Anda di halaman 1dari 6

Nama : ENDIMAS FIKI RAMADHAN

Kelompok : Tari Gambyong

Prodi : D3 Keperawatan Trenggalek

LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)

Judul : Penyuluhan Penyakit Obstruktif Kronik (PPOK)

Hari/Tanggal : Rabu, 15 September 2022

Waktu : 30 menit

Tempat : Kec. Tegalombo Kab. Pacitan

Sasaran : Dewasa

Metode : Ceramah, Tanya Jawab

Media : PPT

Pemateri : Endimas fiki ramadhan

1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan Orang Dewasa Kec.
Kampak
Kab. Trenggalek ini keluarganya mengetahui tentang faktor yang
dapat menyebabkan Penyakit Paru Obstruktik Kronik (PPOK)
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Orang Dewasa Kec.
Gandusari Kab. Trenggalek dan keluarganya akan mampu:
1) Mengetahui pengertian dari penyakit PPOK
2) Mengetahui penyebab PPOK
3) Mengetahui keluhan akibat PPOK
4) Mengetahui komplikasi dari PPOK
5) Mengetahui penatalaksanaan atau perawatan bagi penderita
PPOK

3. Materi
Terlampir 1

4. Kegiatan Penyuluhan
Susunan Acara Penyuluhan

5. Absensi kehadiran
Berisikan Daftar Hadir Peserta Penyuluhan

6. Kegiatan
Bukti Foto Acara Penyuluhan

7. Evaluasi
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan
1) Orang dewasa Kec. Kampaki dapat mengetahui pengertian dari
Penyakit PPOK
2) Orang dewasa Kec,Kampak dan keluarganya dapat mengetahui
penyebab PPOK
3) Orang dewasa Kec.Kampak dan keluarganya mengetahui
keluhan akibat Gastritis
4) Orang dewasa Kec. Kampak dan keluarganya mengetahui
komplikasi dari Gastritis
5) Orang dewasa Kec.Kampak dan keluarganya mengetahui
pentalaksanaan atau perawatan bagi penderita Gastritis

Lampiran 1

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian ( Definisi )
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah sekolompok penyakit
paru menahun yang berlangsung lama dan disertai dengan peningkatan
resistensi terhadap aliran udara. Sumbatan udara ini biasanya berkaitan
dengan respon inflamasi abnormal paru terhadap partikel atau gas yang
berbahaya

B. Penyebab ( Etiologi )
Penyakit ini belum di ketahui pastinya, Menurut Muttaqin
(2008),penyebab dari PPOK adalah:
1. Kebiasaan merokok, merupakan penyebab utama pada bronkitis dan
emfisea
2. Adanya infeksi: Haepohilus influenza dan streptoous pnneumonia
3. Polusi oleh zat – zat pereduksi.
4. Faktor keturunan
5. Jenis kelamin

C. Tanda Gejala ( Manifestasi Klinis )


Tanda dan gejalanya adalah sebagai berikut:
1. Kelemahan badan
2. Batuk
3. Sesak napas saat aktivitas
4. Mengi atau mengi
5. Ekspirasi yang memanjang
6. Bentuk dada tong (Barrel Chest) pada penyakit lanjut.
7. Penggunaan otot bantu pernapasan
8. Suara napas melemah
9. Kadang ditemukan pernapasan paradoksal
10. Edema kaki, asites dan jari tabuh.

D. Komplikasi
Komplikasi yang dapat tejadi pada PPOK adalah :
1. Gagal nafas
Gagal nafas kronik: hasil analisis gas darah PO2 < 60 mmHg dan
PCO2> 60 mmHg, dan pH normal
2. Infeksi berulang.
Pada pasien PPOK produksi sputum yang berlebihan menyebabkan
terbentuk koloni kuman, hal ini memudahkan terjadinya Infeksi
berulang. Pada kondisi kronik ini imunitas menjadi lebih rendah,
ditandai dengan menurunnya kadar limfosit darah.

E. Penatalaksanaan
1. Meniadakan faktor etiologi/presipitasi, misalnya segera menghentikan
merokok, menghindari polusi udara.
2. Membersihkan sekresi bronkus dengan pertolongan berbagai cara,
Memberantas infeksi dengan antimikroba. Apabila tidak ada infeksi
antimikroba tidak perlu diberikan. Pemberian antimikroba harus tepat
sesuai dengan kuman penyebab infeksi yaitu sesuai hasil uji sensitivitas
atau pengobatan empirik
3. Mengatasi bronkospasme dengan obat-obat bronkodilator. Penggunaan
kortikosteroid untuk mengatasi proses inflamasi (bronkospasme) masih
kontroversial.
4. Pengobatan simtomatik.
5. Penanganan terhadap komplikasi-komplikasi yang timbul.
6. Pengobatan oksigen, bagi yang memerlukan. Oksigen harus diberikan
dengan aliran lambat 1 – 2 liter/menit.
7. Tindakan rehabilitasi yang meliputi:
 Fisioterapi, terutama bertujuan untuk membantu pengeluaran
secret bronkus.
 Latihan pernapasan, untuk melatih penderita agar bisa
melakukan pernapasan yang paling efektif.
 Latihan dengan beban olahraga tertentu, dengan tujuan untuk
menyehatkan jasmani.
 Vocational guidance, yaitu usaha yang dilakukan terhadap
penderita dapat kembali mengerjakan pekerjaan semula.
 Pengelolaan psikosial, terutama ditujukan untuk penyesuaian
diri penderita dengan penyakit yang dideritanya

8.

Anda mungkin juga menyukai