RESPIRASI
A. Tujuan :
Mahasiswa mampu:
1.mengoperasikan spirometer dengan benar
1.mengukur udara pernapasan, kecepatan pernapasan dan ventilasi paru-paru
2.mengukur udara komplemen, udara cadangan dan kapasitas vital paru-paru
B. Landasan teori :
Paru-paru merupakan organ yang mempunyai peranan penting dalam mekanisme
respirasi, dengan melakukan inspirasi oksigen akan diangkut ke jantung dan seluruh tubuh
dari alveolus melalui vena pulmonalis, sedangkan karbon dioksida akan diekkresikan dengan
proses ekspirasi melalui arteri pulmonalis. Untuk mengetahui kemampuan atau kapasitas
paru, maka perlu dilakukan pemeriksaan yang menggunakan spirometer.
Spirometer adalah alat yang dapat mengukur dan memonitor kecepatan pernapasan,
volume udara pernapasan, dan konsumsi oksigen. Alat ini terdiri dari sebuah “pelampung”
yang terletak di atas air dan berisi udara, yang dilengkapi dengan pipa karet berkatup sebagai
penyalur udara pernapasan. Fluktuasi udara volume udara pernapasan oleh orang percobaan
menyebabkan “pelampung” bergerak ke atas dan bawah. Untuk pengukuran konsumsi
oksigen digunakan NaOH dan KOH untuk menyerap karbondioksida dari udara hasil
pernapasan.
Water
---------
level
36
Expiratory
Reserve volume
VITAL CAPACITY
Normal
Tidal volume
Inspiratory
Reserve volume
C. Alat
1. Spirometer Griffin
2. Beaker glass 500 ml.
D. Bahan
1. Air
2. Alkohol 70%
3. NaOH (untuk pengukuran konsumsi oksigen)
4. KOH (untuk pengukuran konsumsi oksigen)
E. Prosedur Kerja
1. Perangkaian spirometer
a. Tempatkan “pelampung pada posisinya, periksa bahwa jarum tuas telah
berada dalam SLOT logam
b. Pasang batang “penyeimbang” ke lubang yang berada di bagian
belakang “pelampung”. Isi ruang dibawah “pelampung” hampir penuh, usahakan
jika “pelampung” dipasang, air tidak tumpah. Atur posisi “penyeimbang” sehingga
garis skala menunjuk pada 0 liter.
c. Hubungkan masing-masing pipa karet ke pipa pendek pada spirometer.
d. Hubungkan pipa karet ke bentukan T yang berkatup, sehingga udara
pernapasan yang dikeluarkan oleh orangpercobaan masuk ke spirometer melalui
37
pipa berlabel “IN” dan udara dari “pelampung” diserap melalui pipa berlabel
“OUT”.
e. Agar spirometer siap pakai, keluarkan udara dalam ruang “pelampung”
dengan cara menepatkan “katup” ke tanda “ATMOSPHERE” . Tekan pelampung ke
bawah agar udara dalam ruang tersebut benar-benar keluar. Kemudian tempatkan
“katup” ke arah tanda “SPIROMETER’. Bila akan menganti orang percobaan
ulangi pengeluaran udara tersebut dan menempatkan kembali katup di
“SPIROMETER”. Jangan sekali-kali menggunakan minyak pelumas di bagian
manapun!
f. Masukkan “keping mulut” ke dalam larutan alkohol 70% sebelum dan
sesudah pemakaian untuk mensterilkannya.
g. Jika diperlukan grafik hasil monitor, siapkan kimograf beserta kertas
grafiknya. Pasangkan pemegang pena pada spirometer. Tempatkan pena pada
ujungnya. Atur posisi kimograf sehingga pena tegak lurus dan dapat menulis
dengan baik di atas kertas grafik.
h. Kalibrasi volume udara pernapasan pada kertas grafik pada kimograf dengan
cara menaik turunkan “pelampung” setinggi skala untuk volume 1 liter. Tandai
panjang garis yang ditimbulkannya pada kertas grafik. Ukur panjang garis tersebut
sebagai panjang yang menunjukkan 1 volume udara pernapasan.
i. Lakukan pengukuran udara pernapasan dengan prosedur pada langkah 2.
j. Setelah pemakaian, lepaskan “pelampung” dan kosongkan air dari ruangnya
38
3) Ventilasi paru-paru adalah volume udara hasil dari pengalian dari rata-rata udara
pernafasan dengan kecepatan pernafasan. Hitung ventilasi paru-paru dari
pernapasan tersebut!
Pengamatan :
Dari grafik yang dihasilkan, hitung udara pernapasan, kecepatan pernapasan, ventilasi paru-
paru, udara komplemen, udara cadangan dan kapasitas vitas paru-paru.
Pertanyaan :
1. Bagaimana kapasitas vital paru-paru pada orang yang menderita sakit asma ? Jelaskan
2. Apakah ada perbedaan vital kapasitas paru-paru antara kanak-kanak- remaja dan
manula ? Jelaskan jawaban anda !
39