Anda di halaman 1dari 31

DOC. No. Rev.

RKS – 009 - ABO 2019 00

DATE 06 - Mei - 2019

SHEET 1 of 31
Approved

Operation Head
Spv. HSSE

Ramod Fitriansyah Bayu Pradika


Saputra

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

(RKS)

PT.PERTAMINA (PERSERO)
MARKETING OPERATION REGION IV

PERBAIKAN TOILET AMT DAN PEMBONGKARAN TAMAN PARKIR MT

DI TERMINAL BBM SEMARANG GROUP

COST CENTER : A0903213

REV DATE PAGE DESCRIPTION

00
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

DAFTAR ISI

BAB I ........................................................................................................................ 3
ASPEK UMUM ......................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 3
1.2 Penjelasan Umum ................................................................................... 3
1.3 Dasar Pelaksanaan ................................................................................. 3
1.4 Maksud dan Tujuan................................................................................. 3
1.5 Jangka Waktu dan Masa Pemeliharaan .................................................. 3
1.6 Kriteria Penerimaan Hasil Barang ........................................................... 4
1.7 Perekayasaan Proyek ............................................................................. 4
1.8 Konstruksi ............................................................................................... 5
1.9 Lingkup Pekerjaan .................................................................................. 6
1.10 Kode dan Standar ................................................................................. 10
BAB II ..................................................................................................................... 11
SPESIFIKASI TEKNIS ........................................................................................ 11
2.1 Spesifikasi Teknis ................................................................................. 11
2.2 Comissioning ........................................................................................ 12
BAB III .................................................................................................................... 13
APPROVED BRAND LIST .................................................................................. 13
BAB IV .................................................................................................................... 14
ASPEK HSSE ..................................................................................................... 14
BAB V ..................................................................................................................... 29
LAIN - LAIN ......................................................................................................... 30

2
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

BAB I

ASPEK UMUM
1.1 Latar Belakang
Terminal BBM Semarang Group dilengkapi sarana dan fasilitas Toilet AMT untuk
menunjang kebutuhan AMT ketika dalam proses antrian pengisian BBM dan
penertiban semua AMT untuk turut serta menjaga lingkungan di Terminal BBM
Semarang Group tetap bersih dan ramah lingkungan.

1.2 Penjelasan Umum


a. Judul Pekerjaan : Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman
Parkir Mobil Tanki
di Terminal BBM Semarang Group
b. Lokasi : Terminal BBM Semarang Group
c. Resiko Pekerjaan : High Risk
d. Resiko Kegagalan : Resiko Tinggi
e. Sub Bidang Pekerjaan : Q.11.05

1.3 Dasar Pelaksanaan


Dasar Pelaksanaan pekerjaan ini adalah Cost Center A0903213 dan Kesepakatan
ABO 2018 dengan judul “Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir
Mobil Tanki di Terminal BBM Semarang Group”

1.4 Maksud dan Tujuan


Maksud pekerjaan ini adalah :
 Fungsi memerlukan beberapa material untuk melakukan pekerjaan.
Tujuan pekerjaan ini adalah :
 Untuk menunjang pekerjaan dan kegiatan di bagian fungsi HSSE.

1.5 Jangka Waktu dan Masa Pemeliharaan


Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Jangka waktu pelaksanaan konstruksi yang disediakan PERTAMINA untuk


menyelesaikan seluruh pekerjaan tersebut adalah 90 (Sembilan Puluh) hari
kalender, terhitung tanggal yang disepakati oleh PERTAMINA dan KONTRAKTOR.
KONTRAKTOR diharapkan dapat menyelesaikan pekerjaan ini lebih cepat dari
waktu yang telah direncanakan tersebut.

3
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

Masa Pemeliharaan

Pihak KONTRAKTOR melaksanakan masa jaminan/pemeliharaan terhadap hasil


pekerjaan dan fasilitas yang dipasang, PERTAMINA berhak untuk menggunakan
atau mengoperasikan sarana/fasilitas yang sudah terpasang. Lamanya masa
pemeliharaan adalah 3 (Tiga) bulan, terhitung sejak ditandatanganinya Berita Acara
pekerjaan selesai 100%.

1.6 Kriteria Penerimaan Hasil Barang


Pekerjaan dan barang dinyatakan diterima selesai apabila :

1. Material pekerjaan telah dilakukan inspeksi dan atau testing serta hasilnya
sesuai dengan standar-standar yang berlaku dan sesuai dengan kebutuhan
proyek, inspeksi dapat dilakukan baik dari sisi kualitas, kuantitas material
maupun dari sisi administrasi material (dokumen-dokumen material dan surat
pelengkap lainnya)
2. Seluruh hasil pekerjaan berfungsi dengan baik, sesuai fungsi tujuannya dan
telah diperiksa/disetujui oleh PERTAMINA dengan dibuatkan berita acara yang
ditanda tangani oleh kedua belah pihak.
3. Barang yang bersifat khusus harus disertai sertifikat ke aslian barang atau
certificat of origin.

1.7 Perekayasaan Proyek


1. Data dan informasi yang diminta dalam data dasar teknis merupakan dasar
teknis yang dikehendaki oleh PERTAMINA dan harus menjadi pedoman untuk
pelaksanaan PEKERJAAN.
2. KONTRAKTOR harus menyelidiki dengan cermat hal-hal yang berkaitan dengan
LOKASI PEKERJAAN, masalah yang mungkin timbul dalam pengadaan
bahan/material, pelaksanaan konstruksi, pengaruh cuaca/musim, keadaan
tanah, peraturan-peraturan/undang-undang/hukum yang dibuat oleh
pemerintah.
3. Walaupun perekayasaan yang dilakukan oleh KONTRAKTOR itu didasarkan
atas data dasar teknis yang disusun oleh PERTAMINA. tetapi dalam membuat
desain/rencana teknis KONTRAKTOR harus memperhatikan hal-hal yang
berhubungan dengan konstruksi, peraturan-peraturan dan syarat-syarat
keamanan. Perawatan dan perbaikan sarana/peralatan. Tata cara/prosedur
operasi, keadaan darurat dan sebagainya.
4. KONTRAKTOR wajib memberitahu PERTAMINA seandainya ditemukan
ketidakbenaran dalam data teknis. Jika KONTRAKTOR tidak memberitahu

4
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

PERTAMINA atas ketidakbenaran tersebut, maka semua akibat yang timbul


menjadi beban dan tanggung jawab KONTRAKTOR.
5. Sebelum pelaksanaan konstruksi, semua dokumen teknis harus mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari PERTAMINA. PERTAMINA berhak memeriksa
dan memberikan persetujuan setiap pekerjaan konstruksi agar sesuai dengan
spesifikasi, rencana kerja dan syarat-syarat, peraturan-peraturan pemerintah
dan ketentuan HSSE.
6. Termasuk dalam dokumen teknis adalah gambar kerja (shop drawing), daftar
peralatan utama, spesifikasi peralatan dan spesifikasi konstruksi.
KONTRAKTOR tidak boleh mengubah ketentuan dalam dokumen teknis ini
tanpa persetujuan PERTAMINA.

1.8 Konstruksi
 Umum
1. Semua material kerja, alat–alat kerja serta resiko yang ditimbulkan atas
kelalaian dalam pekerjaan menjadi tanggungjawab sepenuhnya oleh
KONTRAKTOR.
2. Sebelum melaksanakan pekerjaan KONTRAKTOR diwajibkan untuk melapor
dan berkoordinasi dengan Operation Head atau pejabat setempat yang ditunjuk
untuk pekerjaan tersebut guna memperoleh ijin kerja.
3. Pelaksanaan konstruksi dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja, jika ada
perubahan harus mendapatkan persetujuan dari PERTAMINA.

 Material dan alat Kerja


1. Semua material dan peralatan kerja dalam pekerjaan ini disediakan sepenuhnya
oleh KONTRAKTOR sesuai dengan Ketentuan dalam RKS dan peralatan
tersebut harus dalam keadaan baik dan memenuhi syarat untuk pekerjaan
tersebut.
2. Semua material yang digunakan harus memenuhi spesifikasi atau persyaratan
PERTAMINA sesuai rincian biaya dan bersifat mengikat serta tidak boleh
berubah tanpa ada pemberitahuan/persetujuan Direksi Pekerjaan.
3. Apabila terjadi penggantian material – peralatan yang tidak sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditentukan harus mendapatkan persetujuan dari
PERTAMINA.

 Tenaga Kerja dan Supervisor


1. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini KONTRAKTOR harus menggunakan tenaga
ahli yang profesional di bidangnya agar menghasilkan pekerjaan sesuai dengan
yang diharapkan dalam RKS.

5
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

2. Dalam Pelaksanaan pekerjaan ini pelaksana harus menggunakan seorang


supervisor yang benar–benar menguasai pekerjaan tersebut. Supervisor bersifat
full time, mampu mengkoordinir dan bertanggung jawab penuh atas kelancaran
pekerjaan.
3. PERTAMINA berhak menolak/keberatan terhadap tenaga kerja maupun
supervisor yang disediakan oleh KONTRAKTOR apabila tenaga tersebut tidak
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

 Transportasi
Semua biaya transportasi untuk pengadaan material dan peralatan kerja yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ditanggung sepenuhnya oleh
KONTRAKTOR.

 Kecelakaan, Kehilangan dan Kerusakan


1. Kecelakaan, kehilangan dan kerusakan yang terjadi selama pekerjaan
berlangsung sepenuhnya menjadi tanggungjawab KONTRAKTOR.
2. Kerusakan bangunan maupun fasilitas milik PERTAMINA yang terdapat
disekitar proyek ini yang mungkin akan timbul sebagai akibat pelaksanaan
proyek tersebut harus diperbaiki oleh KONTRAKTOR dan atas beban
pelaksana.

1.9 Lingkup Pekerjaan


 KONTRAKTOR wajib melaksanakan Perbaikan Toilet AMT dan Taman
Parkir MT di Terminal BBM Semarang Group, perpipaan, instalasi,
pengujian, commissioning dan pemeliharaan di LOKASI PEKERJAAN sesuai
ketentuan dengan garis besar lingkup PEKERJAAN sebagai berikut:
a) Menyediakan material/peralatan kerja serta melaksanakan PEKERJAAN
dengan baik dan rapi.
b) Melakukan survey dan perhitungan ulang, mengajukan basic dan detail
desain, Jaringan Rencana Kerja (Network Planning) kegiatannya
berdasarkan Breakdown Struktur Pekerjaan (WBS). Network tersebut
dibuat Milestone dalam Bar Chart dilengkapi Kurva Rencana Progress.
c) Membuat uraian teknis pelaksanaan PEKERJAAN, Organisasi proyek
pelaksanaan PEKERJAAN yang disyaratkan oleh PERTAMINA. Pada
pelaksanaan PEKERJAAN, KONTRAKTOR diharuskan
mengkoordinasikan setiap kegiatan bersama PERTAMINA serta
melaksanakan PEKERJAAN sesuai dengan jadwal yang direncanakan.
d) Melaksanakan persiapan lahan, pengurusan ijin kerja serta dokumen
HSSE yang dipersyaratkan.
e) Mengajukan persetujuan material sesuai Vendor List PERTAMINA.

6
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

f) Melaksanakan PEKERJAAN berdasarkan dokumen-dokumen teknis yang


telah disetujui oleh PERTAMINA.
g) Melaksanakan tertib administrasi dan sistem pelaporan pelaksanaan
proyek, yang berupa Laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan
serta laporan test-test sesuai jadwal yang direncanakan.
h) KONTRAKTOR berkewajiban untuk menciptakan kondisi kerja yang aman
dan selamat guna mencegah terjadinya gejolak dari masyarakat
sekitarnya, kebakaran, kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
i) KONTRAKTOR wajib untuk:
1. Memberikan prioritas utama bagi aspek lingkungan, keselamatan dan
keselamatan kerja.
2. Memelihara hubungan baik dengan masyarakat sekitarnya dan
tanggap terhadap masalah yang berkaitan dengan dampak kegiatan.
3. Mendukung pembangunan berwawasan lingkungan yang
berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup.

 KONTRAKTOR melaksanakan PEKERJAAN sesuai dengan RKS dan BQ, yang


meliputi hal-hal sebagai berikut:

NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME

I PEMBONGKARAN TOILET AMT


A Pekerjaan Persiapan
1 Mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja 1,00 Ls
2 Membuat laporan dan dokumentasi 1,00 Ls

B Pekerjaan Pembongkaran
1 Pekerjaan Listrik
Pemadaman power listrik 1,00 Ls
Membongkar lampu penerangan 4,00 Titik
2 Pekerjaan Atap
Membongkar dak atap 14,00 m³
3 Pekerjaan Arsitektur
Membongkar kusen dan pintu 4,20 m²
Membongkar wastafel 1,00 Unit
Membongkar WC Jongkok 3,00 Unit
4 Pekerjaan Sipil
Membongkar dinding tembok 30,10 m²

7
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

Membongkar beton lantai 1,00 m³

C Pekerjaan Pembersihan
Mengankut ex galian dan bongkaran ke
1 45,10 m³
tempat yang sudah ditentukan
2 Pemindahan pohon didepan toilet 2,00 Bh

PEMBONGKARAN & PENGECORAN


II
TAMAN PATRA
A Pekerjaan Pembongkaran
1 Pemadaman Power listrik 1,00 Ls
2 Pemindahan lampu penerangan 3,00 Titik
Pembongkaran beton konvensional
3 4,54 m³
kedalaman 50 cm

B Pekerjaan Pembersihan
Mengangkut ex galian dan meratakan bekas
1 4,54 m³
bongkaran
2 Pemindahan pohon 4,00 Bh

C Pekerjaan Pengecoran
1 Pemadatan tanah tebal 5 cm 5,59 m³
2 Lantai kerja tebal 5 cm 5,59 m³
Pembesian dengan wiremesh M8 (double
3 layer) include penyangga, jarak antar layer 609,18 kg
10cm
4 Pembetonan K-300 dengan tebal 20cm 22,36 m³

III PEMBANGUNAN TOILET AMT


A Pekerjaan Persiapan
1 Galian tanah untuk pondasi 1,98 m³

B Pekerjaan Pemasangan
1 Pemasangan pondasi batu belah 1 pc : 8pp 1,98 m³
Pemasangan beton bertulang untuk sloof
2 1,28 m³
bawah + Bekisting
Pemasangan beton bertulang untuk kolom +
3 1,44 m³
Bekisting
Pemasangan beton bertulang untuk sloof
4 1,28 m³
atas + Bekisting

8
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

5 Pemasangan dinding tembok bata merah 108,80 m²


6 Pemasangan kusen pintu 70 x 200 cm 5,00 Bh
7 Pemasangan plesteran tebal 15 mm 108,80 m²
8 Acian 108,80 m²
Pemasangan dinding keramik uk. 30 x 30
9 24,80 m²
(Wastafel)
10 Pemasangan lantai keramik 30,00 m²
Pengecatan dinding dan plafon dengan cat
11 108,80 m²
setara Dulux

Pekerjaan Instalasi & Aksesoris Kamar


C
Mandi
1 Pemasangan Kloset jongkok setara Toto 5,00 Bh
2 Pemasangan Urinoir setara Toto 6,00 Bh
3 Pemasangan sekat urinoir setara Toto 8,00 Bh
Pemasangan Wastafel lengkap aksesoris
4 2,00 Bh
setara Toto
Pemasangan kaca cermin tebal 5 mm 0,7 m x
5 1,68 m²
1,2 m (2 Unit)
6 Pekerjaan Pipanisasi 1,00 Ls
Pemasangan toren air 1050 liter setara
7 1,00 Unit
pinguin
8 Pemasangan tower toren air 2,5 meter 1,00 Unit
Pemasangan support beton untuk tower tanki
9 0,18 m³
air 4 titik
Pemasangan pompa air setara shimizu 230
10 2,00 Unit
bit
11 Pemasangan saringan lantai 5,00 Unit
12 Pemasangan cubicle toilet kaca 1,00 Ls

D Pekerjaan Atap
Pemasangan kerangka atap baja ringan
1 42,00 m'
Sudut Kemiringan 30 Derajat
Memasang talang 1/2 lingkaran D-15 cm,
2 22,00 m
seng plat bjis 30 lebar 45 cm
3 Pemasangan atap galvalum 0,4 mm 42,00 m²
4 Rangka ACP Hollow aluminium 22,00 m'
5 ACP warna merah glossy tebal 3 mm 6,60 m²
6 Pemasangan plafon 30,00 m²

E Pekerjaan Listrik

9
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

1 Instalasi Kelistrikan 1,00 Ls


Pemasangan lampu penerangan LED 9 Watt
2 7,00 Titik
Setara Philips

F Commisioning dan Pembersihan


1 Commisioning 1,00 Ls
2 Pembersihan lokasi pekerjaan 1,00 Ls

1.10 Kode dan Standar


KONTRAKTOR dalam pelaksanaan pekerjaan wajib mematuhi segala standar
ketentuan sebagai berikut:

1. API (American Petroleum Institute), a.l:


 API 600 : ”Bolted Bonnet Steel Gate Valves for Petroleum and Natural Gas
Industries.”
 API 650 : ”Welded Steel Tanks for Oil Storage.”
 API 653 : ”Tank Inspection, Repair, Aletration, and Reconstruction.”
2. Panduan K3LL PERTAMINA Direktorat Marketing & Trading.
3. ASTM (American Society for Testing and Materials), a.l:
 ASTM A105 : ”Standard Specification for Carbon Steel Forgings for Piping
Applications.”
 ASTM A216 : “Standard Specification for Steel Castings, Carbon, Suitable
for Fusion Welding, for High-Temperature Service.”
 ASTM A234 : ”Standard Specification for Piping Fittings of Wrought Carbon
Steel and Alloy Steel for Moderate and High Temperature Service.”
4. ASME (American Society of Mechanical Engineers), a.l:
 ASME Section IX :”Welding and Brazing Qualifications”.
 ASME B16.5 :”Pipe Flanges and Flanged Fittings NPS ½ to NPS 24
Metric/Inch Standard”.
 ASME B16.34 :” Valves Flanged, Threaded and Welding End.”
5. NFPA ( National Fire Protection Association) :
 NFPA 11 : “Standar for Low, Medium, and High Expansion Foam
6. SNI (Standar Nasional Indonesia)./

10
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

BAB II
SPESIFIKASI TEKNIS

2.1 Spesifikasi Teknis


Dalam Bagian ini akan dijelaskan spesifikasi teknis serta penjabaran dari pekerjaan
yang akan dilakukan. Perkerjaan meliputi :

1. Pekerjaan Persiapan, meliputi :

a. Mobilisasi dan demobilisasi

Mobilisasi semua peralatan kerja yang diperlukan untuk pelaksanaan dan


penyelesaian pekerjaan tersebut, juga biaya mobilisasi pengangkutan material-
material yang akan dipakai, serta peralatan kerja yang digunakan. Pekerjaan
demobilisasi dari daerah kerja (site) yang dilaksanakan oleh pihak
kontraktor/pelaksana pada akhir kontrak, membongkar kembali semua instalasi-
instalasi, peralatan konstruksi dan semua peralatan kontraktor/pelaksana yang
terpasang di area PT Pertamina (Persero) dan pelaksanaan perbaikan,
penyempurnaan serta perapian daerah kerja (site) sehingga kondisi lingkungan kerja
sama dengan keadaan sebelum pekerjaan dimulai.

b. Dokumentasi

Seluruh kegiatan yang dilaksanakan harus terdokumentasi baik softcopy maupun


hardcopy. Kegiatan dokumentasi berguna untuk memudahkan monitoring proses
pekerjaan setiap harinya.

2. Pekerjaan Toilet AMT, meliputi:


a. Pekerjaan Pembongkaran Toilet Eksisting:
 Pemadaman power listrik
 Pembongkaran atap
 Pembongkaran kusen dan pintu, wastafel serta WC jongkok
 Pembongkaran dinding tembok dan lantai
 Pemindahan pohon didepan toilet
 Pemindahan ex bongkaran keluar area TBBM Semarang Group
b. Pekerjaan Pembangunan Toilet AMT:
 Pekerjaan galian untuk pondasi
 Pekerjaan pemasangan pondasi, beton bertulang sloof dan kolom
 Pemasangan dinding tembok
 Pekerjaan plesteran dan acian

11
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group


Pemasangan dinding keramik dan lantai keramik

Pengecatan dinding dan plafon

Pekerjaan pemasangan sarfas Toilet, Kloset jongkok, Urinoir, Sekat Urinoir,
Wastafel, Kaca cermin
 Pekerjaan pemasangan pipanisai, toren air, support tower air, dan tower air
serta pompa air
 Pekerjaan pemasangan cubicle toilet
 Pekerjaan pemasangan kerangka atap, talang, rangka ACP dan Plafon
 Pekerjaan Instalasi kelistrikan dan pemasangan lampu
c. Pekerjaan Pembongkatan Taman Parkir MT:
 Pemadaman power listrik
 Pemindahan lampu penerangan eksisting
 Pembongkaran beton
 Mengangkut ex bongkaran keluar area TBBM Semarang Group
d. Pekerjaan Pengecoran ex Taman Parkir MT :
 Pemadatan tanag tebal 5 cm
 Lantai kerja 5 cm
 Pembesian dan pembetonan dengan tebal 20 cm

3. Pekerjaan Lain - Lain


 Apabila pekerjaan telah selesai, maka seluruh peralatan dan sisa – sisa
material hasil pekerjaan di sekitar area tersebut harus tidak ada dan sudah
bersih.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan segala material yang dibutuhkan dalam


PEKERJAAN ini. Spesifikasi material yang digunakan harus sesuai dengan BoQ.

Seluruh material dibawa, disimpan dan dipindahkan oleh pelaksana. Dalam proses
pengangkutan ke lokasi pekerjaan harus terhindar dari pelenturan dan benturan
yang dapat menyebabkan perubahan bentuk. Seluruh material harus dijaga dari
kerusakan mekanikal, cuaca ataupun pencurian. Material atau peralatan yang rusak
selama proses pengangkutan material menjadi tanggung jawab pelaksana dan wajib
di ganti atau diperbaiki atas biaya pelaksana. Seluruh material sebelum dipasang
harus dilakukan pengecekan material oleh inspector PERTAMINA / pengawas
lapangan. Pengecekan material dilakukan secara visual dan apabila diperlukan
dilakukan pengetesan yang spesifik maka harus sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh PERTAMINA maupun standar internasional yang berlaku. Seluruh
biaya yang timbul dalam pengecekan material ditanggung oleh pelaksana.

12
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

2.2 Comissioning
 Pelaksana mengajukan metode commissioning untuk disetujui oleh
PERTAMINA dan dijadikan acuan dalam plaksanaan commissioning.
Setelah selesai dilaksanakan commissioning dan dinyatakan berhasil, maka
dibuatkan berita acara commissioning yang ditandatangani oleh pihak
pelaksana dan disetujui oleh pihak PERTAMINA. Apabila commisioning
masih belum berhasil, pelaksana wajib memperbaiki sampai berfungsi
dengan baik.

13
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

BAB III
APPROVED BRAND LIST
Approved Brand List dari PT. Pertamina (Persero) Direktorat Marketing yang dapat
digunakan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

Sesuaikan dengan lingkup proyek

No. Material Brand/Merk Country of Origin

Note :
1. Untuk material yang belum ada di vendor list, maka untuk pemilihannya harus mendapat
persetujuan dari pihak PERTAMINA.
2. Jika pihak pelaksana akan mengajukan vendor lain selain tersebut diatas, maka harus
mendapatkan persetujuan dari PERTAMINA.

14
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

BAB IV
ASPEK HSSE
I. Resiko Bahaya
No. Job Step Sequences Potential Incident Safe Guard / Mitigation
(Aktivitas yang (Bahaya disetiap tahap (Tindakan pencegahan yang diperlukan
dilakukan sesuai pekerjaan yang dapat untuk mencegah terjadinya incident)
urutan pekerjaan) menyebabkan insiden)
1 Pengadaan bahan, Tidak sesuai spesifikasi Pengawasan oleh Inspector maupun
peralatan, dan Maintenance Service TBBM
perlengkapan
pekerjaan
2 Mobilisasi bahan, 1. Kebakaran akibat 1. Menggunakan flame trap / arrester
peralatan, dan knalpot kendaraan yang 2. Menggunakan safety shoes, safety
perlengkapan digunakan untuk helmet dan safety gloves
pekerjaan ke lokasi mobilisasi 3. Membuat prosedur pemindahan
kerja 2. Tangan atau kaki peralatan secara manual (manual
pekerja terjepit material handling)
peralatan / material
yang digunakan untuk
bekerja
3. Tertimpa peralatan
4. Kerusakan peralatan
3 Pekerjaan 1. Tersengat aliran listrik 1. Menggunakan APD sesuai dengan
pemadaman power pekerjaan listrik
listrik 2. Mengisolasi power supply utama
sebelum eksekusi
4 Pekerjaan 1. Tertimpa material 1. Menggunakan APD sesuai dengan
Pembongkaran 2. Terjatuh potensi bahaya
bangunan 3. Terpleset

Resiko bahaya tersebut harus disesuaikan apabila terdapat perubahan kondisi


pekerjaan yang menimbulkan resiko pada saat sebelum melaksanakan pekerjaan
(pre job activity) maupun pada saat melaksanakan pekerjaan (work in progress).

II. Melampirkan HSE PLAN yang berisi tentang rencana pengelolaan dan penerapan
HSE untuk meminimalisir resiko pekerjaan. HSE PLAN merupakan salah satu
komitmen dari Kontraktor dalam aspek HSE, dimana didalamnya terdapat
identifikasi dari bahaya pekerjaan yang akan dilaksanakan serta bagaimana cara
menangani bahaya tersebut agar tidak terjadi insiden maupun accident.
Dokumen HSE plan minimum yang harus disediakan meliputi :

15
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

1. Gambaran Umum (General)


Berisikan uraian pekerjaan yang akan dilaksanakan dan penanggung
jawab dari pekerjaan tersebut, yaitu :
1.1. Gambaran Umum Kontraktor Pelaksana Proyek
1.2. Gambaran Umum Proyek
1.3. Ruang Lingkup Proyek
1.4. Penanggung Jawab Proyek
a. Company Contract Holder
b. Contact Representative
c. Contract Manager
2. Kepemimpinan dan Komitmen (Leadership and Commitment)
Berisikan gambaran tentang kepemimpinan dan komitmen dari kontraktor
dalam aspek HSE. Untuk melihat komitmen dari kontraktor maka hal
yang perlu dicantumkan sebagai berikut :

2.1. Kebijakan HSE (HSE Policy)


a. HSE policy
Menggambarkan komitmen manajemen kontraktor terhadap
penerapan aspek HSE dalam pekerjaan tersebut. Dalam
pembuatan HSE policy dapat mempertimbangkan aspek berikut :
 HSE merupakan tanggung jawab seluruh pekerja kontraktor.
 Komitmen untuk mencegah kecelakaan, luka dan sakit akibat
kerja.
 Komitmen untuk mematuhi segala peraturan HSE yang
berlaku di Pertamina.
 Menyediakan pekerja yang telah memahami aspek HSE
dalam pekerjaan tersebut.
 Melakukan perbaikan berkesinambungan terhadap kinerja
HSE.
 Melarang penggunaan obat-obatan terlarang serta minuman
keras, senjata api.
 Dll
b. HSE objective
HSE objective harus didefiniskan secara spesifik sesuai dengan
pekerjaan tersebut. Target harus realistis dan konsisten dengan
HSE performance Indicator.
Kebijakan HSE ini dicantumkan atau dilampirkan pada waktu
kontraktor membuat HSE Plan. Kontraktor juga menjelaskan
bagaimana kebijakan ini dikomunikasikan, disosialisasikan dan

16
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

dipahami kepada pekerja yang terlibat termasuk kepada


perusahaan sub contract (jika ada).

2.2. Kebijakan Minuman Keras dan Obat – Obatan Terlarang (Drugs and
Alcohol Policy)
Menggambarkan tentang kebijakan perusahaan mengenai
larangan pemakaian obat obatan terlarang dan minuman
keras kepada pekerjanya. Di dalam kebijakan juga dijelaskan
mengenai sangsi yang diberikan kepada pekerja yang
melanggar kebijakan ini.

2.3. Target dan Ukuran Kinerja Terpilih Aspek HSE (HSE Key
Performance Indicator)
Membuat indikator kinerja HSE kontraktor (HSE Performance
Indicator) yang disusun oleh kontraktor sebagai acuan untuk
memantau penerapan dan kinerja HSE kontraktor. indicator ini harus
disertai dengan target yang memiliki kriteria SMART (Specific,
Measurable, Achievable, Realistic and Time Frame) serta
ditandatangani oleh pimpinan tertinggi kontraktor / manajemen yang
memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan pada pekerjaan
tersebut. Secara periodic, kontraktor harus melaporkan kinerja
HSEnya guna memantau dan mengukur pencapaian target yang
ditetapkan dalam indicator tersebut sehingga dapat dilakukan analisa
tindakan perbaikan dan pencegahan untuk perbaikan berkelanjutan.
Indicator kinerja HSE tersebut minimal terdiri dari :
 Leading indicator yaitu indicator untuk memantau pemenuhan
program HSE, pengendalian dan operasional HSE yang meliputi :
- HSE meeting
- Management Walk Through (MWT)/Kunjungan Management
- HSE talk/briefing
- Pelaporan HSE
- Inspeksi
- Audit
- Pelanggaran APD
- Pelanggaran terhadap pengelolaan sampah
- Pelanggaran terhadap hygiene industry
- Pelanggaran terhadap rokok
- Penutupan Temuan
- Dll

17
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

 Lagging Indicator yaitu indicator yang digunakan untuk memantau


jumlah kasus sakit akibat kerja, jumlah insiden (kecelakaan, near
miss, dll), kinerja HSE yang tidak baik. Lagging indicator ini
meliputi :
- NOA (Fatality)
- Kejadian Besar
- Kejadian Sedang
- Kejadian Kecil
- First Aid
- Nearmiss
- Dll
Point yang tertuang dalam indicator kinerja HSE kontraktor harus
konsisten dengan rencana mitigasi pada JHSEA.
Contoh :

3. Organisasi, Tanggung Jawab, Kompetensi dan Standart (Organization,


Responsibilities, Competencies and Standards)
3.1. Organisasi
Menggambarkan organisasi dari perusahaan kontrak secara
umum, termasuk di dalamnya adanya organisasi HSE. Selain
itu kontraktor juga melampirkan organisasi dalam proyek ini.

18
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

3.2. Tanggung Jawab


Menggambarkan tanggung jawab selama proyek berlangsung
yang terdiri dari :
1. Tanggung jawab manajer proyek
Menggambarkan tugas dan tanggung jawab manajer
proyek selama berlangsungnya pekerjaan termasuk
didalamnya mengenai aspek HSE
2. Tanggung jawab Manajer HSE
Menggambarkan tanggung jawab manajer HSE dalam
melaksanakan manajemen aspek HSE didalam perusahaan
dan selama proyek berlangsung.
3. Tanggung jawab safety engineer
Menggambarkan peran dan tanggung jawab seorang safety
engineer selama proyek berlangsung dan memastikan
seluruh tahapan proyek memperhatikan aspek HSE dan
tercapainya target HSE. Berisikan CV dari personel HSE
yang akan menjadi penanggung jawab aspek HSE selama
pekerjaan berlangsung. Isi dari CV tersebut minimal adalah
sebagai berikut :
 Data identitas dari personel HSE tersebut
 Pengalaman di bidang HSE
 HSE training history / HSE competency matrix record
 Tugas dan tanggung jawab personel HSE kontraktor dalam
pekerjaan tersebut.
Personel HSE kontraktor tersebut harus mampu
memfasilitasi, memotivasi dan memperbaiki penerapan
aspek HSE terhadap seluruh pekerja kontraktor dalam
pekerjaan tersebut. Sertifikat pelatihan dari personel
tersebut dilampirkan
4. Tanggung jawab pekerja
Menggambarkan tanggung jawab setiap pekerja agar
pelaksanaan pekerjaan selalu memperhatikan aspek HSE

3.3. Sub Contractor


JIka kontraktor utama menggunakan atau bekerja sama
dengan kontraktor dalam hubungan sub contractor maka
kontraktor utama harus memastikan bahwa sub kontraktor
yang digunakan juga mempunyai system manajemen HSE
yang baik. Kontraktor utama harus memastikan bahwa sub
kontraktornya sudah masuk dalam tahapan HSE plannya.

19
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

1. Manajemen Sub Kontraktor


Menggambarkan system manajemen sub kontrator,
organisasi, hubungan kerja antara kontraktor utama dan sub
kontraktor.
2. Kompetensi Sub Kontraktor
Menggambarkan kompetensi dari sub kontraktor yang
digunakan termasuk didalamnya sertifikasi sub kontraktor
balk dari personelnya maupun peralatan yang digunakan
oleh sub kontrator
3. Aspek HSE Sub Kontraktor
Sub kontraktor harus mempunyai system manajemen HSE
sesuai dengan ruang lingkup pekerjaannya atau
perusahaannya. Sub kontraktor juga melampirkan
kebijakan aspek HSE, program-program HSE dan personel
sub kontraktor yang menangani aspek HSE.

3.4. Kompetensi (Competencies)


Berisikan informasi kompetensi dari pekerja kontraktor
yang dilengkapi dengan sertifikat keahlian, misalnya
sertifikat welder, sertifikat operator crane dll.

3.5. Komunikasi HSE (HSE Communication)


Selama pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus
m e m b a h a s d a n mengkomunikasikan aspek HSE kepada
seluruh pekerja. Aktivitas ini dapat berupa : HSE meeting,
HSE talk, HSE induction, HSE training, HSE sign, Pelaporan
penerapan HSE ke Pertamina, dll. Aktivitas ini harus dijadualkan
dan pelaksanaannya harus didokumentasikan.
Aspek HSE minimum yang dibahas meliputi :
 Kecelakaan, Insiden, near miss dan bahaya yang terjadi /
yang mungkin terjadi.
 Pelanggaran terhadap persyaratan HSE.
 Pencapaian kinerja HSE kontraktor.
 Prosedur tanggap darurat yang digunakan di pertamina.
 Fire protection system di Pertamina.
 Temuan HSE dan tindak lanjutnya.
 Peraturan HSE yang disyaratkan selama pekerjaan.
 Pemeriksaan peralatan sebelum bekerja.
 Penerapan prosedur aman dalam bekerja.
 Pengelolaan lingkungan (sampah / limbah).

20
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

 Pengelolaan kebersihan & kerapihan selama pekerjaan

3.6. Standard Proyek dan HSE


Menggambarkan standart balk standar nasional dan
internasional yang terkait dengan proyek. Standar yang
digambarkan merupakan standart proyek misalnya API,
ACME, SNI, dll ataupun standar di aspek HSE misalnya NFPA,
EPA, OSHA, Marketing Safety Code, SNI dll. Selai itu
kontraktor juga menjelaskan tentang peraturan perundangan
yang harus dipatuhi terutama peraturan HSE tingkat local maupun
nasional misalnya UU keselamatan kerja, Undang undang
lingkungan hidup, keputusan menteri tenaga kerja, keputusan
menteri lingkungan hidup, dll.
Kontraktor harus memastikan bahwa standar proyek dan HSE
tersedia dan mampu diakses dengan mudah.

4. Manajemen Risiko (Risk Management)


4.1. Metode dan Prosedur Penilaian Bahaya
Kontraktor menjelaskan metode atau prosedur yang digunakan
untuk melakukan analisa bahaya dari setiap tahapan proyek
dan prosedur penilaian bahaya ini (risk assessment) dilampirkan
dalam HSE plan.

4.2. Job Health Safety Environment Analysis (JHSEA)


Berisikan analisis bahaya dari tahapan semua kegiatan yang
akan dilaksanakan, kemudian dianalisa tingkat bahaya dan
dilakukan mitigasi untuk meringankan atau menghilangkan
risiko bahaya tersebut. JHSEA harus disusun secara
komprehensif dan hal ini lah yang akan menjadi acuan
Pertamina kepada kontraktor bagaimana cara pengelolaan
proyek dari aspek HSEnya. Di dalah HSE plan peran JHSEA
inilah yang sangat penting, karena dalam matriks JHSEA
tergambar dengan jelas bagaimana kontraktor dapat melakukan
pengelolaan risiko dengan baik sehingga pekerjaan dapat
belangsung dengan aman dan selamat. Untuk melakukan
JHSEA dapat mengikuti formulir F-001/C003/F00230/2011-S0.
Contoh :

21
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

4.3. Penanganan Zat Kimia (Chemical Handling)


Jika kontraktor menggunakan zat kimia dalam pelaksanaan
pekerjaannnya, maka harus dijelaskan bagaimana cara
penangannya dari proses pembelian, penyimpanan,
penggunaan dan proses setelah selesai digunakan

4.4. Alat Pelindung Diri (Personel Protective Equipment)


Menjelaskan kebutuhan alat pelindung diri yang digunakan
dalam pelaksanaan proyek, termasuk didalamanya jenis dan
jumlahnya. Alat pelindung diri yang digunakan harus memenuhi
standar yang berlaku yaitu SNI untuk tingkat Indonesia dan ANSI
untuk tingkat internasional. Kontraktor harus melakukan
pelatihan kepada pekerjanya jika menggunakan Alat Pelindung
Diri khusus yang memeriukan pelatihan misalnya SCBA, Inline
respirator.

5. Perencanaan dan Prosedur Kerja (Program, Planning and Working


Procedure)
5.1. Perencanaan dan Program Kerja
5.1.1. Perencanaan dan Program Kerja Proyek
Menggambarkan tentang perencanaan pekerjaan dari
tahapan pra konstruksi sampai tahapan commissioning
5.1.2. Perencanaan dan Program HSE
Menggambarkan perencanaan dan program HSE
selama proyek berlangsung. Program kerja HSE terdiri
dari :
1. Aspek Keselamatan (Safety)

22
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

Program kerja yang menggambarkan pengawasan dan


pelaksanaan aspek safety selama pekerjaan
berlangsung
 Safety talk
 Safety Meeting
 Safety Sign
 Promosi Keselamatan (safety promotion)

2. Aspek Kesehatan Kerja (Health )


Merupakan program kerja dalam hal kesehatan kerja
dari pekerja selama proyek berlangsung.
 Analisa bahaya kesehatan kerja dan
penangganannya
 Pemeriksaan kesehatan pekerja
Kontraktor harus melakukan pemeriksaan
kesehatan kepada seluruh pekerja yang akan
dipekerjakan dalam pekerjaan kontrak tersebut
dan melampirkan surat bukti keterangan sehat
dari pemeriksaan tersebut. Bukti surat keterangan
sehat yang berlaku adalah :
 Masa berlaku surat adalah maksimum 6 bulan.
Bila selama dalam pelaksanaan pekerjaan masa
berlaku surat keterangan sehat telah habis,
maka pekerja tersebut harus melakukan
pemeriksaan kesehatan ulang dan memberikan
bukti surat keterangan sehat yang baru ke
pengawas pekerjaan dari pertamina & HSE
Kantor pusat.
 Di keluarkan oleh pihak yang secara sah
diperbolehkan untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan dan mengeluarkan surat keterangan
sehat.
 Asuransi pekerja
Pekerja yang ikut dalam proyek telah didaftarkan
untuk mengikuti asuransi tenaga kerja, hal ini
bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh
tenaga kerja terlindungi dan dapat bekerja secara
aman dan nyaman
 Makanan atau catering

23
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

Jika kontraktor menggunakan jasa catering dalam


penyediaan makanannya harus memastikan
bahwa makanan yang disediakan telah aman
untuk menghindari adanya bahaya keracunan
terhadap pekerja.

3. Aspek Lingkungan Hidup (Environment)


Menggambarkan tentang pengelolaan aspek
lingkungan selama pekerjaan berlangsung.
Penanganan aspek lingkungan dititik beratkan pada
factor limbah baik cari, udara dan padat serta aspek
house keeping.
 Pengelolaan limbah cair
Jika dalam pelaskanaan pekerjaan kontraktor
menghasilkan limbah cair maka Kontraktor harus
menjelaskan bagaimana pengelolaan limbah cair
yang dihasilkan pada kegiatan proyek tersebut,
misalnya limbah cair dari kegiatan proses, limbah
cair dari kegiatan domestik (kegiatan keseharian
pekerjanya)
 Pengelolaan limbah padat
Kontraktor harus menjelaskan pengelolaan limbah
padat yang dihasilkan selama proyek, teruama
pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) harus dikelola dengan benar sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku. Kontraktor
harus menyedikan tempat sampah sesuai dengan
jenis sampah/limbah yang dihasilkan dan
melakukan pengelolaan limbah lanjut sesuai
dengan prosedur maupun per aturan
perundangan yang berlaku.
 Pengelolaan emisi udara
Jika dalam kegiatan proyek kontraktor
menggunakan peralatan yang menghasilkan emisi
gas buang, maka mereka harus melakukan
pengelolaan emisi tersebut dengan baik agar tidak
terjadi pencemaran udara. Peralatan yang
digunakan jika sudah melalui tahapan uji emisi
hendakanya hasil laboratorium atau hasil ujinya
dilampirkan pada HSE plan ini.

24
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

 House Keeping
Kontraktor harus menjaga areal kerjanya agar selalu
bersih dan tertata rapi, untuk itu harus mempunyai
program house keeping yang disampaikan pada
HSE plan ini.

5.2. Prosedur dan Peralatan Kerja (Working Equipment and


Procedure)
5.2.1. Prosedur Kerja (Working Procedure)
Kontraktor harus mempunyai prosedur (SOP) yang
digunakan pada semua tahapan proyek tersebut, dari
prosedur yang digunakan oleh kontraktor harus
diajukan ke Pertamina untuk mendapatkan
persetujuan. Prosedur yang sudah disetujui harus
dapat diakses dan terdapat di lokasi kerja. Contoh
prosedur kerja :
 Prosedur pengelasan (welding procedure)
 Prosedur pemotongan besi (cutting procedure)
 Prosedur pengecoran
 Prosedur pengoperasian peralatan kerja

5.2.2. Peralatan Kerja (Working Equipment)


Kontraktor harus menyampaikan daftar peralatan kerja
yang akan digunakan selama pelaksanaan proyek
berlangsung. Peralatan kerja yang digunakan jika
diwajibkan mempunyai ijin atau sertifikasi dari instansi
berwenang maka ijin tersebut harus dilampirkan dalam
HSE plan ini. Contoh beberapa peralatan kerja yang
harus mendapatkan ijin atau sertifikasi
 Crane
 Fork lift
 Alat berat : hammer, traktor , excavator dll

5.3. Prosedur dan Peralatan HSE (HSE Equipment and Procedure)


5.3.1. Prosedur HSE
Dalam melaksanakan pekerjaannya maka kontraktor
harus mempunyai prosedurprosedur dalam aspek
HSE. Prosedur tersebut diajukan ke Pertamina untuk
mendapatkan persetujuan dan prosedur tersebut

25
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

harus berada di lokasi kerja dan dapat dengan mudah


diakses. Prosedur HSE yang ada antara lain :
 Prosedur masuk ke ruang tertutup (confined space)
 Prosedur pemakaian alat pelindung diri khusus
(misalanya SCBA)
 Prosedur pengelolaan limbah
 Prosedur pemakaian alat pemadam api
 Prosedur keadaan darurat
 Prosedut investigasi kecelakaan
 dll
5.3.2. Peralatan HSE
Kontraktor harus menjelaskan peralatan HSE yang
digunakan selama proyek berlangsung. Peralatan
HSE yang digunakan harus dalam keadaan yang layak
pakai. Contoh peralatan HSE antara lain :
- Alat Pemadan Api
- Blower
- In line respiratory
- Gas detector
- Dll

5.4. Keselamatan Lalu Lintas (Safety Driving)


Jika dalam pekerjaannya kontraktor menggunakan
kendaraan dalam mobilisasi peralatan maupun pekerja,
maka pengendara (driver) dari kendaraan tersebut harus
mematuhi ketentuan baik ketentuan kepolisian maupun
ketentuan local yang ada di lokasi kerja (misalnya batas
kecepatan di dalam lokasi kerja). Driver yang digunakan harus
melampirkan Surat Ijin Mengemudi (SIM ) yang berlaku dan
sesuai dengan kelas kendaraan yang dikendarainya, jika
perlu maka pengendara (driver) akan menjalani tes safety
driving yang dilaksanakan oleh lokasi kerja tempat
berlangsungnya proyek.
Kendaraan yang digunakan untuk pelaksanakan pekerjaan
harus mematuhi ketentuan yang berlaku dari pemerintah
maupun pertamina, misalnya :
 Umur kendaraan, dimana untuk angkutan BBM
maksimal 10 tahun, angkutan material 12 tahun dan
angkutan penumpang 15 tahun.
 Ketentuan aspek keselamat an misalnya, harus

26
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

menggunakan f lame trap, harus dilengkapi dengan


APAR dll
5.5. Pelaporan Aspek HSE (HSE Reporting)
Kontraktor harus melaporkan kegitan HSE berdasarkan
program HSE yang telah disusun kepada Pertamina secara
berkala. Materi pelaporan antara lain :
 Pelaksanaan program HSE
 Pencapaian KPI HSE
 Tindak lanjut dari inspeksi atau audit HSE

6. Keadaan Darurat (Emergency Response)


Berisi informasi mengenai prosedur HSE yang dimiliki oleh
kontraktor dimana emergency response yang dimiliki oleh kontraktor
meliputi :
1. Prosedur keadaan darurat untuk kebakaran
2. Prosedur keadaan darurat untuk tumpahan minyak/pencemaran
3. Prosedur keadaan darurat untuk kecelakaan kerja
Prosedur tersebut harus disosialisasikan kepada pekerja maupun
Pertamina, dan harus tersedia di lapangan pada waktu pelaksanaan
pekerjaan. Jika dalam keadaan darurat maka kontraktor wajib
melaporkan kejadian tersebut maksimal 1 jam setelah kejadian.
Disamping hal tersebut maka kontraktor harus mempunyai kerjasama
dengan instalasi terkait lengkap dengan informasi no teleponnya
yang berhubungan dengan keadaan darurat, antara lain :
1. Rumah sakit rujukan
2. Pemadam kebakaran kota
3. Kepolisian
4. Instansi terkait lainnya yang berhubungan dengan keadaan
darurat
Kontraktor wajib menyedikan pelengkapan Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K) yang setiap saat berada di lapangan.

7. Accident, Incident & Investigation


Kontraktor harus melampirkan prosedur Incident, accident &
investigation report. Kontraktor harus melaporkan dan
menginvestigasi setiap kejadian kecelakaan, near miss (hampir
celaka) atau bahaya yang terjadi (yang belum teridentifikasi dalam
JHSEA) selama pekerjaan tersebut dilakukan ke Pengawas
pekerjaan dari Pertamina & HSE Kantor Pusat. Laporan sementa ra
kejadian harus dilaporkan oleh kontraktor dalam waktu kurang dari

27
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

1 jam setelah kejadian, sedangkan Laporan resmi kejadian tersebut


harus dilaporkan dalam waktu kurang dari 12 jam setelah kejadian.

8. Audit dan Inspeksi


a. Inspeksi
Kontraktor harus membuat Jadual inspeksi HSE rutin serta
melaksanakan inspeksi tersebut untuk memastikan bahwa pekerjaan
dilaksanakan secara aman sesuai dengan peraturan dan ketentuan HSE
yang ada. Peserta inspeksi dan frekuensi pelaksanaan inspeksi harus
dijelaskan dalam jadual inspeksi tersebut. Peserta inspeksi harus
melibatkan minimum level pengawas kontraktor dan personil HSE
kontraktor. Management kontraktor harus dilibatkan dalam MWT
(Management Walk Through). Kontraktor juga harus melakukan inspeksi
terhadap sub contractor yang digunakan selama pekerjaan tersebut.
b. Audit
Audit HSE akan dilakukan oleh Pertamina terhadap kontraktor selama
pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor harus kooperatif dalam pelaksanaan
audit tersebut. Audit ini akan memonitor pemenuhan kontraktor terhadap
HSE plan kontraktor, penerapan prosedur dan kepatuhan terhadap aspek
HSE sesuai dengan yang dijanjikan kontraktor. kontraktor yang memiliki
sub kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, harus memastikan
bahwa pekerjaan yang dilakukan sub kontraktor tersebut telah memenuhi
aspek HSE sesuai dengan yang disyaratkan oleh kontraktor.

Pelaksanaan audit / inspeksi HSE oleh Pertamina dilakukan mulai dari Pre
Job Activity (Persiapan awal sebelum pekerjaan dimulai), Work In progress
(selama pekerjaan berlangsung) hingga demobilization (saat pekerjaan
selesai dilakukan) yang mengacu pada checklist Pre Job activity, Check list
Inspeksi HSE dan Check List program HSE dari pertamina. Hasil audit /
inspeksi tersebut akan digunakan sebagai data dalam final evaluasi HSE
kontraktor.
Hasil temuan dan rekomendasi audit / inspeksi HSE (baik yang dilakukan
oleh kontraktor maupun Pertamina) harus ditindaklanjuti oleh kontraktor.
Hasil temuan dan rekomendasi tersebut harus didokumentasikan serta
dilaporkan secara rutin ke pengawas pekerjaan (Pertamina) dan bagian HSE
Pertamina.

III. Apabila HSE Plan yang telah disepakati tidak dilaksanakan oleh Kontraktor maka
pihak PERTAMINA berhak memberikan sanksi kepada Kontraktor, misalnya
penghentian pekerjaan, penundaan pekerjaan dll.

28
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

IV. Setiap pekerjaan harus dilengkapi dengan Surat Ijin Kerja Aman (SIKA) yang
sesuai. SIKA harus ditandatangani terlebih dahulu oleh Gas Safety Inspector
(GSI), HSSE dan Fungsi lain yang terkait setiap harinya sebelum pekerjaan
dilaksanakan.

V. Setiap pekerja Kontraktor wajib disediakan dan menggunakan Alat Pelindung


Diri (APD) sesuai dengan jenis pekerjaannya dan tersedia dokumentasi
mengenai APD yang dimiliki. Adapun alat pelindung diri (APD) yang wajib
digunakan untuk memasuki area lokasi kerja adalah :
1. Safety helmet
2. Safety shoes
3. Sarung tangan
Sedangkan untuk pekerjaan khusus lainnya akan disesuaikan dengan jenis
pekerjaannya, misalnya safety google, masker, breathing apparatus, safety
belt/body harness dll.
VI. Kontraktor wajib mematuhi peraturan dan ketentuan HSE Pertamina.

29
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

BAB V
LAIN - LAIN
V.1 TATA CARA DAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN PEKERJAAN
V.1.1 KONTRAKTOR harus membuat jadwal pekerjaan berupa Bar Chart dan S
curve yang memuat semua aktivitas pokok pekerjaan termasuk
prorate/bobot pekerjaan dan laporan kegiatan kepada PERUSAHAAN
dalam setiap periode tertentu yang ditentukan dengan tata cara dan
penyampaian laporan kemajuan PEKERJAAN sebagai berikut
a. Laporan Harian
Dibuat secara periodik setiap hari yang berisi laporan mengenai jenis
PEKERJAAN, target waktu, keadaan cuaca, penggunaan material,
tenaga manusia, peralatan, kendala-kendala lapangan serta laporan
kecelakaan material dan kecelakaan PERSONIL KONTRAKTOR
b. Laporan Mingguan
Merupakan ringkasan laporan harian ditambah laporan kemajuan
PEKERJAAN pada perioda mingguan, penjelasan KONTRAKTOR,
rencana kerja mingguan serta hal-hal yang diperlukan oleh Direksi
Proyek
c. Laporan Bulanan
Dibuat secara periodik setiap bulan yang memberikan gambaran
pelaksanaan kegiatan di lapangan (Construction history), rencana
kerja bulanan, dokumentasi proyek, penjadualan ulang (jika
diperlukan), serta lampiran dari laporan mingguan.
d. Laporan Pengujian
Dibuat apabila diperlukan uji pada tanah, material atau konstruksi yang
dibangun. Termasuk laporan desain seperti desain campuran beton,
desain pemetaan, laporan perbaikan material, laporan tes-tes material,
dan lain-lain yang menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.
e. Laporan Pemeriksaan Kedatangan Material
KONTRAKTOR membuat laporan pemeriksaan kedatangan material di
lokasi kerja, dimana pemeriksaan tersebut dilaksanakan bersama
dengan Pengawas PERTAMINA dituangkan dalam suatu Berita Acara
Pemeriksaan Material
V.1.2 Pengawasan Pekerjaan
a. Wakil KONTRAKTOR
KONTRAKTOR harus menempatkan seorang wakilnya (Supervisor)
yang mengerti/menguasai seluruh teknis pekerjaan dan dapat dengan
mudah dihubungi. Wakil KONTRAKTOR dimaksud harus
diinstruksikan/diminta oleh Pengawas PERTAMINA
b. Pengawas PERTAMINA
Pengawas pekerjaan oleh PERTAMINA adalah wakil PERTAMINA
yang ditunjuk

30
DOKUMEN TEKNIS RKS

ABO 2019 Perbaikan Toilet AMT dan Pembongkaran Taman Parkir MT


di Terminal BBM Semarang Group

V.2 LAIN – LAIN


V.2.1 Bila setelah diperiksa ada pekerjaan (sesuai rincian dalam dokumen teknis)
yang tidak diperlukan atau tidak dilaksanakan oleh kontraktor akan
diperhitungkan sebagai pekerjaan kurang dan sebaliknya apabila ada
pekerjaan tambahan akan diperhitungkan sebagai pekerjaan tambah.
V.2.2 Pekerjaan dinyatakan selesai apabila seluruh hasil pekerjan berfungsi
dengan baik dan telah diperiksa/disetujui oleh PERTAMINA dengan
dibuatkan berita acara yang ditanda tangani ooleh kedua belah pihak.
V.2.3 Sebagai pengawas harian pekerjaan adalah Teknik TBBM Semarang
Group dan dikoordinasikan bersama Reliability & Construction Technical
Services Region IV.

Semarang, 06 Mei 2019

OH TBBM SEMARANG GROUP

RAMOD FITRIANSYAH SAPUTRA

31

Anda mungkin juga menyukai