Anda di halaman 1dari 8

KESERASIAN KERJA ALAT GALI-MUAT DAN ALAT

ANGKUT PADA KEGIATAN PENGAMBILAN LUMPUR


DAN TANAH PUCUK DI PT. NEWMONT NUSA
TENGGARA KABUPATEN SUMBAWA BARAT,
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Khaerul Nujum1, Ag. Isjudarto2 dan A.A. Inung Arie Adnyano2
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
Khaerulnujum@ymail.com
2
Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
Is_darto@yahoo.com Arie_adnyano@yahoo.com

Abstrak
Kombinasi alat mekanis pada kegiatan pengambilan lumpur di Katala pond dan pengambilan tanah pucuk di
Loading Point 405 pada PT. Newmont Nusa Tenggara masing-masing terbagi menjadi 2 kombinasi. Berdasarkan
pengamatan aktual di lapangan, pada kegiatan pengambilan lumpur dan pengambilan tanah pucuk tidak tercapai
keserasian kerja (Match Factor jauh kurang dari 1). Pada pengambilan lumpur, nilai MF Kombinasi I yang
menggunakan alat gali-muat yaitu 1 (satu) unit CAT Excavator 390D LRA dengan alat angkut 4 (empat) unit CAT
Haul Truck (HT) 777D Tailgate adalah 0,67 dan nilai MF Kombinasi II menggunakan alat gali-muat 1 (satu) unit
CAT Excavator 336D LRA dengan alat angkut 4 (empat) unit CAT Articulated Dump Truck (ADT) 740B Tailgate
adalah 0,75. Pada kegiatan pengambilan tanah pucuk, untuk nilai MF Kombinasi I yang menggunakan alat gali-
muat yaitu 1 (satu) unit CAT Excavtaor 390D dengan alat angkut 4 (empat) unit CAT Haul Truck (HT) 777D
adalah 0,67 dan nilai MF kombinasi II yang menggunakan alat gali-muat 1 (satu) unit CAT Excavator 336D
dengan alat angkut 4 (empat) unit CAT Articulated Dump Truck (ADT) 740B adalah 0,65. Berdasarkan analisis,
perbaikan keserasian kerja agar nilai MF ≈1 dilakukan dengan menambahkan unit alat angkut. Pada pengambilan
lumpur, perbaikan nilai MF Kombinasi I menjadi = 0,99 dengan penambahan 2 unit alat angkut dan perbaikan
nilai MF Kombinasi II menjadi = 0,94 dengan penambahan 1 unit alat angkut. Pada pengambilan tanah pucuk,
perbaikannilai MF Kombinasi I = 1 dengan penambahan 2 unit alat angkut dan perbaikan nilai MF Kombinasi II =
0,98 dengan penambahan 2 unit alat angkut.

Kata Kunci: Match Factor, Alat Mekanis, Excavator, Haul Truck, Articulated Dump Truck.

musim kering akan dilakukan kegiatan pembukaan


lahan dan pemeliharaan kolam-kolam pengendapan.
1. Pendahuluan Kegiatan pembukaan lahan bertujuan untuk
PT. Newmont Nusa Tenggara merupakan menyediakan area sebagai tempat penimbunan
perusahaan tambang tembaga dan emas yang material waste, dimana pada kegiatan ini meliputi
menggunakan sistem tambang terbuka dengan metode pemotongan pohon dan pengambilan tanah pucuk
open pit. Untuk mendukung kegiatan penambangan yang akan dipindahkan ke area reklamasi. Pada
dan pengelolaan air di area tambang, maka pada setiap kegiatan perawatan kolam sedimen yang bertujuan

289
untuk menjaga kapasitas kolam pengendapan untuk b. Tahap Penelitian di Lapangan
menampung air tambang, dilakukan kegiatan Pengamatan di lapangan dilakukan untuk
pengambilan lumpur yang diendapkan pada dasar mendapatkan data secara langsung sehingga dapat
kolam sedimen untuk dipindahkan sebagai material menggmbarkannya dengan jelas pada saat melakukan
timbunan.Proses pengambilan lumpur pada lokasi penyusunan. Data yang diamati pada saat di lapangan
Katala ponddan tanah pucuk pada lokasi loading point seperti topografi daerah, keadaan vegetasi, cuaca,
405di PT. Newmont Nusa Tenggara dilakukan dengan keadaan material, kondisi kerja, kegiatan kerja serta
tahapan penggalian, pemuatan dan pengangkutan. data yang akan dilakukan pengolahan.
Keutamaan alat mekanis sebagai sarana vital dalam c. Pengambilan Data
kelancaran mencapai target produksi, selain penentuan  Data primer : Waktu edar alat gali-muat dan
jenis alat yang tepat juga perlu dilakukan penentuan alat angkut, kapasitas nyata alat gali-muat dan
kombinasi kebutuhan alat yang tepat agar kemampuan alat angkut, dan data aktual pengisian alat
gali-muat dan alat angkut.
produksi alat dapat optimal serta mempunyai tingkat
 Data sekunder : Spesifikasi alat, target
efisiensi yang tinggi. Pada pengambilan lumpur alat produksi, kesediaan dan penggunaan alat,
mekanis yang digunakan untuk alat gali-muat yaitu kombinasi aktual alat, curah hujan, dan peta
Excavator 390D LRA dan Excavator 336D LRA lokasi dan kesampaian daerah.
dengan alat angkut yang digunakan yaitu Haul Truck d. Tahap Pengolahan Data
(HT) 777D Tailgate dan Articulated Dump Truck Dari data yang telah didapatkan dari hasil pengamatan
(ADT) 740B Tailgate. Pada pengambilan tanah pucuk selama di lapangan akan dilakukan pengolahan data
alat mekanis yang digunakan untuk alat gali-muat dengan menggunakan perhitungan dan penggambaran
yaitu Excavator 390D dan Excavator 336D dengan selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel, grafik
alat angkut yang digunakan yaitu Haul Truck (HT) atau rangkaian perhitungan dalam penyelesaian
777D dan Articulated Dump Truck (ADT) 740B. permasalahan dalam penyusunan.
Makalah iniakan melakukananalisa teknis yaitu e. Analisa Data dan Kesimpulan
berupa menganalisa waktu edar dan produktivitas Dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh
aktual dari alat gali-muat dan alat angkut, sehingga kesimpulan sementara. Kemudian kesimpulan
dapat ditentukan kebutuhan kombinasi alat. Penentuan sementara akan diolah lebih lanjut pada bagian
kombinasi alat mekanis yang tepat pada kegiatan pembahasan. Kesimpulan diperoleh setelah dilakukan
pengambilan lumpur dan tanah pucuk agar tercapainya korelasi antara hasil pengolahan data dengan
keserasian kerja sehingga kemampuan produktivitas permasalahan yang diteliti dan kesimpulan ini
alat dapat efisien dan optimal dalam pencapaian target merupakan hasil akhir untuk direkomendasikan dari
produksi semua masalah yang dibahas.

2.1. Metode Pengumpulan Data


2. Metode Pada tahapan awal yaitu melakukan observasi
Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan mengenai kombinasi alat yang digunakan
yaitu berupa jenis alat dan jumlah alat yang digunakan
kuantitatif dengan pendekatan deduktif.Penelitian ini
pada daerah penelitian yaitu lokasi pengambilan
dilakukan melalui beberapa tahapan : lumpur di katala pond dan pengambilan tanah pucuk di
a. Studi Literatur lokasi loading point 405. Kegiatan pengambilan data
Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan gambaran dilakukan pada bulan agustus-oktober tahun 2015, data
mengenai penyusunan dan sebagai data pelengkap yang dikumpulkan terbagi menjadi data primer dan
untuk menjadi referensi dalam melakukan pengolahan data sekunder.Data primer yangdiambil meliputi
data.Sumber data yang dilakukan pengolahan nantinya waktu edar alat, kapasitas nyata alat, dan data aktual
pengisian alat gali-muat dan alat angkut peneliti ambil
berasal dari data perusahaan dan data dari hasil
dengan cara pengamatan langsung pada kegiatan
pustaka baik itu dari itu dari kampus maupun dari luar dilapangan dan dengan cara peneliti mengikuti alat
seperti internet dan perpustakaan. pada saat kegiatan kerja. Sedangkandata sekunder
meliputi spesifikasi alat, target produksi, kesediaan
dan penggunaan alat, serta kombinasi aktual

290
alatpeneliti dapatkan berdasarkan arsip laporan Nm = Jumlah alat gali-muat dalam kombinasi kerja,
perusahaan. unit
N = Banyaknya pengisian tiap satu alat angkut
2.2. Metode Analisis Data Cta = Waktu edar alat angkut, menit
Metode yang akan digunakan dalam melakukan Ctm = Waktu edar alat gali-muat, menit
perhitungan dan analisis nilai faktor keserasian kerja
adalah Match Factor. Setelah diketahui metode yang
digunakan, kemudian dilakukan pengambilan data- Keserasian kerja antara alat gali-muat dan alat
data yang digunakan dalam melakukan analisis.Hasil angkut berpengaruh terhadap faktor kerja. Hubungan
pengumpulan data tersebut dipakai dalam melakukan yang tidak serasi antara alat gali-muat dan alat angkut
perhitungan-perhitungan untuk mengetahui nilai faktor akan menurunkan faktor kerja.
keserasian kerja (match factor).Hasil dari perhitungan Faktor kerja alat gali-muat dan alat angkut
kemudian dianalisis untuk mengetahui ketercapaian akan mencapai 100% bila MF = 1, sedangkan bila MF
keserasian kerja pada kombinasi alat yang digunakan
< 1 maka faktor kerja alat angkut = 100%dan faktor
dan dapat dilakukan perbaikan kombinasi sehingga
dapat tercapai nilai keserasian kerja yang lebih baik. kerja alat gali-muat < 100%, sebaliknya bila MF >1
maka faktor kerja alat gali-muat = 100% dan faktor
kerja alat angkut < 100%.
2.3. Faktor Keserasian Kerja Alat (Match Keserasian kerja antara alat gali-muat dan alat
Factor) angkut akan terjadi pada saat harga MF = 1, pada saat
Untuk mendapatkan hubungan kerja yang serasi itu kemampuan alat gali-muat akan sesuai dengan alat
antara alat gali-muat dan alat angkut, maka produksi angkut.
alat gali-muat harus sesuai dengan produksi alat
2.4. Produksi Alat Gali Muat dan Alat
angkut.Faktor keserasian alat gali-muat dan alat
Angkut
angkut didasarkan pada produksi alat gali-muat dan
Pada perhitungan produksi alat terdapat 2 macam
produksi alat angkut, yang dinyatakan dalam Match
kemampuan alat yaitu kemampuan alat secara teoritis
Factor (MF).
dan kemampuan alat secara nyata.Produksi teoritis alat
Secara perhitungan teoritis, produksi alat gali-muat
merupakan hasil terbaik secara perhitungan yang dapat
haruslah sama dengan produksi alat angkut, yaitu :
dicapai suatu hubungan kerja alat selama waktu
Produksi alat gali-muat = Produksi alat angkut
operasi tersedia dengan memperhitungkan faktor
Sehingga perbandingan produksi antara alat angkut
koreksi yang ada.
dan alat gali-muat mempunyai nilai satu.
Besarnya produksi dari alat gali-muat dan alat
angkut didapat dengan mengalikan kapasitas mangkuk
Produksi alat angkut
1= (bucket), jumlah trip per jam dan faktor koreksi.Faktor
Produksi alat gali  muat koreksi terdiri dari yaitu Dl (Density loose), Ff (Fill
60 factor), dan EU (Effective Utilization) atau Efisiensi
1 = Cta x n x Cb x Fk x Ek x Dl x Na
Kerja.
60
x Cb x Fk x Ek x Dl x Nm
Ctm a. Produksi Alat Angkut
n Ctm x Na 60
1 = Pa  x n x Cb x Ff x EU x Dloose
Cta x Nm Cta
n x Ctm x Na Keterangan :
MF = Pa = Produksi alat angkut, ton/jam
Cta x Nm Cta = Waktu edar alat angkut, menit
Keterangan : n = Jumlah pengisian alat gali-muat
MF = Match Factor atau faktor keserasian Cb = Kapasitas bucket alat gali-muat, m3
Na = Jumlah alat angkut dalam kombinasi kerja, Ff = Faktor isian mangkuk (Fill factor)
unit EU = Penggunaan efektif (Effective
Utilization), %

291
Dloose = Density Loose, ton/m3 3. Hasil dan Pembahasan
Pada kegiatan pengambilan lumpur dan
b. Produksi Alat Gali-Muat pengambilan tanah pucuk kombinasi alat mekanis
60 yang digunakan masing-masing terbagi menjadi 2
Pm  x Cb x Ff x EU x Dloose kombinasi. Pada kegiatan pengambilan lumpur, untuk
Ctm
kombinasi I menggunakan alat gali-muat yaitu 1 (satu)
Keterangan :
unit Excavator jenis 390D LRA kapasitas bucket
Pm = Produksi alat gali-muat, ton/jam
2,5 m3dengan alat angkut 4 (empat) unit Haul Truck
Ctm = Waktu edar alat gali-muat, menit
(HT) jenis 777D Tailgatekapasitas buck 100 ton dan
Cb = Kapasitas bucket alat gali-muat, m3
kombinasi II menggunakan alat gali-muat yaitu 1
Ff = Faktor isian mangkuk (Fill factor)
(satu) unit Excavator jenis 336D LRAkapasitas bucket
EU = Penggunaan efektif (Effective Utilization), %
1 m3dengan alat angkut 4 (empat) unit Articulated
Dloose= Density Loose, ton/m3
Dump Truck (ADT) jenis 740B Tailgatekapasitas buck
2.5. Waktu Edar 40 ton. Pada kegiatan pengambilan tanah pucuk, untuk
Waktu edar adalah waktu yang diperlukan oleh kombinasi I menggunakan alat gali-muat yaitu 1 (satu)
alat mekanis untuk menyelesaikan sekali putaran kerja, unit Excavator jenis 390D kapasitas bucket 4,5
dari mulai kerja sampai dengan selesai dan bersiap- m3dengan alat angkut 4 (empat) unit Haul Truck (HT)
siap memulainya kembali. jenis 777D kapasitas buck 100 ton dan kombinasi II
a. Waktu edar alat gali-muat menggunakan alat gali-muat 1 (satu) unit Excavator
Waktu edar alat gali-muat dapat dirumuskan jenis 336D kapasitas bucket 1,7 m3dengan alat angkut
sebagai berikut : 4 (empat) unit Articulated Dump Truck (ADT) jenis
740B kapasitas buck 40 ton.
CTm= Bt + Stf + Dt + Ste
3.1. Keadaan Lokasi Pengamatan
Keterangan :
a. Pada Kegiatan Pengambilan Lumpur
Ctm = Waktu edar alat gali-muat, detik
Bt = Waktu menggali material, detik Lokasi pengambilan lumpur pada PT.
Stf = Waktu putar dengan bucket terisi, detik Newmont Nusa Tenggara pada area Katala pond, lebar
Dt = Waktu menumpahkan muatan, detik loading point ± 40 meter sudah baik untuk alat gali-
Ste = Waktu putar dengan bucket kosong, detik muat dan alat angkut bisa melakukan manuver. Pola
pemuatan berdasarkan posisi alat gali-muat dengan
b. Waktu edar alat angkut alat angkut menggunakan pola bottom loading,dan
Waktu edar alat angkut dapat dirumuskan sebagai berdasarkan jumlah penempatan alat angkut
berikut : menggunakan single back up. Keadaan jalan angkut
menggunakan 2 jalur yaitu untuk alat angkut yang
CTa = STl + LT + TTf + STd + DT + TTe berangkat dan alat angkut yang kembali dengan lebar
jalan angkut ± 60m.Kondisi jalan yang digunakan
Keterangan : dalam pengangkutan lumpur menuju tempat
CTa = Waktu edar alat angkut, menit penimbunan lumpur sudah cukup baik.Kegiatan
STl = Waktu mengambil posisi untuk dimuati, perawatan jalan dilakukan dengan 1 unit grader untuk
menit pemerataan jalan dan untuk pembersihan jalan dari
LT = Waktu diisi muatan, menit lumpur-lumpur atau material yang tumpah, serta 1 unit
TTf = Waktu tempuh mengangkut muatan, menit water truck untuk penyiraman secara berkala di
STd = Waktu mengambil posisi untuk penumpahan, sepanjang jalan angkut, loading area, dumping area.
menit
DT = Waktu pengosongan muatan, menit
b. Pada Kegiatan Pengambilan Tanah pucuk
TTe = Waktu kembali kosong, menit Lokasi pengambilan tanah pucuk pada PT. Newmont
Nusa Tenggara pada area loading point 405, lebar
daerah loading point ± 40 meter dianggap sudah baik
292
untuk alat gali-muat dan alat angkut melakukan Tailgate adalah 23,86 menit, dengan rincian waktu
manuver. Keadaan front pada loading point kurang mengambil posisi untuk dimuati 0,49 menit, waktu
baik, dimana struktur tanah yang kurang compact pemuatan 3,47 menit, waktu mengangkut muatan
sehingga menghasilkan permukaan yang 11,49 menit,waktu mengambil posisi untuk
bergelombang setiap dilewati oleh alat angkut. penumpahan 0,47 menit, waktu penumpahan 0,66
Intensitas alat grader untuk melakukan kegiatan menit, dan waktu jalan kembali kosong 7,29 menit.
perawatan lebih sering, sehingga menghambat atau
meningkatkan cycle time alat angkut. Pola pemuatan b. Pada Kegiatan Pengambilan Tanah pucuk
berdasarkan posisi alat gali-muat dengan alat angkut Berdasarkan pengamatan yang telah penyusun
menggunakan pola top loading dan berdasarkan lakukan pada kegiatan pengambilan tanah pucuk, pada
jumlah penempatan alat angkut menggunakan single kombinasi I cycle time untuk alat gali-muat Excavator
back up. Keadaan jalan angkut menggunakan 2 jalur jenis 390D adalah 0,42 menit, dengan rincian waktu
yaitu untuk alat angkut yang berangkat dan alat angkut menggali material 0,15 menit, waktu putar dengan
yang kembali, dengan lebar jalan angkut ± bucket berisi 0,11 menit, waktu menumpahkan muatan
60m.Kondisi jalan yang digunakan dalam 0,07 menit, waktu putar dengan bucket kosong 0,09
pengangkutan tanah pucuk menuju tempat menit dan cycle time alat angkut Haul Truck (HT)
penimbunan tanah pucuk sudah cukup baik. Kegiatan jenis 777D adalah 20,03 menit, dengan rincian waktu
perawatan jalan dilakukan dengan 1 unit grader untuk umengambil posisi untuk dimuati 0,52 menit, waktu
pemerataan jalan yang bergelombang, serta 1 unit pemuatan 3,21 menit, waktu mengangkut muatan 9,19
water truck untuk penyiraman secara berkala di menit,waktu mengambil posisi untuk penumpahan
sepanjang jalan angkut, loading point area, dan 0,48 menit, waktu penumpahan 0,84 menit, dan waktu
dumping area point. jalan kembali kosong 5,79 menit.
Pada kombinasi II cycle time untuk alat gali-muat
3.2. Cycle Time Alat Gali-Muat dan Alat Excavator jenis 336D adalah 0,38 menit, dengan
rincian waktu menggali material 0,14 menit, waktu
Angkut
putar dengan bucket berisi 0,09 menit, waktu
a. Pada Kegiatan Pengambilan Lumpur menumpahkan muatan 0,06 menit, waktu putar dengan
Berdasarkan pengamatan yang telah penyusun bucket kosong 0,08 menit dan cycle time untuk alat
lakukan, pada kombinasi I cycle time untuk alat gali- angkut Articulated Dump Truck (ADT) jenis 740B
muat Excavator jenis 390D LRA adalah 0,5 menit, adalah 16,34 menit, dengan rincian waktu mengambil
dengan rincian waktu menggali material 0,19 menit, posisi untuk dimuati 0,47 menit, waktu pemuatan 2,25
waktu putar dengan bucket berisi 0,12 menit, waktu menit, waktu mengangkut muatan 6,66 menit,waktu
menumpahkan muatan 0,09 menit, waktu putar dengan mengambil posisi untuk penumpahan 0,54 menit,
bucket kosong 0,1 menit dan cycle time untuk alat waktu penumpahan 0,78 menit, dan waktu jalan
angkut Haul Truck (HT) jenis 777D Tailgate adalah kembali kosong 5,64 menit.
21,03 menit, dengan rincian waktu mengambil posisi
untuk dimuati 0,56 menit, waktu pemuatan 2,94 menit, 3.3. Faktor Keserasian Kerja (Match Factor)
waktu mengangkut muatan 9,68 menit,waktu Faktor keserasian kerja atau match factor alat
mengambil posisi untuk penumpahan 0,39 menit, gali-muat dan alat angkut merupakan salah satu faktor
waktu penumpahan 0,76 menit, dan waktu jalan penentu dalam mencapai target produksi. Artinya,
kembali kosong 6,71 menit. hasil produksi alat gali-muat dan alat angkut
Pada kombinasi II cycle time untuk alat gali-muat merupakan hasil produksi yang dicapai dalam sutau
Excavator jenis 336D LRA adalah 0,52 menit, dengan kegiatan pemuatan dan pengangkutan.
rincian waktu menggali material 0,20 menit, waktu
putar dengan bucket berisi 0,16 menit, waktu a. Faktor Keserasian Kerja Pada Pengambilan
menumpahkan muatan 0,07 menit, waktu putar dengan Lumpur
bucket kosong 0,09 menit dan cycle time untuk alat Nilai faktor keserasian kerja berdasarkan
angkut Articulated Dump Truck (ADT) jenis 740B jumlah keseluruhan alat sesuai dengan kombinasi
293
aktual di lapangan, pada Kombinasi I adalah sebesar terbuang karena adanya waktu tunggu sehingga dapat
0,67 dan pada Kombinasi II adalah 0,75, dimana pada memaksimalkan produksi.
kegiatan pengambilan lumpur nilai MF < 1 , artinya
alat gali-muat bekerja kurang dari 100%, sedangkan b. Upaya Perbaikan Faktor Keserasian Kerja
alat angkut bekerja 100% sehingga masih terdapat Pada Pengambilan Tanah Pucuk
waktu tunggu bagi alat gali-muat untuk datangnya alat
Upaya perbaikan keserasian kerja antara alat gali-
angkut.
muat dengan alat angkut pada pengambilan tanah
b. Keserasian Kerja Pada Pengambilan Tanah pucuk dilakukan dengan penambahan jumlah alat
pucuk angkut.Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan
Nilai faktor keserasian kerja pada kegiatan penambahan alat angkut pada kombinasi I dan
pengambilan Tanah pucuk berdasarkan jumlah kombinasi II adalah sebanyak 2 (dua) unit, Sehingga
keseluruhan alat sesuai dengan kombinasi aktual di keseluruhan jumlah alat angkut pada kombinasi I dan
lapangan. Pada kombinasi I adalah sebesar 0,67 dan kombinasi II menjadi 6 unit. Adanya penambahan unit
pada kombinasi II adalah 0,65. Nilai MF < 1 , artinya alat angkut menyebabkan nilai faktor keserasian kerja
alat gali-muat bekerja kurang dari 100%, sedang alat alat gali-muat dan alat angkut pada kombinasi I
angkut bekerja 100% sehingga terdapat waktu tunggu meningkat menjadi 1 dan pada kombinasi II meningkat
bagi alat gali-muat untuk datangnya alat angkut. menjadi 0,98 (dapat dilihat pada Lampiran G).
Penambahan jumlah alat angkut mengakibatkan nilai
faktor keserasian kerja pada Kombinasi I meningkat
3.4. Upaya Perbaikan Faktor Keserasian
menjadi 1 sedangkan pada Kombinasi II meningkat
Kerja (Match Factor) dan mendekati 1. Pada Kombinasi I nilai MF = 1 maka
a. Upaya Perbaikan Faktor Keserasian Kerja alat gali-muat dan alat angkut bekerja sama 100%
sedangkan pada kombinasi II karena nilai MF < 1,
Pada Pengambilan Lumpur maka alat gali-muat bekerja masih kurang dari 100%
Upaya perbaikan keserasian kerja antara alat gali- dan alat angkut bekerja 100%.
muat dengan alat angkut berdasarkan nilai MF < 1 Nilai faktor keserasian kerja tersebut dianggap
maka dilakukan dengan cara penambahan jumlah alat lebih baik dibandingkan dengan nilai faktor keserasian
angkut. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan, kerja sebelumnya. Peningkatan faktor keserasian kerja
penambahan alat angkut pada Kombinasi I sebanyak 2 yang mendekati 1 pada Kombinasi I akan mengurangi
(dua) unit dan pada kombinasi II sebanyak 1 (satu) waktu yang terbuang karena adanya waktu tunggu dan
unit, Sehingga keseluruhan jumlah alat angkut pada nilai MF = 1 pada Kombinasi II menghilangkan waktu
kombinasi I yaitu 6 (enam) unit, dan pada kombinasi II tunggu, sehingga kegiatan produktivitas efisien dan
menjadi 5 (lima) unit. Adanya penambahan unit alat maksimal.
angkut menyebabkan nilai faktor keserasian kerja alat
gali-muat dan alat angkut pada Kombinasi I meningkat 3.5. Tabel
menjadi 0,99 dan pada Kombinasi II meningkat Tabel 3.1
menjadi 0,94. Penambahan jumlah alat angkut Cycle Time Alat Gali-Muat
mengakibatkan nilai faktor keserasian kerja meningkat Waktu
Waktu Waktu Waktu
Ayun Waktu Edar
dan mendekati 1. Oleh karena nilai MF < 1, maka alat Type Alat Gali-Muat Menggali Ayun Isi Penumpahan
Kosong (menit)
(menit) (menit) (menit)
gali-muat bekerja masih kurang dari 100% sedangkan (menit)

alat angkut bekerja 100%, sehingga masih terdapat Excavator 390D LRA 0,2 0,1 0,1 0,1 0,50
waktu tunggu bagi alat gali-muat. Excavator 336D LRA 0,2 0,2 0,1 0,1 0,52
Excavator 390D 0,2 0,1 0,1 0,1 0,42
Nilai faktor keserasian kerja setelah dilakukan
Excavator 336D 0,1 0,1 0,1 0,1 0,38
penambahan jumlah alat angkut tersebut dianggap (Sumber : Hasil pengolahan data)
lebih baik dibandingkan dengan nilai faktor keserasian
kerja sebelumnya. Peningkatan faktor keserasian kerja
yang mendekati satu, akan mengurangi waktu yang

294
Loading Point Katala Pond Pengambilan Lumpur

Tabel 3.2
Cycle TimeAlat Angkut
Waktu Waktu Waktu
Waktu Waktu Travel Waktu
Type Alat Manuver Dump Travel Waktu Edar Banyak
Memuat Bermuatan Manuver Isi
Angkut Kosong Material Kosong (menit) Bucket
(menit) (menit) ( menit)
(menit) (menit) (menit)
Haul Truck
0,56 2,94 9,68 0,39 0,76 6,71 21,03 7
777D Tailgate
Articulated
Dump Truck 0,49 3,47 11,49 0,47 0,66 7,29 23,86 9
740B Tailagate
Haul Truck
0,52 3,21 9,19 0,48 0,84 5,79 20,03 8
777D
Articulated
Dump Truck 0,47 2,25 6,66 0,54 0,78 5,64 16,34 7
740B

(Sumber : Hasil pengolahan data)

Tabel 3.3
(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2015)
Match Factor Aktual
Gambar 3.2
Alat Gali- Alat Match
Loading Point 405 Pengambilan Tanah pucuk
Kombinasi muat Angkut Factor

Lumpur I 1 unit 4 unit 0,67


Lumpur II 1 unit 4 unit 0,75

Tanah pucuk I 1 unit 4 unit 0,67


Tanah pucuk II 1 unit 4 unit 0,65
(Sumber : Hasil pengolahan data)

Tabel 3.4
Match Factor Perbaikan Setelah Penambahan Alat Angkut
Alat Gali- Alat Match
Kombinasi muat Angkut Factor

Lumpur I 1 unit 6 unit 0,99


Gambar 3.3
Lumpur II 1 unit 5 unit 0,94 Grafik Match Factor terhadap Faktor Kerja
Perbandingan Aktual dengan Perbaikan Pada Pengambilan
Tanah Pucuk I 1 unit 6 unit 1 Lumpur

Tanah Pucuk II 1 unit 6 unit 0,98

(Sumber : Hasil pengolahan data)

3.6. Gambar

Gambar 3.4
(Sumber : Dokumentasi pribadi, 2015)
Gambar 3.1 Grafik Match Factor terhadap Faktor Kerja

295
Perbandingan Aktual dengan Perbaikan Pada Pengambilan
Tanah Pucuk

4. Kesimpulan dan Saran


Kombinasi aktual alat gali-muat dan alat angkut
pada kegiatan pengambilan lumpur dan tanah pucuk
belum mencapai keserasian kerja, dimana nilai faktor
keserasian kerja masih jauh < 1.Sehinga perlu
perubahan kombinasi dengan melakukan penambahan
unit alat angkut pada kegiatan pengambilan lumpur
dan tanah pucuk agar nilai faktor keserasian kerja
mendekati atau menjadi 1 (MF ≈ 1). Kombinasi alat
dengan nilai faktor keserasin kerja yang ≈ 1akan
menghasilkan kegiatan produksi yang optimal dan
efisien.
Berdasarkan hasil analisis, penambahan unit alat
angkut pada kegiatan pengambilan lumpur untuk
kombinasi I sebnayak 2 unit dan Kombinasi II
sebnayak 1 unit, sedangkan pada kegiatan
pengambilan tanah pucuk untuk kombnasi I dan
kombinasi II sebanyak 2 unit.

5. Daftar Pustaka

Prodjosumarto,Partanto,(1995).Pemindahan Tanah
Mekanis.Jurusan Teknik pertambangan, ITB.

Indonesianto,Yanto,(2013). Pemindahan Tanah


Mekanis. Penerbit Seri Tambang Umum, Jurusan
Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi
Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta

Indonesianto,Yanto,(2014). Pemindahan Tanah


Mekanis. Penerbit Seri Tambang Umum, Jurusan
Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi
Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta.

………………..,(20013).Caterpillar Performance
Handbook, 43nd edition, Caterpillar Inc., Peoria,
Illinois, U.S.A.

………………..,(2015). Arsip Mine Operation


DepartmentPT. Newmont Nusa Tenggara.

296

Anda mungkin juga menyukai