PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Agar mahasiswa dapat memahami penyakit hidrokel dan bagaimana
mengaplikasikan asuhan keperawatan dengan pasien penderita
hidrokel
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mengerti pengertian hidrokel
Hidrokel berasal dari dua kata yaitu hidro (air) dan cell (ronggga atau
celah). Dapat diartikan secara harfiah bahwa hidrokel adalah adanya
penumpukan air pada rongga khususnya pada tunika vaginalis. (Behram.
2000).
2.3 Etiologi
Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena :
a. belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran
cairan peritoneum ke prosesus vaginalis atau
b. belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam melakukan
reabsorbsi cairan hidrokel.
Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan
sekunder. Penyebab sekunder dapat terjadi karena didapatkan kelainan pada
2.4 Pathofisiologi
Hidrokel adalah pengumpulan cairan pada sebagian prosesus vaginalis
yang masih terbuka. Kantong hidrokel dapat berhubungan melalui saluran
mikroskopis dengan rongga peritoneum dan berbentuk katup. Dengan
demikian cairan dari rongga peritoneum dapat masuk ke dalam kantong
hidrokel dan sukar kembali ke rongga peritoneum. Pada kehidupan fetal,
prosesus vaginalis dapat berbentuk kantong yang mencapai scrotum. Ujung
bawah kantong ini mengelilingi testis dan disebut tunika vaginalis. Apabila
terjadi atrofi pada ujung proksimal dan tengah sehingga bagian distal yang
mengelilingi testis tetap terbuka, maka terjadi hidrokeltestikularis.
Hidrokel dapat ditemukan dimana saja sepanjang funikulus
spermatikus, juga dapat ditemukan di sekitar testis yang terdapat dalam
rongga perut pada undensensus testis. Hidrokel infantilis biasanya akan
menghilang dalam tahun pertama, umumnya tidak memerlukan pengobatan,
jika secara klinis tidak disertai hernia inguinalis.
Hidrokel testis dapat meluas ke atas atau berupa beberapa kantong yang
saling berhubungan sepanjang processus vaginalis peritonei. Hidrokel akan
tampak lebih besar dan kencang pada sore hari karena banyak cairan yang
masuk dalam kantong sewaktu anak dalam posisi tegak, tapi kemudian akan
mengecil pada esok paginya setelah anak tidur semalaman.
Pada orang dewasa hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan
sekunder. Penyebab sekunder terjadi karena didapatkan kelainan pada testis
atau epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau
reabsorpsi cairan di kantong hidrokel. Kelainan tersebut mungkin suatu tumor,
infeksi atau trauma pada testis atau epididimis. Dalam keadaan normal cairan
yang berada di dalam rongga tunika vaginalis berada dalam keseimbangan
antara produksi dan reabsorpsi dalam sistem limfatik.
Kurangnya pengetahuan
Produksi cairan berlebih
Ansietas
Obstruksi aliran limfe
Operasi Aspirasi
1. Aspirasi
Aspirasi cairan hidrokel tidak dianjurkan karena selain angka
kekambuhannya tinggi, kadang kala dapat menimbulkan penyulit berupa
infeksi. Beberapa indikasi untuk melakukan operasi pada hidrokel adalah :
2.8 Komplikasi
1. Hematom pada jaringan skrotum yang kendor
2. Kalau tidak ditangani segera, penumpukan cairan ini bisa mengganggu
kesuburan dan fungsi seksualnya.
3. Infeksi testis.
3.1 Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa,
alamat, status perkawinan, dan penanggung biaya dll
b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Biasanya klien mengeluh ada cairan pada kantong zakar dan terasa
nyeri.
2. Riwayat penyakit sekarang
klien mengeluh benjolan semakin membesar disertai rasa nyeri saat
tersentuh. Keluhan kantong zakar terdapat cairan dan terasa berat
terutama saat posisi berdiri
3. Riwayat penyakit dahulu
Kaji apakah klien pernah mengalami Trauma, kecelakaan sehingga
testis rusak, Konsumsi obat-obatan yang mengganggu
spermatogenesis, Pernah menjalani operasi yang berefek
4. Riwayat penyakit keluarga
kaji apakah saudara / keluarga klien memiliki penyakit yang sama
dengan penderita.
c. Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum : composmentis, adanya benjolan pada kantong zakar
dan terasa nyeri.
b) TTV
- TD: meningkat
- Nadi: normal
- RR: normal
- Suhu: meningkat
Review of system
a. B1 (Breath)
Biasanya pasien dengan hidrokel tidak di temukan masalah
pada sistem pernafaan.Kecuali jika ada penyakit yang
menyertai atau kemungkinan komplikasi.
b. B2 (Blood)
Biasanya pasien hidrokel terjadi takikardi
c. B3 (Brain)
6) Nyeri/kenyamanan
Biasanya pasien dengan hidrokel mengalami gangguan rasa nyaman
nyeri karena terdapat benjolan berisi cairan pada kantong zakar
B. Post operasi
1. DX 1: Resiko infeksi berhubungan dengan insisi post op.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan tidak ada tanda-tanda terjadinya infeksi.
KH:
K: pasien mengetahui apa yg menjadi faktor resiko terjadinya infeksi
A: pasien mengetahui cara yang biasa digunakan untuk mengurangi
resiko terjadinya infeksi
P: klien menunjukan cara mengurangi resiko terjadinya infeksi
P: - tidak ada tanda-tanda terjadinya infeksi
- TTV dalam batas normal
Intervensi Rasional
1. kaji tanda-tanda vital dan tanda 1. Untuk mengetahui agar tidak
terjadinya infeksi terjadi infeksi
2. Cuci tangan sebelum dan 2. mengurangi kontaminasi silang
sesudah melakukan aktivitas
walupun menggunakan sarung
tangan steril.
3. mengurangi jumlah lokasi yang
3. Batasi penggunaan alat atau
dapat menjadi tempat masuk
prosedur invasive jika
organisme
Asuhan Keperawatan Pada Pasien dg Hidrokel
memungkinkan 4. mencegah masuknya bakteri,
4. Gunakan teknik steril pada mengurangi risiko infeksi
waktu penggatian nosokomial
balutan/penghisapan/berikan
lokasi perawatan, misalnya
Jalur invasive 5. mencegah penyebaran infeksi/
5. Gunakan sarung tangan/pakaian kontaminasi silang.
pada waktu merawat luka yang
terbuka/antisipasi dari kontak
langsung dengan sekresi
ataupun ekskresi
KH:
K: klien menyatakan pemahamannya proses pembedahan
A: pasien mengerti tentang prosedur perawatan
P: pasien mampu mengerti prosedur pembedahan
P: - Ekspresi wajah tampak tenang
- Pasien tidak banyak bertanya
Intervensi Rasional
1. Kaji ulang pembatasan aktivitas 1. mencegah komplikasi lanjut dari
pascaoperasi. pergerakan dan aktivitas yang
berlebihan.
2. Dorong aktivitas sesuai toleransi 2. mencegah kelemahan,
dengan periode istirahat periodic meningkatkan penyembuhan,
dan lekas kembali pulih norma
3. Diskusikan perawatan insisi, 3. pemahaman meningkatkan
termasuk mengganti balutan, kerjasama dengana program
pembatasan mandi, dan kembali terapi, meningkatkan
ke dokter untuk mengangkat penyembuhan dan program
jahitan/ pengikat. perbaikan.
4. Identifikasi gejala yang 4. upaya intervensi menurunkan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien dg Hidrokel
memerlukan evaluasi medic, risiko komplikasi serius contoh
contoh peningkatan nyeri; lambatnya penyembuhan.
edema/eritema luka, adanya
drainase, demam.
Intervensi: Rasional
1. Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, 1. berguna dalam pengawasan
beratnya (0-10). Selidiki dan keefektifan obat, kemajuan
laporkan perubahan nyeri penyembuhan.
dengan cepat
.
2. Pertahankan istirahat dengan posisi 2. gravitasi melokalisasi eksudat
semifowler. inflamasi
3. Dorong ambulasi dini. 3. meningkatkan normalisasi
fungsi organ.
4. Berikan aktivitas hiburan. 4. focus perhatian kembali,
meningkatkan relaksasi, dan
dapat meningkatkan
kemampuan koping.
5. Berikan analgetik sesuai indikasi. 5. intervensi terapi lain contoh
batuk dan ambulasi.
4.1 Kesimpulan
a. Anatomi sistem perkemihan pria adalah testis, saluran epididimis, saluran
vas deferenssaluran uretra (memiliki 2 fungsi), saluran vesicular seminalis,
kelenjar prostet dan kelenjar cowper.
Organ genetelia eksterna terdiri dari penis (penis, akar, badan, glen penis,
lubang uretra)
b. Pengertian hidrokel adalah penimbunan cairan dalam selaput yang
membungkus testis, yang menyebabkan pembengkakan lunak pada salah
satu testis (Pramono, Budi. 2008)
c. Hidrokel dapat terjadi pada bayi dan pada orang dewasa, penyebab pada
bayi dapat terjadi karena belum sempurnanya penutupan prosesus
vaginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginalis
atau belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam
melakukan reabsorbsi cairan hidrokel Pada orang dewasa, hidrokel dapat
terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder.
d. Gambaran klinis hidrokel congenital, Bila timbunan cairan hanya sedikit,
Bila timbunan cairan banyak terlihat skrotum membesar dan agak tegang,
Pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang hari
e. Klasifikasi hidrokel yaitu Hidrokel primer Hidrokel primer terlihat pada
anak akibat kegagalan penutupan prosesus vaginalis
.Hidrokel sekunder Pada orang dewasa, hidrokel sekunder cenderung
berkembang lambat dalam suatu masa dandianggap sekunder terhadap
obstruksi aliran keluar limfe.
f. Diagnose keperawatan yang mungkin muncul adalah
A. Pre operasi
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan
pembengkakan skrotum
2. Resiko kerusakan integritas kulit : skorotum berhubungan dengan
adanya gesekan dan peregangan jaringan kulit skrotum.
3. Perubaan body image : citra tubuh berhubungan dengan perubahan
bentuk skrotum.
4. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan .
B. Post operasi
Asuhan Keperawatan Pada Pasien dg Hidrokel
1. Resiko infeksi berhubungan dengan insisi post op.
2. Defisit pengetahuan orangtua berhubungan dengan nkondisi anak :
prosedur pembedahan, perawatan post op,program pentalaksanaan.
3. Nyeri berhubungan dengan gangguan pada kulit jaringan, trauma
pembedahan.
4.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami sadar bahwa makalah ini masih
banyak kekurang-kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari pembaca sangatlah kami perlukan agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya akan lebih baik dari sekarang,dan kami juga
berharap, setelah membaca makalah ini kita menjadi lebih mengetahui konsep
rencana asuhan keperawatan pada pasien Hidrokel.
DAFTAR PUSTAKA