Anda di halaman 1dari 66

SURAT PERJANJIAN/KONTRAK

Nomor : [_____]
Tanggal : [_____]

Untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Konstruksi

Program : [_____]
Kegiatan : [_____]
Uraian Kegiatan : Fisik
Kode Rekening : [_____]
Lokasi : [_____]
Nilai Kontrak : Rp. [diisi dengan total keseluruhan nilai kontrak]
Tahun Anggaran : [_____]

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut


“Kontrak”) dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada hari [_____] tanggal ............
bulan [_____] tahun [_____] ([_____]-[_____]-[_____]) oleh dan antara:

1. [_____], selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas
nama [_____], yang berkedudukan di [_____], berdasarkan [_____] (selanjutnya
disebut “PPK”); dan

2. [_____], Direktur, yang bertindak untuk dan atas nama PT. [_____], yang
berkedudukan di [_____], Kel. [_____], Kec. [_____], Kota Administrasi Jakarta
[_____], yang dan didirikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor [__] tanggal
[__], yang dibuat dihadapan [__], Notaris di Jakarta. Akta mana telah
memperoleh persetujuan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
berdasarkan Surat Keputusan No. [___] tanggal [___]”. Adapun perubahan
Anggaran Dasar terakhir adalah berdasarkan Akta Nomor [__] tanggal [__],
yang dibuat dihadapan [__], Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh
persetujuan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan
Surat Keputusan No. [___] tanggal [___], (selanjutnya disebut “Penyedia”).

Untuk selanjutnya, “PPK” dan “Penyedia” secara bersama-sama disebut sebagai


“Para Pihak”

MENGINGAT BAHWA:

1. PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi


sebagaimana diterangkan dalam SSUK yang terlampir dalam Kontrak ini
(selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”);

2. Penyedia dinyatakan sebagai pemenang pengadaan oleh panitia pengadaan;

1
3. Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian
profesional, personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk
menyediakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan
dalam SSUK;

4. PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk


menandatangani Kontrak ini, dan yang menandatangani mempunyai
kewenangan untuk mengikat pihak yang diwakili;

5. PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan


penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :

a. telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh


advokat;
b. menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
c. telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak
ini;dan
d. telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta
semua fakta dan kondisi yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan
menyetujui hal-hal sebagai berikut:

1. Nilai Kontrak (sebagaimana didefinisikan dalam SSUK termasuk Pajak


Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga
satuan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga adalah sebesar Rp. ...................... (..........................);

2. Apabila jenis Kontrak yang dibuat adalah Kontrak konsolidasi, Nilai Kontrak
sebagaimana disebutkan dalam Angka 1 di atas dijabarkan sebagai berikut:
a. Nama Proyek [__] di lokasi [__] bernilai sebesar Rp ................ (..........)
b. Dst.

3. Peristilahan dan ungkapan dalam Kontrak ini memiliki arti dan makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran Kontrak ini;

4. Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak


terpisahkan dari Kontrak ini:

a. Surat Perjanjian dan adendum dari surat perjanjian (apabila ada);


b. Kerangka Acuan Kerja;
c. SSKK;
d. SSUK;
e. Dokumen Penawaran;
f. Spesifikasi Khusus;
g. Spesifikasi Umum;

2
h. gambar-gambar;
i. daftar kuantitas dan harga (apabila ada); dan
j. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.

(selanjutnya disebut “Dokumen Kontrak”)

Catatan: Apabila ada, mohon ditambahkan dokumen tambahan lain sesuai dengan
kebutuhan Kontrak.

5. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan
yang menurut pertimbangan PPK secara pribadi dan mandiri tetap
memberikan perlindungan dan menjaga seluruh hak dan kepentingan PPK
selaku pihak yang memberikan Pekerjaan;

6. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam


Kontrak yang meliputi khususnya:

a. Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi


untuk PPK sesuai dengan ketentuan Kontrak; dan
b. PPK berkewajiban untuk melakukan pembayaran kepada Penyedia
sesuai dengan ketentuan Kontrak.

7. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal mulai dan
penyelesaian keseluruhan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana diatur dalam
SSKK dan SSUK.

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani


Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Penyedia


[_____] PT. [_____]
SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

[_____] [_____]
NIP. [_____] [_____]

3
Mengetahui :
KEPALA DINAS [_____]
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA,

[_____]
[_____]

Tembusan :
Asli Kesatu : [_____];
Asli Kedua : [_____];
Ketiga : [_____];
Keempat : [_____];
Kelima : [_____];
Keenam : [_____];
Ketujuh : [_____].

4
SYARAT – SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut :


Satuan Kerja : [_____]
PPK
Nama : [_____]
Alamat : [_____]
Website : [_____]
Email : [_____]
Telp/Faksimili : [_____]

Penyedia : [_____]
Nama Direktur : [_____]
Alamat : [_____]
Email : [_____]
Telp/Faksimili : [_____].

B. Wakil Sah Para Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut :


Pihak
Untuk PPK : [_____]
Untuk Penyedia : [_____]

C. Direksi Lapangan Yang ditunjuk sebagai Direksi Lapangan adalah


sebagai berikut:

1. [*]
2. [*]

D. Jenis Kontrak [Catatan: Untuk disesuaikan dengan jenis Kontrak


yang relevan]

1. Kontrak berdasarkan cara pembayaran: Harga


Satuan
2. Kontrak berdasarkan pembebanan Tahun
Anggaran: 2016 – 2017 (multi years)
3. Kontrak berdasarkan sumber pendanaan:
APBD Provinsi DKI Jakarta
4. Kontrak berdasarkan jenis Pekerjaan
Konstruksi: Pembangunan Rumah Susun

Catatan: Mohon dipilih jenis kontrak yang


digunakan.

E. Masa Kontrak Kontrak mulai berlaku sejak tanggal : [_____] s.d.


[_____].

5
F. Waktu Jangka waktu penyelesaian Pekerjaan Konstruksi
Penyelesaian adalah selambat-lambatnya sampai dengan dengan
Pekerjaan tanggal [_____]

G. Tindakan Selain dari hal-hal yag diatur dalam SSUK, tindakan


Penyedia yang lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan
Mensyaratkan tertulis PPK adalah:
Persetujuan PPK
1. Perubahan jadwal;
2. Perubahan lingkup kerja;
3. perubahan spesifikasi teknis;
4. pekerjaan tambah kurang;
5. perubahan volume pekerjaan;
6. perubahan bahan atau material, yang disertai
dengan contoh material yang diajukan oleh
Penyedia;
7. pembangunan konstruksi fisik sesuai detil
gambar pelaksanaan (shop drawings);
8. gambar “As Built”;dan
9. pembangunan konstruksi fisik berdasarkan
dokumen-dokumen yang wajib mendapatakan
persetujuan PPK sebagaimana diatur lebih lanjut
dalam SSUK.

Catatan: Apabila ada, mohon ditambahkan tindakan


yang perlu mendapatkan persetujuan PPK sesuai
dengan kebutuhan Kontrak.

H. Pelaporan Penyedia berkewajiban untuk menyampaikan


laporan-laporan/dokumen-dokumen berikut secara
periodik selama Masa Kontrak :
Dokumen Pelaksanaan

I. Masa Masa Pemeliharaan berlaku selama : [_____] Bulan


Pemeliharaan

J. Umur Konstruksi Hasil Pekerjaan memiliki umur Konstruksi : [___]


Tahun sejak tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan terakhir.

Catatan: Lama Umur Konstruksi disesuaikan


dengan jenis Pekerjaan Konstruksi.

K. Pedoman Gambar ”As built” dan pedoman pengoperasian


Pengoperasian dan perawatan harus diserahkan selambat-
dan Perawatan lambatnya: 14 (empat belas) [Hari/bulan/tahun]
[Catatan: Mohon diisi sebagaimana relevan] setelah

6
tanggal penandatanganan berita acara penyerahan
awal.

L. Batas akhir waktu Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan
penerbitan SPP SPP oleh PPK untuk pembayaran tagihan angsuran
adalah [_____] Hari terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang yang telah
disetujui, diverifikasi dan diterima oleh PPK.

M. Jaminan Jaminan Pelaksanaan adalah sebesar [_____]%


Pelaksanaan ([_____] persen dari Nilai Kontrak) [Catatan: Untuk
disesuaikan dengan proyek terkait].

N. Jaminan Jaminan Pemeliharaan / Nilai Retensi adalah


Pemeliharaan / sebesar [_____]% ([_____] persen dari Nilai
Nilai Retensi Kontrak).

[Catatan: Sebagai
pilihan dengan
Nilai Retensi,
sesuai bentuk
jaminan yang
dikehendaki untuk
proyek yang
bersangkutan]

O. Jaminan Uang Jaminan Uang Muka adalah sebesar [_____]%


Muka ([_____] persen dari Nilai Kontrak). [Catatan: Untuk
disesuaikan dengan proyek yang ada]

P. Pencairan Apabila diperlukan sesuai dengan Kontrak, Jaminan


Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah Provinsi
DKI Jakarta disertai dengan ketentuan yang berlaku.

Q. Kepemilikan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan


Dokumen dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan
sebagai berikut :

1. Penyedia hanya diperbolehkan menggunakan


salinan dokumen kontrak sebagai keperluan
bahan penunjang untuk dokumen adminsitrasi
pelelangan yang diikuti oleh Penyedia;
2. Penyedia hanya diperbolehkan menggunakan
salinan dokumen dan piranti lunak selama
tidak mengguntungkan pihak lain dan harus
seijin dari PPK;

7
R. Fasilitas PPK memberikan Gambar Awal, KAK dan Bill of
Quantities (BQ) kepada Penyedia dan akan
menyediakan fasilitas lainya yang berhubungan
dengan Pekerjaan Konstruksi selama Pekerjaan
Konstruksi berlangsung.

S. Sumber Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini


Pembiayaan dibiayai dari APBD Provinsi DKI Jakarta melalui
[__________].

T. Pembayaran Uang Pekerjaan ini diberikan uang muka sebesar [15% -


Muka 20%] dan tidak diberikan eskalasi [Catatan: Untuk
disesuaikan dengan proyek yang ada]

U. Pembayaran 1. Pembayaran prestasi Pekerjaan Konstruksi


Prestasi Pekerjaan dilakukan dengan cara : ”Persentase”
2. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan
berdasarkan Progres atau Kemajuan
Pekerjaan;
3. Dalam kontrak yang bersifat konsolidasi
maka termin pembayaran prestasi pekerjaan
akan dihitung sesuai dengan progres atau
kemajuan prestasi Pekerjaan Konstruksi pada
setiap lokasi pembangunan [masukkan nama
proyek].
4. Apabila ada, perhitungan pembayaran
prestasi pekerjaan didasarkan pada Nilai
Kontrak dikurangi dengan Nilai Retensi.
5. Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

[Catatan: Untuk disesuaikan dengan termin pembayaran yang mengacu pada


Peraturan Menteri PU, dan kebutuhan Proyek. Termin pembayaran ini harus
disesuaikan dengan Milestone yang terdapat di Lampiran SSKK. Untuk
diperhatikan bahwa apabila Kontrak yang dibuat menggunakan Retensi, maka
termin pembayaran ini hendak diperhitungkan berdasarkan Nilai Kontrak
dikurangi dengan Nilai Retensi]]

Termin Kesatu (I) :

Dibayarkan setelah prestasi Pekerjaan Konstruksi mencapai


20% dan dinyatakan dalam Berita Acara yang ditandatangani
oleh PPK dan Penyedia, dengan perincian sebagai berikut :

■ Pekerjaan yang terkena PPn


Sebesar : 20 % x Rp. ........................ = Rp. ....................

8
Angsuran yang diterima = Rp. .......................

Terbilang : “...................................................”

Termin Kedua (II) :

Dibayarkan setelah prestasi Pekerjaan Konstruksi mencapai


40% dan dinyatakan dalam Berita Acara yang ditandatangani
oleh PPK dan Penyedia, dengan perincian sebagai berikut :

■ Pekerjaan yang terkena PPn


Sebesar : 20 % x Rp. ........................ = Rp. ....................

Angsuran yang diterima = Rp. .......................

Terbilang : “...................................................”

Termin Ketiga (III) :

Dibayarkan setelah prestasi Pekerjaan Konstruksi mencapai


60% dan dinyatakan dalam Berita Acara yang ditandatangani
oleh PPK dan Penyedia, dengan perincian sebagai berikut :

■ Pekerjaan yang terkena PPn


Sebesar : 20 % x Rp. ........................ = Rp. ....................

Angsuran yang diterima = Rp. .......................

Terbilang : “...................................................”

Termin Keempat (IV) :

Dibayarkan setelah prestasi Pekerjaan Konstruksi mencapai


80% dan dinyatakan dalam Berita Acara yang ditandatangani
oleh PPK dan Penyedia, dengan perincian sebagai berikut :

■ Pekerjaan yang terkena PPn


Sebesar : 20 % x Rp. ........................ = Rp. ....................

Angsuran yang diterima = Rp. .......................

Terbilang : “...................................................”

Termin Kelima (V) :

9
Dibayarkan setelah prestasi Pekerjaan Konstruksi mencapai
90% dan dinyatakan dalam Berita Acara yang ditandatangani
oleh PPK dan Penyedia, dengan perincian sebagai berikut :

■ Pekerjaan yang terkena PPn


Sebesar : 10 % x Rp. ........................ = Rp. ....................

Angsuran yang diterima = Rp. .......................

Terbilang : “...................................................”

Termin Keenam (VI) :

Dibayarkan setelah prestasi Pekerjaan Konstruksi mencapai


100% dan dinyatakan dalam Berita Acara yang ditandatangani
oleh PPK dan Penyedia, dengan perincian sebagai berikut :

■ Pekerjaan yang terkena PPn


Sebesar : 10 % x Rp. ........................ = Rp. ....................

Angsuran yang diterima = Rp. .......................

Terbilang : “...................................................”

V. Penyesuaian Harga Untuk Penyesuaian Harga digunakan indeks yang


dikeluarkan oleh [BPS/Instansi Teknis Lainnya].
Indeks yang dipergunakan adalah indeks
(perdagangan, industri, impor, dll) sebesar
[__________]
Koefisien tetap adalah sebesar [__________]
Koefisien komponen kontrak adalah sebesar
[__________]

W. Denda Denda berdasarkan Kontrak ini adalah sebesar


1/1000 dari Nilai Kontrak per Hari.

Adapun perhitungan untuk pengenaan denda akan


diperhitungan berdasarkan jumlah hari yang
dibutuhkan oleh Penyedia untuk memenuhi,
melengkapi, menyelesaikan, serta memperbaiki
keterlambatan, kelalaian, kesalahan serta
pengabaian, yang dilakukan oleh Penyedia
berdasarkan Kontrak ini.

10
X. Batas Maksimal Batas maksimal dari Denda dalam rangka:
Denda
1. Penyelesaian Milestone Pekerjaan Konstruksi
adalah sebesar 10% (sepuluh persen) dari Nilai
Kontrak; dan
2. Garansi Cacat Mutu adalah sebesar 5% (lima
persen) dari Nilai Kontrak.

[Catatan: Untuk disesuaikan dengan kebutuhan


masing-masing proyek].

Y. Batas akhir waktu Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan
penerbitan SPP SPP oleh PPK untuk pembayaran tagihan angsuran
adalah [__________] Hari terhitung sejak tagihan
dan kelengkapan dokumen penunjang yang telah
disetujui, diverifikasi dan diterima oleh PPK.

Z. Dokumen yang 1. Dokumen utama yang disyaratkan untuk


disyaratkan untuk mengajukan tagihan pembayaran prestasi
mengajukan tagihan pekerjaan, adalah sebagai berikut :
pembayaran
a. Laporan Kemajuan Pekerjaan (Analisa Kurva
S atau konsep earned value method)
b. Dokumentasi dalam bentuk foto dan/atau
video yang dapat membuktikan kebenaran
laporan kemajuan pekerjaan.

2. Khusus untuk pembayaran termin terakhir,


setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100% oleh
PPK atau pihak lain yang ditunjuk oleh PPK,
dokumen utama yang disyaratkan untuk
mengajukan tagihan pembayaran prestasi
pekerjaan sebagaimana diatur dalam angka 1
ditambah dengan dokumen wajib lainnya,
sebagai berikut:
a. Surat Laik Fungsi (SLF)
b. Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

3. Dalam hal PPK membutuhkan informasi


tambahan, baik sebagian ataupun keseluruhan,
dari dokumen-dokumen sebagaimana diuraikan
di bawah, maka penyedia berkewajiban untuk
menyiapkan dokumen tambahan, termasuk
namun tidak terbatas pada sebagai berikut:

a. Surat Permohonan Tagihan;


b. Bukti pembayaran material atau pekerjaan
yang telah dilakukan oleh subkontraktor;

11
c. Faktur Pajak; dan/atau
d. Dokumen-dokumen lain sebagaimana
dibutuhkan oleh PPK.

[Catatan: Daftar dokumen dapat ditambahkan


sesuai kebutuhan]

4. Dalam hal dokumen-dokumen tambahan


sebagaimana disebutkan di atas tidak diterima
oleh PPK dalam jangka waktu [__________] Hari,
maka PPK tidak memiliki kewajiban untuk
meneribtkan SPP.

AA. Sanksi Pelanggaran terhadap ketentuan Pengalihan


dan/atau Subkontrak dikenakan sanksi :_________

a. dilakukan pemutusan kontrak; dan/atau


b. membayar 2 (dua) kali lipat selisih harga
didalam kontrak dengan harga yang
dibayarkan kepada subkontraktor; dan/atau
c. Penyedia dimasukkan ke dalam Daftar Hitam

[Catatan: Untuk dipilih salah satu atau


ditambahkan sesuai kebutuhan proyek]

AB. Penyelesaian Jika perselisihan antara Para Pihak mengenai atau


Perselisihan yang terkait dengan Kontrak tidak dapat
diselesaikan secara damai maka Para Pihak sepakat
untuk menyelesaikan melalui Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) menurut peraturan-
peraturan administrasi dan peraturan-peraturan
prosedur arbitrase BANI, yang keputusannya
mengikat kedua belah pihak yang bersengketa
sebagai keputusan tingkat pertama dan terakhir.
Para Pihak setuju bahwa jumlah arbitrator adalah 3
(tiga) orang. Masing-masing Pihak harus menunjuk
seorang arbitrator dan kedua arbitrator yang
ditunjuk oleh Para Pihak akan memilih arbitrator
ketiga yang akan bertindak sebagai pimpinan
arbitrator. Para Pihak dengan ini melepaskan hak-
hak apapun untuk mengajukan gugatan ataupun
banding kepada pengadilan manapun di yurisdiksi
manapun sejauh diperbolehkan oleh hukum
sehubungan dengan permasalahan hukum apapun
yang timbul dari jalannya arbitrase yang dimaksud
dalam ketentuan ini atau sehubungan dengan tiap
putusan yang dibuat.

12
AC. LAINNYA ( Apabila
Ada)

Demikian Kontrak ini ditandatangani pada hari [_____] tanggal [_____] bulan [_____]
tahun [_____] ([_____]-[_____]-[_____]) oleh PPK dan Penyedia yang telah bersepakat
untuk melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Penyedia


[_____] PT. [_____]
SELAKU PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN

[_____] [_____]
NIP. [_____] [_____]

13
Mengetahui :
KEPALA DINAS [_____]
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA,

[_____]
NIP. [_____]

Tembusan :
Asli Kesatu : [_____];
Asli Kedua : [_____];
Ketiga : [_____];
Keempat : [_____];
Kelima : [_____];
Keenam : [_____];
Ketujuh : [_____].

14
SYARAT – SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

A. KETENTUAN UMUM

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam SSUK ini harus


mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan
sebagai berikut :

1.1 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas


intern pada institusi lain yang selanjutnya disebut
“APIP” adalah aparat yang melakukan pengawasan
melalui audit, tinjauan, evaluasi, pemantauan dan
kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraaan
tugas dan fungsi organisasi.

1.2 Bagian Pekerjaan Konstruksi yang


Disubkontrakkan adalah bagian Pekerjaan
Konstruksi yang bukan merupakan Pekerjaan
Konstruksi utama yang ditetapkan dalam Dokumen
Penawaran, yang pelaksanaannya diserahkan kepada
Penyedia lain dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK
secara tertulis.

1.3 Batas Maksimal Denda adalah batas maksimal untuk


pengenaan Denda yang diatur dalam SSKK.

1.4 Berita Acara Penyelesaian Milestone adalah berita


acara yang dibuat dalam rangka penyelesaian
Milestone Pekerjaan Konstruksi.

1.5 Berita Acara SCM Sampul I adalah berita acara yang


dibuat dalam rangka SCM Sampul I sebagaimana
diatur dalam Kontrak ini.

1.6 Berita Acara SCM Sampul II adalah berita acara yang


dibuat dalam rangka SCM Sampul II sebagaimana
diatur dalam Kontrak ini.

1.7 Berita Acara Penyelesaian Pokok Pekerjaan


Konstruksi atau Berita Acara P3K adalah berita acara
Pekerjaan Konstruksi yang ditandatangani oleh PPK
dan Penyedia setelah Pekerjaan Konstruksi selesai
100% (seratus persen) dengan Daftar Perbaikan
Pekerjaan yang dibuat oleh PPK atau pihak yang
ditunjuk oleh PPK, yang wajib diperhatikan serta
diperbaiki/diselesaikan oleh Penyedia.

15
1.8 Berita Acara Serah Terima I adalah berita acara serah
terima Pekerjaan Konstruksi yang ditandatangani PPK
dan Penyedia setelah PPK menerima penyerahan
pertama Pekerjaan Konstruksi setelah penyesuaian
dengan ketentuan Kontrak yang diterima oleh
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

1.9 Berita Acara Serah Terima II adalah berita acara serah


terima Pekerjaan Konstruksi yang ditandatangani PPK
dan Penyedia setelah Masa Pemeliharaan berakhir.

1.10 Bill of Quantities (BQ) adalah daftar uraian dan


volume pekerjaan yang terdapat dalam dokumen-
dokumen tender dan Kontrak yang dipakai untuk
menghitung biaya pekerjaan tambah atau kurang. Bill
of Quantities ini berisikan tiga hal pokok yaitu
deskripsi pekerjaan, kuantitas (volume), sertaunit dan
harga satuan pekerjaan.

1.11 Cacat Mutu adalah tidak memadainya mutu Hasil


Pekerjaan Konstruksi, yang diatur dalam Kontrak ini.

1.12 Daftar Hitam adalah daftar yang dibuat oleh


Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah/Institusi yang memuat identitas Penyedia
Barang/Jasa yang dikenakan sanksi oleh PA/KPA
berupa larangan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa
pada Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah/Institusi dan/atau yang dikenakan sanksi oleh
Negara/Lembaga Pemberi Pinjaman/Hibah pada
kegiatan yang termasuk dalam ruang lingkup
peraturan yang mengatur Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.

1.13 Daftar Kuantitas dan Harga (rincian harga


penawaran) adalah daftar kuantitas yang telah diisi
harga satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang
merupakan bagian dari Dokumen Penawaran.

1.14 Daftar Perbaikan Pekerjaan (punch list) adalah daftar


yang memuat kekurangan-kekurangan dari Hasil
Pekerjaan Penyedia yang harus
diperbaiki/diselesaikan oleh Penyedia.

1.15 Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada


Penyedia sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji
terhadap kewajiban-kewajiban Penyedia, sehubungan

16
dengan Milestone dan Cacat Mutu, yang diatur dalam
Kontrak ini.

1.16 Direksi Lapangan adalah tim pendukung yang


dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu)
orang atau lebih, yang ditentukan dalam SSKK untuk
mengendalikan pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.

1.17 Direksi Teknis adalah tim pendukung yang


ditunjuk/ditetapkan oleh PPK untuk mengawasi
pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.

1.18 Dokumen Kontrak adalah dokumen-dokumen


sebagaimana dimaksud dalam Kontrak ini.

1.19 Dokumen Penawaran adalah dokumen yang diajukan


oleh Penyedia dan disetujui oleh PPK secara tertulis,
terkait dengan Pekerjaan Konstruksi dalam rangka
proses pengadaan Pekerjaan Konstruksi.

1.20 Gambar Awal adalah gambar yang diberikan oleh PPK


kepada Penyedia dalam proses awal pelaksanaan
tender yang dijadikan acuan dan dasar bagi Penyedia
dalam membuat dan menentukan Dokumen
Penawaran.

1.21 Garansi Cacat Mutu adalah garansi yang diberikan


oleh Penyedia kepada PPK untuk menjamin mutu atau
kualitas Hasil Pekerjaan selama Masa Pemeliharaan,
yang dapat diberikan dalam bentuk Jaminan
Pemeliharaan atau Nilai Retensi.

1.22 Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perhitungan


perkiraan biaya Pekerjaan Konstruksi yang ditetapkan
oleh PPK, dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan
data yang dapat dipertanggungjawabkan serta
digunakan oleh Pokja ULP untuk menilai kewajaran
penawaran termasuk rinciannya.

1.23 Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga satu


jenis Pekerjaan Konstruksi tertentu per satu satuan
tertentu.

1.24 Hari adalah hari kalender.

1.25 Hari Kerja adalah hari dimana bank beroperasi di


Indonesia.

17
1.26 Hasil Pekerjaan adalah hasil Pekerjaan Konstruksi.

1.27 Jaminan Pelaksanaan adalah Jaminan yang diberikan


oleh Penyedia kepada PPK untuk menjamin
penyelesaian Pekerjaan Konstruksi, yang jumlahnya
ditentukan dalam SSKK.

1.28 Jaminan Pemeliharan adalah Jaminan yang diberikan


oleh Penyedia kepada PPK untuk menjamin
pemeliharaan mutu dan kualitas dari Hasil Pekerjaan,
yang jumlahnya ditentukan dalam SSKK.

1.29 Jaminan Uang Muka adalah yang Jaminan diberikan


oleh Penyedia kepada PPK untuk menjamin
pembayaran uang muka yang telah dibayarkan oleh
PPK kepada Penyedia, yang jumlahnya ditentukan
dalam SSKK.

1.30 Keadaan Kahar adalah keadaan sebagaimana diatur


dalam Kontrak ini.

1.31 Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang


setelah diserahterimakan oleh Penyedia kepada PPK
dan terlebih dahulu diperiksa serta diterima oleh
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, menjadi
tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun
sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat,
keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau
keselamatan umum.

1.32 Kegagalan Konstruksi adalah keadaan Hasil Pekerjaan


Konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi
Pekerjaan Konstruksi sebagaimana disepakati dalam
Kontrak baik sebagian maupun keseluruhan sebagai
akibat kesalahan pengguna atau Penyedia.

1.33 Kemitraan/ Kerja Sama Operasi (KSO) adalah kerja


sama usaha antar Penyedia baik Penyedia nasional
maupun Penyedia asing, yang masing-masing pihak
mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang
jelas berdasarkan perjanjian tertulis.

1.34 Kerangka Acuan Kerja atau KAK adalah dokumen


yang menginformasikan gambaran, latar belakang,
tujuan, ruang lingkup dan struktur suatu Pekerjaan
Konstruksi. KAK menjadi salah satu data pendukung
dalam pengalokasian anggaran dan sebagai salah satu

18
acuan perencana anggaran untuk menguji kelayakan
pendanaan bagi Pekerjaan Konstruksi.

1.35 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya


disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK
dengan Penyedia yang mencakup SSUK ini dan SSKK
serta dokumen lain yang merupakan bagian dari
Kontrak.

1.36 Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut


“KPA” adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk
menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala
Daerah untuk menggunakan APBD.

1.37 Manajer Konstruksi adalah pihak yang ditunjuk PPK


untuk melakukan fungsi manajerial dan pengawasan
terhadap Pekerjaan Konstruksi yang dikerjakan oleh
Penyedia.

1.38 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya


Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan
kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir.

1.39 Masa Pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang


ditentukan dalam SSKK, dihitung sejak tanggal Berita
Acara Serah Terima I sampai dengan tanggal Berita
Acara Serah Terima II.

1.40 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi adalah


cara kerja yang layak, realistik dan dapat dilaksanakan
untuk menyelesaikan seluruh Pekerjaan Konstruksi
dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian Pekerjaan Konstruksi dengan tahap
pelaksanaan yang sistimatis berdasarkan sumber daya
yang dimiliki Penyedia.

1.41 Milestone adalah tahapan penyelesaian Pekerjaan


Konstruksi sebagaimana diatur dalam Lampiran SSKK
tentang Milestone Pekerjaan Konstruksi.

1.42 Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum


dalam Kontrak.

1.43 Nilai Retensi adalah Nilai Kontrak yang ditahan oleh


PPK dalam rangka menjamin mutu Hasil Pekerjaan
selama Masa Pemeliharaan yang jumlahnya ditentukan
dalam SSKK.

19
1.44 Para Pihak adalah PPK dan Penyedia.

1.45 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah


panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang
bertugas memeriksa dan menerima Hasil Pekerjaan.

1.46 Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak adalah


panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA untuk
meneliti pelaksanaan Kontrak.

1.47 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut


“PPK” adalah pejabat yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi.

1.48 Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang


berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi
bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya.

1.49 Pekerjaan Utama adalah jenis Pekerjaan Konstruksi


yang secara langsung menunjang terwujudnya dan
berfungsinya suatu konstruksi sesuai peruntukannya
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.

1.50 Pengawas Pekerjaan Konstruksi adalah pengawas


Pekerjaan Konstruksi yang ditunjuk oleh PPK.

1.51 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut “PA”


adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada
Institusi lain Pengguna APBN/APBD.

1.52 Penyedia adalah badan usaha atau orang perseorangan


yang menyediakan Pekerjaan Konstruksi.

1.53 Peristiwa Kompensasi adalah peristiwa yang


dilakukan oleh PPK sebagaiman diatur dalam Kontrak
ini.

1.54 Personil Inti adalah orang yang akan ditempatkan


secara penuh sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam Dokumen Penawaran serta posisinya
dalam manajemen pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan
untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi.

1.55 Pokja ULP adalah Kelompok Kerja Unit Layanan


Pengaduan adalah kelompok yang memiliki tugas

20
utama melaksanakan proses pengadaan Pekerjaan
Konstruksi.

1.56 SCM Sampul I adalah rapat pembuktian (show cause


meeting/SCM) pertama yang dilaksanakan dalam
rangka penanganan kontrak kritis.

1.57 SCM Sampul II adalah rapat pembuktian (show cause


meeting/SCM) kedua yang dilaksanakan dalam
rangka penangangan kontrak kritis.

1.58 Spesifikasi Teknis dan Gambar adalah spesifikasi


khusus, spesifikasi umum, dan gambar-gambar yang
merupakan bagian dari Dokumen Kontrak.

1.59 Subpenyedia adalah Penyedia yang mengadakan


perjanjian kerja dengan Penyedia penanggung jawab
Kontrak, untuk melaksanakan sebagian Pekerjaan
Konstruksi (subkontrak).

1.60 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, yang


terdiri atas Jaminan Pelaksanaan, Jaminan
Pemeliharaan, dan Jaminan Uang Muka, adalah
jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan
tidak bersyarat (unconditional), yang (i) dikeluarkan
oleh Bank Umum/Perusahaan Penjaminan/
Perusahaan Asuransi yang disetujui oleh PPK; (ii)
diserahkan oleh Penyedia kepada PPK untuk
menjamin terpenuhinya kewajiban Penyedia; (iii)
sewaktu-waktu dapat dicairkan oleh PPK apabila
Penyedia melakukan pelanggaran baik keseluruhan
ataupun sebagian ketentuan dalam Kontrak.

1.61 Surat Perintah Mulai Kerja selanjutnya disebut


“SPMK” adalah surat perintah yang dikeluarkan oleh
PPK terkait dengan dimulainya Pekerjaan Konstruksi.

1.62 Surat Perintah Pekerjaan Tambah Kurang adalah


surat perintah yang diberikan oleh PPK kepada
Penyedia terakit dengan adanya perubahan lingkup
pekerjaan.

1.63 Syarat-Syarat Khusus Kontrak atau “SSKK” adalah


Syarat-Syarat Khusus Kontrak berisikan ketentuan-
ketentuan tambahan yang dapat mengubah atau
menambah SSUK.

1.64 Syarat-Syarat Umum Kontrak atau “SSUK” adalah

21
Syarat-Syarat Umum Kontrak ini.

1.65 Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal mulai kerja


Penyedia yang dinyatakan pada SPMK, yang
diterbitkan oleh PPK.
1.66 Tanggal Penyelesaian Pekerjaan Konstruksi adalah
tanggal penyerahan pertama Pekerjaan Konstruksi
selesai, dinyatakan dalam SPMK yang diterbitkan oleh
PPK.

1.67 Tim Teknis dan Pendukung adalah tim yang ditunjuk


oleh PPK dalam rangka membantu PPK dalam
pelaksanaan Kontrak ini.

1.68 Wakil Sah Pihak adalah wakil sah dari masing-masing


PPK dan Penyedia yang diatur dalam SSSK.

1.69 Waktu Pelaksanaan adalah jangka waktu yang


menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan Pekerjaan Konstruksi, terdiri atas
tahap pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik
dan dapat dilaksanakan, yang ditentukan dalam SSKK,
dihitung sejak tanggal mulai kerja yang dicantumkan
dalam SPMK.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan


Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan
ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang
menurut pertimbangan PPK secara pribadi dan mandiri
tetap memberikan perlindungan dan menjaga seluruh hak
dan kepentingan PPK selaku pihak yang memberikan
Pekerjaan Konstruksi.

3. Bahasa dan 3.1 Bahasa Kontrak harus dalam Bahasa Indonesia.


Hukum
3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku
di Indonesia.

4. Larangan 4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah,


Korupsi, Kolusi para pihak dilarang untuk:
dan Nepotisme
(KKN) serta a. menawarkan, menerima atau menjanjikan
Penipuan untuk memberi atau menerima hadiah atau
imbalan berupa apa saja atau melakukan tindakan
lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang
diketahui atau patut dapat diduga berkaitan
dengan pengadaan ini; dan
b. membuat dan/atau menyampaikan secara

22
tidak benar dokumen dan/atau keterangan lain
yang disyaratkan untuk penyusunan dan
pelaksanaan Kontrak ini.

4.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan


(termasuk semua anggota Kemitraan/KSO apabila
berbentuk Kemitraan/KSO) dan Subpenyedianya (jika
ada) tidak akan melakukan tindakan yang dilarang di
atas.

4.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti


melakukan larangan-larangan di atas dapat dikenakan
sanksi-sanksi administratif sebagai berikut:

a. pemutusan Kontrak;
b. Jaminan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK;
c. Nilai Retensi ditahan sesuai ketentuan
Kontrak ini;
d. uang muka harus dikembalikan oleh Penyedia
/ Jaminan Uang Muka dicairkan (apabila masih
ada, sesuai dengan Kontrak ini) [Catatan: Apabila
diberlakukan uang muka]; dan
e. dimasukkan dalam Daftar Hitam.

4.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh


PPK kepada Menteri/Kepala Lembaga/Kepala
Daerah/Pimpinan Institusi.

4.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan


dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

5. Keutuhan Kontrak ini memuat semua ketentuan dan persyaratan yang


Kontrak telah disetujui oleh Para Pihak. Para Pihak tidak
diperbolehkan untuk mengikatkan diri atau bertanggung
jawab atas pernyataan, janji, atau persetujuan yang tidak
tercantum dalam Kontrak ini.

6. Pemisahan Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam Kontrak ini
berdasarkan hukum yang berlaku menjadi tidak sah, tidak
berlaku, atau tidak dapat dilaksanakan maka ketentuan-
ketentuan lain tetap berlaku secara penuh.

7. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan personil yang


bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua pajak,
bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh
peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua

23
pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam
Nilai Kontrak. Tiap Pihak akan menaati sepenuhnya
ketentuan perpajakan yang berlaku atasnya terkait Kontrak
ini.

8. Korespondensi Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan


berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam
Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika
telah disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para
Pihak dalam SSKK, atau jika disampaikan melalui surat
tercatat, e-mail, dan/atau faksimili yang ditujukan ke
alamat yang tercantum dalam SSKK.

9. Asal Material/ 9.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan


Bahan yang terdiri dari rincian komponen dalam negeri dan
komponen impor.

9.2 Asal material/bahan merupakan tempat


material/bahan diperoleh, antara lain tempat
material/bahan ditambang, tumbuh, atau diproduksi.

9.3 Material/bahan harus diutamakan yang manufaktur,


pabrikasi, perakitan, dan penyelesaian akhir
pekerjaannya dilakukan di Indonesia (produksi dalam
negeri).

9.4 Jika dalam material/bahan digunakan komponen


berupa barang, jasa, atau gabungan keduanya yang
tidak berasal dari dalam negeri (impor) maka
penggunaan komponen impor harus sesuai dengan
besaran TKDN dalam formulir rekapitulasi
perhitungan TKDN (apabila diberikan preferensi
harga) yang merupakan bagian dari penawaran
Penyedia.

9.5 Penyedia dengan ini wajib menjaga kesesuaian


material/bahan yang digunakan dengan yang
dijelaskan dalam Dokumen Penawaran.

10. Pengalihan 10.1 Penyedia hanya dapat mensubkontrakkan pekerjaan


dan/atau setelah mendapat persetujuan tertulis dari PPK.
Subkontrak Penyedia tetap bertanggung jawab atas Bagian
Pekerjaan yang Disubkontrakkan.

10.2 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan


dalam hal pergantian nama Penyedia baik sebagai
akibat peleburan (merger), konsolidasi, pemisahan
maupun akibat lainnya.

24
10.3 Penyedia dapat bekerja sama dengan penyedia lain
dalam mensubkontrakkan sebagian pekerjaan.

10.4 Penyedia hanya dapat mesubkontrakkan sebagian


pekerjaan dan dilarang mensubkontrakkan seluruh
pekerjaan di dalam Kontrak.

10.5 Penyedia hanya dapat mensubkontrakkan Bagian


Pekerjaan yang Disubkontrakkan.

10.6 Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya dapat


diperbolehkan kepada penyedia spesialis.

11. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk
Pihak dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh
PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh
pejabat yang disebutkan dalam SSKK.

[Catatan: Khusus untuk Penyedia perseorangan, Penyedia


tidak boleh diwakilkan.]

12. Pembukuan Penyedia wajib melakukan pencatatan keuangan yang


akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi ini berdasarkan standar akuntansi
yang berlaku.

13. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap


pelanggaran ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang
lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi pengabaian
yang terus menerus selama Masa Kontrak atau seketika
menjadi pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang
lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat
dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil
Sah Pihak yang melakukan pengabaian.

14. Penyedia Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab


Mandiri penuh terhadap personil dan Subpenyedianya (jika ada)
serta Pekerjaan Konstruksi yang dilakukan oleh mereka.

15. Penemuan- Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada


penemuan pihak yang berwenang semua penemuan benda/barang
yang mempunyai nilai sejarah atau penemuan kekayaan di
lokasi Pekerjaan Konstruksi yang menurut peraturan
perundang-undangan dikuasai oleh negara.

16. Pernyataan dan Masing-masing pihak memiliki hak dan kewenangan untuk

25
Jaminan mengadakan dan melaksanakan kewajibannya berdasarkan
Kontrak ini, dan telah mengambil, jika dapat dilaksanakan,
segala tindakan perusahaan yang dibutuhkan untuk
membuat dan melaksanakan kewajibannya berdasarkan
Kontrak ini. Kontrak ini merupakan kewajiban yang sah,
berlaku dan mengikat atas para pihak, dan dapat
dilaksanakan berdasarkan ketentuan-ketentuannya.

17. Kemitraan/Kerja Dalam hal Penyedia merupakan suatu Kemitraan/Kerja


Sama Operasi Sama Operasi (KSO), maka Kemitraan/Kerja Sama Operasi
(KSO) (KSO) member kuasa kepada salah satu anggota yang
disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama
Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO) dalam pelaksanaan
hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak.

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN


KONTRAK

18. Jadwal 18.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal


Pelaksanaan penandatanganan Kontrak oleh Para Pihak atau pada
Pekerjaan tanggal yang ditetapkan dalam SSKK.

18.2 Waktu Pelaksanaan Kontrak adalah jangka waktu


yang ditentukan dalam SSKK dihitung sejak Tanggal
Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK.

18.3 Penyedia harus menyelesaikan Pekerjaan Konstruksi


sesuai jadwal Milestone yang ditentukan dalam
Lampiran SSKK tentang Milestone Pekerjaan
Konstruksi.

18.4 Pada setiap penyelesaian Pekerjaan sesuai dengan


Milestone yang ditentukan dalam Lampiran SSKK,
PPKK dan Penyedia menandatangani Berita Acara
Penyelesaian Milestone.

18.5 Jika Penyedia gagal menyelesaikan setiap atau


seluruh bagian Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan
Lampiran SSKK, Penyedia wajib membayar Denda
untuk keterlambatan penyelesaian Milestone kepada
PPK untuk wanprestasi ini, sesuai dengan jumlah
yang ditentukan dalam SSKK, yang harus dibayar
setiap hari, yang berlalu antara waktu untuk
penyelesaian yang bersangkutan sebagaimana
dinyatakan dalam dan tanggal penyelesaian yang
tertera dalam Berita Acara Penyelesaian Milestone.
Akan tetapi, total jumlah yang harus dibayar

26
berdasarkan ketentuan ini tidak boleh melebihi
jumlah maksimum Denda untuk keterlambatan
penyelesaian Milestone yang dinyatakan dalam
SSKK. Untuk menghindari keraguan, Denda yang
diatur dalam Pasal ini tidak akan melepaskan
Penyedia dari kewajibannya untuk menyelesaikan
Pekerjaan Konstruksi, atau dari setiap tugas,
kewajiban atau tanggung jawab lain yang dapat
dimiliknya berdasarkan Kontrak.

18.6 Apabila Penyedia berpendapat tidak dapat


menyelesaikan Pekerjaan Konstruksi dalam Waktu
Pelaksanaan karena keadaan diluar pengendaliannya
dan Penyedia telah melaporkan kejadian tersebut
kepada PPK, maka apabila disetujui oleh PPK, PPK
dapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan
tugas Penyedia dengan adendum Kontrak.

B1. PELAKSANAAN PEKERJAAN

19. Penyerahan 19.1 PPK berkewajiban untuk menyerahkan keseluruhan


Lokasi Kerja lokasi kerja kepada Penyedia sebelum SPMK
diterbitkan. Penyerahan dilakukan setelah
sebelumnya dilakukan pemeriksaan lapangan
bersama. Hasil pemeriksaan dan penyerahan
dituangkan dalam berita acara penyerahan lokasi
kerja.

19.2 Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama


ditemukan hal-hal yang dapat mengakibatkan
perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut
harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

19.3 Jika penyerahan hanya dilakukan pada bagian


tertentu dari lokasi kerja maka PPK dapat dianggap
telah menunda pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
tertentu yang terkait dengan bagian lokasi kerja
tersebut, dan kondisi ini ditetapkan sebagai Peristiwa
Kompensasi.

20. Surat Perintah 20.1 PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14


Mulai Kerja (empat belas) Hari sejak tanggal penandatanganan
(SPMK) Kontrak.

20.2 Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat


dimulainya pelaksanaan Kontrak oleh Penyedia.

27
21. Program Mutu 21.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
program mutu pada rapat persiapan pelaksanaan
Kontrak untuk disetujui oleh PPK.

21.2 Program mutu disusun paling sedikit berisi:

a. informasi mengenai Pekerjaan Konstruksi yang


akan dilaksanakan;
b. jadwal pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi;
c. prosedur pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi;
d. prosedur instruksi kerja; dan
e. pelaksana kerja.

21.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi


lokasi Pekerjaan Konstruksi, dengan persetujuan
Para Pihak.

21.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan


program mutu jika terjadi adendum Kontrak dan
Peristiwa Kompensasi.

21.5 Pemutakhiran program mutu harus menunjukkan


perkembangan kemajuan setiap Pekerjaan
Konstruksi dan dampaknya terhadap penjadwalan
sisa Pekerjaan Konstruksi, termasuk perubahan
terhadap urutan Pekerjaan Konstruksi.
Pemutakhiran program mutu harus mendapatkan
persetujuan PPK.

21.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak


mengubah kewajiban kontraktual Penyedia.

22. Rapat Persiapan 22.1 Selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari sejak


Pelaksanaan diterbitkannya SPMK dan sebelum pelaksanaan
Kontrak Pekerjaan Konstruksi, PPK bersama dengan
Penyedia, unsur perencanaan, dan unsur
pengawasan, harus sudah menyelenggarakan rapat
persiapan pelaksanaan kontrak.

22.2 Dalam rapat persiapan, PPK dapat


mengikutsertakan Tim Teknis dan Pendukung.

22.3 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam


rapat persiapan pelaksanaan kontrak meliputi:

a. program mutu;
b. organisasi kerja;
c. tata cara pengaturan pelaksanaan Pekerjaan

28
Konstruksi;
d. jadwal pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi;
e. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi
peralatan dan personil; dan
f. penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi Pekerjaan Konstruksi.

22.4 Hasil rapat persiapan pelaksanaan Kontrak


dituangkan dalam berita acara rapat persiapan
pelaksanaan Kontrak yang ditandatangani oleh
seluruh peserta rapat.

23. Mobilisasi 23.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai


dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari sejak
diterbitkan SPMK.

23.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup


Pekerjaan Konstruksi, yaitu:

a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang


diperlukan dalam pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah,
gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan
sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan personil-personil.

23.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan


secara bertahap sesuai dengan kebutuhan, yang
disepakati oleh PPK dengan Penyedia secara tertulis.

24. Pengawasan 24.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan Pekerjaan


Pelaksanaan Konstruksi, PPK jika dipandang perlu dapat
Pekerjaan mengangkat Pengawas Pekerjaan Konstruksi.
Konstruksi Pengawas Pekerjaan Konstruksi berhak untuk
mengawasi pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, dan
memberikan perintah kepada Penyedia terkait
dengan pelaksanaan, perbaikan dan/atau
penambahan Pekerjaan Konstruksi.

24.2 Dalam melaksanakan haknya, Pengawas Pekerjaan


Konstruksi selalu bertindak untuk kepentingan PPK.
Jika tercantum dalam SSKK, Pengawas Pekerjaan
Konstruksi dapat bertindak sebagai Wakil Sah PPK.

24.3 Penyedia dengan ini menerima dan memberikan


persetujuan atas setiap isi dan bentuk laporan yang
dipersiapkan, dikeluarkan, dan diterima oleh PPK

29
dari Pengawas Pekerjaan Konstruksi.

25. Persetujuan 25.1 Dalam hal PPK menunjuk Pengawas Pekerjaan


Pengawas Konstruksi, semua gambar pelaksanaan (shop
Pekerjaan drawing) yang digunakan untuk mendapatkan Hasil
Konstruksi Pekerjaan baik yang permanen maupun sementara
harus mendapatkan persetujuan Pengawas
Pekerjaan Konstruksi.

25.2 Jika dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi ini


diperlukan terlebih dahulu adanya Hasil Pekerjaan
sementara maka Penyedia berkewajiban untuk
menyerahkan spesifikasi dan gambar usulan Hasil
Pekerjaan sementara tersebut untuk disetujui oleh
Pengawas Pekerjaan Konstruksi. Terlepas dari ada
tidaknya persetujuan Pengawas Pekerjaan
Konstruksi, Penyedia bertanggung jawab secara
penuh atas rancangan Hasil Pekerjaan sementara.

26. Perintah Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua


perintah Pengawas Pekerjaan Konstruksi yang sesuai
dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan Konstruksi dalam
Kontrak ini.

27. Akses ke Lokasi Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil
Kerja Sah PPK dan/atau Pengawas Pekerjaan Konstruksi ke
lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana Pekerjaan Konstruksi
ini sedang atau akan dilaksanakan.

28. Pemeriksaan 28.1 Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK atau
Bersama pihak lain yang ditunjuk oleh PPK bersama-sama
dengan Penyedia wajib melakukan pemeriksaan
lokasi Pekerjaan Konstruksi dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi
Pekerjaan Konstruksi untuk setiap rencana mata
pembayaran. Atas permintaan dari PPK atau pihak
lain yang ditunjuk oleh PPK sebagaimana dimaksud,
pihak Penyedia berkewajiban untuk menyediakan
data-data, informasi-informasi dan dokumen-
dokumen yang diperlukan PPK dalam melakukan
pemeriksaan.

28.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA dapat


membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan
Kontrak atas usul PPK. Untuk menghindari
keraguan, PPK dapat secara bebas dan mandiri
untuk menentukan pihak lain yang akan melakukan
pemeriksaan tanpa perlu adanya suatu

30
pemberitahuan ataupun pesetujuan terlebih dahulu
dari Penyedia. Atas permintaan dari PPK atau pihak
lain yang ditunjuk oleh PPK sebagaimana dimaksud,
pihak Penyedia berkewajiban untuk menyediakan
data-data, informasi-informasi dan dokumen-
dokumen yang diperlukan PPK dalam melakukan
pemeriksaan.

28.3 PPK atau pihak lain yang ditunjuk oleh PPK, dapat
sewaktu-waktu meminta kepada Penyedia untuk
melaksanakan pemeriksaan bersama. Atas
permintaan dari PPK atau pihak lain yang ditunjuk
oleh PPK sebagaimana dimaksud, pihak Penyedia
berkewajiban untuk menyediakan waktunya agar
dapat memenuhi permintaan pemeriksaan bersama.
Untuk menghindari keraguan, PPK dapat secara
bebas dan mandiri untuk menentukan pihak lain
yang akan melakukan pemeriksaan tanpa perlu
adanya suatu pemberitahuan ataupun pesetujuan
terlebih dahulu dari Penyedia. Atas permintaan dari
PPK atau pihak lain yang ditunjuk oleh PPK
sebagaimana dimaksud, pihak Penyedia
berkewajiban untuk menyediakan data-data,
informasi-informasi dan dokumen-dokumen yang
diperlukan PPK dalam melakukan pemeriksaan.

28.4 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita


Acara. Apabila dalam pemeriksaan bersama
mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus
dituangkan dalam adendum Kontrak.

28.5 Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa personil


dan/atau peralatan ternyata belum memenuhi
persyaratan Kontrak maka Penyedia tetap dapat
melanjutkan Pekerjaan Konstruksi dengan syarat
personil dan/atau peralatan yang belum memenuhi
syarat harus segera diganti dalam jangka waktu yang
ditentukan oleh PPK.

28.6 Setelah pemeriksaan bersama, Penyedia wajib


memberikan saran kepada PPK mengenai pengujian
dan survei yang seharusnya dilakukan sebelum
pengembangan rencana dan spesifikasi terkait
dengan Pekerjaan Konstruksi dilakukan oleh
Penyedia.

29. Waktu 29.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, Penyedia


Penyelesaian berkewajiban untuk memulai pelaksanaan Pekerjaan

31
Pekerjaan Konstruksi pada Tanggal Mulai Kerja, dan
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan
program mutu, serta menyelesaikan Pekerjaan
Konstruksi selambat-lambatnya pada Tanggal
Penyelesaian Pekerjaan Konstruksi, sebagaimana
ditetapkan dalam SPMK.

29.2 Jika Pekerjaan Konstruksi tidak selesai pada Tanggal


Penyelesaian Pekerjaan Konstruksi bukan akibat
Keadaan Kahar atau hal-hal yang diatur dalam
Pasal 30 maka Penyedia dikenakan Denda,
sebagaimana diatur dalam SSKK.

29.3 Tanggal Penyelesaian Pekerjaan Konstruksi yang


dimaksud dalam Pasal 29 ini adalah tanggal
penyelesaian semua Pekerjaan Konstruksi
sebagaimana dinyatakan dalam Berita Acara Serah
Terima I.

30. Perpanjangan 30.1 Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan


Waktu oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar
menurut PPK untuk hal-hal sebagai berikut:

a. pekerjaan tambah;
b. perubahan ruang lingkup pekerjaan;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. masalah yang timbul diluar kendali Penyedia;
dan / atau
e. keadaan kahar.

30.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang


sesuai kesepakatan Para Pihak.

30.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu


pelaksanaan atas Kontrak setelah melakukan
penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan
oleh Penyedia.

30.4 PPK dapat menugaskan Tim Teknis dan Pendukung


yaitu Panitia / Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak
untuk meneliti kelayakan usulan perpanjangan
waktu pelaksanaan.

30.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan akan


diberikan PPK berdasarkan pertimbangannya
sendiri dengan memperhatikan Pasal 30.1 di atas.
Perpanjangan dimaksud, bila ada, akan dituangkan
dalam adendum Kontrak.

32
31. Penundaan oleh Dengan izin tertulis yang dikeluarkan oleh PPK, Pengawas
Pengawas Pekerjaan Konstruksi dapat memerintahkan secara tertulis
Pekerjaan Penyedia untuk menunda pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi Konstruksi. Setiap perintah penundaan ini harus segera
ditembuskan kepada PPK.

32. Rapat 32.1 Pengawas Pekerjaan Konstruksi atau Penyedia dapat


Pemantauan menyelenggarakan rapat pemantauan, dan meminta
satu sama lain untuk menghadiri rapat tersebut.
Rapat pemantauan diselenggarakan untuk
membahas perkembangan Pekerjaan Konstruksi dan
perencanaaan atas sisa Pekerjaan Konstruksi serta
untuk menindaklanjuti peringatan dini.

32.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh


Pengawas Pekerjaan Konstruksi dalam berita acara
rapat, dan dokumennya diserahkan kepada PPK dan
pihak-pihak yang menghadiri rapat.

32.3 Selain Nilai Kontrak, Waktu Pelaksanaan Pekerjaan,


dan mutu pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi,
Pengawas Pekerjaan Konstruksi dengan Persetujuan
tertulis dari PPK dapat memutuskan baik dalam
rapat atau setelah rapat melalui pernyataan tertulis
kepada semua pihak yang menghadiri rapat.

33. Peringatan Dini 33.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan


sedini mungkin Pengawas Pekerjaan Konstruksi dan
PPK atas peristiwa atau kondisi tertentu yang dapat
mempengaruhi mutu Pekerjaan Konstruksi, jenis,
komponen, dan/atau spesifikasi dari barang yang
digunakan dalam Pekerjaan Konstruksi, yang tidak
sesuai dengan Dokumen Penawaran sehingga dapat
berpengaruh pada menaikkan Nilai Kontrak atau
menunda penyelesaian Pekerjaan Konstruksi.
Penyedia wajib segera menyampaikan secara tertulis
perkiraan dampak peristiwa atau kondisi tersebut di
atas terhadap Nilai Kontrak dan Tanggal
Penyelesaian kepada Pengawas Pekerjaan
Konstruksi dan PPK.

33.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan


Pengawas Pekerjaan Konstruksi untuk mencegah
atau mengurangi dampak peristiwa atau kondisi
tersebut.

33
B2. PENYELESAIAN KONTRAK

34. Serah Terima 34.1 Setelah Pekerjaan Konstruksi selesai 100% (seratus
Pekerjaan persen), Penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada PPK untuk menyerahkan Hasil
Pekerjaan yang dilakukan dengan penandatanganan
Berita Acara P3K antara Penyedia dan PPK atau
pihak lain yang ditunjuk oleh PPK sebelum
ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima I.

34.2 Penyusunan Berita Acara P3K antara Penyedia dan


PPK atau pihak lain yang ditunjuk oleh PPK hanya
dapat dilakukan pada waktu yang telah disepakati
oleh Penyedia dan PPK atau pihak lain yang
ditunjuk oleh PPK.

34.3 Ketentuan penetapan waktu yang dimaksud dalam


Pasal 34.2 tidak boleh mempengaruhi tanggal
penyelesaian Pekerjaan Konstruksi sebagaimana
diatur dalam SSKK.

34.4 Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau


cacat Hasil Pekerjaan yang dituangkan sebagai
Daftar Perbaikan Pekerjaan dari PPK atau pihak
yang ditunjuk oleh PPK dalam Berita Acara P3K,
Penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikan Daftar
Perbaikan Pekerjaan tersebut atas perintah PPK atau
pihak lain yang ditunjuk oleh PPK.

34.5 Setelah Penyedia telah memperbaiki/menyelesaikan


Daftar Perbaikan Pekerjaan yang tertuang dalam
Berita Acara P3K sebagaimana diatur dalam Pasal
34.4, maka dalam rangka penilaian Hasil Pekerjaan,
PPK menugaskan Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan untuk melakukan penilaian terhadap
Hasil Pekerjaan yang telah diselesaikan oleh
Penyedia.

34.6 PPK menerima penyerahan pertama Pekerjaan


Konstruksi setelah seluruh Hasil Pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kontrak dan
diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan yang dilakukan dengan penandatanganan
Berita Acara Serah Terima I antara PPK dan
Penyedia.

34.7 PPK melakukan pembayaran 100% setelah Penyedia


menyerahkan seluruh dokumen yang disyaratkan

34
untuk mengajukan tagihan pembayaran prestasi
pekerjaan sebagaimana diatur dalam SSKK.

34.8 [Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan


puluh lima persen) dari Nilai Kontrak, sedangkan
PPK akan menahan Nilai Retensi.] [Catatan: Apabila
digunakan Nilai Retensi sebagai Garansi Cacat
Mutu]

Atau

[Pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus


persen) dari Nilai Kontrak, sedangkan Penyedia
akan menyerahkan Jaminan Pemeliharaan kepada
PPK senilai 5% (lima persen) dari Nilai Kontrak
masing-masing rumah susun, apabila Kontrak yang
disepakati bersifat konsolidasi.] [Catatan: Apabila
yang digunakan adalah dalam bentuk Jaminan
Pemeliharaan.]

[Catatan: kedua skenario ini bergantung pada


bentuk Garansi Cacat Mutu yang digunakan].

34.9 Penyedia wajib memelihara Hasil Pekerjaan selama


masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti
pada saat penyerahan pertama Pekerjaan Konstruksi.

34.10 Setelah Masa Pemeliharaan berakhir, Penyedia


mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK
untuk penyerahan akhir Pekerjaan Konstruksi yang
dilakukan dengan penandatanganan Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan II antara PPK dan Penyedia.

34.11 [PPK menerima penyerahan akhir Pekerjaan


Konstruksi setelah Penyedia melaksanakan semua
kewajibannya selama Masa Pemeliharaan dengan
baik. PPK wajib mengembalikan pembayaran Nilai
Retensi.] [Catatan: Apabila digunakan Nilai Retensi
sebagai Garansi Cacat Mutu]

Atau

[PPK menerima penyerahan akhir Pekerjaan


Konstruksi setelah Penyedia melaksanakan semua
kewajibannya selama Masa Pemeliharaan dengan
baik. PPK wajib mengembalikan Jaminan
Pelaksanaan.] [Catatan: Apabila yang digunakan
adalah dalam bentuk Jaminan Pemeliharaan.]

35
[Catatan: kedua skenario ini bergantung pada
bentuk Garansi Cacat Mutu yang digunakan].

34.12 Pada penyerahan akhir Pekerjaan Konstruksi,


Penyedia menyerahkan Hasil Pekerjaan dengan
bersih dan siap pakai, tanpa adanya sisa, puing,
maupun sampah dari Hasil Pekerjaan. Untuk
menghindari keraguan, Penyedia bertanggung jawab
atas kebersihan lokasi Pekerjaan Konstruksi selama
Waktu Pelaksanaan.

34.13 [Apabila Penyedia tidak melaksanakan kewajiban


pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka PPK
berhak menggunakan Nilai Retensi untuk
membiayai perbaikan/pemeliharaan.] [Catatan:
Apabila digunakan Nilai Retensi sebagai Garansi
Cacat Mutu]

Atau

Apabila Penyedia tidak melaksanakan kewajiban


pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka PPK
berhak mencairkan Jaminan Pemeliharaan. [Catatan:
Apabila yang digunakan adalah dalam bentuk
Jaminan Pemeliharaan.]

[Catatan: kedua skenario ini bergantung pada


bentuk Garansi Cacat Mutu yang digunakan].

34.14 Jika Hasil Pekerjaan berupa bangunan maka umur


konstruksi bangunan ditetapkan dalam SSKK.

35. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan Hasil Pekerjaan dalam
jangka waktu tertentu setelah dikeluarkannya Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan II.

36. Pedoman 36.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada


Pengoperasian PPK tentang pedoman pengoperasian dan
dan Perawatan perawatan sesuai dengan SSKK.

36.2 Apabila Penyedia tidak memberikan pedoman


pengoperasian dan perawatan, PPK berhak menahan
uang retensi atau Jaminan Pemeliharaan.

37. Kesesuaian Hasil Penyedia harus memastikan kesesuaian Hasil Pekerjaan


Pekerjaan dengan KAK yang telah ditentukan dalam Kontrak.

36
B3. ADENDUM

38. Perubahan 38.1 Perubahan Nilai Kontrak dan lingkup Pekerjaan


Kontrak Konstruksi Konsultansi hanya berlaku untuk kontrak
harga satuan atau bagian pekerjaan yang
menggunakan kontrak harga satuan dari kontrak
gabungan lump sum dan harga satuan.

38.2 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum


kontrak.

38.3 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila


disetujui oleh Para Pihak, meliputi:

a. perubahan Pekerjaan Konstruksi disebabkan


oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para
pihak dalam kontrak sehingga mengubah
lingkup Pekerjaan Konstruksi dalam kontrak;
b. perubahan jadwal pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi akibat adanya perubahan Pekerjaan
Konstruksi; dan/atau
c. perubahan nilai kontrak akibat adanya
perubahan Pekerjaan Konstruksi perubahan
jadwal pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi,
dan/atau penyesuaian harga.

38.4 Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA


dapat membentuk Panitia/Pejabat Peneliti
Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

39. Perubahan 39.1 Untuk Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan


Lingkup kontrak harga satuan atau kontrak gabungan lump
Pekerjaan sum dan harga satuan pada bagian harga satuan,
apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara
kondisi lokasi Pekerjaan Konstruksi/lapangan pada
saat pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang
ditentukan dalam Kontrak, maka:

a. PPK bersama Penyedia dapat melakukan


perubahan kontrak yang meliputi antara lain:

i. menambah atau mengurangi volume


Pekerjaan Konstruksi yang tercantum dalam
kontrak;
ii. mengurangi atau menambah jenis
Pekerjaan Konstruksi;

37
iii. mengubah spesifikasi teknis dan gambar
Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan
kebutuhan lokasi Pekerjaan Konstruksi;
dan/atau
iv. melaksanakan Pekerjaan Konstruksi tambah
yang belum tercantum dalam kontrak yang
diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
Pekerjaan Konstruksi.

Dalam hal terdapat perubahan lingkup Pekerjaan


Konstruksi (i) yang diajukan oleh PPK; atau (ii)
yang diajukan oleh Penyedia, maka perubahan
atas lingkup Pekerjaan Konstruksi secara
kumulatif nilainya tidak melebihi 10% (sepuluh
persen) dari Nilai Kontrak dan perubahan
tersebut hanya akan berlaku efektif setelah
mendapatkan persetujuan tertulis dari PPK.
Untuk menghindari keraguan, nilai dari
perubahan sebagaimana dimaksud di atas tidak
menyebabkan bertambahnya Nilai Kontrak.

b. Perintah perubahan Pekerjaan Konstruksi dibuat


oleh PPK secara tertulis kepada Penyedia
kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis
dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan
yang tercantum dalam kontrak awal.

c. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam suatu


berita acara sebagai dasar penyusunan Surat
Perintah Pekerjaan Tambah Kurang.

39.2 Untuk Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan


kontrak gabungan lump sum dan harga satuan pada
bagian lump sum, tidak dapat dilakukan perubahan
kontrak.

B4. KEADAAN KAHAR

40. Keadaan Kahar 40.1 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi
diluar kehendak para pihak, tidak dapat diperkirakan
dan tidak dapat dihindari sebelumnya dengan upaya
sungguh-sungguh yang lazim (due diligence) dan
pengeluaran biaya yang wajar oleh Pihak yang
pelaksanaan kewajibannya terhambat oleh peristiwa
tersebut, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

38
40.2 Yang digolongkan Keadaan Kahar adalah bencana
alam, antara lain berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan
tanah longsor, yang ditegaskan dengan surat resmi
dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

40.3 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal


merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau
kelalaian Para Pihak.

40.4 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka Penyedia


memberitahukan kepada PPK secara tertulis paling
lambat 14 (empat belas) Hari sejak terjadinya
Keadaan Kahar, dengan menyertakan pernyataan
Keadaan Kahar dari instansi yang dimaksud dalam
Pasal 40.2 di atas. Kecuali dinyatakan secara lain oleh
PPK, segala bentuk kewajiban dari Penyedia yang
belum terpenuhi atas akibat dari Keadaan Kahar
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 40.1 di atas,
akan tetap dilaksanakan dan tetap merupakan
kewajiban dari Penyedia sampai dengan
diselesaikannya kewajiban tersebut.

40.5 Setelah pemberitahuan tertulis tentang terjadinya


Keadaan Kahar, para pihak dapat melakukan
kesepakatan, yang dituangkan dalam perubahan
Kontrak.

40.6 Keterlambatan pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi


akibat Keadaan Kahar yang dilaporkan paling lambat
14 (empat belas) Hari sejak terjadinya Keadaan Kahar
dan diberitahukan secara tertulis oleh Penyedia
kepada PPK dalam jangka waktu tersebut, tidak
dikenakan sanksi.

B5. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK

41. Penghentian 41.1 Penghentian kontrak dapat dilakukan karena


Kontrak Pekerjaan Konstruksi sudah selesai atau terjadi
Keadaan Kahar.

41.2 PPK akan membayar kepada Penyedia sesuai dengan


prestasi Pekerjaan Konstruksi yang telah dicapai,
namun tidak melebihi Nilai Kontrak, termasuk:

a. biaya langsung pengadaan Bahan dan

39
Perlengkapan untuk Pekerjaan Konstruksi ini.
Bahan dan perlengkapan ini harus diserahkan
oleh Penyedia kepada PPK, dan selanjutnya
menjadi hak milik PPK;
b. biaya langsung pembongkaran dan demobilisasi
Hasil Pekerjaan sementara dan peralatan; dan
c. biaya langsung demobilisasi Personil.

41.3 PPK dengan pemberitahuan tertulis kepada Penyedia


dapat memerintahkan penghentian Kontrak jika
Penyedia gagal untuk melaksanakan kewajiban-
kewajibannya dalam Kontrak ini. Pemberitahuan
tertulis tersebut harus memuat:

a. alasan penghentian Kontrak; dan


b. persyaratan kepada Penyedia untuk memenuhi
kewajiban-kewajibannya dalam jangka waktu 14
(empat belas) Hari Kerja setelah pemberitahuan
diterima.

42. Pemutusan Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak Penyedia


Kontrak atau pihak PPK.

43. Pemutusan 43.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
Kontrak oleh Undang Hukum Perdata sepanjang mengenai
PPK diperlukannya persetujuan dari pengadilan atau
hakim untuk pemutusan Kontrak, PPK dapat
memutuskan Kontrak ini melalui pemberitahuan
tertulis kepada Penyedia setelah terjadinya hal-hal
sebagai berikut:

a. Penyedia lalai / cidera janji dalam


melaksanakan kewajibannya, dan Penyedia
tidak melaksanakan tindakan untuk
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu
14 (empat belas) Hari Kerja setelah diberitahu
atau dalam jangka waktu lain yang disetujui
secara tertulis oleh PPK. Untuk menghindari
keraguan, dalam hal (i) Penyedia telah memulai
pelaksanaan perbaikan sebelum berakhirnya
jangka waktu sebagaimana disebutkan di atas,
maka Penyedia akan memiliki waktu selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) Hari untuk
melakukan perbaikan secara keseluruhan tanpa
terkecuali. Apabila setelah lewatnya jangka
waktu 30 (tiga puluh) Hari yang di berikan oleh
PPK dan Penyedia belum atau tidak berhasil
melakukan perbaikan secara keseluruhan, maka

40
PPK berhak untuk memutuskan Kontrak secara
sepihak melalui pemberitahuan tertulis; (ii)
menurut pertimbangan dan penilaian PPK,
perbaikan yang telah dilakukan oleh Penyedia
tidak memenuhi kriteria dan standar yang
diharapkan oleh PPK, maka maka PPK berhak
untuk memutuskan Kontrak secara sepihak
melalui pemberitahuan tertulis;
b. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
c. karena Keadaan Kahar, Penyedia tidak dapat
melaksanakan bagian pokok Pekerjaan
Konstruksi selama sekurang-kurangnya 60
(enam puluh) Hari sejak mulai terjadinya
Keadaan Kahar dimaksud;
d. Denda untuk keterlambatan pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi akibat kesalahan
Penyedia sudah melampaui 5% (lima persen)
dari Nilai Kontrak;
e. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan
dan / atau pemalsuan ;
f. pengaduan tentang penyimpangan prosedur,
dugaan KKN dan / atau pelanggaraan
persaingan usaha yang sehat; dan/atau
g. Adanya suatu keberatan, tuntutan, gugatan
atau klaim dari pihak ketiga atas pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia atau
pihak manapun, termasuk tetapi tidak terbatas
kepada pihak.

43.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena


kesalahan Penyedia:

a. Jaminan dicairkan;
b. uang muka harus dikembalikan oleh Penyedia
atau Jaminan Uang Muka dicairkan (apabila
masih ada, sesuai dengan Kontrak ini) [Catatan:
Apabila diberlakukan uang muka];
c. Penyedia membayar Denda sebagaimana
tercantum dalam SSKK (apabila ada);
d. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam; dan
e. PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan
pencapaian prestasi Pekerjaan Konstruksi yang
telah diterima oleh PPK sampai dengan tanggal
berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi
dengan Denda yang harus dibayar Penyedia
(apabila ada), serta Penyedia menyerahkan
semua hasil pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak milik

41
PPK.

44. Pemutusan 44.1 Penyedia dapat memutuskan Kontrak apabila PPK


Kontrak oleh gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian
Penyedia perselisihan. Dalam hal ini pemutusan Kontrak
dilakukan paling kurang 30 (tiga puluh) Hari setelah
Penyedia menyampaikan pemberitahuan rencana
pemutusan Kontrak secara tertulis kepada PPK.

44.2 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak, PPK


membayar kepada Penyedia sesuai dengan
pencapaian prestasi Pekerjaan Konstruksi yang telah
diterima oleh PPK sampai dengan tanggal
berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi dengan
Denda yang harus dibayar Penyedia (apabila ada),
serta Penyedia menyerahkan semua Hasil Pekerjaan
kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.

45. Keterlambatan 45.1 Apabila Penyedia terlambat melaksanakan Pekerjaan


Pelaksanaan Konstruksi sesuai jadwal, maka PPK akan
Pekerjaan dan memberikan peringatan secara tertulis atau
Kontrak Kritis dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis.

45.2 Kontrak dinyatakan kritis apabila:

a. dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% -


70% dari Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan
terlambat lebih besar 10% dari rencana;
b. dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% -
100% dari Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan
terlambat lebih besar 5% dari rencana.
c. rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari
Kontrak, realisasi fisik pelaksanaan terlambat
kurang dari 5% dari rencana dan akan
melampaui tahun anggaran berjalan.

45.3 Penanganan kontrak kritis

a. dalam hal keterlambatan pada Pasal 45.1 dan


penanganan Kontrak pada Pasal 45.2
penanganan Kontrak kritis dilakukan dengan
Rapat Pembuktikan (show cause
meeting/SCM)

i. pada saat Kontrak dinyatakan kritis,


Direksi Lapangan menerbitkan surat
peringatan kepada Penyedia dan
selanjutnya menyelenggarakan SCM

42
Sampul I.
ii. dalam SCM Sampul I Direksi Lapangan,
Direksi Teknis dan Penyedia membahas
dan menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh Penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba pertama)
yang dituangkan dalam Berita Acara SCM
Sampul I.
iii. apabila Penyedia gagal pada uji coba
pertama, maka dilaksanakan SCM Sampul
II yang membahas dan menyepakati
besaran kemajuan fisik yang harus dicapai
oleh Penyedia dalam periode waktu
tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan
dalam Berita Acara SCM Sampul II.
iv. apabila Penyedia gagal pada uji coba
tahap kedua, maka diselenggarakan SCM
Sampul II yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang
harus dicapai oleh Penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba ketiga)
yang dituangkan dalam Berita Acara SCM
Sampul II.
v. pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus
menerbitkan surat perigatan kepada
Penyedia atas keterlambatan realisasi fisik
pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.

b. dalam hal keterlambatan pada Pasal 45.2 c PPK


setelah dilakukan rapat bersama atasan PPK
sebelum tahun anggaran berakhir dapat
langsung memutuskan Kontrak secara sepihak
dengan mengesampingkan Pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.

46. Pemutusan Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK/Pokja


Kontrak akibat ULP terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN
lainnya dan/atau pelanggararan persaingan sehat dalam
pelaksanaan pengadaan, maka PPK/Pokja ULP dikenakan
sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan.

47. Peninggalan Semua bahan, perlengkapan, peralatan, Hasil Pekerjaan


sementara yang masih berada di lokasi kerja setelah
pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau kesalahan
Penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK tanpa
kewajiban perawatan. Pengambilan kembali semua
peninggalan tersebut oleh Penyedia hanya dapat dilakukan

43
setelah mempertimbangkan kepentingan PPK.

C. PERSONIL PENYEDIA

48. Personil 48.1 Umum


Penyedia a. Personil Inti yang dipekerjakan harus sesuai
dengan kualifikasi, sertifikasi dan pengalaman
yang ditawarkan dalam Dokumen Penawaran.
b. Penggantian personil Inti tidak boleh dilakukan
kecuali atas persetujuan tertulis PPK.
c. Penggantian Personil Inti dilakukan oleh Penyedia
dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu
kepada PPK dengan melampirkan riwayat hidup /
pengalaman kerja, dan sertifikasi yang disyaratkan
dalam KAK Personil Inti yang diusulkan beserta
alasan perubahan.
d. PPK dapat menilai dan menyetujui penempatan /
penggantian personil inti menurut kualifikasi yang
dibutuhkan.
e. Jika PPK menilai bahwa Personil Inti :
1) tidak mampu atau tidak dapat
melakukan Pekerjaan Konstruksi dengan
baik;
2) berkelakuan tidak baik; atau
3) mengabaikan pekerjaan yang menjadi
tugasnya;
maka Penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dan menjamin personil inti tersebut
meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh)
Hari sejak diminta oleh PPK. Untuk menghindari
keraguan, segala akibat hukum berikut dengan
biaya yang timbul atas penggantian sebagaimana
dimaksud adalah merupakan tanggung jawab
sepenuhnya dari Penyedia dan Penyedia dengan
ini membebaskan PPK dari segala bentuk
tanggung jawab atas akibat dari penggantian
sebagaimana dimaksud.
f. Jika penggantian Personil Inti perlu dilakukan,
maka Penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih
baik dari personil inti yang digantikan, tanpa biaya
tambahan apapun apapun yang perlu ditanggung
oleh PPK, dalam jangka waktu paling lambat 7
(tujuh) Hari.

48.2 Personil Inti


48.2.1 nama personil dan uraian pekerjaan,
kualifikasi minimum, perkiraan waktu

44
pelaksanaan, dan jadwal kehadiran tenaga
ahli, dilampirkan dalam Lampiran SSKK;
48.2.2 masing-masing Personil Inti akan
menandatangani suatu surat pernyataan
komitmen terkait dengan pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi selama jangka waktu
pekerjaan;
48.2.3 penyesuaian terhadap perkiraan waktu
pekerjaan personil akan dibuat oleh Penyedia
melalui pemberitahuan secara tertulis kepada
PPK dalam jangka waktu [___] Hari sebelum
[___].

48.3 Persetujuan Personil


Personil inti yang telah disetujui oleh PPK harus
memberikan data dirinya dan surat keterangan tidak
mengidap penyakit berbahaya / menular (medical
certificate) serta terdaftar atau tertera dalam daftar
personalia Penyedia. Dalam hal dibutuhkan, PPK
berhak dan berwenang untuk meminta informasi dan
keterangan tambahan atas pihak-pihak yang terdaftar
sebagai Personil Inti.

48.4 Waktu kerja dan lembur

48.4.1 Jam kerja dan waktu cuti untuk Personil Inti


ditentukan dalam Lampiran SSKK.
48.4.2 Waktu kerja tenaga kerja asing yang
dimobilisasi ke Indonesia dihitung sejak
kedatangannya di Indonesia sesuai dengan
surat perintah mobilisasi.

48.5 Segala bentuk hak dan kewajiban yang timbul atas


hubungan ketenagakerjaan antara Penyedia dengan
karyawan, staff, personil dan/atau tenaga kerja atas
pelaksanaan sebagian ataupun keseluruhan dari
Kontrak adalah merupakan tanggung jawab dan
kewajiban dari Penyedia dan oleh karenanya, PPK baik
sekarang ataupun dikemudian hari tidak akan
memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam bentuk
apapun atas hal-hal yang berkaitan dengan
ketenagakerjaan antara Penyedia dengan karyawan,
staff, personil dan/atau tenaga kerja tersebut.

49. Perubahan 49.1 Perubahan personil yang diajukan oleh Penyedia:


Personil
49.1.1 Penyedia hanya dapat mengajukan

45
permohonan penggantian personil hanya
dalam hal personil Penyedia meninggal dunia,
sakit, sebagaimana dinyatakan dalam surat
keterangan dari dokter yang menyatakan
bahwa personil tersebut tidak dapat
meneruskan pekerjaan untuk jangka waktu 3
(tiga) bulan ke depan;
49.1.2 Dalam hal dilakukannya penggantian
personil sebagai akibat dari meninggalnya
personil, Penyedia wajib mengajukan
permohonan kandidat personil pengganti
selambat-lambatnya 3 Hari Kerja setelah
meninggalnya personil tersebut, dengan
dibuktikan dengan Surat Keterangan
Kematian;
49.1.3 Dalam hal dilakukannya penggantian
personil sebagai akibat dari sakitnya personil,
Penyedia wajib mengajukan permohonan
kandidat personil pengganti selambat-
lambatnya 3 Hari Kerja setelah tanggal surat
keterangan dokter sebagaimana dimaksud
dalam huruf a di atas diterima oleh PPK;
49.1.4 Penyedia tidak dibenarkan melakukan
penggantian baik sebagian ataupun
keseluruhan personil tanpa persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari PPK;
49.1.5 PPK meneliti permohonan perubahan
personil, dengan ketentuan:
1) menyetujui permohonan perubahan
personil bila alasan yang diajukan
dianggap sesuai oleh PPK;dan
2) menolak permohonan perubahan
personil bila alasan yang diajukan
dianggap tidak sesuai oleh PPK.
49.1.6 untuk mengajukan permohonan
penggantian personil, penyedia diwajibkan
melampirkan riwayat hidup / pengalaman
kerja personil, sertifikasi yang dibutuhkan,
yang diusulkan dan disertai alasan
penggantian personil yang bersangkutan;
49.1.7 kualifikasi tenaga ahli pengganti yang
ditawarkan setara atau lebih tinggi dari
kualifikasi tenaga ahli yang dinyatakan dalam
Dokumen Penawaran, dan tidak menambah
Nilai Kontrak.
49.1.8 dalam rangka penilaian usulan
penggantian personil, PPK dapat dibantu
Panitia / Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak;

46
49.1.9 Penyedia dengan ini mengerti dan
menyetujui bahwa penilaian yang dilakukan
oleh PPK dan/atau Panitia / Pejabat Peneliti
Pelaksanaan Kontrak atas penggantian
personil adalah merupakan hak mutlak dari
PPK berdasarkan pertimbangan PPK sendiri
dan oleh karenanya, dalam hal penggantian
atas personil sebagaimana dimaksud tidak
disetujui oleh PPK maka Penyedia akan
melakukan penggantian personil sesuai
dengan kriteria dan standar yang ditetapkan
dan/atau diminta oleh PPK;
49.1.10 Penggantian personil sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, b, dan c di atas
hanya akan berlaku efektif sejak PPK
memberikan persetujuannya secara tertulis.

49.2 Penggantian personil Penyedia atas perintah PPK.

49.2.1 personil dari Penyedia yang dianggap


tidak mampu atau tidak dapat melakukan
pekerjaan dengan baik atau berkelakuan tidak
baik, harus segera dilakukan perintah
penggantian personil kepada Penyedia dengan
kualifikasi keahlian personil yang sama atau
lebih tinggi; dan
49.2.2 dalam waktu maksimal 7 (tujuh) Hari
sejak perintah penggantian personil, harus
sudah menerima personil pengganti dari
Penyedia.

D. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA

50. Hak dan Penyedia memiliki hak dan kewajiban:


Kewajiban
Penyedia a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan harga yang telah ditentukan
dalam kontrak;
b. melaporkan pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi secara
periodik kepada PPK;
c. melaksanakan dan menyelesaikan Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan jadwal pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi yang telah ditetapkan dalam
kontrak;
d. melaksanakan dan menyelesaikan Pekerjaan
Konstruksi secara cermat, akurat dan penuh tanggung
jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan,

47
dan segala Pekerjaan Konstruksi permanen maupun
sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan,
penyelesaian dan perbaikan Pekerjaan Konstruksi
yang dirinci dalam kontrak;
e. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan
untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
f. menyerahkan seluruh dokumen proses pembangunan
Pekerjaan Konstruksi secara bertahap kepada PPK,
Manajer Konstruksi dan/atau pihak yang ditunjuk
oleh PPK dalam bentuk hard copy dan soft copy;
g. mendapatkan akses dari PPK untuk melihat dokumen-
dokumen progres pembangunan Pekerjaan Konstruksi
yang diunggah dan disimpan oleh Manajer Konstruksi
atau pihak yang ditunjuk oleh PPK di dalam folder -
folder penyimpanan digital.
h. mendapatkan persetujuan dari PPK dan/atau Manajer
Konstruksi atau pihak yang ditunjuk oleh PPK
sebelum melaksanakan pembangunan sebagaimana
termaktub di dalam dokumen-dokumen proses
pembangunan Pekerjaan Konstruksi yang telah
diserahkan oleh Penyedia sebagaimana diatur dalam
huruf f.
i. memulai pembangunan Pekerjaan Konstruksi segera
setelah mendapatkan persetujuan dari PPK dan/atau
Manajer Konstruksi atau pihak yang ditunjuk oleh
PPK sebagaimana diatur dalam huruf h.
j. menyerahkan Hasil Pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan Pekerjaan Konstruksi yang telah
ditetapkan dalam kontrak;
k. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai
untuk melindungi lingkungan tempat kerja dan
membatasi perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan
Penyedia;
l. melaksanakan perjanjian dan kewajiban-kewajiban
yang dibebankan kepadanya dengan penuh tanggung-
jawab, ketekunan, efisien dan ekonomis serta
memenuhi kriteria teknik profesional dan melindungi
secara efektif peralatan-peralatan, mesin, material
yang berkaitan dengan pekerjaan dalam Kontrak;
m. Penyedia wajib mengajukan dan memperoleh Surat
Laik Fungsi (SLF) dan Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) dari instansi pemerintahan terkait bagi
bangunan Hasil Pekerjaan;
n. mengasuransikan pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi,
termasuk namun tidak terbatas pada asuransi
kecelakaan, asuransi kebakaran, asuransi kehilangan;
o. melindungi dan membebaskan PPK dari segala

48
gugatan pihak ketiga akibat dari pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi oleh Penyedia;
p. Penyedia dilarang baik secara langsung atau tidak
langsung melakukan kegiatan yang akan
menimbulkan pertentangan kepentingan (conflict of
interest) dengan kegiatan yang merupakan tugas
Penyedia; dan
q. Kewajiban-kewajiban Penyedia lain sesuai dengan
ketentuan mengenai hal-hal pertanggungjawaban
Penyedia sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia;

51. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan


Dokumen menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen lainnya
Kontrak dan yang berhubungan dengan kontrak untuk kepentingan
Informasi pihak lain, misalnya spesifikasi teknis dan/atau gambar-
gambar, kecuali dengan ijin tertulis dari PPK.

52. Hak Atas Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau
Kekayaan klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak
Intelektual Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) oleh Penyedia.

53. Layanan Penyedia wajib menyediakan layanan tambahan lainnya


Tambahan seperti pembuatan prototype sesuai dengan lingkup
Pekerjaan Konstruksi.

54. Penanggungan 54.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,


dan Risiko membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK
beserta instansinya terhadap semua bentuk
keberatan, klaim, tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan
atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum,
dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta
instansinya sehubungan dengan keberatan, klaim,
tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan,
kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya dalam bentuk
apapun dan dengan alasan apapun dari pihak ketiga
atas pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi oleh Penyedia
atau pihak manapun, termasuk namun tidak terbatas
pada:

1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta


benda Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan
personil Penyedia atau Subpenyedia;
2) cidera tubuh, sakit atau kematian personil
Penyedia atau Subpenyedia;
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan

49
cidera tubuh, sakit atau kematian pihak
ketiga;dan
4) penggunaan HAKI.

54.2 Dalam hal PPK menjadi pihak yang dilibatkan dalam


suatu keberatan, klaim, tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan
atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum,
dan biaya dari pihak ketiga, terkait, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dengan
pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana
diuraikan dalam Kontrak ini, maka Penyedia akan
mengambil alih dan bertanggung jawab atas setiap
keberatan, klaim, tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan
atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum,
dan biaya yang ditujukan kepada PPK tersebut, dan
untuk selanjutnya Penyedia akan memberikan ganti
rugi dan melaksanakan setiap hal-hal dan tindakan-
tindakan yang diminta oleh PPK untuk mengatasi
keberatan, tuntutan, gugatan ataupun klaim tersebut.

54.3 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan


tanggal penandatanganan berita acara penyerahan
awal, semua risiko kehilangan atau kerusakan Hasil
Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan
risiko Penyedia.

54.4 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh Penyedia


tidak membatasi kewajiban penanggungan dalam
Pasal 54 ini.

54.5 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan


atau bahan yang menyatu dengan Hasil Pekerjaan
selama Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa
Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh
Penyedia atas tanggungannya sendiri jika kehilangan
atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau
kelalaian Penyedia.

55. Perlindungan 55.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya


Tenaga Kerja sendiri untuk mengikutsertakan Personilnya pada
program BPJS Ketenagakerjaan sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan.

55.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan


memerintahkan Personilnya untuk mematuhi
peraturan keselamatan kerja. Pada Waktu

50
Pelaksanaan, Penyedia beserta Personilnya dianggap
telah membaca dan memahami peraturan
keselamatan kerja tersebut.

55.3 Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk


menyediakan kepada setiap personil (termasuk
Personil Subpenyedia dan PPK, jika ada)
perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan
memadai.

55.4 Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia untuk


melaporkan kecelakaan berdasarkan hukum yang
berlaku, Penyedia akan melaporkan kepada PPK
mengenai setiap kecelakaan yang timbul sehubungan
dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24
(dua puluh empat) jam setelah kejadian.

56. Pemeliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah


Lingkungan yang memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam
maupun di luar tempat kerja, termasuk namun tidak
terbatas pada menjalankan sistem manajemen limbah yang
baik, dan membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak
ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan
Kontrak ini.

57. Asuransi 57.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK


sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan
untuk:

a. semua barang dan peralatan yang mempunyai


risiko tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi, serta pekerja untuk
pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, atas segala
risiko terhadap kecelakaan, kerusakan,
kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat
diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat
kerjanya; dan
c. perlindungan terhadap kegagalan bangunan.

57.2 Semua polis asuransi harus mensyaratkan bahwa


perusahaan asuransi, paling sedikit tiga puluh (30)
hari kalender, harus memberikan pemberitahuan
tertulis kepada PPK apabila terdapat polis asuransi
yang akan dibatalkan, dimodifikasi atau tanggungan
berdasarkan polis tersebut berkurang sebelum
tanggal berakhirnya. Penyedia harus memberikan
salinan endosemen (-endosemen) polis dan

51
pemberitahuan pembatalan dan/atau tidak adanya
pembaruan yang membuktikan pembatalan
dan/atau tidak adanya pembaruan polis tersebut
kepada Pemilik.

57.3 Semua Polis Asuransi yang diberikan kepada PPK


harus memuat tanggal dan memperlihatkan nama
perusahaan asuransi, jumlah polis, tanggal berlaku,
dan tanggal pengakhirannya.

57.4 Semua polis harus memuat pengesampingan atas


endosemen pengalihan tanggung jawab (subrogasi)
dan keterpisahan kepentingan.

57.5 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam


penawaran dan termasuk dalam nilai kontrak.

58. Tindakan 58.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih


Penyedia yang dahulu persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan
Mensyaratkan tindakan-tindakan berikut:
Persetujuan
PPK atau a. mensubkontrakkan sebagian Pekerjaan Konstruksi;
Pengawas b. menunjuk Personil yang namanya tidak tercantum
Pekerjaan dalam Lampiran SSKK
Konstruksi c. mengubah atau memutakhirkan program
mutu;dan
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

58.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih


dahulu persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan
Konstruksi sebelum melakukan tindakan-tindakan
berikut:

a. menggunakan spesifikasi dan gambar dalam


[____];
b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi;
c. mengubah Personil Inti dan/atau peralatan; dan
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

58.3 Untuk menghindari keraguan, persetujuan yang


diberikan oleh PPK tidak akan menghilangkan
tanggung jawab Penyedia yang terhadap Pekerjaan
Konstruksi.
59. Laporan Hasil 59.1 Pemeriksaan Pekerjaan Konstruksi dilakukan selama
Pekerjaan pelaksanaan kontrak untuk menetapkan volume
Pekerjaan Konstruksi atau kegiatan yang telah
dilaksanakan guna pembayaran Hasil Pekerjaan.
Hasil pemeriksaan Pekerjaan Konstruksi dituangkan

52
dalam laporan kemajuan Hasil Pekerjaan.

59.2 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan


pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, seluruh aktivitas
kegiatan Pekerjaan Konstruksi di lokasi Pekerjaan
Konstruksi dicatat dalam buku harian sebagai bahan
laporan harian Pekerjaan Konstruksi yang berisi
rencana dan realisasi Pekerjaan Konstruksi harian.

59.3 Laporan harian berisi:

a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi


Pekerjaan Konstruksi;
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam
tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas Pekerjaan Konstruksi yang
dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan
peristiwa alam lainnya yang berpengaruh
terhadap kelancaran Pekerjaan Konstruksi; dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan
pelaksanaan.

59.4 Laporan harian dibuat oleh Penyedia, apabila


diperlukan diperiksa oleh konsultan dan disetujui
oleh PPK.

59.5 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan


harian dan berisi hasil kemajuan fisik Pekerjaan
Konstruksi dalam periode satu minggu, serta hal-hal
penting yang perlu ditonjolkan.

59.6 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan


mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik Pekerjaan
Konstruksi dalam periode satu bulan, serta hal-hal
penting yang perlu ditonjolkan.

59.7 [Catatan: Khusus untuk Kontrak yang bersifat


multiyear] Penyedia wajib menyampaikan laporan
akhir tahun yang memuat laporan perkembangan
penyelesaian Pekerjaan Konstruksi pada akhir tahun
terkait, paling lambat pada [_____] Hari sejak
berakhirnya tahun terkait.

59.8 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK


membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi di lokasi Pekerjaan Konstruksi.

53
59.9 Dengan tidak mengesampingkan kewajiban
penyampaian laporan sebagaimana diatur dalam
Pasal ini, Penyedia wajib menyampaikan laporan
terkait dengan Pekerjaan Konstruksi kepada PPK
yang sewaktu-waktu dapat diminta oleh PPK.

60. Kepemilikan Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan


Dokumen dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang
dipersiapkan oleh Penyedia berdasarkan Kontrak ini
sepenuhnya merupakan hak milik PPK. Penyedia paling
lambat pada waktu pemutusan atau akhir Masa Kontrak
berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen dan
piranti lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK.
Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap
dokumen dan piranti lunak tersebut. Pembatasan (jika ada)
mengenai penggunaan dokumen dan piranti lunak tersebut
di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.

61. Kerjasama 61.1 Bagian Pekerjaan Konstruksi yang Disubkontrakkan


Antara tersebut harus diatur dalam Kontrak dan disetujui
Penyedia dan terlebih dahulu oleh PPK.
Subpenyedia
61.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas Bagian
Pekerjaan Konstruksi yang Disubkontrakkan tersebut.

61.3 Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus


mengacu kepada Kontrak serta menganut prinsip
kesetaraan.

62. Usaha Mikro, 62.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Usaha Kecil dan koperasi kecil, antra lain dengan
Koperasi Kecil mensubkontrakkan sebagian Pekerjaan Konstruksiya.

62.2 Dalam melaksanakan kewajiban di atas Penyedia


terpilih tetap bertanggungjawab penuh atas
keseluruhan Pekerjaan Konstruksi tersebut.

62.3 Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian


Pekerjaan Konstruksi yang bukan Pekerjaan
Konstruksi utama.

62.4 Membuat laporan periodik mengenai pelaksanaan


ketetapan di atas.

62.5 Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka


Penyedia dikenakan sanksi yang diatur dalam SSKK.

54
63. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan
menggunakan lokasi kerja bersama dengan penyedia yang
lain (jika ada) dan pihak lainnya yang berkepentingan atas
lokasi kerja. Jika dipandang perlu, PPK dapat memberikan
jadwal kerja penyedia yang lain di lokasi kerja.

64. Keselamatan Penyedia bertanggung jawab atas keamanan, ketertiban, dan


keselamatan semua pihak di lokasi kerja.

65. Masa Pada Masa Pemeliharaan, Penyedia berkewajiban untuk,


Pemeliharaan dengan itikad baik, memberikan pelayanan kepada PPK
dalam hal terdapat hal-hal yang berkaitan dengan Pekerjaan
Konstruksi, termasuk namun tidak terbatas pada
memperbaiki Cacat Mutu yang ditemukan oleh PPK.

66. Pembayaran Penyedia berkewajiban untuk membayar Denda sebagai


Denda akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-
kewajiban Penyedia dalam Kontrak ini. PPK mengenakan
Denda dengan (i) memotong angsuran pembayaran prestasi
Pekerjaan Konstruksi Penyedia [; dan/atau (ii) meminta
pembayaran Denda secara langsung kepada Penyedia]
[Catatan: Apabila dapat dipraktekkan dalam proyek/dinas
terkait]. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung
jawab kontraktual Penyedia.

D. HAK DAN KEWAJIBAN PPK

67. Hak dan PPK memiliki hak dan kewajiban:


Kewajiban PPK
a. mengawasi dan memeriksa Pekerjaan Konstruksi yang
dilaksanakan oleh Penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi yang dilakukan
oleh Penyedia;
c. membayar Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan harga
yang tercantum dalam kontrak yang telah ditetapkan
kepada Penyedia;
d. mengenakan Denda (apabila ada);
e. membayar uang muka (apabila diberikan);
f. memberikan instruksi sesuai jadwal;
g. mengusulkan penetapan Penyedia unuk dimasukkan
dalam Daftar Hitam kepada PA/KPA (apabila ada);
h. mengulas, meninjau kembali, menilai dan
memberikan persetujuan atas beberapa dokumen
progres pembangunan Pekerjaan Konstruksi yang
diserahkan oleh Penyedia dan/atau Manajer

55
Konstruksi;
i. memberikan persetujuan kepada Penyedia dan/atau
Manajer Konstruksi terhadap dokumen-dokumen
progres pembangunan Pekerjaan Konstruksi,
khususnya:
i. gambar perencanaan DED;
ii. rencana rekayasa lalu lintas;
iii. rencana sarana prasarana sementara;
iv. rencana penerimaan material di lapangan;
v. rencana cut and fill tanah;
vi. rencana pembersihan kondisi eksisting;
vii. rencana demolisi kondisi eksisting;
viii. rencana remediasi kondisi eksisting;
ix. proposal desain;
x. proposal metode pelaksanaan;
xi. proposal material;
xii. shop drawings;
xiii. RFI (request for information) / permohonan
klarifikasi;
xiv. permohonan tambah kurang;
xv. mock-up;
xvi. inspeksi lapangan;
xvii. punch list dan/atau defect list;
xviii. as built drawing;dan
xix. hasil tes pengujian;
j. memberikan akses kepada Penyedia untuk dapat
melihat dokumen-dokumen progres pembangunan
Pekerjaan Konstruksi yang telah diserahkan oleh
Penyedia sebagaimana diatur dalam Pasal 50 huruf f,
yang tersimpan di dalam folder - folder penyimpanan
digital;dan
k. mendapatkan Surat Laik Fungsi (SLF) dan Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) untuk Hasil Pekerjaan
dari Penyedia pada saat ditandatanganinya BAST I.

68. Peristiwa Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada Penyedia


Kompensasi dalam hal sebagai berikut:

a. PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi


pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi;
b. keterlambatan pembayaran kepada Penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi
dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal
dalam kontrak atas kesalahan PPK;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak Penyedia untuk
melakukan pengujian tambahan yang setelah
dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan

56
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi;dan
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu
yang tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan
oleh PPK.

E. PERSONIL DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA

69. Personil Inti 69.1 Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan
dan/atau harus sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Peralatan Penawaran.

69.2 Penggantian personil inti dan/atau peralatan tidak


boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK.

69.3 Penggantian personil inti dilakukan oleh Penyedia


dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu
kepada PPK dengan melampirkan riwayat
hidup/pengalaman kerja, dan sertifikasi yang
disyaratkan dalam KAK Personil Inti yang diusulkan
beserta alasan penggantian.

69.4 PPK dapat menilai dan menyetujui


penempatan/penggantian Personil Inti dan/atau
peralatan menurut kualifikasi yang dibutuhkan.

69.5 Jika PPK menilai bahwa Personil Inti:

a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan


Pekerjaan Konstruksi dengan baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan Pekerjaan Konstruksi yang menjadi
tugasnya;

maka Penyedia berkewajiban untuk menyediakan


pengganti dan menjamin Personil Inti tersebut
meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) Hari
sejak diminta oleh PPK. Untuk menghindari
keraguan, segala akibat hukum berikut dengan biaya
yang timbul atas penggantian sebagaimana dimaksud
adalah merupakan tanggung jawab sepenuhnya dari
Penyedia dan Penyedia dengan ini membebaskan
PPK dari segala bentuk tanggung jawab atas akibat
dari penggantian sebagaimana dimaksud.

69.6 Jika penggantian Personil Inti dan/atau peralatan

57
perlu dilakukan, maka Penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang
setara atau lebih baik dari Personil Inti dan/atau
peralatan yang digantikan tanpa biaya tambahan
apapun yang perlu ditanggung oleh PPK, dalam
jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) Hari, atau jangka
waktu lain yang ditentukan oleh PPK.

69.7 Personil Inti berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan


Pekerjaan Konstruksinya. Jika diperlukan oleh PPK,
Personil inti dapat sewaktu-waktu disyaratkan untuk
menjaga kerahasiaan Pekerjaan Konstruksi di bawah
sumpah.

F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA

70. Jaminan 70.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK setelah


diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ) sebelum dilakukan
penandatanganan kontrak.

70.2 Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan adalah sejak


tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan 1
(satu) bulan setelah Berita Acara Serah Terima I.

70.3 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara


proporsional sesuai dengan pencapaian prestasi
Pekerjaan Konstruksi;

70.4 Masa berlaku Jaminan Uang Muka paling kurang


sejak tanggal persetujuan pemberian uang muka
sampai dengan tanggal Berita Acara P3K.

70.5 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah


Pekerjaan Konstruksi dinyatakan selesai 100% (seratus
persen).

70.6 Pengembalian Uang Retensi dilakukan paling lambat


30 (tiga puluh) Hari setelah Masa Pemeliharaan selesai
dan Pekerjaan Konstruksi diterima dengan baik sesuai
dengan ketentuan kontrak;

70.7 Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan adalah sejak


tanggal penandatanganan Berita Acara Serah Terima I
sampai dengan 1 (satu) bulan setelah Berita Acara
Serah Terima II.

58
71. Nilai Kontrak 71.1 PPK membayar kepada Penyedia atas pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi dalam kontrak sebesar Nilai
Kontrak.

71.2 Nilai Kontrak telah memperhitungkan keuntungan,


beban pajak dan biaya overhead serta biaya asuransi
yang meliputi juga biaya keselamatan dan kesehatan
kerja.

71.3 Rincian Nilai Kontrak sesuai dengan rincian yang


tercantum dalam daftar kuantitas dan harga.

71.4 Dalam hal PPK mengetahui untuk suatu pekerjaan


yang sama atau sejenis dengan Pekerjaan Konstruksi
dikenakan harga yang lebih rendah dibandingkan
dengan Nilai Kontrak, maka PPK dan Penyedia dapat
melakukan renegosiasi atas Nilai Kontrak.

[Catatan: Untuk didiskusikan secara internal, apakah


dapat diterapkan, khususnya terkait dengan apakah
pada prakteknya dapat dilakukan penyesuaian harga
untuk kontrak lump sum dan single year, dengan
merujuk pada Pasal 92 Perpres 54/2010]

72. Pembayaran Prestasi Pekerjaan Konstruksi:

a. pembayaran prestasi Hasil Pekerjaan yang


disepakati dilakukan oleh PPK, dengan
ketentuan:

i. Penyedia telah mengajukan tagihan disertai


dokumen-dokumen sebagaimana
disyaratkan dalam SSKK;
ii. Dalam jangka waktu 7 Hari Kerja setelah
tagihan diterima sesuai dengan angka 1 di
atas, PPK berhak untuk melakukan
evaluasi atas dokumen-dokumen yang
disyaratkan dalam SSKK dan melakukan
verifikasi penyelesaian Milestone
sebagaimana ditentukan dalam Lampiran
SSKK;
iii. Dalam hal terdapat permintaan dari PPK
kepada Penyedia untuk dilakukannya
perbaikan, perubahan ataupun
penyesuaian dalam tahapan Milestone
tersebut, maka Penyedia berkewajiban
untuk melakukan perbaikan, perubahan
ataupun penyesuaian tersebut dalam

59
jangka waktu 7 (tujuh) Hari Kerja sejak
tanggal diterimanya permintaan perbaikan,
perubahan ataupun penyesuaian dari PPK.
iv. Dalam hal perbaikan, perubahan ataupun
penyesuaian sebagaimana disebutkan
diatas telah diselesaikan oleh Penyedia,
maka PPK memiliki 7 (tujuh) Hari Kerja
untuk melakukan pemeriksaan dan
verifikasi atas perbaikan, perubahan
ataupun penyesuaian serta memberikan
keputusannya untuk (i) menandatangani
atau tidak menandatangani Berita Acara
Serah Terima Penyelesaian Milestone yang
berkaitan dengan permintaan pembayaran
dan (ii) melakukan atau tidak melakukan
penerbitan SPP.
v. Untuk evaluasi sebagaimana diatur dalam
butir ii di atas, PPK berhak untuk
memberikan kuasa kepada APIP
vi. pembayaran dilakukan dengan sistem
termin sesuai ketentuan dalam SSKK;
vii. pembayaran dilakukan senilai Pekerjaan
Konstruksi yang telah terpasang, tidak
termasuk bahan/material dan peralatan
yang ada di lokasi Pekerjaan Konstruksi;
viii. pembayaran harus dipotong angsuran uang
muka, Denda (apabila ada) dan pajak; dan
ix. untuk Kontrak yang mempunyai sub
kontrak, permintaan pembayaran harus
dilengkapi bukti pembayaran kepada
seluruh Subpenyedia sesuai dengan
prestasi Pekerjaan Konstruksi;

b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah


Pekerjaan Konstruksi selesai 100% (seratus
persen) dan Berita Acara Serah Terima II
ditandatangani;

c. bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan


angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk
menunda pembayaran. PPK dapat meminta
Penyedia untuk menyampaikan perhitungan
prestasi sementara dengan mengesampingkan
hal-hal yang sedang menjadi perselisihan.

73. Hari Kerja 73.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya
disimpan oleh Penyedia. Daftar pembayaran
ditandatangani oleh masing-masing pekerja dan dapat

60
diperiksa oleh PPK.

73.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja kepada


tenaga kerjanya setelah formulir upah ditandatangani.

73.3 Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja harus


dilampirkan.

74. Perhitungan 74.1 Pembayaran angsuran prestasi Pekerjaan Konstruksi


Akhir terakhir dilakukan setelah Pekerjaan Konstruksi
selesai 100% (seratus persen) yang dibuktikan dengan
penadatangan Berita Acara P3K dan Berita Acara
Serah Terima I telah ditandatangani oleh kedua belah
Pihak.

74.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, Penyedia


berkewajiban untuk menyerahkan kepada Pengawas
Pekerjaan Konstruksi rincian perhitungan nilai
tagihan terakhir yang jatuh tempo. PPK berdasarkan
hasil penelitian tagihan oleh Pengawas Pekerjaan
Konstruksi berkewajiban untuk menerbitkan SPP
untuk pembayaran tagihan angsuran terakhir
selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja terhitung
sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang
diterima oleh Pengawas Pekerjaan Konstruksi.

75. Penangguhan 75.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap


angsuran prestasi Pekerjaan Konstruksi Penyedia jika
Penyedia gagal atau lalai memenuhi kewajiban
kontraktualnya, termasuk penyerahan setiap Hasil
Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

75.2 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan


dengan proporsi kegagalan atau kelalaian Penyedia.

75.3 Penangguhan dilakukan dengan terlebih dahulu


menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada
Penyedia yang memuat:

a. alasan penangguhan pembayaran; dan


b. persyaratan kepada Penyedia untuk memenuhi
kewajiban-kewajibannya dalam jangka waktu 14
(empat belas) Hari Kerja setelah pemberitahuan
diterima.

75.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan


pembayaran akibat keterlambatan penyerahan
Pekerjaan Konstruksi dapat dilakukan bersamaan

61
dengan pengenaan Denda kepada Penyedia.

G. PENGAWASAN MUTU

76. Pengawasan PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan


dan terhadap pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi yang
Pemeriksaan dilaksanakan oleh Penyedia. Apabila diperlukan, PPK dapat
memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan
pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi yang dilaksanakan oleh Penyedia.

77. Penilaian 77.1 PPK dalam masa pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi


Pekerjaan dapat melakukan penilaian atas Hasil Pekerjaan yang
Sementara oleh dilakukan oleh Penyedia.
PPK
77.2 Penilaian atas Hasil Pekerjaan dilakukan terhadap
mutu dan kemajuan fisik Pekerjaan Konstruksi.

78. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan Konstruksi akan memeriksa
setiap Hasil Pekerjaan dan memberitahukan Penyedia secara
tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau
Pengawas Pekerjaan Konstruksi dapat memerintahkan
Penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat
Mutu, serta menguji Hasil Pekerjaan yang dianggap oleh
PPK atau Pengawas Pekerjaan Konstruksi mengandung
Cacat Mutu. Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan
Cacat Mutu selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.

79. Pengujian Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan Konstruksi


memerintahkan Penyedia untuk melakukan pengujian Cacat
Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan
Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat
Mutu maka Penyedia berkewajiban untuk menanggung
biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat
Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa
Kompensasi.

80. Perbaikan Cacat 80.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan Konstruksi akan
Mutu menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu kepada
Penyedia segera setelah ditemukan Cacat Mutu
tersebut. Penyedia bertanggung jawab atas cacat mutu
selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.

80.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut,


Penyedia berkewajiban untuk memperbaiki Cacat
Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam
pemberitahuan.

62
80.3 Jika Penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam
jangka waktu yang ditentukan maka PPK,
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan
Konstruksi, berhak untuk secara langsung atau
melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK
melakukan perbaikan tersebut. Penyedia segera
setelah menerima klaim PPK secara tertulis
berkewajiban untuk mengganti biaya perbaikan
tersebut. PPK dapat memperoleh penggantian biaya
dengan memotong pembayaran atas tagihan Penyedia
yang jatuh tempo (jika ada) atau uang retensi atau
pencairan Jaminan Pemeliharaan atau jika tidak ada
maka biaya penggantian akan diperhitungkan sebagai
utang Penyedia kepada PPK yang telah jatuh tempo.

80.4 PPK dapat mengenakan Denda untuk setiap


keterlambatan perbaikan Cacat Mutu, dan
memasukkan Penyedia ke dalam Daftar Hitam.

81. Kegagalan 81.1 Jika Hasil Pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam


Bangunan SSKK berupa bangunan maka PPK dan/atau Penyedia
terhitung sejak tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan akhir bertanggung jawab atas kegagalan
bangunan sesuai dengan kesalahan masing-masing
selama umur konstruksi yang tercantum dalam SSKK
tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

81.2 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,


membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK
beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan,
tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian,
denda, gugatan atau tuntutan 63hukum, proses
pemeriksaan 63hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian
yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan
kesalahan atau kelalaian PPK) sehubungan dengan
klaim kehilangan atau kerusakan harta benda, dan
cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga yang
timbul dari kegagalan bangunan.

81.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh Penyedia


tidak membatasi kewajiban penanggungan Penyedia
dalam Pasal 81 ini.

81.4 Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan


memelihara semua dokumen yang digunakan dan
terkait dengan pelaksanaan ini selama umur

63
konstruksi yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak
lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN, ITIKAD BAIK, DAN KEPATUHAN

82. Perdamaian 82.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-


sungguh menyelesaikan secara damai semua
perselisihan yang timbul dari atau berhubungan
dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama atau
setelah pelaksanaan Pekerjaan ini.

82.2 Penyelesaian secara damai dapat dilakukan melalui


musyawarah untuk mufakat secara langsung antara
Para Pihak atau melalui perantaraan pihak ketiga
yang disepakati oleh Para Pihak dalam bentuk antara
lain mediasi atau konsiliasi.

83. Lembaga Dalam hal penyelesaian perselisihan melalui perdamaian


Pemutus tidak tercapai, maka penyelesaian perselisihan tersebut akan
Sengketa dilakukan sesuai SSKK.

84. Pelaksanaan Jika dalam pelaksanaan Kontrak ditemukan kesulitan yang


Kontrak menghambat pemenuhan tujuan Kontrak maka masing-
masing Pihak berkewajiban untuk tetap berupaya bertindak
wajar di antara mereka tanpa merugikan kepentingan satu
sama lain. Jika Pihak yang satu menganggap pelaksanaan
Kontrak tidak wajar dan adil maka kedua belah Pihak harus
megupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi
situasi tersebut.

85. Itikad Baik 85.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya
yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat
dalam kontrak.

85.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian


dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan
masing-masing pihak.

85.3 Apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa


dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik
untuk mengatasi keadaan tersebut.

86. Kepatuhan Penyedia dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa


direktur, pejabat, karyawan, dan subpenyedianya serta
setiap personil yang turut serta melaksanakan baik secara
sebagian atau keseluruhan dari Pekerjaan Konstruksi yang
diatur dalam Kontrak ini, untuk mematuhi dan memenuhi

64
seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta syarat dan ketentuan Kontrak ini.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Penyedia


[_____]SELAKU PEJABAT PEMBUAT PT. [_____]
KOMITMEN

[_____] [_____]
NIP. [_____] [_____]

65
Mengetahui :
KEPALA DINAS [_____]
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA,

[_____]
NIP. [_____]

Tembusan :
Asli Kesatu : [_____];
Asli Kedua : [_____]
Ketiga : [_____];
Keempat : [_____];
Kelima : [_____];
Keenam : [_____];
Ketujuh : [_____].

66

Anda mungkin juga menyukai