Anda di halaman 1dari 131

DOSEN PENGAMPU :

BENNY ASHAR, M. Pd.

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2018
DISUSUN OLEH :
1. Alfia Karisma : 11718202453
2. Aria Winata : 11718200706
3. Azizah Yuliarti : 11718200824
4. Bina Hidayati : 11718202596
5. Devita : 11718200863
6. Diani Fathiyya Ramadhan : 11718200805
7. Diyah Ayu Widianingsih : 11718200600
8. Dwi Eva Puspitasari : 11718200572
9. Dwi Gusdarina : 11718202414
10. Elsa Nur Adila : 11710823923
11. Eni Siskowati : 11718202448
12. Hekmadus Sholehah : 11718200532
13. Hesti Ningsih : 11718202454
14. Hidayana Yusma : 11718202397
15. Ina Yati : 11718200465
16. Indah Safitri : 11710823937
17. Lailatul Munawaroh : 11718200834
18. Lasmiati : 11710823925
19. Lili Rahmawati : 11718202600
20. Meissy Armadi : 11718201059
21. Miptahul Jannah : 11710824360
22. Misalina : 11718202268
23. Nia Sari : 11718200617
24. Nurhadijah Tanjung :
25. Putri Novita Sari : 11718202296
26. Rahma Deni : 11718201263
27. Riri Andri Yani : 11718202458
28. Robilah Adawiyah : 11518201539
29. Safitri Purnama Sari :
30. Siti Aisyah : 11718202755

2|PENJAS ORKES MI/SD


31. Sonia Falensia : 11718202605
32. Tin-Tin Nuria Hati Siregar : 11718202748
33. Uswatun Hasanah : 11718202586

3|PENJAS ORKES MI/SD


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, puji
syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami bisa menyelesaikan TUGAS UAS.

Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi didalam
pembuatan makalah ini dan terima kasih pula kepada dosen pembimbing kami Benny Ashar, M.
Pd.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka
untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga
kami bisa melakukan perbaikan makalah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata kami meminta semoga makalah ini bisa memberi manfaat ataupun inpirasi
pada pembaca.

Pekanbaru, Desember 2018

PGMI IIIB

4|PENJAS ORKES MI/SD


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I BOLA BESAR

A. Pengertian Sepak bola 1


B. Sejarahsepak bola 2
C. Peraturan resmi sepak bola 3
D. Teknik Dasar Permainan Sepak bola 4
E. Lama permainan sepak bola 7
F. Pelanggaran dalam bermain 7
G. Pengertian bola voli 9
H. Sejarah bola voli 10
I. Peraturan permainan bola voli 10
J. Keterampilan gerak dasar permainan bola voli

BAB II BOLA KECIL

A. Bulu Tangkis Atau Badminton .................................................................. 16


1. Pengertian Bulu Tangkis ................................................................ 16
2. Sejarah Bulu Tangkis .................................................................... 16
3. Tujuan Permainan Bulu Tangkis ................................................... 17
4. Sarana dan Prasarana Permainan Bulu Tangkis............................ 17
5. Peraturan Permainan Bulu Tangkis ............................................... 19
6. Teknik Dasar Bulu Tangkis ........................................................... 22
B. Permainan Bola Kasti ................................................................................ 26
1. Pengertian Permainan Bola Kasti .................................................. 26
2. Sejarah Permainan Bola Kasti ...................................................... 26
3. Tujuan Permainan Bola Kasti ........................................................ 27
4. Sarana dan Prasarana Permainan Bola Kasti ................................ 27
5. Peraturan Dalam Permainan Bola Kasti ....................................... 29

5|PENJAS ORKES MI/SD


6. TeknikDasarPermainan Bola Kasti ............................................... 31

BAB III ATLETIK

A. Pengertian Atletik 36
B. Sejarah Ringkas Atletik 36
C. Macam-macam cabang Atletik 37
BAB IV SENAM 49

A. Pengertian Senam ........................................................................................... 49

B. Sejarah masuknya senam di Indonesia .......................................................... 49

C. Jenis-jenis senam ........................................................................................... 50

BAB V PENCAK SILAT

A. Pengertian Pencak silat .................................................................................... 65

B. sejarah Pencak Silat 66

C. Peragaan Teknik ............................................................................................... 67

D. Tujuan Pencak Silat…………………………………………………………….73

E. Sikap dasar Pencak silat………………………………………………………73

BAB VI RENANG

A. Pengertian Renang………..…………………………………………… 86
B. Sejarah Olahraga Renang……………………………………………...86
C. Peraturan dalam Olahraga Renang…………………………………..….… 87
D. Macam-macam gaya renang 88
E. Fasulitas dan Perawatan Renang………………………………….… 97
F. Manfaat Olahraga Renang…………………………………………… 99

BAB VII PENDIDIKAN KESEHATAN

A. PengertianPendidikanKesehatan

6|PENJAS ORKES MI/SD


B. TujuanPendidikanKesehatan

C. Prinsip-prinsipPendidikanKesehatan

D. PerananPendidikanKesehatan

E. Pengertian Usaha KesehatanSekolah

BAB VIII PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN GERAK

A.Perkembangan dan Pertumbuhan Gerak .......................................... 101

B. Keterampilan Gerak Dasar ....................................................... 107

C. Belajar Gerak............................................................................. 114

DAFTAR PUSTAKA

7|PENJAS ORKES MI/SD


BAB I

BOLA BESAR

A. Pengertian sepak bola


Sepak bola merupakan permainan yang amat digemari di Indonesia. Permainan sepak
bola didefinisikan sebagai permainan yang bertujuan untuk memasukkan bola ke gawang
lawan dan mempertahankan gawang sendiri agar tidak kemasukan bola. Permainan sepak
bola merupakan jenis permainan bola besar. Dikatakan demikian karena ukuran bola yang
digunakan besar. Permainan bola besar yang lainnya bola voli, bola basket, bola tangan dan
polo air.permainan ini mengandung banyak keterampilan yang berguna untuk meningkatkan
kecepatan, daya tahan, kekuatan, kelincahan, ketepatan, keseimbangan. 1Di samping itu
sepak bola juga mengandung banyak nilai-nilai positif untuk mengembangkan sikap dan
karakter yang baik, diantaranya: kejujuran, ketaatan pada peraturan, disiplin, respek terhadap
orang lain termasuk keterampilan bekerja sama.Ukuran lapangan bola kaki: panjang 100-
110 m x lebar 64-75 m. Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m.Adapun tiga taktik yang
digunakan yaitu; Bertahan, Menyerang dan Normal.Keterampilan dalam permainan sepak
bola dapat di kelompokkan seperti berikut:
1. Keterampilan menciptakan skor: passing, kontrol bola, tendangan ke gawang, dan
mendukung pembawa bola.
2. Keterampilan mencegah skor: mengawal lawan (marking), dan merebut bola.
3. Keterampilan memulai permainan: lemparan ke dalam, tendangan penjuru, dan
tendangan bebas.
Peta konsep permainan sepak bola
a. Mengumpan
b. Mengontrol
c. Menggiring
d. Menembak bola ke gawang

1
Sudrajat Wiradihardja dan Syarifudin, Pendidikan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
kemendikbud, 2017. Hlm 3.

8|PENJAS ORKES MI/SD


e. Posisi
Dalam konteks kecabangan olahraga formal, sepak bola merupakan permainan
beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain. Permainan sepak bola
dimainkan dalam dua babak ( 2x45 menit ) dengan waktu istirahat tidak lebih dari 15 menit
di antara dua babak tersebut juga terdapat waktu break dalam setiap babak.Posisi/susunan
Pemain dalam permainan sepak bola:
a. Penjaga gawang
b. Bek kanan
c. Bek kiri
d. Kanan luar
e. Kanan dalam
f. Penyerang tengah
g. Gelandang kanan
h. Gelandang tengah
i. Gelandang kiri
j. Kiri dalam
k. Kiri luar

B. Sejarah Sepak Bola


Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina.
Di masa l tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring
kecil. Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. Di Italia,
permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.
1. Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di
beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama
pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan
pada tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk
memainkan sepak bola. Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan
sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak
bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan
klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut. Bersamaan

9|PENJAS ORKES MI/SD


dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola
(soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak
bola. Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan
tentara Inggris ke berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak
bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi
dimainkan diberbagai negara.
Masuk Ke Indonesia
2. Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola
Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan
pimpinan Soeratin Sosrosoegondo. Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut
mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Sejak
saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak
rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan.
Sebagai bentuk dukungan terhadap kebangkitan "Sepakbola Kebangsaan", Paku
Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang membuat persepakbolaan Indonesia
semakin gencar.
3. Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola
Indonesiatidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi
dengan pengembangan organisasi dan kompetisi. Pada era sebelum tahun 1970-an,
beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di
antaranya Ramang,Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw.
Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri,
di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi
Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain
amatir. Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan
kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23).

C. Peraturan resmi sepak bola


• Offside
• Pelanggaran
• Tendangan Bebas

10 | P E N J A S O R K E S M I / S D
• Tendangan penalti
• Lemparan Dalam
• Tendangan Gawang
• Tendangan Sudut
Selain peraturan-peraturan di atas, keputusan-keputusan Badan Asosiasi Sepak bola
Internasional (IFAB) lainnya turut menambah peraturan dalam sepak bola. Peraturan-
peraturan lengkapnya dapat ditemukan di situs web FIFA.keputusan-keputusan
pertandingan yang dikeluarkannya dianggap sudah final. Begitu juga dengan wasit.
Wasit yang memimpin pertandingan sejumlah 1 orang dan dibantu 2 orang
sebagaihakim garis. Kemudian dibantu wasit cadangan yang membantu apabila
terjadi pergantian pemain dan mengumumkan tambahan waktu Sang wasit dibantu
oleh dua orang asisten wasit (dulu dipanggil hakim/penjaga garis). Dalam banyak
pertandingan wasit juga dibantu seorang ofisial keempat yang dapat menggantikan
seorang ofisial lainnya jika diperlukan.

D. Teknik Dasar Permainan Sepak bola


Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik.
Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah menendang
(kicking), menghentikan atau mengontrol (stoping), menggiring (dribbling), menyundul
(heading), merampas (tacling), lemparan kedalam (trow – in) dan menjaga gawang (goal
keeping). Dibawah ini akan dijelaskan beberapa teknik menendang, menghentikan, dan
mengiring bola dalam permainan sepakbola.2
1. Menendang (kicking)
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan
sepakbolayang paling dominan. Tujuan utama menendang bola adalah untuk
mengumpan (passing), dan menembak kearah gawang (shooting at the goal).
Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, menendang dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu Menendang dengan kaki bagian dalam, Menendang dengan
kaki bagian luar, dan menendang dengan punggung kaki.
a. Menendang dengan kaki bagian dalam

2
Ibid, hlm.5

11 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Analisis
geraknya adalah sebagai berikut :
1) Badan menghadap sasaran di belakang bola.
2) Kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm, ujung kaki menghadap
sasaran, lutut sedikit ditekuk.
3) Kaki tending ditarik kebelakang, dan ayunkan ke depan.
4) Setelah terjadi benturan dilanjutkan dengan Follow trow, (gerakan lanjutan).
b. Menendang dengan kaki bagian luar
Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk
mengumpan jarak pendek. Analisis geraknya sebagai berikut :
1) Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm.
2) Ujung kaki menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.
3) Kaki tendang berada di belakang bola, dengan ujung kaki menghadap
kedalam.
4) Kaki tendang ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan.
5) Perkenaan bola tepat di punggung kakibagian luar, dan tepat pada tengah –
tengah bola.
6) Gerakan lanjutan kaki tending diangkat serong kurang lebih 45 derajat
menghadap sasaran.
c. Menandang dengan punggung kaki
Pada umumnyamenendang dengan punggung kaki digunakan untuk
menembak ke gawang atau shooting. Analisis gerakanya sebagai berikut :
1. Badan dibelakang bola sedikit condong kedepan, kaki tumpu diletakkan di
samping bola dengan ujung kaki menghadap kesasaran, kaki sedikit ditekuk.
2. Kaki tending berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap
kedepan / sasaran.
3. Kaki tending tarik ke belakang dan ayunkan kedepan hingga mengenai bola.
Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dsan tepat pada
tengah- tengah bola.
4. Gerakan lanjut kaki tending diarahkan dan di angkat kearah sasaran.
2. Menghentikan Bola (Stopping)

12 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan
sepakbola yang penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan
menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya
adalah untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan
memudahkan untuk passing. Analisis gerakanya sebagai berikut :
a. Posisi badan segaris dengan datangnya bola.
b. Kaki tumpu mengarah pada boladengan lutut sedikit ditekut.
c. Kaki penghenti diangkat sedikit deengan permukaan bagian dalam
kakidijulurkan kedepan segaris dengan datangnya bola.
d. Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam/mata kaki.
e. Kaki penghenti mengikuti arah bola.
Untuk teknik menghentikan bola masih terdapat banyak cara yang dapat
dilakukan diantaranya yaitu menggunakan Punggung kaki, Paha, Dada, serta
Kepala apabila memungkinkan.

3. Menggiring Bola
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus – putus atau
pelan, oleh karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola
sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring
bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, dan
menghambat permainan. Dibawah ini akan di jelaskan mengenai posisi tubuh saat
menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam :
a. Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.
b. Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya
diayunkan kedepan.
c. Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/ didorong bergulir
kedepan. Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar bola dapat dikuasai.
d. Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah
penguasaan bola.
e. Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola dan selanjutnya melihat
situasi kelapangan.

13 | P E N J A S O R K E S M I / S D
E. Lama permainan
Lama permainan sepak bola normal adalah 2×45 menit, ditambah istirahat selama 15
menit (kadang-kadang 10 menit). Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan
perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat
maka diadakan adu penalti.
berakhir imban jika dua babak yang masing-masing sepanjang 15 menit dimainkan.
Hingga belum lama ini, IFAB telah mencoba menggunakan beberapa bentuk dari sistem
'sudden death', namun mereka kini telah tidak digunakan. Jika hasilnya masih imbang setelah
perpanjangan waktu, beberapa kejuaraan mempergunakan adu penalti untuk menentukan
sang pemenang. Ada juga kejuaraan lainnya yang mengharuskan pertandingan tersebut untuk
diulangi.
Perlu diperhatikan bahwa gol yang dicetak sewaktu babak perpanjangan waktu ikut
dihitung ke dalam hasil akhir, berbeda dari gol yang dihasilkan dari titik penalti yang hanya
digunakan untuk menentukan pemenang pertandingan.
F. Pelanggaran dalam bermain
a. Pelanggaran pemain
Dalam sepak bola terdapat sembilan peraturan yang apabila dilanggar akan
mengakibatkan tendangan bebas langsung bagi regu lawan. Diantaranya,
1) Menerjang lawan secara kasar
2) Menerjang lawan dari belakang, kecuali jika lawan itu menghalang-
halanginya.
3) Memukul atau mencoba memukul lawan
4) Melompati pada lawan
5) Mencoba menendang lawan
6) Menjatuhkan lawan
7) Memegang lawan dengan bagian lain dari tangan
8) Mendorong lawan dengan tangan atau bagian dari lengan
9) Memainkan bola dengan tangan atau lengan seperti membawa, memukul, dan
mendorong bola. Pelanggaran seperti ini mengakibatkan hukuman satu
tendangan penalti, tetapi hal ini tidak berlaku bagi penjaga gawang, selama ia
berada dalam daerah gawang. Adapun jika melakukan pelanggaran seperti

14 | P E N J A S O R K E S M I / S D
berikut, maka ia memberikan kesempatan pada lawan untuk melakukan
tendanganbebas tidak langsung di
tempat pelanggaran terjadi.
Jenis pelanggaran yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Memainkan permainan yang membahayakan, misalnya menendang bola
yang sedang dipegang oleh penjaga gawang
2) Menerjang dengan cara yang tidak jujur.
3) Sengaja menghalangi lawan saat tidak memainkan bola, misalnya berdiri di
antara bola dan lawan.
4) Menerjang penjaga gawang, kecuali jika penjaga gawang itu
a. Keluar dari daerah gawangnya
b. Menghalang-halangi seorang lawan
c. Hendak memegang bola
5) Jika penjaga gawang membawa bola berjalan lebih dari empat langkah sambil
memegang bola dengan tdak memantulkan bola ke tanah.
a. Pelanggaran regu penyerang
Berikut ini jenis-jenis pelanggaran yang dilakukan oleh regu penyerang.
1) Melakukan perbuatan, bersikap, atau mengucapkan perkataan yang tidak
sopan saat dilakukan tendangan hukuman
2) Pemain penyerang bukan pengambil tendangan masuk ke daerah tendangan
hukuman (kirang dari 9,15 m dari bola) sebelum bola di tendang
3) Pengambil tendangan hukuman melakukan gerakan yang membingunkan
penjaga gawang
4) Bola tidak ditendang ke depan
b. Pelanggaran dari regu bertahan
Pelanggaran yang dilakukan oleh pihak penahan antara lain sebagai berikut
1) Melakukan perbuatan, bersikap, atau mengucapkan perkataan yang tidak
sopan saat dilakukan tendangan hukuman
2) Penahan memasuki daerah tendangan hukuman (kurang dari 9,15 m dari bola)
sebelum bola ditendang

15 | P E N J A S O R K E S M I / S D
3) Penjaga gawang menggerakkan kedua kakinya sebelum bola ditendang (saat
tendangan hukuman)
c. Konsekuensi pelanggaran yang terjadi saat tendangan hukuman
dilaksanakan
Jika terjadi pelanggaran pada saat tendangan hukuman dilakukan, konsekuensinya
adalah sebagai berikut:
1) Pelanggaran oleh pihak penyerang
a. Jika boleh masuk ke gawang maka tendangan diulangi.
b. Jika bola keluat, lewat atau sampai di atas gawang maka regu penahan
melakukan tendangan gawang.
c. Jika bola mengenai gawang atau di pukul keluat oleh penjaga gawang,
maka wasit menghentikan permainan dan regu bertahan melakukan
tendangan bebas tidak langsung
2. Pelanggaran oleh pihak penahan
a. Jika boleh masuk dalam gawang, maka gol dianggap sah
b. Jika boleh keluar lewat atau sampai di atas gawang, maka tendangan dilindungi
c. Jika bola mengenai gawang atau dipukul keluar oleh penjaga gawang, maka
tendangan hukuman diulangi
d. Jika pelanggaran dilakukan oleh ke dua regu maka tendangan hukuman diulang
e. Jika tendangan hukuman diulang maka baik penjaga gawang maupun penendang
hukuman boleh di ganti dengan pemain lain. Adapun pelanggaran yang
berhubungan dengan permainan secara umum adalah:
1) Melintas keluar dari daerah gawang
2) Mengulur waktu peemainan
3) Masuk ke dalam atau keluar lapangan permainan tanpa seizin wasit
4) Menunjukkan ketidaksetujuan terhadap suatu putusan wasit.

G. Pengertian bola voli


Bola voli adalah permainan olahraga dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-
masing grup memiliki enam orang pemain. Lapangan bola voli memiliki ukuran 9 x 18

16 | P E N J A S O R K E S M I / S D
meter dengan garis batasserang pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah.
Ukuran tinggi net putra 2,43 meter dan ukuran net untuk putri 2,24 meter.3

H. Sejarah Bola Voli

Permainan bolavoli di Romawi sudah lama dikenal sejak abad pertengahan, dari Italia
kemudian permainan ini di bawa ke Jerman tahun 1893 dengan nama Faustball. pada
zaman Romawi permainan bolavoli (faustball) sudah lama ada, namun cabang olahraga
modern dianggap mulai lahir pada tahun 1895, yang didirikan oleh William C. Morgan,
seorang guru pendidikan jasmani dari Young Men Christian Association (YMCA) di kota
Hollyoke, negara bagian Massachusettes, Amerika Serikat. Pada awalnya cabang
olahraga ini diberi nama Minonette yang kemudian diubah namanya menjadi bolavoli
oleh Dr. Alfred T.Halstead dari Springfield, Massachusettes, Amerika Serikat karena
pada prinsipnya permainan ini dilakukan dengan cara mem-voli bola melintasi net.

I. Peraturan permainan bola voli


a. Lapangan bola voli

Ukurannya lapangan bola voli adalah lebar 9 m, panjang 18 m,lebar garis 5 cm.

b. Jaring net
Panjang : 9,5 meter, lebar : 1,00 meter, lebar mata jaring : 10 cm. Adapun tinggi jaring
net pada volli putra 2,43 m, dan tinggi net pada voli putri 2,24 m.
c. Bola

Diameter bola voli: 65 cm-67 cm, berat: 250-280 gram, tekanan udara: 0,48 kg/cm2-0,52
kg/cm2, jumlah jalur: 12-18 jalur

d. Kelengkapan pemain

Hendaknya memakai baju olahraga.

3
Winarno dkk, Teknik dasar bermain boola voli, UNP, 2013, hlm.1

17 | P E N J A S O R K E S M I / S D
e. Jumlah pemain bola voli

Dalam satu tim atau regu berjumlah 6 orang

f. Pergeseran pemain

Dalam permainan bola voli pergeseran area pemainnya harus searah jarumjam. Bila salah
satu regu penerima servis memenangkan permainan, maka semua pemain di beri hak untuk
berpindah posisi caranya bergeser kearah jarum jam.

g. Lama permainan bola voli

Permainan bolavoli tidak ada batasan waktu seperti sepak bola. Di dalam permainan bola
voli,pemenang ialah regu yang paling cepat mengumpulkan angka 25 really point.

h. Pemimpin pertandingan bola voli


i. Peraturan teknis permainan bolavoli
 Regu yang menang adalah regu yang paling cepat memperoleh point 25
 Servis harus melewati net dan masuk ke daerah lawan.
 Jika lawan dapat memasukkan bola maka kita kehilangan bola dan lawan
mendapat nilai.
 Setiap regu berhak memainkan bola dengan tiga kali sentuhan.
 Bola dinyatakan hidup selama belum menyentuh lantai.
 Regu yang melakukan servis berhak memperoleh angka jika berhasil mematikan
langkah lawan.
j. Sistem libero
Merupakan suatu sistem pada permainan dimana setiap bola pertama diwakili oleh
pemain yang diyakini dapat menjadi libero.
k. Pelanggaran dalam permainan bola voli
 Pemain dengan sengaja atau tidaksengaja menyentuh jaring net dengan tangan.
 Pemain tidak dinyatakan pelanggaran jika anggota tubuhnya selain tangan
menyentuh net dengan tidak sengaja.
 Kedua kaki masuk kedalam daerah lawan.

18 | P E N J A S O R K E S M I / S D
 Pada pemain blocking kedua tangan atau salah satu tangan terlalu masuk ke
daerah area lawan.
 Berbicara kasar atau mengumpat terhadap wasit dan juri.
 Meninggalkan lapangan tanpa seizin wasit.4

J. Keterampilan gerak dasar permainan bola voli5


a. Passing bawah
Passing adalah memberikan bolake teman seregu. Prinsipnya adalah harus mudah
di terima. Passing bawah dalam permainan bola voli banyak dimanfaatkan untuk
memberikan bola kepada teman atau menerima servis.
1) Persiapan sebelum melakukan gerak dasar passing bawah
a) Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu dan kedua lutut
direndahkan hingga berat badan tertumpu pada kedua ujung kaki di bagian
depan.
b) Rapatkan dan luruskan kedua lengan di depan badan hingga kedua ibu jari
sejajar.
c) Pandangan datang ke arah bola.

2) Gerak dasar passing bawah


a) Doronglah kedua lengan ke arah datangnya bola bersamaan kedua lutut
dan pinggul naik serta tumit terangkat dari lantai.
b) Usahakan datangnya bolatepat di tengah-tengah badan.
c) Titik sentuh bola yang baik tepat di pergelangan tangan.
3) Akhir gerak dasar passing bawah
a) Tumit terangkat dari lantai.
b) Punggul dan lutut naik serta kedua lengan lurus.
c) Pandangan mengikuti arah gerakan bola.

b. Gerak dasar passing atas

4
https://olahraga.pro/peraturan-permainan-bola-voli/
5
ibid, hlm. 21.

19 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Passing atas banyak dimanfaatkan untuk memberikan umpan atau memberikan
bola kepada teman.

1) Persiapan melakukan passing atas


a) Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu, kedua lutut direndahkan
hingga berat badan tertumpu pada kedua ujung kaki di bagian depan.
b) Posisi lengan di depan badan dengan kedua telapak tangan dan jari-jari
renggang sehingga membentuk seperti mangkuk di depan atas muka.
c) Pandangan ke arah bola.

2) Gerakan passing atas


a) Dorongkan kedualengan menyongsong arah datangnya bolabersamaan
kedua lutut dan pinggul naik serta tumit terangkat.
b) Usahakan arah datangnya bola tepat di tengah atas wajah.
c) Titik sentuh bola yang baik adalah tepat mengenai jari-jari tangan.

3) Akhir gerakan passing atas


a) Tumit terangkat dari lantai
b) Pinggul dan lutut naik serta kedua lengan lurus.
c) Pandangan ke arah bola.

c. Gerak dasar service atas

Servismerupakan sajian awal untuk memulai suatu pertandingan bola voli,


sekaligus sebagai serangan pertama bagi regu yang melakukan servis. Sebagai suatu
serangan maka, usahakan serviceharus masuk ke lapangan lawan, harus diarahkan ke
tempat yang kosong atau pemain yang memiliki kemampuan passingyang kurang baik.
Untuk memperoleh angka dari service, maka harus dilakukan dengan kecepatan yang
tinggi dan diarahkan ke lapangan yang kosong.

1) Persiapan melakukan gerakan servis atas


a) Berdiri tegak, pandangan ke arah bola.

20 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b) Kedua kaki sikapmelangkah (kaki kiri di depan kaki kanan di belakang).
c) Tangan kiri memegang boladi depan badan.

2) Gerakan servis atas


a) Lambungkan bola ke atas agak kebelakang menggunakan tangan kiri.
b) Badan agak melenting ke belakang dan berat badan pada kaki kebelakang.
c) Ayunkan tangan kanan bersamaan dengan gerakan badan ke depan.
d) Bola di pukulmenggunakan tangan kanan yang dibantu dengan
mengaktifkan/melecutkan pergelangan tangan.

3) Akhir gerakan tangan servis atas


a) Berat badan dibawa ke depan dengan melangkahkan kaki di belakang
(kanan) ke depan.
b) Pandangan mengikuti arah gerakan bola.

d. Gerak dasar smash

Smash adalah teknik dasar yang paling dominan digunakan untuk meraih pundi-
pundi point untuk mematikan lawan pada saat permainan bolavoli dilakukan.

2) Persiapan melakukan gerak dasar smash


a) Berdiri dengan sikapmelangkah menghadap arah net.
b) Berat badan pada kaki depan.
c) Pandangan ke arah depan (arah net).

3) Gerakangerak dasar smash


a) Gerak awalan, langkahkan kaki paling sedikit dua langkah dan langkah
terakhir lebar.
b) Gerak tolakan, menolak dengan kedua kaki ke atas dan diikuti ayunan
kedua lengan ke depan atas.
c) Gerak pukulan, memukul bola dengan telapak tangan pada bagian atas
bola bersamaan dengan pergelangan tangan diaktifkan.

21 | P E N J A S O R K E S M I / S D
d) Gerak mendarat, mendarat dengan kedua ujung telapak kaki, bersamaan
kedua lutut mengeper.

4) Akhir gerak dasar smash


a) Kedua lutut direndahkan dan diikuti membungkukkan badan.
b) Berat badan dibawa ke depan dan oandangan ke depan atas.
c) Kedualengan di depan samping badan dan rileks.

22 | P E N J A S O R K E S M I / S D
BAB II

BOLA KECIL

A. Bulu Tangkis Atau Badminton


1. Pengertian Bulu Tangkis
Bulu tangkis adalah permainan olahraga yang dimainkan dengan
menggunakan net, raket,danshuttlecock (bola) dengan teknik pemukulan yang
bervariasi mulai dari yang relatif lambat hingga yang sangat cepat disertai dengan
gerakan tipuan.6
2. Sejarah Bulu Tangkis
Olah raga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir
kuno sekitar 2000 tahun lalu. Nenek moyangnya adalah sebuah permainan
Tionghoa bernama Jianzi yang melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa raket.
Di Inggris sejak zaman pertengahan, permainan ini dimainkan oleh anak-
anak disebut dengan Battledores atau Shuttlecocks, raketnya memakai
dayung/tongkat (Battledores). Ini cukup populer di jalan-jalan London pada tahun
1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untukpermainan ini. Olah
raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune,
India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring/net dan memainkannya
secara bersaingan. Oleh sebab itu kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona,
pada masa itu permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona. Para tentara
membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini
mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac
Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul “Badminton Battledore – a new
game” Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton
(Badminton House), estat Duke of Beaufort’s di Gloucestershire, Inggris.
Perkembangan Bulutangkis di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan
perkembangan bangsa Indonesia, sejak masa sebelum revolusi fisik, gerakan

6
Tony Grice, Badminton Steps To Succes (Jakarta:PT Raja Grafika Persada,2007),hlm.1.

23 | P E N J A S O R K E S M I / S D
kemerdekaan, sampai dengan periode pembangunan masa orde baru dewasa ini.
Pada sekitar tahun 40 – an, cabang ini telah merasuk di setiap pelosok
masyarakat. Namun cabang olahraga ini baru menemukan bentuk organisasinya
setelah tiga tahun diselenggarakan PON I di Solo 1948. Tepatnya tanggal 5 Mei
1951, Persatuan Bulutangkis Indonesia baru terbentuk disingkat PBSI di kota
Bandung. Oleh karena perkembangannya sudah cukup luas, maka perlu didirikan
organisasi yang akan mengatur kegiatan bulutangkis. Organisasi tersebut diberi
nama “Internasional Badminton Federation” (IBF) pada tanggal 5 Juli 1934. Di
Indonesia sendiri dibentuk organisasi induk tingkat nasional yaitu Persatuan
Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada
tahun 1953 Indonesia menjadi anggota IBF. Dengan demikian Indonesia berhak
untuk mengikuti perandingan-pertandingan Internasional.
3. Tujuan Permainan Bulu Tangkis
Untuk memukul shuttlecock (bola) melewati jaring agar jatuh di bidang
permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan
melakukan hal yang sama.
4. Sarana Dan Prasarana Permainan Bulu Tangkis
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam permainan bulu tangkis, antara
lain sebagai berikut :
1) LapanganBuluTangkis
Lapangan bulu tangkis yang sesuai dengan peraturan
International Badminton Federation (IBF) sebagai berikut :

24 | P E N J A S O R K E S M I / S D
a. Panjanglapangan: 13,40 meter digunakanuntukpartaitunggal (single)
danganda (double).
b. Lebarlapangan: 6,10 meter digunakanuntukpartaiganda danukuran
5,18 meter digunakanuntukpartaitunggal. Ketentuan lain
bahwagarislapanganbulutangkisdiusahakan yang
berwarnajelasdanmudahdilihat, misalnyawarnaputih,
kuning, dansebagainya.
2) Net atauJaring
Net atau jaring dibuat dari tali yang halus berwarna hijau tua.
Ukuran net sebagai berikut :
a. Panjangnet : 610 cm.
b. Lebar net: 76 cm.
c. Pita putih di sisiatas net berukuran 3,8 cm.
3) Tiang net
Tiang net dibuat dari bahan yang cukup kuat, misalnya besi. Tiang
net bentuknya bulat dengan jari tengah berukuran 3,8 cm. Tiang net
dipasang di luar garis samping.
4) Tinggi Net
Net dipasang di bagian tengah lapangan dengan ketinggian 1,524
meter.
5) Kok (Shuttlecock)
Kok atau disebut shuttlecock terdiri atas kepala dan bulu kepala.
Bahan untuk membuat kok (shuttlecock), yaitu gabus yang berbentuk
setengah bulatan yang dilapisi dengan kulit. Pada gabus ditancapkan bulu
unggas yang jumlahnya 14 sampai 16 helai. Garis tengah gabus, yaitu
25–28 mm garis tengah diujung atas adalah 54–56 mm. Bulu-bulu itu
diikat dengan benang. Ketinggian bulu dari permukaan gabus hingga

25 | P E N J A S O R K E S M I / S D
permukaan atas, yaitu 64–74 mm. Kok yang standart beratnya

antara 4,73–5,50 gram.


6) Raket (Pemukul)
Alat untuk memukul kok (suttlecock) dalam permainan
bulu tangkis disebut raket. Raket beratnya kurang dari 150 gram.
Bahan yang digunakan untuk membuat raket yaitu: kayu, aluminium,
kayu dan aluminium, fiberglas, dan arang (carbonex).

5. Peraturan Dalam Permainan Bulu Tangkis


1) Peraturan Service Bulutangkis
Servis (Service) adalah pukulan pertama ke arah lawan yang dilakukan
untuk memulai suatu permainan bulutangkis. Cara melakukan service yang
baik dan benar bisa dibaca. Service dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau
kanan) menyilang menyeberangi jaring ke area lawan. Bila kok jatuh di luar
area tersebut maka kok dinyatakan keluar dan poin untuk penerima servis.
Antara partai tunggal dan ganda memiliki area servis masing-masing yang
berbeda. Pengungdian service dilakukan sebelum permainan dimulai, seorang

26 | P E N J A S O R K E S M I / S D
wasit melakukan pengundian terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang
pertama berhak melakukan servis.
a. Beberapa aturan service yang perlu diperhatikan dalam pemainan
bulutangkis antara lain :
a) Pada saat memukul, tigngi kepala (daun) raket harus berada
dibawah pegangan raket.
b) Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.
c) Kaki kiri statis.
d) Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.
e) Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
f) Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.
b. Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam servis permainan
olahraga bulutangkis :
a) Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau
sejajar dengan grip raket.
b) Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari
pinggang.
c) Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
d) Kaki kiri melakukan langkah.
e) Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
f) Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus.
g) Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.
2) Garis Lapangan untuk Area Permainan dan Service Bulutangkis
Lapangan yang digunakan untuk pertandiangan bulutangkis antara partai
ganda dan partai tunggal memiliki perbedaan. Di dalam permainan
bulutangkis setiap garis lapangan memiliki fungsinya masing-masing. Garis
samping memiliki 2 garis (Luar dan dalam) dan garis belakang juga memiliki
2 garis (Luar dan dalam).
Untuk area bidang permainan bulutangkis, garis samping dalam dan garis
belakang luar digunakan untuk area permainan tunggal sedangkan garis

27 | P E N J A S O R K E S M I / S D
samping luar dan garis belakang luar digunakan untuk area permainan untuk
partai ganda.
Bidang area service permainan bulutangkis untuk partai tunggal adalah
garis samping dalam dan garis belakang luar, sedangkan untuk area service
untuk partai ganda adalah garis samping luar dan garis belakang bagian
dalam.
3) Partai/ Bentuk Permainan Bulutangkis
Ada lima partai dalam permainan bulutangkis yang biasa dimainkan,yaitu:
a) Partai tunggal putra, yaitu permainan yang dimainkan oleh seorang
pemain putra dengan seorang pemain putra dari lawan. Contoh pemain
tunggal putra adalah Taufik Hidayat.
b) Partai tunggal putri , yaitu permainan yang dimainkan oleh seorang
pemain putri dengan seorang pemain putri dari tim lawan. Contoh
pemain tunggal putri adalah Susi Susanti.
c) Partai ganda putra, yaitu permainan yang dimainkan oleh dua orang
pemain putra dengan dua orang pemain putra dari tim lawan. Contoh
pemain ganda putra adalah Hendra Setiawan dan Muhammad Ahsan.
d) Partai ganda putri, yaitu permainan yang dimainkan oleh dua orang
pemain putri dengan dua orang pemain putri dari tim lawan. Contoh
pemain ganda putri adalah Greysia Poli dan Nitya Krishinda.
e) Partai ganda campuran,yaitu permainan yang dimainkan oleh pasangan
putra putri dengan pasangan putra putri juga dari tim lawan. Contoh
pemain ganda campuran adalah Tantowi Ahmad dan Lilyana Natsir.
4) Sistem Penilaian/ Perhitungan Point dalam permainan bulutangkis.
Ada beberapa jenis penilaian atau perhitungan poin dalam badminton/
bulutangkis diantaranya adalah sistem pindah bola dan sistem reli poin.
Beberapa peraturan yang diterapkan untuk perhitungan poin menggunakan
sistem pindah bola dan sistem reli poin.
a. Sistem pindah bola dalam permainan bulutangkis

28 | P E N J A S O R K E S M I / S D
a) Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang
pemain dari tiap-tiap pasangan sebagai “orang pertama”. Pilihan
ini berlaku untuk setiap set yang dimainkan.
b) Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi “orang pertama”
saat melakukan servis.
c) Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-
masing untuk tiap pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis
pertama pada tiap-tiap awal set tidak mendapat kesempatan kedua.
d) Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain
yang berada di sebelah kanan, bukan oleh “orang pertama”.
b. Sistem reli poin dalam permainan bulutangkis
a) Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak
ada servis kedua.
b) Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin
yang telah diraih oleh pasangan tersebut.
c) Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin
berikutnya diraih oleh lawan.
d) Sistem perhitungan poin pada bulu tangkis telah mengalami
banyak perubahan, mulai dari sistem klasik yaitu pindah bola 15
poin sampai sistem terbaru, sistem reli 21 poin.
Pemain bisa dikatakan menang dalam sebuah pertandingan
jika pemain tunggal maupun ganda bisa memenangkan dua set
pertandingan secara langsung. Jika terjadi hasil yang sama kuat
dalam dua set, maka dilanjutkan dengan set permainan yang
ketiga.
6. Teknik Dasar Bulu Tangkis
Ada beberapa teknik dasar di bulu tangkis, yaitu :7
1) TeknikDasarMemegangRaket(Grips)
Ada empat teknik dasar memegang raket. Untuk lebih jelasnya
lihat gambar dan uraian berikut ini.

7
Sukma Aji, Buku Olahraga Paling Lengkap (Pamulang: Ilmu Bumi Pamulang,2016),hlm.68.

29 | P E N J A S O R K E S M I / S D
a. American Grip

Cara melakukan sebagai berikut :


a) Tangan memegang raket di bagian ujung tangkai
(handle) seperti memegang pukul kasur.
b) Ibu jari dan jari telunjuk menempel pada tangkai.
b. Forehand Grip

Cara melakukan sebagai berikut :


a) Raket dipegang dalam posisi miring.
b) Ibu jari dan jari telunjuk menempel pada tangkai
raket yang sempit.
c) Pada waktu memegang raket tidak boleh diubah-ubah.

c. Backhand Grip

Cara melakukan sebagai berikut :


a) Raket dipegang dalam posisi miring.

30 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b) Pada waktu memegang raket ibu jari berada di
bagian belakang tangkai raket, sedangkan jari-jari
tangan diletakkan di bagian depan.
d. Combination Grip
Cara melakukan sebagai berikut :
a) Raket yang dipegang dalam posisi miring.
b) Jari telunjuk diletakkan di bagian depan menghadap
ke ujung raket, ibu jari memangkul di tangkai raket di
sisi belakang dan jari-jari yang lain ditekuk di bawah
tangkai raket.
2) Teknik Dasar Sikap dan Posisi Badan Pada Permainan
Bulutangkis
Pada posisi badan harus bertumpu kepada kedua kaki agar
seimbang dalam melakukan teknik penyerangan maupun bertahan.
Menekuk atau membengkokkan kedua lutut kaki, kemudian ketika
berdiri menggunakan bagian ujung kaki, sehingga posisi pinggang
tetap tegak.
Posisi kedua kaki sedikit terbuka selebar bahu dengan posisi
sejajar, bisa juga salah satu kaki berada di depannya. Lengan siku
melebar ke samping badan sehingga tangan yang memegang raket
bebas bergerak. Ketinggian kepala raket harus lebih tinggi dari kepala
kita.
3) Teknik Dasar Ketika Posisi Memukul (Hitting Position)
Jika kamu memegang raket menggunakan tangan kanan, usahakan
posisi badan menyamping ke arah net dan kaki kiri berada di depan
kaki kanan. Posisi badan harus berada di belakang kok yang akan
dipukul dan bahu yang kanan agak ditarik ke belakang. Ketika
memukul posisi bahu kanan dan kaki kanan harus ada perpindahan
yaitu dari posisi belakang ke depan.
4) Teknik Dasar Service

31 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Teknik ini dilakukan dengan mengarahkan kok ke area kanan, kiri
depan maupun belakang pemain lawan. hindari melakukan service
dengan posisi kok yang tanggung dan tepat berada di depan pemain
lawam, hal itu akan memudahkan lawan dalam mematikan pergerakan
kita. Ada 3 macam teknik service:
a. Service forehand pendek
Kok dipukul dengan ayunan raket yang relative pendek dan
tidak menggunakan tenaga pergelangan tangan.
b. Service forhand panjang
Kok dipukul dengan tenaga penuh, kedua kaki terbuka
selebar pinggul. Dilakukan dengan sempurna serta diikuti
dengan gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang ke
kaki depan secara continue. Biasanya digunakan pemain
tunggal.
c. Service backhand
Kaki kanan didepan kaki kiri, ujung kaki kanan mengarah
ke sasaran yang diinginkan. Titik berat badan dikedua kaki.
Ayunan raket relatife pendek hanya didorong peralihan berat
badan dari kaki belakang ke depan.
5) Teknik Dasar Overhead Clear/Lob
Satu-satunya cara jika ingin melakukan teknik ini adalah dengan
memegang dengan teknik forehand. Hal ini dilakukan karena kok
berada jauh dibelakang posisi kita, pukulan ini dilakukan seperti
gerakan melempar.
6) Teknik Dasar Smash
Pada teknik ini pukulan dilakukan dengan tenaga penuh dan kok
harus mengarah ke bagian bawah area lawan. Pukulan ini biasanya
digunakan saat posisi menyerang dan bertujuan untuk mematikan
pergerakan lawan dan teknik ini lebih baik jika dilakukan dengan
lompatan yang tinggi sehingga kita mendapatkan posisi pukulan yang
sempurna.

32 | P E N J A S O R K E S M I / S D
7) Teknik Dasar Dropshot
Dropshot merupakan pukulan yang hampir sama dengan
teknik smash, namun perbedaanya adalah pada posisi raket saat akan
melakukan pukulan seperti melakukan gerakan tipuan seolah-olah
seperti ingin melakukan teknik smash.
Jika pada teknik smash menggunakan kekuatan penuh, maka
berbeda dengan teknik dropshot yaitu hanya dipukul dengan dorongan
atau sentuhan yang halus. Dalam melakukan teknik ini ada banyak
faktor yang menentukan berhasil atau tidak, seperti faktor posisi tubuh,
pegangan raket, pergerakan kaki dan perpindahan berat badan yang
harmonis.
8) Teknik Dasar Netting
Netting adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan
sedekat mungkin ke net, dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali.
Pukulan netting yang baik yaitu apabila bolanya dipukul halus dan
melintir tipis dekat sekali dengan net.
B. Permainan Bola Kasti
1. Pengertian Permainan Bola Kasti
Kasti adalah salah satu jenis permainan bola kecil yang dimainkan secara
beregu. Permainan Bola Kasti dimainkan oleh 2 regu, yaitu regu pemukul serta
regu penjaga. Permainan kasti adalah permainan yang mengandalkan kerjasama
dan kekompakan pemain di dalam satu regu.
2. Sejarah Permainan Bola Kasti
Dalam sejarahnya, permainan Kasti telah dimainkan di Inggris sejak
zaman Tudor pada tahun 1744 di Pretty little Pocket-Book yang saat itu disebut "
lingkungan " oleh John Newbery. Pada tahun 1828, William Clarke di London
menerbitkan edisi kedua dari buku The Boy, yang meliputi aturan Kasti yang
dicetak pertama di Inggris.
Tahun berikutnya, buku ini diterbitkan di Boston, Massachusetts yang
pertama membuat aturan nasional yang diformalkan disusun oleh Athletic
Association Gaelic (GAA) di Irlandia pada tahun 1884. Game ini masih diatur

33 | P E N J A S O R K E S M I / S D
oleh GAA di Irlandia. Di Inggris diatur oleh Inggris, Rounders yang dibentuk
pada tahun 1943.
Sementara dua asosiasi yang berbeda, berbagi elemen permainan dan
budaya yang sama. Kompetisi ini diselenggarakan antara tim dari kedua tradisi,
dengan permainan yang dilakukan bergantian antara kode dan satu versi yang
dimainkan di pagi hari dan satu lagi di sore hari.
3. Tujuan Permainan Bola Kasti
Untuk Melatih Kerjasama, Kekompakan, Kelincahan dan ketangkasan
dalam suatu tim.
4. Sarana Dan Prasarana Permainan Bola Kasti
a. Lapangan Bola Kasti
Lapangan permainan kasti berbentuk segi empat panjang dengan ukuran
luasnya adalah lebih kurang panjang 60 meter dan lebar 30 meter (tidak
mutlak).
Lima meter dari panjang lapangan dipergunakan untuk ruangan tempat
penjaga belakang, tempat pemukul, tempat pelambung dan tempat pemain
pemukul. Lapangan dilengkapi dengan tiang penyelamat yang diletakkan
dengan jaraknya 5 meter dari garis pemukul dan 5 meter dari garis samping.
Sedangkan tiang hinggap ada dua buah yang masing-masingnya diletakkan
berjarak 10 meter dari tiang yang lainnya, 10 meter dari garis belakang dan
juga 5 meter dari garis samping. Bagian pangkal lapangan terdapat ruangan
atau petak pemukul juga 5 meter kali 5 meter dari garis samping. Sedangkan
tiang hinggap ada dua buah yang masing-masing diletakkan berjarak 10 meter
dari tiang yang lainnya 10 meter dari garis belakang dan juga 5 meter dari
garis samping.

34 | P E N J A S O R K E S M I / S D
KeteranganGambar :
A= Ruang bebas atau ruang tunggu
B= Tempat pelempar (pelambung)
C= Tempat pemukul
D= Tempat penjaga belakang
E= Tiang hinggap pertama
F= Tiang hinggap kedua

b. Alat Pemukul Dan Bola Kasti


Alatpemukulterbuatdarikayudenganpanjang 50-60 sentimeter.
Penampangnyaberbentuk oval
ataubulattelurdenganlebarpenampangtidaklebihdari 5
sentimeterdanmemilikiketebalan 3 sentimeter. Bola
kastiterbuatdarikaretataukulitdenganukuranlingkaran 19-20
sentimeterdanmemilikiberat 70-80 gram.

c. JumlahPemain

35 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Jumlahpemainkastitiapreguadalah 12 orang,
dengansalahsatupemainbertindaksebagaikapten.
Setiappemainwajibmengenakannomor dada dari 1 sampai 12.
Ditambahpemainpenggantiataucadangansebanyak 6 orang.
d. Waktupermainan
Waktu permainan dilakukandalam 2 babak. Tiap-tiapbabak 20 – 30 menit.
Diantaratiapbabakdiberikanistirahat 15 menit.

e. Wasit
Pertandingankastidipimpinolehseorangwasitdibantu 3 orang
penjagagarisdan 1 orang pencatatwaktu.8
5. Peraturan Dalam Permainan Bola Kasti
Adapun peraturan-peraturan yang perlu untuk dipahami oleh setiap calon
pemain kasti.
a. Lapangan
Untuk ukuran lapangan kasti yang asli, lebarnya haruslah 70 meter,
panjang 40 meter, dan 10 meter untuk bagian ruang tunggunya.
b. Wasit
Pertandingan dipimpin oleh seorang wasit, dibantu oleh 3 orang
sebagai penjaga garis dan dibantu oleh seseorang sebagai pencatat nilai.
c. Jumlah pemain
Untuk jumlah pemain di setiap regunya, harus ada 12 orang di
mana salah satu pemainnya harus ada yang berperan sebagai kapten tim.
Pemain seluruhnya wajib untuk menggunakan nomor dada dari 1-12 yang
juga ditambah dengan pemain pengganti maupun cadangan 6 orang
banyaknya.
d. Waktu permainan
Permainan kasti dilaksanakan dalam 2 babak di mana tiap babak
berdurasi 20-30 menit. Ada istirahat selama 15 menit diantara tiap babak.
e. Tim penjaga

8
http://hamburblogspot.blogspot.com/2015/10/sarana-dan-prasarana-bola-kasti.html

36 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Tugas utama dari tim penjaga adalah mematikan lawan, yakni
dengan cara melemparkan bola ke arah pemukul atau langsung
menangkap bola yang tim pemukul lambungkan dengan cara memukul.
Tugas lainnya adalah dengan menempati ruang bebas apabila dalam
kondisi kosong, istilah untuk hal ini adalah ‘membakar’ ruang bebas.
f. Tim pemukul
Tiap pemain kasti mempunyai hak untuk memukul sekali
terkecuali pemain terakhir yang memiliki hak melakukan pukulan hingga
3 kali. Selesai memukul, pemukul wajib meletakkan alat pemukul di
dalam ruang pemukul dan jika peletakannya di luar, pemain pun akhirnya
tak akan memperoleh nilai, kecuali pemukul secepatnya dialihkan ke
dalam ruang pemukul yang seharusnya.
g. Pelambung
Proses pelambungan bola harus dilakukan sesuai dengan
permintaan si pemukul. Apabila bola yang pelambung lambungkan tak
sesuai dengan permintaan pemukul, maka pemukul diperbolehkan tak
memukulnya. Namun bila sudah sampai 3 kali hal ini terjadi secara
berturut-turut, pemukul pun dapat menuju tiang pemberhentian yang
pertama dengan cara berlari bebas.
h. Aturan memperoleh nilai
Pemain yang sukses melakukan pukulan bola harus segera lari
menuju pemberhentian I, II, III, serta ruang bebas namun secara bertahap
dan kemudian nilai 1 pun diperoleh tim tersebut. Sedangkan nilai 2 dapat
diperoleh ketika pemain sukss berlari melalui tiang-tiang pemberhentian
lalu berhasil atas pukulannya sendiri untuk kembali ke ruang bebas. Untuk
tim penjaga yang mampu menangkap bola lambung secara langsung, ada
nilai 1 yang bisa dikoleksi. Tentunya penentuan pemenang adalah
berdasarkan pada tim yang memperoleh nilai paling tinggi atau banyak.
i. Pergantian tempat
Pergantian tempat akan diberlakukan antara tim penjaga dan
pemukul apabila salah seorang pemain tim pemukul terkena lemparan

37 | P E N J A S O R K E S M I / S D
bola. Kedua tim berganti tempat bila juga bola hasil pukulan tim pemukul
langsung ditangkap oleh tim penjaga 3 kali secara berturut-turut.
Pergantian tempat juga berlaku ketika alat pemukul lepas dari tangan si
pemukul.
6. Teknik Dasar Bola Kasti
1) Teknik Dasar Permainan Bola Kasti
a. Melempar Bola
Sebelummelempar bola,
kitaharusmengetahuicaramemegang bola. Cara memegang bola
yang benaradalahsebagaiberikut :
a) Pegang bola denganseluruhjaritangan.
b) Pegang bola denganerat.
c) Jarakjaritanganhendaknyatidakterlalurapat.
I. MelemparMelambung

Lemparanmelambungbertujuanmemberikan bola
kepadateman yang letaknyaagakjauh.
Teknikinidigunakanolehpelempar. Lambungan yang
benaradalahposisi bola antarapusardan dada.

II. MelemparLurusatauDatar

38 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Teknikinidigunakanuntukmelemparpelariataupemukul.
Teknikinimembutuhkan kecepatandanketepatan.
Sasarannyaadalahpunggungataupantatpelari ataupemukul.

b. Menangkap Bola
Cara menangkaptentudisesuaikandenganarah bola
yang datang. Arah bola terbagi menjadi bola melambung,
bola mendataratausetinggi dada, dan bola menyusur tanah.

I. Menangkap Bola Melambung

II. Menangkap Bola Mendatar

39 | P E N J A S O R K E S M I / S D
III. Menangkap Bola Menyusur Tanah

c. Memukul Bola
Memukuladalahsatuketerampilan yang
harusdikuasaipemainkasti. Setiap pemainharus bias
memukul bola
denganberbagaicara. Sebelumbelajarmemukul bola,
caramemegangalatpemukulharusdiperhatikan. Cara
memegangalatpemukul yang benaradalahsebagaiberikut:
a) Condongkanbadankearahpemukul.
b) Bukakedua kaki selebarbahu.
c) Pegangdengantangankanan,
tarikkayupemukulkebelakangsampaibahu.
d) Beritandaarah bola yang diinginkandengantangankiri.
e) Perhatikan bola danpukullah.
f) Gerakkanpemukuldilakukandengankekuatangerakanbad
andantangan kanan.
I. PukulanMelambung

40 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Teknikpukulaninidigunakanuntukmenghasilkanarah bola
yang melambungjauh.
II. PukulanMendatar

Teknikpukulaninidigunakanjikakitamenginginkange
rak bola sangat cepat, melesatkedepan.
III. PukulanMerendah

41 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Teknikpukulaninidigunakanbilakitamenginginkanar
ahjalannya bola yang cepatdanmemantulketanah.9

9
http://edyindo.blogspot.com/2014/10/teknik-dasar-permainan-bola-kasti.html

42 | P E N J A S O R K E S M I / S D
BAB III
ATLETIK

A. Pengertian dan Sejarah Atletik


1. Pengertian Atletik
Istilah atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu “athlon” yang mempunyai pengertian
berlomba atau bertanding. Arti atletik di Indonesia adalah olahraga yang memperlombakan
nomor-nomor: jalan, lari, lompat dan lempar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atletik merupakancabangolah raga terutama
yang dilakukan diluar dan memerlukan kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan.Terdiri atas
nomor lari, jalan lompat dan lempar.

2. Sejarah Ringkas Atletik


Pada tahun 776 SM bangsa Yunani menyelenggarakan pesta olahraga yang dinamakan
“Olympiade Kuno” (The Ancient Olympic Games). Tujuan utama pesta olahraga ini
adalah sebagai bentuk upacara pemujaan kepada dewa-dewa di suatu tempat yang khusus.
Nomor-nomor yang dipertandingkan dalam Olympiade kuno adalah lomba lari, pentathlon,
pankration, gulat, tinju dan pacuan kuda. Juara pentathlon (nomor lari cepat, lompat jauh,
lempar cakram, lempar lembing dan gulat) dinobatkan sebagai juara olympiade. Untuk
lomba lari cepat diselenggarakan pada suatu lintasan lurus di tengah stadion. Pada zaman
ini sudah dikenal tiga macam lomba lari yaitu:
1) Stade yaitu lari cepat pada jalur lurus sepanjang kurang lebih 185 m dilakukan di
dalam stadion.
2) Diaulos yaitu lomba jarak menengah yang jaraknya kurang lebih dua kali stade.
3) Dolichos yaitu lomba lari jarak jauh yang jaraknya kurang lebih 7 sampai 24 kali
stade, yang dilakukan mengelilingi stadion.

Pada tahun 186 SM bentuk olahraga atletik sempat dilupakan, pada saat itu yang
berkuasa adalah kekaisaran Romawi. Bangsa Romawi lebih banyak yang menyenangi
“Gladiator” yaitu olahraga yang memperlihatkan adu kejantanan, adu pedang dan
pertarungan yang kadang-kadang sampai mati. Mulai tahun 1154 Masehi kegiatan olahraga

43 | P E N J A S O R K E S M I / S D
atletik mengalami pasang surut. Kegiatan dan club-club atletik mulai menyebar ke luar
Eropa dimulai dari Kerajaan Inggris, terus ke Amerika, New Zealand, Belgia, Afrika
Selatan, Norwegia, Hungaria, Finlandia dan ke negara-negara lainnya. Pada tahun 1912
penyelenggaraan Olympiade Modern yang ke-5 di adakan di Stockholm Swedia, diadakan
kongres dalam rangka membentuk Federasi Atletik Dunia yang kemudian lahirlah Federasi
itu dengan nama IAAF (International Athletic Amateur Federation). Sedangkan di
Indonesia organisasi atletik untuk pertama kalinya didirikan pada tanggal 3 September
tahun 1950 di kota Semarang yang disebut PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) ini
merupakan induk organisasi Indonesia.

B. Macam-macam cabang Atletik


1) Lari
Lari adalah frekuensi langkah yang dipercepat sehingga pada waktu berlari ada
kecenderungan badan melayang. Lari merupakan gerak mengais, badan bergerak maju
karena akibat dari gaya dorong ke belakang terhadap tanah.
Lari terbagi menjadi berbagai jenis diantaranya:
a. Lari jarak pendek atau sprint
Lari sprint atau lari jarak pendek ialah lari yang dilakukan dengan jarak
sepanjang 50-400 meterdengan kecepatan penuh, yang bertujuan agar
memaksimalkan kecepatan secara herizontal. Dalam melakukan lari sprint pada
umumnya menggunakan star jongkok.

Berikut nomor lari yang digunakan pada umumnya di cabang lari jarak pendek
yaitu; 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Pelatihan cabang lari untuk
permulaan sebagai berikut:
a) Jalan perlahan-lahan kemudian cepat
Mula-mula sang atilit di berikan latihan berjalan perlahan-lahan, bila ada
aba-aba dari pelatih “jalan agak cepat” maka si atlet harus melakukan seperti
perintah pelatih. Latihan ini bertujuan untuk merangsang agar otot yang
belum biasa digunakan untuk berlari agar lemas dan tidak kaku
b) Lari pelan-pelan kemudian cepat

44 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Seperti halnya dengan di atas si atlet berlari pelan-pelan kemudian sang
pelatih memberi aba-aba “lari agak cepat”. Latihan ini juga bertujuan untuk
melatih otot-otot kaki si atlet agar lemas dalam melakukan lari
c) Start melayang kemudian lari sprint
Memberi tanda pada jarak 0 hingga 20 dan 30 m. Sang atlit berlari pada
jarak tersebut dengan kecepatan maksimum. Latihan ini di ulang 5 kali dalam
setiap latihan. Tujuannya adalah untuk mengembangkan kecepatan
maksimum.

b. Lari Jarak Menengah dan Jarak Jauh


Lari Jarak Menengah atau disebut Middle Distance merupakan bagian dari
nomor lari dengan menempuh jarak yang lebih jauh dar lari jarak pendek. Nomor
lari jarak menengah meliputi jarak 800 meter sampai 1.500 meter.
Lari Jarak Jauh adalah cabang olahraga atletik yang mengutamakan ketahanan
fisik saat berlari yang menempuh jarak 5.000 meter, 10.000 meter, dan 42.195
meter lari jarak jauh disebut juga dengan marathon, sebab orang yang pertama
kali memenangkan cabang lomba lari ini ialah marathon. Start yang digunakan
pada lari ini ialah start berdiri.
Untuk pelari jarak menengah dan jarak jauh, sang atlit harus mengembangkan
daya tahan umum dan daya tahan yang khusus terhadap tuntutan energi dari event
masing-masing. Daya tahan umum adalah daya tahan aerobik, yang berarti sistem
jantung-pernapasan dapat memenuhi semua kebutuhan oksigen untuk keperluan
latihan. Daya tahan khusus adalah kombinasi dari daya tahan umum dan daya
tahan an-aerobik dimana sistem jantung pernapasan dapat memenuhi kebutuhan
oksigenlatihan dan perlombaan.

c. Lari Sambung (Estafet)


Lari sambung atau estafet adalah salah satu nomor lomba lari pada perlombaan
atletik dengan membawa tongkat yang dilaksanakan secara bergantian atau
berantai. Dalam satu regu lari sambung terdapat 4 orang pelari, yaitu pelari I, II,
III, dan IV. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai

45 | P E N J A S O R K E S M I / S D
pada nomor lari yang lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari
pelari ke satu kepada pelari berikutnya.
Terdapat beberapa pemberian tongkat estafet dari satu pelari ke pelari
berikutnya adapun tekniknya seperti berikut:
1. Teknik penerimaan tongkat dengan cara melihat Pelari yang menerima tongkat
melakukan dengan berlari sambil menolehkan kepala untuk melihat tongkat
yang diberikan oleh pelari sebelumnya. Penerimaan tongkat dengan cara
mewlihat biasanya dilakukan pada nomor 4x400 meter.
2. Ketrampilan penerimaan tongkat dengan cara tanpa melihat Pelari yang
menerima tongkat melakukannya dengan berlari tanpa melihat tongkat yang
akan diterimanya. Cara penerimaan tongkat tanpa melihat biasanya digunakan
dalam lari sambung 4x100 meter.
3. Teknik Pemberian Dan Penerimaan Tongkat DariAtas
Pada teknik pemberian danpenerimaan tongkat dari atas. Dilakukan pada
bagian tangan yang sama. Apabila pemberi melakukannya dengan tangan kiri,
penerima akan melakukannya dengan tangan kiri pula. Teknik pelaksanaannya
sebagai berikut:
a. Teknik ini dilakukan dengan cara mengayunkan tangan dari belakang ke
depan.
b. Kemudian segera meletakkan tongkat dari atas pada telapak tangan
penerima.
c. Pelari yang akan menerima tongkat mengayunkan tangannya dari depan
kebelakang dengan telapak tangan menghadap ke atas.
d. Ibu jari dibuka lebar dan jari-jari tangan lainnya rapat.
e. Setelah tongkat berada di telapak tangannya, ayunkan tangan yang
memegang tongkat ke depan diikuti dengan langkah lari.

Daerah Pergantian Tongkat Estafet Antar Pelari, perhatikan gambar dibawah


cara menempatkan antara pelari-pelari dalam lari estafetdan perhatikan penjelasan
dibawah ini:
a. Pelari ke-1 ditempatkan di daerah start pertama dengan lintasan ditikungan

46 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b. Pelari ke-2 ditempatkan di daerah start kedua dengan lintasan lurus
c. Pelari ke-3 ditempatkan di daerah start ketiga dengan lintasan ditikungan.
d. Pelari ke-4 ditempatkan di daerah start keempat dengan lintasan lurus
e. Berakhir di garis finish

Ada beberapa istilah untuk memulai lari di garis awal seperti berikut:
a. Start
Start adalah suatu persiapan awal seorang pelari akan melakukan gerakan lari.
Untuk nomor jarak pendek star yang dimpakai adalah start jongkok (Crouch Start).
Tujuan utama start dalam lari jarak pendek adalah untuk mengoptimalisasikan pola
lari percepatan. Aba-aba lari sprint meliputi bersedia, siaap, yaak atau door bunyi
pistol.
b. Bersedia
Setelah setarter memberikan aba-aba “Bersedia”, maka pelari akan menempatkan
kedua kaki dalam menyentuh blok star bagian depan dan belakang, lutut kaki
belakang diletakan di tanah, terpisah selebar bahu lebih sedikit. Jari-jari tangan
membentuk huruf V terbalik, dan kepala dalam keadaan datar dengan punggung,
sedangkan pandangan mata menatap lurus ke bawah.
c. Siaaap
Pada saat aba-aba “Siaaap” pelari menempatkan posisi lutut ditekan ke belakang,
lutut kaki depan ada dalam posisi membentuk sudut siki-siku 900 sedangkan lutut
kaki belakang membentuk sudut antara 1200- 1400. Posisi pinggang sedikit diangkat

47 | P E N J A S O R K E S M I / S D
tinggi dari bahu, tubuh sedikit condong ke depan, serta bahu sedikit lebih maju ke
depan dari kedua tangan.
d. Yaaa
Gerakan yang akan dilakukan pelari setelah aba-aba “Yaak/Bunyi pistol” adalah
badan diluruskan dan diangkat pada saat kedua kaki menolak/menekan keras pada
start blok. Kedua tangan diangkat dari tanah bersamaan untuk kemudian diayun
bergantuan. Kaki belakang mendorong kuat/singkat, dorongan kaki depan sedikit
kaki belakang diayun ke depan dengan cepat sedangkan badan condong ke depan,
lutut dan pinggang keduanya diluruskan penuh pada saat akhir dorongan.

2) Lompat
Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ketitik lain dengan
tumpuan satu kaki dan mendarat dengan kaki. Lompat merupakan kegiatan
menghentakkan badan ke udara yang diawali dengan satu kaki sebagai tumpuan. Lompat
terbagi menjadi :
a. Lompat Jauh

Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik
yang paling popular dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk
olimpiade. Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat kedepan atas dalam upaya
membawa titik berat badan selama mungkin diudara (melayang di udara) yang dilakukan
dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak
yang sejauh-jauhnya.Untuk permulaan latihan di perlukan latihan sebagai berikut :
a. Latihan lari umum atau Dril
Semua latihan & dril yang dijelaskan dalam latihan lari adalah berguna bagi para
pelompat.

48 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b. Latihan khusus
Lari percepatan (semua event)-imitasi/tiruan lari ancang-ancang dengan atau
tanpa imitasi bertolak, berlari engklek, tumit tendang pantat, angkat lutut tinggi dan
lari percepatan
c. Latihan meloncat-loncat
Meloncat dari suatu start berdiri, meloncat dari suatu ancang-ancang pendek,
meloncat dari suatu ancang-ancang cepat dan meloncat dengan kecepatan.
d. Berjingkat-jingkat (bertolak & mendarat dengan kaki yang sama)
Dengan berjingkat-jingkat akan menghasilkan beban yang lebih tinggi dari pada
meloncat-loncat. Selalu bergantian kiri-kanan dengan tiap pengulangan. Cara
berjingkat-jingkat yaitu ki-ki-ki-ka-ka-ka-ki-ki-ki-ka-ka-ka dst. Sampai jarak 20-30
m.
e. Melompati gawang
Bertumpu dengan satu kaki untuk lompat gawang dengan satu langkah di antara
gawang dan mendarat dengan kaki tumpu. Dengan kedutan mata kaki (ankle flips)
melewati gawang mini. Lompat gawang dengan kedua kaki. Lompat gawang
dengan bertolak atas satu kaki dengan satu langkah di antara gawang dan dengan
kaki depan untuk mendarat
f. Standing jump
Standing jump adalah melakukan lompatan dengan dua kaki di bak pasir, dengan
tangan di ayunkan ke atas.
g. HOP
Dengan langkah 5-10 m berlari kemudian melompat dengan kaki tolak dan
mendarat dengan kaki yang lain secara bergantian.

49 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b. Lompat Tinggi (High Jump)
Lompat tinggi merupakan salah satu cabang olahraga yang melakukan gerakan
lompatan untuk mencapai lompatan yang setinggi-tingginya. Ukuran lapangan sama
dengan lompat jauh, tinggi tiang mistar min 2.5 meter, Panjang mistar 3.15 m.Dalam
lompat tinggi di perlukan tubuh yang tinggi.

Gambar diatas merupakan teknik melompat tinggi dengan penjelasan di bawah


ini:
1. Posisi awalan adalah dengan gerakan berlari menuju mistar.
2. Posisi tolakan adalah dengan gerakan tumpuan kaki pada lantai dasar untuk
menaikkan badan menuju ke mistar.
3. Posisi melayang adalah gaya saat posisi.
4. Posisi mendarat, terjatuhnya badan diatas meja matras.

Ada beberapa macam teknik gayadalamLompattinggiseperti berikut:


a. Gaya Gunting (Scissors)
Gaya gunting bisa dikatakan Gaya Sweney, sebab pada waktu sebelumnya
(yang lalu) masih digunakan gaya jongkok. Tepatnya tahun 1880, selanjutnya
tahun 1896 sweny mengubahnya dari gaya jongkok menjadi gaya gunting.
Diganti karena kurang ekonomis.Cara melakukan: pelompat mengambil awalan
dari tengah. Bila pelompat pada saat akan melompat, tumpuan pakai kaki kiri
(bila ayunan kaki kanan), maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki lagi. Waktu di
udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap
kembali ke tempat awalan tadi.
b. Gaya Guling sisi (Western Roll)

50 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki
kiri lagi dan bila kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak
dari tengah tapi dari samping
c. Gaya Guling (Straddle)
Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah
Tergantung ketinggian yang penting saat mengambil awalan langkahnya
ganjil. Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/ kanan
kedepan. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga
sikap badan diatas mistar telungkap. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala.Pada
waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan
kanan bila tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur
punggung tangan dan berakhir pada bahu.

c. Lompat Jangkit
Lompat jangkit (kadang-kadang disebut sebagai hop, step dan jump) adalah
suatu bentuk gerakan lompat yang merupakan rangkaian urutan gerak yang
dilakukan dengan berjingkat, melangkah, dan melompat untuk mencapai jarak
yang sejauh-jauhnya. Lompat jangkit biasanya disebut lompat tiga urutan gerak
yaitu gerak berjingkat, gerak melangkah, dan gerakan melompat.
Latihan lompat jangkit sama halnya dengan latihan lompat jauh dan lompat
tinggi. Adapaun latihannya adalah dengan lompatan berirama yaitu dimana
seorang atlit menggunakan awalan 3-5 langkah dan mengunakan kombinasi
lompatan dan jingkatan. Melompat secara berturut-turut secara bergantian.
Misalnya : ki-ki-kaki- ki-ka-ka atau ka-ka-ki-ki-ka-ka-ki-ki. Tujuan latihan jingkat
ini yaitu untuk meningkatkan ketangkasn melompat dengan menggunakan kedua
kaki untukbertolak/bertumpu.

51 | P E N J A S O R K E S M I / S D
3) Lempar
1. Lempar Lembing
Lembing adalah sebuah alat dalam salah satu nomor olahraga atletik.Lembing
berbentuk seperti tombak dengan sudut tajam disalah satu ujungnya. Melempar
adalah melakukan gerakan menolak/mendorong seperti membuang sesuatu dari
tangan kita.
LemparLembing adalah satu nomor yang terdapat dalam cabang olahraga atletik
yang menggunakan alat bulat panjang yang berbentuk tombak dengan cara melempar
sejauh-jauhnya. Jadi lempar lembing dapat diartikan, melakukan gerakan untuk
mendorong lepas lembing dari tangan dengan tenaga kearah yang diinginkan.
Teknik lempar dasar lempar lembing:
a. Memegang lembing, cara memegang lembing ada dua cara, yaitu Amerika
dan Finlandia. Cara Amerika pegang lembing dibagian belakang lilitan
lembing dengan jaritelunjuk melingkar dibelakang lilitan dan ibu jari
menekannya dibagian permukaan lain. Sementara jari yang lainturut
melingkar di badan lembing. Cara Finlandia, pegang lembing pada bagian
belakang lilitan dengan jari tengah dan ibu jari sementara telunjuk berasa
disepanjang batang lembing dan agak sorong kearah yang wajar.
b. Membawa lembing, tiga cara membawa lembing yaitu dengan cara
meletakkan lembing diatas bahu dan mata lembing menghadap ke atas,
lembing dibawa dari belakang badan sepanjang alur lengan dan yang terakhir
lembing dibawa diatas bahau dengan mata lembing menghadap keabawah.
c. Melempar lembingada tiga cara yang pertama awalan, berlari sambil
membawa lembing diatas kepala dengan tanganditekuk, sikut menghadap
kedepan dan telapak tangan menghadap keatas, cara ke dua gerak melempar
lembing, tarik bahu kanan dan lengan melakukan gerakan melempar melalui
poros bahu dengan kuat ke depan-atas. Kemudian cara krtiga adalah akiran
lemparan dilakukan dengan melangkahkan kaki kedepan untuk
menyeimbangkan gerak agar tidak terjatuh dan tidak melebihi garis yang
ditentukan.

52 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Latihan lempar lembing:
a. Lemparan depan
Dengan badan condong kebelakang, menambah jarak, melempar lembing
kedepan dengan jarak 3-4 meter. Tujuannya untuk mempercepat lembing
sepanjang suatu jalur lurus.
b. Lemparan dengan berdiri ke samping
Si atlit berdiri terpisah 60-90 cm, kaki-kaki menunjuk kearah lemapran.
Pertarik lembing dan pertahankan telapak berada di atas tinggi bahu. Angkat
sedikit kaki kiri untuk mengawali gerakan, pertahankan berat badan pada kaki
kanan yang di tekuk. Tujuan untuk melempar dari posisi power
c. Lari langkah berirama kemudian lempar
Atlit memulai dengan kaki kanan kedepan dan lembing ditarik melangkah
dengan kaki kiri kekiri (seluruh telapak) dan dorong ke langkah-impuls (kaki
mendarat sepat satu sesudah yang lain) dan teruskan dengan lemparan.
Tujuan adalah untuk memperkenalkan langkah-impuls dan rangkaian
lemparan dengan posisi power.

2. Tolak Peluru
Olahragatolakpeluruadalahsalahsatucabangolahragaatletik yang
telahdipertandingkannasionalmaupuninternasional.Olehkarenaitu,
tolakpelurutelahdiajarkandisekolah-
sekolahsebagaipokokmateridalampelajaranpendidikanjasmani.Tolakpeluruadalahcaba
ngolahragaatletikyang bertujuanuntukmenolaksebuahpelurusejauh-jauhnya.Dalam
latihan event tolak peluru adalah :

53 | P E N J A S O R K E S M I / S D
a. Perkenalan
Pelurusan tangan lambat-lambat atau mendorong peluru keatas dengan
memainkan peluru dengan jari-jari tangan. Melempar peluru atas kepala kedepan
dan lempar peluru atas kepala ke belakang. Tujuan latihan ini adalah untuk
membiasakan alat dan gerak dasar melemapr peluru
b. Tolak peluru kedepan
Berdiri dengan kaki selebar bahu, memutar dengan lutut bengkok, berhenti
memutar kemudian melempar peluru. Tujuannya yaitu untuk menggunakan kaki
untuk gerak percepatan dan belajar gerak mendorong lengan yang benar. Menolak
peluru dari suatu langkah Atlit melangkah kedepan, memutar pinggang dan bahu
terhadap arah lemapra. Kemudian dilanjutkan dnegan pelurusan kaki-kaki dan
pinggang dengan gerak pilihan yang tujuannya untuk mengembangkan aktivitas
kaki kanan dan penghambatan sisi kiri (kaki & tubuh).
c. Gerakan menggelincir
Atlit bergerak menggelincir dengan mitra latihan memegang lengan yang
bebas. Di teruskan menggelincir sepanjang garis, berhenti dalam posisi power
(tanpa/dengan peluru dilepaskan) Tujuannya untuk mengembangkan gerak
gelincir dari kaki dan rangkaian dengan lepasnya peluru.

54 | P E N J A S O R K E S M I / S D
3. Lempar Cakram

Lemparcakramadalahsalahsatunomorperlombaanlempar yang
utamadalamatletik.Namundalamperlombaanatletik indoor,
nomorlemparcakramtidakdiperlombakanLemparcakramjugamerupakansalahsatuperlo
mbaanatletik yang dapatmenimbulkanbahayadalamperlombaanatletiktingkat
professional.Para atletmampumelemparkancakramdengansangatjauh,
tentusajahalinidapatmenimbulkanakibat yang fatal jikacakrammengenaiseseorang.
Adapun latihannya adalah:
a. Perkenalan
Atlit menggulingkan cakram ketanah ke mitra latihan kemudian
melepaskannya dengan telunjuk. Merubah cara menggulingkan dengan
melemparkannya keudara.
b. Lemparan kedepan dari berdiri
Memulai dengan kaki paralel atau dari posisi kangkang kemudian memutar
kebelakang menggunakan kaki untuk percepatan kemudian berhenti memutar
dan melempar. Dengan menggunakan alat yang lain seperti ring, bola-medis
ringan melemparkan kesasaran.
c. Lemparan berdiri menyamping
Atlit memulainya dengan bahu kiri menuju kearah lemparan, kaki terpisah 1
½ lebar bahu. Mengayunkan cakram kebelakang, berputar dengan poros kaki
kanan. Memutar tumit kanan keluar sambil mendorong pinggang kanan
kedepan, menghalangi dengan kaki kiri.
d. Lempar berdiri dari posisi power
Di mulai dengan punggung menghadap keaarah lempar. Mengawali
lemparan tersebut dengan gerakan yang kuat dari pinggang kanan yang

55 | P E N J A S O R K E S M I / S D
memutar kedepan. Mengayunkan cakram kebelakang keatas dengan telapak
tangan kebawah (gerakan tidak putus).

BAB IV
SENAM

A. Pengertian Senam
Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan
perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mendapat penekanan di
dalam program pendidikan jasmani, terutama karena tuntutan fisik yang dipersyaratkan,
seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Di samping itu senam
juga menyumbang besar pada perkembangan gerak dasar fundamental yang penting bagi
aktivitas fisik cabang olahraga lain, terutama dalam hal bagaimana mengatur tubuh secara
efektif dan efisien.
Sedangkan pengertian senam secara umum di kenal dalam bahasa Indonesia
sebagai salah satu cabang olahraga yang merupakan terjemahan langsung dari bahasa
inggris Gymnastics, atau belanda Gymnastiek. Gymnastic terdiri dalam bahasa aslinya
merupakan serapan dari bahasa yunani. Menurut Hidayat (2000) kata gymnastiek tersebut
dipakai untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan fisik yang memerlukan keluwesan gerak.

B. Sejarah masuknya senam ke Indonesia

Senam mulai dikenal diindonesia pada tahun 1912, pertama kali masuk ke
Indonesia pada jaman penajajahan Belanda. Masuknya olahraga senam ini bersamaan
dengan ditetapkannya pendidikan jasmani sebagai pelajaran wajib di sekolah-sekolah.
Dengan sendirinya senam sebagai bagian dari penjelasan juga diajarkan disekolah.

Senam yang diperkenalkan pertama kali pada waktu itu adalah senam system
jerman. Sistem ini menekankan pada kemungkinan-kemungkinan gerak yang kaya

56 | P E N J A S O R K E S M I / S D
sebagai alat pendidikan. Lalu pada tahun 1916 sistem itu digantikan oleh sistem Swedia
(yang menekankan pada manfaat gerak), sebuah sistem yang dibawa dan diperkenalkan
oleh seorang perwira kesehatan dari angkatan laut kerajaan Belanda, bernama
Dr.H.F.Minkema. lewat Minkema inilah senam di indonesia mulai tersebar, terutama
ketika pada tahun 1918 membuka kursus senam swedia di kota Malang untuk tentara dan
guru.

Namun demikian cikal bakal penyebaran olahraga senam senam dianggap berawal
dari Bandung. Alasannya, sekolah pertama yang berhubungan dengan senam didirikan di
Bandung, ketika pada tahun 1922 di buka MGSS (Militaire Gymnastiek en Sporschool).
Mereka yang lulus dari sekolah tersebut selanjutnya menjadi instruktur senam swedia di
sekolah-sekolah melihat perkembangan yang baik, MGSS kemudian membuka cabang
antara lain di Bogor, Malang, Surakarta, Medan dan Probolinggo.10

C. Jenis-jenis Senam

Pada pembahasan ini, jenis-jenis senam yang akan dibahas yaitu terbagi menjadi 2 jenis
senam yaitu Senam Lantai dan Senam Ritmik, berikut ini penjelasannya :

1. Senam Lantai
Secara sederhana senam lantai adalah salah satu jenis senam artistic yang memadukan
berbagai bentuk keterampilan yang menonjolkan keindahan gerak, kerumitan gerak,
kekuatan gerak, keluwesan gerak, keseimbangan dan kelenturan gerak untuk
dipertunjukkan dalam lapangan senam lantai. Seorang atletik senam lantai bebas meramu
berbagai macam gerak tubuh seperti meroda, melenting, roll, jatuhan, salto dan lain
sebagainya. Istilah senam lantai yaitu karena pada waktu melakukannya, atlet hanya
menggunakan lantai sebagai media geraknya tanpa bantuan alat apapun untuk
menciptakan gerak kecuali pakaian yang nyaman untuk bergerak dan matras yang
berfungsi hanya sebagai pengaman, bukan sebagai alat.
Sebelum olimpiade pertama, olahraga senam lantai ini telah bekembang baik di Eropa
dan Amerika khususnya dinegara Jerman sejak dipelopori oleh Adolf Spiess ( 1810-1858)
dan Justus Carl Lion (1829-1901). Enam tahun kemudian, yakni pada tahun 1934, cabang

10
Sudrajat Wiradihardja dan Syarifudin, Pendidikan Jasmani, kemendikbud,2017. Hlm.13

57 | P E N J A S O R K E S M I / S D
olahraga ini mulai dikembangkan dengan baik dengan peraturan yang berbeda dan
terbentuklah WAG (Women’s Artistic Gymnastic) dan MAG (Men’s Artistic
Gymnastic).

a. Gerakan Dasar Senam Lantai


Gerakan dasar senam lantai bertujuan untuk melatih keseimbangan, kelenturan,
dan kekuatan karena ketiga hal ini merupakan modal atlet untuk mengembangkan
keterampilan tubuhnya. Berikut ini gearakan dasar pada latihan senam lantai:
1) Peregangan, merupakan aktivitas meregangkan seluruh bagian tubuh mulai dari
kepala hingga ujung kaki. Gerakan ini dilakukan sebagai pengantar untuk melakukan
latihan pelenturan.
2) Pelenturan, dilakukan dengan tujuan untuk membuat gesture tubuh bisa menampilkan
performa estetis dengan menonjolkan lengkung tubuh pada gerakan-gerakan tertentu,
misalnya dalam gerakan salto dalam mengakhiri salto.
3) Keseimbangan, ialah salah satu hal yang terpenting yang harus dimiliki oleh
atletsenam lantai karena tanpa keseimbangan yang baik maka ustahil baginya untuk
melakukan gerakan-gerakan sulit.
4) Kekuatan, salah satu cara untuk melakukan kekuatan tubuh teruatama pada latihan
pelenturan dan keseimbanagn karena untuk melakukan hal tersebut tubuh
mengeluarkan energy yang sangat besar

b. Tahap-tahap Gerakan Senam Lantai


1) Handstand

Berikut dijelaskan gerakan handstand yang dilakukan dengan cara sederhana, yakni
awalan berdiri:

 Posisikan badan dalam posisi berdiri siap.


 Bungkukkan tubuh hingga kedua telapak tangan dengan telapak kaki tidak
terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. Jika dilihat, maka posisi yang tepat adalah
getur tubuh membentuk segitga dengan posisi pantat diatas.

58 | P E N J A S O R K E S M I / S D
 Lontarkan kaki ke depan, lalu tarik kedua kaki kea rah atas dan hentikan
gerakan setelah kedua kaki tepat berada diatas. Tahan hingga beberapa
hitungan, misalnya 10 detik, 15 detik, 20 detik dan seterusnya.

2) Headstand

Pada bagian ini akan dijelaskan gerakan dari headstand sederhana, yakni yang
menggunakantumpuan kepala yang dibantu dengan tangan sebagai penyeimbang, berikut
penjelasannya:

 Buat posisi tubuh seperti push-up, yakni kedua tangan diletakkan di samping
dada.
 Tarik maju kedua telapak kaki sehingga pantat akan terangkat keatas, kedua
tangan tetap berada di posisinya
 Dalam posisi tersebut, otomatis posisi badan hingga kepala akan terangkat
namun merunduk ke bawah, seperti orang sujud
 Tempelkan kepala pada bagian depan (bukan dahi, melainkan ubun-ubun) ke
lantai. Jika diperlihatkan maka posisi keuda telapak tangan dan kepala yang
menyentuh lantai kan membentuk sudut segitiga sama kaki.
 Setelah itu, angkat kedua kaki hingga keatas dan sebisa mungkin tegak lurus
untuk memperoleh keseimbangan sempurna dan tak terlalu menghabiskan
energy.

59 | P E N J A S O R K E S M I / S D
3) Lompat harimau
Berikut penjelasannya:
 Posisi tubuh siap adalah berdiri dan ambil ancang-ancang untuk berdiri
 Setelah mulai berlari, tentukan saat yang tepat untuk melompat sesuai pada
tempat yang direncanakan. Buatlah lompatan setinggi dan sejauh mungkin
 Pendaratan dilakukan dengan kedua telapak tangan sebagai tumpuan pertama
dan langsung disusul dengan menjatuhkan leher belakang punggung dalam
gerakan roll depan.
 Setelah melakukan roll depan, akhiri gerakan ini dengan sikap berdiri
(langsung berdiri setelah roll depan).

4) Salto
Dasar gerakan salto ini ada dua, pada salto belakan atlet sudah harus menguasai
teknik kayang, sementara pada salto depan atlet sudah bisa menguasai lompat
harimau. Berikut ini penjelasannya:
 Salto depan bisa dimulai dengan awalan lari, lalu lompat melompat seperti
gaya lompat harimau, namun ketika telapak tangan mulai menapak lantai
segera otot perut dan kaki melentingkan tubuh kearah depan. Bila hal ini
dilakukan terus tanpa terpotong, ada momen ketika atlet tak lagi
membutuhkan tangan untuk tumbuan jatuh, melainkan langsung
mengguanakan kaki

60 | P E N J A S O R K E S M I / S D
 Salto belakang dilakukan dengan menolakkan tubuh kearah belakang
dengan menggunakan teknik dasar kayang. Namun adakalanya atlet malah
kesulitan dan lebih mudah untuk melakukan salto belakang tanpa
menggunakan tumpuan tangan sehinggaia hanya perlu melenting
kebelakang, memutarkan tubuh sekali ketika melayang diudara, dan
mendarat.

Selain itu terdapat pula 6 unsur gerakan senam lantai yaitu sebagai berikut:

1) Unsur keindahan
2) Unsur kekuatan
3) Unsur keberanian
4) Unsur keluwesan
5) Unsur keseimbangan

c. Bentuk Gerakan Senam Lantai


1. Guling (Roll)
Guling adalah bentuk gerakan mengguling yang penggulingannya dimulai dari
tengkuk atau kuduk, punggung, pinggang, panggul bagian belakang, dan yang
terakhir adalah kaki.
a. Guling Depan (Forward Roll)
Guling depan adalah guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah-
langkah untuk melakukan guling depan adalah sebagai berikut :
1) Sikap awal dimulai dengan jongkok, kedua lengan lurus ke depan,
kemudian simpan kedua telapak tangan di atas matras selebar bahu
dan dagu kenakan ke dada.

61 | P E N J A S O R K E S M I / S D
2) Kedua tungkai luruskan, usahankan berat badan ada pada kedua
tangan.
3) Kemudian, letakkan pundak diatas matras. Setelah itu, tolakkan
kedua tungkai sampai badan tubuh mengguling. Sebelum kedua
kaki mendarat, peganglah lutut dengan kedua tangan.
4) Sikap akhir guling depan ialah jongkok seperti sikap semula.

Cara memberikan bantuan guling depan, yaitu :

a) Peganglah kepala bagian belakang dengan membantu


menekukkan dan menolak kedua lutut.
b) Doronglah punggung saat akan kembali ke sikap semula.
c) Bantulah menekukkan kepala dan menempatkan di lantai
antara kedua tangan.

b. Guling belakang
Cara melakukan guling ke belakang sebagai berikut :
a) Sikap awal jongkok, kedua tangan dibengkokkan, kedua telapak
tangan menghadap keatas disamping telinga, dagu dikenakan ke dada,
dan badan dibulatkan.

62 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b) Gulingkan badan kebelakang, dimulai dari tumit, lurus menyusur ke
panggul, pinggang, punggung, dan pundak.
c) Ketika pundak menyentuh pada matras, tolak kedua kaki sehingga
badan mengguling.
d) Doronglah badan oleh kedua tangan yang berada di samping telinga
sehingga kembali ke sikap jongkok.
e) Sikap akhir jongkok

c. Gerakan Kayang
Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut :
a) Sikap awal berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka selebar bahu.
b) Luruskan lengan ke atas, tengadahkan kepala, lentingkan badan
kebelakang secara perlahan sampai kedua lengan menyentuh lantai.
c) Pertahankan posisi tersebut beberapa saat kemudian kembali ke sikap
awal.

Cara memberikan bantuan gerakan kayang yaitu :


1. Teman berdiri di samping badan, kemudian melingkarkan
kedua lengan pada bagian pinggangnya dan turunkan secara
perlahan.
2. Bantuan dapat dilakukan dua orang, depan saling berpegangan.
Pegangan diletakkan tepat pada bagian pinggang.

63 | P E N J A S O R K E S M I / S D
d. Sikap Lilin
Cara melakukan sikap lilin sebagai berikut :
1. Posisi tubuh telentang, kedua tangan rapat di samping badan dan
kedua tungkai lurus serta kedua tangan rapat.
2. Angkat kedua tungkai lurus ke atas sampai ujung kaki.
3. Angkat pinggul ke atas, kemudian tahan dengan kedua tangan, jaga
keseimbangan, punggung tetap menempel di matras.
4. Pertahankan beberapa hitungan, kemudian kembali ke sikap awal.

Cara memberikan bantuan sikap lilin yaitu :


1) Bantuan berada disamping. Membantu mengangkat kaki dan
menahannya. Pegang atau tempatkan tangan disisi panggul.
2) Peganglah bergelangan kaki saat meluruskan kedua kaki ke
atas.

64 | P E N J A S O R K E S M I / S D
2. Hand Spring (Lenting Tangan)
a. Sikap awal
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua tangan diangkat lurus ke atas.
Sambil membungkukkan badan. Letakkan kedua tangan di lantai kira-kira satu
langkah dari kaki dengan posisi kedua lengan lurus. Begitu pula kedua kaki dijaga
agar tetap lurus.
b. Pelaksanaan
Ketika posisi pantat dan badan serta lengan lurus (tegak lurus) dan kedua rangkai
lurus pula, setelah kedua kaki dilecutkan ke depan lurus dibantu oleh kedua
tangan mendorong badan dengan menekan lantai. Lecutan ini menyebabkan
badan lenting ke depan.
c. Sikap Akhir
Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendarat. Badan tetap melenting dan
kedua lengan tetap terangkat lurus. Akhirnya, berdiri tegak.

65 | P E N J A S O R K E S M I / S D
3. Neck Spring (Lenting Tengkuk)
a. Sikap Awal
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas.
Sambil membungkukkan badan, letakkan kedua tangan di lantai kira-kita satu
langkah dari kaki. Setelah itu, letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil
mengambil sikap guling depan. Kedua kaki dijaga agar tetap lurus.
b. Pelaksanaan
Ketika posisi untuk guling depan mencapai, segeralah mengguling ke depan. Saat
badan sudah berada diatas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan
sambil dibantu oleh kedua tangan dan badan menekan lantai. Lecutan ini
menyebabkan badan melenting ke depan.

c. Sikap Akhir
Ketika layangan selsesai, kedua kaki segera mendarat. Badan tetap melenting dan
kedua terangkat lurus. Akhirnya berdiri tegak.

4. Head Spring (Lenting Kepala)


Pelaksanaan lenting kepala hampir sama dengan lenting tengkuk. Perbedaannya
terdapat pada kepala dan tengkuk. Pada lenting kepala, yang diletakkan adalah dahi,
bukan tengkuk. Untuk menggerakkan lenting kepala, kita harus melakukan loncatan
yang jauh ke depan dari posisi jongkok, seperti melakukan lompat harimau (tiger
spring). Ketika tangan menyentuh lantai, segera letakkan dahi diatas kedua tangan
sampai tercapai posisi lutut diatas hidung dengan berat badan hanya disangga kedua

66 | P E N J A S O R K E S M I / S D
tangan dan dahi. Setelah itu, lemparkan kaki kebelakang sehingga mengangkat
pinggul dan doronglah tangan ke lantai.

5. Gerakan Meroda
Ada beberapa cara untuk meroda, yaitu sebagai berikut:
a. Bertumpu tangan mencoba melewatkan kedua kaki secara bergantian melewati
bangku atau bola
b. Hands stand (berdiri dengan dua tangan) ke tembok, kemudian turunkan kaki satu
persatu dengan terbuka lebar
c. Dari posisi berdirisikap awal dengan Cara dibantu
d. Meroda dengan melewati atau diatas benda tertentu.

d. Peraturan Senam Lantai

Dalam senam lantai peraturannya sangat sederhana, yakni atlet tidak boleh keluar
arena sebelum penampilannya selesai. Dengan kata lain, seluruh performannya hanya
dilakukan dalam arena sesuai dengan batasnya. Jika ada baguian tubuh kaki atlet,
misalnya kaki, sedikit saja keluar arena maka juri akan mengangkat bendera dan nilai dari
atlet tersebut akan berkurang. Selain itu, nilai juga akan dikurangi jika atlet gagal

67 | P E N J A S O R K E S M I / S D
melakukan gerakan tertentu dalam koreografi geraknya. Tak hanya itu, bahkan jika atlet
sedikit saja mengalami ketidakseimbangan, misalnya sedikit oleng setelah melakukan
rangkain flip, maka nilainya juga kan dikurangi. Dari semua aspek gerak yang dihadirkan
atlet senam lantai dalm kompetisi, nantinya juri akan memberi nilai. Atlet yang
memperoleh nilai tertinggi berhak mendapatkan juara.

e. Alat Senam Lantai

Satu-satunya yang bisa dibilang sebagai alat senam lantai adalah matras yang
dipasang di sekeliling arena yang berfungsi hanya untuk berjaga-jaga jikalau atlet
kebablasan dan jatuh diluar arena dan sebagai pengaman di saat latihan, atau pengaman
yang dipasang disekitar jika atlet mengalami kecelakaan, misalnya terlempar hingga
keluar saat melakukan gerakan akrobatik salto dengan beberapa kali flip (putaran) di
udara.

Sedangkan lapangan untuk senam lantai itu sendiri merupakan karena dengan
permukaan datar yang terbuat dari kayu dengan permukaan halus namun tidak licin
berukuran 12 x 12 meter. Matras ditempatkan di sekeliling lapangan dengan lebar 1 meter
dan matras yang dipergunakan ada beberapa jenis namun , namun kebanyakan latihan
senam lantai hanya menggunakan matras tipis dengan ketebalan sekitar 3-5 cm.11

11
Agus Mukholid,Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,Yudhistira,2007. Hlm 56-82

68 | P E N J A S O R K E S M I / S D
2. Senam Ritmik

Senam Ritmik atau disebut juga senam irama merupakan gerakan senam yang
dilakukan dalam irama musik, atau pembelajaran bebas dilaksanakan secara berirama.
Senam Ritmik biasanya dipraktikkan dengan menggunakan alat ataupun tidak
menggunakan alat. Tekanan yang harus diberikan pada gerak berirama yaitu irama,
kelenturan tubuh, dan kekuatan, keterampilan, keseimbangan, keluesan, ketepatan,
keindahan gerakan.

a. Sejarah senam ritmik

Pada saat jepang masuk ke indonesia pada tahun 1942 merupakan akhir dari
kegiatan senam yang berbau barat di indonesia. Jepang melarang semua bentuk
senam di sekolah dan di lingkungan masyarakat dan diganti dengan taiso adalah
sejenis senam pagi yang dilaksanakan disekolah-sekolah sebelum pelajaran di mulai.
Dr. Kenneth Cooper memperkenalkan kebugaran aerobik di dunia pada tahun 1960
an. Aerobik yang dipakai saat ini tidak seperti tarian. Pada saat sekarang, aerobik
memiliki gerakan yang tersusun akan tetapi penampilannya tidak terpaku pada musik.

b. Gerakan Inti Senam Irama


1) Gerakan roll (roll depan, belakang) baik yang dimulai dari bawah atau dari
posisi berdiri.

69 | P E N J A S O R K E S M I / S D
2) Gulingan (sejenis roll dengan menggunakan punggung sebagai tumpuan
lintasan ) depan, belakang, samping.
3) Salto depan dan belakang.
4) Kayang
5) Meroda
6) Handstand
7) Headstand
8) Sikap Lilin
9) Split (depan dan samping) dengan posisi duduk dan posisi berdiri.
10) Gerak dasar tari balet
11) Gerakan dasar sikap yoga
c. Gerakan Senam Irama Berdasarkan Alatnya
Berikut ini merupakan contoh gerakan senam irama pada teknik-teknik tertentu
yang pernah dilakukan oleh para atlet senam irama :
1) Pesenam memasuki arena, menyiapkan alat dan bersiap dengan posisi
berdiri sekaligus dengan alat untuk memulai gerakan pertama. Hal ini
merupakan gerakan awal.
2) Jika atlet menggunakan alat berupa bola, gerakan ini di awali dengan
cara sang atlet melemparkan bola dengan ketinggian tertentu lalu
memutar tubuhnya beberapa kali dengan sikap tangan diatas kepala lurus
diatas menghadap kedepan, kaki kanan lurus dan jinjit sebagai poros
putaran, kaki kiri ditekuk 180 derajat dengan posisi lutut sejajar dengan
pinggul dan tumit membentuk posisi poin.
3) Masih dengan alat berupa bola atlet juga bisa melemparkan bola ke arah
atas depan lalu ia berguling atau roll depan beberapa kali sejauh arah
bola jatuh, lalu ia menangkapnya menggunakan satu tangan, dua tangan,
dua telapak kaki, dengan posisi tubuh mengarah ke sikap lilin.
4) Jika atlet irama menggunakan alat berupa pita caranya atlet berputar
dengan sikap tubuh seperti yang dijelaskan pada pon nomor 2 diatas dan
salah satu tangannya memegang stik pita memutarkannya.

70 | P E N J A S O R K E S M I / S D
5) Senam pita bisa juga menggunakan gerakan merenggarakan pita dengan
posisi tubuh split bawah atau berdiri dengan satu kaki dan sementara
kaki satunya diangkat lurus keatas dengan sudut 80 derajat.
6) Selain itu atlet yang menggunakan tali juga bisa melakukan gerakan yang
serupa dengan gerakan yang dilakukan dengan alat pita.
7) Dengan alat senam irama berupa simpai misalnya pesenam bisa memutar
simpai dengan menggunakan salah satu kaki dengan posisi tubuh kayang,
kedua tangan dan kedua kakinya menjadi penyangga tubuh, sementara
kaki satunya diangkat keatas dan memutarkan simpai.
8) Jika alat senam menggunakan gada (club) gerakan senam bisa dilakukan
dengan cara melemparkan gada ke atas, lalu ia melakukan salto ditempat
dan setelah ia melakukan salto.
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas alat senam irama berbentuk sebagai
berikut :
1) Bola
2) Pita
3) Tali
4) Gada

d. Peraturan Senam Ritmik


1. Panitia pelaksanaan perlombaan, dilaksanakan oleh panitia pelaksana (panpel)
perlombaan dari Pengurus Daerah Persatuan Senam Indonesia ( Pengda
PERSANI ).
2. Nomor perlombaan, perlombaan peralat, terdiri dari free hand, tali, bola.
3. Peserta perlombaan : perorangan putri, peserta belum pernah menjadi juara 1,2,
dan 3 dalam kejuaraan tingkat internasional. Membawa perlengkapan
misalnya pakaian dan sepatu.12

12
http://annisatussaskiyyah.blogspot.com/2016/03/contoh--senam-ritmik.html?m.=1

71 | P E N J A S O R K E S M I / S D
BAB V

PENCAK SILAT

A. Pengertian Bela Diri (Pencak Silat)


Pencak artinya gerak dasar bela diri yang terikat pada peraturan dan digunakan
dalam belajar,latihan,dan pertunjukan. Adapun silat diartikan sebagai gerak bela diri
yang sempurna yang bersumber pada kerohanian yang suci murni guna keselamatan
diri atau kesejahteraan bersama, serta untuk menghindarkan diri manusia dari bala
atau bencana (perampokaan,penyakit, tenung,dan segala sesuatu yang jahat atau
merugikan masyarakat).

Menurut Donn F. Draeger dan Robert W. Smith dalam bukunya Asian Fighting
Art, nama-nama aliran pencak silat di Indonesia antara lain sebagai berikut :
a. Sumatraa : Pauh, Strelak, dan Kumanggo
b. Jawa Barat : Tjimande, Tjikalong, Tjianjur,Mustika Kwitang, dan Tjingkrik
c. Jawa Tengah : Setia hati, perisai sakti dan tapak sutji
d. Jawa Timur : Perisai diri
e. Madura : Pamur
f. Bali : Bhakti negara dan tridharma

Pencak silat merupakan system bela diri yang diwariskan oleh nenek moyang
sebagai budaya bangsa Indonesia sehingga perlu dilestarikan,dibina, dan
dikembangkan.

Indonesia merupakan negara yang menjadi pusat ilmu bela diri tradisionall
pencak silat. Istilah resmi pencak silat di beberapa daerah berbeda-
beda,contohnya:

a. Sumatera Barat dengan istilah Silek dan Gayuang


b. Di pesisisr timur Sumatera Barat dan Malaysia dengan istilah bersilat.
c. Jawa Barat dengan istilah Maempok dan Penca.
d. Jawa Tengah,Yogyakarta dan Jawa Timur dengan istilah Pencak.

72 | P E N J A S O R K E S M I / S D
e. Madura dan Pulau Bawean dengan istilah Mancak
f. Bali dengan istilah Mancak atau Encak.
g. Kabupaten Dompu dan NTB dengan istilah Mpaa Sila.

Dalam kamus bahasa Indonesia, pencak silat diartikan permainan (keahlian)


dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, menyerang dan
membela diri dengan tanpa senjata. Pencak silat juga merupakan seni bela diri,
sehingga di dalamnya terdapat unsure keindahan dan tindakan. Pencak silat
merupakan hasill budi dan akal manusia, lahir dari sebuah proses perenungan,
pembelajaran dan pengamatan.

B. Sejarah Pencak Silat


Pada zaman kemerdekaan pencak silat sudah berkembang,guru-guru pencak silat
yang semula hanya belajar dan mengajar secara diam-diam menjadi terbuka. Bahkan ,
pada tanggal 1 mei 1948 terbentuk IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) di Surakarta yang
diketuai oleh Mr. Wongsonegoro. IPSI mempersatukan semua aliran pencak silat yang
ada di Indonesia,serta mengusulkan kepada pemerintah untuk dimasukkan dalam
kurikulum sekolah.

Dalam seminar yang berlangsung di Tugu,Bogor, pada tahun 1973, dilakukan


pengukuhan istilah bagi seni bela diri ini. Sebab di Jawa umumnya disebut pencak,
sedangkan di Sumatra disebut silat. Akhirnya istilah pencak silat digabungkan menjadi
pencak silat.

Kini olahraga pencak silat sudah berkembang menjadi kurang lebih 1.000 aliran atau
perguruan di beberapa daerah,bernaung di bawah 30 pengda( Pengurus daerah) IPSI.
Oleh para pendekar kita, olahraga pencak silat juga disebar luaskan ke negara Belanda,
Belgia,Luksemburg,Prancis,Inggris,Denmark,Jerman,Suriname,Amerika,Australia,Selan
dia Baru,dan Afrika, serta tidak ketinggalan di benua Asia sendiri

73 | P E N J A S O R K E S M I / S D
C. Peragaan Teknik

1. Tendangan
Tendangan dalam bela diri pencak silat adalah teknik serangan yang digunakan
untuk menyerang dengan jangkauan sedang dan jauh. Tendangan tentunya
menggunakan tungkai (kaki) sebagai komponen penyerangnya.
Adapun teknik tendangan yang digunakan dalam pertandigan pencak silat
kategori tanding adalah sebagai berikut:
a. Tendangan Depan (Tendangan A)
Tendangan depan atau tendangan A atau disebut juga dengan tendangan
lurus adalah tendangan yang dilakukan dengan lintasan lurus ke depan. Sebagai
perkenaan adalah pada pangkal jari-jari kaki. Tempat perkenaan juga dapat
dikenakan pada tumit. Tendangan depan ini dapat divariasikan dengan lompatan
dan loncatan.

Gambar 1

b. Tendangan samping (Tendangan T).


Tendangan samping atau tendangan T adalah tendangan yang dilakukan dengan
posisi tubuh menyamping dan lintasan tendangan lurus ke arah samping badan.
Adapun perkenaannya adalah pada sisi bagian tajam dari telapak kaki (pisau
kaki), telapak kaki, dan tumit. Tendangan samping dapat divariasikan dengan cara
tendangan samping gantung dan tendangan samping lompat.

74 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Gambar 2

c. Tendangan Sabit (Tendangan C)


Tendangan sabit atau tendangan c adalah tendangan yang dilakukan
dengan lintasan dari samping kemudian melengkung ke arah depan seperti sabit.
Adapun perkenaannya adalah pada punggung kaki. Tendangan sabit ini dapat
dilaksanakan dalam posisi kaki berada di depan maupun dibelakang dan dapat
pula di variasikan dengan lompatan.

gambar 3.

d. Tendangan Belakang (Tendangan B)


Tendangan belakang atau tendangan B adalah tendangan yang dilakukan
dengan terlebih dahulu memutar tubuh sehingga sikap tubuh membelakangi lawan
(sasaran). Adapun tendangan belakang ini sebagai perkenaannya adalah pada
telapak kaki atau tumit.

75 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Gambar 4.

e. Tendangan Gajul
Tendangan gajul adalah tendangan yang dilakukan dengan lintasan dari
atas ke bawah dan menggunakan tumit sebagai perkenaannya.

Gambar 5.

f. Tendangan jejag
Tendangan jejag adalah tendangan yang di laksanakan dengan posisi
tubuh tegak dan lintasan lurus ke depan, sedangkan sebagai perkenaannya adalah
pada tumit. tendangan jejag dilakukan dengan terlebih dahulu mengangkat lutut
setiggi mungkin dan kemudian mendorong tungkai ke depan (sasaran).

Gambar 6.

76 | P E N J A S O R K E S M I / S D
2. Pukulan
Pukulan adalah berbagai macam teknik serangan yang dilakukan dengan
menggunakan tangan sebagai komponen geraknya. Pukulan dalam pertandingan
pencak silat kategori tanding mendapat nilai satu. Pukulan biasanya digunakan
untuk serangan jarak dekat dan sedang. Berikut ini adalah contoh pukulan:
a. Pukulan depan
Pukulan depan adalah pukulan yang dilakukan dengan lintasan lurus ke
depan. Pukulan depan dapat dilakukan dengan sikap tubuh dan tungkai/kaki
yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
1) Pukulan depan dengan posisi tangan yang di pergunakan untuk
menyerang, sejajar dengan posisi tungkai/kaki yang berada di depan.
2) Pukulan depan dengan posisi tangan yang digunakan untuk memukul tidak
sejajar dengan posisi tungkai/kaki yang berada di depan.

b. Pukulan samping
Pukulan samping adalah pukulan yang dilakukan dengan menggunakan
punggung tangan. Lintasan geraknya adalah dari samping dalam tubuh ke
arah luar tubuh.

c. Pukulan lingkar
Pukulan lingkar adalah pukulan yang dilkukan dengan lintasan pukulan
dari arah samping luar tubuh menuju kearah dalam tubuh. Agar pukulan
lingkar efektif, harus didukung oleh gerakan bahu dan pinggang yang searah
dengan arah pukulan.

d. Pukulan Bandul
Pukulan bandul adalah pukulan yang dilakukan dengan posisi lengan
(siku) ditekuk lebih kurang 90 derajat. Adapun lintasannya adalah diayun dari

77 | P E N J A S O R K E S M I / S D
bawah ke atas. Pukulan bandul dapat dilakukan dengan berbagai variasi posisi
tungkai.

Contoh gambar pukulan:

3. Tangkisan/ Elakan
Tangkisan adalah suatu teknik untuk menggagalkan serangan lawan dengan
melakukan tindakan menahan serangan lawan. Tangkisan tersebut bisa menggunkan
tangan, lengan, kaki, tunngkai, atau tubuh. Adapun contoh tangkisan antara lain
sebagai berikut:

a. Tangkisan Tepis
Tangkisan tepis adalah tangkisan dengan menggunakan satu atau dua
tangan. telapak tangan terbuka dengan perkenaan pada bagian dalam. Arah
gerakannya dari dalam ke luar dan dari atas ke bawah.
b. Tangkisan gedik
Tangkisan gedik adalah tangkisan dengan menggunakan satu lengan.
Tangan yang digunakan mengepal dengan perkenaan pada lengan bawah dalam,
dengan lintasan dari atas ke bawah.

Gambar 8.

78 | P E N J A S O R K E S M I / S D
c. Tangkisan potong
Tangkisan potong adalah tangkisan menggunakan satu tangan dengan
lengan digerakkan ke samping bawah seperti gerakan memotong. Adapun
pekenaannya pada lengan bawah luar dan posisi tangan terbuka.

Gambar 9.

d. Tangkisan Kelit
Tangkisan kelit adalah tangkisan menggunakan satu lengan dengan
telapak tangan terbuka. Adapun perkenaannya pada telapak tangan luar dan arah
gerakan dari dalam ke luar atau sebaliknya.

e. Tangkisan siku
Tangkisan siku adalah tangkisan yang menggunakan siku, dengan lintasan
dari luar ke arah dalam.13

Gambar 11.

13
Mukholid,Agus,Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan(Jakarta:Yudhistira,2007) hlm 84-88

79 | P E N J A S O R K E S M I / S D
D. Tujuan Pencak Silat
Pencak Silat mengandung empat aspek. Tiap-tiap aspek pencak silat menggambarkan
tujuan,satu sam alain merupakan satu kesatuan. Keempat aspek tersebut yang
mendasari pengembangan pencak silat menjadi empat tujuan yaitu sebagai berikut :
a. Pencak silat pendidikan mental spiritual
b. Pencak silat bela diri
c. Pencak silat seni
d. Pencak silat olahraga
E. Sikap Pencak silat

1. Sikap Hormat
Sikap tegak yang digunakan untuk menghormati kawan maupun lawan. Posisi sikap
hormat adalah badan tegap. Kaki rapat tangan didepan dada terbuka dan rapat dengan
jari-jari tangan menghadap keatas.

2. Sikap Tegak
Sikap tegak merupakan posisi siap berdiri tegak pada pencak silat, posisi sikap tegak
antara lain :
a. Sikap Tegak 1
Sikap siap dengan posisi berdiri tegak dengan kedua tangan di samping badan
terbuka, tumit rapat dan kaki bagian depan terbuka membentuk huruf “v”
pandangan lurus ke depan.

80 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b. Sikap Tegak 2
Sikap siap dengan posisi berdiri tegak dengan kedua tangan di pinggang, tangan
mengepal menghadap ke atas, tumit rapat dan kakii bagian depan terbuka
membentuk huruf “v” pandangan lurus ke depan.
c. Sikap Tegak 4
Sikap siap dengan posisi berdiri tegak dengan kedua tangan di depan dada
disilangkan dengan tangan kanan di depan posisi teruka, tumit rapat dan kaki
bagian depan terbuka membentuk huruf “v” pandangan lurus ke depan.

3. Sikap Duduk
a. Duduk Simpuh
Posisi duduk dengan kedua kaki ditekuk dan diduduki, tangan berada di atas paha
atau lutut. Pandangan rileks ke depan badan tegap.
4. Sikap Pasang
Sikap pasang adalah sikap awal untuk melakukan serangan atau belaan. Sikap pasang
antara lain :
a. Sikap Pasang Satu
Sikap pasang dengan posisi kedua kaki segaris atau lurus kaki depan dan belakang
menghadap kedepan, berat badan pada kaki depan.

81 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b. Sikap pasang dua
Sikap pasang dengan posisi kedua kaki segaris atau lurus, kaki yang di depan
membuka (slewah), lutut tidal menempel, kaki belakang jinjit.

F. Kuda-kuda Pencak silat


Istiilah “kuda-kuda” berasal dari kata “kuda” yang berarti posisi kaki seperti orang
menunggang kuda. Di dalamm pencak silat, kuda-kuda diartikan sebagai suatu posisi
yang menjadi tumpuan untuk melakukan sikap pasang (sikap standar), teknik-teknik
serangan, dan teknik pembelaan diri. Berikut ini adalah kuda-kuda dalm pencak silat.
1. Kuda-kuda tengah
Kedua kaki dikangkangkan, sejajar. Lebar kangkangan kurang lebih 2 kali lebar bahu.
Kedua kaki ditekuk, badan tegap, berat badan terbagi rata diantara kedua kaki.

2. Kuda-kuda samping
Kaki kanan sejajar dengan kaki kiri. Kaki kanan ditekuk dan kaki sebelah kiri lurus.
Berat badan 90 persen diletakkkan di atas kaki yang ditekuk. Kuda-kuda dengan berat
badan ke samping kiri atau kanan dengan posisi badan tegap condong samping kiri
atau kanan, kaki terbuka menyamping, kaki kanan tau kiri ditekuk sesuai dengan arah
kuda-kudanya.

82 | P E N J A S O R K E S M I / S D
3. Kuda-kuda depan
Kaki kiri di depan kaki kanan atau sebaliknya, keduanya terletak satu garis. Kaki
yang di depa ditekuk dan kaki yang belakang sedikit ditekuk. Berat badan 90 persen
diletakkan di atas kaki depan. Posisi kedua kaki memebentul sudut kurang lebih 30
derajat. Bisa dilakukan lurus atau serong.

4. Kuda-kuda Belakang
Kaki kiri di belakang kaki kanan atau sebaliknya, keduanya berada dalam satu garis.
Kaki yang belakang ditekuk dan yang didepan agak diluruskan. Berat badan 90
persen diletakkan di atas kaki yang belakang. Kuda-kuda belakang tersebutt dapat
pula dilakukan dengan kaki yang di depan diangkat ujung-ujung jarinya. Bisa
dilakukan lurus ke belakang atau serong.

83 | P E N J A S O R K E S M I / S D
5. Kuda-kuda Silang
Kedua kaki saling bersilangan, badan diputar, dan kaki yang di belakang atau yang di
depa, teragntung kaki yang sebelah mana yang akan digerakkan. JIka kaki yang akan
digunakan untuk menyerang atau menghindar kaki kanan, maka berat badan
diletakkan di atas kaki yang kiri. Begitu sebaliknya.

G. Teknik-teknik serangan lengan Pencak silat


Pencak silat adalah bela diri yang menggunakan lengan dan tungkai. Lengan mempunyai
peranan penting baik sebagai alat serang maupun alat bela. Teknik penggunaan lenagn
sebagai alat serang disebut pukulan. Jenis-jenis pukulan ada banyak macamnya, namun
yang dibahas adalah yang biasa dilakukan khususnya untuk tingkat dasar.

1. Pukulan lurus
Pukulan lurus seperti pukulan tinju, pukulan ini mengarah ke depan, tangan mengepal
dan tangan satunya lagi menutup atau melindungi dada. Cara awal melakukan
pukulan ini adalah dengan siakpp kuda-kuda tengah. Kepalkan kedau tangan dan
letakkan di samping pinggang (kepalan tangan menghadap atas). Selanjutnya
pukulkan tangan lurus ke depan, pada saat memukul kepalan tangan menghadap ke
bawah. Setelah dasar ini bisa dilakukan, untuk sikap awal dapat menggunakan variasi
pasang.

2. Pukulan Sangkal atau Pukulan Bandul


Pukulan bandul lintasan tangan diayun dari bawaah ke atas. Pukulan ini
mengayunkan lengan dengan tangan mengepal ke arah sasaran dengan kepalan
menghadap ke atas. Pukulan ini dapat dilaksanakan dengan posisi kaki yang

84 | P E N J A S O R K E S M I / S D
bervariasi . pada saat salah satu tangan dipukulkan, tangan yang satunya harus
ditempatkan sedemikian rupa di depan dada untuk melindungi dari serangan lawan.

3. Tebasan
Tebasan dilakukan dengan menggunakan satu atau dua telapak tangan yang terbuka
dengan perkenaan sisi telapak tangan luar. Arah lintasannya dari luar kedalam atau
dari atas ke bawah, dengan sasaran muka, leher, bahu, atau pinggang. Tebasan dapat
dilakukan dengan posisi sikap kuda-kuda tengah, tangan kanan atau kiri diayunkan
dari luar ke dalam, siku agak dibengkokkan, telapak tangan menghadap ke atas, jari-
jari tangan rapat, tangan yang tidak melakukan tebasan melindungi dada atau berada
dipinggang.

4. Tebangan
Tebangan yaitu serangan yang menggunakan satu atau dua telapak tangan terbuka
dengan perkenaan sisi telapak tangan dalam. Lintasannya dari dalam ke luar atau dari
luar ke dalam, dengan arah sasaran leher. Tebangan dapat dilakukan dengan posisi
sikap kuda-kuda tengah, tangan kanan atau kiri diayunkan dari luar ke dalam, siku
agak dibengkokkan , telapak tangan menghadap ke bawah, jari-jari tangan rapat,
tangan yang tidak melakukan tebasan melindungi dada atau berada di pinggang.

85 | P E N J A S O R K E S M I / S D
5. Patukan
Patukan merupakan serangan dengan menggunakan lima ari tangan yang menguncup
dan sedikit ditarik ke belakang. Sasarannya adalah mata atau hidung, patukan dapat
dilakukan denagn cara posisi sikap kuda-kuda tengah, tanagn kanan atau kiri
dipukulkan dari bawah ke atas, kelima ujung jari ditemykan, pukulan dilakuakn
seperti mematuk, siku agak dibengkokkan. Tanagn yang tidak melakukan patukan
melindungi dada atau berada di pinggang.

6. Dobrakan
Dobrakan merupakan serangan yang menggunakan kedua telapak tangan terbuka
dengan sasarab dada. Dobrakan dapat dilakukan dengan posisi kuda-kuda tengah,
kedua tangan terbuka, mendorong atau mendobrak dada.

7. Sikuan

86 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Sikuan merupakan serangan yang menggunakan siku dengan arah lintasan ke atas,
bawah, depan, samping, dan belakang. Ada beberapa jenis sikuan, antara lain sikuan
atas, sikuan bawah, sikuan samping, samping, dan sikuan belakang.

H. Peraturan Pertandingan Pencak Silat


Berdasarkan Munas PB IPSI tahun 2012, ditetapkan peraturan pertandingan
sebagai perabikan atau revisi dari peraturan sebelumnya. Ditetapkan dalam rapat teknik
negara pendiri PERSILAT (Indonesia, Malaysia, Singapura dan Bruinei Darussalam)
tanggal 1-3 April April 2012 di Jakarta, dan disemurnakan pada pelaksanaan SEA Games
2013 di Myanmar. Pertandingan pencak silat dilakukan berdasarkan rasa persaudaraan
dan jiwa kesatria dengan menggunakan unsure-unsur bela diri, seni, olahraga pencak
silat, dan menjunjung tinggi Prasetya Persilat Indonesia.

Kategori pertandingan pencak silat terdiri dari :


1. Kategori tanding
2. Kategori tungal
3. Kategori ganda
4. Kategori regu.
Untuk dapat melaksanakan pertandingan pencak silat sesuai dengan maksud dan
tujuannya, ditetapkanlah peraturan pertandingan. Pada pembahasan ini hanya dibahas
pokok-pokok dari peraturan pertandingan sehingga memudahkan dalam
memahaminya.

a. Penggolongan Pertandingan dan Ketentuan tentang Umur


Penggolongan pertandingan pencak silat menurut umur, jenis kelamin, dan berat
badan untuk semua kategori terdiri atas :
1. Pertandingan golongan usia dini untuk putra dan putrid, berumur lebih dari 10
tahun sampai 12 tahun.
2. Pertandingan golongan praremaja untuk putra dan putri, berumur lebih dari 12
thun sampai 14 tahun.

87 | P E N J A S O R K E S M I / S D
3. Pertandingan golongan remaja untuk putra dan putri, berumur lebih dari 14
tahun sampai 17 tahun.
4. Pertandingan golongan dewasa untuk putra dan putri, berumur lebiih dari 17
tahun sampai 35 tahun.
5. Pertandingan golongan master-I untuk putra dan putrid, berumur lebih dari 35
tahun sampai 45 tahun (acara tersendiri).
6. Pertandingan golongan master-II untuk putra dan puri, berumur lebih dari 45
tahun keatas (acara tersendiri).

b. Sasaran
Yang dapat dijadikan sasaran sah dan dinilai adalah “Badan” yaitu bagian tubuh
kecuali leher ke atas dan dari pusat ke kemaluan, seperti dada, perut (pusat ke
atas) rusuk kiri dan kanan. Punggung atau belakang badan (kecuali seranagn
langsung ke seluruh tulang belakang). Tendangan sabit dari samping
diperbolehkan termasuk untuk serangan balasan pada sapuan gagal. Tungkai
dapat dijadikan sasaram dalam usaha menjatuhkan tetapi tidak mempunyai nilai
dan tidak ada unsur mencederai.
c. Larangan
Larangan yang dinyatakan sebagai pelanggaran adalah sebagai berikut :
1. Pelanggaran Berat
a. Menyerang bagian badan yang tidak sah yaitu leher, kepala serta bawah
pusat atau pusar hingga kemaluan, dan serangan langsung ke seluruh
tulang belakang.
b. Usaha mematahkan persendirian secara langsung.
c. Sengaja melemparkan lawan keluar gelanggang.
d. Membenturkan kepala dan menyerang dengan kepala.
e. Menyerang lawan sebelum aba-aba “mulai” dan menyerang sesudh aba-
aba “berhenti” dari wasit, menyebabkan lawan cedera.
f. Menggumul, menggigit, mencakar, mencengkeram, dan menjambak
(menarik rambut atau jilbab).

88 | P E N J A S O R K E S M I / S D
g. Menentang, menghina, menyerang, mengeluarkan kata-kata yang tidak
sopan, meludahi, memancing-mancing dengan suara berlebihan terhadap
lawan atau pun terhadap aparat pertandingan (delegasi teknik, ketua
pertandingan, dewan wasit juri dan petugas lainnya) serta kepada
penonton.
h. Menghempas atau membanting lawan dengan senagaj di dalam atau diluar
gelanggang dalam waktu pertandingan.
i. Memegang, menangkap, atau merangkul sambil melakuakan serangan.
d. Pelanggaran Ringan
1. Tidak menggunaka salah satu unsure kaedah (sikap pasang dan pola langkah).
2. Keluar dari gelanggang (satu kaki keluar dari gelanggang) secara senagja atau
tidak disengaja. Menginjakk garis tidak termasuk keluar gelanggang.
3. Merangkul lawan dalaam proses pembelaan.
4. Melakukan serangan dengan teknik sapuan depan atau belakang, guntingan
sambil merebahkan diri dengan tujuan untuk mengulur waktu.
5. Berkomunikasi dengan orang luar atau pendamping dengan isyarat dan
perkataan.
6. Kedua pesilat pasif atau bila salah satu pesilat pasif lebih dari 5 detik.
7. Berteriak yang berlebihan selama bertanding.
8. Lintasan serangan yang salah.
9. Mendorong dengan sengaja yang mengakibatkan pesilat atau lawannya keluar
garis bidang laga. Apabila keluar gelanggang akibatt dorongan yang bukan
teknik, tidak termasuk keluar gelanggang, yang mendorong mendapat binaan.
10. Pesilat dengan sengaja membalikkan badan membelakangi lawan.
11. Taktik yang mengulur waktu (melepaskan ikatan sabuk, membuka atau
melepaskan ikatan rambut).
12. Mendapat hitungan dari wasit.
Hitungan wasit adalah apabila salah seorang pesilat kelelahan atau sebab lain,
maka wasit akan memberikan hitungan sampai denagn 9, setalah itu
menanyakan kesiapan pesilat, bila siap pertandingan akan dilanjutkan, tapi

89 | P E N J A S O R K E S M I / S D
pesilat diberikan binaan. Apabila terulang lagi pesilat akan dihitung dan
diberikan 1 (satu) kali untuk 1 (satu) jenis pelanggaran ringan.14

I. Hukuman
Untuk memberikan suatu hukuman,seorang wait melalui beberapa tahapan.
1. Teguran
a. Diberikan apabilal pesilat melakukan pelanggaran ringan yang diulangi dalam
babak yang sama steleah melalui 1 (satu) kali pembinaan.
b. Teguran dapat diberikan langsung apabilal pesialt melakukan pealnggaran berat
yang tidak menyebabkan lawan cedera.

2. Peringatan
Peringatan berlaku untuk seluruh babak pada pelanggaran berat terdiri atas :
a. Peringatan 1
Diberikan bila pesilat :
1. Melakukan pelanggaran berat yang mengakibatkan kecederaan kepada pihak
lawan.
2. Mendapat teguran yang ketiga akibat pelanggaran ringan.
b. Peringatan II
Diberikan bila pesilat kembali melakukan satu lagi pelanggaran berat setelah
peringatan I.
c. Peringatan III
Diberikan bila pesilat kembali mendapat hukuman peringatan setelah peringatan
II dan langsung dinyatakan diskualifikasi.

3. Diskualifikasi
Diberikan bila pesilat :
a. Mendapat peringatan setelah peringatan II.
b. Melakukan pelanggaran berat yang didorong oleh unsure-unsur kesengajaan dan
bertentangan dengan norma sportivitas.

14
Setyo, Erwin,Pencak Silat(Yogyakarta:Pustaka Baru Press,2015),hlm 78-85

90 | P E N J A S O R K E S M I / S D
c. Melakukan pelanggaran berat dengan hukuman peringatan I atau teguran I,
namun lawan cedera dan tidak dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan
dokter pertandingan.
d. Setelah penimbangan 15 menit sebelum pertandingan, berat badannya tidak
sesuai dengan kelas yang diikuti.
e. Pesilat terkean doping
Pesilat yang gagal dalam tes doping akan didiskualifikasikan . medali, sertifikat,
dan segala jenis penghargaan harus dikembalikan kepada panitia penyelenggara.
f. Pesilat tidak dapat menunjukkan surat keterangan sehat sebelum pertadningan
(untuk seluruh kategori) dimulai.

4. Penilaian
Ketentuan nilai pada penilaian adalah :
a. Nilai Prestasi Teknik
Nilai 1 serangan dengan tangan yang masuk pada sasaran tanpa berhalang.
Nilai 1+1 berhasil menggagalkan serangan lawan, diikuti dengan serangan balik
dengan tangan.
Nilai 2 serangan dengan kaki yang masuk pda sasaran tanpa berhalang.
Nilai 1+2 berhasil menggagalkan serangan lawan, diikuti dengan serangan balik
dengan kaki.
Nilai 3 teknik serangan langsung yang berhasil menjatuhkan lawan.
Nilai 1+3 berhasil menanggkap serangan lawan, diikuti dengan keberhasilan
menjatuhkan lawan.
b. Nilai hukuman
Apabila pesilat mendapatkan hukuman maka akan diberikan pengurangan
nilai :
Nilai -1 (kurang 1) diberikan bila pesilat mendapat teguran.
Nilai -2 (kurang 2) diberikan bila pesilat mendapat teguran II
Nilai -5 (kurang 5) diberikan bila pesilat mendapat peringatan I

91 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Nilai -10 (kurang 10) diberikan bila pesilat mendapat pringatan II.15

15
Joko,Subroto,Dasar-dasar Pencak Silat(Pekalongan:Gunung Mas,1996), hlm 65

92 | P E N J A S O R K E S M I / S D
BAB VI

RENANG

A. Pengertian Renang
Renang adalah salah satu cabang olah raga yang dapat diajarkan kepada anak-
anak sejak berumur tingkat taman kanak-kanak,termasuk didalamnya play group sampai
dengan tingkat mahasiswa ( Kasiyo dwijowinoto 1979: 1)
Renang yang adalah olahraga melombakan kecepatan atlit renang dalam
berenang. Gaya renang yang diperlomkan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya
punggung dan gaya dada.

B. Sejarah Renang
Olahraga ini dimulai sejak abad 19 di London. Sekitar tahun 1983 hanya terdapat
6 kolam renang dikota itu. Popularitas renang terus membaik dan pada tahun 1869
beberapa asosiasi mulai muncul. Pada tahun 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan
gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia Barat.
Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan.
Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada
tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade.
Persatuan renang dunia, Federation Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada
1908. Gaya kupu-kupu yang pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada
diterima sebagai suatu gaya tersendiri pada tahun 1952.16

Popularitas kejuaraan renang sederap dengan kebangkitan olimpyade dan


tercamtum sebagai olahraga modern di Athena pada tahun 1896.Sepanjang kelembagaan
yang dapat diikuti, kota bandung yang mengawali kegiatan olahraga renang diindonesia.
Hal ini dibuktikan dengan pembangunan kolam renang Cihampelas pada tahun 1904.
Disamping itu sebelum kemerdekaan telah ada kolam renang dibeberapa kota besar
seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya.

16Asep Kurnia Nenggala, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, (Jakarta; Grafindo Media Pratama), 2006,
h.76.

93 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Dengan adanya beberapa kolam renang, antara lain Bandungsche Zhembond atau
perserikatan kolam renang Bandung pada tahun 1917. Ketika itu terdapat 7 perkumpulan
yang bernaung dibawah perserikatan tersebut, termasuk perkumpulan renang siswa-siswi
sekolah di bandung.
Menyusul berdirinya West Java Wembond pada tahun 1918, pada tahun 1927 di
JawaTimur berdiri Oost Java Zwembond (Perserikatan Renang Jawa Timur). Dua
peloncat indah Belanda mencetak prestasi pada tahun 1934. Halaman dan Van de Gron,
masing-masing sebaha sebagai juara pertama dan keduanomor papan 3 meter dan
menara. Ketika Far Eastern Games (maksudnya Olimpyade Timur Jauh)nberlansung
diManila pada tahun1934 kedua peloncat tersebut menjadi utusan Hindia Belanda.
C. Peraturan dalam Olahraga Renang
1. Peraturan Start
a. Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas,perenang
melakukan posisi start diatas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air
dengan lutut sedikit ditekut.
b. Pada nomor gaya punggung, posisi start di lakukan di dalam air dengan
badan menghdap kedinding kolom. Kedua tangan memegang pegangan
besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolom, dan
kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung
juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
c. Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk
naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan
gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba siap
diteriakkan oleh wasit start.

94 | P E N J A S O R K E S M I / S D
2. Peraturan Berenang
a. Seorang perenang yang mengganggu perenang lain dengan memotong
jalannya atau cara lain menyebabkan pelanggaran.
b. Perenang harus berada pada lintasannya masing-masing sesuai dengan
undian atau keputusan panitia.
c. Bilamana suatu pelanggaran mengancam kesempatan untuk menang bagi
peserta lain, maka ketua pertandingan berkuasa untuk memperkenalkan
peserta tersebut berlomba kembali dalam babak berikutnya.
d. Dalam semua nomor pertandingan, seorang perenang pada waktu berbalik
harus menyentuh ujung kolam. Pembalikan harus dilakukan dari dinding
dan tidak diperkenankan mengambil langkah dari dasar kolam.
e. Berdiri pada dasar kolam pada waktu pada waktu melakukan perlombaan
tidak akan menyebabkan perenang di dikualifikasi kecuali apabila dia
berjalan.
f. Seorang peserta yang melakukan perlombaan renang harus menyelesaikan
dahulu untuk dapat dinyatakan menang.
g. Dalam nomor estafet, suatu regu akan dikualifikasi apabila ada perenang
yng kakinya telah terlepas dari tempat start sebelum peseta terdahulu
menyentuh dinding, kecuali apabila perenang yang melakukan kesalahan
tadi kembali ke tempat start semula dan cukup pada dinding saja.
h. Seorang perenang harus mengakhiri perlombaan dalam lintasan yang sama
seperti pada waktu start.
D. Macam-macam Gaya Renang
Dalam renang untuk rekreasi, orang berenang dengan gaya dada, gaya punggung,
gaya bebas dan gaya kupu-kupu. Gaya renang yang dilombakan dalam perlombaan
renang adalah gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Dalam lomba
renang nomor gaya bebas, perenang dapat menggunakan berbagai macam gaya renang,
kecuali gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu. Tidak seperti halnya gaya dada,
gaya punggung, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional tidak mengatur
teknik yang digunakan dalam nomor renang gaya bebas. Walaupun demikian, hampir

95 | P E N J A S O R K E S M I / S D
semua perenang berenang dengan gaya krol, sehingga gaya krol (front crawl) digunakan
hampir secara universal oleh perenang dalam nomor renang gaya bebas.
1. Gaya Bebas

Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air.
Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan
mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas
dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air.
Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring
dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih
untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas
merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.

Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar
tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang
bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas
bisa di gunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.

a. Posisi Badan

a) Dahi dan telinga jangan sampai berada di atas permukaan air

96 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b) Punggung dan pantat sedikit berada di atas permukaan air

c) Otot – otot perut dan leher rilek.

b. Gerakan Kaki

a) Gerakan kaki dimulai dari pangkal paha sampai dengan ujung jari

b) Pada waktu gerakan kaki ke bawah harus disertai cambukan dari pergelangan
kaki.

c) Gerakan kaki ke atas dilakukan lemas (rilek) jangan sampai keluar dari
permukaan air.

d) Gerakan kaki ke atas dan ke bawah dilakukan secara bergantian.

c. Gerakan Tangan

97 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Gerakan tangan gaya bebas dibagi menjadi 3 tahap yaitu :

a) Gerakan menarik (pull)

Dari posisi lurus ke depan, lengan ditarik silang di bawah dada dengan siku
dibengkokkan.

b) Gerakan mendorong (push)

Setelah siku mencapai bidang vertical bahu, dilanjutkan dengan mendorong


sampai lengan lurus ke belakang.

c) Istirahat (Recovery)

Setelah gerakan mendorong selesai dan tangan lurus ke belakang dilanjutkan


dengan mengangkat siku keluar dari air diikuti lengan bawah dan jari – jari secara rileks
digeser ke depan permukaan air kemudian jari – jari dimasukkan ke dalam air.

d. Pengambilan Nafas

e. Koordinasi Gerakan

98 | P E N J A S O R K E S M I / S D
2. Gaya Dada

penggambaran gaya dada

Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi
tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau
gaya katak (gaya kodok) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan
air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua
belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan.
Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju
lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga
disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah
satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

99 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di
antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional, perenang
gaya dada adalah perenang yang paling lambat.

a. Gerakan Kaki

a) Kaki ditekuk (dengkul dibengkokkan/ditekuk)

b) Kemudian tendangkan/luruskan kaki dengan posisi kedua kaki terbuka (kaki kiri
dan kaki kanan saling berjauhan)

c) Masih dalam posisi kaki lurus, kemudian kaki dirapatkan (sampai telapak kaki kiri
dan kanan agak bersentuhan ..ini akan menambah daya dorong)

b. Gerakan Tangan

a) Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan saling bertemu
& menempel)

b) Kemudian tarik tangan ke samping kanan dan kiri, tetapi tidak perlu terlalu ke
samping (cukup tarik ke samping selebar bahu dan selebihnya tarik ke bawah)

c) Luruskan tangan kembali.

c. Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas

a) Gerakan tangan dan kaki dilakukan bergantian.

b) Pengambilan nafas dilakukan ketika gerakan tangan ke samping kiri dan kanan,
kemudian kepala mendongak ke atas sambil mengambil nafas.

100 | P E N J A S O R K E S M I / S D
3. Gaya Punggung

penggambaran gaya punggung

Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung


menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang mudah
mengambil napas. Namun perenang hanya dapat melihat atas dan tidak bisa melihat ke
depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan
menghitung jumlah gerakan.

Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas,
namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara
bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung
berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau
hidung.

Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, dan
gaya kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung
melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua
belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah
lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.

a. Gerakan Kaki

a) Kaki kanan dan kiri digerakkan naik turun secara bergantian (seperti orang yang
sedang berjalan /seperti gaya bebas tetapi dengan posisi wajah menghadap ke
atas)

101 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b) Kaki digerakkan bergantian dengan cukup cepat agar arah renang Anda tidak
melenceng/berbelok

b. Gerakan Tangan

a) Posisi awal satu tangan lurus di atas kepala

b) Kemudian langsung mengayuh ke belakang menuju pinggang

c) Kemudian angkat keluar dari permukaan air dan kembalikan ke posisi awal

c. Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas

Kaki terus bergerak seperti pada point a di atas. Dengan gaya ini, tidak akan ada
masalah kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.

Mungkin yang jadi masalah adalah apakah kita sudah sampai ujung kolam atau
belum, karena kita tidak bisa melihatnya (mata kita menghadap ke atas). Hal ini bisa
diatasi dengan menghitung gerakan tangan.

Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno.
Pertama kali diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya
renang tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas.

4. Gaya Kupu-kupu

penggambaran gaya kupu-kupu

Gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah salah satu gaya berenang dengan
posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan

102 | P E N J A S O R K E S M I / S D
ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua
belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor
ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum
kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.

Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya berenang paling
baru. Berbeda dari renang gaya lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu
perlu waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki.

Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari
perenang. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan
secara bersamaan. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari
perenang gaya bebas. Dibandingkan dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya kupu-
kupu tidak dapat menutupi teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan tenaga yang
lebih besar.

a. Gerakan Kaki

a) Posisi awal, kaki dan paha dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Juga
kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya.

b) Kemudian gerakkan kedua kaki secara bersamaan sedikit ke atas permukaan air

c) Kemudian jatuhkan ke dua kaki secara bersamaan ke bawah, sehingga


memunculkan dorongan ke depan. Dan pinggul akan terdorong dan naik ke depan.

b. Gerakan Tangan

a) Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan berdekatan,
tapi tidak perlu menempel satu dengan yang lainnya)

b) Kemudian tarik kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Terus tarik sampai ke
belakang.

c) Kemudian angkat kedua tangan secara bersamaan keluar dari permukaan air dan
ayunkan kembali depan.

103 | P E N J A S O R K E S M I / S D
c. Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas

Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua tangan ke
bawah secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah inilah saat kita sedikit
menaikkan kepala ke atas untuk mengambil nafas. Gerakan kaki dan tangan dilakukan
bergantian.17

D. Fasilitas dan Peralatan

1. Kolam Renang

a. Panjang kolam renag 50 meter dan lebarnya 21 meter.


b. Dinding harus vertical dan sejajar.
c. Banyaknya lintasan adalah 8 dan masing-masing lintasan lebarnya 2,5 meter.
d. Kedalaman air minimum 1,80 meter untuk perlombaan. Suhu air berkisar antara (23-
25)o Celsius.
e. Tempat Start tidak boleh licin dan kemiringannya tidak boleh lebih darih 10 derajat.
f. Garis-garis tanda lintasan dapat di buat di dasar kolam untuk memberi petunjuk pada
perenang.

17 Irwansyah, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, (Jakarta: Grafindo Media Pratama), 2006, h. 78-96.

104 | P E N J A S O R K E S M I / S D
2. Lintasan

Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar
lintasan pertama dan lintasan terakhir.Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali
lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.

Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali
yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat
berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau
untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan
5.

Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak


penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan
paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di
lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan). Perenang-perenang dengan catatan waktu di
bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

3. Pengukur waktu

Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh


pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini
hanya 1 cm. Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan
finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American
Games1967 di Winnipeg, Kanada.

4. Balok start

Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol
start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat
dari balok start.

105 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok
start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start
tidak melebihi 10°.

E. Manfaat Berenang

1. Membentuk otot

Saat berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh,


mulai dari kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota
gerak bawah, dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi
lebih besar karena harus ‘melawan’ massa air yang mampu menguatkan dan melenturkan
otot-otot tubuh. Dan juga akan terjadi gerakan otot yang dinamis dan oto akan bekerja
terus menerus. Hal ini kan membuat serabut otot bertambah banyak dan bertambah kuat.
Sehingga otot – otot tubuh akan kelihatan lebih berisi atau padat.18

2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru

Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan
dan kaki, dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru.
Artinya, berenang dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.

3. Menambah tinggi badan

Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi (bagi
yang masih dalam pertumbuhan tentunya).

4. Melatih pernafasan

Sangat dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk berenang karena
sistem crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan kita menjadi lebih
sehat, lancar, dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang.

18 Aisya Husen, Mengenal Olahraga Renang, (Jakarta Timur: PT Balai Pustaka Persero, 2012, h. 24-25.

106 | P E N J A S O R K E S M I / S D
5. Membakar kalori lebih banyak

Saat berenang, tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis
energi yang dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif
membakar sekitar 24% kalori tubuh.

6. Self safety

Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal
yang tidak diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air (jatuh ke laut dll).

7. Menghilangkan stres.

Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks.
Gerakan berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan
hormon endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun
bebas gerah.

107 | P E N J A S O R K E S M I / S D
BAB VII
PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Pengertian Pendidikan Kesehatan


Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan. secara umum adalah segala upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat, sehingga
mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan atau promosi kesehatan. Dan batasan
ini tersirat unsure-unsur input (sasaran dan pendidik dari pendidikan), proses (upaya yang direncanakan
untuk mempengaruhi orang lain) dan output (melakukan apa yang diharapkan). Hasil yang diharapkan
dari suatu promosi atau pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau perilaku untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif oleh sasaran dari promosi kesehatan.

B. Tujuan Pendidikan Kesehatan


Pendidikan kesehatan mempengaruhi 3 faktor penyebab terbentuknya perilaku tersebut
Green dalam (Notoadmojo, 2012) yaitu :

a. Pendidikan kesehatan dalam faktor-faktor predisposisi


Pendidikan kesehatan bertujuan untuk mengunggah kesadaran, memberikan atau
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan dan penigkatan kesehatan
bagi dirinya sendiri, keluarganya maupun masyarakatnya. Disamping itu, dalam konteks
pendidikan kesehatan juga memberikan pengertian tentang tradisi, kepercayaan
masyarakat dan sebagainya, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan
kesehatan. Bentuk pendidikan ini dilakukan dengan penyuluhan kesehatan, pameran
kesehatan, iklan-iklan layanan kesehatan, billboard, dan sebagainya.

19

b. Pendidikan kesehatan dalam faktor-faktor enabling (penguat)

19
Sujiono, Yuliani Nurani, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta: PT Mancana Jaya Cemerlang, 2009),
hlm. 54.

108 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Bentuk pendidikan kesehatan ini dilakukan agar masyarakat dapat
memberdayakan masyarakat agar mampu mengadakan sarana dan prasarana kesehatan
dengan cara memberikan kemampuan dengan cara bantuan teknik, memberikan arahan,
dan cara-cara mencari dana untuk pengadaan sarana dan prasarana.

c. Pendidikan kesehatan dalam faktor reinforcing (pemungkin)


Pendidikan kesehatan pada faktor ini bermaksud untuk mengadakan pelatihan
bagi tokoh agama, tokoh masyarakat, dan petugas kesehatan 16 sendiri dengan tujuan
agar sikap dan perilaku petugas dapat menjadi teladan, contoh atau acuan bagi
masyarakat tentang hidup sehat.

C. Prinsip – prinsip Pendidikan Kesehatan


Pendidikan kesehatan itu penting untuk menunjang program-program kesehatan yang lain. Akan
tetapi program-program pelayanan kesehatan kurang melibatkan pendidikan kesehatan. Pendidikan
kesehatan itu tidak segera membawa manfaat bagi masyarakat dan yang mudah dilihat atau diukur, karena
pendidikan merupakan behavioral investmen jangka panjang.

Pengetahuankesehatan akan berpengaruh kepada perilaku sebagai hasil jangka menengah dari
pendidikan kesehatan. Selanjutnya perilaku kesehatan akan berpengaruh pada meningkatnya indikator
kesehatan masyarakat sebagai keluaran pendidikan kesehatan.

D. Peran Pendidikan Kesehatan

Lingkungan yang mempunyai andil yang paling besar terhadap kesehatan. Kemudian berturut
disusul oleh perilaku pelayanan kesehatan. Peranan pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi
faktor perilaku sehingga perilaku individu, kelompok atau masyarakat sesuai dengan nilai kesehatan.
Dengan kata lain, pendidikan kesehatan adalah suatu usaha untuk menyediakan kondisi psikologis dan
sasaran agar mereka bererilaku sesuai dengan tuntunan nilai-nilai kesehatan.

Persoalan proses adalah mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan kemampuan pada diri
subjek belajar. Keluaran adalah hasil belajar itu sendiri, yaitu berapa kemampuan atau perubahan perilaku
dari subjek perilaku.

109 | P E N J A S O R K E S M I / S D
E. Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan
dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh
(komprehensif) dan terpadu (integrative) melalui program pendidikan dan penyuluhan kesehatan. UKS
adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang sesuia beban tugas puskesmas yang di tujukan kepada
sekolah-sekolah. Untuk optimalisasi program UKS perlu ditingkatkan peran serta peserta didik sebagai
subjek dan bukan hanya objek. Dengan UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku
hidup sehat pada dirinya sendiri dan mampu menolong orang lain. Dari pengertian ini maka UKS dikenal
pula dengan child to child programe. Program dari anak, oleh anak, dan untuk anak untuk menciptakan
anak yang berkualitas.20

F. Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah

Nemir mengelompokkan usaha kesehatan sekolah menjadi 3 kegiatan pokok, yaitu:


1. Pendidikan kesehatan sekolah
a. Kegiatan intra kurikuler, maksudnya adalah pendidikan kesehatan merupakan
bagian dari kurikulum sekolah, dapat berupa mata pelajaran yang berdiri sendiri seperti
mata pelajaran ilmu kesehatan atau disisipkan dalam ilmu-ilmu laen seperti olah raga dan
kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan sebagainya.
b. Kegiatan ekstra kurikuler, maksudnya adalah pendidikan kesehatan yang di
masukan dalam kegiatan-kegiatan ekstarakulikuler dalam rangka menanamkan prilaku
sehat peserta didik.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat berupa :
a. Penyuluhan kesehatan dari petugas puskesmas yang berkaitan dengan :
1) Higien personal yang meliputi pemeliharaan gigi, dan mulut, kebersihan
kulit dan kuku, mata, telinga dan sebagainya.
2) Lomba poster sehat
3) Perlombaan kebersihan kelas
2. Pemeliharaan kesehatan sekolah

20
Effendy, Nasrul. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Jakarta : EGC, 1998), hlm 21.

110 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Pemeliharaan kesehatan sekolah, di maksudkan untuk memelihara ,
meningkatkan, dan menemukan secara dini gangguan kesehatan yag mungkin terjadi
terhadap peserta didik maupun gurunya.
Pemeliharaan kesehatan di sekolah di lakukan oleh petugas pusekesmas yang
merupakan tim yang di bentuk di bawah coordinator UKS yang terdiri dari dokter,
perawat, juru imunisasi dan sebagainya. Dan untuk koordinasi untuk tingkat kecamatan
di bentuk tim Pembina usaha kesehatan sekolah (TPUKS). Kegitan-kegiatan yang di
lakukan adalah :
a. Pemeriksaan kesehatan, yang meliputi gigi dan mulut, mata telingan dan
tenggorokan, kulit dan rambut dsb
b. Pemeriksaan perkembangan kecerdasan
c. Pemberian imunisasi
d. Penemuan kasus-kasus dini yang mungkin terjad
e. Pengobatan sederhana
f. Pertolongan pertama
Rujukan bila menemukan kasus yang tidak dapat di tanggulangi di sekolah termasuk juga adalah
pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan guru.

111 | P E N J A S O R K E S M I / S D
BAB VIII

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN GERAK

A. Perkembangan dan Pertumbuhan Gerak

Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu yang selalu tumbuh dan berkembang sejak
konsepsi sampai berakhirnya masa remaja.Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa.Anak
menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan pertumbuhan yang seuai dengan usianya.Pertumbuhan
adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya
ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseliruhan, sehingga dapat di ukur dengan satuan
panjang dan berat.

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih komplek dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian.Pertumbuhan terjadi secara stimulant dengan perkembanagan.Berbeda dengan
pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan
organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan neuromuskuler, kemampun bicara, emosi,
dan sosialisasi.Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.

1. CIRI-CIRI FASE PERKEMBANGAN

Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri
tersebut adalah sebagai berikut:

a. Perkembangan menimbulkan perubahan.

Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan.Setiap pertumbuhan


disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembanagan intelegensia pada seorang
anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.

b. Pertumbuhan dan perkembanagan pada tahap awal menentukan perkembangan


selanjutnya

112 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembanagan sebelum ia
melewati tahap sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan
sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak ajan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan
bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu
perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan
selanjutnya.

c. pertumbuhan dan perkembanagan mempeunyai kecepatan yang berbeda

Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-


beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan
perkembangan pada masing-masing anak

d. perkembanagan berkolerasi dengan pertumbuhan

Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembanganpun demikian, terjadi


peningktan mental, memori, daya nalar, asosiasi an lain-lain. Anak sehat, bertambah
umur, bertambah berat dan tinggi badanya serta bertambah kepandaiannnya.

e. perkembangan memiliki tahap yang berurutan

Tahap perkembanagn seorang anak mengikuti pola yang teratur dam


berurutan.Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak lebih dahulu
mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu
berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.

2. Tahap-tahap perkembangan manusia

Perkembangan gerak terjadi pada 4 fase ialah fase oroh, fase bayi, fase pra
sekolah, dan fase sekolah. Adapun karakteristik atau sifatnya masing-masing sebagai
berikut:

113 | P E N J A S O R K E S M I / S D
1). Fase sebelum kelahiran (pra bayi 0-9 bulan dalam kandungan)

Pada masa ketika proses pembuahan sperma mambuahi sel telur,dan


perkembangan janin sealama 9 bulan.

2). Fase bayi ( 0-2 tahun)

Pada masa awal ketika awal kelahiran hingga usia 2 tahun. Dimana pada masa ini
anak sudah mulai belajar menggerak-gerakkan tubuhnya dan juga sudah mulai belajar
meniru, merangkak, berguling, duduk, berjalan. Perkembangan fisik pada masa ini sangat
berkembang dengan cepat.

114 | P E N J A S O R K E S M I / S D
3). Masa anak-anak (2-5 tahun)

Dimana pada masa ini anak sudah mulai belajar menggerak-gerakkan tubuhnya
dan juga sudah mulai belajar meniru, merangkak, berguling, berjalan, melompat, memanjat
dan sebagainya.

pada masa ini sudah mulai susah untuk dikontrol karena tidak lagi bersandar pada
lingkungannya. Dalam usia ini tumbuh kembang anak berjalan lambat, namun sudah
memiliki beberapa ketrampilan yang lebih baik lagi.

3). Masa akhir anak-anak (6-11 tahun)

115 | P E N J A S O R K E S M I / S D
4). Masa remaja perempuan (11\12-18 tahun)

6). Masa remaja laki-laki (11\12-21 tahun)

7). Masa dewasa awal (21-40 tahun)

Masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir,


dan bagi banayak orang masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara
akrab, memulai keluaraga,dan mengauh anak-anak.

8). Masa dewasa madya (40-60 tahun)

Masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial,
seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu dan berkomitmen, dewasa dan
mencapai serta mencapai kepuasan dalam berkarir.

9). Masa lanjut usia (tua, 60 tahun seterusnya)

Masa dimana kondisi mengalami penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan


dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pension, dan penyesuaian diri dengan
peran ssosial baru.

3. Karakteristik Perkembangan Fisik dan Gerak :

a. Anak laki;laki dan perempuan memiliki tinggi badan sekitar 44 sampai 60 inci (111,8-
152,4 cm) dan memiliki berat badan 44 sampai 90 pounds (20.0-40.8 kg)

116 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b. Pertumbuhan melambat, terutama dari usia 8 hingga terakhir dari periode ini. Ada saat
pertumubuhan melambat tetapi masih ada kenaikan-kenaikan, tidak seperti keuntungan
kecepatan penambahan tinggi dan berat selama masa pra-sekolah.

c. Tubuh mulai bertambah tinggi, dalam satu tahun tingginya bertambah dari 2 sampai 3
inci (5.1-7.6 cm) dan dalam satu tahun berat badan bertambah dari 3 sampai 6 pounds
(1.4-2.7 kg).

d. Cephalocaudal (dari kepala ke kaki) dan proximodistal (pusat ke batas luar) prinsip-
prinsip dari perkembangan di mana pada kenyataannya otototot yang besar dari tubuh itu
lebih cepat perkembangannya dibanding otot-otot yang kecil.

e. Anak perempuan secara umum sekitar satu tahun di depan anak laki-laki di dalam
perkembangan fisiologis, dan membedakan minat mulai muncul pada akhir periode ini.

f. Pilihan tangan adalah sekitar 85 persen lebih menyukai tangan kanan dengan dibentuk
kuat dan sekitar 15 persen yang lebih menyukai tangan kiri.

g. Waktu untuk bereaksi melambat, menyebabkan kesukaran mata menyampaikan dan


memandang koordinasi kaki pada awal periode ini. Pada akhirnya mereka secara umum
lebih mapan.

h. Anak laki-laki dan anak perempuan adalah keduanya penuh dengan energi tetapi sering
kali rendah dalam menguasai daya tahan, mengukur daya tahan dan mudah lelah.
Kemampuan reaksi pada latihan bagaimanapun sangat besar.

i. Mekanisme-mekanisme perceptual visual secara penuh dibentuk/mapan pada akhir


periode ini.

j. Anak-anak memiliki penglihatan jauh selama periode ini dan secara umum tidak siap
bagi periode untuk pekerjaan yang dekat

k. Kemampuan-kemampuan gerakan yang paling pokok mempunyai potensi menjadi baik


digambarkan oleh permulaan dari periode ini.

117 | P E N J A S O R K E S M I / S D
l. Keterampilan-keterampilan dasar penting bagi keberhasilan permainan menjadi modal
untuk dikembangkan.

m. Aktivitas yang yang melibatkan mata dan anggota tubuh- anggota tubuh lain
berkembang pelan-pelan. Aktivitas seperti itu seperti memvoly atau membentur bola
yang di berdirikan dan melempar memerlukan praktek yang cukup yang
mempertimbangkan untuk penguasaan.

n. Periode ini menandai suatu transisi dari kemampuan-kemampuan gerak dasar murni ke
penetapan ketrampilan-ketrampilan gerak transisi dalam kepemimpinan permainan dan
ketrampilanketrampilan atletis.

B. KETRAMPILAN GERAK DASAR

1.Gerak lokomotor
Gerak lokomotor adalah gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke
tempat yang lain. Macam-macam gerak lokomotor, yaitu : lari, lompat, loncat,
leaping, jingkat, menderap, sliding, skiping,rolling,dan memanjat.
a. Berjalan
Berjalan adalah aktivitas gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke
tempat yang lain, pada saat kaki melakukan pergantian langkah salah satu kaki
tetap menumpu pada dasar pijakan. Dengan konsep di atas, berjalan dapat

dilakukan dengan kaki, dengan tangan, dengan kaki dan tangan, dengan tubuh;
demikian juga arahnya, ke depan dan ke belakang, ke samping kiri dan kanan,
dalam hal usaha, bisa cepat, lambat, keras, perlahan, terhenti-henti,
berkelanjutan; dalam hal keterhubungan, bisa di sekitar ruangan, di sekitar
teman sendiri, melintasi atau melangkahi alat, dsb.

118 | P E N J A S O R K E S M I / S D
b. Berlari
Berlari adalah aktivitas gerak memindahkan tubuh dari satu tempat ke
tempat yang lain, pada saat kaki melakukan pergantian langkah badan dalam
keadaan melayang di udara. Aplikasikan konsep-konsep di atas, sesuai dengan
tema berlari.

c. Berjingkat
Berjingkat adalah aktivitas memindahkan tubuh dari satu tempat ke
tempat yang lain dengan menggunakan satu kaki, menumpu dan mendarat
menggunakan satu kaki, sedangkan satu kaki yang lain ditekuk pada bagian
lutut sehingga tidak menyentuh tanah. Keterampilan berjingkat selain sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari juga sering digunakan dalam aktivitas
motorik pada beberapa cabang olahraga seperti lompat jangkit, sepak bola,
bola voli dan bola basket.

119 | P E N J A S O R K E S M I / S D
d. Meloncat
Meloncat adalah gerakan memindahkan tubuh dengan menggunakan
dua atau satu kaki tumpu dari satu ketinggian dan mendarat tidak harus
menggunakan kaki.

e. Menderap
Menderap atau mencongkang adalah gerakan berjalan dipadukan
dengan lompat (leaping), arah dapat ke depan maupun ke belakang. Gerakan
ini seperti kuda pada saat berlari kencang (menderap), tetapi hanya dilakukan
dengan menggunakan dua kaki.

f. Merayap
Merayap adalah gerakan yang dilakukan dengan posisi tubuh telungkup
di atas permukaan, tangan dan kaki kiri atau kanan digerakkan maju secara
bersama-sama, kemudian kaki mendorong tubuh ke depan, dan kepala sedikit
diangkat untuk melihat ke depan.

120 | P E N J A S O R K E S M I / S D
g. Memanjat
Memanjat adalah gerakan ke atas atau ke bawah dengan menggunakan
kedua tangan dan kaki. Biasanya anggota tubuh bagian atas sebagai alat
kontrol utama agar tidak jatuh.

2.Gerak Nonlokomotor
Gerakan non lokomotor adalah aktivitas yang menggerakkan anggota
tubuh pada porosnya dan pelaku tidak pindah tempat. Bentuk-bentuk gerak
nonlokomotor, yaitu menghindar, meregangkan otot, memutar dan berputar,
mengayunkan kaki, bergantung, menarik, dan yang terakhir adalah mendorong.
a. Latihan Menghindar
Latihan menghindar sangat berguna dalam berbagai permainan maupun
olahraga. Menghindar dapat berupa menghindari benda maupun kawan atau
lawan bermain.
b. Latihan peregangan
Latihan peregangan adalah latihan mengulur otot tubuh, dengan jalan
melakukan fleksi atau ektensi atau dengan cara yang lain. Prinsip dasar yang

121 | P E N J A S O R K E S M I / S D
harus dipegang adalah cara mengulur dimulai dengan uluran yang paling ringan
kemudian makin lama-makin berat sampai hitungan delapan.
c. Memutar (meliuk) dan Berputar
Anak-anak perlu diajarkan bagaimana meliukkan tubuh kurang dari 180-
200 derajat dan memutar tubuh 360 derajat. Gerakan ini berguna untuk
meningkatkan keseimbangan statis atau kesadaran vestibular.
d. Bergantung
Bergantung adalah aktivitas menahan berat badan dengan jalan tangan
memegang palang atau tali. Meskipun sudah memasuki usia SMP, tidak semua
anak dapat melakukan bergantung mengangkat tubuh (pull-up), sehingga untuk
mereka cukup belajar menggantung dengan jalan tangan memegang palang
atau pada tali.
e. Menarik dan mendorong
Menarik adalah gerakan menggunakan tenaga terhadap obyek atau
orang lain agar obyek atau orang yang jaraknya jauh si penarik menjadi dekat
dengan tubuh penarik.

3.Gerak Manipulasi
Gerakan manipulatif adalah keterampilan motorik yang melibatkan
penguasaan terhadap objek di luar tubuh oleh tubuh atau bagian tubuh. Dilihat
dari jenisnya, keterampilan manipulatif dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
Menjauhkan objek: melempar, memukul, menendang.
Menambah penguasaan: menangkap, mengumpulkan, mengambil.
Bergerak bersama: membawa, memantul-mantulkan (dribbling).

122 | P E N J A S O R K E S M I / S D
a. Menggelindingkan benda
Menggelindingkan benda dapat berupa benda bulat seperti bola, atau
benda yang berbentuk lingkaran, seperti cakram, ban sepeda dan sebagainya.
Guru harus memilih benda-benda tersebut yang berat dan ukurannya sesuai
dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan motoriknya.

b. Melempar
Melempar merupakan gerak manupulatif untuk menjauhkan obyek dari
tubuh dengan menggunakan satu atau dua tangan.

c. Menangkap
Menangkap adalah keterampilan gerak dasar manipulatif untuk
menghentikan momentum suatu obyek dengan menggunakan tangan.
Menangkap biasanya dipengaruhi oleh kemampuan visual untuk mengikuti
gerakan obyek.

123 | P E N J A S O R K E S M I / S D
d. Menendang
Menendang adalah keterampilan gerak manipulatif di mana kaki
digunakan untuk memukul obyek. Latihan menendang dapat dilakukan dengan
dua bentuk, yaitu menendang obyek yang ada di tanah, dan menendang obyek
dengan cara voli (obyek masih berada di udara).

e. Menggiring
Menggiring bola adalah keterampilan gerak manipulatif yang
menggunakan koordinasi antara mata-kaki dan mata-tangan untuk membawa
bola dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam permainan sepak bola
menggiring bola dilakukan dengan menggunakan kaki, sedangkan dalam
permainan bola basket menggiring bola dilakukan dengan menggunakan
tangan dengan jalan bola dipantul-pantulkan ke lantai.

124 | P E N J A S O R K E S M I / S D
f. Memukul
Memukul adalah suatu aksi menggunakan satu atau dua tangan atau
suatu alat untuk mendorong (memberikan daya pada) suatu obyek. Anak-anak
kelas satu dan dua masih sulit memukul benda bergerak, dan memukul
menggunakan tongkat yang bulat, karena kesadaran visualnya masih rendah.
Untuk melatih keterampilan memukul sebaiknya menggunakan alat pemukul
yang pipih dengan permukaan untuk memukul lebar, sedangkan bola yang
digunakan sebaiknya bola yang ringan.

C. BELAJAR GERAK

Apakah yang dimaksud belajar gerak? Definisi belajar gerak menurut Schmidt (1991)
adalah “ serangkaian proses yang dihubungkan dengan latihan atau pengalaman yang
mengarah kepada perubahan-perubaha yang relative menetap dalam kemampuan seseorang
untuk menampilkan gerakan-gerakan yang terampil”.
Pada dasarnya definisi Schmidt di atas mengandung 3 (tiga) aspek penting, yakni (1)
belajar merupakan pengaruh latihan atau pengalaman.Perkembangan kemampuan memang
bisa berkembang tanpa dilatih.Kemampuan tersebut berkembang misalnya, karena pengaruh
kematangan dan pertumbuhan.Contoh keterampilan berlari. Tanpa dilatih dalam arti
sebenarnya , kemampuan berlari tetap akan berkembang karena adanya pengaruh
kematangan. Siapapun anaknya normal pasti akan mengusai keterampilan berlari tanpa
berlatih, tetapi perlu ditanyakan sampai dimanakan kemampuan prestasi berlarinya?. (2)
belajar tidak langsung termati. Ketika latihan erlangsung terjadi banyak perubahan dalam
system saraf pusat.Perubahan tersebut terjadi karena penganyaman berbagai kemampuan dan
pengalaman gerak dalam situasi memori dalam otak. Proses inilah yang memantapkan
perubahan yang terjadi agar relative menetap. (3) perubahan yang terjadi relative melekat.
125 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Banyak perubahan dalam penampilan terjadi oleh sebab lain yang sifatnya hanya sementara,
misalnya oleh kelelahan, obat-obatan atau kondisi lingkungan.
Perubahan dalam diri individu yang bersifat sementara di ibaratkan sebagai air. Air akan
mendidih jika dipanaskan, sehingga bentuknya berubah pada saat itu. Tetapi ketika air dingin
kembali, maka ujudnya akan kembali menjadi air yang tenang seperti semula. Proses belajar
akan merubahnya menjadi orang yang benar-benar baru. Luarnya tetap sama, tetapi
kemampuannya sudah berubah. Mengukur pembelajaran gerak.
Gagasan bahwa pembelajaran gerak tidak di ukur, tidak dapat diamati menimbulkan
pertanyaan tentang bagaimanakah kemajuan pembelajaran itu dapat di ukur? Jalan yang
dapat ditempuh untuk menghindari hal-hal yang demikian adalah “ mengetahui hakikat dan
pola perkembangan hasil belajar. Hal ini meliputi seperti berikut ini:(a).Turun Naiknya
Perkembangan Belajar. (b) Sifat pengaruh latihan.

Fase Belajar Gerak Untuk menguasai suatu keterampilan gerak, seorang harus melalui
beberapa tahapan belajar gerak, secara sistematik terjadi perubahan kemampuan dalam
penguasaan keterampilan gerak akibat adanya proses belajar gerak (motor learning). Adapun
fase belajar gerak Fitts dalam Adam (19910) dan hal yang sama Abernethy (2013)
menyebutnya dengan fase perubahan yang terjadi dari keterampilan motorik (stages in the
acquisition of motor skill) yaitu ; fase kognitif ferbal (verbal-cognitive phase), fase assosiatif
(associative phase), dan fase otonom (autonomous phase).

Fase belajar gerak terbagi menjadi 3:


a). Fase kognitif
merupakan fase awal dalam proses belajar gerak. Proses belajar diawali dengan
aktif berfikir tentang gerakan yang akan dipelajari, orang yang belajar (pebelajar)
berusaha mengetahui dan memahami gerakan dari informasi yang diberikan kepadanya.
Informasi dapat bersifat verbal atau bersifat visual.Informasi yang ditangkap oleh indera
kemudian diproses dalam mekanisme perseptual.Mekanisme perseptual berfungsi untuk
menangkap makna informasi, dari fungsi ini pebelajar dapat memperoleh gambaran
tentang gerakan yang dipebelajari.Selanjutnya setelah memperoleh gambaran tentang
gerakan, maka gambaran gerakan tersebut diproses lagi ke dalam mekanisme

126 | P E N J A S O R K E S M I / S D
pengambilan keputusan untuk melakukan gerakan.Aktivitas penampilan utama dalam
fase ini adalah memikirkan dan merencanakan strategi gerak (cognition).Instruksi yang
secara signifikan dapat membantu pada fase ini berupa instruksi verbal dan demonstrasi
yang baik.Dalam fase ini pebelajar melakukan gerakan melalui coba dan coba (trial and
error).Oleh karena itu, tahap kognisi oleh sebagian ahli berpendapat sebagai tahap
perencanaan. Bentuk keterampilan gerak akan segera dapat terbentuk dengan baik dalam
memori seseorang apabila proses penyajian informasi dilakukan dengan benar dan
sederhana. Prinsipnya makin sederhana bentuk keterampilan gerak yang dapat disajikan
dengan jelas akan makin cepat pula terbentuk pola gerak yang dilakukan.
b) Fase Assosiasi
ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan, dimana pebelajar sudah mampu
melakukan gerakan-gerakan dalam bentuk rangkaian yang tidak tersendat-sendat
pelaksanaannya. Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan gerakan agar menjadi lebih
baik, lebih lancar, lebih efektif maka diperlukan praktek gerak secara berulang-ulang.
Perlu untuk diperhatikan dalam rangka meningkatkan kemampuan gerakan, pebelajar
perlu tahu kesalahan yang masih diperbuatnya, baik melalui pemberitahuan orang lain
yang mengamati, merasakan gerakan yang dilakukan, atau melihat hasil rekaman
pelaksanaan gerakan. Dari diketahui kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan, maka
diperlukan perbaikan dan pembetulan gerakan tersebut sehingga akan diperoleh gerakan
yang baik dan benar. Schmidt menamakan fase asosiasi ini dengan fase gerak (Motor
phase).Oleh karena pelaksanaan keterampilan yang dilakukan masih tampak kaku.Pada
tahap ini perlu memberikan perhatian yang profesional terhadap frekuensi pengulangan,
intensitas dan tempo pengulangan.Frekuensi pengulangan merujuk pada berapa kali
seorang melakukan pengulangan gerak, baik yang dihubungkan dengan satuan berapa
kali gerak dilakukan dalam satuan waktu tertentu, maupun yang berhubungan dengan
jumlah pengulangan belajar yang dilakukan dalam satu minggu. Pengulangan ini dapat
memperkuat hubungan antara reseptor dan efektor yang secara langsung dapat
meningkatkan kualitas pola gerak yang terbentuk dalam memori
c). Fase Otonom
ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan,sehingga seseorang telah mampu
melakukan gerakan keterampilan secara otomatis. Fase ini dikatakan sebagai fase otonom

127 | P E N J A S O R K E S M I / S D
karena pebelajar mampu melakukan gerakan keterampilan tanpa terpengaruh walaupun
pada saat melakukan gerakan pebelajar harus memperhatikan hal-hal lain selain gerakan
yang dilakukan.Pada fase ini gerakan sudah demikian otomatis, untuk mengubahnya
sudah sangat sulit, untuk mengubahnya memerlukan ketekunan dan waktu yang tidak
sedikit.Untuk itulah sejak awal pebelajar sudah harus diarahkan dan selalu dilakukan
koreksi untuk melakukan gerakan-gerakan yang benar secara mekanis, agar setelah
mencapai fase otonom gerakannya benar-benar efisien.Gerakan otomatis merupakan hasil
dari latihan yang dilakukan dengan efektif.Gerakan otomatisasi dapat terjadi karena telah
terjadinya hubungan yang permanen antar reseptor dengan efektor.Gerakan otomatisasi
dalam mekanismenya tidak lagi dikoordinasikan oleh sistem syaraf pusat melainkan pada
alur singkat pada sistem syaraf otonom. Melalui tiga fase belajar gerak, kelihatan bahwa
setiap fase memperlihatkan dimulaiai dengan coba-coba, mulai dikuasai walupun masih
ada kesalahan, dan akhirnya dapat di dikuasi suatu keterampilan gerak dan dapat
menyesuaikan diri terhadap perubahan yang dialami Fitts & Posner dalam Hyuh (2011)
memberikan ilustrasi dalam bentuk

Belajar gerak keseimbangan terbagi menjadi 2:


1. gerak keseimbangan statis
Gerak keseimbangan statis adalah latihan gerak keseimbangan yang tidak
berpindah tempat.
a. Sikap kapal terbang

b. Sikap jongkok mengangkat satu kaki

128 | P E N J A S O R K E S M I / S D
2. Gerak keseimbangan dinamis
Gerak keseimbangan dinamis adalah kebalikan dari gerak keseimbangan statis,
yaitu latihan gerak keseimbangan yang berpindah tempat.

a. Berjalan diatas balok titian

b. Berjalan diatas titian tali

129 | P E N J A S O R K E S M I / S D
DAFTAR PUSTAKA

https://olahraga.pro/peraturan-permainan-bola-voli/

Syarifudin, dan Wiradihardja Sudrajat.2017. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.


Jakarta: Kemendikbud.

Winarno dkk.2013.Teknik dasar bermain boola voli. Malang: UNP.

Aji, Sukma.2016.Buku Olahraga Paling Lengkap.Pamulang :ILMU Bumi


Pamulang.
Grice, Tony.2007.Badminton Steps To Succes.Jakarta:PT RajaGrafinda Persada.

http://hamburblogspot.blogspot.com/2015/10/sarana-dan-prasarana-bola-kasti.html.

http://edyindo.blogspot.com/2014/10/teknik-dasar-permainan-bola-kasti.h

http://aqoel.blogspot.com/2012/12/sejarah-atletik-dunia-penjas.html

http://olahraga101.blogspot.com/2012/03/nomor-yang-di-perlombakan-dalam-atletik.html

http://man1802000.blogspot.com/2012/07/nomor-cabang-olaharaga-atletik.html

Sudrajat Wiradihardja dan Syarifudin, 2017,Pendidikan Jasmani, kemendikbud.

Agus Mukholid, 2007, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,Yudhistira.

http://annisatussaskiyyah.blogspot.com/2016/03/contoh--senam-ritmik.html?m.=1

Mukholid,Agus,Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan(Jakarta:Yudhistira,2007)

Setyo, Erwin. 2015. Pencak S.Yogyakarta:Pustaka Baru Press.

Joko,Subroto. 1996. Dasar-dasar Pencak Silat. Pekalongan:Gunung Mas.

Husen Aisya. 2012. Mengenal Olahraga Renang. Jakarta Timur: PT Balai Pustaka (Persero).

130 | P E N J A S O R K E S M I / S D
Irwansyah. 2006. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Grafindo Media
Pratama.

Nenggala Asep Kurnia. 2006. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Grafindo
Media Pratama.

M. Saputra yudha, Perkembangan Gearak dan Belajar Gerak, (Yogyakarta:perpustakaan FIK


2000)
Agus budhi juli hari, Priaman nuryono, Buku Penjas Orkes Kelas ,( Pusat Kurikulim dan
Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional: Jakarta 2010 )

131 | P E N J A S O R K E S M I / S D

Anda mungkin juga menyukai