Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kurva TG Briket Cocopeat

Secara teoritis proses pembakaran bahan bakar padat dibagi menjadi tiga
tahapan yaitu pengeringan, devolatilisasi, dan pembakaran arang. Kurva TG briket
cocopeat memperlihatkan teori tahapan pembakaran bahan bakar padat. Kurva TG
briket cocopeat menyajikan hubungan antara pengurangan masa terhadap kenaikan
temperatur yang diperoleh dari data pengujian yang telah dilakukan menggunakan
metode termogravimetri.

3.2 Pengaruh Laju Pemanasan terhadap Kurva TG Briket Cocopeat

Dalam pengujian termal Briket Cocopeat menggunakan metode


termogravimetri memiliki tiga variasi laju pemanasan yaitu laju pemanasan
5 oC/min, 10 oC/min, dan 20 oC/min. Masing-masing laju pemanasan diterapkan
pada sampel pengujian.
Pengaruh laju pemanasan terhadap kurva TG briket cocopeat dapat dilihat
pada Gambar 3.2

120%
Pengurangan Masa(%)

100%
80%
60% 5 C/min
40% 10 C/min
20%
20 C/min
0%
0 100 200 300 400 500 600 700 800 9001000
Temperatur (oC)

Gambar 3.2 Pengaruh Laju Pemanasan Briket Cocopeat 1 terhadap Kurva TG

Gambar 3.2 menyajikan tahapan pembakaran briket cocopeat pada laju


pemanasan 5oC/min. Tahap pertama terjadinya pengeringan yang ditandai dengan
pengurangan masa yang lambat karena menguapnya kandungan uap air pada
sampel. Setalah proses pengeringan akan dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu
Lab. Termodinamika ORNAMEN M.XXIX

proses devoltasi dimana ditandai dengan pengurangan masa. Setelah proses


devoltasi selesai tahap ketiga adalah pembakaran arang ditandai dengan
pengurangan masa yang lambat dan diakhiri dengan perubahan massa yang tetap.
Dari sampel yang di uji, hasil pengujian dengan menggunakan variasi laju
pemanasan yang diterapkan pada briket cocopeat tampak bahwa laju pemanasan
mempengaruhi temperatur dekomposisi dari briket cocopeat. Semakin cepat laju
pemanasan yang diberikan maka semakin tinggi temperatur dekomposisi dari briket
cocopeat dengan kata lain penurunan masa briket cocopeat dan mencapai masa
residunya menjadi lambat. Hal ini disebabkan karena peningkatan laju pemanasan
mengakibatkan peningkatan temperatur dekomposisi dan menurunkan laju
pengurangan masa. Selain itu laju pemanasan yang tinggi membuat temperatur pada
permukaan sampel dengan temperatur di dalam sampel berbeda karena perambatan
panas ke dalam pori-pori sampel menjadi tidak rata sehingga permukaan sampel
lebih dahulu mencapai temperatur penguapan sedangkan temperatur di dalam
sampel belum mencapai titik penguapan yang membuat uap air di dalam sampel
terlambat untuk menguap.

Kelompok 10

Anda mungkin juga menyukai