Anda di halaman 1dari 54

KONSEP & LINGKUP

KMB

STIKes Kuningan

7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 1


7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 2
DEFINISI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Keperawatan Medikal Bedah adalah pelayanan


profesional yang berdasarkan pada ilmu
keperawatan medikal bedah dan teknik
keperawatan medikal bedah berbentuk
pelayanan Bio-psiko-sosio-spiritual, peran
utama perawat adalah memeberikan asuhan
keperawatan kepada manusia. (Nursalam, 2008:
hal 14) .

Yana Hendriana STIKKU


7-Oct-19 3
Pengertian keperawatan medikal bedah Menurut
(Raymond H. & Simamora, 2009: hal 20)
mengandung 3 hal ialah :

1. Mengembangkan diri secara terus-menerus untuk


meningkatkan kemampuan professional dalam
medikal bedah.
2. Melaksanakan kegiatan penelitian rangka
pengembangan ilmu keperawatan medikal bedah.
3. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang
kreatif, produktif, terbuka untuk menerima
perubahan, dan berorientasi pada masa depan.
7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 4
Peran dan fungsi Perawat
Peran dan fungsi perawat khususnya di rumah sakit
adalah memberikan pelayanan atau asuhan
keperawatan melalui berbagai proses atau tahapan
yang harus dilakukan baik secara langsung maupun
tidak langsung kepada pasien. Tahapan yang
dilakukan tentunya berdasarkan standar yang diakui
oleh pemerintah maupun profesi perawat (Sumijatun,
2011: hal 1).

7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 5


Lingkup Praktek Keperawatan Medikal Bedah

1. Lingkup masalah penelitian pengembangan konsep dan teori


keperawatan.
2. Lingkup masalah penelitian kebutuhan dasar manusia meliputi
identifikasi sebab dan upaya untuk memenuhi kebutuhan..
3. Lingkup masalah penelitian pendidikan keperawatan.
4. Lingkup masalah penelitian manajemen keperawatan.
5. Lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan medikal bedah di
fokuskan pada asuhan keperawatan melalui pendekatan proses
keperawatan, meliputi:
– Sistem kekebalan tubuh
– Sistem respirasi dan oksigensi
– Sistem kardiovaskuler
– Sistem persyarafan.
7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 6
Komponen keperawatan medikal bedah

1. Manusia
2. Keperawatan
3. Konsep sehat-sakit
4. Konsep lingkungan
5. Aplikasipada asuhan keperawatan:
– Pengakajian
– Perumusan diagnosis keperawatan
– Intervensi keperawatan
– Pelaksanaan
– evaluasi
7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 7
Keperawatan
• Profesi unik, profesi yang menangani respon
manusia dalam menghadapi masalah kesehatan,
dan secara esensial menyangkut kebutuhan
dasar manusia
• Intervensi keperawatan  otonom atau kolaboratif
dengan lingkup intervensi :
o Promotif,
o Preventif,
o Kuratif
o Rehabilitatif
7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 8
Keperawatan Lanjutan. . . . . .

• Praktek keperawatan adalah


perwujudan profesi, dalam
hal ini adalah hubungan
professional antara perawat-
klien yang didasarkan pada
kebutuhan dasar klien

7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 9


Keperawatan Lanjutan. . . . . .
Unsur-unsur penting dalam keperawatan:

1. Respon manusia terhadap masalah kesehatan


baik actual maupun potensial
2. Kebutuhan dasar manusia, penyimpangan dan
upaya pemenuhannya klien
3. Ketidak mampuan klien untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya sendiri (self-care deficit).
4. Meningkatnya kemampuan klien untuk
pemenuhan kebutuhan dasarnya sepanjang
rentang sehat-sakit serta sepanjang daur
kehidupan
7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 10
Lingkup Praktik KMB

Lingkup praktek KMB  bentuk


asuhan keperawatan pada klien yang
mengalami gangguan fisiologis baik
yang sudah nyata atau terprediksi
mengalami gangguan baik karena
adanya penyakit, trauma atau
kecacatan.

7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 11


Lingkup Praktik KMB Lanjutan. . . . . .

Asuhan keperawatan KMB Meliputi


 Perlakuan terhadap individu untuk memperoleh
kenyamanan
 Membantu individu dalam meningkatkan dan
mempertahankan kondisi sehatnya
 Melakukan pencegahan
 Deteksi dan mengatasi kondisi berkaitan dengan
penyakit
 Mengupayakan pemulihan sampai kliendapat
mencapai kapasitas produktif
7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 12
Lingkup Praktik KMB Lanjutan. . . . . .
Praktek keperawatan medikal bedah menggunakan
langkah-langkah ilmiah ;

 Pengkajian bio-psiko-sosial-spiritual
 Diagnosa Keperawatan
 Perencanaan
 Implementasi
 Evaluasi

7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 13


Lingkup Praktik KMB Lanjutan. . . . . .

Komponen-komponen Askep KMB klien


dalam merespon gangguan fisiologis :
1. Lingkup Klien

Klien yang ditangani dalam praktek KMB 


orang dewasa, dengan pendekatan “one-to-one
basis”. Kategori “dewasa” berimplikasi pada
perkembangan yang dijalani sesuai tahapannya.

7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 14


Lingkup Praktik KMB Lanjutan. . . . . .
Lingkup Garapan Keperawatan
a. Lingkup Garapan
Lingkup garapan keperawatan medikal
bedah adalah segala hambatan pemenuhan
kebutuhan dasar yang terjadi karena
perubahan fisiologis pada satu atau berbagai
sistem tubuh; serta modalitas dan berbagai
upaya untuk mengatasinya.

b. Basis Intervensi
Ketidakmampuan klien (dewasa) untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri
7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 15
Aspek Legal Etik Perawat
1. Accountability
Perawat bertanggung jawab dan
bertanggung gugat terhadap segala
tindakan yang dilakukan.

2. Confidentiality
Perawat selelu menjaga kerahasiaan info
yang berkaitan dengan kesehatan pasien
termasuk info yang tertulis, verbal dsb.
7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 16
Aspek Legal Etik Perawat Lanjutan. . . . . .

Tanggung gugat professional memiliki tujuan sebagai berikut:


 Untuk mengevaluasi praktisi professional baru dan
mengkaji ulang yang telah ada
 Untuk mempertahankan standar perawatan kesehatan
 Untuk memudahkan refleksi pribadi, pemikiran etis, dan
pertumbuhan pribadipada pihak professional perawatan
kesehatan
 Untuk memberikan dasar pengambilan keputusan etis

7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 17


Aspek Legal Etik Perawat Lanjutan. . . . . .

3. Respect for autonomi (penentuan pilihan)


Dengan menghargai hak autonomi berarti perawat
menyadari keunikan induvidu secara holistik
Setiap individu harus memiliki kebebasan untuk
memilih rencana mereka sendiri
4. Beneficience( do good)
Beneficence berarti melakukan yang baik. Perawat
memiliki kewajiban untuk melakukan dengan baik,
yaitu, mengimplemtasikan tindakan yang
mengutungkan klien dan keluarga
7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 18
Aspek Legal Etik Perawat Lanjutan. . . . . .

5. Non-malefisience (tidak membahayakan


klien)
Tugas yang dilakukan perawat tidak menyebabkan
bahaya bagi kliennya. Prinsip ini adalah prinsip
dasar sebagaian besar kode etik keperawatan

6. Justice (perlakuan adil)


Prinsip keadilan menuntut perlakuan terhadap
orang lain yang adil dan memberikan apa yang
menjadi kebutuhanan klien

7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 19


Aspek Legal Etik Perawat Lanjutan. . . . . .
7. Fidelity (Setia)
Prinsip kesetiaan menyatakan bahwa perawat
harus memegang janji yang dibuatnya kepada
klien

8. Veracity (Kebenaran)
Veracity mengacu pada mengatakan kebenaran.
Prinsip mengatakan yang sebenarnya
mengarahkan praktisi untuk menghindari
melakukan kebohongan pada klien atau menipu
klien
7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 20
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Proses Keperawatan
Pengkajian

Diagnosa

Perencanaan

Evaluasi Implementasi
Pengkajian Keperawatan
Effendy, 1995
 pemikiran dasar dari proses keperawatan
 untuk mengumpulkan informasi atau data klien,
 mengidentifikasi, mengenali masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien
(fisik, mental, sosial dan lingkungan)

Mc Farland & mc Farlane, 1997


• Mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien
• Mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan.

Dongoes, 2000
• pengumpulan data pasien
• secara sistematis, meliputi fisik, psikologi, sosiokultural, spiritual, kognitif,
kemampuan fungsional, perkembangan ekonomi dan gaya hidup.
• melalui wawancara, pengumpulan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik,
laboratorium dan diagnostik, dan review catatan sebelumnya.
Perhatian selama pengkajian

 Pahami keseluruhan situasi klien


 Informasi lengkap : masa lalu, saat ini & potensi
masalah klien (Gordon, 1987;1994)
 klien sebagai sumber informasi primer.
 Sumber informasi sekunder
Pengkajian yang sistematis :
 pengumpulan data
 analisis data
 sistematika data
 penentuan masalah
PENGUMPULAN DATA
Sistematis untuk menentukan masalah-
masalah, serta kebutuhan-kebutuhan
keperawatan dan kesehatan klien.
 Dimulai sejak klien masuk ke rumah sakit (initial
assessment)
 Selama klien dirawat secara terus-menerus (ongoing
assessment)
 Pengkajian ulang untuk menambah / melengkapi data (re-
assessment).
TUJUAN PENGUMPULAN DATA
 Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan
klien
 menentukan masalah keperawatan dan kesehatan
klien
 menilai keadaan kesehatan klien
 membuat keputusan yang tepat dalam menentukan
langah-langkah beriutnya.
KARAKTERISTIK DATA

1. Lengkap
2. Akurat dan nyata
3. Relevan
SUMBER DATA

1. Klien sendiri sebagai sumber data utama (primer)


2. Orang terdekat
3. Catatan klien
4. Riwayat penyakit
5. Konsultasi
6. Hasil pemeriksaan diagnostik
7. Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya
8. Perawat lain
9. Kepustakaan
JENIS DATA
1. Data Objektif
pengukuran dan pemeriksaan dengan
menggunakan standart yang berlaku
2. Data Subjektif
Keluhan-keluhan yang disampaikan oleh
klien, misalnya rasa nyeri, pusing, mual,
ketakutan, kecemasan, ketidaktahuan, dll.
METODE PENGUMPULAN DATA

 wawancara (interview)
 pengamatan (observasi)
 pemeriksaan fisik (pshysical assessment)
 studi dokumentasi.
1. WAWANCARA
 Tanya-jawab berkaitan dengan masalah klien (anamnesa)
 memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan
klien,
 menjalin hubungan antara perawat dengan klien
 membantu klien memperoleh informasi
 berpartisipasi dalam identifikasi masalah dan tujuan keperawatan
 menentukan investigasi lebih lanjut
Ners

KOMUNIKASI TERAPEUTIK
• Tahapan wawancara / komunikasi :
1. Persiapan.
2. Pembukaan atau perkenalan
3. Isi / tahap kerja
4. Terminasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara :

• Menerima keberadaan klien


• Memberikan kesempatan menyampaikan keluhan
• membuat rasa aman dan nyaman bagi klien
• Perawat harus bersikap tenang, sopan dan penuh perhatian
• Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
• Tidak bersifat menggurui
• Memperhatikan pesan yang disampaikan
• Mengurangi hambatan-hambatan
• Posisi duduk yang sesuai (berhadapan, jarak tepat/sesuai, cara duduk)
• Menghindari adanya interupsi
• Mendengarkan penuh dengan perasaan
• Memberikan kesempatan istirahat kepada klien
Hambatan wawancara

Internal External
1.Pandangan atau pendapat yang berbeda
2.Penampilan klien berbeda
3.Klien cemas, nyeri, atau kondisinya menurun 1.Suara lingkungan gaduh :
4.Klien tidak ingin mendengar tentang sesuatu hal TV, radio, dll
5.Klien tidak senang dengan perawat, atau 2.Kurangnya privacy
sebaliknya
6.Perawat tidak fokus ke pasien 3.Ruangan tidak memadai
7.Perawat sedang merencanakan pertanyaan 4.Interupsi atau pertanyaan
selanjutnya dari perawat lain
8.Perawat merasa terburu-buru dan gelisah
PENGAMATAN / OBSERVASI
 Mengamati perilaku dan keadaan klien
 Menggunakan penglihatan dan alat indra lainnya,
melalui rabaan, sentuhan dan pendengaran
 Bertujuan untuk mengumpulkan data tentang masalah
yang dihadapi klien
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan observasi adalah :
1. Tidak selalu dijelaskan secara terinci apabila akan
meningkatkan kecemasan klien
2. Menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual klien
3. Hasilnya didokumentasikan
PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi
 Postur & tinggi
 Gerakan tubuh
 Nutrisi
 Pola bicara
PEMERIKSAAN FISIK

Palpasi
 Temperatur
 Turgor
 Bentuk
 Kelembaban
 Vibrasi
 Ukuran
 Oedem
 Krefitasi
 dll
PEMERIKSAAN FISIK

Perkusi
 Timpani (lambung)
 Sonor (paru)
 Hipersonor (px emfisema)
 Redup (paha)
 Pekak (hepar)
PEMERIKSAAN FISIK

Auskultasi (thorak)
 Vesikuler
 Bronkial
 Ronki/ mengi
(wheezes)
 Krepitasi
 Gesekan plura
Pendekatan pengkajian fisik
1. Head-to-toe
2. ROS (Review of System)
3. Pola fungsi kesehatan (Gordon )
STUDI DOKUMENTASI
• Rekam Medik
• Pemeriksaan laboratorium
• Rontgen
• CT Scan
• dll
ANALISIS DATA

 Kemampuan kognitif dalam pengembangan daya berfikir


dan penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu
dan pengetahuan, pengalaman, dan pengertian
keperawatan.
 Kemampuan mengkaitkan data dan menghubungkan data
tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yang relevan
untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah
kesehatan dan keperawatan klien.
Dasar analisis

Dasar analisis
1.Anatomi – fisiologi
2.Patofisiologi penyakit
3.Mikrobiologi – parasitologi
4.Farmakologi
5.Ilmu perilaku
6.Konsep-konsep (manusia, sehat-sakit, keperawatan,
dll)
7.Tindakan dan prosedur keperawatan
8.Teori-teori keperawatan
Pedoman analisis data
1. Menyusun kategorisasi data secara sistematis
dan logis
2. Identifikasi kesenjangan data
3. Menentukan pola alternatif pemecahan masalah
4. Menerapkan teori, model, kerangka kerja, nrma
dan standart, dibandingkan dengan data
senjang
5. Identifikasi kemampuan dan keadaan yang
menunjang asuhan keperawatan klien
6. Membuat hubungan sebab akibat antara data
dengan masalah yang timbul.
Cara analisis data :

1. Validasi data, teliti kembali data yang telah


terkumpul
2. Mengelompokkan data berdasarkan kebutuhan bio-
psiko-sosial dan spiritual
3. Membandingkan dengan standart
4. Membuat kesimpulan tantang kesenjangan
(masalah keperawatan) yang ditemukan
PRIORITAS MASALAH

• Hirarki Maslow , salah satu rujukan


• Kebutuhan fisiologi
• Aman-nyaman
• Cinta-memiliki
• Harga diri
• Aktualisasi diri.
7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 48
7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 49
7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 50
7-Oct-19 Yana Hendriana Trauma
STIKKU 21546 f..dr. Asep Hermana, SpB. 51
7-Oct-19 Yana Hendriana Trauma
STIKKU 21546 f..dr. Asep Hermana, SpB. 52
Dari kasus di atas di dalam keperawatan
medikal bedah berfokus ke asuhan
keperawatan yang mengedepankan Bio-
psiko-sosio-spiritual

7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 53


DAFTAR PUSTAKA
• Nursalam.2008.Konsep & Metode Keperawatan (ed. 2). Jakarta: Salemba medika.
• Nur Hidayah.Jurnal Kesehatan.Volume 7 No. 2/2014
• Nursalam.2011. Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan
professional edisi 3. Jakarta: Salemba medika
• Kartika dewi,Dkk 2013.Analisa jam perawat pada pasien bedah.Riau: Program studi ilmu
keperawatan.
• Raymond H. & Simamor.2009.Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Buku
kedokteran Jakarta : EGC.
• Ali, Z. 2002. Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika
• Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 1. Jakarta : EGC
• Hidayat, A.A.A. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2. Jakarta : Salemba
Medika
• Munro & John F. 2001. Pengantar Pemeriksaan Klinis. Edisi 6. Jakarta: EGC
• Potter & Perry, 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktek.
Edisi 4. vol 1. Jakarta : EGC

7-Oct-19 Yana Hendriana STIKKU 54

Anda mungkin juga menyukai