Anda di halaman 1dari 42

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PUSAT PERENCANAAN KEBUTUHAN ASN

TATA CARA PELAKSANAAN


PENYUSUNAN KEBUTUHAN
APARATUR SIPIL NEGARA

Jl. Mayjen Sutoyo No.12 Jakarta Timur


Emai: renpegfor.bkn@gmail.com

P R O F E S I O N AL B E R M AR T AB A T
1 LATAR BELAKANG
“Terbitnya Peraturan Badan Kepegawaian Negara
Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Penyusunan Kebutuhan ASN”

P R O F E S I O N AL B E R M AR T AB A T
DASAR HUKUM
UU 5 TAHUN 2014 TENTANG ASN

PP 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PNS

PP 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN PPPK

PERMENPANRB 1 TAHUN 2020 TENTANG PEDOMAN ANJAB & ABK

PERATURAN BKN 10 TAHUN 2021 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN


PENYUSUNAN KEBUTUHAN ASN
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
PUSAT PERENCANAAN KEBUTUHAN ASN

PENYUSUNAN
2 KEBUTUHAN ASN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERATURAN BKN 10 TAHUN 2021
TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENYUSUNAN
KEBUTUHAN ASN.

P R O F E S I O N AL B E R M AR T AB A T
PENYUSUNAN
KEBUTUHAN ASN
▸ Dilakukan untuk jumlah dan
jenis jabatan ASN
▸ Dilaksanakan berdasarkan
Analisis Jabatan dan Analisis
Beban Kerja.
TAHAPAN PENYUSUNAN
KEBUTUHAN ASN
PENYUSUNAN ANALISIS PENYUSUNAN PETA Penyampaian
JABATAN JABATAN Usul Kebutuhan

1 FEB MAR MAY MAY

PENYUSUNAN ANALISIS PENGUSULAN ANALISIS


BEBAN KERJA KEBUTUHAN ASN KEBUTUHAN ASN

D I L AK U K A N O L E H I N S T AN S I P E M E R I N T AH DILAKUKAN
OLEH BKN
HASIL PENYUSUNAN
KEBUTUHAN ASN
Hasil penyusunan kebutuhan jumlah dan
jenis jabatan ASN setiap tahun terdiri dari:
 Informasi Jabatan;
 Jumlah kebutuhan Pegawai ASN; dan
 Peta jabatan pada masing-masing unit
organisasi
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
PUSAT PERENCANAAN KEBUTUHAN ASN

3 ANALISIS JABATAN
Proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan dan penyusunan data
jabatan menjadi informasi jabatan

P R O F E S I O N AL B E R M AR T AB A T
INFORMASI JABATAN
Merupakan hasil / keluaran dari proses analisis jabatan
TAHAPAN PELAKSANAAN
ANALISIS JABATAN
PENGUMPULAN PENGOLAHAN DATA VERIFIKASI
PERSIAPAN
DATA JABATAN JABATAN JABATAN

• Perencanaan proses • Pengisian daftar • Penyusunan uraian • Hasil pengolahan data


analisis jabatan pertanyaan jabatan jabatan diperiksa
• Pembentukan TIM • Wawancara • Penyusunan spesifikasi kebenarannya melalui
• Pemberitahuan kepada • Observasi jabatan pengecekan ulang
Unit Organisasi yang • Penyusunan peta untuk mengetahui ada
• Referensi
akan menjadi sasaran jabatan tidaknya hal yang perlu
• Penyampaian formulir diperbaiki terhadap
analisis jabatan dan informasi jabatan
petunjuk pengisiannya
INFORMASI JABATAN
NO ISI INFORMASI JABATAN POIN PENTING

1 NAMA JABATAN • Jabatan Struktural (JPT & JA) Merujuk pada SOTK Instansi
• Jabatan Pelaksana merujuk pada Peraturan Menteri tentang nomenklatuf
jabatan pelaksana
• Jabatan Fungsional merujuk pada Peraturan Menteri tentang Penetapan JF

2 KODE JABATAN Mengacu pada Sistem Informasi ASN

3 UNIT KERJA Menunjukan kedudukan jabatan yang akan dianalisis

4 IKHTISAR JABATAN Merupakan ringkasan tugas yang dilakukan Pemangku Jabatan, yang tersusun
dalam satu kalimat dan mencerminkan pokok tugas Jabatan serta memenuhi
kaidah WHW
INFORMASI JABATAN
NO ISI INFORMASI JABATAN POIN PENTING

5 KUALIFIKASI JABATAN Terdiri dari pendidikan, pelatihan, dan pengalaman

6 TUGAS POKOK Paparan atau uraian atas semua tugas jabatan yang harus dilakukan oleh
pemangku jabatan

7 HASIL KERJA Merupakan suatu keluaran atau output dari pelaksanaan tugas Jabatan
yang dapat diukur atau dihitung berdasarkan bukti fisik kegiatan.

8 BAHAN KERJA Merupakan masukan yang diproses, diolah, dan/atau dianalisis untuk
setiap uraian tugas.
INFORMASI JABATAN
NO ISI INFORMASI JABATAN POIN PENTING

9 PERANGKAT KERJA Merupakan pedoman atau acuan yang digunakan untuk memproses
atau mengolah bahan kerja menjadi hasil kerja pada setiap uraian tugas.

10 TANGGUNG JAWAB Merupakan tuntutan Jabatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan


sebaik mungkin, tepat waktu dan memberikan manfaat atas tugas yang
dilaksanakan serta berani menanggung risiko atas keputusan yang
diambil atau tindakan yang dilakukannya.

11 WEWENANG Merupakan hak yang dimiliki Pemangku Jabatan untuk mengambil sikap,
keputusan atau tindakan tertentu dalam melaksanakan tugas, dan
mempunyai peranan sebagai penyeimbang terhadap tanggung jawab,
guna mendukung berhasilnya pelaksanaan tugas.
INFORMASI JABATAN
NO ISI INFORMASI JABATAN POIN PENTING

12 KORELASI JABATAN Hubungan kerja antara jabatan yang dianalisis dengan jabatan lainnya
terkait dengan pelaksanaan tugas secara vertikal, horizontal dan/atau
diagonal baik di dalam maupun di luar Instansi Pemerintah dalam hal
melaksanakan tugas pokok Jabatan.

13 KONDISI LINGKUNGAN KERJA Keadaan tempat Pemangku Jabatan tersebut melaksanakan tugas
meliputi aspek lokasi kerja, suhu, udara, luas ruangan, letak, penerangan,
suara, keadaan tempat kerja dan getaran.

14 RESIKO BAHAYA Potensi kejadian atau keadaan yang dapat membahayakan keselamatan
atau kesehatan secara fisik atau kejiawaan pegawai ketika melaksanakan
tugas jabatan.
INFORMASI JABATAN
NO ISI INFORMASI JABATAN POIN PENTING

15 SYARAT JABATAN Keterampilan, Bakat Kerja, Tempramen Kerja, Minat Kerja, Upaya Fisik,
Kondisi Fisik & Fungsi Pekerja

16 PRESTASI KERJA Prestasi Pemangku Jabatan yang diharapkan bernilai baik atau sangat
baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
manajemen kinerja.

17 KELAS JABATAN Kedudukan yang menunjukkan tingkat Jabatan dalam rangkaian


susunan Jabatan pada Instansi Pemerintah
FORMULIR INFORMASI
JABATAN
INFORMASI JABATAN
1 NAMA JABATAN :
2 KODE JABATAN :
3 UNIT KERJA :
a JPT Utama :
b JPT Madya :
c JPT Pratama :
d Administrator :
e Pengawas :
f Pelaksana :
g Fungsional :

4 IKTISAR JABATAN :
5 KUALIFIKASI JABATAN
a Pendidikan :
b Diklat
1). Penjejangan :
2). Teknis :
c Pengalaman :
FORMULIR INFORMASI
JABATAN
6 TUGAS POKOK
JUMLAH WAKTU WAKTU KERJA KEBUTUHAN
NO URAIAN TUGAS HASIL KERJA BEBAN KERJA PENYELESAIAN EFEKTIF PEGAWAI
1 TAHUN (JAM) 1 TAHUN 1250
1 0 0 1250 0,000
2 0 0 1250 0,000
JUMLAH 0,000
JUMLAH PEGAWAI 0 Orang

7 HASIL KERJA :
NO HASIL KERJA SATUAN
1 Dokumen

2 Dokumen

8 BAHAN KERJA :
NO BAHAN KERJA PENGGUNAAN DALAM TUGAS
1

9 PERANGKAT KERJA :
NO PERANGKAT KERJA PENGGUNAAN UNTUK TUGAS
1

2
FORMULIR INFORMASI
JABATAN
10 TANGGUNG JAWAB :
a
b

11 WEWENANG :
a
b

12 KORELASI JABATAN :
NO JABATAN UNIT KERJA/ INSTANSI DALAM HAL
1

13 KONDISI LINGKUNGAN KERJA :


NO ASPEK FAKTOR
a Tempat kerja Di dalam ruangan
b Suhu Dingin dengan perubahan
c Udara Sejuk
d Keadaan Ruangan Nyaman
e Letak Datar
f Penerangan Cukup
g Suara Tenang
h Keadaan tempat kerja Bersih
i Getaran Tidak ada
FORMULIR INFORMASI
JABATAN
15 SYARAT JABATAN :
a Keterampilan kerja : 1).
2).
b Bakat Kerja : 1).
2).
c Temperamen Kerja : 1).
2).
d Minat Kerja : 1).
2).
3).
e Upaya Fisik : 1).
2).
3).
f Kondisi Fisik : 1). Jenis Kelamin : Laki – laki/perempuan
2). Umur : Disesuaikan
3). Tinggi Badan : Disesuakan
4). Berat Badan : Disesuakan
5). Postur Badan : Disesuakan
6). Penampilan : Disesuakan
7). Keadaan Fisik :
g Fungsi Pekerjaan : 1). Data :
2). Orang : berbicara-memberi tanda
3). Benda - -

16 PRESTASI KERJA YANG DIHARAPKAN : Baik / Sangat Baik


17 KELAS JABATAN :
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
PUSAT PERENCANAAN KEBUTUHAN ASN

4
ANALISIS BEBAN
KERJA
“Teknik Manajemen yang digunakan untuk menghitung jumlah
kebutuhan pegawai atau Pemangku Jabatan berdasarkan
sejumlah target pekerjaan yang harus diselesaikan pada satuan
waktu tertentu.”

P R O F E S I O N AL B E R M AR T AB A T
PENGHITUNGAN
KEBUTUHAN JF
• Penghitungan kebutuhan jumlah dan jenis JF menggunakan
Pedoman Penghitungan yang dibuat oleh masing – masing
instansi Pembina JF
• Instansi Pembina dalam membuat pedoman penghitungan JF
menggunakan 4 pendekatan penghitungan
• Pedoman penghitungan kebutuhan JF harus ditetapkan oleh
Instansi Pembina JF sebagai syarat dalam melakukan
pengangkatan Pegawai ASN dalam JF.

21
ASPEK DALAM MELAKSANAKAN
ANALISIS BEBAN KERJA

▸ Uraian Tugas;
▸ Volumen Kerja atau beban kerja;
▸ Norma Waktu; dan
▸ Waktu Kerja Efektif.

22
TAHAPAN PELAKSANAAN
ANALISIS BEBAN KERJA

PENGUMPULAN
DATA DAN
INFORMASI VERIFIKASI DAN
JUMLAH BEBAN VALIDASI HASIL
PENGOLAHAN
PERSIAPAN KERJA DAN PENGHITUNGAN
DATA
WAKTU KEBUTUHAN
PENYELESAIAN PEGAWAI
SETIAP URAIAN
TUGAS
PENDEKATAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN
JUMLAH DAN JENIS JABATAN
NO PENDEKATAN POIN PENTING

1 HASIL KERJA  Pendekatan ini untuk jabatan yang hasil kerjanya fisik/kebendaan atau non
fisik yang dapat dikuantifisir.
 Informasi yang diperlukan :
• Wujud hasil kerja dan satuannya
• Jumlah beban kerja yang tercermin dari target hasil kerja yang harus
dicapai
• Standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja

2 OBJEK KERJA  Pendekatan ini untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung dari jumlah
objek yang harus dilayani.
 Informasi yang diperlukan :

• Wujud objek kerja dan satuannya


• Jumlah beban kerja yang tercermin dari objek kerja yang harus dilayani

• Standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja


PENDEKATAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN
JUMLAH DAN JENIS JABATAN
NO PENDEKATAN POIN PENTING

3 PERALATAN KERJA  Pendekatan ini untuk jabatan yang beban kerjanya bergantung pada peralatan
kerjanya.
 Informasi yang diperlukan :
• Jumlah dan satuan alat kerja
• Jabatan yang diperlukan dalam pengoperasian alat kerja
• Rasio jumlah pegawai per alat kerja
4 TUGAS PER TUGAS  Pendekatan ini dipergunakan untuk menghitung kebutuhan pegawai pada jabatan
JABATAN yang hasil kerjanya abstrak atau beragam yang artinya hasil kerja dalam jabatan
tersebut banyak jenisnya.
 Informasi yang diperlukan :
• Uraian tugas
• Satuan hasil
• Waktu penyelesaian rata-rata setiap uraian tugas
• Jumlah beban kerja dari setiap uraian tugas
• Waktu kerja efektif
CONTOH PENGHITUNGAN
KEBUTUHAN BERDASARKAN
PENDEKATAN TUGAS PER TUGAS
NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Tata Usaha
IKTISAR JABATAN : Memimpin dan melaksanakan kegiatan ketatausahaan, penyiapan bahan kepegawaian, pengelolaan kinerja unit serta dukungan pelaksanaan reformasi birokrasi pada Pusat
Perencanaan Kebutuhan ASN sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
JUMLAH WAKTU WAKTU KERJA KEBUTUHAN
NO URAIAN TUGAS HASIL KERJA BEBAN KERJA PENYELESAIAN EFEKTIF PEGAWAI
1 TAHUN (JAM) 1 TAHUN 1250
1 Merencanakan kegiatan Subbagian Tata Usaha berdasarkan rencana Rencana Kegiatan Subbag 1 50 1250 0,04
program Pusat Perencanaan Kebutuhan ASN sebagai pedoman Tata Usaha
pelaksanaan tugas
2 Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung Tabel Pembagian Tugas 48 2 1250 0,08
jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Subbagian
Tata Usaha
3 Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Subbagian Notulensi Rapat Arahan 48 2 1250 0,08
Tata Usaha sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan Pelaksanaan Tugas
agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar
4 Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Subbagian Tata Usaha Koreksian/saran 48 5 1250 0,19
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar Pelaksanaan Tugas
dari kesalahan
5 Melaksanakan ketatausahaan pada Pusat Perencanaan Kebutuhan Laporan pelaksanaan 48 10 1250 0,38
ASN berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran ketatausahaan
pelaksanaan tugas
CONTOH PENGHITUNGAN
KEBUTUHAN BERDASARKAN
PENDEKATAN TUGAS PER TUGAS
JUMLAH WAKTU WAKTU KERJA KEBUTUHAN
NO URAIAN TUGAS HASIL KERJA BEBAN KERJA PENYELESAIAN EFEKTIF PEGAWAI
1 TAHUN (JAM) 1 TAHUN 1250
6 Melaksanakan pengelolaan kepegawaian di lingkungan Pusat Laporan pengelolaan 12 5 1250 0,05
Perencanaan Kebutuhan ASN sesuai dengan peraturan dan ketentuan kepegawaian
yang berlaku
7 Melaksanakan pengelolaan kinerja di lingkungan Pusat Perencanaan Dokumen pengelolaan 12 5 1250 0,05
Kebutuhan ASN berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk kinerja unit
kelancaran pelaksanaan tugas
8 Menyusun bahan pelaksanaan reformasi birokrasi sesuai dengan bahan pelaksanaan 1 75 1250 0,06
prosedur dan peraturan yang berlaku dalam rangka mendukung reformasi birokrasi pada
pelaksanaan reformasi birokrasi pada Pusat Perencanaan Kebutuhan Pusat Perencanaan
ASN Kebutuhan ASN
9 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Subbagian Tata Hasil Evaluasi Kegiatan di 12 2 1250 0,02
Usaha dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam lingkungan Subbagian
rangka perbaikan kinerja di masa mendatang
10 Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Subbagian Tata Usaha Laporan Kegiatan 12 3 1250 0,03
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai
akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang
11 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik Laporan Tugas Kedinasan 12 3 1250 0,03
lisan maupun tertulis Lain
JUMLAH 1,002
JUMLAH PEGAWAI 1 Orang
PENGHITUNGAN
KEBUTUHAN ASN
▸ Penghitungan Kebutuhan Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrator &
Jabatan Pengawas sesuai dengan jumlah jabatan dalam SOTK

▸ Penghitungan Kebutuhan Jabatan Pelaksana dilakukan berdasarkan Analisis


Beban Kerja menggunakan pendekatan yang sesuai

▸ Penghitungan Kebutuhan Jabatan Fungsional mengacu pada standar


penghitungan yang ditetapkan oleh masing – masing Instansi Pembina JF
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
PUSAT PERENCANAAN KEBUTUHAN ASN

5 PETA JABATAN
“Merupakan susunan nama dan tingkat Jabatan yang
tergambar dalam struktur unit organisasi dari tingkat
yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi”

P R O F E S I O N AL B E R M AR T AB A T
UNSUR PETA JABATAN
▸ Struktur Jabatan;
▸ Beban kerja unit organisasi;
▸ Jumlah pegawai yang ada;
▸ Kebutuhan pegawai; dan
▸ Kelas jabatan
CONTOH PETA JABATAN
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
PUSAT PERENCANAAN KEBUTUHAN ASN

6
PENGUSULAN
KEBUTUHAN ASN
PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR 10 TAHUN 2021 PASAL 54

P R O F E S I O N AL B E R M AR T AB A T
KELENGKAPAN USUL
KEBUTUHAN
a. informasi Jabatan untuk setiap Jabatan yang dibutuhkan dalam Instansi Pemerintah;
b. jumlah kebutuhan pegawai ASN untuk seluruh jabatan;
c. jumlah pegawai ASN yang ada;
d. jumlah pegawai yang mencapai batas usia pensiun;
e. selisih antara jumlah kebutuhan dengan jumlah ketersediaan pegawai ASN yang ada;
f. penyusunan kebutuhan ASN untuk jangka waktu 5 (lima) tahun;
g. untuk Instansi Pusat melampirkan karakteristik Instansi Pemerintah, dan rasio alokasi
anggaran belanja pegawai; dan
h. untuk Instansi Daerah melampirkan kondisi geografis daerah, jumlah penduduk, luas wilayah,
pengembangan potensi daerah, dan rasio alokasi anggaran belanja pegawai.
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
PUSAT PERENCANAAN KEBUTUHAN ASN

PENYAMPAIAN
6 USUL KEBUTUHAN
PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR 10 TAHUN 2021 PASAL 55

P R O F E S I O N AL B E R M AR T AB A T
TATA CARA PENYAMPAIAN
USUL KEBUTUHAN
1. Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun informasi jabatan dan menghitung jumlah kebutuhan pegawai
ASN menggunakan sistem informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Data jumlah pegawai ASN yang ada dirinci sesuai dengan jabatan dan jenjangnya masing-masing pada
saat penyusunan informasi jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
3. Data jumlah pegawai ASN yang mencapai batas usia pensiun dihitung untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
yangakan datang.
4. Jumlah pegawai yang ada dibandingkan dengan jumlah kebutuhan pegawai kemudian dikurangi atau
ditambahkan dengan pegawai yang mencapai batas usia pensiun dengan ketentuan sebagai berikut:
a. jika perbandingan antara jumlah pegawai yang ada dengan jumlah kebutuhan pegawai hasilnya adalah
kelebihan pegawai, kelebihan tersebut dikurangi dengan pegawai yang mencapai batas usia pensiun.
b. jika perbandingan antara jumlah pegawai yang ada dengan jumlah kebutuhan pegawai hasilnya adalah
kekurangan pegawai, kekurangan tersebut ditambah dengan pegawai yang mencapai batas usia
pensiun.
TATA CARA PENYAMPAIAN
USUL KEBUTUHAN
5. Untuk Jabatan yang kekurangan jumlah pegawai ASN selanjutnya ditetapkan sebagai
prioritas untuk dipenuhi kebutuhannya dalam bentuk usul tambahan formasi tahun yang
akan datang.
6. Dalam menetapkan prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Instansi Pemerintah harus
memperhatikan tujuan dan rencana strategis masing-masing.
7. Hasil penghitungan kebutuhan jumlah Pegawai ASN, data jumlah Pegawai ASN yang ada,
data Pegawai ASN yang mencapai batas usia pensiun, hasil perbandingan antara data-data
tersebut, dan usul tambahan formasi dituangkan ke dalam aplikasi yang bersifat elektronik.
8. Dokumen usul tambahan formasi yang telah disahkan oleh PPK masing-masing Instansi
Pemerintah wajib disampaikan kepada Menteri dan Kepala BKN dengan melampirkan
rencana strategis Instansi Pemerintah.
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
PUSAT PERENCANAAN KEBUTUHAN ASN

WAKTU PENYAMPAIAN
6 KEBUTUHAN
PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR 10 TAHUN 2021 PASAL 56

P R O F E S I O N AL B E R M AR T AB A T
WAKTU PENYAMPAIAN
KEBUTUHAN
1. Rincian hasil penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan ASN setiap tahun untuk
penetapan kebutuhan ASN disampaikan kepada Menteri dan Kepala BKN, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. untuk Instansi Pusat disampaikan oleh PPK Instansi Pusat paling lambat akhir bulan Maret
untuk penetapan kebutuhan ASN tahun berikutnya;
b. untuk Instansi Daerah Provinsi disampaikan oleh Gubernur paling lambat akhir bulan Maret
untuk penetapan kebutuhan ASN tahun berikutnya; dan
c. untuk Instansi Daerah Kabupaten atau Kota disampaikan oleh Bupati atau Walikota paling
lambat akhir bulan Maret untuk penetapan kebutuhan ASN tahun berikutnya, setelah
berkoordinasi dengan Gubernur.
2. Dalam hal terjadi perubahan rencana anggaran tahun berikutnya yang mengakibatkan
perubahan dalam perencanaan kebutuhan ASN, penyampaian rincian informasi jabatan untuk
penyusunan kebutuhan ASN setiap tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
dilakukan paling lambat akhir bulan April tahun sebelumnya.
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
PUSAT PERENCANAAN KEBUTUHAN ASN

ANALISIS KEBUTUHAN
7 ASN
PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR 10 TAHUN 2021 PASAL 57

P R O F E S I O N AL B E R M AR T AB A T
ANALISIS KEBUTUHAN ASN
1. Analisis kebutuhan ASN dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan pegawai yang
diperlukan oleh Instansi Pemerintah.
2. Analisis kebutuhan ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh BKN
3. Tahapan dalam analisis kebutuhan ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
kegiatan:
a. menginventarisir data kebutuhan;
b. mengklasifikasi data kebutuhan;
c. verifikasi dan validasi jumlah kebutuhan antara hasil analisis Jabatan dan analisis
beban kerja; dan
d. menentukan jumlah kebutuhan berdasarkan hasil verifikasi dan validasi.
ANALISIS KEBUTUHAN ASN
4. Verifikasi dan validasi Jumlah Kebutuhan sebagaimana dimaksud ayat (3) huruf c
adalah memastikan kebenaran kebutuhan jenis dan jumlah jabatan yang riil dan
tepat hasil penyusunan kebutuhan berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban
kerja.
5. Tahapan verifikasi dan validasi hasil penyusunan kebutuhan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf c meliputi:
a. mengolah data hasil penyusunan kebutuhan;
b. mengklasifikasi data hasil penyusunan kebutuhan;
c. menganalisis data hasil penyusunan kebutuhan; dan
d. menyusun laporan rekomendasi hasil analisis.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai