Anda di halaman 1dari 3

1.

QLP :
Praanalitik :
 Darah menggumpal
 Volume darah terlalu sedikit saat pengambilan sampel
 Tidak di homogenkan dengan benar
 Terjadi lisis
Analitik :
 Darah tidak terkalibrasi secara urut
 Hapusan yang terlalu tipis
 Hapusan bergelembung
 Pengecatan tidak benar
Pasca analitik :
 Salah input hasil
 Salah baca hasil

2. QC :
Pasca analitik :
 Uji kualitas sampel darah
 Uji kelayakan alat
 Uji ketepatan pipet
 Cek tanggal kadaluarsa reagen/cat pewarnaan
Analitik :
 Cek seberapa dekat perbedaan nilai pada saat dilakukan pengulangan/pengukuran
 Cek akurasi data yang keluar

3. QA (Quality Assessment)
 Memberi tahu pasien agar puasa (tidak makan) sebelum diambil darah
 Memberi tahu pasien agar menghindari makanan/ minuman yang dapat
mempengaruhi hasil palsu dalam pemeriksaan
 Mencatat obat/ suplemen yang diminum oleh pasien sebelum/ sesudah pemeriksaan
lab
 Validasi dilakukan oleh 2 orang
 Membuat hapusan darah ulang untuk kroscek
 Mencatat waktu pengambilan sampel
4. QI (Quality Improvement)PEMERIKSAAN TROMBOSIT

 Pra-analitik
Pada tahap ini petugas laboratorium mengalami kesulitan pada saat pengambilan
darah dengan terjadi pengambilan darah lebih dari sekali (tidak sekali tusuk kena).
Sehingga dapat menyebabkan trombosit menurun. Dalam hal ini dibutuhkan pelatih
terhadap petugas pengambilan darah agar saat proses sampling darah lancar.

 Analitik
Pada tahap ini petugas laboratorium tidak teliti dan terburu-buru dalam proses
pemriksaan jumlah trombosit.Sehingga pemriksaan jumlah trombosit menjadi rendah.
Dalam hal ini diperlukan petugas yang berpengalaman dan terlatih.

 Pasca analitik
Pada tahap ini petugas laboratorium tidak cermat dan teliti dalam pencatatan dan
pelaporan hasil dilaboratirium.Dalam hal ini dibutuhkan petugas laboratorium yang
sangat teliti, sehinggah tidak terjadinya kesalahan dalam penyampain hasil pada
pemeriksaan.

5. QP (QUALITY PLANING)
 SOP flebotomi harus ditambahkan cara homogenisasi yang benar
 SOP penanganan menghadapi pasien harus ditambahkan
 SOP Kalibrasi harus berada dekat dengan alat
 SOP pembuatan hapusan darah yang benar harus ditambahkan
 SOP pengecatan hapusan darah harus ditambahkan didekat meja kerja
 SOP validasi hasil, verifikasi hasil dan penggunaan mikroskop harus ditambahkan

6. Kesimpulan
 Hasil pemeriksaan jmlah trombosit rendah yaitu 42.000/ uL tetapi pasien tidak
menunjukkan gejala trombositopenia karena terjadi kesalahan pada masing-masin
tahapan pra analitik, analitik, pasca analitik
 Kesahalan pra analitik
Pengambilan darah dengan volume yang sedikit, darah menggumpal dan
terjadi lisis serta tidak dihomogenkan dengan benar
 Penyelesaian
Penamahan pada SOP flebotomi yang harus ditambahkan cara homogenisasi
yang benar pegambilan sampel darah yang benar agar volume darah yang di
ambil benar serta penanganan terhadap sampel juga dapat di tanganani lebih
awal, dan penanambahan SOP penanganan mengahadapi pasien agar dapat
menangani pasien jika terjadi kesalahan saat pengambilan sampel
 Kesalahan Analitik
Hapusan darah terlalu tipis dan terdapat gelebung dan pengecatan yang tidak
urut dan alat yang tidak terkalibrasi
 Penyelesaian
Penambahan pada SOP pembuatan hapusan darah serta SOP cara pengecatan
darah di meja atau dekat dengan tempat pengerjaan agae tidak terjadi
kesalahan urutan saat pengecatan dan penambahan SOP untuk kalibrasi alat
supaya sampel dapat di sentrifugasi dengan durasi yang sesuai SOP
 Kesalahan Pasca Analitik
Kesalahan petugas analis kesehatan dalam pencatatan, verifikasi, dan validasi
hasil
 Penyelesaian
Penambahan SOP validasi hasil, verifikasi hasil dan penggunaan mikroskop
harus ditambahkan dan mencatat serta kroscek hasil dengan rutin mulai dari
hasil yang muncul pada alat saat pembacaan, buku kerja dan lis computer yang
di kerjakan 2 orang yang berbeda agar tidak terjadi kesalah berualang

Anda mungkin juga menyukai