2, September 2017
ABSTRAK
ABSTRACT
178
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 2, September 2017
179
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 2, September 2017
HASIL PEMBAHASAN
Tujuan penatalaksanaan Davidson dan Currow, 2010
PPOK adalah mengurangi gejala memberikan manajemen pada kasus
akibat edema mukosa, peradangan PPOK dengan dyspneu yang
dan bronkokonstriksi jalan napas. berulang melalui intervensi non
Penatalaksanaan tersebut diharapkan farmakologi berupa: melakukan
mampu memperlambat progresifitas strategi untuk meminimalkan
perburukan pada fungsi pernapasan kecemasan; dukungan secara umum
serta kemampuan dalam melakukan dengan cara meningkatkan status
toleransi terhadap aktifitas mening- nutrisi; memberikan posisi untuk
kat (Djojodibroto, 2009). Penata- meningkatkan ventilasi dengan posisi
laksanaan PPOK untuk mengurangi duduk atau condong ke depan; teknik
gejala berupa terapi Farmakologi dan konservasi energi dengan
non Farmakologi. meminimalkan aktivitas harian;
tekhnik relaksasi dengan cara guided
Penatalaksanaan imagery dan progressive muscle
farmakoterapi pada PPOK antara relaxation; breathing training
lain: bronkodilator golongan beta-2 dengan cara pursed lips breathing
agonis atau anti-kolinergik; teofilin dan diaphragmatic breathing; teknik
yang berfungsi meningkatkan faal konseling seperti terapi mindfullnes;
paru serta mengurangi keletihan; pemberian udara dingin yang
kortikosteroid serta antibiotika mengalir dengan mempergunakan
diberikan apabila mengalami infeksi kipas angin; non-invasif ventilasi;
(Rab, 2010). Pemberian akupunktur atau akupresur; masase
farmakoterapi pada kasus PPOK yang bermanfaat bagi relaksasi dan
bermanfaat untuk: mengu-rangi postur pasien
gejala klinis, memperbaiki faal paru,
mengurangi frekuensi dan lamanya Terapi nonfarmakalogi yang
eksaserbasi serta memper-baiki dapat diberikan pada kasus PPOK
kualitas hidup, namun tidaklah adalah anjuran untuk berhenti
menyembuhkan penyakit karena merokok. Merokok berpengaruh
bronkokonstriksi yang terjadi pada terhadap perkembangan PPOK,
PPOK bersifat ireversibel. Terapi karena merokok dapat mengganggu
nonfarmakologi yang diberikan pada fungsi pulmoner. Perilaku merokok
pasien PPOK antara lain: berhenti selama memasuki masa usia remaja
merokok, latihan dan rehabilitasi dapat menghambat fungsi ekspansi
paru berupa latihan fisik dan latihan paru yang normal dan forced
napas khusus serta bantuan psikis, expiratory volume (FEV) pada menit
dan asupan nutrisi yang adekuat pertama. Perilaku merokok dengan
(Djojodibroto, 2009).. bertambahnya usia mampu
mempengaruhi FEV menit pertama
serta FEV menit 1 dari paru setiap
180
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 2, September 2017
181
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 2, September 2017
182