Contoh Surat-Perjanjian-Jual-Beli-Batubara
Contoh Surat-Perjanjian-Jual-Beli-Batubara
Pada hari ini,Senin tanggal Dua Puluh Dua bulan Februari tahun Dua ribu
Sepuluh( 22-02-2010) di Jakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan sebagaimana tersebut
di atas, dan selanjutnya disebut sebagai : PIHAK PERTAMA (PENJUAL)
2. Perusahaan :
Nama :
Jabatan :
Alamat :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan sebagaimana tersebut
di atas, dan selanjutnya disebut sebagai : PIHAK KEDUA (PEMBELI)
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama – sama dalam perjanjian ini
selanjutnya disebut sebagai KEDUA BELAH PIHAK.
Dengan dilandasi itikad baik dan prinsip saling menguntungkan KEDUA BELAH
PIHAK sepakat untuk melaksanakan jual beli batubara dengan ketentuan yang
disepakati dalam pasal – pasal sebagai berikut :
PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN
PASAL 2
OBYEK JUAL BELI
Obyek Jual – Beli dalam perjanjian ini adalah Batubara Blending yang
berasal dari Kalimantan Timur.
1. Spesifikasi BATUBARA :
COAL QUALITY TYPICAL (%) REJECTION (%)
Total Moisture (ar) 18 > 20
Inherent Moisture (adb) 10 > 14
Ash Content (adb) 5 > 10
Volatile Matter (adb) 35-50
Total Sulfur (adb) 0.5 > 1.5
Fixed Carbon (adb) By Difference
HGI 40
Gross Calorific Value (adb) 6,300 – 6,100 < 6,100
Size 0 – 50 mm 85
2. Kuantitas : 40.000 Metric Ton +/- 10%, Per Bulan dan Pemuatan pertama
dilakukan pada tanggal …………… Maret 2010.
PASAL 3
HARGA BATUBARA
PASAL 4
SISTEM PEMBAYARAN
Apabila ada perubahan nomor rekening, cabang dan alamat bank, maka akan
disampaikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
PASAL 5
PENENTUAN KUALITAS DAN KUANTITAS BATUBARA
PASAL 6
BONUS, PINALTY DAN REJECTION
(100% - TM (ARB) 2) )
Invoice Tonnage = X COW (Certificate of Weight)
100 % - 20 %
PASAL 7
JADWAL DAN PELAKSANAAN MUAT BATUBARA
PIHAK PERTAMA akan menyerahkan dokumen – dokumen dengan lengkap dan akurat
setelah PIHAK KEDUA membayar lunas batubara sesuai dengan Pasal 4 ayat 2,
dokumen yang diserahkan adalah :
1. Certificate of draft survey and certificate of weight dari surveyor
independent.
2. Sertifikat hasil analisis batubara (Certificate of Analysis)
3. Bill of Loading (Surat Keterangan Jumlah Barang)
4. Surat Keterangan asal Barang (SKAB) dari perusahaan / asal batubara
yang mempunyai perijinan penambangan yang sah (KP)
5. Surat – surat dan dokumen kelengkapan lainnya.
PASAL 9
PENYERAHAN BATUBARA
PASAL 10
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
PASAL 11
MASA BERLAKU PERJANJIAN
PASAL 12
FORCE MAJEURE
1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dibebaskan dari tanggung jawab dan atau
keterlambatan apabila terjadi Force Majeure.
2. Yang dimaksud Force Majeure adalah sesuatu keadaan yang timbul dan
mengakibatkan kerugian dan / atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan
di luar kemampuan manusia dan tidak dapat di atas seperti : banjir,
gempa bumi, tanah longsor, peperangan, kebakaran, kerusuhan massa,
wabah penyakit, peraturan pemerintah, atau hal lain yang timbul di
luar kemampuan kedua belah pihak.
3. Apabila dalam waktu 2 x 24 jam sejak timbul Force Majeure, PIHAK
PERTAMA tidak memberi laporan tertulis maka keadaan Force Majeure
dianggap tidak pernah ada, sedangkan dalam jangka waktu 2 x 24 jam
sejak diterimanya laporan tertulis dari PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
tidak memberikan jawaban tertulis, maka PIHAK KEDUA dianggap
menyetujui atas timbulnya Force Majeure tersebut.
4. Apabila dalam keadaan Force Majeure timbul dan seluruh prosedur
tersebut di atas telah dilakukan, maka para pihak akan menyelesaikan
dengan musyawarah sampai kata kesepakatan mengenai langkah – langkah
yang akan diambil.
PASAL 13
PENGALIHAN
PIHAK PERTAMA berhak mengalihkan dan atau menjual batubara kepada PIHAK
LAIN, apabila PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran yang
tercantum dalam isi perjanjian ini, dan PIHAK KEDUA wajib mengganti seluruh
kerugian PIHAK PERTAMA atau minimal sebesar 50% dari Nilai Kontrak.
PASAL 14
PENYELESAIAN
Jika terjadi perselisihan pendapat dalam hal jual beli batubara ini, maka
akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat. Jika tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah, maka kedua belah pihak sepakat untuk
menyelesaikannya di Pengadilan Negeri Tangerang.
PASAL 15
ADDENDUM
Semua hal yang belum tercantum dalam Surat Perjanjian ini dapat dimuat
kemudian dalam addendum yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perjanjian ini, dan atas kesepakatan Kedua Belah Pihak.
PASAL 16
PENUTUP
Surat perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang keduanya asli dan
bermaterai cukup yang mempunyai kekuatan hukum yang sama dan tidak dapat
dibatalkan.
Saksi-Saksi :
------------------ ---------------