Anda di halaman 1dari 13

 

LAPORAN PENDAHULUAN
HEPATOMEGALI
A. Konsep
sep Te
Teori
1. Defi
Defini
nisi
si
Hepa
Hepato
tome
mega
gali
li ad
adala
alah
h pe
peny
nyak
akit
it ya
yang
ng di
diak
akib
ibat
atka
kan
n ol
oleh
eh te
terj
rjad
adin
inya
ya

 pembesaran ukuran organ hati yang melebihi ukuran normalnya (Bruner,


2002)
Hepatomegal
Hepatomegalii Pembesaran Hati adalah pembesaran
pembesaran organ hati yang
disebabkan oleh berbagai jenis penyebab seperti infeksi virus hepatitis, demam
tifoid, amoeba, penimbunan lemak (fatty liver), penyakit keganasan seperti
leukemia, kanker hati (hepatoma) dan penyebaran dari keganasan (metastasis)
(Noer, 2002).
Hepatomegali merupakan nama lain dari pembesaran hati. Hal ini terjadi
ketika organ hati membengkak melebihi ukuran normal. Ini bukan penyakit

melainkan menjadi tanda dari berbagai macam penyakit yang akan timbul,
misal
misalny
nyaa pe
peny
nyak
akit
it ha
hati
ti,, ga
gaga
gall jant
jantun
ung
g ko
kong
ngest
estif
if,, at
atau
au ka
kank
nker
er sekali
sekalipu
pun
n
(Carpenito, 2007 )

2. Et
Etio
iolo
logi
gi
Penyebab hepatoma belum diketahui secara pasti, beberapa faktor yang
diduga penyebabnya adalah :
1. Infeksi
Infeksi / penyakit
penyakit kronik
kronik akibat virus
virus hepatitis
hepatitis sirosis.
sirosis.
2. Bebera
Beberapa
pa hepatot
hepatotoks
oksik 
ik   terutama aflatoksin yang berasal dari makanan

yang tercemar aspergillus flavus dan obat-obatan.


3. Sirosi
Sirosis,
s, hepat
hepatiti
itiss B serta C
4. Kontak
Kontak dengan
dengan racun kimia
kimia misal vinil
vinil klorida,
klorida, arsen
5. Mero
Merok
kok 
6. Alko
lkoho
holl
7. Aflato
Aflatoksi
ksin
n atau karsinog
karsinogen
en   dalam preparat herbal.

3. Pato
Patofi
fisio
siolo
logi
gi
Tumor
Tumor ganas primer
primer ini berasal
berasal dari sel parenkim
parenkim / epitel
epitel salura
saluran
n

empedu & mengalami sirosis hati khususnya jenis alkoholik & postnekrotik.
Pedoman dignostik yg paling penting adl terjadinya kerusakan yg tidak dapat
 

dijelas
dijelaskan
kan sebabn
sebabnya
ya & pender
penderita
ita sirosis
sirosis hati
hati yg diikut
diikutii pembes
pembesara
aran
n hati
hati
mendadak. Tumor hati sering adl metastasis tumor ganas dari tempat lain.
(Sylvia Price, 1996).
Kanker hati biasanya dgn riwayat infeksi hepatitis B & C / penyakit
hati kronik misalnya
misalnya sirosis & terpajan ke karsinogen – karsinogen jenis
karsinogen jenis cukup

tinggi, termasuk
tinggi, termasuk aflatoksin
aflatoksin   yg diketemukan pada kacang / jagung berjamur.
Kanker hati primer dapat berasal dari hepatosit (karsinoma
(karsinoma hepatoseluler ) /
dari duktus ampedu. Kanker hati sekunder
sekunder timbul akibat metastasis
metastasis kanker
kanker di
 bagian tubuh lain misalnya usus & pankreas yg mengalirkan darahnya ke hati
melalui vena porta. Kanker hati primer & sekunder sering bermetastasis keluar 
hati
hati te
teru
ruta
tama
ma jant
jantun
ung
g & paru
paru.. Ol
Oleh
eh al
alir
iran
an da
dara
rah
h da
dari
ri ha
hati
ti mula
mula-m
-mul
ulaa
menyerang kedua organ tersebut. (Corwin, 2001)

4. Manife
Manifestas
stasii Klin
Klinis
is

Hati yang membesar biasanya tidak menyebabkan gejala. Tetapi jika


 pembesarannya hebat, bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di perut atau perut
terasa penuh. Jika pembesaran terjadi secara cepat, hati bisa terasa nyeri bila
diraba. Tanda dan gejala yang lain berupa:
1. Umumny
Umumnyaa tanpa
tanpa keluha
keluhan
n
2. Pembes
Pembesaran
aran perut
perut
3. Nyeri perut
perut pada
pada epigastrium
epigastrium/perut
/perut kanan
kanan atas
atas
4. Nyeri perut
perut hebat,
hebat, karena
karena ruptur
ruptur hepar 
hepar 
5. Ikte
Ikteru
russ

6. Sering disertai
disertai kista ginjal
ginjal (Price,
(Price, 2005)
2005)

5. Pemerik
Pemeriksaan
saan Penun
Penunjan
jang
g
Ukur
Ukuran
an ha
hati
ti bisa
bisa dira
diraba
ba/d
/dir
irasa
asaka
kan
n mela
melalu
luii di
dind
ndin
ing
g pe
peru
rutt se
selam
lamaa
 pemeriksaan fisik. Jika hati teraba lembut, biasanya
bias anya disebabkan oleh hepatitis
akut,
akut, infilt
infiltrasi
rasi lemak,
lemak, sumbat
sumbatan
an oleh
oleh darah
darah atau penyum
penyumbat
batan
an awal
awal dari
dari
saluran
saluran empedu
empedu.. Hati
Hati akan
akan teraba
teraba keras
keras dan bentukny
bentuknyaa tidak
tidak teratur
teratur,, jika
jika
 penyebabnya adalah sirosis. Benjolan yang nyata biasanya diduga suatu
kank
kanker
er.. Pe
Peme
meri
riks
ksaa
aan
n lain
lainny
nyaa yang
yang bi
bisa
sa di
dila
laku
kuka
kan
n un
untu
tuk
k memb
memban
antu
tu

menentukan penyebab membesarnya hati adalah:


- Pemeriksaan radiologi
 

1. Pemeriksaan
Pemeriksaan barium esofagus
esofagus : Menunjukk
Menunjukkan
an peningkatan
peningkatan tekanan
tekanan portal.
2. Foto rongent
rongent abdomen
abdomen : Pada penderita kanker
kanker hati akan terlihat
terlihat perubahan
perubahan
ukuran hati.
3. Arteriografi
Arteriografi pembuluh
pembuluh darah seliaka
seliaka : Untuk melihat
melihat hati dan pankreas.
4. Lapa
Laparo
rosk
skop
opii : Meli
Meliha
hatt pe
perb
rbed
edaa
aan
n pe
perm
rmuk
ukaan
aan ha
hati
ti an
antar
taraa lo
lobu
buss ka
kana
nan
n

dengan kiri sehingga jika ada kelainan akan terlihat jelas.


5. Biobsi
Biobsi hati : Menentukan
Menentukan perubahan
perubahan anatomi
anatomiss pada jaringa
jaringan
n hati
6. Ultrasonogr
Ultrasonografi
afi : Memperlihatkan
Memperlihatkan ukuran
ukuran – ukuran organ abdomen.
abdomen.
- Pemeriksaan Laboraturium

Uji Normal Makna klinis


Bili
Biliru
rubi
bin
n se
seru
rum
m Meni
Mening
ngka
katt bibila
la te
terj
rjad
adii ga
gang
nggu
guan
an
0,1-0,3 mg/dl
terkonjugasi ekskresi bilirubin terkonjugasi.
Bili
Biliru
rubi
bin
n seseru
rum
m
0,2-
0,2-0,
0,7
7 mg/d
mg/dll Meni
Mening
ngka
katt pa
pada
da he
hemo
moli
liti
tik.
k.
tak terkonjugasi
Bili
Biliru
rubi
bin
n seseru
rumm Meningkat pada penyakit
total 0,3-1,0 mg/dl hepatoseluler.
Urobilinogen 1,0-3,5 Berk
Berkur
uran
angg pa
pada
da ga
gang
nggu
guan
an ek
eksk
skre
resi
si
urine mg/24jam empedu, gangguan hati.
Enzim SGOT 5-35 unit/ml Meningkat pada kerusakan hati.
Enzim SG
SGPT 5-35 unit/ml Meningkat p
paada kerusakan hati
Enzim LDH 200-450 unit/ml Meningkat pada keru
rusa
sak
kan hati

6. Penata
Penatalak
laksan
sanaan
aan
1. Non
Non Pem
Pembe
beda
daha
han
n
a. Tera
Terapi
pi Radi
Radiasi
asi

1. Su
Sunt
ntik
ikan
an an
anti
tibo
bodi
di in
intr
trav
aven
enaa secar
secaraa kh
khus
usus
us meny
menyera
erang
ng an
anti
tige
gen
n yg
 berkaitan dgn adanya tumor.
2. Penemp
Penempatan
atan perkut
perkutan
an sumber
sumber berint
berintensi
ensitas
tas cukup
cukup tinggi
tinggi untuk
untuk terapi
terapi
radiasi.
 b. Kemoterapi
1. Kemote
Kemoterap
rapii sistemi
sistemik
k & infus
infus region
regional
al yg digunaka
digunakan
n untuk
untuk pember
pemberian
ian
 preparat antineoplastik.
2. Suatu pompa
pompa yg dapat ditanam, digunakan
digunakan untuk
untuk pemberian kemoterapi
kemoterapi
dgn konsentrasi cukup tinggi ke hepar melalui arteri hepatika.

c. Drainase Bilier Perkutan


 

Digunakan untuk membupase duktus yg tersumbat melalui hepar.


2. Pembedahan
Lobe
Lobekt
ktom
omii he
hepa
pati
tik
k da
dapa
patt dila
dilaku
kuka
kan
n jika
jika tu
tumo
morr he
hepa
pati
tik
k pr
prim
imer
er ad
adll
setempat / jika tempat primer dapat dieksisi secara keseluruhan & metastasis
dapat dibatasi. Dgn kemampuan pada kapasitas regenerasi sel hepar, 90 %

he
hepa
parr tela
telah
h da
dapa
patt dian
diangk
gkat
at dg
dgn
n be
berh
rhasi
asil.
l. Adan
Adanya
ya siro
sirosis
sis meny
menyeb
ebab
abka
kan
n
keterbatasan kemampuan dari hepar untuk regenerasi. (Boghman, 2000).

7. Komp
Kompli
lika
kasi
si
Orang yang hatinya rusak karena pembentukan jaringan parut (sirosis), bisa
menu
menunj
njuk
ukka
kan
n se
sedi
diki
kitt ge
geja
jala
la atau
atau ga
gamb
mbara
aran
n da
dari
ri he
hepa
pato
tome
mega
gali
li.. Bebe
Beberap
rapaa
diantaranya mungkin juga mengalami komplikasi, yaitu:
2. hipertensi
hipertensi portal
portal dengan
dengan pembesaran
pembesaran limpa
3. asites (pengu
(pengumpula
mpulan
n cairan dalam rongg
ronggaa perut)
perut)

4. gagal ginjal
ginjal sebagai
sebagai akibat dari
dari gagal hati
hati (sindroma
(sindroma hepatorenal
hepatorenalis)
is)
5. kebingung
kebingunganan (gejala
(gejala utama dari ensefalop
ensefalopati
ati hepatikum)
hepatikum) atau
atau
6. kanker
kanker hati
hati (hepa
(hepatom
toma)
a)

B. Kons
Konsep
ep Dasar
Dasar Kepe
Kepera
rawa
wata
tan
n
1. Pengkaji
ajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber 
da
data
ta meng
mengev
eval
alua
uasi
si da
dan
n meng
mengid
iden
enti
tifik
fikasi
asi stat
status
us ke
keseh
sehat
atan
an kl
klien
ien.. Taha
Tahap
p

 pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan keperawatan


sesuai dengan individu. Dalam hal ini yang perlu dikaji pada pasien berupa:
a. Biodata
Biodata yang terdiri
terdiri dari identitas
identitas pasien dan penanggu
penanggung
ng jawab.
 b. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang meliputi
meliputi beberapa informasi seperti tangg
tanggal
al
da
dan
n cara
cara (tib
(tiba-t
a-tib
iba,
a, be
bert
rtah
ahap
ap)) di
dima
mana
na terja
terjadi
di masal
masalah
ah,, mani
manifes
festa
tasi
si
masalah, gejala yang timbul seperti nyeri, perubahan biasa buang air 
 besar, perubahan nutrisi, sejalan dengan lokasi dan penyebaran (jika
ny
nyer
eri),
i), ku
kual
alit
itas,
as, ke
kepa
para
raha
han
n da
dan
n du
dura
rasi.
si. Pa
Pada
da ka
kasu
suss pe
peny
nyak
akit
it ha
hati
ti,,

 pengkajian keperawatan awitan gejala dan riwayat faktor khususnya


 penggunaan alkohol dalam jangka waktu lama dan jumlahnya, riwayat
 

kontak
kontak dengan
dengan zat-zat
zat-zat toksik
toksik ditemp
ditempat
at kerja
kerja atau
atau selama
selama melaku
melakukan
kan
aktivitas, rekreasi pejanan dengan obat-obat potensial
 bersifat hepatotoksik atau distensi abdomen, metaorismus,
 perdarahan gastrointestinal, memar.
2. Riwaya
Riwayatt kesehat
kesehatan
an dahulu
dahulu dipero
diperoleh
leh dari
dari pengka
pengkajia
jian
n apakah
apakah pasien
pasien

 pernah opname dirumah sakit dan saat usia berapa pasien menderita
 penyakit tersebut. Apakah pasien juga riwayat kontak dengan zat-zat
toksik
toksik dan pejana
pejanan
n dengan
dengan obat-ob
obat-obat
at bersifa
bersifatt hepato
hepatotok
toksik
sik atau ob
obat
at
anestesi.
3. Ri
Riwa
waya
yatt ke
keseh
sehata
atan
n ke
kelu
luarg
argaa di
dika
kaji
ji statu
statuss ke
keseh
sehat
atan
an da
dan
n us
usia
ia da
dan
n
 penyebab kematian keluarga dan juga ditanyakan untuk 
mengidentifikasi penyakit yang mungkin diturunkan dan menular atau
 berhubungan dengan
dengan lingkungan hidup.(B
hidup.(Brunner
runner & Suddarth, 2002)
2002)
c. Pengkajian Pola Fungsional

Dalam hal ini penulis menggunakan konsep fungsional menurut Virginia


Henderson (Harmer dan Henderson, 1955) mencakup seluruh kebutuhan
dasar seorang
seorang manusia,
manusia, Handerson
Handerson (1964),
(1964), mendefinisi
mendefinisikan
kan keperawatan
keperawatan
sebagai
sebagai memban
membantu
tu indivi
individu
du yang
yang sakit
sakit dan sehat
sehat dalam
dalam melaks
melaksana
anakan
kan
ak
akttivitas yang memiliki konstrib
ribusi terhad
adaap keseh
ehaatan dan
 penyembuhannya dimana individu tersebut mampu mengerjakannya tanpa
 bantuan. Bila ia memiliki kekuatan dan pengetahuan yang dibutuhkan dan
hal
hal ini
ini dilak
ilakuk
ukan
an den
dengan
gan cara
cara memb
emban
antu
tu men
end
dap
apat
atka
kan
n kemb
embal
alii
kemandirian secepat mungkin.

d. Pengkajian Fisik 
Pada pengkajian
pengkajian fisik didapatkan
didapatkan pada abdomen
abdomen terjadi
terjadi distensi
distensi abdomen
abdomen,,
serta meteorismus
meteorismus (kembung),
(kembung), pendarahang
pendarahangastroin
astrointestin
testinal,
al, memar.
memar. Pada
fokus pengkajian makanan dan cairan terjadi gejala anoreksia, mual atau
muntah sehingga terjadi penurunan berat badan yang ditandai berat badan
turun,, perubahan
turun perubahan kelembapan
kelembapan turgor kulit,
kulit, oedema,
oedema, berkurangn
berkurangnya
ya masa
otot. Mata pada sklera terjadi ikterus. Hal yang perlu di kaji :
1. Ke
Kead
adaa
aan
n umu
umum
m
Bagaimana keadaan umum klien, apakah letih, lemah atau sakit perut

2. Ta
Tand
ndaa vital
vital
Bagaimana suhu, nadi, pernapasan dan tekanan darah klien.
 

3. Kulit
Kaji warna kulit, intregritas kulit utuh/ tidak, turgor kulit kering/ tidak,
apakah kulit teraba panas, keadaan turgor kulit apakah normal/ tidak.
4. Kepala
ala
  Bagaimana kebersihan kepala, rambut serta bentuk kepala apakah ada

kelainan, benjolan dan lesi pada kepala.


5. Wajah
Bagaimana bentuk wajah, kulit wajah pucat atau tidak 
6. Mata
Bagaimana bentuk mata, keadaan konjungtiva anemis/ tidak, scelra
imterik/tid
imterik/tidak,
ak, keadaan
keadaan pupil,
pupil, palpebra
palpebra dan apakah ada gangguan
gangguan dalam
 penglihatan.
7. Hid
Hidun
ung
g
Bentuk hidung,keadaan bersih/ tidak,apakah ada sekret pada hidung serta

cairan yang keluar, ada sinus/ tidak da apakah ada gangguan dalam
 penciuman.
8. Mulut
  Bentuk
Bentuk mulut,
mulut, membran
membran mukosa
mukosa kering/
kering/ lembab,
lembab, lidah kotor/
kotor/ tidak,
tidak,
apakah ada kemerahan/ tidak pada lidah,apakah ada gangguan dalam
menelan, dan apakah ada kesulitan untuk berbicara
9. Leher
Apakah terjadi pembengkakan kelenjar tyroid, apakah di temukan
distensi vena jugularis

10.Thoraks
Bagaimana
Bagaim ana bentuk
bentuk dada simetris/ tidak,kaji
tidak,kaji pola pernapasan apkah ada
wheezing dan apakah ada gangguan dalam pernapasan.
11. Abdomen
Bagaimana bentuk abdomen, turgor kulit kering/tidak, apakah terdapat
ny
nyer
erii teka
tekan
n pa
pada
da ab
abdo
dome
men,
n, ap
apak
akah
ah pe
peru
rutt te
tera
rasa
sa ke
kemb
mbun
ung,
g,la
laku
kuka
kan
n
 pemeiksaan bising usus, apakah terdapat nyeri tekan, apakah terjadi
 peningkatan bising usus/ tidak.
a. Gene
Geneta
tali
liaa

Bagaimana bentuk alat kelamin, distribusi rambut kelamin. Pada laki-


laki lihat keadaan penis, apakah ada kelainan/ tidak. Pada wanita lihat
 

keadaa
keadaan
n labia
labia minora
minora,, biasan
biasanya
ya labia
labia minora
minora tertut
tertutup
up oleh
oleh labia
labia
mayora.
 b. Ekstrimitas atas dan bawah
Lihat kesimetrisan antara kiri dan kanan, apakah ada kelemahan otot,
apakah
apakah terjad
terjadii trem0r,
trem0r, kelema
kelemahan
han fisik,
fisik, nyeri
nyeri otot
otot serta
serta kelain
kelainan
an

 bentuk 

2. Di
Diag
agno
nosa
sa Kepe
Kepera
rawa
wata
tan
n
a. Defi
Defisi
sitt volu
volume
me cair
cairan
an b/d
b/d inta
intake
ke ya
yang
ng tida
tidak
k ad
adek
ekua
uat,
t, mual
mual,, stat
status
us
 puasa/aspirasi nasogestrik.
 b. Nyeri akut b/d proses penyakit, imflamasi
c. Perubahan
Perubahan status nutrisi
nutrisi kurang dari kebutuhan
kebutuhan tubuh
tubuh berhubungan
berhubungan dengan
dengan
 penurunan masukan oral, mual, status puasa/aspirasi nasogestrik 
d. Gangguan
Gangguan pola tidur
tidur berhubungan
berhubungan dengan
dengan rasa nyeri pada
pada perut kanan atas

dan punggung.
e. Gangguan
Gangguan mobilitas
mobilitas fisik berhubungan
berhubungan deng
dengan
an ketidaknyaman
ketidaknyamanan.
an.

3. Inte
Interv
rven
ensi
si Kepe
Kepera
rawa
watan
tan

 N DIAGNOS TUJUAN INTERVENSI Rasional


 

O A
1 Devisit Fluid balance 1. Monitor status 1. Meng
Menget
etah
ahu
u tin
tingk
gkat
at
volume hidrasi hidrasi pasien
cairan
ran b.d Setelah dilakukan tindakan (kelembapan 2. Ttv merupakan
intake
intake yang
yang keperawatan selama ... x ... membra
membran
n mukosa
mukosa,, suatu acuan untuk 

tidak   jam diharapkan defisit turgor kulit, CRT ) meli


me liha
hatt ke
kead
adaa
aan
n
adekuat. volume cairan dapat 2. Moni
Monito
torr vit
vital
al sign
sign  pasien
teratasi dengan kriteria: 3. Brik
Brikan
an ca
cair
iran
an or
oral
al 3. Untuk menamb
ambah
1. Memp
Memper
erta
taha
hank
nkan
an 4. Dorong keluarga input/ cairan tubuh
urine output sesuai un
untu
tuk
k memb
memban
antu
tu  pasien agar tidak 
den
dengan
gan usi
siaa dan  pasien makan terjadinya hidrasi.
BB . 5. Kol
olab
abo
ora
rasi
si den
enga
gan
n 4. Untuk memen
enu
uhi
2. TTV
TTV dal
dalam
am rent
rentan
ang
g do
dokt
kter
er jika
jika ta
tand
ndaa input –pasien
normal cairan berlebih 5. Dengan

3. Tidak ada tanda-  berkollaborasi


tanda dengan dokter 
dehidrasi,elastis agar 
tu
turg
rgor
or ku
kuli
litt ba
baik
ik,, mempermudah
lemb
lembab
ab,, tida
tidak
k ad
adaa terapi apa yang di
rasa haus yang  berikan.
 berlebihan
4. Intake oral dan
intravena adekuat

2. Nyer
Nyerii akut
akut Pain Level 1. Observasi TTV 1. TTV merupakan
 b/d proses Setelah dilakukan 2. Ajarkan tentang teknik  suatu
suatu ac
acua
uan
n un
untu
tuk 

 penyakit.  perawatan .. x .. jam non farmakolog
farmakologi:
i: napas megetah
megetahui
ui keadaa
keadaan
n
diha
diharap
rapka
kan
n ny
nyer
erii pa
pasi
sien
en dalam, relaksasi,  pasien
dapat berkurang dan distraksi, kompres 2. Unt
ntu
uk men
eng
gaj
ajar
ark
kan
menghilang dengan hangat/ dingin. apabila nyeri timbul
kriteria hasil: 3. Berikan informas
asii supaya pasien
1. Tan
and
da-
a-ttanda ten
tentang
tang ny
nyer
erii se
sepe
pert
rtii tampak rileks
vitaldalam
vitaldalam rentang
rentang  penyebab nyeri,berapa 3. Agar pasien
 

normal. lama nyeri akan meng


menget
etah
ahui
ui ny
nyer
erii
2. Mamp
Mampu
u meng
engen
enal
alii  berkurang dan antisipasi yang di rasakan
nyeri (skala, ke
keti
tida
dakn
knya
yama
mana
nan
n da
dari
ri  pada saat itu.
intensitas,  prosedur. 4. Berk
Berkol
olab
abor
orasi
aside
deng
ngaa
frekuensi dan tanda 4. Kolaborasi dengan n dokter untuk  

nyeri) dokter dalam pemberian mempercepat


3. Pasi
Pasien
en men
mengata
gatak
kan terapi lainnya.  penyembuhan
nyerinya hilang  pasien.
4. Nyer
erii bera
rad
da pada
skala 0-3
3 Perubahan Status gizi :Asupan gizi 1 1. Untu
Untuk
k men
menge
geta
tahu
huii
status Setelah dilakukan tindakan 1. - Observasi intake keadaan dan
nutrisi keperawatan selama ... x ... makanan dan minuman kebutu
kebutuhan
han nutrisi
nutrisi
kurang
kurang dari
dari  jam diharapkan perubahan yang di konsumsi klien  pasien, sehingga

kebutuhan status nutrisi


status nutrisi kurang
kurang dari
dari setiap hari. dap
apat
at di
dib
ber
erik
ikan
an
tubuh kebu
kebutu
tuha
han
n tubu
tubuh
h dapa
dapatt - Observasi tanda- tindakan dan
 berhubunga teratasi dengan kriteria: tanda vital  pengaturan diet
n dengan 1. Mencerna jumlah yang adekuat.
 penurunan kalori/nut
kalori/nutrien
rien yang 2. - Kaji
Kaji stat
status
us nu
nutr
tris
isii 2. Untu
Untuk
k men
menge
geta
tahu
huii
masukan tepat  pasien status nutrisi
oral
oral,, mual,
mual, 2. Menu
Menunj
nju
ukk
kkan
an   - Kaji penurunan nafsu  pasien sehingga
status tingkat energi makan Klien. dapat menentukan
menentukan
 puasa/aspira  biasanya - Ukur tinggi dan berat in
inte
terv
rven
ensi
si yg di

si 3. Berat badan sta


stabil  badan pasien.  berikan
nasogestrik  atau bertambah 3. - Jaga kebersihan mulut, 3. – Mulut yang
anjurk
anjurkan
an untuk
untuk selalu
selalu  bersih dapat
melakukan oral meningkatkan
hygiene. nafsu makan.
- Berikan informasi yang - In
Info
form
rmas
asii ya
yang
ng
tepat terhadap pasien di be
beri
rika
kan
n da
dapa
patt
tent
tentan
ang
g keb
kebut
utu
uhan
han memotivasi pasien
nutrisi yang tepat dan untuk 

sesuai. meningkatkan
intake nutrisi.
 

- Anjurkan pasien - Zat bes


esii dap
apat
at
untuk
untuk mengkonsum
mengkonsumsi
si memb
memban
antu
tu tu
tubu
buh
h
makana
makanan
n yang
yang tinggi
tinggi sebagai zat
zat besi seperti  penambah darah
sayuran hijau. sehingga

mencegah
terjadinya anemia.
3. Kolaborasi dengan 4.
eng Untuk membantu
ahlii gizi
ahl gizi pemberian memen
pemberian emenu
uhi keb
ebu
utu
tuh
han
nu
nutr
trisi
isi ya
yang
ng se
sesuai nut
suai nutrisi
risi yang
yang di butuhk
butuhkan
an
de
deng
ngan
an ke
kebu
butu
tuhan  pasien.
han
 pasien.

Gangguan 1.Mo
1.Moni
nito
torr ke
kebu
butu
tuha
han
n 1. Untu
Untuk
k men
menge
geta
tahu
huii

4  pola tidur  Sleep : Extant ang patern tidur pasien setiap hari  berapa lama
 berhubunga Setelah dilakukan 2. Kaji adanya faktor   pasien tidur dalam
n dengan  perawatan selama …x jam  penyebab gangguan setiap hrinya
rasa nyeri diharapkan gangguan pola  pola tidur yang lain 2. Untu
Untuk
k men
menge
geta
tahu
huii
 pada perut tidur pasien akan teratasi, se
sepe
pert
rtii ce
cema
mas,
s, ef
efek 
ek  apakah
apakah ganggu
gangguan
an
kan
anan
an atas
atas dengan kriteria hasil: obat-obatan dan  pola tersebut
dan 1. Pa
Pasi
sien
en mud
mudah
ah tidu
tidur 
r  suasana ramai. meru
merupa
paka
kan
n efek 
efek 
 punggung dalam waktu 30 –  3. Anjurkan pasien da
dari
ri ob
obat
at-o
-oba
bata
tan
n
. 40 menit untuk menggunaka
menggunakan
n at
atau
au ling
lingku
kung
ngan
an

2. Pasien ten
tenang dan  pengantar tidur dan sekitar.
wajah segar  teknik relaksasi 3. Untuk  
3. Pasien 4. Jelaskan merilekskan
mengungkapkan  pentingnya tidur   pikiran sebelum
da
dapa
patt be
beri
risti
stira
raha
hatt yang adekuat tidur.
dengan cukup 5. Kol
olab
abo
ora
rasi
si den
eng
gan 4. Agar tubuh tidak 
do
dokt
kter
er pe
pemb
mberi
erian
an mudah lelah
farmakolog 5. Untuk  
mempercepat

5 Gangguan Self care :ADLs 1. Monitoring vital sign 1.  penyembuhan.


Untuk mengetahui
 

mobilitas Setelah dilakukan tindakan sebelum/sesudah keadaan umum pasien


fisik  keperawatan selama ... x ... latihan 2. Untuk  
 berhubunga  jam diharapkan mobilitas 2. Kaji kemampuan mempengaruhi pilihan
n dengan fisi
fisik
k dapa
dapatt tera
terata
tasi
si  pasien dalam intervensi
ketidaknya dengan kriteria: mobilisasi 3. Mengajarkan

manan. 1. Klien meningkat 3. Ajarkan pasien  pasien melakukan


dalam ak
akttivita
itas  bagaimana merubah  pergeraka seperti
fisik   posisi dan berikan miring kanan dan kiri
2. Mengerti tujuan  bantuan jika di 4. Untuk me
mengetahui
dari
dari peni
pening
ngka
kata
tan
n  perlukan seberapa mampu
mobilitas 4. Latih pasien dalam  pasien untuk 
3. Memv
Memver
erba
bali
lisa
sasi
sika
kan
n  pemenuhan ADLs melaku
melakukan
kan mobili
mobilitas
tas
 perasaan dalam secara mandiri sendiri
meningkatkan 5. Kosu
Kosult
ltas
asik
ikan
an denga
dengan
n 5. Untuk  

kekuatan dala
alam terap
terapii fisik
fisik tenta
tentang
ng meningkatkan
kemampuan rencana ambulasi aktivitas secara
 berpindah sesuai dengan  bertahap
kebutuhan.

1. Implem
Implement
entasi
asi Keperawat
Keperawatan
an
Implementasi adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
ditetapkan. Kegiatan
Kegiatan dalam implementasi
implementasi juga meliputi pengumpul
pengumpulan
an data

 berkelanjutan, mengobservasi respon klien selama dan sesudah pelaksanaan


tindakan, serta menilai data yang baru.
2. Eval
Evalua
uasi
si
Evaluasi adalah aspek penting proses keperawatan karena kesimpulan yang
ditarik dari evaluasi menentukan menentukan apakah intervensi keperawatan harus
diakhiri, dilanjutkan, atau diubah untuk memperbaiki kekurangan dan memodifikasi
rencana asuhan sesuai kebutuhan (Kozier, 2010).
 

DAFTAR PUSTAKA

Boughman C.D. 2000. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Brunner & suddarth 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 3. Volume 2. Jakarta : EGC

Carpanito. 2007. BukuSaku Keperawatan.Edisi 8. Jakarta: EGC


 

Corwin, Elizabeth. 2001. Buku saku Patofisiologi. Jakarta : EGC

 Nanda. 2013. Diagnosi


Diagnosi Keperawatan Nanda. Yogyakarta: Medika Salemba

 Noer. 2002. Kapita Salemba Kedokteran.


Kedokteran. Jakarta: FKUI

Smelter, S.C., & Bare, B.G. (2006), Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Price, Sylvia. 2005.


2005. Patofisiologi. Konsep Klinis proses-proses
proses-proses Penyakit. Edisi 6.
6. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai