Samuelson 01 Done
Samuelson 01 Done
Pertemuan 1 : Konsep Dasar, Tiga Problematik Ekonomi, Pasar Bebas vs Campur Tangan
Pemerintah
Nim : 19/444841/EK/22659
= 200
b) Jika Haircut yang diproduksi adalah 500 maka,
SDM tersisa = SDM tersedia – ( jumlah haircut ∙ SDM utk 1 haircut )
= 1000 – ( 500 ∙ ½ )
= 1000 – 250
= 750
𝑆𝐷𝑀 𝑇𝑒𝑟𝑠𝑖𝑠𝑎
Shirt outputs =
𝑆𝐷𝑀 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡 1 𝑠ℎ𝑖𝑟𝑡
750
= 5
= 150
c) Jika Haircut yang diproduksi adalah 1000, maka
SDM tersisa = SDM tersedia – ( jumlah haircut ∙ SDM utk 1 haircut )
= 1000 – ( 1000 ∙ ½ )
= 1000 – 500 = 500
𝑆𝐷𝑀 𝑇𝑒𝑟𝑠𝑖𝑠𝑎
Shirt outputs =
𝑆𝐷𝑀 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡 1 𝑠ℎ𝑖𝑟𝑡
500
= = 100
5
𝑆𝐷𝑀 𝑇𝑒𝑟𝑠𝑖𝑠𝑎
Shirt outputs =
𝑆𝐷𝑀 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡 1 𝑠ℎ𝑖𝑟𝑡
250
= = 50
5
e) Jika Shirt yang diproduksi 0,maka semua SDM digunakan
untuk memproduksi Haircut. Untuk itu :
𝑆𝐷𝑀 𝑇𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎
Haircut outputs = 𝑆𝐷𝑀 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡 1 𝐻𝑎𝑖𝑟𝑐𝑢𝑡
1000
= ½
= 2000
3) Tabel tersebut dapat kita jadikan dasar untuk membuat grafik PPF
yaitu sebagai berikut
Econoland’s production-possibility
frontier
250
200
150
Shirt
100
50
0
0 500 1000 1500 2000 2500
Haircut
B. BAB II : Pasar dan Pemerintah dalam Perekonomian Modern
1) What determines the composition of national output? In some cases, we say that
there is “consumer sovereignty,” meaning that consumers decide how to spend their
incomes on the basis of their tastes and market prices. In other cases, decisions are
made by political choices of legislatures. Consider the following examples:
transportation, education, police, energy efficiency of appliances, health-care
coverage, television advertising. For each, describe whether the allocation is by
consumer sovereignty or by political decision. Would you change the method of
allocation for any of these goods? ( ECONOMICS : Nineteenth Edition,
SAMUELSON & NORDHAUS halaman 43 soal nomor 1)
Jawab :
A. Transportasi merupakan consumer sovereignty karena transportasi pada
umumnya digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka
sendiri lah yang memutuskan untuk menggunakan transportasi dan melakukan
pengeluaran sebagai biaya penggunaan transpotrasi tersebut. Contoh, seseorang
ingin menghadiri seminar di Bali sedangkan ia berdomisili di Jakarta. Ia
kemudian memutuskan menggunakan transportasi pesawat terbang karena
pertimbangan estimasi waktu. Dengan demikian, sudah tepat bahwa transportasi
merupakan consumer sovereignty dan tidak perlu diubah alokasinya.
B. Education (pendidikan) pada dasarnya merupakan consumen sovereignty karena
setiap orang bebas memilih jenjang pendidikannya masing-masing tanpa
dipengaruhi pihak lain. Contohnya, seseorang bisa memilih jenjang mana yang
mau ia tempuh, apakah sampai SD, SMP, SMA, Sarjana , atau Doktor.
Namun di Indonesia Political decision juga merupakan penentu. Dalam
penerapannya, pemerintah melakukan kebijakan Wajib Belajar 9 tahun yang
mewajibkan setiap warganya untuk belajar di jenjang SD-SMP. Pemerintah juga
melakukan pengeluaran lain berkaitan dengan pendidikan, contohnya pemberian
beasiswa, dan kebijakan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Menurut saya, pendidikan seharusnya menjadi pengeluaran pemerintah.
Sering kali, masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi tidak bisa
menempuh pendidikan, padahal setiap orang berhak memperoleh pendidikan.
Pemerintah seharusnya menjamin akses pendidikan masyarakat. Oleh karena itu,
alokasi perlu diubah menjadi political decision.
C. Police termasuk political decision. Masyarakat tidak mempunyai peran dalam
kepolisian. Kepolisian telah mempunyai program dari pemerintah guna
melindungi masyarakat. Jadi alokasi tidak perlu diganti.
D. Energy efficiency of appliances (efisiensi energi peralatan mesin) termasuk
consumen sovereignty karena yang masyarakat menggunakan hal ini secara
bebas. Peran pemerintah hanya sebatas memberikan imbauan dan regulasi
penggunaanya. Jadi, alokasinya tidak perlu diubah.
E. health-care coverage (Asuransi perawatan kesehatan) Bersifat campuran
consumen sovereignty karena setiap orang bebas untuk mengasuransikan
kesehatannya tanpa halangan dari pihak lain. Namun di Indonesia ada kebijakan
asuransi BPJS yang mewajibkan masyarakat untuk mengikuti asuransi tersebut.
Hal ini juga diatur dalam undang-undang.
F. television advertising (iklan televisi) bersifat gabungan antara consumen
sovereignty dan political decision karena pada kenyataannya konsumen bebas
untuk memasang iklan di televisi. Namun, pemerintah memiliki peran dalam
memfilter konten iklan tersebut untuk diuji kelayakannya.
2) When a good is limited, some means must be found to ration the scarce commodity.
Some examples of rationing devices are auctions, ration coupons, and first-come,
first-served systems. What are the strengths and weaknesses of each? Explain
carefully in what sense a market mechanism “rations” scarce goods and services. (
ECONOMICS : Nineteenth Edition, SAMUELSON & NORDHAUS halaman 43 soal
nomor 2)
Jawab :
A. Auctions (pelelangan)
1. Strength
Keuntungan utama pelelangan yaitu kita bisa menjual suatu barang dengan
kemungkinan harga tertinggi.
2. Weakness
Distribusi barang cenderung tidak merata. Dengan model pelelangan, dapat
dipastikan, hanya individu yang bisa membayar lebih yang mendapatkan
barang lelang tersebut.
B. Ration coupons
1. Strength
Penerapan Rations coupon dapat menghasilkan distribusi yang lebih merata
karena tiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan
barang yang langka tersebut.
2. Weakness
Bagian yang didapat per individu cenderung lebih kecil karena komoditas
yang langka harus dibagi sama rata.
Jika harga keseimbangan awal tiket berada diatas ceiling price, akan
terjadi penurunan harga tiket. Secara logika, permintaan pun meningkat karena
terjadi penurunan harga. Misalkan, harga keseimbangan awal adalah $50.
Kemudian, diterapkan ceiling price di harga 40$. Penerapan ceiling price
menyebabkan berpindahnya titik supply dan demand ke tingkat harga yang
lebih rendah. Jumlah demand akan bertambah. Dengan kata lain, orang yang
menonton konser musik klasik akan lebih banyak.
2) What determines how the burden of a tax is divided between buyers and sellers?
Why? ( PRINCIPLE OF MICROECONOMICS, Fifth Edition, halaman 132,
PROBLEMS AND APPLICATIONS No 7)
Jawab :
Penentuan besarnya beban pajak yang akan ditanggung bergantung pada
elastisitas suatu barang. Elastisitas menandakan seberapa besar kemungkinan
konsumen maupun produsen untuk berpindah ke opsi barang lain. Jika suatu
barang yang dikenakan pajak hanya mempunyai sedikit alternatif barang
subtitusi, produsen dapat melimpahkan lebih banyak beban pajak kepada
konsumen.