Abstract
Butylated hydroxyanisole (BHA) is widely used since 1947 as antioxidant food additives
used to prevent oils, fats and shortenings from oxidative deterioration and rancidity. It has
been extensively studied for potential activities and its toxicities. This review summarized
experimental studies that had been carried out on animals and humans as well. We also
briefly reviewed about its absorptions, metabolisms, excretions and carcinogenicity from
health perspective. At present there is sufficient evidence for carcinogenicity of BHA, but
there is hardly any indication that BHA is genotoxic.
Keywords: Butylated hydroxyanisole, Additive, Effect, Carcinogenicity, Toxicity
Abstrak
Butylated hydroxyanisole (BHA) sebagai senyawa aditif pada makanan telah digunakan
secara luas sejak tahun 1947. Senyawa ini biasa digunakan sebagai antioksidan untuk
mencegah makanan tersebut dari kerusakan oksidatif. Banyak penelitian telah mempelajari
senyawa ini secara luas, baik tentang efek yang disebabkannya, sifat karsinogennya, ataupun
toksisitas yang disebabkannya. Artikel ini membahas tentang hasil penelitian eksperimental
yang telah dilakukan tentang penggunaan BHA, baik pada hewan maupun pada manusia.
Kami juga membahas tentang absorpsi, metabolisme, ekskresi dan sifat karsinogennya dari
perspektif kesehatan. Saat ini beberapa penelitian telah dapat membuktikan tentang efek
karsinogenik dari BHA, tapi belum ditemukan penelitian yang mengindikasikan bahwa BHA
adalah bersifat genotoksik.
Pembahasan
Tabel 1. Daftar bahan tambahan pangan sebagai antioksidan yang terdaftar dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 20124
Butil Hidroksi Anisol (BHA) sebagai aditif pada makanan dan kosmetik
karena sifatnya sebagai antioksidan.2
BHA memiliki kemampuan anti-
oksidan baik dilihat dari ketahanannya ter- BHA mulai digunakan sejak tahun
hadap tahap-tahap pengelolaan maupun 1947 sebagai bahan tambahan dalam pro-
stabilitasnya pada produk akhir yang baik duk makanan yang mengandung minyak
pada produk makanan yang mengandung untuk mencegah makanan menjadi basi.
lemak hewan, namun relatif tidak efektif Bagian aktif dari BHA yang bertindak
pada makanan yang mengandung minyak sebagai antioksidan adalah cincin aromatis
tanaman.10 terkonjugasinya yang dapat bertindak
BHA adalah antioksidan yang me- sebagai stabilisator untuk radikal bebas,
rupakan gabungan dari 2 senyawa fenol sehingga reaksi radikal bebas selanjutnya
isomerik, yaitu 2-tert-butyl-4-hydro- xya- dapat dihindari.11 Antioksidan sintetik
seperti BHA diketahui memiliki aktivitas
nisole dan 3-tert-butyl-4-hydroxy-ani-sole.
antioksidan yang lebih tinggi dibanding-
Senyawa ini mempunyai sifat tidak dapat
kan vitamin E.12
larut dalam air, tetapi larut dalam methanol
dan ethanol.10 BHA juga sering digunakan
43
43
BHA Antioxidant
Butylated Hydroxyanisole
OH
C(CHj)3
C(CHj)j
OCHj OCHj
3 -tertiarybutyl-4- 2-tc rtiarybutyl -4-
hydroxyanisole hydroxyanlsole
kanker 16. Sedangkan, beberapa penelitian BHA dapat di metabolisme secara cepat,
telah menemukan bahwa BHA dapat me- dan diekskresikan secara utuh.21
nyebabkan reaksi alergi dan pada dosis Metabolit utama dari BHA adalah
besar dapat berefek pada fungsi ginjal dan glukoronida, eter sulfat, dan Tert-Butil
hati. 17,18 Hidroksi Quinon (TBHQ) yang merupakan
senyawa fenol bebas.7,22 (Gambar 2).
The Select Committee on GRAS (Gene-
Metabolit-metabolit ini diekskresikan di
rally Regarded as Safe) Substances dari
urin, sedangkan BHA yang belum meng-
U.S. Food and Drug Administration
alami perubahan akan dieliminasi melalui
(FDA) melaporkan bahwa pada tahun
feses.
1980 tidak ada bukti nyata bahwa BHA
merupakan senyawa yang membahayakan. Proporsi dari metabolit-metabolit ini
Tetapi, tetap diinformasikan kemungkinan beragam tergantung pada spesies dan level
adanya resiko pada penggunaannya oleh dosis yang diberikan. Sebesar 86% dieks-
manusia. Saat ini FDA telah membatasi kresikan melalui urin dalam waktu 24 jam
konsentrasi BHA dalam penggunaannya dan 91% dalam waktu 4 hari. Pada
pada makanan komersial, yaitu sebesar manusia, 22-72% pemberian dosis oral
0,02% pada produk yang mengandung pada level 0,5-0,7 mg/kg bb didapatkan
minyak dan lemak. The Joint FAO/WHO kembali sebagai glukoronida dalam waktu
Expert Committee on Food Additives 24 jam, dan kurang dari 1% dalam bentuk
(JECFA) telah menentukan bahwa Asupan BHA bebas. Ditemukan juga eter sulfat
Harian yang Diijinkan (Acceptable Daily dalam jumlah sangat kecil.7
Intake/ ADI) untuk BHA adalah 0,05-0,2 Retensi BHA dalam jaringan lebih
mg/kg bb.11,32 Sebaliknya, beberapa ahli besar pada manusia dibandingkan pada ti-
saat ini telah melarang penggunaan BHA kus. Artinya, dibutuhkan dosis BHA yang
dalam makanan dan menganjurkan untuk
lebih kecil untuk memproduksi level da-
memilih penggunaan antioksidan alami lam plasma tertentu pada manusia dari
yang lebih aman.6 Sebuah penelitian pada tikus.7
menunjukkan bahwa konsentrasi curcumin
yang dibutuhkan untuk menetralkan Penelitian jangka pendek telah di-
sekitar 80% reaksi per-oksidasi adalah lakukan terhadap beberapa jenis spesies,
sebesar 4 μM, sedangkan antioksidan termasuk tikus, kelinci, dan anjing. Pem-
sintetik seperti BHA pada konsentrasi berian 0,25 dan 0,75% BHA pada mencit
yang sama hanya memberikan sekitar 53- betina diketahui dapat melindungi dari
59% penghambatan.10 BHA sebagai anti- keracunan akut monokrotalin, suatu alka-
oksidan sintetik juga menunjukkan solu- loid pirolizidin yang beracun yang terdapat
bilitas yang rendah dan aktivitas anti- pada tanaman genus Crotalaria.24,25 Pada
oksidan yang sedang.6 kelinci, dosis besar BHA (1 g/hari) di-
berikan dengan stomach tube selama 56
Absorpsi, metabolisme dan ekskresi hari telah menyebabkan peningkatan pada
ekskresi sodium 10 kali lipat dan 20%
Absorpsi dan metabolisme BHA telah
peningkatan pada ekskresi potasium di
diteliti pada tikus, kelinci, anjing, kera, urin. Tidak ada efek samping yang di-
dan manusia. BHA dapat secara cepat temukan pada pemberian BHA 0,3; 30;
diabsorpsi dari saluran gastrointestinal atau 100 mg/kg bb pada anjing selama 1
pada tikus, kelinci, anjing dan manusia. tahun.11
45
45
ecu, OCH, OCH,
OH
OrOH
TBHQ
Gambar 2. Metabolit utama dari BHA (dalam bentuk 3-BHA): ether sulfate,
ester glucoronide, dan TBHQ. 7
Pada dosis tinggi (500 mg/kg bb per Pada tikus yang diberikan 500-600
hari), BHA dapat menginduksi dan me- mg-/kg bb dalam jangka waktu 10 minggu
ningkatkan berat relatif hati pada tikus menunjukkan penurunan angka pertum-
dan mencit. Pada tikus, perubahan yang buhan dan penurunan aktivitas dari enzim
mengikuti tergantung pada jenis dan cara katalase, peroksidase, dan kolinesterase.11
pemberian. Ketika tikus diberikan BHA Pada anjing, BHA pada konsentrasi
dengan stomach tube, berat relatif hati 1% dan 1,3% dapat menginduksi pem-
meningkat dengan peningkatan yang signi- besaran hati, proliferasi retikulum endo-
fikan pada hari ketujuh setelah pemberian. plasma, dan peningkatan pada aktivitas
Pada pemberian rutin, pembesaran hati enzim hepatik. Beberapa perbedaan ter-
tidak terlihat sampai dengan hari kelima.7 lihat antara kera dan tikus. Pada kera,
Saat diberikan pada kera dengan dosis 500
aktivitas dari enzim glucose-6-phospha-
mg/kg bb selama 28 hari, BHA terbukti
tase menurun dan aktivitas nitroanisole
menginduksi pembesaran hati dan proli-
demethylase meningkat, sedangkan pada
ferasi retikulum.7
tikus tidak ada perubahan yang terlihat
Toksisitas dan Pengaruhnya terhadap pada level dosis yang sama.7
Enzim Hepatik Efek Karsinogenik
LD50 BHA dinyatakan sebesar 2200- Saat ini terdapat banyak penelitian
5000 mg/kb bb pada tikus dan 2000 mg/kg yang memberikan bukti-bukti tentang efek
bb pada mencit. 11, 13 karsinogenik dari BHA, tetapi belum ada
BHA telah dilaporkan dapat meng- indikasi yang dapat memperlihatkan bah-
induksi sejumlah enzim hepatik pada tikus wa BHA bersifat genotoksik. Mekanisme
dan mencit seperti epoxide hydrolase, utama bagaimana BHA dapat me-
glutathione-S-transferase, glucose-6-phos- nyebabkan kanker masih belum diketahui.
phate dehydrogenase, dan biphenyl-4-
hydro-xylase 7, 24.
Pada penelitian jangka panjang se- mer yang mana dari BHA yang bersifat
belumnya, tidak ditemukan efek toksik karsinogenik atau apakah isomer tersebut
pada penggunaan BHA pada tikus setelah mempunyai efek sinergis. Pengujian ini
22 bulan dan pada anjing setelah 15 bulan. dilakukan dengan menggunakan isomer
Tetapi pada penelitian berikutnya, Ito, et al murni dan BHA mentah (crude BHA) pada
melaporkan bahwa pada tikus F344, hamster selama 1-4 minggu. Efek sam-
pemberian 2% BHA menghasilkan tinggi- ping yang parah ditemukan dengan BHA
nya kejadian papilloma (pada hampir mentah dan 3-isomer. Sedangkan pada 2-
100% pada binatang perlakuan) dan isomer tidak ditemukan efek.
squamous cell carcinoma (sekitar 30% Pada tikus yang diberikan 1 g/kg bb
dari binatang perlakuan) pada forestomach dari masing-masing isomer, 2-BHA juga
yang merupakan bagian terdepan dari aktif dalam menginduksi papilloma pada
perut dan berfungsi sebagai ruang tempat
forestomach. Hiperplasia yang ditemukan
menyimpan makanan.26 (Gambar 3). Pada bersifat reversibel, tetapi waktu yang di-
konsentrasi yang lebih rendah yaitu 0,5%,
butuhkan untuk penyembuhan (recovery)
tidak ada lesi neoplastik yang terlihat,
tergantung pada durasi dan tingkat per-
tetapi forestomach hyperplasia terlihat.
lakuan. Pada tikus yang diberikan 0,1-
Ito, et al. menunjukkan bahwa 3-BHA, 2,0% BHA selama 13 minggu, setelah
serta dua metabolitnya yaitu p-tert-butyl- perlakuan dihentikan, akan kembali nor-
phenol dan 2-tert-butyl-4-methyl-phenol, mal setelah 9 minggu. Sementara itu, tikus
juga dapat menginduksi papilloma di yang diberikan 2% BHA selama 1, 2, atau
forestomach.26 Verhagen, et al. menun- 4 minggu diikuti periode penyembuhan
jukkan bahwa pada tikus tidak hanya pada selama 4 minggu, hiperplasia ringan dan
forestomach tetapi juga di bagian glan- perubahan epithelial yang diamati hampir
dular stomach, usus halus, jaringan hilang sama sekali pada minggu pertama.
kolorektal dan jaringan esophageal susep- Perubahan yang paling parah dapat diamati
tibel terhadap efek proliferative dari pada 2 dan 4 minggu dimana grup
BHA.27, 28 mengalami regresi sebagian selama pe-
Hamsters bersifat lebih suseptibel riode penyembuhan.7 Karena kemung-
kinan adanya relevansi pada manusia,
terhadap BHA daripada tikus. Pada
penelitian ini kemudian dilakukan pada
hamster yang diberikan 1% atau 2% BHA
spesies lain termasuk kera dan babi, yang
selama 24 dan 104 minggu, papilloma pa-
mana, seperti manusia, tidak mempunyai
da forestomach terlihat hampir di semua
forestomach. Pada kera betina, BHA (125
binatang coba dan carcinoma pada 7-
atau 500 mg/kg bb) yang diberikan dengan
10% pada grup dari 104 minggu
gavage selama 12 minggu gagal untuk
perlakuan. Kejadian lesi yang lebih ren-
menginduksi perubahan histo- patologi di
dah tampak pada mencit yang diberikan
perut dan esophagus. Pada anjing yang
0,5% dan 1% BHA.7
diberikan BHA pada dosis 0,25; 0,5; 1;
Pengujian Karsinogenik terhadap Isomer dan 1,3% selama 6 bulan, tidak ditemukan
Pengujian karsinogenik terhadap perubahan histopatologi yang terlihat di
isomer dilakukan untuk menentukan iso- perut, esofagus dan usus dua belas jari.
47
47
Esophagus
Duodenum
Forestortuuh
Pyloric
sphincter
Gambar 3.
Diagram bagian perut tikus. Sumber: Moore 2000 29
Promoting Effect dan Inhibitory Effect dari Sedangkan sifat inhibitory effect tampak
BHA pada liver carcinogenesis yang disebab-
kan oleh diethylnitrosamine atau N-ethyl-
Mekanisme bagaimana 3-BHA meng-
N-hydroxyethylnitrosamine dan juga pada
induksi carcinoma belum diketahui de-
mammary carcinogenesis disebabkan oleh
ngan jelas. Penelitian yang dilakukan oleh
7,12-dimethylbenz[a]anthracene.31
De Stafney, et al. menganjurkan bahwa
ada dua faktor yang mungkin berperan Kesimpulan
penting. Satu diantaranya mungkin ber- Seperti sebagian besar bahan aditif
kaitan dengan penurunan jumlah senyawa buatan lainnya, penggunaan BHA dalam
thiol. Yang kedua adalah adanya serangan makanan juga mempunyai pro dan kontra.
(attack) oleh metabolit reaktif dari 3-BHA
Ketika sebuah penelitian menunjukkan
atau produk sekunder yang dihasilkan oleh bahwa penggunaan BHA mempunyai ke-
metabolit ini.30 Penelitian oleh Williams untungan, beberapa penelitian lainnya
juga mengindikasikan bahwa BHA
tidak menunjukkan adanya keuntungan,
mempunyai efek pada sistem membran,
atau bahkan memberikan dampak negatif
memblokir pertukaran antara hepatosit
pada penggunaannya. Asupan Harian yang
dengan sel epiteli. Hasil ini menunjukkan
Diijinkan (Acceptable Daily Intake,ADI)
bahwa BHA merupakan karsinogen
sebesar 0-0,5 mg/kg bb adalah salah satu
epigenetik yang bersifat promoting
cara untuk membatasi penggunaan BHA
effect.31
supaya tidak memberikan dampak yang
BHA mempunyai sifat sebagai promo- buruk bagi kesehatan, karena BHA di-
ting effect ataupun inhibitory effect pada harapkan tidak akan bersifat karsinogen
efek karsinogenik dari sejumlah karsi- pada manusia apabila digunakan pada
nogen kimia. BHA dapat meningkatkan konsentrasi yang diperbolehkan.
forestomach carcinogenesis yang disebab-
Daftar Rujukan
kan oleh N-methyl-N'-nitro-N-nitroso-
guanidine ataupun N-methyinitrosourea Rajani GP, Ashok P. In vitro antioxidant and
antihyperlipidemic activities of Bauhinia vari-
(MNU) pada tikus. BHA mempunyai
gata Linn. Indian J. Pharmacol. 2009. 41(5):
promoting effect pada urinary bladder 227-232.
carcinogenesis yang disebabkan oleh Kochhar SP, Rossel JB, Hudson BJF. (editor).
MNU atau N-butyl-N-(4-hydroxybutyl) Food antioxidants. 1990. Elsevier Science.
nitrosamine dan thyroid carcinogenesis http://codexindonesia.bsn.go.id/uploads/down
yang disebabkan oleh MNU pada tikus. load/UU_Pangan_No.18__.pdf. retrieved 26
Mei 2013.
49
49
http://www.ratbehavior.org/vomit.htm. Why Willia0ms, GM. Epigenetic promoting effects
rats can’t vomit. retrieved 26 Mei 2013. of butylated hydroxyanisole. Food Chem
deStafney CM., Prabhu UD, Sparnins VL., Toxi-col.1986; 24(10-11): 1163-1166.
Wattenberg, LW. Studies related to the http://www.accessdata.fda.gov/scripts/fcn/fcn
mecha-nism of 3-BHA-induced neoplasia of DetailNavigation.cfm?rpt=scogsListing&id=4
the rat forestomach. Food Chem Toxicol. 0. retrieved 26 Mei 2013.
1986; 24(10-11): 1149-57.