Anda di halaman 1dari 2

5. Ilmu budaya dasar sebagai ilmu kemanusiaan.

Ilmu budaya dasar termasuk ilmu baru di Indonesia. Mulai dari sebelum tahun 1930 sampai 1970.

Ilmu budaya dasar bukannlah ilmu yang monolit yang sudah merupakan tubuh keilmuaan karena
sasaran ilmu budaya dasar adalah masalah-masalah manusia dan budayanya, mencakup
filsafat,teologi, sejarah,seni dan cabang-cabangnya termasuk seni sastra,seni musik,seni lukis dan
sebagainya.

Ilmu budaya dasar yang kita kenal ini diluar negeri terutamanya di negara barat dikenal dengan
istilah Humanyora yang merupakan istilah lain dari The Humanities dalam bahasa latinnya
Humanus yaitu manusiawi, berbudaya dan halus. Istilah ilmu budaya dasar yang kita kenal ini
sebenarnya merupakan terjemahan alih bahasa dari Basic Humanities yang pertama kali
menggunakan istilah tersebut yaitu Prof.Dr. Harsyah W Bachtiar. Ilmu budaya dasar sering disebut
juga ilmu-ilmu kemanusiaan, pendidikan kemanusiaan dan pengetahuan budaya, namun M.Supriadi
Sastro Supono menyebutnya dengan menggiring orang kepada suatu pengertian sebagai ilmu yang
berbicara tentang dasar-dasar ilmu budaya atau memberi pesan ilmu budaya yang paling dasar.
Sehingga dapat dikatakan sebagai pengantar kebudayaan.

Ilmu budaya dasar Basic Humanity tidak dapat disamakan dengan pengetahuan budaya, sebab
pengetahuan budaya hanya membatasi diri pada bidang filsafat dan seni sedangkan ilmu budaya
dasar mempunyai cakupan yang luas.

Menurut M.Habib Mustofo ilmu budaya dasar berusaha memberikan konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Sedangkan menurut
ANdi Zoeltom mengatakan bahwa sebagai ilmu yang berbicara tentang nilai-nilai yang dihadapi
oleh manusia dalam hidupnya sehari-hari.

Singkatnya dalam usaha manusia menemukan nilai-nilai yang dirindukannya sesuai dengan
kedudukannya sebagai makhluk berbudaya, baik sebagai makhluk individu,makhluk sosial maupun
makhluk ciptaan Tuhan. Dua kekayaan manusia yang membedakannya dengan makhluk lain yaitu
akal dan budi. Karna akal dan budi, ini lahir lah cara dan pola hidup manusia dengan makhluk
lainnya. sehingga pada satu sisi lahirlah usaha-usaha manusia untuk menguasai alam demi
menciptakan kehidupan yang dirasanya menyenangkan. Hal ini menimbulkan masalah yang
dampaknya dapat merugikan pihak lain baik manusia maupun makhluk alam lainnya.

Contohnya untuk memenuhi kebutuhan sesuatu barang, agar hidup manusia lebih enak manusia
memandang perlu mendirikan pabrik yang menghasilkan barang tersebut untuk memenuhi
kebutuhan tadi maka perlulah tanah dan tenaga kerja yang cukup. Namun semua kegiatan yang
menyangkut pendirian pabrik tadi menimbulkan berbagai masalah,misalnya pembebasan tanah
pengubahan fungsi lahan, hubungan kerja antar buruh, pembuangan air limbah dll. Maka dengan
kita mempelajari ilmu budaya dasar kita dapat menyelesaikan masalah dengan baik tanpa
merugikan pihak manapun.

Berdasarkan keputusan Dijendikti dari Depdikbud No.32/DJ/Kep/1983 diadakan mata kuliah ilmu
budaya dasar ialah sebagai pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan
wawasan,perhatian,pengetahuan dan pemikiriran mengenai gejala yang ada dan yang timbul dalam
lingkungan yang berkenaaan dengan kebudayaan kemanusiaan, agar daya tangkap dan penalaran
berkaitan dengan lingkungan dapat diperhalus.

Dengan adanya bantuan pendidikan ilmu budaya dasar dapat diharapkan lahirnya sarjana-sarjana
yang lebih professional dan juga dapat memahami bidang-bidang lain bukan hanya pada bidang diri
sendiri, sarjana yang mengetahui kedudukan dan manfaatnya sebagai mahkluk Tuhan yang hidup di
tengah-tengah manusia sehingga dapat menjadi manusia yang utuh tidak hanya mementingkan
dirinya sendiri, melainkan juga memikirkan kehidupan belaka, manusia yang utuh juga
mementingkan kehidupan jasmani, juga memikirkan kehidupan rohani yang akan diharapkan tidak
hanya mencari kebahagian hidup di dunia, melainkan mencari kebahagian hidup di akhirat. Dalam
ilmu

Anda mungkin juga menyukai