DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR CURUP
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah
memberikan penulis kekuatan dan kelancaran dalam menyelesaikan makalah
mata kuliah Analisis Laporan Keuangan yang berjudul "Analasis Aset” dapat
selesai tepat waktu'.
Penulis sangat menyadari makalah ini belum sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik maupun saran yang membangun dari para pembaca'
PENULIS
ANALISIS ASET
A. DEFINISI NERACA
Aktiva adalah jumlah pasiva dan ekuitas; pasiva adalah selisih antara aktiva
dan ekuitas; dan ekuitas adalah selisih antara aktiva dan pasiva.
Dalam melakukan analisis neraca (balance sheet) sebagai bentuk atau cara
mendapat informasi keuangan suatu perusahaan, dapat dilakukan dengan dua cara
berikut :
C. CURRENT ASSETS
Current asset (aset lancar) merupakan aset yang memiliki tingkat perputaran
yang tinggi dan paling cepat bias dijadikan uang tunai dalam periode biasanya
satu tahun. Oleh karena itu, suatu manajer perusahaan paling penting memhami
dan menempatkan analisis pemilihan keputusan pebelian dan kepemilikan aktiva
berdasarkan konsep aktiva likuid. Adapun item-item yang termasuk dalam
kategori current asset akan dibahas dibawah ini .
1. Kas
Dalam neraca, kas diletakkan paling atas ini dilakukan karena kas adalah
yang paling likuid diantara aset lainnya. dalam artian, jika perusahaan sedang
membutuhkan uang hal itu dapat langsung diambil dari kas. karena itu,
ketersediaan kas dalam jumlah yang selalu cukup sangat diharapkan oleh pihak
manajemen perusahaan.
Ada 3 cara yang lazim ditempuh oleh suatu perusahaan dan lembaga
keuangan guna menghindari resiko ketidakpastian sbb :
a. Accounting/translation exposure
b. Transaction exposure
Melakukan kebijakan pendapatan dan biaya pada falas dalam tahun buku yang
akan dating dan selanjutnya melakukan analisis pengaruhnya terhadap laba bersih
atas potensi kemungkinan timbulnya perubahan-perubahan dalam kusr faluta
asing.
c. Economic exposure (operating/competitive exposure)
Melakukan reseach dan analisis secara mendalam terhadap tren kurs falas yang
akan terjadi pada masa yang akan datang, mengkajinya dalam bentuk
hubungannya dengan kondisi dari ekspor dan impor, serta sebagainya pada
kondisi jangka panjang.
2. Emas
Dari beberapa literatur ada yang menempatkan posisi emas setara dengan kas.
karena, jika dilihat dari segi likuid, emas sama likuidnya dengan kas yang
dipasaran selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. hal inilah emas masuk
dalam kategori barang langka. kebanyakan perusahaan menempatkan emas
sebagai salah satu aset lancar yang dianggap memiliki sisi profitable dimasa yang
akan datang.
Dalam pemahaman secara umum, nilai emas di pasaran dibagi dalam tiga
kategori :
1. Emas batangan
2. Emas koin
3. Emas perhiasaan.
Emas memiliki perbedaan besar dibandingkan dengan mata uang yang terbuat
dari logam. mata uang yang terbuat dari emas (gold currency) benar-benar
merupakan bentuk dari barang dan itupun tidak mengalami depresiasi atau
pengurangan nilai (penyusutan).
3. Obligasi
a) Pengertian Obligasi
Obligasi merupakan suatu surat berharga yan dijual kepada public, di sana
dicantumkan berbagai ketentuan yang menjelaskan berbagai hal, seperti nilai
nominal, tingkat suku bunga, jangka waktu, nama penerbit, dan beberapa
ketentuan lainnya yang terjelaskan dalam undang-undang yang disahkan oleh
lembaga terkait.
Jika dana tersebut selanjutnya dipakai untuk menghasilkan produk (goods and
service), keseimbangan jumlah cash money yang dikeluarkan dan kemampuan
menghasilkan produk adalah sesuatu yang harus benar-benar dikontrol dan
dikonsepkan dengan baik karena hal berikut :
1. Jika daya produksi adalah tidak sesuai dengan cash money yang telah
dikeluarkan, artinya itu semua tidak akan memberikan profit bagi perusahaan.
2. Jika cash money yang dikeluarkan dan daya produksi yang dilakukan adalah
sama atau bahkan lebih sedikit (tidak begitu tinggi), itu juga belum mampu
memberikan profit secara continue bagi perusahaan. Karena, jika suatu
perusahaan memperoleh keuntungan (profit), profit itu lebih terlihat sabagai
bentuk keuntungan yang terjadi secara fluktuasi di pasaran, bukan dalam
artian keuntungan yang ditargetkan (profit target).
3. Kondisi yang menggambarkan suatu perusahaan sangat mampu
mengoperasikan kepemilikan sejumlah cash money yang diterima dari hasil
penjumlahan obligasi tersebut secara baik dan sesuai dengan produk yang
diminta oleh konsumen.
Jika melihat dari segi penerbitan, jenis obligasi tersebut ada empat seperti
berikut :
Treasury bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah, seperti bank
sentral suatu Negara.
Foreign bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh Negara asing dan salah
satu risikonya adalah risiko dalam bentuk mata uang asing (foreign currency).
Ada beberapa alas an yang mendasari pada saat individu atau suatu organisasi
ingin membeli obligasi seperti berikut :
1) Memiliki obligasi jauh dari risiko karena tingkat suku bunganya tetap.
2) Obligasi diterbitkan oleh institusi yang memiliki badan hukum yang jelas dan
dapat dipertanggungjawaban serta memiliki mekanisme penyelesaian pada
saat bermasalah.
3) Seorang investor yang membeli obligasi dapat mempertahankan obligasi yang
dimilikinya hingga jatuh tempo tiba dan selanjutnya mengambil atau
memperoleh pendapatan tersebut untuk diinvestasikan kembali.
4) Jika pemegang obligasi merasa terdesak oleh kewajiban untuk membayar
utang karena faktor tagihan dari pihak lain, ia dapat meminjamkan obligasi
tersebut sebagai jaminan hingga utang tersebut dilunaskan.
5) Kemampuan sebuah institusi dalam membeli berbagai jenis obligasi yang
berasal dari berbagai perusahaan Negara membuat pemerintah Negara bagian
akan memberi pengaruh kepada penilaian public terhadap kapasitas finansial
perubahan yang dianggap kuat atau dengan kata lain perusahaan akan naik.
d) Karakteristik Obligasi
e) Peringkat obligasi
Jika pergerakan obligasi terjadi dalam gerakan yang stabil atau dengan kata
lain tumbuh dengan tanpa ada kendala dan permasalahan, lalu obligasi tersebut
diperjualbelikan dan tidak memiliki batas waktu.
Perbedaan tingkat bunga obligasi sangat tergantung pada dua hal berikut.
1. waktu jatuh tempo suatu obligasi (suatu obligasi yang mempunyai waktu
jatuh tempo yang berbeda akan mempunyai kepekaan yield obligasi yang
berbeda pula).
2. Premi risiko obligasi (premi risiko kredit dengan premi yang diminta oleh
peminjam sebagai kompensasi atas risiko obligasi yang ditanggungnya).
Sport interest rate merupakan tingkat bunga dari obligasi yang hanya
mempunyai satu arus kas bagi pembeli obligasi tersebut .
3) Nominal yield dan current yield
Current yield adalah rasio tingkat bunga obligasi terhadap harga pasar dari
obligasi. adapun rumus untuk menghitung current yield sebagai berikut :
𝐶𝑌 = 𝐶𝑖 / 𝑝𝑚
Keterangan =
4. SAHAM
Saham yang dimaksut disini adalah saham yang berasal dari perusahaan
lain.Yang dibeli oleh pihak manajemen dan sewaktu-waktu bisa dijual kembali
jika membutuhkan dana.Hasil keuntungan penjuakan saham tersebut akan masuk
kedalam kas perusahaan.
Keputusan pembelian saham juga merupakan bentuk investasi perusahaan
dalam bidang commercial paper ( yang memiliki profitable). Dalam pasar modal
dikenal ada dua jenis saham yang paling umum dikenal oleh publik, yaitu saham
biasa (common stock) dan saham istimewa (preference stock). Kedua jenis saham
ini memiliki arti dan aturannya masing-masing :
A. Common Stock (Saham Biasa)
Surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan untuk menjelaskan nilai
mata uang ( Rupiah,Dolar,Yen,dll). Pemegangnya akan diberi hak untuk
mengikuti RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan RUPSLB (Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa), serta berhak untuk menentukan membeli right
issue (Penjualan Terbatas) atau tidak. Selanjutnya,pada akhir tahun ia akan
memperoleh keuntungan berupa dividen. Skousen, Stice dan Stice “Para
pemegang saham biasa adalah pemilik riil perusahaan: mereka memiliki hak pilih
atas dewan direktur dan memiliki kepemilikan legal aktiva perusahaan setelah
tuntutan semua kreditor dan para pemegang saham preference dipenuhi” Common
Stock ini memiliki beberapa jenis :
- Blue Chips Stock : saham dari perusahaanyang dikenal secara nasional
dalam sejarah laba pertumbuhan dan manajemen berkualitas
- Growth Stock : saham-saham yang diharapkan memberikan pertumbuhan
laba yang lebih tinggi dari rata-rata saham-saham lain
- Defensif Stock : saham yang cenderung lebih stabl dakam asa resersi
atau perekonomian yang tidak menentu berkaitan dengan dividen,
pendapatan, dan kinerja pasar.
- Cyclical Stock : sekuritas yang nilainya cederung naik secara cepat saat
ekonomi semarak dan jatuh secara cepatserta juga saat ekonomi lesu.
- Seasonal Stock : Perusahaan yang penjualannya bervariasi karena dampak
musiman.
- Speculative Stock : saham yang kondisinya mmiliki tingkat spekulasinya
yang tinggi, yang kemungkinan tingkat pengembalian hasilnya adalah
rendah atau negatif.
B. Preferred Stock (Saham Istimewa)
Surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan menjelaskan nilai nominal
mata uang dan pemegangnya akan memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk
dividen yang akan diterima setiap kuartal (tiga bulan)
C. Fluktasi Saham
Ada beberapa kondisi dan situasi yang menentukan fluktasi (naik turunnya)
saham sebagai berikut:
- Kondisi Mikro dan Makro Ekonomi
- Kebijakan perusahaan dalam melakukan ekspansi (perluasan usaha)
- Pergantian direksi secara tiba-tiba.
- Resiko sistematis
- Efek dari psikologis pasar yang ternyata mampu menekan kondisi teknikal
jual saham.
5. PIUTANG
6. KETERSEDIAAN
Noncurrent Assets (aset tidak lancar) disebut juga Fixed Assets (aktiva
tetap) merupakan aktiva yang tidak bisa cepat diuangkan jika perusahaan
memerlukan dana. Karena itu, bagi suatu perusahaan yang paling penting adalah
melakukan pembelian berdasarkan profitable dimasa yang akan datang. Seperti :
tanah, gedung, pabrik, rumah, kendaraan, dan sebagainya.
Bagi seorang manajer keuangan yang paling dipertimbangkan dalam
keputusan pembelian terletak pada tingkat perputaran (turnover). Semakin tinggi
tingkat perolehan perputaran, semakin tinggi juga tingkat keuntingan yang akan
diperoleh. Yang perlu diperhatikan dalam Noncurrent Asset ini yaitu penyusutan,
penyusutan dalam artian penurunan nilai yang terjadi secara beranngsur-angsur
dari waktu-kewaktu
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pustaka.ut.ac.id/reader/index.php?modul=EKSI4204