Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.3 Latar Belakang

Guru adalah sebagai pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik pada jalur
pendidikan formal. Guru sebagai profesi dicanangkan oleh President Republic Indonesia pada
bulan Desember 2004.

Guru sebagai figure sentral dalam pendidikan, harus dapat diteladani akhlaknya
disamping kemampuan keilmuan dan akademisnya.Selain itu guru harus mempunyai
tanggung jawab dan keagamaan untuk mendidik anak didiknya menjadi orang yang berilmu
dan berakhlak.

1.2 Rumusan masalah

*Apa itu kompetensi profesi keguruan


*Apa karakteristik kompetensi profesi guru
*Contoh etika guru professional terhadap perkejaan

1.3 Tujuan masalah

*Dapat menjadi acuan bagi mahasiswa dalam pemahaman tentang profesi guru
*Mahasiswa dapat mengetahui komponen aspek-aspek kompetensi profesi guru
*Mahasiswa dapat memahami Kompetensi professional guru dan karakteristiknya
serta 1ember contoh etika professional terhadap pekerjaan.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… ii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………… 1
1.1 Latar belakang masalah……………………………………………... 1
1.2 Rumusan masalah……………………………………………..……... 1
1.3 Tujuan masalah………………………………………………………. 1
BAB 11 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kompetensi profesional keguruan……………………… 2
2.2 karakteristik kompotensi profesi guru……………………………... 2
2.3 Contoh etika guru professional terhadap pekerjaan…………….... 2
BAB 111 PENUTUP…………………………….………………………………..... 3
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….. 3
3.2 Saran…………………………………………………………………… 3
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………. 4

2
BAB 11
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian kompetensi professional guru

Kompetensi adalah sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nlai yang


direfleksikan dalam kebiasasan berfikir dan bertindak.
Professional adalah yang ahli dibidangnya, yang telah memperoleh pendidikan atau pelatihan
khusus untuk pekerjaan tersebut.

Pengertian dasar kompetensi (competency) adalah kemampuan atau kecakapan. Di samping


berarti kemampuan, kompetensi juga berarti:…the state of being legallycompetent or
qualified (Mcleod, 1989), yakni keadaan berwenang atau memenuhi syarat menurut
ketentuan hukum.Adapun kompetensi guru ( teacher competency ) menurut Balrow (1985 ),
ialah The ability of a teacher torespensbly perform his or her duties appropriately. Artinya,
kompetensi guru meruapakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-
kewajibannya secara bertanggung jawabdan layak. Istilah “professional” aslinya adalah kata
sifat dari kata profession (pekerjaan) yang berarti sangat mampu melakukan pekerjaan.
Sebagai kata benda, professional kurang lebih berarti orang yang melakukan sebuah profesi
dengan menggunakan profensi sebagai mata pencaharian(McLeod,1989).

Kompetensi profesional adalah kemampuan guru untuk menguasai masalah akademik yang
sangat berkaitan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar sehingga kompetensi ini
dimiliki guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar.

Guru adalah sebagai pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik pada jalur
pendidikan formal.
Guru professional adalah orang yang terdidik, terlatih dengan baik, serta memiliki
pengalaman yang kaya dibidangnya atau guru yang telah mendapat pengakuan secara formal
berdasarkan ketentuan yang berlaku, baik dalam kaitan dengan jabatan ataupun latar belakang
pendidikan formalnya

kompetensi profesionalisme guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan


guru dalam menjalankan profesi keguruannya.

2.2 Karakteristik kompetensi profesi guru

Kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-


kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Kompetensi guru juga dapat diartikan
sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ditampilkan dalam bentuk
perilaku cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seorang guru dalam menjalankan

3
Profesi kirteria guru yang profesional,

1. Guru yang berniat ikhlas mengajar dan mendidik

Niat adalah penentu segala perbuatan yang akan dan yang telah kita lakukan, dan sesorang
dari kita akan menadapat akibatnya menurut apa yang telah kita niatkan sebelumnya maka
jadilah kita berjalan dimuka bumi hingga detik ini menurut niat kita sebelumnya. Menjadi
guru adalah pekerjaan gampang-gampang susah, semua itu tentunya kembali kepada niat kita
dalam memulai profesi menjadi guru. Sahabat guru Indonesia jangan pernah berniat hanya
sekedar coba-coba untuk mejadi guru, karena guru yang mencoba-coba berdiri diantara dua
pilihan yaitu berhasil atau tidak. Sehinngga yang akan dilakukan dari niat yang seperti ini
adalah jika tidak berhasil mengakibatkan keluhan panjang dan jika berhasil mengakibatkan
keangkuhan akhirnya segala sesuatu dinilai dari sudut pandang untung dan rugi. Sebaiknya
jujurlah dalam bertindak dan memilih profesi yang benar-benar kita sukai sehingga
menimbulkan kecintaan kita terhadap profesi itu dan menjadi guru adalah tugas yang mulia
dan terpuji merupakan salah satu bentuk ibadah yang diwajibkan kepada manusia, yaitu
belajar dan mengajarkan. Jadi guru yang ikhlas dalam mengajar dan mendidik tidak
mempermasalahkan suatu keadaan, baik itu dari siswanya maupun tempat dan peralatan yang
akan digunakan dalam mengajar, sebab guru yang ihklas adalah guru yang benar-benar
menginginkan peserta didikanya sukses meraih cita-cita dikemudian hari kelak sehingga
dalam mengajar dan mendidik menggunakan bermacam cara untuk mentransfer ilmu yang
bermanfaat bagi peserta didiknya.

2. Guru yang mengenal dirinya, profesinya, dan mengenal peserta didiknya

Mungkin sedikit aneh ketika seorang guru belum mengenal siapa dirinya, apa profesinya
bahkan siapa peserta didiknya sehingga berakibat fatal bagi karirnya maupun peserta
didiknya. Menjadi guru profesional adalah pilihan bijak dan guru yang profesional
menampilkan kesan guruku idolaku artinya guru yang tak pernah lekang dari ingatan peserta
didiknya, berbagai macam cara ia lakukan dalam mentrasnfer ilmu dan pembentukan karakter
peserta didiknya melalui mata pelajaran yang disampaikan yang sesuai dengan kurikulum,
tahap perekembangan anak, kecerdasan anak dan cara belajar anak.

3. Guru yang disiplin dan bertanggung jawab

Kedisiplinan itu pangkal dari segala perbuatan manusia yang profesional dibidangnya.
Seorang guru yang disiplin akan memepersiapkan segala sesuatu untuk menjalankan visi
misinya sebagai pendidik dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya dalam
mengendalikan peserta didiknya pada saat proses pembelajaran, tentunya akan membekas
dijiwa anak atas apa yang telah diterapkan dan diajarkan. Guru adalah cermin yang utama
bagi peserta didiknya, panutan terbaik bagi mereka. Guru adalah contoh bagi siswanya mulai
dari ucapan, perbuatan dan lain sebaginya. Untuk itu guru sosok yang menjadi panutan
peserta didiknya harus lebih utama membudayakan kedisiplinan baik bagi dirinya dan
profesinya maupun penerapan bagi peserta didiknya. Begitu juga tanggung jawabnya

4
terhadap peserta didiknya atas apa yang telah dicontohkan atau ditanamkan terhadap
perkembangan pengetahuan anak yang terlihat dari sikap, tingkah laku serta pola pikir anak
baik didalam lingkungan sekolah maupun keluarga dan masyarakat. Guru berperan aktif
dalam tanggung jawab membesarkan jiwa peserta didiknya menuju tahap kesempurnaan
berpikir dalam tahap perkembangannya.

4. Guru yang bijaksana dalam bertindak

Dalam setiap situasi guru yang profesional akan melakukan sesuatu tindakan perbuatan lebih
bijaksana baik pada saat memberi motivasi maupun hukuman pada peserta didiknya
melakukan sesuatu yang berlebih dari standart peraturan yang telah disepakati bersama antara
guru dan peserta didiknya

5. Guru yang kreatif, inovatif dan menyenangkan

Guru yang kreatif akan selalu menemukan cara terbaik dalam menyampaikan mata
pelajaran dan tentunya menggunakan inovasi terbaru sesuai dengan mata pelajaran dan
keadaan yang berlaku saat itu baik dari situasi dan kondisi lingkungan setempat maupun dari
latar belakang setiap peserta didiknya dalam proses belajar mengajar sedang akan
berlangsung atau sedang berlangsung. Guru yang profesional faham dan mengerti trika apa
yang akan digunakan ketika mengajar dan mendidik demi tersalurnya apa yang menjadi
materi atau bahan ajar.

6. Guru yang selalu mendo’akan peserta didiknya

Guru adalah orang tua bagi peserta didiknya disekolah dan guru yang profesional tidak akan
putus hubungan ketika sudah berakhirnya proses belajar mengajar. Guru yang profesionl akan
selalu mendo’akan peserta didiknya sebab tugas yang diemban tidak hanya sebatas
keberhasilan saat itu namun berkelanjutan sampai peserta didik sukses mencapai ciat-citanya.

Kompetensi guru Menurut Direktorat Tenaga Teknis dan pendidikan Guru antara lain :
A. Memiliki kepribadian sebagai guru.
B. Mengusai landasan kependidukan.
C. Menguasaian bahan pengajaran.
D. Menyusun program pengajaran.
E. Melaksanakan proses belajar mengajar.
F. Melaksanakan proses penilaian pendidikan.
G. Melaksanakan pembimbingan.
H. Melaksanakan administrasi sekolah.
I. Menjalin kerja sama dan intekrasi dengan guru sejawat dan masyarakat.
J. Melaksanakan penelitian sederhana.

5
Aspek-aspek Kompetensi Profesi Guru

Pada UU Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 dimensi kompetensi yang harus dimiliki
oleh profesi guru adalah :

a. Kompetensi pedagogic

Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan


dengan karakteristik siswa dilihat dari berbagai aspek seperti moral, emosional, dan
intelektual. Hal tersebut berimplikasi bahwa seorang guru harus mampu menguasai
teori belajar dan prinsip-prinsip belajar, karena siswa memiliki karakter, sifat, dan
interest yang berbeda. Berkenaan dengan pelaksanaan kurikulum, seorang guru harus
mampu mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan masing-masing dan
disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Guru harus mampu mengoptimalkan potensi
peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuannya di kelas, dan harus mampu
melakukan kegiatan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan aspek-aspek pedagogik,
yaitu: Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional dan intelektual. Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran yang mendidik. Mampu mengembangkan kurikulum yang
terkait dengan bidang pengembangan yang diampu. Menyelenggarakan kegiatan
pengembangan yang mendidik. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan peserta didik. Melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

b. Kompetensi profesional

Kompetensi Profesional yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru dalam


perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran atau Dalam menyampaikan
pembelajaran, guru mempunyai peranan dan tugas sebagai sumber materi yang tidak
pernah kering dalam mengelola proses pembelajaran.. Guru mempunyai tugas untuk
mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu
guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran. Guru harus selalu meng-
update, dan menguasai materi pelajaran yang disajikan. Persiapan diri tentang materi
diusahakan dengan jalan mencari informasi melalui berbagai sumber seperti membaca
buku-buku terbaru, mengakses dari internet, selalu mengikuti perkembangan dan
kemajuan terakhir tentang materi yang disajikan. Kompetensi atau kemampuan
kepribadian yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan aspek
Kompetensi Professional. Kegiatan mengajarnya harus disambut oleh siswa sebagai
suatu seni pengelolaan proses pembelajaran yang diperoleh melalui latihan,
pengalaman, dan kemauan belajar yang tidak pernah putus. Dalam melaksakan proses
pembelajaran, keaktifan siswa harus selalu diciptakan dan berjalan terus dengan
menggunakan metode dan strategi mengajar yang tepat. Guru menciptakan suasana

6
yang dapat mendorong siswa untuk bertanya, mengamati, mengadakan eksperimen,
serta menemukan fakta dan konsep yang benar. Karena itu guru harus melakukan
kegiatan pembelajaran menggunakan multimedia, sehingga terjadi suasana belajar
sambil bekerja, belajar sambil mendengar, dan belajar sambil bermain, sesuai kontek
materinya. Di dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru harus memperhatikan
prinsip-prinsip didaktik metodik sebagai ilmu keguruan. Misalnya bagaimana
menerapkan prinsip apersepsi, perhatian, kerja kelompok, korelasi dan prinsip-prinsip
lainnya. Dalam hal evaluasi, secara teori dan praktik, guru harus dapat melaksanakan
sesuai dengan tujuan yang ingin diukurnya. Jenis tes yang digunakan untuk mengukur
hasil belajar harus benar dan tepat. Diharapkan pula guru dapat menyusun butir secara
benar, agar tes yang digunakan dapat memotivasi siswa belajar. Kemampuan yang
harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran dapat diamati dari aspek perofesional
adalah: Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu. Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. Mengembangkan materi
pelajaran yang diampu secara kreatif. Mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif Memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan 9mengembangkan diri.

c. Kompetensi pribadi

Kompetensi Kepribadian adalah bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,


sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. Menampilkan diri sebagai pribadi yang
jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. Menampilkan
diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. Menunjukan
etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya
diri. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Pelaksanaan tugas sebagai guru harus didukung oleh suatu perasaan bangga akan
tugas yang dipercayakan kepadanya untuk mempersiapkan generasi kualitas masa
depan bangsa. Walaupun berat tantangan dan rintangan yang dihadapi dalam
pelaksanaan tugasnya harus tetap tegar dalam melaksakan tugas sebagai seorang guru.
Pendidikan adalah proses yang direncanakan agar semua berkembang melalui proses
pembelajaran. Guru sebagai pendidik harus dapat mempengaruhi ke arah proses itu
sesuai dengan tata nilai yang dianggap baik dan berlaku dalam masyarakat.Tata nilai
termasuk norma, moral, estetika, dan ilmu pengetahuan, mempengaruhi perilaku etik
siswa sebagai pribadi dan sebagai anggota masyarakat. Penerapan disiplin yang baik
dalam proses pendidikan akan menghasilkan sikap mental, watak dan kepribadian
siswa yang kuat. Guru dituntut harus mampu membelajarkan siswanya tentang
disiplin diri, belajar membaca, mencintai buku, menghargai waktu, belajar bagaimana
cara belajar, mematuhi aturan/tata tertib, dan belajar bagaimana harus berbuat.
Semuanya itu akan berhasil apabila guru juga disiplin dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya. Guru harus mempunyai kemampuan yang berkaitan dengan kemantap-
an dan integritas kepribadian seorang guru.

7
d. Kompetensi sosial

Kompotensi sosial adalah kemampuan guru untuk memahami dirinya sebagai


bahagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu mengembangkan tugas
sebagai anggota masyarakat dan warga Negara.

Guru di mata masyarakat dan siswa merupakan panutan yang perlu dicontoh dan
merupkan suritauladan dalam kehidupanya sehari-hari. Guru perlu memiliki
kemampuan sosial dengan masyakat, dalam rangka pelaksanaan proses pembelajaran
yang efektif. Dengan dimilikinnya kemampuan tersebut, otomatis hubungan sekolah
dengan masyarakat akan berjalan dengan lancar, sehingga jika ada keperluan dengan
orang tua siswa, para guru tidak akan mendapat kesulitan.Kemampuan sosial meliputi
kemampuan guru dalam berkomunikasi, bekerja sama, bergaul simpatik, dan
mempunyai jiwa yang menyenangkan. Kriteria kinerja guru terkait kompetensi sosial
yang harus dilakukan adalah: Bertindak objektif serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan
status sosial ekonomi. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. Beradaptasi di
tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman
sosial budaya. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

Komponen aspek-aspek kompotensi profesi guru :


a. Komponen pedagogik
1. Kompetensi menyusun rencana pembelajaran
2. Kompetensi melaksanakan proses belajar mengajar
3. Kompetensi melaksanakan penilaian proses belajar mengajar

b. Kompetensi Profesional
1. Guru mampu mengelola program belajar mengajar
2. Kemampuan mengelola kelas
3. Guru mampu menggunakan media dan sumber pengajaran
4. Guru menguasai landasan – landasan kependidikan
5. Guru mampu mengelola interaksi belajar mengajar
6. Guru mampu menilai prstasi belajar ssiswa
7. Guru mengenal fungsi serta program pelayanan bimbingan dan
penyuluhan
8. Guru mengenal dan mampu ikut penyelenggaraan administrasi sekolah
9. Guru memahami prinsip – prinsip penelitian dan mampu menafsirkan
hal-hal penelitian pendidikan untuk kepentingan pengajaran

c. Kompetensi Pribadi
1. Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai
guru dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta unsure –
unsurnya

8
2. Pemahaman, penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang seharusnya
dianut oleh guru
3. Kepribadian, nilai, sikap hidup ditampilkan dalam upaya menjadikan
dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswanya

d. Kompetensi Sosial
1. Guru mampu berperan sebagai pemimpin baik dalam lingkup sekolah
maupun diluar sekolah
2. Guru bersikap bersahabat dan terampil berkomunikasi dengan
siapapun demi tujuan yang baik
3. Guru bersedia ikut berperan serta dalam berbagai kegiatan social baik
dalam lingkup kesejawatannya maupun dalam kehidupan masyarakat
pada umumnya
4. Guru adalah pribadi yang bermental sehat dan stabil
5. Guru tampil secara pantas dan rapi
6. Guru mampu berbuat kreatif dengan penuh perhitungan
7. Dalam keseluruhan relasi social dan profesionalnya, guru hendaknya
mampu bertindak tepat waktu

2.3 Contoh etika guru professional terhadap pekerjaan

1. Guru senantiasa berhadapan dengan komonitas yang berbeda dan beragam keunikan dari
peserta didik dan masyarakatnya maka guru perlu untuk mengembangkan sikap tenggang
rasa dan toleransi dalam penyikapi perbedaan yang ditemui dalam berintekrasi dengan
peserta didik maupun masyarakat. Contoh: dalam situasi belajar mengajar di kelas guru
mengembangkan metode diskusi dalam mata pelajaran tertentu dan memberikan kesempatan
kepada murid untuk menyampaikan pendapatnya bahkan mau menerima pendapat yang
berbeda dari murid dengan alasan yang rasional dan sebaliknya agar dihindari dari prilaku
yang ingin menang sendiri dan menganggap dirinya paling benar serta tidak mau menerima
masukan dari siapapun termasuk dari murid-murid.

2. Guru mampu melakukan perubahan-perubahan dalam mengembangkan provesinya


sebagai inovator dan kreator. Contoh: seorang guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran di kelas tidak terpaku pada satu metode pembelajaran dan bersiniatif untuk
membuat model pembelajaran sertamencobakanya di kelas.

3. Hubungan manusiawi yaitu kemampuan guru untuk dapat berhubungan dengan orang lain
atas dasar saling menghormati antara satu dengan yang lainnya. Contoh seorang guru
menjalin kemitraan dengan rekan guru lain tanpa memandang perbedaan suku, agama, asal
perguruan tinggi, bidang studi yang dibinanya bahkan mencoba untuk membentuk suatu
sinergi yang dapat memacu kemajuan pendidikan disekolah dan menghindari prilaku yang
hanya mau bermitra dengan rekan yang satu daerah atau satu almamater saja.

9
BAB 111
PENUTUP

A.Kesimpulan

Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap


pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal, baik disekolah maupun di
luar sekolah, ini berarti seorang guru minimal memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai
wewenang dan kemampuan dalam menjalankan tugas. Untuk itu seorang guru perlu memiliki
kepribadian, menguasai bahan pelajaran dan menguasai cara-cara mengajar sebagai dasar
kompetensi. Bila guru tidak memiliki kepribadian, tidak menguasai bahan pelajaran dan cara-
cara mengajar, maka guru akan gagal menunaikan tugasnya, sebelum berbuat lebih banyak
dalam pendidikan dan pengajaran. Oleh Karena itu, kompetensi mutlak dimiliki guru sebagai
kemampuan, kecakapan atau keterampilan dalam mengelola kegiatan pendidikan. Dengan
demikian kompetensi guru berarti pemilikan pengetahuan keguruan, dan pemilikan
keterampilan serta kemampuan sebagai guru dalam melaksanakan tugasnya.”.

B.Saran

Guru yang profesional tidak hanya tahu akan tugas, peranan dan kompetensinya.
Namun dapat melaksanakan apa-apa yang menjadi tugas dan perannya, dan selalu
meningkatkan kompetensinya agar tercapai kondisi proses belajar mengajar yang efektif dan
tercapai tujuan belajar secara optimal.

Kompetensi guru (teacher competency) adalah kemampuan seorang guru dalam


melaksanakan kewajiban kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Dengan
demikian Guru professional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus
dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru
dengan kemampuan maksimal

10
BAB 1V
DAFTAR PUSTAKA

11

Anda mungkin juga menyukai