Josephine Roosandriantini
Dosen Tetap Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya
Jl. Dr. Ir. H. Soekarno no.201 Surabaya 60117
(arch_book2010@yahoo.com)
ABSTRAK
Josephine Roosandriantini
A Lecturer of Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya
Jl. Dr. Ir. H. Soekarno no.201 Surabaya 60117
(arch_book2010@yahoo.com)
Abstract
Indonesian cultural richness and natural diversities have given birth to an abundance of
Nusantara traditional architectural diversities. For most people, these architectural diversities
have been frequently regarded as antiquities and deemed to be unreliable for an inhabitable
building. They misunderstand the use of natural materials that are seemingly easy to decay
or be worn out and the absence of nail in the construction as rendering such a building to be
lack of structural robustness, ergo its skewness. On the contrary, the skewness in a building
of Nusantara architecture is a marker of structural stability. In order to provide better
understanding of this phenomenon, this paper uses a qualitative method in a literature study
on the Wae Rebo architecture and showcasing the Toraja architecture as a comparison. This
paper focuses on both Nusantara architectures as research objects in the light of Vitruvius’
theory of Firmitas, Utilitas, and Venustas, applying them on natural materials, construction as
robustness, and architectural aesthetics. This paper aims for providing a feasibility study/an
evidential value/ to validate the inhabitability of Wae Rebo and Toraja architectures. The
result of this research is intended to provide a theoretical reference of robustness, utilization,
and aesthetics of Nusantara houses that are constructed indigenously.
Gambar.13.
Gambar.11. Hapo
Bagian Loang
(dapur) dalam
pada rumah adat
rumah adat Wae
Wae Rebo
Rebo
Sumber :
Sumber :
http://media.rooan
http://www.ranselk
g.com/2015/06/ind
osong.com/2013/0
ri-juwono-
2/desa-waerebo-
architraveler-
menjaga-mbaru-
yang-mencintai-
niang.html
lokalitas/
Rumah adat
Selain itu
Tongkonan juga
dalam rumah adat
dapat dilihat dari
Wae Rebo juga
segi kegunaan
terdapat lubang
atau fungsi
yang berfungsi Gambar.14. Alang
(Utilitas) yang
sebagai sirkulasi (lumbung padi) di
dapat membawa
udara dan “Papa batu” Toraja
kenyamanan dan
masuknya cahaya Sumber :
sesuai dengan
matahari saja. Dokumentasi
kebutuhan dari
Tidak hanya Pribadi Josef
masyarakat
sebagai bangunan Prijotomo
setempat. Seperti,
yang tertutup
Alang yang ada di
masif tetapi Kolong
depan rumah
memiliki celah rumah adat
Tongkonan, selain
agar ruangan Tongkonan juga
berfungsi sebagai Gambar.15.
tidak terlalu memiliki fungsi
lumbung padi Kolong rumah
pengap. Seperti untuk mengurung
bagian kolong Tongkonan
identiknya sebuah hewan ternak
Alang dapat Sumber :
bangunan pada malam hari.
dijadikan tempat Dokumentasi
arsitektur Sehingga, dibuat
untuk berkumpul Pribadi Josef
nusantara. teknik purus-
atau aktivitas Prijotomo
bersama lubang seperti
masyarakat kerangkeng atau
setempat. Alang penjara. Rumah
hanya terdapat adat Tongkonan di
pintu kecil dan “Papa batu”
tidak ada banyak terdapat
perlubangan, hal keindahan di
bagian tulak
bagi rumah adat
Wae Rebo itu.
Pongo5 dapat
menjadi karya
seni masyarakat
Wae Rebo. Teknik
ikat ini tidak hanya
berfungsi
menghubungkan
elemen-elemen
bangunan Mbaru
Niang. Beberapa
teknik ikat
diaplikasikan di
beberapa bagian
rumah adat Mbaru
Niang, seperti
ikatan pada tiang
tengah (bongkok),
ikatan pada tiang
utama bagian
bawah, ikatan
tanggang dan
elar, ikatan rotan
di hiri lentar untuk
Gambar.16. menopang
Longa pada tanggang dan elar Gambar.18.
rumah Tongkonan dari lentar. Ikatan Teknik ikatan
di “Papa Batu” pada hiri mehe. rotan pada setiap
Sumber : sambungan
Dokumentasi konstruksi Mbaru
Pribadi Josephine Niang
R Sumber : Yori
Antar, 2010, 129-
c. Venustas 233
Venustas lebih
Jika
berkaitan dengan Gambar.17. diperhatikan
bentuk, ornamen Teknik ikatan teknik ikat yang
dan bagian yang rotan pada setiap ada di rumah adat
dapat sambungan Wae Rebo dan
menghasilkan konstruksi Mbaru Toraja memiliki
keindahan bagi Niang berbeda dari segi
arsitekturnya. Sumber : Yori teknik sambungan
Aspek keindahan Antar, 2010, 129- konstruksinya.
dalam arsitektur 233 Arsitektur
nusantara tidak
Waerebo memiliki
hanya terletak
keindahan dari
pada corak, motif
teknik ikat,
dan ornamen saja. 5
Pongo
sedangkan
Tetapi teknik ikat merupakan ikatan arsitektur Toraja
pada tiap bagian rotan yang tetap memiliki
rumah adat Mbaru
merupakan hasil keragaman
Niang dapat dinilai
keindahan dari
sebagai salah seni masyarakat
segi teknik purus
satu keindahan Wae Rebo.
lubang, ornamen Sumber :
yang berwujud Dokumentasi
fisik seperti tanduk Pribadi Josef
kerbau, rahang Prijotomo
kerbau, dan ukiran
pada Tongkonan Keindahan
dan Alang. Rumah pada rumah adat
adat Tongkonan di Tongkonan juga
“Papa batu” letak terlihat pada
venustas juga rumah adat di
dapat dilihat pada SilananToraja,
atap rumah adat yaitu terdapat seni
Tongkonannya ukir dan berbagai
yaitu susunan dari motif di bagian
lempengan batu, Gambar. 19. Atap dinding, longa,
untuk kerangka lempengan batu tulak somba.
atap batu dari “Papa batu” Identik dengan
interior diperkuat Sumber : menggunakan
dengan rotan dan Dokumentasi warna merah dan
dilubangi Pribadi Josef hitam.
lempengan batu Prijotomo
dan diikat dengan Rumah adat
tali rotan. Tongkonan
memiliki ukiran di
dinding eksterior
dan interior. Selain
itu pada bagian
kolong rumah
Tongkonan dihiasi
deretan tanduk
kerbau,dan di
bagian Longa6
terdapat deretan
tanduk kerbau.
Selain itu rumah
adat Toraja di
“Papa batu”
tersusun dari
bambu menyusun
sehingga
membentuk tulak
somba.
6
Longa yaitu ujung-
ujung atap dari
Gambar.21. Seni
tongkonan dan alang
ukir di Tongkonan
menjorok ke muka
di Silanan Toraja
dan ke belakang
Sumber :
sedikit mengecil di Gambar.20. Tulak
ujung-ujung Dokumentasi
somba pada Pribadi Josef
membuatnya menjadi rumah
unik dan indah. Longa Prijotomo
Tongkonan di KESIMPULAN
di-sangga oleh tiang “Papa batu”
tinggi disebut tulak Berdasarkan
somba penelitian ini
dapat disimpulkan ini didapatkan didapatkan setara dengan
bahwa didapatkan bahwa arsitektur sebuah bangunan 5 lantai
hasil pandangan nusantara juga fungsi/kegunaan pada Wae Rebo.
Vitruvius dalam memiliki tingkat dari material atau Konstruksi pada
dunia arsitektur kekokohan yaitu bentuk bangunan arsitektur
lebih sesuai sambungan balok yang ada (the nusantara (=ikat /
dengan arsitektur dan tiang building program). purus-lubang)
barat. Sehingga, keseluruhan Ternyata melalui memiliki fungsi
masyarakat bangunan dengan penelitian ini untuk dapat lebih
beranggapan diikat dengan didapatkan bahwa luwes
bahwa arsitektur rotan dapat dengan adanya memaksimalkan
nusantara sangat menyebabkan perapian (hapo) goyangan pada
jauh dari kata konstruksi kadang dalam arsitektur konstuksi saat
layak huni. Sebab, menjadi agak nusantara ini terjadi gempa.
aspek firmitas miring atau difungsikan Sehingga, setelah
(kekokohan), bergeser. Justru sebagai sarana terjadi gempa
Utilitas kondisi demikian untuk pengawetan maka bangunan
(kegunaan/fungsi), dapat menjadi penutup kerangka hanya akan terurai
Venustas penanda sebuah atap (ijuk). Utilitas saja dan dapat di
(keindahan), bangunan rumah juga dapat terlihat sambung lagi
sangat tidak adat di arsitektur dari bangunan dengan teknik ikat
tergambar dalam nusantara dalam Tongkonan yaitu atau purus-
arsitektur keadaan stabil, pada longa yang lubang.
nusantara. dan kokoh. Selain memiliki hiasan Keindahan
Material itu pada arsitektur tanduk kerbau, (Venustas) dalam
alami dan teknik Wae Rebo yang difungsikan arsitektur
sambungan (= menangani untuk nusantara dapat
konstruksi goyang masalah menunjukkan terlihat melalui
/ teknik ikat/teknik keausan / status sosial corak atau motif
purus-lubang) kelapukkan ekonomi ornamen ukir.
yang digunakan dengan mengikat pemiliknya. Tetapi dengan
dalam arsitektur tonggak yang Konstruksi yang arsitektur
nusantara, yang ditanam di tanah berbentuk purus- nusantara yang
berkaitan dengan dilapisi ijuk dan lubang yang minim dengan
ke-aus-an / plastik. Arsitektur membentuk ornamen ukir
kelapukan. Toraja memiliki kolong dapat seperti rumah
Sehingga, tingkat teknik konstruksi digunakan untuk adat Wae Rebo,
keawetan terlihat lebih memelihara keindahan
(firmitas) agak kokoh hewan ternak. arsitektur
diragukan oleh dibandingkan Arsitektur Toraja nusantara dapat
masyarakat teknik ikat, karena dan Wae Rebo dilihat dari Pongo
dengan pola pikir purus – lubang walaupun tidak (ikatan rotan) di
modern. Pola pikir saling mengunci dengan pondasi Wae Rebo,
modern yang satu sama lain. seperti di Sedangkan teknik
beranggapan Utilitas arsitektur barat, purus-lubang
bahwa arsitektur dalam arsitektur tetapi hanya pada arsitektur
nusantara adalah barat dengan batang Toraja, seni ukir
rumah yang tergambarkan kayu yang dan ornamen
sangat pada kegunaan diletakkan diatas yang ada di rumah
ketinggalan atau fungsi, yang batu atau ditanam Tongkonan. Teknik
jaman, kuno dan menjadi dangkal saja. ikat pada
tidak kokoh sama pertanyaan Konstruksi yang arsitektur Wae
sekali untuk apakah dalam seperti itu dapat Rebo bervariatif
dihuni. Tetapi, arsitektur menahan bentuk ikatannya.
melalui penelitian nusantara tidak bangunan yang Keindahan pada
arsitektur Toraja dapat lebih Dewi Fadhilah (2 November
juga dapat dilihat dikembangkan Soemanagar 2016)
dari beberapa lebih luas lagi a. 2014.
ukiran yang ada di dengan “Bagian- Setiadi Sopandi.
dinding bagian menyandingkan Bagian 2013. “Sejarah
dalam dan luar. berbagai macam Tongkonan, Arsitektur Sebuah
Selain itu arsitektur Rumah Adat Pengantar”. PT.
ornamen tanduk nusantara di Tana Gramedia
kerbau yang seluruh Indonesia. Toraja”. Pustaka Utama.
digantung di longa Sebab, selain http://kebud Jakarta.
atau dibagian tampilan atap ayaanindone
samping kolong yang bervariasi sia.net/kebu
juga dapat bentuknya, juga dayaan/1725
menjadi memiliki /bagian-
keindahan konstruksi dan bagian-
tersendiri dari teknik sambungan tongkonan-
rumah Tongkonan yang berbeda- rumah-adat-
itu. Pada beda. Sehingga, tana-toraja
arsitektur Toraja dapat menambah (11 Oktober
juga memiliki radius jangkauan 2016)
teknik ikat yang area penelitian.
ada di rumah Gorman, James.
Tongkonan “Papa UCAPAN TERIMA 1998. “ABC of
batu”, yang KASIH Architecture”.
digunakan untuk Penulis University of
mengikat batang mengucapkan Pennsylvania
bambu bagian terima kasih Press.
dalam dan untuk kepada bapak Philadelphia,
menguatkan Josef Prijotomo Pennsylvania.
kerangka atapnya. yang telah
memberi support Hindu alukta.
agar penulis 2016. “Makna
SARAN
membuat Bentuk dan
Penelitian ini penelitian ini. Fungsi Rumah
merupakan Adat Tongkonan
langkah awal DAFTAR Toraja”.
untuk menelusuri PUSTAKA http://hindualukta.
bahwa sebuah Antar, Yori.2010. blogspot.co.id/201
rumah adat “Pesan dari Wae 6/02/makna-
Waerebo dan Rebo : Kelahiran bentuk-dan-
Toraja juga layak kembali Arsitektur fungsi-rumah-
dianggap sebagai Nusantara adat.html. (2
sebuah hunian sebuah pelajaran November 2016)
dan dapat dari masa lalu
dikatakan sebuah untuk masa Nathaniaseptavy,
arsitektur. Sebab, depan”. PT. 2014. “Konsep
jika diterapkan Gramedia Arsitektur
dengan prinsip Pustaka Utama. Tradisional
Vitruvius dapat Jakarta. Toraja”.
terlihat https://nathaniase
pembuktian itu. ptavy.wordpress.c
Bagi peneliti om/2014/01/03/ko
lainnya, agar nsep-arsitektur-
penelitian ini tradisional-toraja/