Anda di halaman 1dari 9

PENYAKIT PARU OBSTRUTIF KRONIK

(COPD/PPOK)

KELOMPOK I
Natasya Makawimbang Jamila Rasid
Adit Mokoginta Jeani Weku
Dea Mogogibung Qivly Lumbu
Dira Mahambeng Devrianto Amanga
Faith Kandoli Jeane Sitompul
Grace Darome Stendy Ali
Irawati Mimu
DEFINISI COPD/PPOK

Penyakit Paru Obstruktif Kronik CPOD merupakan suatu


istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit
paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh
peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai
gambaran patofisologi utama. (Manurung, 2018)

PPOK adalah penyakit dengan karakteristik keterbatasan


saluran napas yang tidak sepenuhnya reversibel.
Eksaserbasi merupakan amplifikasi lebih lanjut dari respon
inflamasi dalam saluran napas pasien PPOK, dapat dipicu
oleh infeksi bakteri atau virus atau oleh polusi lingkungan
(Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2014).
Nama lain dari COPD adalah emfisema paru-paru dan
Bronchitis Kronis
COPD mengacu pada kelompok penyakit paru-paru yang
menyumbat jalan nafas dan meningkatkan kesulitan untuk
bernafas
Emphysema dan chronic bronchitis adalah dua kondisi
umum yang membuat COPD, tapi dapat juga mengacu
pada kerusakan yang disebabkan oleh asthmatic bronchitis.
Pada semua kasus, kerusakan pada saluran pernafasan
pada akhirnya mempengaruhi pertukaran oksigen dan
karbon dioksida pada paru-paru anda
ANATOMI FISIOLOGI
ETIOLOGI

1. Penyebab utama PPOK adalah asap tembakau


2. Resiko terbesar penyebab PPOK secara global
adalah rokok
3. Genetik juga berperan dalam perkembangan PPOK
4. Polusi udara: Mereka yang hidup di kota besar
memiliki tingkat PPOK lebih tinggi dibandingkan
dengan mereka yang hidup di pedesaan
TANDA DAN GEJALA

MEMPUNYAI GAMBARAN
MEMPUNYAI GAMBARAN
KLINIK DOMINANT ARAH
KLINIK KEARAH EFISEMA
BRONCHITIS KRONIS

BATUK
SESAK NAFAS
EKSASERBASI
TINDAKAN PENCEGAHAN

1. Memperbaiki kemampuan penderita mengatasi gejala tidak


hanya pada fase, tetapi juga fase kronik.

2. Memperbaiki kemampuan penderita dalam melaksanakan


aktivitas harian
3. Mengurangi laju progresivitas penyakit apabila penyakitnya
dapat dideteksi lebih awal.
TINDAKAN REHABILITASI

1. Fisioterapi, terutama bertujuan untuk membantu pengeluaran secret bonkus.


2. Latihan pernafasan, untuk melatih penderita agar bisa melakukan pernafasan
yang paling efektif.
3. Latihan dengan beban olahraga tertentu, dengan tujuan untuj memulihkan
kesegaran jasmani.
4. Vocational guidance, yaitu usaha yang dilakukan terhadap penderita dapat
kembali mengerjakan pekerjaan semula.
5. Pathogenesis Penatalaksanaan medis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai