Anda di halaman 1dari 12

RESUME BUKU

ILMU BUDAYA DASAR

Password : Reading never stop, if i stop reading one minute i will be stupid or
no days without reading

No Bangku : 67

Dosen : Prof.Dr. Tan Kamello, S.H.M.S.

Syarifah Lisa Andriati, S.H.M.Hum.

Disusun Oleh :

Nama : Annisa Ilmi Chaliza Hasibuan

Nim : 190200014

Grup : A

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019
BAB I

PENDAHULUAN

Mata Kuliah Dasar Umum bertujuan untuk membantu perkembangan


pendidikan bagi mahasiswa, agar terperoleh ciri-ciri kepribadian baik, jadi,
pelajar di Indonesia tidak hanya memperoleh pengetahuan keterampilan saja tetapi
juga menunjukkan kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai hukum bangsa
sendiri. MKDU pada perguruan tinggi di bagi menjadi dua bagian yang pertama
diharapkan dapat memberi dasar pedoman-pedoman agar menjadi warga negara
yang terpelajar kedua diharapkan dapat membantu kepedulian mahasiswa tentang
lingkungan alamiah, lingkungan sosial. Pengertian Ilmu Alamiah Dasar (IAD) itu
seperti fisika kimia, astronomi, geologi, metereologi, serta biologi, lima yang
terdahulu mewujudkan ilmu-ilmu fisis, sedangkan yang terakhir ilmu-ilmu biotis
(zologi, fitologi, dan fisologi manusia). Ilmu Sosial Dasar (ISD) meliputi dua
bagian utama yaitu studi manusia dan masyarakat dan studi lembaga sosial. Akan
tetapi untuk yang terdahulu meliputi : sosisologi, psikologi dan antropologi. Dan
kemudian nya ekonomi dan politik. Sedangkan Ilmu Budaya Dasar (IBD) dibagi
menjadi 3 kelompok yaitu : pertama, seni ( sastra,musik, seni rupa, seni tari dan
berpidato) kedua, sejarah. Ketiga, agama dan filsafat. IBD bukanlah ilmu yang
monolit atau tunggal, tetapi lebih tepat apabila dikatakan sebagai “ilmu
gabungan”, dan IBD dapat dipakai sebagai alat untuk memecahkan masalah yang
dihadapi manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Komponen yang paling
utama dalam membentuk IBD ada 4 yaitu : 1. Filsafat (induk ilmu) : filsafat yang
mampu menjawab pertanyaan yang esensial tentang manusia. 2. Teologi ( ilmu
agama ) : mengajarkan kepada manusia tentang tujuan, tugas dan tanggung jawab
kita didunia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. 3. Sejarah : sejarahlah yang
menceritakan kepada kita bagaiman orang orang yang terdahulu hidup tentang
adat istiadatnya, pandangan hidupnya bahkan asal-usulnya. 4.seni : perwujudan
kekaguman dan penghargaan manusia terhadap keindahan dan nilai-nilai yang kita
temui dalam kehidupan. IBD memiliki makna sehingga masuk kedalam MKDU di
perguruan tinggi dengan tujuan : Takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, Berjiwa
Pancasila, Memiliki wawasan budaya yang luas, Memiliki wawasan yang
komprehensif. Tujuan dari Ilmu Budaya Dasar berdasarkan Keputusan Dijendikti
dari Depdikbud No. 32/DJ/Kep/1983 diadakan mata kuliah IBD ialah sebagai
pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan, perhatian,
pengetahuan dan pemikiran mengenai gejala yang berkenaan dengan kebudayaan
dan kemanusiaan, agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkaitan dengan
lingkungan budaya dapat di perhalus. Ternyata IBD yang menjadi pumpunan
dalam ilmu tersebut adalah manusia dalam ketiga dimensinya yang hakiki yaitu
manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan, manusia sebagai makhluk individu, dan
manusia sebagai anggota masyarakat.
IBD bukanlah ilmu yang monolit yang sudah merupakan “Body of
knowledge” ( tubuh keilmuan ) karena sasaran ilmu ini adalah masalah-masalah
manusia dan budayanya mencakup filsafat, teologi, sejarah, seni dan cabang-
cabangnya termasuk seni sastra, seni musik, seni lukis dan sebagainya. IBD
merupakan terjemahan dari “ Basic Humanities” yang pertama kali menggunakan
istilah itu ialah Prof. Dr. Harsya. W. Bachtiar. Untuk ilmu yang sama ada yang
menyebut IBD ilmu ilmu kemanusiaan, pengetahuan budaya dan ada juga yang
menyebut pengetahuan budaya. Menurut M. Suprihadi Sastrosupono misalnya,
kurang setuju kalau pendidikan humaniora disebut dengan “ Ilmu Budaya Dasar”
sebab ia berpendapat bahwa istilah Ilmu Budaya Dasar dapat menggiring orang
kepada suatu pengertian sebagai ilmu yang berbicara tentang dasar ilmu budaya,
atau memberi kesan tentang ilmu budaya yang paling dasar, sehingga ditafsirkan
sebagai pengantar kebudayaan. Pendek kata usaha manusia menemukan nilai-nilai
yang dirindukannya sesuai dengan kedudukannya sebagai “homahumanus” atau
sebagai makhluk berbudaya, baik sedang makhluk individu, makhluk sosial
maupun makhluk ciptaan tuhan. memugkinkan munculnya cipta,rasa dan karsa
pada diri setiap manusia. Disinilah Ilmu Budaya Dasar berbicara, sebab dengan
bantuan bekal pendidikan Ilmu Budaya Dasar diharapkan semua permasalahan
dapat diselesaikan secara manusiawi dan tidak menimbulkan kerugian bagi semua
pihak yang terlibat. Jangan sampai masing masing pihak hanya memandang itu
dari segi kepentingannya sendiri, tetapi juga harus memikirkan dan memandang
kepentikan pihak lain. IBD bukanlah ilmu mengenai kebudayaan, tetapi ilmu yang
di harapkan mampu menjadikan manusia lebih berbudaya atau lebih manusiawi.
BAB II

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN HUMANIORA

Berbicara tentang defenisi kebudayaan, ada dua sarjana antropologi yaitu :


A.L. Kroeber dan C. Kluchon yang pernah mengumpulkan sebanyak mungkin
defenisi, terbukti ada 160 definisi tentang kebudayaan dan yang akan kemudian di
analisis dan hasil penyelidikan di terbitkan dalam sebuah kitab bernama :
“Culture A Critical Review Of Concept and Devinitions”. Ada beberapa ahli
antropologi yang memberikan defenisi kebudayaan salah satunya Dr. Moh. Hatta,
kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa. Kebudayaan itu tidak
diwariskan secara generatif tetapi diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat,jadi kebudayaan itu adalah kebudayaan manusia dan tindakan manusia

Manusia dikatakan sebagai makhluk berbudaya karena memiliki akal dan


budi yang telah memunculkan tuntutan-tuntutan hidup yang bersifat jasmani dan
rohani untuk mencapai kebahagiaan dengan cara berusaha menciptakan benda-
benda baru. Jadi yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya adalah
manusia yang selalu menciptakan keadilan, kebaikan dan kebenaran akan tetapi
keadilan, kebaikan dan kebenaran tersebut tidak hanya untuk dirinya saja, akan
tetapi juga untuk orang lain dan juga demi memuliakan Tuhan sebagai
Penciptannya. Contohnya menipu merupakan perbuatan manusia tidak berbudaya.
Akal dan budi selalu mengajak berbuat dengan tindakan-tindakan yang sesuai
dengan nilai moral dan nafsu yang dapat menyeretnya kepada tindakan yang tidak
baik dan dapat merusak kemanusiaan. Namun, tidak selamanya nafsu itu buruk
sebab nafsu juga tidak lebih dari keinginan untuk menyenangkan dan memuaskan
diri. Nafsu makan, nafsu tidur, dan nafsu ingin memiliki sesuatu merupakan nafsu
yang tidak buruk.Yang buruk itu seperti nafsu yang sudah melampaui batas-batas.
Untuk menjadi manusia yang bersusila atau manusia yang berbudaya adalah
manusia yang sadar akan peranannya sebagai pengembangan nilai-nilai moral
yang selalu memerhatikan dengan baik dan benar penerangan akal dan budi yang
harus di taatinya. Uraian diatas akan menyadarkan keasasian pihak lain sebagai
sesama makhluk ciptaan Tuhan. Sehingga kita harus memiliki kesadaran yang
mutlak dan selalu menilai semua perbuatan dengan kacamata kemanusiaan.
Alam digarap menjadi alat kerja manusia akan tetapi alam juga dapat
ditelaah oleh budi manusia yang tujuannya memperoleh pengetahuan.
Hoendardeaal menulis: sebenarnya segala yang diciptakan manusia dibumi ini
budaya dan ini khususnya mencakup bidang teknik (cipta), seni (rasa) dan etika
(karsa). Manusia terdorong untuk berbudaya karena manusia yang berakal sadar
bahwa ia sebenarnya telah terlempar ke luar alam, sehingga ia menderita. Karena
itulah manusia mencari keamanan dengan cara mendirikan bangunan,jembatan,
kendaraan dll. Selain itu ada juga faktor etika dan estetika. Yang termasuk etika
yakni pembentukan kepribadian melalui budayanya. Sedangkan estetikanya
adalah budaya yang sudah terdapat pada masyarakat primitif. Gua-gua manusia
purba juga dihiasi dengan lukisan dinding tentang hewan perburuan dan tari-tarian
dalam pengalaman sejarah umat manusia, dikenal juga gejala kelelehan budaya.
Manusia mendambakan kehidupan bangsa primitif yang penuh dengan ritus, adat,
hiasan, dan magi yang serba menarik. Menurut paham Rousseau yang mengajak
manusia kembali kepada alam. Ke alam itu sesuatu yang ideal yang harus semakin
dicapai oleh manusia. Dalam dunia yang modern ini manusia selalu berfikir untuk
melarikan diri dari budaya dan kembali kepada alam. Hoendeardeaal
menunjukkan bahwa di masa sekarang ini kita harus menghayati dua jenis
ketidakmanusiawian itu, seorang manusia dengan tata kerja robot dapat sekaligus
hidup secara teknis dan etis pula. Filosuf Perancis Albert pernah mengatakan
bahwa mengembangkan budaya tanpa etika dan seni pasti akan membawa
kehancuran, maka kita harus memperjuangkan unsur etika di dalam dasar budaya

Manusia dikatakan sebagai makhluk termulia karena manusia mampu


mengatur perkembangan hidup makhluk lain dan menghindarkannya dari
kepunahan, manusia mampu merubah apa yang ada dialam ini yang tidak
bermanfaat menjadi bermanfaat, manusia memiliki kreativitas dan masih banyak
lagi. Uraian diatas sesuai dengan firman allah dalam surat At-Tin 4-6 yang artinya
“sesungguhnya telah ku ciptakan manusia itu dalam sebaik-baik ciptaan.
Kemudian aku kembalikan dia ke tempat orang yang serendah-rendahnya, kecuali
orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan”. Manusia juga memiliki
kelebihan dan kekurangan, karena sesungguhnya Sang Penciptalah yang memiliki
kesempurnaan. Maka dari itu haruslah kita selalu “Rendah Diri” agar Tahu diri.
BAB III

MANUSIA DAN CINTA KASIH

Cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental,
seorang pujangga terkenal menyimpulkan bahwa mati tanpa cinta sama halnya
dengan mati tanpa penuh dosa. Cinta juga memiliki rasa simpati yang tidak hanya
berkembang di antara pria dan wanita saja, akan tetapi bisa juga antara pria pria
atau wanita wanita, contohnya seorang ayah dengan anak laki lakinya atau
seorang ibu dengan anak gadisnya. Pada zaman Victorian, cinta bukanlah
pengalaman pribadi yang spontan yang kemudian mungkin mengarah ke
perkawinan. Namun, perkawinan diatur oleh adat, keluarga-keluarga terpandang,
perantara perjodohan, dll. Cinta dianggap berkembang setelah perkawaninan
dilangsungkan. Hidup akan lebih indah apabila kita mendapat perhatian dari orang
lain, perhatian juga merupakan salah satu unsur dari cinta dan kasih sayang. Kasih
sayang adalah sesuatu yang indah, suci dan didambakan oleh setiap orang.
Pertama kali kasih sayang itu kita dapatkan dari kedua orang tua yang bersikap
aktif kepada anaknya yang bersifat aktif juga sehingga menimbulkan suasana
yang intim, mesra, lebih menghargai dan saling membutuhkan. Kasih sayang
masing-masing dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya,
saling pengertian dan saling terbuka sehingga keduanya merupakan satu kesatuan
yang bulat utuh. Ada juga kemesraan menjadi bagian hidup dari manusia,
kemesraan merupkan hubungan akrab antara pria-wanita. Kemesraan dapat
membangkitkan daya kreativitas manusia untuk menciptakan dan menikmati seni
sedangkan, cinta manusia kepada Tuhan disebut pemujaan. Cinta kepada Tuhan
merupakan inti dari nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya karena Tuhan
pencipta alam semesta dan Tuhan juga penghancur segalanya, apabila manusia
mengabaikan segala perintahnya. Dalam kehidupan manusia ada beberapa cara
manusia memujanya sesuai dengan agama, kepercayaan,kondisi dan situasi.
Contohnya sembahyang boleh dirumah dan dimasjid untuk umat muslim, di
gereja untuk umat protestan dan katholik, dicandi dan dipura dll. Dalam surat
Yohanes ada 3 macam cinta. Pertama cinta agape ialah cinta manusia kepada
Tuhan yang dikenalkan pada kegiatan belajar. Kedua, cinta Philia ialah cinta
kepada ayah dan ibu (orang tua) dan saudara. Ketiga, cinta eros/amor ialah cinta
antara pria dan wanita. Beda eros dan amor adalah, kalau eros yang sesuai dengan
kodrati sebagai laki-laki dan perempuan. Sedangkan amor ialah cinta yang sulit
dinalar. Contohnya gadis normal yang cantik mencintai atau menikahi lelaki yang
kerdil. Selain itu ada juga cinta terhadap sesama yang merupakan paduan antara
cinta agape dan cinta philia. Cinta sesama ini diberikan istilah “Belas Kasihan”
karena cinta disini bukan karena kayanya, gantengnya,cantiknya,pandainya akan
tetapi karena penderitaan misalnya, sudah tua, sakit-sakitan, yatim piatu atau
penyakit yang dideritanya. Dari surat Al-Qalam ayat 4 maka manusai menaruh
belas kasiha kepada orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan yang
berbudi, sedangkan orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah SWT.
Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan seperti memberikan uang,
memberikan pakaian, memberikan barang, memberikan makanan dan sebagainya.

“Hidup tanpa cinta itu kosong”. Cinta amat penting dalam kehidupan
manusia karena tanpa cinta hidup kurang sempurna. Karena cinta itulah
kehidupan ini ada. Manusia berbuat atau melakukan sesuatu karena ada dorongan
perasaan atau cinta. Pada hakikatnya cintalah yang terdapat pada asal mula dari
hidup, sekurang-kurangnya rasa cinta akan diri sendiri hal tersebut pernah
dikatakan oleh “ Prof. Dr. Louis Leahy SJ”. Perasaan cinta dapat dipengaruhi oleh
dua sumber pertama perasaan cinta digerakkan oleh akal dan budi (cinta tanpa
pamrih). Kedua perasaan cinta digerakkan oleh nafsu (cinta pamrih). Dalam cinta
kasih atau cinta sejati tidak ada yang menguasai atau kehendak untuk memiliki
tetapi hanyalah solidaritas, rasa senasib dan sepenanggungan dan tidak ada
hubungannya dengan kenikmatan atau keinginan ( Mary Lutyens 1969 ). Cinta
sejati atau cinta kasih adalah rasa cinta yang tulus dan tidak memerlukan balasan.
Ia lebih banyak memberi daripada menerima. Demikian lah wujud cinta terhadap
sesama manusia yang harus ditumbuhkan dalam hati nurani. Maka cinta kasih itu
akan meliputi seluruh dunia, tanpa melihat suku bangsa, warna kulit, agama dan
sebagainya. Karena cinta kasih bersifat abadi dan tidak bergantung kepada sesuatu
yang ada. Cinta kasih juga berasal dari unsur yang bersifat internal yaitu dari
dalam diri kita masing-masing. Menurut Moh. Said Reksohadiprodjo, 1976 cinta
kasih atau cinta sejati tidak menimbulkan kewajiban, melainkan tanggung jawab.
BAB IV

MANUSIA DAN KEINDAHAN

Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan yaitu keindahan dalam


arti luas yang mengandung pengertian ide kebaikan,keindahan dalam arti estetik
murni menyangkut pada pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dengan
segala sesuatu yang diserapnya,keindahan dalam arti yang terbatas menyangkut
benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan.Dalam uraian di atas
sebenarnya masih belum jelas apa itu keindahan.Jadi,keindahan pada dasarnya
sejumlah kualita pokok yang terdiri dari kesatuan,keseimbagan dan kebalikan.
Keindahan juga dapat mendatangakan masa menyenangkan bagi yang melihat dan
keindahan juga merupakan susunan yang teratur dari bagian yang saling
berhubungan satu sama lain.Keindahan dikatakan indah apabila telah memupuk
perasaan moral. Jadi ciptaan yang amoral tidak bisa dikatakan indah.Keindahan
harus memiliki proporsi yang harmonis dan mendatangkan perasaan yang senang.

Setiap orang pernah merenung, tetapi kadar renungannya berbeda,


meskipun objek renungannya sama tetapi ada juga yang objek renungannya
berbeda. Renungan memiliki arti yaitu diam diam memikirkan sesuatu atau
memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Merenung dapat disebut dengan
berfilsafat akan tetapi tidak semua orang mampu berpikir filsafat. Pemikiran
kefilsafatan mendasarkan diri dengan penalaran. Penalaran adalah proses berpikir
yang logik dan analitik yang menuju berpikir yang secara luas dan ditinjau dari
logika tertentu. Pemikiran kefilsafatan memiliki ciri ciri yang pertama menyeluruh
artinya pemikiran yang luas, kedua mendasar yaitu pemikiran yang mendalam
sampai kepada ke luar gejala, ketiga spekulatif yaitu hasil pemikiran yang dapat
dijadikan dasar untuk pemikiran pemikiran selanjutnya. Setiap hasil seni lahir dari
hasil renungan, tanpa di renungkan hasil seni tak akan mencapai keindahan pula.

Keindahan juga identik dengan keserasian, sesuatu yang serasi tentu


tampak indah, kalau tak serasi berarti tak indah. Berbicara tentang keserasian,
keserasian memiliki arti cocok, sesuai atau unsur yang mengandung pengertian
perpaduan contohnya, orang yang berpakaian antara kulit dan warnanya cocok,
orang berpakaian pesta pergi ke pasar, atau sebaliknya orang ke pesta berpakaian
pasar, dalam memadu rumah dan halaman, rumah yang luas dan bersusun rapi
dengan bunga yang indah, orang akan memuji rumah tersebut serasi dan cocok.
Jadi dalam hal memadu rumah juga ada unsur ukuran-ukuran yang seimbang.
Pendapat lain mengatakan bahwa pengalaman estetik sebagai suatu keselerasan
dinamik dan perenungsn ysng menyenangkan. Dalam menciptakan seni ada dua
teori yaitu teori obyektif dan teori subyektif. Teori subyektif menyatakan bahwa
keindahan itu adalah terciptanya nilai estetik ysng merupakan kualita yang sudah
melekat pada benda tersebut. Sedangkan teori obyektif adalah keindahan
merupakan suatu kualita dari benda. Keserasian juga tidak ada hubungannya
dengan kemewahan, sebab keserasian merupakan perpaduan antara warna, bentuk
dan ukuran. Hasil seni juga sangat berpengaruh pada jiwa dan perbuatan manusia.
Banyak orang yang menangis karena seni contohnya seni drama film, seni suara
juga tanpa disadari banyak manusia yang merasa tentram saat mendengar musik
hal tersebut terjadi karena manusia memiliki perasaan yang halus atau lembut.
Akal dan budi manusia juga merupakan kekayaan manusia yang tidak dimilki
makhluk lain. Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani,
maka kehendak atau keinginann manusia itu memiliki jumlah yang tak terbatas.
Ada satu hal yang dapat menyenangkan dan memuaskan hati manusia yaitu
sesuatu yang baik, sesuatu yang indah. Maka keindahan pada hakikatnya
merupakan dambaan setiap manusia, Karena keindahan itu manusia merasa
nyaman sehingga perasaan kemanusiaan nya tidak terganggu. Setiap manusia juga
tidak suka melihat sesuatu yang jorok, yang tidak baik apalagi hal yang dapat
merendahkan martabatnya. Karena itulah keindahan bagi manusia sebenarnya
bukan sekedar yang menjadi harapan melainkan sesuatu yang harus diusahakan
adanya. Nilai keindahan yang universal dan abadi juga mempunyai daya tarik
yang selalu bertambah. Jelasnya tidak ada keindahan jika tidak mengandung
kebenaran, dan yang tidak mengandung kebenaran tidak indah. Nabi Muhammad
saw bersabda: dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Manakala segumpal
daging itu baik, maka akan baiklah jasad manusia itu seluruhnya. Tetapi manakala
segumpal daging itu tidak baik, maka akan menjadi tidak baiklah jasad manusia
itu seluruhnya, segumpal daging yang di maksud penjelasan diatas adalah hati.
BAB V

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Penderitaan dari kata derita, yang termasuk penderitaan adalah keluh


kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan dan lain-lain. Berbagai
kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan, banyaknya macam kasus penderitaan
sesuai dengan lika-liku kehidupan manusia. Dalam kehidupan manusia
penderitaan sudah menjadi salah satu gagasan atau tema karya filsafat atau karya
seni sepanjang zaman. Maka dari itu kasus penderitaan manusia, berarti banyak
mempelajari sikap, nilai, harga diri, ketamakan, kesombongan dan sebagainya.
Semua itu memiliki manfaat sebagai memperdalam dan memperluas presepsi,
tanggapan, wawasan dan penalaran bagi yang mempelajarinya. Penyebab
penderitaan tidak hanya terjadi lantaran perang ataupun tingkah agresif manusia
tetapi bisa juga penderitaan yang berupa bencana alam, musibah atau kecelakaan,
penindasan, perbudakan, kemiskinan dan lain sebaginya. Penderitaan juga boleh
dikatakan penderitaan fenomenal yang universal yang artinya penderitaan juga
bisa dialami oleh manusia-manusia yang dianggap suci, bahkan rasul atau nabi
sekalipun. Salah satu contohnya adalah junjungan umat islam Nabi Muhammad
saw. Sejak kecil beliau sudah harus menerima nasib sebagai anak yatim piatu,
dibesarkan oleh kakek dan pamannya, mencari sesuap nasi dengan bekerja sebagai
buruh dan pengembala ternak dan bahkan masa dewasanya pun diisi dengan
berbagai perjuangan menentang kaum kafir. Penderitaan ini juga tidak mengenal
ruang dan waktu. Ini berarti bahwa penderitaan tidak hanya di alami oleh manusia
zaman kini, dimana kebutuhan dan tuntutan hidup semakin meningkat dan apabila
tidak terpenuhi maka akan menimbulkan penderitaan. Penderitaan juga berasal
dari luar dan dalam diri manusia. Yang biasa disebut dengan faktor eksternal dan
internal, dalam diri manusia juga ada cipta,rasa dan karsa. Karsa itu adalah
sumber yang menjadi penggerak segala aktivitas manusia. Cipta adalah realisasi
dari adanya karsa dan rasa. Baik karsa dan rasa selalu ingin dipuaskan. Karena
selalu ingin dilayani, sedangkan rasa selalu ingin dipenuhi tuntutannya, baru
dalam keduanya menemukan yang dicarinya atau diharapkan maka manusia akan
merasa senang, merasa bahagia. Apabila karsa adan rasa tidak terpenuhi maka
manusia akan menderita karena ia merasa kurang kaya,kurang pandai, kurang
beruntung, kurang tinggi pangkatnya dan sebagainya, hal tersebut juga terjadi
karena adanya anggapan lebih pada pihak lain dan melihat orang yang masih ada
lebih tinggi darinya. Rasa kurang juga mengakibatkan munculnya penderitaan
bahkan lebih dari itu yaitu “Rasa Takut” Dr. Orison Sweet Marden berkata “ Rasa
takut setiap saat dan setiap tempat dapat muncul. Maka rasa takut itu merupakan
musuh utama manusia. Cara kita untuk menghilangkan rasa takut dan rasa kurang
itu adalah menyehatkan batin kita sendiri karena itu juga merupakan penyakit
batin manusia dan jangan lupa berfikir untuk masih ada yang lebih miskin dari
kita dengan cara kita meyakini hal seperti itu insyaallah perasaan rasa kurang dan
rasa takut itu secara berangsur-angsur akan sirna dari dirinya. Penderitaan
sesorang menurut pandangan agama khusus nya agama islam, disebabkan oleh
dua kemungkinan yang pertama sedang diuji oleh Allah, kedua karena bala atau
siksa Allah. Maka sikap kita adalah “mawas diri” dengan hal itu kita dapat
memperoleh jawaban penderitaan sebagai ujian Allah, sehingga kita bersabar atau
tawakkal sambil berikhtiar menyingkirkan penderitaan itu.

Berbicara tentang siksaan, maka terbayang langsung ingatan kita kepada


neraka dan dosa, dan akhirnya firman Tuhan dalam Kitab Suci Al-Quran yang
sudah banyak membahas tentang siksaan ini. Dalam Al-Quran surat-surat lain
banyak berisi jenis dan ancaman siksaan bagi orang-orang musyrik,syirik, makan
riba, dengki ,memfitnah ,mencuri, makan harta anak yatim dan lain-lain. Namun
siksaan yang dialami manusia setelah didunia fana ini tidak akan dibahas oleh
penulis dalam modul ini. Siksaan itu berupa penyakit, siksaan hati, siksaaan badan
oleh orang lain dan sebagainya. Rasa sakit merupakan rasa yang tidak enak bagi si
penderita. Rasa sakit akibat menderita penyakit yang berupa sakit perut, sakit gigi
dan bisa juga sakit hati. Menderita sakit ini juga tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan dan tak dapat di rencanakan juga. Sedangkan manusia hanya dapat
berikhtiar menyembuhkan untuk mengurangi rasa sakit. Karena siksaan bagi
orang yang merasakan sakit merupakan penyebab dari penyakit yang tak sembuh-
sembuh sehingga ia merasa tersiksa hidupnya dan mengalami penderitaan. Jadi
antara siksaan, neraka, rasa sakit dan penderitaan terdapat hubungan yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Empat hal itu merupakan rangkaian sebab-akibat.

Anda mungkin juga menyukai