Hubungan Teori Model Konseptual Keperawatan Dengan Filosofi Dan Paradigma Keperawatan
Hubungan Teori Model Konseptual Keperawatan Dengan Filosofi Dan Paradigma Keperawatan
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum :
Mampu memahami, menjelaskan, dan menganalisa pengembangan empiris
tentang model konseptual dan teori keperawatan serta hubungannya dengan
falsafah, dan paradigma keperawatan.
BAB II
TINJAUAN KONSEP
Universitas Indonesia
3
3
2.1.1 Metaparadigma
Metaparadigma didefinisikan sebagai konsep global untuk
mengidentifikasi fenomena yang terkait disiplin ilmu, dan secara umum
digunakan sebagai dasar dalam menggambarkan hubungan antar beberapa
konsep (Fawcett, 2005).
2.1.2 Filosofi
Filosofi dapat didefinisikan sebagai ungkapan yang mencakup pengakuan
secara ontology mengenai fenomena dalam suatu disiplin ilmu,
epistomologi menjelaskan bagaimana fenomena tersebut dapat dikenal dan
secara etik tentang apa yang menjadi nilai dalam setiap disiplin ilmu.
Universitas Indonesia
4
2.1.4 Teori
Teori didefinisikan sebagai satu atau lebih konsep yang spesifik dan
konkrit yang diperoleh dari sebuah model konseptual, dalil yang ada secara
sempit menjelaskan tentang konsep, dan dalil yang ada secara konkrit dan
spesifik berhubungan dengan dua atau lebih konsep.
Universitas Indonesia
5
Ada banyak teori yang telah ditemukan meliputi atomistic theory, grand
theory, macro theory, micro theory, middle-range theory, mid-range theory,
practice theory, praxis theory, dan theoretical framework (Fawcett, 2005).
Universitas Indonesia
6
Universitas Indonesia
7
Universitas Indonesia
8
Universitas Indonesia
9
Universitas Indonesia
10
Para ahli juga menjelaskan bahwa empirisme adalah suatu aliran dalam ilmu
filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari
pengalaman manusia dan mengecilkan peranan akal. Ada dua ciri pokok
empiris yaitu : teori tentang makna dan teori pengetahuan.
Universitas Indonesia
11
Philosophical Theory merupakan karya awal yang mendahului era teori dan
menyajikan makna umum dari keperawatan dan fenomenanya melalui
Universitas Indonesia
12
1. Metatheory
Metatheory bersifat abstrak dan umum. Metatheory difokuskan pada
filosofi dan pertanyaan-pertanyaan metodologi yang dihubungkan
dengan perkembangan teori-teori dasar keperawatan. Metatheory
kadang disebut juga philosophical theory. Philosophical theory
merupakan pernyataan yang mendukung tuntutan ontologi tentang
fenomena sebagai pusat perhatian suatu disiplin, tuntutan epistemik
tentang bagaimana fenomena muncul dan tuntutan etik tentang nilai
suatu disiplin ilmu (Fawcett, 2005).
2. Grand Theory
Grand theory merupakan satu atau beberapa konsep yang spesifik yang
didapatkan dari model konseptual, preposisi yang didapatkan dari
konsep tersebut dan preposisi tersebut nyata dan hubungan yang spesial
Universitas Indonesia
13
antara dua konsep atau lebih. Grand theory kurang abstrak dan lebih
spesifik dibanding model konseptual tetapi tidak se-konkrit dan
sespesifik middle range theory (Fawcett, 2005). Grand theory
merupakan teori yang cakupannya luas dan kompleks, terdiri dari
kerangka kerja konseptual global yang mendefinisikan perspektif
praktek keperawatan dan melibatkan perbedaan cara dalam melihat
fenomena keperawatan, memuat konsep yang menggabungkan teori-
teori dengan cakupan lebih kecil (Tomey & Aligood, 2010).
Grand theory menyebutkan tujuan, misi dan aturan nursing care yang
dihasilkan dari observasi/insight. Tujuan dari grand theory adalah untuk
mengatur beberapa informasi dan mengidentifikasi konsep atau point
penting serta menghubungkannya dengan praktik keperawatan. Manfaat
grand theory adalah sebagai alternatif panduan untuk praktik selain
tradisi/intuisi, kerangka kerja untuk pendidikan dengan mengusulkan
fokus dan struktur kurikulum, dan bantuan untuk profesional
keperawatan dengan menyediakan dasar praktek (McKenna, 1997).
Universitas Indonesia
14
Universitas Indonesia
15
4. Practice Theory
Practice theory lebih spesifik dan jelas cakupannya dibanding middle
range theory, teori pada level ini juga didefinisikan juga sebagai
prescriptive theory, situations-spesific theory, dan micro theory.
Practice theory menetukan tindakan atau intervensi keperawatan yang
cocok untuk mencapai tujuan tertentu, fokus pada fenomena
keperawatan yang spesifik dengan memberikan arahan langsung pada
praktek keperawatan dan mempunyai pernyataan teoritis yang jelas,
hipotesis dengan menguraikan kejelasan fenomone. Practice theory
menyediakan kerangka kerja untuk intervensi keperawatan dan
memprediksi hasil dan efek dari praktek keperawatan itu sendiri
(Peterson & Bredow, 2004).
Universitas Indonesia
16
Universitas Indonesia
17
BAB III
PEMBAHASAN
Model konsep maupun teori keperawatan yang didasari filosofi sangat erat
hubunganya dengan paradigma keperawatan. Penerapan konsep maupun
teori keperawatan harus selalu dikawal oleh paradigma, sehingga
interaksinya jelas dan terarah. Interaksinya adalah sebagai berikut :
FALSAFAH
KEPERAWATAN
PARADIGMA MODEL
KEPERAWATAN KONSEPTUAL
ABSTRAK
ABSTRAK
METATHEORY
METATHEORY
Klarifikasi Materi
GRAND
GRAND
THEORY
THEORY
Panduan Memperbaiki
MIDDLE
MIDDLE
RANGE
RANGE
THEORY
THEORY
Hub. LangsungTHEORY
THEORYPengujian Praktik
PRACTICE
PRACTICE
THEORY
THEORY
KONKRET
18
Universitas Indonesia
18
Dari skema tersebut terlihat bahwa terdapat hubungan yang saling terkait
antara model konseptual / teori keperawatan dengan filosofi dan paradigma
keperawatan, dimana falsafah keperawatan merupakan sistem nilai yang
mendasari munculnya beberapa teori seperti Methatory, Grand theory,
Middle range theory, dan Practice theory.
Universitas Indonesia
19
Universitas Indonesia
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka kesimpulan makalah adalah :
1. Falsafah Keperawatan yang meyakini manusai sebagai individu yang
unik dan holistik dan melalui Model konseptual keperawatan yang
berlandaskan paradigma keperawatan (manusia, sehat, kesehatan dan
lingkungan) pada akhirnya akan melandasi lahirnya teori – teori
keperawatan mulai dari yang paling abstrak (grand theory) sampai
dengan teori yang lebih konkret dan aplikatif (practice theory).
2. Teori-teori keperawatan akan selalu berkembang melalui pengalaman
empiris yang menunjang masing-masing bidang dan tujuan utama teori
keperawatan. Proses pengembangan teori keperawatan dapat meliputi
pengujian teori, memperbaiki teori maupun memodifikasi serta
menggunakan penelitian dalam penerapan teori tersebut.
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Perawat diharapkan mampu mengembangan ilmu yang menjadi satu
kewajiban dilandasi dengan ilmu pengetahuan / body of knowledge,
falsafah dan paradigma keperawatan.
2. Perawat diharapkan mampu terus mengembangkan riset dan menelaah
teori keperawatan guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan /
asuhan keperawatan.
21
Universitas Indonesia
21
DAFTAR PUSTAKA
Aligood, Martha R & Tomey, Marriner A,. (2014). Nursing Theorists and Their
Work 8th ed. St.Louis : Mosby Inc, USA
Universitas Indonesia