Tugas Makul Klimatologi Pertanian
Tugas Makul Klimatologi Pertanian
Oleh :
Annisa Nuraisah
150320160505
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia bagi penulis sehingga berhasil menyelesaikan Makalah ini yang berjudul
“PENGARUH FAKTOR SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN”.
Dalam menulis makalah ini, alhamdulillah tidak mendapatkan kendala, sehingga
penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada dosen sebagai pembimbing matakuliah klimatologi pertanian, orang tua dan
semua orang yang terlibat yang telah memberikan dorongan dan motivasi makalah ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini berisikan tentang Bagaimana Pengaruh Faktor Suhu Terhadap Tanaman,
terutama di bidang pertanian, Tanaman sangat berpengaruh terhadap iklim,suhu,kelembapan
udara, angin, air, radiasi matahari dimana komponen tersebut merupakan faktor yang sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, seandainya dalam
penulisan makalah ini terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu penulis
dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran yang membangun dari pembaca
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini pada masa yang akan datang.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita.
Kata Pengantar..........................................................................................................................1
DaftarIsi.....................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1. Latar Belakang................................................................................................................6
1.2. Rumusan Masalah.. .......................................................................................................6
1.3. Tujuan............................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................18
2.1. Kesimpulan..................................................................................................................18
2.2. Saran......................................................................................................................... 19
Daftar Pustaka..........................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
-2730
Pengaruh suhu terhadap mahkluk - mahkluk hidup adalah sangat besar sehingga
pertumbuhannya benar benar seakan - akan tergantung padanya, terutama dalam kegiatan
pertanian. Kita ambil contoh tumbuhan - tumbuhan dimana tanaman layaknya mempunyai
keinginan akan suhu tertentu, artinya tanaman itu tidak akan tumbuh dengan baik bila
syaratnya tidak terpenuhi, juga berpengaruh pada proses pematangan buah makin tinggi suhu
makin cepat proses pematangan buah. Dengan suhu yang tinggi benih – benih akan
mengadakan metabolisme lebih cepat, akibatnya apabila benih – benih di biarkan atau di
tanam pada dataran atau tanaman tinggi maka daya kecambahnya akan turun. Jadi pada
tanaman juga ada suhu maksimum atau suhu optimum yag diinginkan.
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
2. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
BAB II
PEMBAHASAN
Fluktuasi suhu dalam tanah akan berpengaruh langsung terhadap aktivitas pertanian
terutama proses perakaran tanaman didalam tanah. Apabila suhu tanah naik akan berakibat
berkurangnya kandungan air dalam tanah sehingga unsure hara sulit diserap tanaman.,
sebaliknya jika suhu tanah rendah maka akan semakin bertambahnya kandungan aiar dalam
tanah, dimana sampai pada kondisi ekstrim terjadi pengkristalan. Akibatnya aktivitas
akar/respirasi semakin rendah mengakibatkan translokasi dalam tubuh tanaman jadi lambat
sehingga proses distribusi unsure hara jadi lambat dan akhirnya pertumbuhan tanaman jadi
lambat. Demikian pula dengan suhu yang terlalu tinggi terjadi aktivitas negatif seperti terjadi
pembongkaran/perusakan organ. Suhu maksimal dan minimal berpengaruh terhadap hasil
produksi. Hal inilah yang menyebabkan hasil panen padi Indonesia menjadi rendah.
Jaringan tanaman akan mati apabila suhu mencapai 45ºC - 55 ºC selama 2 jam.
Tanaman yang kadar karbohidrat tinggi lebih tahan terhadap suhu ekstrem tinggi,
karena denaturasi karbohidrat lebih tahan dibandingkan protein. Denaturasi portein
terjadi pada suhu 45 ºC, sedangkan karbohidrat baru rusak pada suhu diatas 55 ºC,
bahkan ada yang sampai 85 ºC.
Peningkatan suhu disekitar iklim mikro tanaman akan menyebabkan cepat hilangnya
kandungan lengas tanah
Peranan suhu kaitannya dengan kehilangan lengas tanah melewati mekanisme
transpirasi dan evaporasi
Peningkatan suhu terutama suhu tanah dan iklim mikro di sekitar tajuk tanaman akan
mempercepat kehilangan lengas tanah terutama pada musim kemarau
Pada musim kemarau, peningkatan suhu iklim mikro tanaman berpengaruh negatif
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman terutama pada daerah yang
lengas tanahnya terbatas
Biasanya panas yang diterima oleh permukaan tanah diteruskan kedalam lapisan yang
lebih dalam melalui kondisi karna panas yang jalarkan akan memerlukan waktu yang lama.
Sehingga suhu maksimum dan minimum didalam tanah akan terjadi keterlambatan. Karna
makin lama pemanasan pada permukaan tanah maka ikan makin dalam pula suhu maksimum
permukaan akan terasa kelapisan tanah yang lebih dalam.
Besarnya suhu maksimum disuhu atmosfer terjadi pada sekitar jam 15.00 sedangkan
suhu maksimum didalam tanah akan terjadi setelah waktu suhu maksimum udara. Suhu
maksimum tanah untuk kedalamam tanah 5 cm terjadi pada jam 14.00 untuk kedalaman 10
cm terjadi pada jam 15.30 dan untuk kedalaman tanah 20 cm terjadi pada jam 18.00.Pada
suhu minimum diatmosfer terjadi setelah matahari terbit yaitu sekitar jam 06.00 pagi hari
sedangkan suhu minimum tanah akan mengalami keterlambatan untuk kedalaman tanah 5 cm
suhu minimum. terjadi pada jam 08.00 untuk kedalaman 10 cm terjadi pada jam 09.00 dan
untuk kedalaman 20 cm terjadi pada jam 11.00.
2.7 Informasi Iklim (Suhu,) dalam Ketahanan Pangan dan Pengembangan Agribisnis
Resiko pertanian akibat pengaruh iklim antara lain terjadi melalui dampak kekeringan,
kebasahan atau banjir, suhu tinggi, suhu rendah atau “frost”, angin, kelembaban tinggi dan
lain-lain. Resiko pertanian akibat iklim tersebut terutama suhu, selain menyebabkan
rendahnya hasil baik secara kuantitas maupun kualitas, juga ketidakstabilan produksi
pertanian secara nasional. Faktor penyebab resiko pertanian antara lain, fluktuasi dan
penyimpangan iklim, ketidaktepatan peramalan iklim, perencanaan usahatani dan pemilihan
komoditas/varietas yang kurang sesuai dengan kondisi iklim.
Dalam pembangunan pertanian yang lebih berorientasi atau berbasis dan bertujuan
untuk optimalisasi dan efisiensi sumberdaya pertanian termasuk sumberdaya agroklimat
dibutuhkan suatu sistem pertanian preskriptif (prescriptif farming). Sistem preskriptif adalah
sistem usaha pertanian yang sesuai (produkstivitas tinggi dan efisien) dengan potensi
sumberdaya, faktor sosial ekonomi dan kelembagaan (Makarim, Sirman dan Sarlan, 1999).
Dalam sistem pertanian preskriptif dibutuhkan informasi yang lengkap dan handal
seluruh komponen dan sub komponen dalam sistem produksi, termasuk iklim (Bell and
Doberman, 1997 dalam Surmaini, 2000). Berbeda dengan komponen produksi lain, peluang
untuk memanipulasi faktor iklim sangat kecil, sulit diduga tetapi sangat menentukan
produktivitas tanaman.
Oleh sebab itu, informasi iklim sangat strategis dan menjadi pertimbangan yang lebih
dini dalam pengembangan pertanian preskreptif tersebut. Berdasarkan analisis resiko akibat
iklim, dapat dikembangkan sistem pengelolaan lahan yang terintegrasi dengan
mempertimbangkan karakteristik biofisik, terutama sumberdaya tanah dan iklim. Untuk lebih
efektif dan berdaya hasil tinggi dan berkelanjutan, diperlukan kombinasi optimal antara
teknologi produksi dan komoditas dengan sistem pengelolaan sumberdaya lahan secara
optimal.
Konsep pertanian tangguh yang antara lain dicirikan oleh sistem agribisnis adalah
pertanian yang mampu menghasilkan produksi secara optimal, mantap (stabil) dan
berkelanjutan yang secara ekonomi menguntungkan serta mampu melestarikan sumberdaya
dan lingkungan. Oleh sebab itu, analisis resiko iklim tidak hanya ditujukan untuk
memproteksi tanaman dari deraan iklim, tetapi juga memproteksi atau mengkonservasi
sumberdaya lahan secara efektif dan antisipatif.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
1) Suhu yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman dikenal
sebagai suhu kerdinal yaitu meliputi suhu optimum, suhu minimum dan suhu
maksimum. Suhu kardinal yang dibutuhkan oleh tanaman adalah berbeda-beda
tergantung pada jenis tanamannya. Dimana suhu yang berada dibawah batas
maksimum atau diatas optimum ini tidak baik untuk tanaman, keadaan tersebut sering
disebut suhu ekstrim. Pengaruh faktor suhu pada tanaman menimbulkan gangguan-
gangguan pada tanaman baik secara morfologi maupun fisiologinya.
2) Batas suhu yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman diketahui
sebagai batas optimum . Pada batas ini semua proses dasar seperti : fotosentesis,
respirasi, penyerapan air, transpirasi, pembelahan sel. Perpanjangan sel dan perubahan
fungsi sel akan berlangsung baik dan tentu saja akan diperoleh produksi tanaman
yang tertinggi. Batas suhu optimum tidak sama semua tanaman , sebagai contoh : apel
,kentang , menghendaki yang lebih rendah dibandingkan tanaman : jeruk, ketela
rambat atau gardenia.
3) Tanaman yang tumbuh pada kondisi suhu diatas optimum akhirnya pertumbuhanya
biasa menghasilkan produksi yang rendah . hal ini disebabkan kurang adanya
keseimbangan antara besarnya fotosentesis yang dihasilkan dan berkurangnya
karbohidrat karna adanya respirasi. Bertambahnya suhu akan mempercepatkan kedua
proses ini , tetapai diatmosfer diatas optimum , proses respirasi akan berlangsung
lebih besar dari pada fotosentesis , sehingga bertambah tinggi suhu tersebut akan
mengakibatkan berkurangnya produksi.
4) Tanaman yang tumbuh pada kondisi suhu dibawah batas optimum akan menghasilkan
pertumbuhan yang kurang baik dan produksinya akan lebih rendah . Hal ini
disebabkan pada suhu yang rendah besarnya fotosentesis yang dihasilkan dan protein
yang dibentuk dalam keadaan minimum berakibat pertumbuhan dan perkembangan
lambat dan produksinya rendah.
5) Iklim merupakan komponen ekosistem dan faktor produksi yang sangat dinamik dan
sulit dikendalikan dan diduga terutama suhu, oleh karena itu pendekatan yang paling
baik dalam rangka pembangunan pertanian adalah menyesuaikan sistem usahatani
dengan keadaan iklim setempat.
6) Faktor suhu mempunyai peranan yang sangat penting dalam perencanaan dan sistem
produksi pertanian karena seluruh unsur iklim berpengaruh terhadap berbagai proses
fisiologis, pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
3.2. Saran
1) Setelah mengetahui dari berbagai penjelasan yang telah di paparkan di atas maka kita
telah mengetahui banyak hal tentang pengaruh faktor suhu terhadap pertumbuhan
atau membuka lahan pertanian kita sangatlah penting untuk memperhatikan keadaan
cuaca atau suhu keadaan di waktu-waktu tersebut.
2) Sebaiknya diperlukan koordinasi dan kerjasama yang baik antar instasi pengelola dan
pengguna data iklim demi menunjang pembangunan pertanian secara keseluruhan.
3) Pemerintah seharusnya melakukan peningkatan peralatan/stasiun informasi iklim
untuk pengamatan serta penyediaan dan pembinaan SDM dalam meningkatkan mutu
pengamatan dan kemampuan analisis, karena sangat terbatasnya informasi iklim yang
efektif dan aplikatif (berdayaguna) untuk bidang atau kegiatan pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
Supriono. 2010. Efek Rumah Kaca. www.bdpunib.org. Diakses pada tanggal 3 November
2011