Oleh:
NI PUTU SRI ANGGRENI (1302106021)
B. TUJUAN BIOPSI
1. Perdarahan
Bila hemostasis tidak baik, dapat terjadi perdarahan di daerah operasi.
Pada insisional biopsi tumor, mudah terjadi perdarahan. Bila
perdarahan merembes dan tidak dapat dijahit (jaringan rapuh),
dilakukan penekanan dan balut tekan diatas titik perdarahan.
2. Infeksi
Infeksi dapat muncul bila tehnik aseptik tidak dilaksanakan dengan
tepat, atau sudah ada infeksi di daerah yang di biopsi
F. JENIS BIOPSI
3. Biopsi Jarum
Biopsi jarum yaitu pengambilan sampel jaringan atau cairan dengan cara
disedot lewat jarum. Biasanya cara ini dilakukan dengan bius lokal (hanya
area sekitar jarum) dan bisa dilakukan langsung atau dibantu dengan
radiologi seperti CT scan atau USG sebagai panduan bagi dokter untuk
membuat jarum mencapai massa atau lokasi yang diinginkan. Bila biopsi
jarum menggunakan jarum berukuran besar maka disebut core biopsi,
sedangkan bila menggunakan jarum kecil atau halus maka disebut fine
needle aspiration biopsi.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1). CT Scan :Pemeriksaan radiologik berupa CT scan nasofaring mulai
setinggi sinus frontalis sampai dengan klavikula, potongan koronal,
aksial, dan sagital, tanpa dan dengan kontras. Teknik pemberian kontras
dengan injector 1-2cc/kgBB, delay time 1 menit. CT berguna untuk
melihat tumor primer dan penyebaran ke jaringan sekitarnya serta
penyebaran kelenjar getah bening regional.
2). USG Abdomen: Untuk menilai metastasis organ-organ intra abdomen.
Apabila dapat keraguan pada kelainan yang ditemukan dapat dilanjutkan
dengan CT Scan Abdomen dengan kontras.
3). Foto Thoraks : Untuk melihat adanya nodul di paru atau apabila dicurigai
adanya kelainan maka dilanjutkan dengan CT Scan Thoraks dengan
kontras.
4). Bone Scan: untuk melihat metastasis tulang.