Menurut Yessy Nur Endah Sary, S.SiT., M.Kes. dalam bukunya “ Buku Mata
Ajar Evaluasi Pendidikan” ( Yogyakarta : Deepublish|Publisher, 2018, Hlm 52),
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis merupakan tes dimana soal
dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab
soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga
dalam bentuk yang lain.
Meski konsepsi penilaian otentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis
konvensional yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya penilaian tertulis atau hasil
pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri atas memilih atau mesuplai jawaban
dan uraian. Memiliki jawaban atas pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan,
dan sebab-akibat. Mensuplay jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat
atau pendek dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esay menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami, mengorganisasikan, menerapkan, mengalisis, mensistensi, mengevaluasi dan
sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sepadat mungkin,
bersifat komprehensip, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esay, peserta didik berkesempatan memberikan jawabanya
sendiri yang berbeda dengan teman-temanya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang
sama. Misalnya, peserta didik tertentu melihat fenomena kemiskinan dari sisi pandang
kebiasaan malas bekerja, rendahnya keterampilan, atau kelangkaan sumber daya alam.
Maasig-masing sisi pandang ini akan melahirkan jawaban berbeda, namun tetap terbuka
memiliki kebenaran yang sama, asalkan analisisnya benar. Tes tertulis berbentuk esay
biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (ekstended-response) atau
jawaban terbatas (restrichted-response).hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang
diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberikan kesempatan pada guru untuk dapat
mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.
Tehnik penilaian
Menurut Yessy Nur Endah Sary, S.SiT., M.Kes. dalam bukunya “ Buku Mata
Ajar Evaluasi Pendidikan” ( Yogyakarta : Deepublish|Publisher, 2018, Hlm 52), Ada
dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian
singkat dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir
rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat
digunakan untuk menilai kelemehan, yaitu peserta didik tidak mengembangkan
sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika
peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik akan
menerka. Hal ini menimbulkan kecenderungan pesera didik tidak belajar memahami
pelajaran, tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Alat penilaian ini kurang
dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas karena tidak menggambarkan
kemampuan peserta didik yang sesungguhnya.
Menurut Yessy Nur Endah Sary, S.SiT., M.Kes. dalam bukunya “ Buku
Mata Ajar Evaluasi Pendidikan” ( Yogyakarta : Deepublish|Publisher, 2018,
Hlm 53), Tes tertulis bentuk uraian adalah alat yang menuntut peserta didik untuk
mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah
dipelajari, dengan cara mengemukakan pendapat atau mengekspresikan gagasan
tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri.
Menurut Yessy Nur Endah Sary, S.SiT., M.Kes. dalam bukunya “ Buku
Mata Ajar Evaluasi Pendidikan” ( Yogyakarta : Deepublish|Publisher, 2018,
Hlm 53), Dalam menyusun instrument penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-
hal berikut:
1) Materi
Misalnya kesesuaian soal dengan indicator pada kurikulum
2) Konstruksi
Misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.
3) Bahasa
Misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menggunakan
penafsiran ganda.
`Tes tertulis
a. Pengertian
Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta
didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon bentuk
menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai,
menggambar dan lain sebagainya.
b. Teknik tes tertulis
1. Soal dengan memili jawaban (selected response), mencakup: pilihan ganda benar-
salah, dan menjodohkan.
2. Soal dengan mensuplai jawaban (supply respose), mencakup: isian atau lengkapi,
uraian objektif, dan uraian non-objektif.
= 4. 22 7 . 14.14
= 2464 𝑐𝑚2
Dari jawaban siswa yang telah dipaparkan, siswa sudah memutuskan menggunakan
rumus permukaan bola dengan benar. Tetapi siswa melakukan kesalahan dalam menentukan
jari – jari bola. untuk menentukan jari – jari bola, diameter harus dibagi dua, didapat jari –
jari 7 cm. Sehingga luas permukaan bola adalah 616 cm2 .
Soal: “Di kebun binatang terdapat 20 jenis hewan. Beberapa diantaranya berupa gajah
dan burung. Banyak kaki dari 20 jenis hewan tersebut adalah 50. Berapakah banyak masing-
masing kaki yang terdapat di kebun binatang tersebut?
Catatan tentang materi dan jawaban soal: a. Materi instrumen di atas tergolong
masalah karena untuk menghitung banyaknya masing-masing kaki yang langsung dapat
diterapkan operasi hitung bilangan bulat, namun harus ditempuh strategi tertentu terlebih
dahulu. Strategi pemecahan masalah yang efisien untuk diterapkan adalah dengan membuat
tabel dan menggunakan pola.
Jadi, banyaknya burung ada 11 ekor dan banyaknya gajah ada 7 ekor.
Sary, Yessy Nur Endah, S.SiT., M.Kes. 2018. Buku Mata Ajar Evaluasi Pendidikan.
Yogyakarta : Deepublish|Publisher.
Oleh
Kelompok 6
1. Imran Mahmud
2. Nadila Nurfariza Tahir
3. Irma Cahya
4. Jelita Safitry Paputungan
Kelas D
JURUSAN MATEMATIKA
2019