Tanda Tanda Vital
Tanda Tanda Vital
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Cara auskultasi
Jelaskan prosedur pada klien.
Cuci tangan.
Atur posisi pasien
Letakkan lengan yang hendak diukur dalam posisi telentang.
Buka lengan baju.
Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3 cm di atas
fossa cubiti (jangan terlalu ketat maupun terlalu longgar).
Tentukkan denyut nadi arteri radialis deks¬tra/sinistra.
Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak
teraba.
Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mm Hg dari titik
radialis tidak teraba.
Letakkan diafragma stetoskop di atas arteri brakhialis dan
dengarkan.
Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan
berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa udara
berlawanan arah jarum jam.
6
Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri
yang berdasarkan systol dan gystole dari jantung. Denyut nadi adalah jumlah
denyut jantung, atau berapa kali jantung berdetak per menit. Mengkaji denyut
nadi tidak hanya mengukur frekuensi denyut jantung, tetapi juga mengkaji irama
jantung dan kekuatan denyut jantung. Denyut merupakan pemeriksaan pada
pembuluh nadi atau arteri. Ukuran kecepatannya diukur pada beberapa titik
denyut misalnya denyut arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri brachialis
pada lengan atas, arteri karotis pada leher, arteri poplitea pada belakang lutut,
arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki. Pemeriksaan denyut
dapat dilakukan dengan bantuan stetoskop. Denyut nadi dapat meningkat pada
saat berolahraga, menderita suatu penyakit, cedera, dan emosi.
=> Pelaksanaan
2. Cara kerja
=> Pelaksanaan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Agar pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan baik, maka perawat harus
memahami ilmu pemeriksaan fisik dengan sempurna dan pemeriksaan fisik ini
harus dilakukan secara berurutan, sistematis, dan dilakukan dengan prosedur yang
benar.
Daftar Pustaka
http://sumbermakalahkeperawatan.blogspot.com/2012/11/pemeriksaan-fisik.html