Makalah Profesi Keguruan
Makalah Profesi Keguruan
PENDAHULUAN
Guru adalah sebagai pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik pada jalur
pendidikan formal. Guru sebagai profesi dicanangkan oleh President Republic Indonesia pada
bulan Desember 2004.
Guru sebagai figure sentral dalam pendidikan, harus dapat diteladani akhlaknya
disamping kemampuan keilmuan dan akademisnya.Selain itu guru harus mempunyai
tanggung jawab dan keagamaan untuk mendidik anak didiknya menjadi orang yang berilmu
dan berakhlak.
*Dapat menjadi acuan bagi mahasiswa dalam pemahaman tentang profesi guru
*Mahasiswa dapat mengetahui komponen aspek-aspek kompetensi profesi guru
*Mahasiswa dapat memahami Kompetensi professional guru dan karakteristiknya
serta 1ember contoh etika professional terhadap pekerjaan.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… ii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………… 1
1.1 Latar belakang masalah……………………………………………... 1
1.2 Rumusan masalah……………………………………………..……... 1
1.3 Tujuan masalah………………………………………………………. 1
BAB 11 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kompetensi profesional keguruan……………………… 2
2.2 karakteristik kompotensi profesi guru……………………………... 2
2.3 Contoh etika guru professional terhadap pekerjaan…………….... 2
BAB 111 PENUTUP…………………………….………………………………..... 3
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….. 3
3.2 Saran…………………………………………………………………… 3
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………. 4
2
BAB 11
PEMBAHASAN
Kompetensi profesional adalah kemampuan guru untuk menguasai masalah akademik yang
sangat berkaitan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar sehingga kompetensi ini
dimiliki guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar.
Guru adalah sebagai pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik pada jalur
pendidikan formal.
Guru professional adalah orang yang terdidik, terlatih dengan baik, serta memiliki
pengalaman yang kaya dibidangnya atau guru yang telah mendapat pengakuan secara formal
berdasarkan ketentuan yang berlaku, baik dalam kaitan dengan jabatan ataupun latar belakang
pendidikan formalnya
3
Profesi kirteria guru yang profesional,
Niat adalah penentu segala perbuatan yang akan dan yang telah kita lakukan, dan sesorang
dari kita akan menadapat akibatnya menurut apa yang telah kita niatkan sebelumnya maka
jadilah kita berjalan dimuka bumi hingga detik ini menurut niat kita sebelumnya. Menjadi
guru adalah pekerjaan gampang-gampang susah, semua itu tentunya kembali kepada niat kita
dalam memulai profesi menjadi guru. Sahabat guru Indonesia jangan pernah berniat hanya
sekedar coba-coba untuk mejadi guru, karena guru yang mencoba-coba berdiri diantara dua
pilihan yaitu berhasil atau tidak. Sehinngga yang akan dilakukan dari niat yang seperti ini
adalah jika tidak berhasil mengakibatkan keluhan panjang dan jika berhasil mengakibatkan
keangkuhan akhirnya segala sesuatu dinilai dari sudut pandang untung dan rugi. Sebaiknya
jujurlah dalam bertindak dan memilih profesi yang benar-benar kita sukai sehingga
menimbulkan kecintaan kita terhadap profesi itu dan menjadi guru adalah tugas yang mulia
dan terpuji merupakan salah satu bentuk ibadah yang diwajibkan kepada manusia, yaitu
belajar dan mengajarkan. Jadi guru yang ikhlas dalam mengajar dan mendidik tidak
mempermasalahkan suatu keadaan, baik itu dari siswanya maupun tempat dan peralatan yang
akan digunakan dalam mengajar, sebab guru yang ihklas adalah guru yang benar-benar
menginginkan peserta didikanya sukses meraih cita-cita dikemudian hari kelak sehingga
dalam mengajar dan mendidik menggunakan bermacam cara untuk mentransfer ilmu yang
bermanfaat bagi peserta didiknya.
Mungkin sedikit aneh ketika seorang guru belum mengenal siapa dirinya, apa profesinya
bahkan siapa peserta didiknya sehingga berakibat fatal bagi karirnya maupun peserta
didiknya. Menjadi guru profesional adalah pilihan bijak dan guru yang profesional
menampilkan kesan guruku idolaku artinya guru yang tak pernah lekang dari ingatan peserta
didiknya, berbagai macam cara ia lakukan dalam mentrasnfer ilmu dan pembentukan karakter
peserta didiknya melalui mata pelajaran yang disampaikan yang sesuai dengan kurikulum,
tahap perekembangan anak, kecerdasan anak dan cara belajar anak.
Kedisiplinan itu pangkal dari segala perbuatan manusia yang profesional dibidangnya.
Seorang guru yang disiplin akan memepersiapkan segala sesuatu untuk menjalankan visi
misinya sebagai pendidik dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya dalam
mengendalikan peserta didiknya pada saat proses pembelajaran, tentunya akan membekas
dijiwa anak atas apa yang telah diterapkan dan diajarkan. Guru adalah cermin yang utama
bagi peserta didiknya, panutan terbaik bagi mereka. Guru adalah contoh bagi siswanya mulai
dari ucapan, perbuatan dan lain sebaginya. Untuk itu guru sosok yang menjadi panutan
peserta didiknya harus lebih utama membudayakan kedisiplinan baik bagi dirinya dan
profesinya maupun penerapan bagi peserta didiknya. Begitu juga tanggung jawabnya
4
terhadap peserta didiknya atas apa yang telah dicontohkan atau ditanamkan terhadap
perkembangan pengetahuan anak yang terlihat dari sikap, tingkah laku serta pola pikir anak
baik didalam lingkungan sekolah maupun keluarga dan masyarakat. Guru berperan aktif
dalam tanggung jawab membesarkan jiwa peserta didiknya menuju tahap kesempurnaan
berpikir dalam tahap perkembangannya.
Dalam setiap situasi guru yang profesional akan melakukan sesuatu tindakan perbuatan lebih
bijaksana baik pada saat memberi motivasi maupun hukuman pada peserta didiknya
melakukan sesuatu yang berlebih dari standart peraturan yang telah disepakati bersama antara
guru dan peserta didiknya
Guru yang kreatif akan selalu menemukan cara terbaik dalam menyampaikan mata
pelajaran dan tentunya menggunakan inovasi terbaru sesuai dengan mata pelajaran dan
keadaan yang berlaku saat itu baik dari situasi dan kondisi lingkungan setempat maupun dari
latar belakang setiap peserta didiknya dalam proses belajar mengajar sedang akan
berlangsung atau sedang berlangsung. Guru yang profesional faham dan mengerti trika apa
yang akan digunakan ketika mengajar dan mendidik demi tersalurnya apa yang menjadi
materi atau bahan ajar.
Guru adalah orang tua bagi peserta didiknya disekolah dan guru yang profesional tidak akan
putus hubungan ketika sudah berakhirnya proses belajar mengajar. Guru yang profesionl akan
selalu mendo’akan peserta didiknya sebab tugas yang diemban tidak hanya sebatas
keberhasilan saat itu namun berkelanjutan sampai peserta didik sukses mencapai ciat-citanya.
Kompetensi guru Menurut Direktorat Tenaga Teknis dan pendidikan Guru antara lain :
A. Memiliki kepribadian sebagai guru.
B. Mengusai landasan kependidukan.
C. Menguasaian bahan pengajaran.
D. Menyusun program pengajaran.
E. Melaksanakan proses belajar mengajar.
F. Melaksanakan proses penilaian pendidikan.
G. Melaksanakan pembimbingan.
H. Melaksanakan administrasi sekolah.
I. Menjalin kerja sama dan intekrasi dengan guru sejawat dan masyarakat.
J. Melaksanakan penelitian sederhana.
5
Aspek-aspek Kompetensi Profesi Guru
Pada UU Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 dimensi kompetensi yang harus dimiliki
oleh profesi guru adalah :
a. Kompetensi pedagogic
b. Kompetensi profesional
6
yang dapat mendorong siswa untuk bertanya, mengamati, mengadakan eksperimen,
serta menemukan fakta dan konsep yang benar. Karena itu guru harus melakukan
kegiatan pembelajaran menggunakan multimedia, sehingga terjadi suasana belajar
sambil bekerja, belajar sambil mendengar, dan belajar sambil bermain, sesuai kontek
materinya. Di dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru harus memperhatikan
prinsip-prinsip didaktik metodik sebagai ilmu keguruan. Misalnya bagaimana
menerapkan prinsip apersepsi, perhatian, kerja kelompok, korelasi dan prinsip-prinsip
lainnya. Dalam hal evaluasi, secara teori dan praktik, guru harus dapat melaksanakan
sesuai dengan tujuan yang ingin diukurnya. Jenis tes yang digunakan untuk mengukur
hasil belajar harus benar dan tepat. Diharapkan pula guru dapat menyusun butir secara
benar, agar tes yang digunakan dapat memotivasi siswa belajar. Kemampuan yang
harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran dapat diamati dari aspek perofesional
adalah: Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu. Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. Mengembangkan materi
pelajaran yang diampu secara kreatif. Mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif Memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan 9mengembangkan diri.
c. Kompetensi pribadi
7
d. Kompetensi sosial
Guru di mata masyarakat dan siswa merupakan panutan yang perlu dicontoh dan
merupkan suritauladan dalam kehidupanya sehari-hari. Guru perlu memiliki
kemampuan sosial dengan masyakat, dalam rangka pelaksanaan proses pembelajaran
yang efektif. Dengan dimilikinnya kemampuan tersebut, otomatis hubungan sekolah
dengan masyarakat akan berjalan dengan lancar, sehingga jika ada keperluan dengan
orang tua siswa, para guru tidak akan mendapat kesulitan.Kemampuan sosial meliputi
kemampuan guru dalam berkomunikasi, bekerja sama, bergaul simpatik, dan
mempunyai jiwa yang menyenangkan. Kriteria kinerja guru terkait kompetensi sosial
yang harus dilakukan adalah: Bertindak objektif serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan
status sosial ekonomi. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. Beradaptasi di
tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman
sosial budaya. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
b. Kompetensi Profesional
1. Guru mampu mengelola program belajar mengajar
2. Kemampuan mengelola kelas
3. Guru mampu menggunakan media dan sumber pengajaran
4. Guru menguasai landasan – landasan kependidikan
5. Guru mampu mengelola interaksi belajar mengajar
6. Guru mampu menilai prstasi belajar ssiswa
7. Guru mengenal fungsi serta program pelayanan bimbingan dan
penyuluhan
8. Guru mengenal dan mampu ikut penyelenggaraan administrasi sekolah
9. Guru memahami prinsip – prinsip penelitian dan mampu menafsirkan
hal-hal penelitian pendidikan untuk kepentingan pengajaran
c. Kompetensi Pribadi
1. Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai
guru dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta unsure –
unsurnya
8
2. Pemahaman, penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang seharusnya
dianut oleh guru
3. Kepribadian, nilai, sikap hidup ditampilkan dalam upaya menjadikan
dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswanya
d. Kompetensi Sosial
1. Guru mampu berperan sebagai pemimpin baik dalam lingkup sekolah
maupun diluar sekolah
2. Guru bersikap bersahabat dan terampil berkomunikasi dengan
siapapun demi tujuan yang baik
3. Guru bersedia ikut berperan serta dalam berbagai kegiatan social baik
dalam lingkup kesejawatannya maupun dalam kehidupan masyarakat
pada umumnya
4. Guru adalah pribadi yang bermental sehat dan stabil
5. Guru tampil secara pantas dan rapi
6. Guru mampu berbuat kreatif dengan penuh perhitungan
7. Dalam keseluruhan relasi social dan profesionalnya, guru hendaknya
mampu bertindak tepat waktu
1. Guru senantiasa berhadapan dengan komonitas yang berbeda dan beragam keunikan dari
peserta didik dan masyarakatnya maka guru perlu untuk mengembangkan sikap tenggang
rasa dan toleransi dalam penyikapi perbedaan yang ditemui dalam berintekrasi dengan
peserta didik maupun masyarakat. Contoh: dalam situasi belajar mengajar di kelas guru
mengembangkan metode diskusi dalam mata pelajaran tertentu dan memberikan kesempatan
kepada murid untuk menyampaikan pendapatnya bahkan mau menerima pendapat yang
berbeda dari murid dengan alasan yang rasional dan sebaliknya agar dihindari dari prilaku
yang ingin menang sendiri dan menganggap dirinya paling benar serta tidak mau menerima
masukan dari siapapun termasuk dari murid-murid.
3. Hubungan manusiawi yaitu kemampuan guru untuk dapat berhubungan dengan orang lain
atas dasar saling menghormati antara satu dengan yang lainnya. Contoh seorang guru
menjalin kemitraan dengan rekan guru lain tanpa memandang perbedaan suku, agama, asal
perguruan tinggi, bidang studi yang dibinanya bahkan mencoba untuk membentuk suatu
sinergi yang dapat memacu kemajuan pendidikan disekolah dan menghindari prilaku yang
hanya mau bermitra dengan rekan yang satu daerah atau satu almamater saja.
9
BAB 111
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Guru yang profesional tidak hanya tahu akan tugas, peranan dan kompetensinya.
Namun dapat melaksanakan apa-apa yang menjadi tugas dan perannya, dan selalu
meningkatkan kompetensinya agar tercapai kondisi proses belajar mengajar yang efektif dan
tercapai tujuan belajar secara optimal.
10
BAB 1V
DAFTAR PUSTAKA
11