Anda di halaman 1dari 7

BAB 1: IKHTISAR SISTEM PENDIDIKAN DI INGGRIS

Kerajaan Inggris dan Irlandia Utara atau sering disebut dengan “Inggris” memiliki
sebanyak empat negara bagian yang teridi dari Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara.
Pada setiap negara bagian mepunyai sistem pemerintahan yang berbeda. Pengawasan
pemdidikan tingkat nasional Inggris berada pada pengawasan departemen Pendidikan
(Departemen for Education). Seperti di Indonesia Pemerintah daerah diberi kewenangan
untuk melaksanakan kebijakan pendidikan di daerahnya masing-masing. Jadi tidak heran jika
pendidikan pada negara bagian satu dengan yang lainya berbeda.

Jenjang Pendidikan di Inggris

1. Pendidikan pre-dasar (pre-school)


Diikuti oleh peserta didik berusia dibawah 5 tahun.
2. Pendidikan dasar (primary school)
Diikuti peserta didik berusia 4-11 tahun.
3. Pendidikan menengah (secondary school)
Berlangsung selama lima hingga tujuh tahun dengan peserta didik berusia 11-16
tahun.
4. Pendidikan tinggi (higher education)
Diikuti oleh mahasiswa diatas 18 tahun. Terdapat 3 jenjang yakni S1, S2, S3.

Pendidikan Vokasi di Inggris

Sistem pendidikan vokasi di Inggris (Vocational Education Training) di Inggris dimulai


dari jenjang pendidikan menengah setelah key stage 4 hingga pendidikan tinggi.pada
pendidikan vokasi, peserta didik belajar tentang praktik yang berhubungan langsyung dengan
pekerjaan. Terdapat 2 tipe pendidikan vokasi. Pertama yaitu pendidikan vokasi yang berfokus
pada pembelajaran institusi, baik baik seklah vokasi maupun institusi profesional. Di dalam
tipe ini siswa banyak melakukan pembelajaran dalam institusi pendidikan.

Kedua, pendidikan vokasi yang berfokus pada pembelajaran praktikal melalui program
magang (apprenticeship). Peserta didik yang melalukan program magang banyak melakukan
pembelajaran praaktikal di perusahaan sambil mengambil kelas teoretekal. Pada tipe ini
biasanya peserta didik akan menerima upah kerja dari perusahaan.

Kualifikasi pendidikan vokasi yang umum diambil oleh peserta didk adalah BTEC
(Business & Technology Education Council) dan VCE (Vocational Certificates of Education).
BTEC terdiri dari 4 tingkatan yaitu: BTEC First Diploma, BTEC National, HNCs (BTEC Higher
National Certificates) dan HNDs(BTEC Higher National Diploma). Sedangkan VCE terdiri atas
dua tingkatan yaitu: Vocational AS Level dan Vocational A Level.

Pada programn magang ada dua tingkatan pada jenjang sekolah menengah yaitu:
advance apprenticeship (setara dengan A level) dan intermediate apprenticeship (setara
dengan GCSE). Sedangkan pada pendidikan tinggi terdapat dua tingkatan magang yaitu:
degree apprenticeship (setara dengan S1) dan higher apprenticeship (setara dengan
Foundation).

Untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja yang mempunyai keterampilan tinggi,
maka pemerintah pada negara bagian Inggris melakukan terobosan dengan meningkatkan
program magang di tingkat Pendidikan Menengah. Sejak bulan April 2017, pemerintahan
negara bagian Inggris memberi kebijakan kepada perusahaan lokal yang pengeluaran gaji
karyawan pertahun lebih dari 3 juta pound maka perusahaan diwajibkan untuk membayar
apprenticeship levy. Dengan adanya pembayaran apprenticeship levy maka sekolah
mendapatkan suntikan dana tambahan untuk melakukan program magang.

BAB 2 : SISTEM PENDIDIKAN VOKASI DI INGGRIS

Negara Inggris memiliki kerangka kualifikasi belajar pada masing-masing negara


bagian. Negara bagian Wales menggunakan CQF atau Credit and Qualification Framwork for
Wales, negara bagian Inggris dan Irlandia Utara menggunakan QCF atau Qualifications and
Credit Framework, negara bagian skotlandia menggunakan SCQF atau Scottish Credit and
Qualifications.

SCQF tidak sama dengan QFCs. SCQF adalah kerangka belajar seumur hidup dengan
12 tingkat, yang dapat merangkulsemua bentuk pembelajran informal. Pembelajaran
mempunyai hasil yang sudah jeelas dan dapat dinilai dengan metode yangterjamin
kualitasnya.

Perbedann RQF dengan sistem kualifikasi lainya ialah ukuran assessment yang didasari
oleh Total Qualification Time (TQT) dan Guided Learning Hours (GLH). Jadi seseorang yang
memperoleh sertifikat vokasional harus menempuh pendidikan vokasi resmi dan tidak sekedar
mengikuti uji kompetensi keahlian.berbeda dengan sistem sebelumnya, ukuran waktu yang
dijadikan assessment ini tidak mempunyai rentang batas waktu durasi menyelesaikan suatu
kualifikasi, sehingga peserta didik dapat mengatur sendiri durasi masa studinya.
Alasan RQF menguntungkan peserta didik dan lembaga pemberi kualifikasi yaitu (1)
sistem ini mengukur durasi studi dan juga tingkat kesulitan yang ditempuh peserta didik
secara konsisten, dan (2) lembaga pemberi kualifikasi tidak memiliki aturan khusus untuk
mengatur penetapan kualifikasinya, pemerintah hanya memberi standar kompetensi pada tiap
tingkatnya.

BAB 3: Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Di Inggris

Pendidikan adalah investasi yang sangat erat hubunganya dengan human capital.
Salah satu hal yang sngat penting dalam meningkatkan pendidikan vokasional adalah
penjaminan mutu.

Terdapat empat kunci proses dasar dalam penjaminan mutu untuk pendidikan dan
pelatihan menurut Bateman, yaitu

1. Akreditasi Kualifikasi
Akreditasi merupakan prooses kualifikasi untuk mendapatkan pengakuaan
nasional dan kompleksitas, volume pembelajarean disahkan sesuai dengan jenis
kualifikasi yang ada. Standar pencapaiaan (yaitu: kompetensi, pendidikan, atau
pekerjaan) merupakan dasar kualifikasi.
2. Pendaftaran Penyedia Pendidikan dan Pelatihan
Pendaftaran adalah proses dimana penyedia pendidikan dan pelatihan disetujui
untuk memberikan kualifikasi, misalnya memiliki keuangan, fasilitas, pengajaran dan
bahan pembelajaran, dan staf terlatih untuk menyampaikan program yang akan akan
mengarahkan peserta didik untuk mendapatkan kualifikasi.
3. Pengawasan Sistem penilaian dan Pemberian Kualifikasi
Dengan cara memastikan jika pembelajaran yang ditentukan dalam kualifikasi
sudah diperoleh oleh peserta didik yang akan mendapatkan kualifikasi. Kegiatan ini
dapat bersifat peraturan dan mencakup audit dan pemantauan, tetapi
berkemungkinan juga dapatr mencakup strategi yang lain diantaranya seperti proses
verifikasi atau va;idasi atau moderasi yang berfokus pada penilaian yang tepat
mengenai tingkat pencapaian yang dibutuhkan untuk memberikan kualifikasi.
4. Peraturan Penerbitan Sertifikat

Model setifikasi berkisar dari pemberian badan atau agen untuk penerbitan
kualifikasi yang terkait dengan penyedia layanan.
UNESCO (2015) memberi rekomendai tentang penetapan sistem penjaminan
mutu pendidikan vokasi bardasarkan partisipasi semua pemangku kepentingan terkait.
Sistem penjaminan mutu harus mencukup tujuan dan standar yang jelas dan terukur,
pedoman untuk implementasi, dan mekanisme umpan balik dan hasil evaluasi yang
dapat diakses secara luas.

Berikut ini adalah pihak-pihak yang terlibat dalam fungsi penjaminan mutu
pendidikan:

 Agen akreditasi
 Penyedia layanan dan agen penyalur
 Lembaga kualifikasik dan badan pemberi penghargaan
 Badan perizinan dan badan profesianal
 Penyedia akreditasi atau pemberi penghargaan
 Badan-badan kualitas eksternal seperti yang bertanggung jawab hatas standar
ISO.

Pemerintah Inggris melakukan penjaminan mutu pendidikan vokasi untuk


memastikan bahwa kualitas pendidikan vokasi di Inggris dapat di andalkan di seluruh
dunia.

Di Inggris terdapat lima organisasi yang bertanggung jawab untuk memeriksa


dan mengatur pendidikan vokasi;

1. Agen Penjamina Mutu (Quality Assurance agency)


Cakupan pada pendidikan tinggi.
2. Kantor Standar Pendidikan di Inggris (Office for Standars in Education
(OFSTED))
Cakupan pada pendidikan tingkat dasar dan menegah.
3. Inspektorat Pendidikan dan Pelatihan di Irlandia Utara (The education and
Training Inspectorate in Northern Ireland)
4. Insperktor Pendidikan Yang Mulia di Skotlandia (Her Majesty,s Inspectatorate
of Education in scotland)
5. Inspektorat Pendidikan dan Pelatihan Yang Mulia di Wales (Her Majesty,s
Inspectorate for Education and Training Wales)

Kelima badan ini bersifat independen dan memberikan laporan kepada


parlemen. Badan-badan ini mengevaluasi pengajaran, pembelajaran dan penilaian,
serta akomodasi, peralatan dan manajemen. Institusi Pendidikan dinilai berdasarkan
berbagai kriteria dan hasil inspeksi tersedia bagi pihak yang berkepentingan dan
masyarakat umum secara online.

Sebagai contoh dalam pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan vokasi,


OFSTED mempertimbangkan empat area untuk semua institusi, yaitu

1. Efektifitas keseluruhan.
2. Hasil untuk peserta didik.
3. Kualitas pengajar, pembelajaran, dan penilaian.
4. Efektifitas kepemimpinan dan manajemen.

Hasil inspeksi lau dikategorikan menjadi empat kategor, yaitu:

1. Luar biasa
2. Bagus
3. Membutuhkan perbaikan
4. Tidak memadai

Jika suatu institusi dinyatakan tidak memadai, maka akan diadakan intervensi dengan
penunjukan komisaris yang dapat mengambil alih tugas dalam menjalankan
organisasi.

Penjaminan Mutu Program Magang

Program magang adalah suatu kegiatan dalam penddikan vokasi. Setelah


menyelesaikan program magang peserta didik memiliki tiga program lanjutan ; (1)
mengikuti program magang yang lebih tinggi, (2) masuk pendidikan tinggi, (3)
bekerja.

Berikut ini adalah unsur-unsur dasar magang:

 Kualifikasi Vokasional ( National Vocational Qualifivations)


 Keterampilan utama
 Sertifikat teknis

Penjaminan mutu program magang (apprenticeship) diawasi oleh Dewan


Keterampilan Sektor terkait (Sektor Skill Council-SSC). SSC adalah organisasi
bentukan dari ikatan pelajar dengan perusahaan atau penerima peserta magang.
Terdapat empat tujuan SSC, yaitu; (1) mengurangi gap dan kekurangan
keterampilan,(2) meningkatkan produktivitas, (3) meningkatkan kesempatan setiap
individu dalam bekerja (4) meningkatkan suplai pembelajaran.

SSc bertanggung jawab untuk membuat kerangka kerja untuk program magang
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan memiliki pengaruh dalam membuat
kebijakan pelatihan di dalam perusahaan.

Daftar pustaka

BBC (2015), Types of schools, [Online], https://bbc.co.uk/schools/


parents/types_of_schools/
CA4P (Careers Advice for Parents) (2017), Apprenticeship explained, [Online],
https://www.careersadviceforparents.org/p/apprenticeship. html
Gov.UK, n.d.(b), Help paying for childcare, [Online], https://www.gov.uk/
help-with-childcare-costs/free-childcare-and-education-for-2-to-4year-olds
Gov.UK, n.d.(c), The national curriculum, [Online], https://www.gov.uk/
national-curriculum/key-stage-1-and-2
British Council. (2015). The UK Skills System: An Introduction. Retrieved
from https://www.britishcouncil.org/sites/default/files/uk_ski lls_
sector_brochure_2017.pdf
Further Education Funding Council, I. (1994). General national vocational
qualifications in the further education sector in England. National
Survey Report, (September), 34 p.
Hayward, G. (1995). Getting to grips with GNVQs/: A handbook for
teachers. London: Kogan Page.
International Labour Organization and Asian Development Bank. (2014).
ASEAN Community 2015: Managing integration for better jobs and
shared prosperity. Bangkok. Retrieved from https://www.adb.org/
si tes/defaul t/fi l es/publ i cati on/42818/asean-communi ty-2015-
managing-integration.pdf
Bateman, A., and Coles, M. (2013). Qualifications Frameworks and
Quality Assurance of Education and Training.Available
at:https:/olc.worldbank.org/sites/default/files/Qualifications%20framework%20a
nd%20qual i ty%20assurance%20of%20educati on%20and
%20training_final.pdf.
Bateman, A., Keating, J., Gilis., S., Dyson, C., Burke, G., and Coles, M.
(2012)Concept Paper: EAST ASIA SUMMIT Vocational Educati on and
Training Quality Assurance Framework, Volume II.
Becker, G. S. (1994). ‘Human capital revisited’, in Becker, G.S, & 1930National Bureau of
Economic Research (Eds). Human Capital: A
Theoreti cal and Empirical Anal ysis wi th Speci al Reference to
Education. Chicago: University of Chicago Press, pp. 15-28.
British Council and UKTI. (2012). Putting Skills at the Heart of GlobaEconomi c Success: A
Brief Guide to UK Techni cal, VocationalEducation and Training (TVET). London: British
Council and UKTI.
British Council. (2017). The UK Skills System: An Introduction. Available
at:https://www.britishcounci l .org/sites/default/fi les/uk_ski l ls_
system_brochure.pdf.

Anda mungkin juga menyukai