Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di
setiap negara. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
dalam pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya. Dengan melihat definisi tersebut, sebagian
orang mengartikan bahwa pendidikan adalah pengajaran karena pendidikan pada
umumnya membutuhkan pengajaran dan setiap orang berkewajiban mendidik
(Chandra, 2009).
Praktik Kerja Lapang (PKL) merupakan kegiatan mandiri mahasiswa
sebagai upaya penerapan ilmu pengetahuan, peningkatan pemahaman dan
mendapatkan ilmu baru yang didapatkan dari pengalaman kerja praktis sesuai
dengan bidang peminatannya melalui metode observasi dan partisipasi. Selain itu
PKL juga mempunyai tujuan untuk memberi bekal pengalaman serta keterampilan
dalam bekerja, penyesuaian sikap dan mental di dunia kerja.
PKL merupakan mata kuliah wajib yang diberikan oleh Fakultas Kehutanan,
Universitas Jambi. Mata kuliah ini diambil oleh mahasiswa dengan bobot 4 sks
yang dilaksanakan selama 10 minggu efektif, dengan waktu 10 minggu yang
direkomendasi dianggap sudah mencukupi waktu kegiatan yang dibutuhkan
mahasiswa untuk menyelesaikan PKL. Kegiatan PKL ini dilaksanakan pada PT.
Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry di Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
Provinsi Jambi.
PT. Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry (PT. LPPPI) adalah salah satu
perusahaan di dalam Group APP (Asia Pulp and paper) yang didirikan pada
Tahun 1994. Pabrik Pulp dan Tissue ini berlokasi di Desa Tebing Tinggi,
Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.
Pabrik PT. Lontar Papyrus Pulp and paper berdiri Dilahan seluas 1,150 Ha dengan
jumlah Chipping Machine sebanyak 10 line, Pulping Machine sebanyak 4 line dan
Tissue Machine sebanyak 2 line production, dengan karyawan berjumlah 2,773
orang. PT. Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry (PT. LPPPI) memproduksi
bubur kayu pulp dan tissue dengan kapasitas produksi 220 T/hari dan untuk
produk pulp sebesar 3.100 adt/hari (lembaga sertifikasi PT. Tuv, 2009) .
Asia Pulp and paper, juga dikenal di industri kertas sebagai APP, berbasis di
Jakarta, adalah salah satu dari perusahaan produsen bubur kertas dan kertas
terbesar di dunia. Didirikan oleh Eka Tjipta Widjaja. Perusahaan ini memiliki 14
pabrik besar di Indonesia, Tiongkok dan Kanada, APP memiliki kapasitas

8
produksi bubur gabungan, kertas, dan kemasan grade tahunan saat ini lebih dari
18 juta ton per tahun, dan memasarkan produk-produknya ke lebih dari 120
negara di enam benua.
Perusahaan ini meraih banyak sertifikat sistem manajemen berstandar
internasional dan nasional serta beberapa penghargaan lainnya antara lain
sertifikat ISO 9001, sertifikat ISO 14001, sertifikat ISO 50001 dan sertifikat
OHSAS 18001 dari SGS, sertifikat SMK 3 dari Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, Pengakuan Sistem Jaminan Halal (Nilai A) dan Sertifikat Halal dari
LPPOM MUI, Penghargaan Industri Hijau dan Penghargaan PROPER dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Penghargaan Zero Accident
(Nihil Kecelakaan) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Didalam
upaya membuktikan bahwa produk-produknya dapat dilacak bahwa semuanya
berasal sumber hutan yang lestari atau dengan kata lain tidak merusak lingkungan
hutan, PT. Lontar Papyrus juga meraih beberapa sertifikat sistem lacak balak hasil
hutan antara lain, Sertifikat Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI) dari TUV,
Sertifikat PEFC dari Control Union Certifications, Sertifikat SVLK (Sistem
Verifikasi Legalitas Kayu) dari TUV.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapang


Adapun tujuan yang ingin diperoleh dalam program praktik kerja lapang
(PKL) ini adalah sebagai berikut,
1. Mempelajari dan memahami bagaimana proses pemasukan kayu sebelum di
produksi menjadi pulp di PT.LPPPI.
2. Mempelajari dan memahami pembuatan pulp and paper yang diproduksi
oleh PT. Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, Provinsi Jambi.
3. Mempelajari Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan oleh PT.
LPPI.

9
BAB II
METODE PRAKTIK KERJA LAPANG

2.1 Waktu dan Tempat


Praktik Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan selama 10 minggu, di mulai
dari tanggal 17 Juni sampai dengan 17 Agustus 2019. Instansi yang diajukan
untuk menjadi tempat PKL adalah PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry,
Desa Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat ,Provinsi Jambi.

2.2 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
Praktik Kerja Lapang (PKL) di PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry,
dilakukan dengan 2 cara yaitu sebagai berikut :
1. Pengumpulan data secara langsung.
a. Metode Observasi
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan praktik
langsung di lapangan, yang dibimbing dengan pembimbing lapangan dari
tenaga teknis/karyawan dari perusahaan. Data metode observasi berupa
kegiatan perusahaan dan manajemen pengolahan hasil hutan kayu berupa
pulp and paper.
b. Metode Wawancara
Pengumpulan data dengan metode wawancara yaitu dengan
mewawancarai langsung atau tanya jawab dengan pembimbing lapangan
dan karyawan yang bersangkutan yang bertujuan untuk memperoleh
keterangan dalam pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan dari
kegiatan PKL ini.
2. Pengumpulan data secara tidak langsung.
Pengumpulan data secara tidak langsung dengan memperoleh dari dokumen,
buku, atau artikel serta memperoleh dari data sekunder lainnya yang berkaitan
selama PKL diperusahaan.

2.3 Topik yang Dipelajari


PT. Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry adalah perusahaan yang
bergerak dibidang pengolahan kayu menjadi pulp and paper. Adapun topik yang
akan dipelajari dalam kegiatan PKL ini berupa semua kegiatan di bidang
kehutanan secara umum atau keseluruhan. Topik yang dipelajari ini menyatakan
semua lingkup kegiatan dalam bidang kehutanan yang ada di PT. Lontar Papyrus
Pulp and Paper Industry.
Kegiatan yang akan diikuti dapat dibagi menjadi beberapa aspek, yaitu
aspek teknologi hasil hutan yang di dalamnya termasuklah kegiatan-kegiatan
berupa Penumpukan Kayu di TPK , lalu pembuatan bubur kertas dan Pulp

10
2.3.1 Teknologi Hasil Hutan
Kegiatan teknologi hasil hutan di PT. LPPPI meliputi proses kayu (log)
datang hingga menjadi produk pulp, sebagai berikut ;
A. Proses Pemasukan kayu (log)
a) Pengecekan standar kualitas kayu (log)
Proses ini mencakup pengecekan standar kualitas log datang dari HTI
maupun HTR ke lokasi PT. LPPPI dengan melihat dari diameter, kecacatan,
kebersihan log tersebut.
b) Log yard (Penumpukan Kayu Pada Lahan Kering)
Dimana log yang sudah melewati proses pengecekan standarisasi akan
diletakkan dipenumpukkan kayu yang telah disediakan, dan memudahkan
untuk melakukan proses pengupasan pada kulit kayu, menjadikan tempat
cadangan bahan baku kayu, dan menurunkan kadar air pada kayu tersebut.

B. WP (Wood Preparation)
a) Pencucian (Washing)
Proses pencucian kayu dimata berfungsi untuk menghilangkan debu, pasir,
tanah dan kotoran pada log yang akan di proses kedalam Drum Barker.
b) Pengupasan Kulit Kayu (Drum Barking)
Proses ini diawali dengan pengambilan log dari log yard menuju drum
barking untuk proses pengupasan kulit kayu, dimana dalam proses itu
mencakup debarking (Pengupasan kulit kayu), dan chipping. Kayu diambil
dari hutan tanamn industri kemudian dipotong-potong yang disebut dengan
log.
c) Pemotongan kayu menjadi irisan kayu (Chipping)
Proses dimana log yang telah bersih dari kulit dan kotoran dipotong/diiris
menjadi Chip dengan menggunakan alat Chipper, ukuran yang dihasilkan
adalah 25 mm.
d) Pemisahan Chip yang tidak berukuran 25 mm (Screening)
Proses ini bertujuan untuk memisahkan chip yang tidak berukuran standar
(25 mm).
e) Chip Yard
Merupakan tempat penumpukkan chip yang telah di screening sebagai
bahan baku untuk melanjutkan tahap proses pemasakan kayu yang ingin
dijadikan pulp.
f) Screening
Bundel serat yang lebih kecil dan kotoran lainnya dihilangkan dari pulp
dalam proses penyaringan untuk mendapatkan bubur bersih.

11
C. Pembuatan Pulp (Pulp Making)
a) Pemasakan Pulp (Cooking)
Dimana proses ini menggunakan 3 komponen yaitu, chip, White Liquor
(NaOH & Na2S) dan Steam. Kemudian dimasukkan kedalam Digester dengan
suhu 160℃ dan tekanan sebesar 30 bar dengan jangka waktu 5 jam.
b) Pemutihan (Bleaching)
Dimana proses untuk memutihkan pada pulp yang baru selesai mengalami
proses pembuburan/pemasakan. Pada proses bleaching dilakukan dengan 3
tahap diantaranya ; 1. D0 = untuk mencuci pulp agar kandungan bahan kimia
pada pulp hilang, 2. D1 = melakukan tahapan pemutihan pertama dengan
menggunakan peroxide dan NaOH untuk memutihkan pulp yang telah
dihilangkan kandunngan kimia nya, 3. D2 = Melakukan tahapan lanjutan
pemutihan pada pulp agar mendapatkan kecerahan (Brightness) yang sesuai
standar yang digunakan oleh PT. LPPPI.

D. MB (Multifuel Boiler)
Proses ini merupakan penggunaan bahan bakar berupa batu bara dan kulit
kayu untuk pembangkit listrik tenaga uap yang dilakukan oleh PT.LPPPI
dengan suhu 300℃-700℃.

E. RB (Recovery Boiler)
Proses dimana memulihkan kembali sisa-sisa dari MB (Multifuel Boiler)
berupa Black Liquor menjadi bahan bakar yang akan menghasilkan uap dan
endapan kemudian digunakan pada mesin-mesin PT.LPPPI.

F. RC (Recaustisiting)
Proses ini bertujuan untuk membuat White Liquor sebagai bahan kimia
pencampur pulp dalam proses cooking, dimana mencampurkan beberapa
komponen, yaiut ; Endapan, Green Liquor, CaO, NaOH + Na2S.

E. Pemasaran Hasil Hutan


Mengetahui dan mempelajari bagaimana kegiatan penjualan atau
menawarkan hasil hutan berupa kayu yang telah diolah oleh pihak PT. Lontar
Papyrus Pulp and Paper Industry yang bertujuan untuk menyediakan
kebutuhan pasar.

2.3.2 Pemberdayaan Masyarakat


Adapun pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh PT.LPPPI
diantaranya yaitu;
a) Memberikan Beasiswa kepada anak-anak masyarakat sekitar pabrik untuk
melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang perkuliahan dan diberikan

12
jaminan kerja setelah anak-anak tersebut menyelesaikan perkuliahan
mereka.
b) Adanya program CSR (Corporate Social Responsibility) oleh Divisi
Humas di PT.LPPPI, dimana bertujuan untuk membantu masyarakat
sekitar pabrik baik dari segi ekonomi, ekologi, dan kesehatan.
c) Mendukung kegiatan rutin masyarakat setempat untuk melakukan
perayaan hari besar setiap tahunnya.

2.4 Jadwal Rencana Kerja


Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini direncanakan untuk mengetahui
kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan. Jadwal kegiatan magang ini
akan menyesuaikan dengan jadwal yang akan diberikan oleh pihak PT. Lontar
Papyrus Pulp and Paper Industry. Pelaksanaan kegiatan PKL ini berlangsung
selama 10 minggu, dimulai dari 17 Juni sampai dengan 17 Agustus 2019.
Kegiatan yang diikuti selama pelaksanaan PKL adalah seluruh kegiatan yang
berlangsung di PT.Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry.

13
BAB III
PROFIL LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANG

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan


Pabrik pulp PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry (PT LPPPI) mulai
dibangun pada tahun 1992 di Provinsi Jambi, Sumatra bagian selatan, berjarak
100 kilometer dari Selat Malaka. PT LPPPI mulai memproduksi bubur kertas
(pulp) pada tahun 1994 dan tissue pada tahun 1998.
PT. LPPPI sekarang diawali dengan pendirian PT. Wira Karya Sakti (PT
WKS) sejak tahun 1975 di Pekanbaru yang bergerak dibidang pengusahaan hutan.
Mulai awal 1990-an, PT. Wira Karya Sakti diambil alih oleh Sinar Mas Group
dengan masuknya tiga anak perusahaan yaitu PT. Puri Nusa Eka Persada, PT.
Publisitas Perdana dan PT. Pangkalan Usaha Maju. Kemudian PT WKS dibagi
menjadi dua perusahaan, yaitu penyediaan bahan baku dan pembangunan Hutan
Tanaman Industri (HTI) yang dipegang oleh PT WKS dan PT LPPPI sebagai
perusahaan yang mengelola industri pulp dan kertas didalam Asia Pulp and Paper
(APP).
Nama PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry diambil dari nama pabrik
kertas milik Sinar Mas Group yang terletak di Langsa, Aceh Timur yaitu PT
Lontar dengan kapasitas produksi kertas 7.500 ton pertahun. PT LPPPI juga
merupakan anak perusahaan dari PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills yang
merupakan produsen kertas dan tissue di Indonesia. Gabungan kedua perusahaan
tersebut menjadi salah satu produsen pulp, kertas dan tissue yang terintegrasi
vertikal terbesar didunia. Perseroan menjual produk pulp dan tissue di pasar
domestik dan ekspor. PT LPPPI adalah salah satu pelaku usaha penting di pasar
utama Cina, Timur Tengah, Australia, Amerika Serikat, Taiwan, Jepang, dan
negara Asia lainnya yang memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip usaha
berkelanjutan (sustainability) disetiap kegiatan operasionalnya.

14
3.2 Lokasi Perusahaan
3.2.1 Peta Lokasi Pabrik
PT LPPPI berdomisili di Jambi dan memiliki pabrik di Desa Tebing
Tinggi yang berjarak sekitar 135 km dari Kota Jambi.

(Gambar 1. Peta Lokasi PT.Lontar Papyrus Pulp and Paper)


3.2.2 Tata Letak Pabrik
Pabrik PT LPPPI berdiri di atas lahan seluas 251.218 hektar dengan tata
letak yang sistematis dan tersusun rapi letak yang sistematis dan tersusun rapi.

(Gambar 2. Letak Pabrik PT.LPPPI)


3.3 Visi dan Misi Perusahaan
3.3.1 Visi
Menjadi perusahaan bubur kertas (pulp) dan tissue nomor satu di dunia
dengan standar internasional pada abad ke-21 yang berdedikasi memberikan yang
terbaik bagi para pelanggan, pemegang saham, karyawan dan masyarakat.
3.3.2 Misi
Misi atau sasaran yang akan dicapai untuk mencapai visi PT LPPPI adalah
sebagai berikut:
a. Meningkatkan pangsa pasar di seluruh dunia.
b. Menggunakan teknologi mutakhir dalam pengembangan produk baru
serta penerapan efisiensi pabrik.

15
c. Meningkatkan sumber daya manusia melalui pelatihan.
d. Mewujudkan komitmen usaha berkelanjutan disemua kegiatan
operasional.

3.4 Produk yang Dihasilkan


A. Pulp
Produk utama yang dihasilkan oleh PT LPPPI yaitu: Pulp, Tissue
dan Bahan Kimia Pembantu Produks Pulp adalah produksi utama PT LPPPI
berupa virgin pulp dari bahan baku kayu. Pulp merupakan bahan baku
setengah jadi untuk membuat kertas yang tersusun dari serat selulosa dan
hemiselulosa. Kapasitas produksi pulp di PT LPPPI meningkat dari tahun
ketahun sesuai kebutuhan pasar dengan rincian:
a. Tahun 1994 kapasitas 450.000 ton pertahun atau 1.300 ton perhari.
b. Tahun 2000 kapasitas 750.000 ton pertahun atau 2.000 ton perhari.
c. Tahun 2008 kapasitas 950.000 ton pertahun atau 2.700 ton perhari.
d. Tahun 2014 kapasitas 1.364.000 ton pertahun atau 3.100 ton perhari
Pulp yang didistribusikan dalam bentuk pulp sheet berukuran 616
mm x 840 mm. Satu bale (pengepakan) pulp berbobot 250 kg dengan kadar
air 35-40%. Bahan baku setengah jadi ini dibuat menjadi beberapa jenis
barang jadi seperti kertas industri, kertas budaya, tissue dan lain-lain.
B. Tissue
Tissue merupakan produk berupa barang jadi yang dihasilkan oleh PT
LPPPI. Produksi kertas tissue ini dimulai pada 28 Maret 1998 dengan
menghasilkan jumbo roll tissue berupa toilet tissue, facial tissue, napkin
tissue, dan kitchen towel tissue. Kapasitas produksi pun kian meningkat
seiring tingginya penggunaan kertas tissue dimasyarakat, antara lain:Tahun
1998, Single Line Tissue Machine #1 berkapasitas 80.000 ton pertahun
a. Tahun 2012, 6 Lines Tissue Machine #5 berkapasitas 144.000 ton
pertahun.
b. Tahun 2014, Single Line Tissue Machineberkapasitas 80.000 ton
pertahun

C. Bahan Kimia Pembantu Produksi


Untuk mengolah chip menjadi pulp, dibutuhkan bahan kimia dalam proses
pemasakan dan pemutihan pulp. PT LPPPI memproduksi sendiri bahan kimia
yang dibutuhkan proses di pabrik selain peroksida seperti larutan white liquor
(NaOH + Na2S), O2, ClO2, NaOH, H2O2, dan SO2. Sebagai hasil sampingan
proses, perusahaan juga memproduksi HCl, CaO, N2, dan H2.

16
3.5 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry sering
mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan perkembangan dan kemajuan
perusahaan.

External Affair & Mill Head


Environ-ment
Protection Mill Head Office

FWT/ Public License MBOS Efficiency EMS/Q MOET


WWT/ SWT Affair & MS/HSE
Incentives

Wood Pulp Energy E&M Technical Supply Human Mill


Preparatio Produuctio Chain Resources Finnance
n n Controll
Power Product QC Material er
Plant ion , F/G
Wood Pulp
Warehous
Operation Gener Mill IT
Making Mainten
Prepara Recover R& e al Ser
tion y Boiler Accoun vice
Pulp Energy D Shipping OD &
Machine & Performan
WP Mainten Cost
Transpo ce
ance
Maintena Chemical rt Managemen
Account
nce Producti t ing &
Utility Procurem Controll
on FWT/ ent ing
Academy
WWT

Planning Recruiting

& Design
Industria
l
Preventive Relations
& Predictive
Maintenanc
e

(Gamabar 3 Struktur Organisasi PT.LPPPI)

Struktur organisasi PT. LPPPI berbentuk garis aliran kekuasaan dengan


tanggung jawab bertumpu pada setiap tingkatan manajemen. Dimana
keseluruhannya berada dalam satu wadah dan aktivitas, yang mana antara satu
dengan yang lainnya dituntut suatu kerja sama yang baik dan didukung oleh
disiplin yang tinggi.

17
Didalam struktur organisasi PT. LPPPI kepemimpinan perusahaan
dipegang oleh vice president director yang bertempat di PT. LPPPI yang
mewakili president director yang bertempat di PT. Indah Kiat Perawang provinsi
Riau. Vice president director bertanggung jawab untuk membuat strategi dan
kebijakan perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya vice president director
dibantu oleh beberapa departemen diantaranya TED ( Technical division) tempat
penulis melakukan magang.

3.5.1 Struktur Organisasi TED (Technical division) PT.LPPPI


Adapun TED (Technical division) merupakan penempatan penulis dalam
pelaksanaan magang. Pembagian seksi dan tugas di TQD sebagai berikut:
- Seksi QC : menganalisa sample produksi pulp final product harian PT
LPPPI serta melakukan analisa physical properties sample dan bahan
material yang akan digunakan di PT LPPPI.
- Seksi RD : melakukan studi riset pengembangan produk dan trial skala
laboratorium dan monitoring plant trial terhadap bahan kimia baru yang
akan digunakan di proses PT LPPPI.

HEAD QC TECHNICAL DEVISSION HEAD RD

(Gambar 4. Skema struktur organisasi TED)

18
3.5 Waktu Kerja
Berdasarkan waktu kerjanya, karyawan dapat dibedakan menjadi
karyawan reguler dan karyawan shift.
A. Jam Kerja Reguler / Non shift
Karyawan yang termasuk regular adalah mereka yang tidak terlibat
langsung dalam kegiatan produksi maupun pengamanan pabrik dan
biasanya karyawan tingkat staf ke atas. Jam kerja karyawan reguler adalah
sebagai berikut :

 Hari Senin sampai Kamis : 07.00 – 11.00 WIB


Istirahat : 11.00 – 13.00 WIB
 Hari Jumat : 07.00 – 11.30 WIB
Istirahat : 11.00 – 13.30 WIB
 Hari Sabtu dan Minggu : Libur

B. Jam Kerja Shift


Jam kerja shift berlaku bagi karyawan yang terlibat langsung dalam
kegiatan produksi dan pengamanan pabrik. Jam kerja shift dapat diatur
yaitu:
Dibagi atas 3 shift dan waktu kerja:
 Shift I : 07.00 - 15.00 WIB
 Shift II : 15.00 - 23.00 WIB
 Shift III : 23.00 - 07.00 WIB

Hari Sabtu, Minggu, dan libur tetap masuk kerja. Pengaturan


tenaga kerja dilaksanakan berdasarkan kesepakatan kerja bersama yang
telah disahkan oleh pemerintah dalam suatu badan organisasi, karyawan
PT LPPPI bekerja selama 8 jam satu hari dan 40 jam satu minggu
kelebihan waktu kerja dihitung sebagai lembur.

19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Kegiatan Selama Melaksanakan Praktik Kerja Lapang
Adapun hasil yang didapatkan selama menjalankan Praktik Kerja Lapang ini
diantaranya;
Kegiatan pelaksanaan PKL pada PT.LPPPI meliputi :
Tanggal 17.06.2019
Pembekalan materi awal yang meliputi :
- Penjelasan tentang SOP perusahaan dan pemberian pembimbing saat kami
PKL di perusahaan tersebut.
- Penempatan seksi, dimana penempatan seksi ini kami akan melaksanakan
kegiatan PKL sesuai dengan kejuruan yang kami bawa.

Tanggal 18.06.2019
Peninjauan laboratorium meliputi :
- Pengamatan prosedur kerja laboratorium. Dimana disini kami mengamati
karyawan melakukan kegiatan pekerjaan setiap harinya yang bertujuan
untuk kami mahasiswa PKL bisa mengerti apa saja yang akan di kerjakan.
- Penjelasan tentang fungsi laboratorium QC (Quality Control). Dimana
disini kami melihat dan membaja apa-apa saja kegiatan yang dilakukan
pada laboratorium QC.
Dimana dalam minggu pertama kami hanya boleh memperhatikan dan melihat
lokasi lokasi yang ada pada PT.LPPPI tersebut. Pada hari sabtu dan minnggu kami
melakukan kegiatan olahraga seperti melakukan jogging, bermain voly, futsal,
tenis, dan bola kaki. Karena pada hari tersebut perusahaan yang tepatnya pada
laboratorium yang tidak memiliki sift akan libur.

Tanggal 24.06.2019
Observasi yang meliputi :
- Pengamatan pemasukan kayu pada posko BBS. Dimana Log kayu tersebut
berasal dari HTI dan HTR yang telah ada surat legalitas dari kementrian
kehutanan.
- Pengamatan kayu yang terkena penalty. Dimana kayu yang terkena pinalti
berupa kayu bengkok, patah kayu, ranting, diameter yang tidak sesuai
standard, kotor, dan sampah daun dari kayu tersebut.
- Pengambilan sampel Pulp. Dimana disini kami hanya ikut dan melihat
karyawan menggambil sampel Pulp tersebut, kami tidak ikut menggambil
dikarenakan berbahaya untuk keselamatan.

20
Tanggal 25.06.2019
Observasi yang meliputi :
- Pengamatan batu bara dan kulit kayu yang akan dijadikan bahan bakar.

Sampel batu bara

Tanggal 26.06.2019
Praktek yang meliputi :
- Analisi material berupa pasir dan batu bara. Dimana dalam analisis ini
batu bara dan pasir di timbang seberat 500 gram setelah itu disaring
menggunakan alat penyaring otomatis selama 10 menit setiap materialnya.
Dan selanjut nya akan di lakukan pengecekan moisture atau pengujian AD
dan OD pada batu bara trsebut dengan cara pengambilan sampel batu bara
dan diletakan ke dalam bada kaca bening setelah itu di oven selama 2 jam
dan seterus nya akan di bakar menggunakan alat pengukur yang bersuhu
1.300 derajat selsius untuk mendapatkan uap pembakaran batu bara
tersebut dan selanjutnya air dari uap tersebut yang akan menghasilkan
besaran mostur yang di dapat. Ini dilakukan setiap hari pada jam kerja
yang telah tersedia.

Alat pngujian mostur

21
Tanggal 01.07.2019
Praktek yang meliputi :
- Pengecekan kandungan CU dan FE, Silika, PH atau yang sering di sebut
analisis waiter. Dimana pengambilan dari sampel air ini di ambil dari RB1,
RB2 dan MB dan pengujian nya menggunakan gela ukur yang 100 ML.
setelah sampel siap sampel akan di campur dengan bahan kimia yang
berjenis HCl, H2So4 dan Fast untuk mendapatkan hasil tersebut.

Sampel pengujian air

Tanggal 2.07.2019
Gotong royong yang meliputi :
- Pemindahan laboratorium QC dari TED ke laboratorium MC selama 1
minggu. Karena pada waktu tersebut perusahaan sedang melakukan
Shutdown atau stok mesin sehingga pekerjan didalam lab tersebut terhenti
karena tidak adanya sampel masuk.
- Kegiatan dalam stok mesin ini semua para karyawan dan anak PKL bersih-
bersih dan mengecat bagian gedung.

Tanggal 11.07.2019
Observasi dan praktek yang meliputi :
- Analisis organic yang dilakukan iya lah sampil air dri sungai dan di pipet
100 ml dan di taruh kebeker ditambah H2So4 0,8N di tambah KMNO4
0,1N di panasi sampai bening, selanjut nya di angkat dan di tambah lagi
dengan KMNO4 10 ml di panaskan lagi selama 10 menit setelah itu litrasi
menggunakan KMNO4 Sampai bening.
Karena sampel yang sangat banyak hingga 32 sampel kami saling
membantu pengerjaannya dan setiap harinya sampel ini masuk karna dicek
setiap 2 kali perhari.

22
Sampel analisis organic

Tanggal 29.07.2019
Praktek yang meliputi :
- Analisis lemat yang berupa CAO. Dimana perosesnya sampel di ambil
dari RC yang berupa batu kapur yang telah dileburkan dan sampel tersebut
ditimbah seberat 5 gram dan di masukan ke beker, setelah itu ditambh
dengan air miliqi sebanyak 50 ml dan di panaskan hingga mendidih.
Setelah mendididh di dinginkan setelah itu di tambah lagi dengan gula
pasir sebanyak 15 gram dan dilarutkan dengan menggunakan alat
autocave. Setelah larut ditaambah dengan indicator pp sebanyak 4 tetes
sehingga warna dari CAO tersebut berwarna ping. Setela itu dititrasi
dengan menggunakan bahan kimia berupa HCL 0.1N sampai warna ping
tersebut menjdi warna putih. Biasanya standar dari titrasi ini sebanyak 70-
80 ml HCL 0.1n.
- Viscosity merupakan prosedur pengecekan kekentalan dari bubur palp
untuk kualitas dari palp itu sendiri. Proses viscosity berupa pengambilan
sampel pulp jadi dan di jadikan bubur kembali menggunakan air treted
waiter, setelah itu diperas hingga kering dan dihancurkan menjadi butiran-
butiran kecil dan di timbah seberat 5 gram dan dimasukan kedalam botol
visco. Setelah itu dicampur dengan air miliqi sebanyak 25 ml dan
dicampur dengan bahan kimia bernama CED (coper etilen dinamin). Dan
setelah itu dikocok hingga larut dan dimasukan ke dalam alat refrigator
yang berfungsi untuk menstabilkan suhu sampel menjadi 25oC.

23
Alat viscosity

Tanggal 22.07.2019
Emisi meliputi :
- Kandungan bahan kimia yang suda tidak berbahaya berupa gas yang
dibuang oleh pabrik PT.LPPPI ke udara. Ada beberapa pengecekan emisi
diantaranya ; pengedekan emisi pada cerobong RC,RB,digester,tissue,MB.

Emisi MB Emisi tisu

Tanggal 01.08.2019
Analisis kotoran pada pulp meliputi :
- Pulp yang telah jadi di ambil untuk sampel sebanyak 3 sampel untuk di
cek kotoran yang terdapat didalam pulp. Besaran kotoran yang dinilai
berupa 0.10-3.00.

24
Tanggal 02.08.2019
Observasi limbah meliputi :
- Ditahap ini hanya melakukan pengamatan pada lokasi limbah cair dengan
mengetahui bahwa jika busa pada airlimbah tersebut sudah tidak ada maka
adapat dibuang kesungai, sebaliknya jika busa masi banyak maka akan
diolah kembali sehingga busa tersebut hilang.

Lagon limbah cair

Tanggal 24.06.2019
Kunjungan dan memperhatikan Log yard dan chip yard

Log Yard hip Yard


Luasan Log Yard pada PT.LPPPI ± 200 ha dimana penumpukan terpisah pisah
karna adanya jalan. Dan luasan pada chip yard ± 2 ha dimana terbagi menjadi 3
chip yaitu chip eucalyptus, chip acacia mangium, dan chip acacia clasycarpa.
Proses pemasakan pulp dimini plan meliputi ;

25
Pencampuran chip dengan bahan kimia untuk kemudian dimasukkan ke
dalam digester untuk dijadikan bubur kertas dengan suhu 160oC dengan jangka
waktu 5 jam.

Digester

Proses pencucian pulp


Dimana pulp yang sudah menjadi bubur dimasukkan kedalam alat pencuci,
kemudian pulp disiram menggunakan air dengan jangka waktu 15-20 menit,
hingga sifat licin pulp dan bahan-bahan kimia pada pulp tersebut hilang.

washing

Proses lanjutkan chip setelah melewati proses cooking


Merupakan tahap lanjutan setelah chip selesai dicooking menggunakan
alat Digester, kemudian chip tersebut dimasukkan kedalam Disintegrator agar
chip-chip tersebut sepenuhnya menjadi bubur kayu.

26
Disintegrator

Proses screening bubur kayu dari mata kayu (knot) dan juga kayu yang belum
menjadi bubur.
Merupakan proses lanjutan dari bubur kayu yang telah di Disintegrating,
dimana bubur kayu dimasukkan ke dalam screener, lalu siram menggunakan air
sehingga knot dan chip yang belum menjadi bubur tertinggal dialat screener
tersebut.

Screener

27
4.1.2 Penghargaan dan Sertifikasi
PT LPPPI sudah melakukan langkah-langkah maju untuk meningkatkan
kualitas produk dan memeroleh beberapa penghargaan dan sertifikasi antara lain:

a. Sertifikat ISO 9002 : 1994 yang kemudian diganti dengan ISO 9001 :
2000, No. ID05/0533 tanggal 25 Oktober 2007 dari badan sertifikasi SGS
Yarsely Inggris dan terakhir ISO : 2008 untuk Quality Management
System
b. Sertifikat ISO 14001 : 1996 No. E10032 tanggal 17 Juni 1997 dan diganti
dengan ISO 14001 : 2004 No. GB97/10683 pada tanggal 19 Agustus 2006
untuk kepedulian dan pengelolaan lingkungan.
c. Untuk menajemen dan kepedulian tentang sumber daya energi, PT. LPPPI
telah mendapatkan sertifikat ISO 50001:2011 (Energy Management
System) No. TW14/90006 pada 30 April 2014 valid sampai 30 April
2017.
d. Sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 11
Desember 2008 dengan No: 00170049211208 sebagai jaminan produk
halal kepada konsumen.
e. Sertifikat SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
dengan No. Kep. 83/Men/V/2010 pada tanggal 4 Mei 2010.
f. Sertifikat Wood Chain of Custody (Under LEI & PEFC) pada tanggal 27
Juli 2009 – 26 Juli 2012 dan 4 November 2009 – 3 November 2014.
g. Piagam penghargaan sebagai Industri Hijau tahun 2012, 2013, dan 2014
h. Penghargaan program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam
pengelolaan lingkungan hidup periode 2013-2014 dari Kementrian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Gambar 9. Logo Penghargaan dan Sertifikasi

28
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Proses pemasukkan kayu kedalam PT.LPPPI sebelum diproduksi berasal
dari HTI (Hutan Tanaman Industri) dan HTR (Hutan Tanaman Rakyat),
dimana adanya kerjasama antara pihak perusahaan dengan HTI
sebagaimana PT.LPPPI anakan dari SinarMas dibagi menjadi 2 bagian
yaitu Produksi Kayu Industri (WKS) dan Produksi Pulp (APP). Kayu yang
masuk dilihat kondisi fisik kayunya sesuai dengan standar yang digunakan
oleh perusahaan, ditinjau dari; diameter kayu, kecacatan kayu, kekotoran
kayu, dan cabang kayu.
2. Proses pembuatan pulp di PT.LPPPI meliputi beberapa tahapan,
diantaranya;
a) Pencucian kayu yang telah ditumpukkan di log yard.
b) Pengupasan kulit kayu dengan memasukkan kayu kedalam
DrumBarker.
c) Pemotongan irisan kayu (Screening) dengan menggunakan alat
Screener, dimana log dijadikan irisan-irisan kayu dengan ukuran
25mm.
d) Proses Cooking, chip yang telah tertumpuk pada chip yard
dimasukan kedalam alat Digester untuk dimasak menjadi bubur
kayu dengan suhu 160oC dan jangka waktu 5 jam.
e) Proses Washing, merupakan proses pencucian bubur kayu dengan
bertujuan menghilangkan bahan-bahan kimia pada bubur kayu
serta menghilangkan sifat licin bubur kayu yang telah di masak.
f) Proses Bleaching, merupakan proses pemberian bahan kimia untuk
mengubah warna bubur kayu semula berwarna cokelat sehingga
berwarna putih dengan memberikan Peroxide dan NaOH.
g) Final Product, merupakan proses pembentukan lembaran-lembaran
pulp, dimana mengetahui sifat kekuatan dengan cara penggilingan,
kekotoran dengan cara meletakkan posisi lembaran pulp diatas
lampu/cahaya, kecerahan dengan menggunakan alat brightness dan
melakukan 3 kali pengulangan pengecekan, terakhir kadar air pada
pulp dengan cara melakukan pengovenan lembaran-lembaran pulp
dengan suhu 120oC dan jangka waktu 1 jam.
3. Adapun bentuk pemberdayaan masyarakat sekitar pabrik Lontar Papyprus
diantaranya;
a) PT.LPPPI memberikan bantuan dari segi pendidikan berupa
Beasiswa kepada anak-anak masyarakat setempat untuk
melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang perkuliahan dan

29
diberikan jaminan kerja setelah anak-anak tersebut menyelesaikan
perkuliahan mereka.
b) PT.LPPPI melakukan program CSR (Corporate Social
Responsibility) yang dijalankan oleh Divisi Humas, dimana
bertujuan untuk membantu masyarakat sekitar pabrik baik dari segi
ekonomi, ekologi, kesehatan, dan pendidikan. Contohnya:
Membangun Klinik, Sekolah, Menjaga Kondisi Hutan Lindung
Pabrik dengan baik dan memberikan Lapangan Kerja terhadap
masyarakat setempat.
c) Mendukung kegiatan rutin masyarakat setempat untuk melakukan
perayaan hari besar setiap tahunnya berupa dukungan moral dan
juga pendanaan.
3.2 saran
Selama melaksanakan magang, adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis
yaitu:
a. Meningkatkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti earplug
ketika bekerja di tempat dengan kebisingan diatas 88 dB dan masker setiap
kali melakukan analisis zat kimia maupun pada saat mengambil sampel di
lapangan atau tempat yang berdebu.
b. Mengoptimalkan proses yang menghasilkan emisi gas sehingga tidak
mengeluarkan bau tidak sedap yang mengganggu penciuman pekerja.
c. Meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan dan merapikan alat setelah
digunakan.
d. Tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan diri dalam bekerja.
e. Tidak tertidur pada saat jam kerja berlangsung, dan juga tetap berhati-hati
pada saat berkerja karena setiap pekerjaan memiliki resiko kecelakaan
yang tinggi.

30
LAMPIRAN

31
32

Anda mungkin juga menyukai