Anda di halaman 1dari 8

Peningkatan kinerja ASN Melalui Pemberian Reward dan Punishment

Dalam Membangun Zona Integritas Menuju WBK/WBBM


Di Lingkungan Rudenim Denpasar

Oleh :
I GUSTI NGURAH PUTU GITIAWAN PRATAMA
199801202019011001

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI


DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI RI
RUMAH DETENSI IMIGRASI DENPASAR
BADUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“Peningkatan Kinerja ASN Melalui Pemberian Reward dan Punishment Dalam Membangun Zona
Integritas Menuju WBK dan WBBM Di Lingkungan Rumah Detensi Imigrasi Denpasar ”.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
Bapak/Ibu dan rekan-rekan yang telah membantu dan mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran demi kesempurnaan dan perbaikan makalah ini sehingga nantinya dapat memberi
manfaat.

Badung, 23 Juli 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................. 2
1.3 TUJUAN ...................................................................................................................................... 2
BAB II .......................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 3
2.1 PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP KINERJA PEGAWAI ................ 3
2.2. PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT DALAM HAL PEMBANGUNAN ................. 4
ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM .................................................................................. 4
BAB III......................................................................................................................................................... 5
PENUTUP.................................................................................................................................................... 5
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................................................. 5
3.2 SARAN ............................................................................................................................................... 5

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Langkah awal pemerintah dalam melaksanakan perubahan peningkatan kinerja
bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), salah satunya adalah disahkanya Undang-undang No.5
Tahun 2014 tentang ASN (Aparatur Sipil Negara). Untuk melaksanakan reformasi
birokrasi ke arah peningkatan sumber daya ASN dalam melaksanakan tugas dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, transparan dan akuntabel
untuk mencapai tata kelola pemerintahan yang baik (good goverment). Reformasi
Birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar dapat berdaya
guna dan berhasil dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional dengan mengambil langkah-langkah yang bersifat mendasar, komperhensif dan
sistimatik sebagai upaya untuk menyempurnakan dan meningkatkan kinerja .

Berdasarkan pandangan di atas Reformasi Birokrasi adalah upaya pemerintah


untuk membangun aparatur yang berdaya guna dan berhasil yang merupakan salah satu
program pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah
birokrasi bebas melayani .Untuk mencapai keberhasilan Reformasi Birokrasi pada setiap
organisasi di pemerintah di Lingkungan Kementerian Hukum dan Ham khususnya Rumah
Detensi Imigrasi Denpasar,Rudenim Denpasar memiliki inovasi dengan cara pelaksanaan
pemberian reward dan punishment.

Pelaksanaaan reward dan punishment memerlukan penataan system. Hal ini


tentunya reward yang diberikan pegawai berprestasi diharapkan secara adil dan bijak. Adil
dan bijak adalah memperlakukan punishment, secara seimbang. Saat reward sudah berjalan
dengan baik, untuk dilaksanakan kepada pegawai yang berprestasi, dan berdampak pada
peningkatan karier pegawai, dan punishment sudah berjalan dengan baik, dengan
melaksanakan hukuman kepada pegawai yang melanggar sesuai besar kecilnya
pelanggarannya, maka akan menciptakan jera pada setiap pegawai yang melanggar
hukuman disiplin. Maka peningkatan kinerja akan terwujud dikarenakan ada timbal balik
antara reward dan punishment yang dapat berjalan bersama-sama.

1
Disamping itu juga melalui pemberian reward dan punishment terhadap aparatur
sipil Negara di lingkungan Rumah Detensi Imigrasi Denpasar tentunya akan mendukung
Rudenim meraih predikat Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bebas Melayani.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah yang dikemukakan adalah :
1.2.1 Bagaimanakah pengaruh reward dan punishment di lingkungan Rumah Detensi
Imigrasi Denpasar Agar Dapat meningkatkan Kinerja Pegawai ?
1.2.2 Bagaimanakah pelaksanaan reward dan punishment dapat mempengaruhi
pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBMM di lingkungan Rumah
Detensi Imigrasi Denpasar ?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini bertujuan, yaitu sebagai berikut :


1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Reward dan Punishment terhadap kinerja
pegawai di lingkungan Rumah Detensi Imigrasi Denpasar.
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian Reward dan Punishment
terhadap kinerja pegawai di lingkungan Rumah Detensi Imigrasi Denpasar dalam
membangun Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP KINERJA PEGAWAI


Reward sebagai penghargaan atau hadiah yang diberikan kepada Aparatur Sipil
Negara di lingkungan Rumah Detensi Imigrasi Denpasar, reward diberikan kepada
pegawai apabila mampu berkonstribusi lebih kepada instansi dalam hal ini Rudenim
Denpasar . Pemberian reward ini dilaksanakan sebulan sekali , selama sebulan ini akan
dilakukan pemantauan terhadap seluruh pegawai selama menjalankan tugas dan fungsinya.
Tentunya dalam hal pemantauan ASN di Rudenim Denpasar dilaksanakan secara adil dan
bijak tanpa memihak siapa pun tetapi dengan memantau berdasarkan hasil kinerjanya yang
telah dilaksanakan selama sebulan. Realisasi reward atau penghargaan yang diberikan
pegawai merupakan nilai psikologis dan sosial dan sulit dinilai finansialnya tetapi penting
bagi pegawai di dalam meningkatkan kinerja. Hal ini merupakan pengaruh dari fungsi
pemberian reward atau penghargaan :

. 1. Memperkuat motivasi pegawai dalam memacu prestasi kerja.

2. Kepuasan kerja untuk mengulangi lagi berprestasi bagi ASN

3. Mendukung karier pegawai terhadap kemampuan kompetensinya dan semakin


meningkatkan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi sehari-
hari.

Peraturan atau hukum berfungsi sebagai pengendali pegawai agar berkinerja lebih
baik, tunduk dan patuh kepada peraturan-peraturan yang ada di Rumah Detensi Imigrasi
Denpasar. Saat pegawai melakukan pelanggaran maka dikenakan sanksi hukuman
(punishment). Sehingga pengaruh pemberian punishment pada ASN di lingkungan Rumah
Detensi Imigrasi Denpasar adalah hukuman yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja
ASN di lingkungan Rumah Detensi Imigrasi Denpasar yang melanggar, memelihara
peraturan yang berlaku sehingga ke depannya ASN di lingkungan Rumah Detensi Imigrasi
Denpasar tidak akan mengulangi pelanggaran yang telah dibuatnya sesuai peraturan yang
berlaku.

3
2.2. PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT DALAM HAL PEMBANGUNAN
ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM

Selanjutnya mengenai pengaruh pemberian reward dan punishment terhadap ASN


Rudenim Denpasar dalam hal membangun Zona Integritas Menuju WBK/WBBM di
lingkungan Rudenim Denpasar adalah
1. Melalui dengan adanya pemberian reward dan punishment tentunya akan ada
perubahan pola pikir dan budaya kerja yang bertujuan untuk mengubah secara
sistematis dan konsisten mekanisme kerja, pola pikir (mind set), serta budaya kerja
(culture set) individu pada Satuan Kerja yang dibangun yaitu Rudenim Denpasar
menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan zona integritas.
2. Pemberian Reward dan Punishment tentu juga akan mempengaruhi ASN di lingkungan
Rudenim Denpasar dalam berinovasi melaksanakan serta meningkatkan kinerjanya,
sehingga dengan adanya inovasi aka nada perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik
dan ini akan menjadi penunjang dalam memenuhi syarat-syarat zona integritas menuju
WBK/WBBM.
3. Pemberian reward dan punishment tentu juga akan memberikan pemahaman mengenai
kode etik dan disiplin yang mana kode etik dan disiplin adalah indikator yang harus
dipenuhi dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM.

4
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pentingnya pemberian reward dan punishment secara konsisten agar Aparatur Sipil
Negara di lingkungan Rudenim Denpasar bekerja sesuai peraturan dan SOP yang berlaku
dan tentunya melalui pemberian reward dan punishment ASN Rudenim Denpasar semakin
berinovasi dalam mewudkan Rumah Detensi Imigrasi Denpasar meraih predikat Zona
Integritas menuju WBK/WBBM.

3.2 SARAN
3.2.1. Merencanakan dan menyusun indikator pelaksanaan reward dan punishment sebagai
pencapaian tugas pokok dengan didukung melalui perangkat hukum sebagai dasar
peraturan yang ditaati dan dilaksanakan agar berdampak pada karier pegawai di
lingkungan Kementerian Hukum dan HAM.
3.2.2. Peningkatan peran seksi kepegawaian terhadap pelaksanaan reward dan punishment
dilingkungan Rudenim Denpasar untuk dapat menyusun rencana program kegiatan
dalam rangka kesejahteraan pegawai terhadap pelaksanaan reward dan punishment.
3.2.3 Sosialisasi tentang ZI menuju WBK/WBBM perlu dilaksanakan agar ASN di
lingkungan Rudenim Denpasar memahami keterkaitan dari pelaksanaan pemberian
reward dan punishment dengan ZI menuju WBK/WBBM serta adanya kemauan
untuk melakukan perubahan ZI Menuju WBK/WBBM didengar dan dipahami.

Anda mungkin juga menyukai