Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK
MODUL I : RANGKAIAN ARUS SEARAH

Disusun Oleh :
Shafira Khairunnisa
(18101139)
Partner Praktikum :
Tio Sasmita Napitupulu (18101140)
Viska Ramadani (18101141)
Asisten Praktikum :
Deara Dwi Rahmadani (17101132)
Khansa Nabilah (17101143)
Lu’lu’ Hasna’ Mahdiyah (17101144)

Praktikum Tanggal : 13 Maret 2019

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNIK DIGITAL


FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO (FTTE)
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO
JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2019
MODUL I
RANGKAIAN ARUS SEARAH

I. DASAR TEORI
Rangkaian arus searah (DC, direct current) merupakan rangkaian
listrik dengan arus stasioner (dalam arti polaritas tetap) yang tidak berubah
terhadap waktu. Besaran-besaran utama yang menjadi perhatian dalam
listrik arus searah adalah kuat arus (I) dan beda tegangan (V) yang bekerja
pada komponen resistif dengan sumber arus/tegangan konstan. Pembahasan
dalam rangkaian arus DC berupa analisis rangkaian, yaitu mencari hubungan
antar variabel komponen rangkaian dengan menggunakan hukum-hukum
dasar tertentu. [1]

Gambar 1.1.1 Rangkaian arus DC [2]

Gambar 1.1.2 Grafik tegangan DC terhadap waktu ( V - t), Grafik arus


DC terhadap waktu ( i - t). [1]
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu
[3]
rangkain elektronika.. Fungsi dari Komponen Resistor adalah sebagai
penghambat listrik dan juga dipergunakan sebagai pengatur arus listrik
dalam rangkaian Elektronika. Satuan pengukuran Resistor (Hambatan)
adalah OHM (Ω). Dalam Rangkaian Elektronika, Resistor atau Hambatan
ini sering disingkat dengan huruf “R” (huruf R besar). [4]
Resistor ada 2 macam yaitu Resistor tetap dan Resistor Variabel.
Resistor Tetap adalah Resistor yang nilai hambatannya tetap dan tidak
dapat diubah – ubah nilainya. Resistor tetap memiliki kemampuan daya,
yang disebut Watt. Biasanya terbuat dari karbon. Resistor tidak tetap ( R.
Variabel ) adalah Resistor yang nilai hambatannya dapat diubah – ubah
sesuai dengan kebutuhan dengan besar hambatan 0 Ohm sampai dengan
nilai maksimal hambatan yang tertera pada resistor Variabel tersebut.
Resistor Variabel memiliki kemampuan daya yang relative lebih kecil
dibandingkan dengan resistor tetap. Hal ini karena resistor Variable terbuat
dari serbuk karbon. [5]

(a) (b) (c)

Gambar 1.1.3 simbol Resistor


a.Resistor Tetap, b. Resistor Variabel, c. Resistor Variabel [5]
Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan dua
kaki di kiri da di kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk
cincin kode warna untuk mengetahui besar resistansi tanpa mengukur
besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar
manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association).

Gambar 1.1.4 Urutan cincin Warna pada resistor [5]


Gambar 1.1.5 Cara membaca warna resistor [6]

Tabel 1.1.1 Nilai Warna pada cincin resistor [1]


Cincin I Cincin II Cincin III Cincin IV
Warna
(Angka pertama) (Angka kedua) (Pengali) (Toleransi)
Hitam 0 0 100 -
Coklat 1 1 101 -
Merah 2 2 102 -
Jingga 3 3 103 -
Kuning 4 4 104 -
Hijau 5 5 105 -
Biru 6 6 106 -
Ungu 7 7 107 -
Abu-abu 8 8 108 -
Putih 9 9 109 -
Emas - - - ± 5%
Perak - - - ± 10%
Tanpa warna - - - ± 20%

Besaran resistansi suatu resistor dibaca dari posisi cincin yang


paling kiri ke arah cincin toleransi. Cincin toleransi berada pada badan
resistor yang paling kanan atau yang lebarnya lebih menonjol dari lebar
cincin yang lainnya, sedangkan posisi cincin pertama agak sedikit menjorok
kedalam. Setelah dapat menentukan urutan daripada cincin maka akan dapat
membaca nilai resistansinya. Nilai resistansi dihitung sesuai urutan warna.
Mulai dari urutan cincin I, cincin II, cincin III atau cincin keempat adalah
faktor pengkali dan cincin keempat atau kelima adalah nilai toleransi itu
sendiri adalah batas resistansi minimum dan maksimum yang dimiliki oleh
resistor. [5]
Rangkaian resistor ada 2 macam yaitu rangkaian yaitu :
1. Rangkaian Seri
Adalah sebuah rangkaian yang menggabungkan dua atau
lebih Resistor yang dideret sedemikian rupa, sehingga nilai
Hambatan totalnya menjadi lebih besar. Hal ini dikarenakan
nilai Hambatan total merupakan hasil penjumlahan dari
semua resistor pembentuknya.

Rtot = R1 + R2 + R……… + RN

Gambar 1.1.6 Rangkaian Resistor Seri [7]


2. Rangkaian Paralel
Adalah sebuah rangkaian yang menggabungkan dua atau
lebih Resistor yang dijajar sedemikian rupa, sehingga nilai
Hambatannya totalnya menjadi lebih kecil dari nilai Resistor
terkecil yang membentuknya. Persamaan untuk mencari
Rtotal pada rangkain paralel adalah :

1 1 1 1

----- = ----- + ----- + ----- + ------

Rtotal R1 R2 RN

Gambar 1.1.7 Rangkaian Resistor paralel [7]


V. DAFTAR PUSTAKA

[1] SUMARNA, "bahan kuliah listrik arus searah," LISTRIK ARUS SEARAH, p.
1.
[2] J. O. A. L. W. Arimieari1*, "Sludge Filtration Resistance Model Based on
Electrical Resistance Analogy," Journal of Environmental Protection.
[3] Anonymous, "Resistor, Karakteristik, Nilai Dan Fungsinya," [Online].
Available: http://zonaelektro.net/resistor-karakteristik-nilai-dan-fungsinya/.
[Accessed 15 Maret 2019].
[4] D. Kho, "Pengertian Resistor dan Jenis-jenisnya," [Online]. Available:
https://teknikelektronika.com/pengertian-resistor-jenis-jenis-resistor/.
[Accessed 15 maret 2019].
[5] Anonymous, "Resistor dan Hukum Ohm," RANGKAIAN LISTRIK.1.
POLITEKNIK DHARMA PATRIA KEBUMEN , pp. 1-3.
[6] N. Fauzan, "Cara Membaca Warna Resistor," 2015. [Online]. Available:
https://erudisi.com/cara-membaca-warna-resistor/. [Accessed 15 Maret 2019].
[7] Anonymous, "Resistor dan Hukum Ohm," RANGKAIAN LISTRIK.1.
POLITEKNIK DHARMA PATRIA KEBUMEN, pp. 5-6.
(Diketik, minimal dua halaman , minimal 3 citasi)
II. HASIL DATA
(Tulis tangan, berupa tabel-tabel data dengan kolom yang sudah terisi secara
lengkap, gambar/foto rangkaian)
III. ANALISA
(Tulis Tangan, minimal dua halaman)
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
(Tulis Tangan, minimal 3 poin)
V. DAFTAR PUSTAKA
(Diketik, minimal 3 sumber, harus dari sumber yang terpercaya, dilarang
dari sumber blog, atau wikipedia)
VI. LAMPIRAN
(Lembar Praktikum dan hasil pengamatan yang telah ditandatangani oleh
asisten lab).
(a) (b) (c)

(d) (e) (f)


Gambar 1.6.4 (a) Hasil Pengukuran Warna Cincin R1; (b) Hasil
Pengukuran Warna Cincin R2; (c) Hasil Pengukuran Warna Cincin R3; (d)
Hasil Pengukuran Warna Cincin R4; (e) Hasil Pengukuran Warna Cincin
R5; (f) Hasil Pengukuran Warna Cincin R6

Gambar 1.6.5 Rangkaian campuran

(a) (b)

(c) (d)
(e)
Gambar 1.6.6 Hasil Pengukuran Tahanan (R) pada (a) A-C; (b) A-
D; (c) A-E; (d) C-D; (e) C-E

(
a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

(g) (h)
(i) (j)
Gambar 1.6.7 Hasil Pengukuran Tegangan (V) pada (a) A-B; (b)
A-C; (c)A-D; (d) A-E; (e) B-C; (f) B-D; (g) B-E; (h) C-D; (i) C-E;
(j) D-E

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)
Gambar 1.6.8 Hasil Pengukuran Arus (I) pada (a) R1; (b) R2; (c)
R3; (d) R4; (e) R5; (f) R6
VI. LAMPIRAN

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

Gambar 1.6.3 Alat dan bahan yang digunakan (a) Digital


Multimeter (b) Experiment Board (c) Konektor (jumper) (d)
Resistor (e) Kabel (f) DC Power Supply

Anda mungkin juga menyukai