Anda di halaman 1dari 4

Lada Hitam (Piper nigrum L.

1. Morfologi

Lada merupakan tanaman tahunan yang memanjat dari keluarga Piperaceae (Balittri,
2007). Tanaman lada memiliki akar tunggang dengan akar utama dapat menembus tanah
sampai kedalaman 1-2 m. Batang tanaman lada berbuku-buku dan berbentuk sulur yang dapat
dikelompokkan menjadi empat macam sulur, yaitu sulur gantung, sulur panjat, sulur buah,
dan sulur tanah. Daun lada merupakan daun tunggal dengan duduk daun berseling dan
tumbuh pada setiap buku. Warna daun hijau muda pada waktu muda dan daun tua berwarna
hijau mengkilat pada permukaan atas. Pertulangan daun melengkung dengan tepi daun
bergelombang atau rata. Bunga-bunga terdapat pada cabang plagiotrophic (horizontal) yang
tersusun dalam bulir (spica) atau untai (amentum). Buah lada temasuk buah buni berbentuk
bulat berwarna hijau saat muda dan pada waktu masak berwarna merah. Biji lada berwarna
putih cokelat dengan permukaan licin (Wahid, 1996).

2. Klasifikasi Lada Hitam Menurut Tjitrosoepomo (2007), klasifikasi tanaman lada adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper nigrum L.
3. Metabolit Sekunder dan Manfaatnya

Kandungan lada hitam sangat beranekaragam dan piperin merupakan kandungan utama
serta kavisin yang merupakan isomer dari piperin. Piperin merupakan metabolit sekunder
golongan alkaloid yang lazim terkandung pada genus Piper dari famili Piperaceae (Scott et al.,
2005). Senyawa amida (piperin) berupa kristal berbentuk jarum, berwarna kuning, tidak
berbau, tidak berasa, lama-kelamaan pedas, larut dalam etanol, asam cuka, benzena, dan
kloroform (Amaliana, 2008). Piperin memiliki manfaat sebagai anti-inflamasi, antiarthritik
(Bang et al., 2009; Sudjarwo, 2005), analgesik (Sudjarwo, 2005), depresan sistem saraf pusat
dan anticonvulsan (Deepthi et al., 2012). Kombinasi zat-zat yang terkandung mengakibatkan
lada hitam memiliki rasa pedas, berbau khas dan aromatik. Kandungan zat yang memberikan
warna, bau dan aroma dalam lada hitam adalah α-terpinol, acetophenone, hexonal, nerol,
nerolidol, 1,8 cineol, dihydrocarveol, citral, α-pinene dan piperolnol (Murthy dan
Bhattacharya, 2008).

Piperin memiliki banyak efek farmakologi yaitu sebagai antiinflamasi, antimikroba,


hepatoprotektor, antikanker dan meningkatkan efek antioksidan sel. Piperin mampu
melindungi sel dari kanker dengan mengikat protein di mitokondria sehingga memicu
apoptosis tanpa merusak sel-sel yang normal melalui peningkatan aktivitas enzim antioksidan
seperti superoxide dismutase, catalase dan glutathione peroxidase (Selvendiran et al., 2006).
Piperin juga berkhasiat sebagai antioksidan, antidiare, dan insektisida (Namara, 2005). Lada
hitam juga mengandung alkaloid, flavonoid, dan komposisi aromatik, dan senyawa amida
(Agbor et al., 2006).
DAFTAR PUSTAKA

Agbor, G.A., J.A. Vinson, J.E. Oben, J.Y. Ngogang. 2006. Comparative Analysis of the in
Vitro Antioxidant Activity of White and Black Pepper. Nutrition Research 26: 659-663.

Amaliana, L. N. 2008. Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol 70 % Buah Merica Hitam (Piper nigrum
L.) terhadap Sel Hela. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta.

Balittri. 2007. Teknologi Unggulan Tanaman Lada. http://balittri.litbang.deptan.go.id/ diakses


7 Oktober 2019 pukul 07:22 WIB.

Bang, J., D.H. Oh, Choi H.M. 2009. Anti-Inflammatory and Antiarthritic Effects of Piperine
in Human Interleukin 1β- Stimulated Fibroblast Like Synoviocytes and in Rat Arthritis
Models. Arthritis Research andTherapy 2009.

Deepthi, S.P., V. Junis, P. Shibin, S. Senthiil, R.S. Rajesh. 2012. Isolation, Identification and
Antimycobacterial Evaluation of Piperine from Piper longum. Dermatology
Pharmacia Letter 2012: 863-868.

Epstein, W.W.; D.F. Netz,.dan J. L. Seidel. 1993. Isolation of Piperine from Black Pepper.
Journal Chemistry. Ed.1993, 70, 598-599.

Namara, F. M. 2005. Effects of Piperine, the Pungent Component of Black Pepper, at the
Human Vanilloid Receptor (TRPV1), British Journal of Pharmacology 144, 781–790.

Parthasarathy, U., G.R. Asish., T.J. Zachariah., K.V. Saji., J.K. George., K. Jayarajan., P.A.
Mathew. 2008. Spatial Influence on the Important Biochemical Properties of Piper
nigrum Linn. Leaves. Natural Product Radiance Vol.7(5), 2008: 444-447.

Selvendiran, K., V.S.J. Prince dan D. Sakthisekaran. 2006. In vivo Effect of Piperine on
Serum and Tissue Glycoprotein Levels in Benzo(a)pyrene Induced Lung
Carcinogenesis in Swiss Albino Mice. Pulm. Pharmacol. Ther.,19(2) : 107-111.

Sudjarwo, S.A. 2005. The Potency of Piperine as Anti-inflammatory and Analgesic in Rats
and Mice. Folia Medica Indonesiana 2005; 41(3):190- 194.

Tjitrosoepomo, G. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatohyta). Gadjah Mada University


Press. Yogyakarta. hal. 119.
Wahid, P. 1996. Identifikasi Tanaman Lada. Monograf Tanaman Lada. Balittro: hal. 27-32.

Anda mungkin juga menyukai