Anda di halaman 1dari 2

Maanajement Proyek Instalasi Feeder Fiber Optic Menggunakan Metode Raci Matrix

Keberadaan teknologi kabel tembaga dalam jaringan akses telekomunikasi saat ini sudah tidak
mampu melayani kebutuhan arus data yang tinggi sehingga menyebabkan inovasi di bidang
teknologi yang melahirkan teknologi fiber optik yang mampu melayani kebutuhan bandwith yang
tinggi termasuk data, suara dan video dalam skenario jaringan akses fiber to the home. PT. ABC
merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan
jaringan terbesar di Indonesia. Proyek yang sedang dijalani oleh PT. ABC adalah proyek
pemasangan feeder fiber optic. Feeder fiber optic merupakan kabel penghantar layanan jaringan,
yang merupakan bagian dari FTTH (Fiber To The Home). Pada kasus yang dialami oleh PT. ABC
adalah keterlambatan (delay) dalam penyelesaian proyek instalasi feeder fiber optic sehingga
mengakibatkan kendala salah satunya yaitu dari aspek stakeholder. Stakeholder menjadi hal yang
penting dalam sebuah perusahaan atau organisasi terutama proyek karena pada dasarnya sumber
daya manusia yang bergerak untuk mengelola sebuah perusahaan atau proyek. RACI merupakan
salah satu metode teknik dan alat untuk mendukung perencanaan matriks penugasan pada proyek.
Metode RACI yang terdiri dari Responsibility, Assignment, Consult, dan Informed memiliki
manfaat yaitu dapat dicapai sepenuhnya jika tim manajemen proyek memahami dan
menggunakannya sesuai dengan konteks organisasi. Hasil dari bisnis proses aktivitas proyek
disesuaikan pada proyek yang sedang berlangsung. Aktivitas proyek dipetakan dengan RACI
Matrix untuk menentukan peran dan tanggung jawab pada masing-masing jabatan. Output dari
RACI Matrix berupa job description untuk stakeholder yang terdapat pada proyek yang sedang
berjalan.
 Product Quality
Kualitas material yang dibutuhkan menggunakan tipe tertentu dengan mutu harus sesuai
dengan persyaratkan dalam spesifikasi proyek. Oleh karenan itu pemilihan material yang
di gunakan pada proyek pemasangan feeder fiber optic harus lah bermutu dan berkualitas
 Risk assessment
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko
dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat
diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko,
mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu. Pada proyek tersebut yaitu instalasi subduct seperti Mengukur panjang subduct
sesuai rute, melakukan penarikan rute duct, Menutup celah antara subduct dengan pipa
duct dan instalasi HDPE Melakukan boring alur HDPE, Melakukan pemasangan HDPE
yang telah diisi tali, Memposisikan HDPE dengan benar, Melakukan pengecekan hasil
instalasi HDPE. Oleh karena itu keselamatn kerja teknisi yang melakukan pemasangan /
instalasi harus selalu diperhatikan akan terjamin keselamatannya.
 Measurement
pengukuran kemajuan proyek berdasar tujuan yang telah ditetapkan, melihat deviasi dari
project plan dan melakukan tindakan koreksi untuk menyesuikan kemajuan yang dicapai
dengan project plan. Pada proyek tersebut dilakukan pengukuran terhadap perkembangan
yang terjadi sehingga dapat mengetahui kesalahan dan kemajuan dari proyek tersebut lalu
Rincian pekerjaan yang berisi informasi menyeluruh tentang tugas/kewajiban, tanggung
jawab, dan kondisi-kondisi yang diperlukan apabila pekerjaan tersebut dikerjakan.
 Cost estimation
membuat sebuah estimasi dari biaya dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan sebuah proyek. Adapun cara-caranya yaitu : Mengestimasi biaya proyek
berdasarkan biaya aktual dari proyek sebelumnya yang dianggap “mirip” dengan proyek
yang akan dikerjakan, Estimasi berdasarkan setiap paket kerja terkecil dan menjumlahkan
seluruhnya hingga diperoleh biaya total dari sebuah proyek, Estimasi biaya proyek
dilakukan dengan memanfaatkan karakteristik proyek sebagai parameter dalam model
matematika.
 Project scheduling
Merupakan implementasi dari perencanaan yang bisa memberikan informasi mengenai
jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi sumber daya (biaya, tenaga kerja,
peralatan, dan material), durasi dan juga progres waktu untuk menyelesaikan proyek.
Penjadwalan proyek yang mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai macam
permasalahannya. Proses monitoring dan juga updating selalu dilakukan untuk
mendapatkan penjadwalan yang realistis supaya sesuai dengan tujuan proyek tersebut.
penjadwalan yang dibutuhkan selama proyek berlangsung. Lingkup pekerjaan untuk setiap
aktivitas dapat dideskripikan secara rinci pada daftar kegiatan, hal ini bertujuan agar
anggota tim proyek dapat memahami pekerjaan yang perlu diselesaikan
 Custumer communication
komunikasi pelanggan (customers communications) ini dilakukan agar konsumen
(customer) menarik dan mau membeli lagi produk tersebut. Merupakan pihak yang akan
memanfaatkan hasil dari pelaksanaan proyek
 Staffing
Staffing adalah kegiatan seorang manajer untuk mencari/menarik orang-orang (pegawai
yang akan mengisi jabatan yang kosong dalan suatu perusahaan (organisasi) agar dapat
melaksanakan tugas dengan baik. Tujuannya adalah untuk menarik, menempatkan pegawai
menurut jumlah, jenis, keahlian dan keterampilan, sesuai dengan kebutuhan perusahaan,
agar pegawai dapat bekerja secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai