dengan satuan berapa
kali gerak dilakukan dalam satuan waktu tertentu, maupun yang berhubungan dengan
jumlah pengulangan belajar yang dilakukan dalam satu minggu. Pengulangan ini dapat
memperkuat hubungan antara reseptor dan efektor yang secara langsung dapat
meningkatkan kualitas pola gerak yang terbentuk dalam memori
c). Fase Otonom
ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan,sehingga seseorang telah mampu
melakukan gerakan keterampilan secara otomatis. Fase ini dikatakan sebagai fase otonom
127 | P E N J A S O R K E S M I / S D
karena pebelajar mampu melakukan gerakan keterampilan tanpa terpengaruh walaupun
pada saat melakukan gerakan pebelajar harus memperhatikan hal-hal lain selain gerakan
yang dilakukan.Pada fase ini gerakan sudah demikian otomatis, untuk mengubahnya
sudah sangat sulit, untuk mengubahnya memerlukan ketekunan dan waktu yang tidak
sedikit.Untuk itulah sejak awal pebelajar sudah harus diarahkan dan selalu dilakukan
koreksi untuk melakukan gerakan-gerakan yang benar secara mekanis, agar setelah
mencapai fase otonom gerakannya benar-benar efisien.Gerakan otomatis merupakan hasil
dari latihan yang dilakukan dengan efektif.Gerakan otomatisasi dapat terjadi karena telah
terjadinya hubungan yang permanen antar reseptor dengan efektor.Gerakan otomatisasi
dalam mekanismenya tidak lagi dikoordinasikan oleh sistem syaraf pusat melainkan pada
alur singkat pada sistem syaraf otonom. Melalui tiga fase belajar gerak, kelihatan bahwa
setiap fase memperlihatkan dimulaiai dengan coba-coba, mulai dikuasai walupun masih
ada kesalahan, dan akhirnya dapat di dikuasi suatu keterampilan gerak dan dapat
menyesuaikan diri terhadap perubahan yang dialami Fitts & Posner dalam Hyuh (2011)
memberikan ilustrasi dalam bentuk
128 | P E N J A S O R K E S M I / S D
2. Gerak keseimbangan dinamis
Gerak keseimbangan dinamis adalah kebalikan dari gerak keseimbangan statis,
yaitu latihan gerak keseimbangan yang berpindah tempat.
129 | P E N J A S O R K E S M I / S D
DAFTAR PUSTAKA
https://olahraga.pro/peraturan-permainan-bola-voli/
http://hamburblogspot.blogspot.com/2015/10/sarana-dan-prasarana-bola-kasti.html.
http://edyindo.blogspot.com/2014/10/teknik-dasar-permainan-bola-kasti.h
http://aqoel.blogspot.com/2012/12/sejarah-atletik-dunia-penjas.html
http://olahraga101.blogspot.com/2012/03/nomor-yang-di-perlombakan-dalam-atletik.html
http://man1802000.blogspot.com/2012/07/nomor-cabang-olaharaga-atletik.html
http://annisatussaskiyyah.blogspot.com/2016/03/contoh--senam-ritmik.html?m.=1
Husen Aisya. 2012. Mengenal Olahraga Renang. Jakarta Timur: PT Balai Pustaka (Persero).
130 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Irwansyah. 2006. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Grafindo Media
Pratama.
Nenggala Asep Kurnia. 2006. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Grafindo
Media Pratama.
131 | P E N J A S O R K E S M I / S D