Anda di halaman 1dari 2

5.

PEMERIKSAAN YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENDETEKSI


ADANYA PERUBAHAN KEGANASAN PADA JARINGAN SAMPAI
TINGKAT SEL DAN GEN

anamnesis
durasi, bad habit, trauma, perubahan permukaan

pemeriksaan klinis
 pemeriksaan intra oral : ditemui sebuah ulkus dalam, tepi menggulung
berhadapan dengan gigi 36 yang tepi mahkotanya tajam, dan ditemukan
adanya benjolan berfluktuasi di region anterior maksila kanan.
 Pemeriksaan fisik : jaringaan sekitar lesi sudah berubah menjadi kaku, gigi
anterior lengkap, tak ada karies namun tersa goyang.

Pemeriksaan Sitologi
Dasarnya adalah sel-sel tumor ganas kohesinya kurang dibanding sel normal
sehingga mudah terlepas dan anaplasia merupakan sifat sel tumor ganas. Untuk
melakukan pemeriksaan ini, sekret yang terkumpul langsung dibuat sediaan apus
dan dipulas dengan pulasan Papanicolaou. Pemeriksaan sitologi ini dilakukan
sebagai faktor yang dapat memperkuat diagnosis suatu penyakit. Tetapi untuk
penetapan diagnosis pastinya lebih dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan
histopatologi.

Pemeriksaan Histopatologi
Biopsi merupakan salah satu cara pemeriksaan untuk mengetahui struktur
histopatologi yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis pasti suatu lesi
yang dicurigai sebagai suatu keganasan. Biopsi terdiri dari :

 Biopsi Insisi : Merupakan teknik biopsi yang mengambil hanya sebagian lesi
yang relatif lebih besar, dengan indikasi lesi berukuran (>1-2cm), dan terdapat
kecurigaan lesi ganas.
 Biopsi Aspirasi : Merupakan suatu prosedur diagnostik untuk
mengidentifikasi benholan atau masa yang superfisial.

Pemeriksaan Tingkat Gen


Bisa dengan pemeriksaan IHC. Teknik ini diawali dengan pembuatan irisan jaringan
(histologi) untuk diamati dibawah mikroskop. Interaksi antara antigen dan antibody
adalah reaksi yang tidak kasat mata. Tempat pengikatan antara antibody dengan
protein spesifik diidentifikasi dengan marker yang biasanya dilekatkan pada antibody
dan bias divisualisasi secara langsung atau dengan reaksi untuk mengidentifikasi
marker.

Penanda prognostik dalam kanker untuk memprediksi prognosis tumor dengan


identifikasi enzim, antigen spesifik tumor, onkogen, gen supresor tumor, dan penanda
proliferasi sel tumor. Menganalisis tumor dengan metode ini adalah peningkatan yang
signifikan atas pertimbangan prognosis konvensional dengan stadium klinis dan
penilaian histologis. Dengan menggunakan penanda tumor spesifik, dokter
menggunakan IHC untuk mendiagnosis kanker sebagai tumor jinak atau ganas yang
menentukan stadium dan tingkat tumor, dan mengidentifikasi jenis sel dan asal
metastasis untuk menemukan lokasi tumor primer.

Anda mungkin juga menyukai