BLOK SILINDER
DAN KELENGKAPANNYA
Untuk Sekolah Menengah Kejuruan
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
Blok silinder dan ruang engkol merupakan bagian pokok motor. Bentuk dan konstruksi blok silinder
tergantung pada beberapa faktor, antara lain :
Jumlah silinder, susunan silinder, susunan katup, jenis pendinginan, letak poros kam, tempat
dudukan motor, bahan serta pembuatannya.
Jenis Konstruksi
Konstruksi Silinder
O-Ring
( karet )
Saluran air
Plastik penyekat
(khusus)
Silinder dan torak yang terbuat dari bahan aluminium mempunyai sifat gesek yang sangat jelek. Untuk
mengatasi hal tersebut, silinder aluminium harus mempunyai lapisan luncur khusus.
Pengantar
Pada setiap overhoul motor selalu diadakan pengukuran blok silinder dan mekanisme engkol untuk
menentukan tingkat keausan dari bagian-bagian motor. Selanjutnya dapat dibandingkan dengan data
yang ada pada buku manual pada masing-masing motor.
PEMERIKSAAN BLOK SILINDER
3. Langkah Kerja
Pembersihan
Periksa secara visual blok silinder terhadap keretakan dan kebocoran. Bila air
terlihat bocor pada sumbat, sumbat harus diganti dan jika terdapat keretakan harus
diperbaiki/ dioverhoul.
Periksa secara visual goresan- goresan pada tabung silinder, bila goresan terlalu
dalam, silinder harus dioverhoul.
Sebab kebengkokan :
Panas yang berlebihan ( over
heating )
Pasang alat pembaca pengukur tabung silinder pada tangkai sampai jarum dial bergerak
0,10 mm. (lihat gambar bawah).
Pilih dan pasangkan batang pengukur/ cincin pada kaki pengukur dial, sesuai dengan besar
diameter asli silinder. Hasil pengukuran dengan mistar sorong untuk ukuran selain kelipatan 5
tambahkan ring penambah contoh: Untuk diameter 77 mm gunakan batang 75 mm ditambah ring 2
mm.
INFORMASI
Panjang ukuran batang pengukur tabung silinder yang dipasang tidak sesuai dengan harga
seharusnya, maka perlu dikalibrasi/diset lagi (lihat gambar).
Set / kalibrasi mikrometer pada ukuran yang sesuai (0, 25, 50, 75, atau 100 mm) dengan memakai
alat pengubah yang ada pada kotak mikrometer.Jika sudah pas, setel mikrometer pada ukuran
diameter asli (lihat gambar), posisi pengukur tabung silinder dan mikrometer harus tegak lurus
(supaya hasil akurat)
Set/kalibrasi dial pengukur tabung silinder dengan memutar rumah (dari plastik bagian luar) pada
posisi nol (0), jika sudah maka alat siap digunakan untuk pengukuran.
Supaya hasil pembacaan hasil pengukuran benar, harus diperhatikan arah putaran jarum, jika alat
pengukur tabung silinder dilepas dari mikrometer, maka jarum akan bergeser dari posisi nol ke posisi
yang baru (yang lebih besar nilainya).
Pada waktu pengukuran tabung silinder posisi alat pengukur juga harus tegak lurus/atau geser-
geser alat pengukur dan dapatkan hasil yang terkecil.
HASIL PENGUKURAN
Ditentukan letak jarum dengan posisi nol, jika jarum bergerak pada posisi sebelum nol/seratus
maka hasil pengukuran pasti kurang dari diameter asli, dan sebaliknya.
Pengukuran tabung silinder Posisi pengukuran
Bagian-bagian pengukuran
Y
X
Awal langkah cincin torak
INFORMASI
Ketirusan adalah selisih hasil pengukuran terbesar dikurangi hasil pengukuran terkecil dari satu posisi
pengukuran X atau Y saja.
Contoh: X1 – X2, X2 - X3, X3 – X2, X2 – X1. Y1 –
Y2, Y2 - Y3, Y3 – Y2, Y2 – Y1.
Kelonjongan/keovalan adalah selisih + hasil pengukuran dari 2 posisi pengukuran X dan Y
pada 3 posisi. Contoh:
X1 – Y1, X2 – Y2, X3 – Y3 atau sebaliknya
1. masukkan hasil pengukuran pada table berikut :
4. Kesimpulan
Jika pengukuran keausan maksimal < 0,25 mm maka pengerjaan lanjutan adalah oversize 0,25
mm
Jika pengukuran keausan maksimal > 0,25 mm maka pengerjaan lanjutan adalah oversize 0,50
mm
Jika pengukuran keausan maksimal > 0,50 mm maka pengerjaan lanjutan adalah oversize 0,75
mm
Jika pengukuran keausan maksimal > 0,75 mm maka pengerjaan lanjutan adalah oversize 1,00
mm