Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS ASET

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

1. DELA PERMATASARI 020957556

2. SONIA ELIZABETH 030080672

3. TRI OKTAPILA 031057944

4. YOGI APPERI 031040277

UNIVERSITAS TERBUKA

UNIT PEMBELAJARAN JARAK JAUH BENGKULU

POKJAR CURUP

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah
memberikan penulis kekuatan dan kelancaran dalam menyelesaikan makalah
mata kuliah Analisis Laporan Keuangan yang berjudul "Analasis Aset” dapat
selesai tepat waktu'.

Tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas


kelompok pada Modul 6 buku Analisis Informasi Keuangan yang di bimbing oleh
ibu Dwi Novita, S.EI, M.Ak

Penulis sangat menyadari makalah ini belum sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik maupun saran yang membangun dari para pembaca'

Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan baik


materi maupun gagasan selama persiapan penulisan makalah ini kepada semua
pihak hingga terselesaikanlah makalah ini'. Demikianlah kata pengantar ini
dibuat, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Curup, 30 Oktober 2018

PENULIS
ANALISIS ASET

A. DEFINISI NERACA

Neraca merupakan informasi yang menggambarkan kondisi dan situasi


current asset, noncurrent asset, liabilities, dan shareholders equity serta sebagai
item lainnya yang termasuk di sana untuk selanjutnya informasi tersebut dijadikan
sebagai alat dalam mendukung proses pengambilan keputusan (decision making).
Adapun Lyn M. Fraser dan Aileen Ormiston mengatakan, “Neraca menunjukkan
kondisi keuangan atau posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal
tertentu.”
Adapun kedudukan aktiva (asset), kewajiban (liabilities), dan ekuitas
(shareholders’ equity) dalam neraca sebagai berikut.

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

atau persamaan ini dapat dilihat dalam bentuk lain, yaitu

Kewajiban = Aktiva - Ekuitas

atau juga bias melihat dalam bentuk seperti berikut ini.

Modal Sendiri = Aktiva Kewajiban

Aktiva adalah jumlah pasiva dan ekuitas; pasiva adalah selisih antara aktiva
dan ekuitas; dan ekuitas adalah selisih antara aktiva dan pasiva.

Dalam melakukan analisis neraca (balance sheet) sebagai bentuk atau cara
mendapat informasi keuangan suatu perusahaan, dapat dilakukan dengan dua cara
berikut :

1. menganalisis dengan melihat hubungan-hubungan yang terdapat pada data-


data yang ada di jumlah neraca tersebut.
2. menganalisis dengan melihat hubungan antara jumlah angka-angka yang
terdapat di neraca (balance sheet) dan laporan laba rugi (income statement).
Jadi, penggunaan rasio keuangan dianggap yang paling efektiv dalam
menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan yang data-datanya diambil dari
neraca saja serta data gabungan antara neraca dan laporan laba rugi.

B. MANFAAT INFORMASI NERACA


1. Dapat dilihat kondisi dan situasi yang menggambarkan kepemilikan aktiva
kewajiban dan ekuitas perusahaan.
2. Bagi investor dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan dalam menetapkan
keputusan pada perusahaan tersebut.
3. Informasi Neraca memperlihatkan kondisi likuiditas perusahaan terutama
pada posisi rasio lancar.
4. Informasi yang diberikan dineraca akan lebih bermanfaat pada saat
dipergunakan sebagai salah satu pendukung pengambilan keputusan.

C. CURRENT ASSETS

Current asset (aset lancar) merupakan aset yang memiliki tingkat perputaran
yang tinggi dan paling cepat bias dijadikan uang tunai dalam periode biasanya
satu tahun. Oleh karena itu, suatu manajer perusahaan paling penting memhami
dan menempatkan analisis pemilihan keputusan pebelian dan kepemilikan aktiva
berdasarkan konsep aktiva likuid. Adapun item-item yang termasuk dalam
kategori current asset akan dibahas dibawah ini .

1. Kas

Dalam neraca, kas diletakkan paling atas ini dilakukan karena kas adalah
yang paling likuid diantara aset lainnya. dalam artian, jika perusahaan sedang
membutuhkan uang hal itu dapat langsung diambil dari kas. karena itu,
ketersediaan kas dalam jumlah yang selalu cukup sangat diharapkan oleh pihak
manajemen perusahaan.

Kas didefiniskan sebagai suatu kepemilikan perusahaan dalam bentuk uang


tunai atau mata uang. dimana transaksi penerimaan pembayaran disepakati dalam
mata uang domestic, akan diterima kan dalam mata uang domestic . perusahaan
dalam menjalankan aktifitas bisnisnya menganut prinsip keberlangsungan usaha
atau bisnis yang tidak mengenal titik awal dan titik akhir.

Kemampuan produksi dipengaruhi oleh perkiraan penjualan dan penjualan


diperngaruhi oleh daya beli. untuk membuat suatu kepemilikan kas berada dalam
keadaan yang sesuai dengan pengharapan para pihak, seperti manajemen
perusahaan, komisaris perusahaan, dan kreditor.

Laporan sumber-sumber dan penggunaan kas disusun melalui tahap-tahap


berikut :

1. Mengelompokkan perubahan neto unsur-unsur neraca yang terjadi diantara


dua titik waktu kedalam kelompok perubahan yang memperbesar jumlah kas
dan kelompok yang mengurangi kas.
2. Mengelompokkan unsur-unsur laba-rugi dan laporan laba ditahan kedalam
kelompok yang memperbesar jumlah kas.
3. Melakukan konsolidasi dari informasi-informasi tersebut kedalam bentuk-
bentuk laporan sumber-sumber dan penggunaan kas.

Ada 3 cara yang lazim ditempuh oleh suatu perusahaan dan lembaga
keuangan guna menghindari resiko ketidakpastian sbb :

a. Accounting/translation exposure

Melakukan kebijakan untuk mengonfersi aktiva dan pasifa perusahaan dari


bentuk falas kedalam bentuk mata uang domestic Negara yang bersangkutan.

b. Transaction exposure

Melakukan kebijakan pendapatan dan biaya pada falas dalam tahun buku yang
akan dating dan selanjutnya melakukan analisis pengaruhnya terhadap laba bersih
atas potensi kemungkinan timbulnya perubahan-perubahan dalam kusr faluta
asing.
c. Economic exposure (operating/competitive exposure)

Melakukan reseach dan analisis secara mendalam terhadap tren kurs falas yang
akan terjadi pada masa yang akan datang, mengkajinya dalam bentuk
hubungannya dengan kondisi dari ekspor dan impor, serta sebagainya pada
kondisi jangka panjang.

2. Emas

Dari beberapa literatur ada yang menempatkan posisi emas setara dengan kas.
karena, jika dilihat dari segi likuid, emas sama likuidnya dengan kas yang
dipasaran selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. hal inilah emas masuk
dalam kategori barang langka. kebanyakan perusahaan menempatkan emas
sebagai salah satu aset lancar yang dianggap memiliki sisi profitable dimasa yang
akan datang.

Dalam pemahaman secara umum, nilai emas di pasaran dibagi dalam tiga
kategori :

1. Emas batangan
2. Emas koin
3. Emas perhiasaan.

Emas memiliki perbedaan besar dibandingkan dengan mata uang yang terbuat
dari logam. mata uang yang terbuat dari emas (gold currency) benar-benar
merupakan bentuk dari barang dan itupun tidak mengalami depresiasi atau
pengurangan nilai (penyusutan).

Secara konsep keuangan, semakkin besar cadangan yang dimiliki, semakin


menunjukkan sisi aman karena berpengaruh pada kestabilan peredaran uang.
secara sederhana, cadangan tersebut dapat dilihat sebagai hedging atau lindungi
nilai terhadap kejadian-kejadian yang menyangkut perubahan dari mata uang
suatu Negara.
Emas dapat juga di jadikan sebagai hedging (lindung nilai) terhadap berbagai
kondisi fluktuasi di pasaran internasional dan emas juga merupakan logam yang
paling cepat bias diuangkan kapan saja dan dimana saja.

3. Obligasi

a) Pengertian Obligasi

Obligasi merupakan suatu surat berharga yan dijual kepada public, di sana
dicantumkan berbagai ketentuan yang menjelaskan berbagai hal, seperti nilai
nominal, tingkat suku bunga, jangka waktu, nama penerbit, dan beberapa
ketentuan lainnya yang terjelaskan dalam undang-undang yang disahkan oleh
lembaga terkait.

Apabila kita memosisikan obligasi masuk dalam kategori commercial paper,


artinya obligasi tersebut diterbitkan dengan alasan-alasan yang jelas dan kuat.
Angka nominal juga tertera di Obligasi yang menggambarkan angka-angka yang
akan keluar masuk ke kas perusahaan secarai tunai karena obligasi dijual dan
dibeli harus melalui uang tunai (cash).

Jika dana tersebut selanjutnya dipakai untuk menghasilkan produk (goods and
service), keseimbangan jumlah cash money yang dikeluarkan dan kemampuan
menghasilkan produk adalah sesuatu yang harus benar-benar dikontrol dan
dikonsepkan dengan baik karena hal berikut :

1. Jika daya produksi adalah tidak sesuai dengan cash money yang telah
dikeluarkan, artinya itu semua tidak akan memberikan profit bagi perusahaan.
2. Jika cash money yang dikeluarkan dan daya produksi yang dilakukan adalah
sama atau bahkan lebih sedikit (tidak begitu tinggi), itu juga belum mampu
memberikan profit secara continue bagi perusahaan. Karena, jika suatu
perusahaan memperoleh keuntungan (profit), profit itu lebih terlihat sabagai
bentuk keuntungan yang terjadi secara fluktuasi di pasaran, bukan dalam
artian keuntungan yang ditargetkan (profit target).
3. Kondisi yang menggambarkan suatu perusahaan sangat mampu
mengoperasikan kepemilikan sejumlah cash money yang diterima dari hasil
penjumlahan obligasi tersebut secara baik dan sesuai dengan produk yang
diminta oleh konsumen.

b) Jenis obligasi berdasarkan penerbitan

Jika melihat dari segi penerbitan, jenis obligasi tersebut ada empat seperti
berikut :

1. Treasury bond (TB)

Treasury bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah, seperti bank
sentral suatu Negara.

2. Corporate bond (CB)

Corporate bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.

3. Municipal bond (MB)

Municipal bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Negara


bagian dan biasanya pemegang obligasi ini dibebaskan dari pajak.

4. Foreign bond (FB)

Foreign bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh Negara asing dan salah
satu risikonya adalah risiko dalam bentuk mata uang asing (foreign currency).

c) Alasan membeli obligasi

Ada beberapa alas an yang mendasari pada saat individu atau suatu organisasi
ingin membeli obligasi seperti berikut :

1) Memiliki obligasi jauh dari risiko karena tingkat suku bunganya tetap.
2) Obligasi diterbitkan oleh institusi yang memiliki badan hukum yang jelas dan
dapat dipertanggungjawaban serta memiliki mekanisme penyelesaian pada
saat bermasalah.
3) Seorang investor yang membeli obligasi dapat mempertahankan obligasi yang
dimilikinya hingga jatuh tempo tiba dan selanjutnya mengambil atau
memperoleh pendapatan tersebut untuk diinvestasikan kembali.
4) Jika pemegang obligasi merasa terdesak oleh kewajiban untuk membayar
utang karena faktor tagihan dari pihak lain, ia dapat meminjamkan obligasi
tersebut sebagai jaminan hingga utang tersebut dilunaskan.
5) Kemampuan sebuah institusi dalam membeli berbagai jenis obligasi yang
berasal dari berbagai perusahaan Negara membuat pemerintah Negara bagian
akan memberi pengaruh kepada penilaian public terhadap kapasitas finansial
perubahan yang dianggap kuat atau dengan kata lain perusahaan akan naik.

d) Karakteristik Obligasi

Ada beberapa karakteristik obligasi yang diperdagangkan di bursa efek :

1) Obligasi dengan jaminan (mortagage bond) adalah obligasi yang diterbitkan


oleh perusahaan dengan menggunakan jaminan aset riil.
2) Obligasi tanpa jaminan (debentures atau unsecured bond) adalah obligasi
yang diterbitkan tanpa menggunakan suatu jaminan aset riil tertentu.
3) Obligasi konversi merupakan obligasi yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk mengonversikan obligasi tersebut dengan sejumlah
saham perusahaan pada hari yang telah ditetapkan sehingga pemegang
obligasi mempunyai kesempatan untuk memperoleh capital gain.
4) Obligasi yang disertai warrant : dengan adanya warrant, pemegang obligasi
mempunyai hak untuk membeli saham perusahaan pada harga yang telah
ditentukan.
5) Obligasi tanpa kupon (zero coupon bond) adalah obligasi yang tidak
memberikan pembayaran bunga.
6) Obligasi dengan tingkat bunga mengambang ( floating rate bond ) adalah
obligasi yang memberikan tingkat bunga yang besarnya disesuaikan dengan
fluktuasi tingkat bunga pasar berlakunya.
7) Putable bond adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi untuk menerima perlunasan obligasi sesuai dengan nilai par
sebelumnya waktu jatuh tempo.
8) Junk bond adalah obligasi yang memberikan tingkat keuntugan (kupon) yang
tinggi, tetapi juga mengandung risiko yang sangat tinggi pula.

e) Peringkat obligasi

Obligasi yang dijual ke public dalam perspektif para pembelian melihatnya


berdasarkan peringkat (rating). Peringkat tersebut menggambarkan credible dan
proyek layaknya obligasi tersebut dibeli untuk dijadikan sebagai salah satu current
asset perusahaan.

Beberapa lembaga pemeringkat yang ada di dunia adalah moody’s Investor


Services, Standard an poor’s Corporation, Duff dan phelps, Fitch Investor Service.

Jenis-jenis peringkat Moody’s :

1) Aaa merupakan obligasi berkwalitas "terbaik" dengan risiko yang "amat


kecil".
2) Aa1, Aa2, Aa3 adalah obligasi berkwalitas "baik" dengan risiko yang "kecil".
3) A1, A2, A3 adalah obligasi peringkat menegah atas dengan risiko yang
"kecil".
4) Baa1, Baa2, Baa3 merupakan obligasi dengan risiko moderat dan biasanya
spekulatif.
5) Ba1, Ba2, Ba3 merupakan obligasi dengan elemen spekulatif dan dapat
berisiko.
6) B1, B2, B3 adalah obligasi yang dianggap spekulatif dan dapat berisiko tinggi
7) Caa1, Caa2, Caa3 merupakan obligasi yang "tidak kokoh" dan memiliki
risiko yang amat tinggi.
8) Ca adalah obligasi dengan tingkat spekulatif yang tinggi dan kemungkinan
gagal bayar. C adalah obligasi dengan peringkat terendah dan biasanya gagal
bayar.
f) Suku bunga dan jangka waktu obligasi

Suku bunga dan jangka waktu obligasi memiliki keterkaitan dalam


memberikan ketetapan. Ada dua bentuk keputusan yang biasa berlaku atau
diterapkan oleh pemerintah dan perusahaan, yaitu obligasi dengan jangka waktu
pendek (short time) yangmemiliki suku bunga lebih rendah dari pada obligasi
jangka panjang.

g) Obligasi yang dijual tanpa ada batas waktu

Jika pergerakan obligasi terjadi dalam gerakan yang stabil atau dengan kata
lain tumbuh dengan tanpa ada kendala dan permasalahan, lalu obligasi tersebut
diperjualbelikan dan tidak memiliki batas waktu.

Tingkat keuntungan dalam bentuk bunga (interest) juga tetap, yaitu


ditetapkan 0,11 atau 11%.

1) Tingkat bunga Obligasi

Perbedaan tingkat bunga obligasi sangat tergantung pada dua hal berikut.

1. waktu jatuh tempo suatu obligasi (suatu obligasi yang mempunyai waktu
jatuh tempo yang berbeda akan mempunyai kepekaan yield obligasi yang
berbeda pula).
2. Premi risiko obligasi (premi risiko kredit dengan premi yang diminta oleh
peminjam sebagai kompensasi atas risiko obligasi yang ditanggungnya).

2) Spot interest rate

Sport interest rate merupakan tingkat bunga dari obligasi yang hanya
mempunyai satu arus kas bagi pembeli obligasi tersebut .
3) Nominal yield dan current yield

Yield merupakan merupakan hasil yang diperoleh dari menginvestasikan


sejumlah dana pada suatu obligasi. Nominal yield merupakan tingkat bunga dari
suatu obligasi.

Current yield adalah rasio tingkat bunga obligasi terhadap harga pasar dari
obligasi. adapun rumus untuk menghitung current yield sebagai berikut :

𝐶𝑌 = 𝐶𝑖 / 𝑝𝑚

Keterangan =

C : Current yield dari obligasi tersebut

𝐶𝑖 : Coupon Interest atau kewajiban membayar kupon obligasi pada tahun i

𝑝𝑚 : Market Price of bond atau harga pasar dari obligasi

4) Yield to maturity (YTM)

Yield to maturity adalah keuntungan yang diperoleh oleh seorang investor


dalam membeli commercial paper, yaitu obligasi pada harga pasar saat ini dan
selanjutnya menahan obligasi tersebut hingga waktu deadline atau jatuh tempo
tiba.

4. SAHAM

Saham yang dimaksut disini adalah saham yang berasal dari perusahaan
lain.Yang dibeli oleh pihak manajemen dan sewaktu-waktu bisa dijual kembali
jika membutuhkan dana.Hasil keuntungan penjuakan saham tersebut akan masuk
kedalam kas perusahaan.
Keputusan pembelian saham juga merupakan bentuk investasi perusahaan
dalam bidang commercial paper ( yang memiliki profitable). Dalam pasar modal
dikenal ada dua jenis saham yang paling umum dikenal oleh publik, yaitu saham
biasa (common stock) dan saham istimewa (preference stock). Kedua jenis saham
ini memiliki arti dan aturannya masing-masing :
A. Common Stock (Saham Biasa)
Surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan untuk menjelaskan nilai
mata uang ( Rupiah,Dolar,Yen,dll). Pemegangnya akan diberi hak untuk
mengikuti RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan RUPSLB (Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa), serta berhak untuk menentukan membeli right
issue (Penjualan Terbatas) atau tidak. Selanjutnya,pada akhir tahun ia akan
memperoleh keuntungan berupa dividen. Skousen, Stice dan Stice “Para
pemegang saham biasa adalah pemilik riil perusahaan: mereka memiliki hak pilih
atas dewan direktur dan memiliki kepemilikan legal aktiva perusahaan setelah
tuntutan semua kreditor dan para pemegang saham preference dipenuhi” Common
Stock ini memiliki beberapa jenis :
- Blue Chips Stock : saham dari perusahaanyang dikenal secara nasional
dalam sejarah laba pertumbuhan dan manajemen berkualitas
- Growth Stock : saham-saham yang diharapkan memberikan pertumbuhan
laba yang lebih tinggi dari rata-rata saham-saham lain
- Defensif Stock : saham yang cenderung lebih stabl dakam asa resersi
atau perekonomian yang tidak menentu berkaitan dengan dividen,
pendapatan, dan kinerja pasar.
- Cyclical Stock : sekuritas yang nilainya cederung naik secara cepat saat
ekonomi semarak dan jatuh secara cepatserta juga saat ekonomi lesu.
- Seasonal Stock : Perusahaan yang penjualannya bervariasi karena dampak
musiman.
- Speculative Stock : saham yang kondisinya mmiliki tingkat spekulasinya
yang tinggi, yang kemungkinan tingkat pengembalian hasilnya adalah
rendah atau negatif.
B. Preferred Stock (Saham Istimewa)
Surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan menjelaskan nilai nominal
mata uang dan pemegangnya akan memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk
dividen yang akan diterima setiap kuartal (tiga bulan)
C. Fluktasi Saham
Ada beberapa kondisi dan situasi yang menentukan fluktasi (naik turunnya)
saham sebagai berikut:
- Kondisi Mikro dan Makro Ekonomi
- Kebijakan perusahaan dalam melakukan ekspansi (perluasan usaha)
- Pergantian direksi secara tiba-tiba.
- Resiko sistematis
- Efek dari psikologis pasar yang ternyata mampu menekan kondisi teknikal
jual saham.

D. Alasan Perusahaan Menjual Saham


- Kebutuhan dana dalam jumlah yan besar dan pihak perbankan tidak mampu
memberikan pinjaman karena berbagai alasan.
- Keinginan perusahaan mempublikasikan kinerja perusahaan secara
sistematis.
- Menginginkan harga saham diperusahaan terus naik danterus diminatilh
konsumen secaa luas sehingga nantinya akan memebri efek kuat bagi
oerusahaan.
- Mampu memperkecil resiko yang timbul karena permasalahan risiko
diselesaikan dengan pembagian dividen.

E. Penilaian Saham Dari Segi Perspektif Investor


- Prospek usaha yang menjanjikan
- Kinerja keuangan dan nonkeuangan yang bagus
- Penyajian laporan keuangan yang jelas
- Terlihat sisi keuntungan yang terus meningkat
F. Kategori Saham Per Sektor Industri
Reilly dan Brown mengkategorikan saham-saham sebagai berikut :
- Saham-saham sektor industrial
- Saham-saham sektor barang-barang konsumen tahan lama
- Saham-saham sektor barang modal
- Saham-saham sektor industri dasar
- Saham-saham sektor barang-barang kebutuhan pokok

G. Right Issue dan Stock Split


- Right Issue : Kebijakan perusahaan mencari tambahan dana dengan cara
melakukan penjualan saham terbatas yang khusus diperuntukkan kepada
pemegang saham lama.Jika pemegang saham lama tersebut tidak
membelinya maka hak tersebut akan hilang.
- Stock Split : Peningkatan jumlah saham yang beredar dengan mengurangi
nilai nominal saham.

H. Wait And See Keputusan Pembelian Saham


Keputusan ini dipengaruhi oleh berbagai kondisi dan situasi seperti berikut:
- Kondisi pasar yang jauh dari kestabilan
- Terjadinya politik dan kegaduhan didalam parlemen
- Reaksi yang berlebihan dari para pengambilan keputusan politik dalam
menyikapi berbagai kondisi politik sehingga menimbulkan kebingungan
bagi publik investor
- Dalam fase pergantian menteri ekonomi, keuangan dan gubernur bank
sentral
- Terjadinya konfllikditubuh militer sehingga menimbulkan dan kekacauan
dan kerusuhan dalam bidang politik dinegara yang bersangkutan.
- Kondisi krisis moneter yang menerpa suatu negaratersebut hingga
mengganggu kondisi domestik suatu negara tersebut
- Pergantian jabatan pimpinan disuatu perusahaan yang berlangsung secara
tidak demokratis dan bersifat penunjukkan dengan mengindahkan
kualifikasi dan kompetensi yang tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan
I. Dont Fight The Tape Dalam Pembelian Saham
Merupakan istilah yang dipakai oleh para manajer keuangan berbagai
perusahaan pada saat situasi pasar menggambarkan suatukondisi yang tidk
menguntungkan dan akan mengarah pada timbulnya kerugian yang lebih besar
jika diteruskan.
J. Tips Dalam Membeli dan Bermain Saham
- Amati dulu reaksi suatu peristiwa terhadap pergerasakan bursa. Jika bursa
tidak mengalami penurunan yang sangat tajam , ada kemungkinan bursa akan
pulih dalam yang tidak terlalu lama.
- Biasanya yang “mengguyur” bursa adalah para investor asing. Hal ini juga
merupakan indikator analisis bagi investor perusahaan.
- Perhatikan kondisi bursa keesokkan harinya. Jika bursa positif atau hanya
minus sedikit, hal ini menunjukkan bursa cukup kuat terhadap kejadian
tersebut.
- Jika investor kecil memiliki saham, selain blue chip. Sebaiknya segera jua
saham tersebut pada guyuran pertama, lalu menukakarkannya pada saham
blue chip yang terkoreksi dan memiliki kapitalitas besar

5. PIUTANG

Merupakan bentuk penjualan yang dilakukan oleh suatu perusahaan tempat


pembayarannya tidak dilakukan secara tunai,tetapi bersifat bertahap. Penjualan
produk secara kredit atau piutang dagang dilakukan dengan target yang
diinginkan. Namun persoalan sering terjadi saat angka penjualan kredit diperbesar
menjadi seiring dengan meningkatnya piutang ragu-ragu (bad debt).
Semakin besar bad debt, juga semakin besar permasalahan yang
ditanggung oleh prusahaan yang akan berakibat mengecilnya perolehan
keuntungan yang akan diterima. Oleh karena itu, ada beberapa acuan yang harus
diterapkan oleh suatuperusahaan untuk memperkecil resiko timbulnya bad debt
sebagai berikut :
a. Menghindari keputusan penjualan produk saat pasar dalam kondisi
fluktuatif
b. Membatalkan penjualan produk pada konsumen yang memiliki reputasi
buruk dalam dunia bisnis
c. Melakukan dan menerapkan prinsip kehati-hatian pada saat tingkat
persaingan bisnis semakin tinggi
d. Adanya ukuran persentase yang layak diterapkan untuk besaran piutang

6. KETERSEDIAAN

Untuk mewujudkan persediaan terlaksana dengan baik dan stabil


perusahaan perlu menerapkan konsep manajemen perusahaan. Agar perusahaan
tersebut bisa mengatur dan mengelolal setiap kebutuhan barang, baik mentah,
barang setengah jadi, mauun barang jadi agar selalu tersedia dalam kondisi pasar
yang stabil dan berfluktasi.
Konsep manajemen persediaan berbeda-beda berdasarkan kategori
perusahaan,manufaktur,dagang,jasa dan sebagainya. Ada yang perlu diingat oleh
pihak manajer perusahaan bahwa untuk memiliki persediaan yang stabil pihak
manajemen membutuhkan ketersediaan biaya (reserve cost) dalam keadaan yang
cukup. Jika kondisi ini tidak terpenuhi, perusahaan akan mengalami masalah
dalam aktivitas produksinya.

8. NONCURRENT ASSETS ATAU FIXED ASSETS

Noncurrent Assets (aset tidak lancar) disebut juga Fixed Assets (aktiva
tetap) merupakan aktiva yang tidak bisa cepat diuangkan jika perusahaan
memerlukan dana. Karena itu, bagi suatu perusahaan yang paling penting adalah
melakukan pembelian berdasarkan profitable dimasa yang akan datang. Seperti :
tanah, gedung, pabrik, rumah, kendaraan, dan sebagainya.
Bagi seorang manajer keuangan yang paling dipertimbangkan dalam
keputusan pembelian terletak pada tingkat perputaran (turnover). Semakin tinggi
tingkat perolehan perputaran, semakin tinggi juga tingkat keuntingan yang akan
diperoleh. Yang perlu diperhatikan dalam Noncurrent Asset ini yaitu penyusutan,
penyusutan dalam artian penurunan nilai yang terjadi secara beranngsur-angsur
dari waktu-kewaktu
DAFTAR PUSTAKA

http://www.pustaka.ut.ac.id/reader/index.php?modul=EKSI4204

Anda mungkin juga menyukai