PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN NEGARA
Pel
atihan
BendaharaPengel
uaran
2018
KEMENTERI
AN KEUANGANREPUBLI
KINDONESI
A
BADANPENDIDI
KANDANPELATIHANKEUANGAN
PUSDI
KLATANGGARANDANPE RBENDAHARAAN
Hak Cipta
Diperbolehkan memperbanyak modul tanpa izin tertulis dari pemegang hak cipta
untuk proses pembelajaran tanpa mengambil keuntungan ekonomi
PELATIHAN BENDAHARA
PENGELUARAN APBN
MODUL
Oleh:
Bambang Sancoko
Widyaiswara Ahli Madya
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, penyusunan modul Pelatihan Bendahara Pengeluaran APBN dapat
diselesaikan dengan baik. Modul Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Negara
merupakan salah satu modul yang digunakan dalam Pelatihan Bendahara
Pengeluaran APBN. Terima kasih kami sampaikan kepada para pihak yang telah
membantu proses penyusunan modul Sistem Penerimaan dan Pengeluaran
Negara. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh tim penyusunan
perbaikan modul sesuai dengan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan Nomor: KEP-441.5/PP.3/2017 tentang
Pembentukan Tim Revisi Modul Diklat Bendahara Pengeluaran APBN Tahun
Anggaran 2017, terutama kepada Bapak Bambang Sancoko yang telah menulis
ulang dan memperbaiki modul Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Negara.
Modul Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Negara berisi tentang bagaimana
bendahara pengeluaran memahami sistem penerimaan dan pengeluaran negara
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Modul ini tentunya masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kepada
semua pihak kami harap dapat menyampaikan kesalahan, memberikan kritik dan
saran guna perbaikan modul ini di masa mendatang.
Bogor,
Kepala Pusat,
Iqbal Islami
NIP 19631206 198403 1 001
KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEPSI DASAR PENDAPATAN NEGARA DAN BELANJA NEGARA
Dasar Hukum Keuangan Negara .............................................................. 5
Asas-asas Keuangan Negara ................................................................... 15
Pejabat Pengelolaan Keuangan Satuan Kerja .......................................... 18
Latihan ...................................................................................................... 31
Rangkuman .............................................................................................. 32
Tes Formatif.............................................................................................. 33
Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................ 37
KEGIATAN BELAJAR 2
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN
DIPA dan POK ......................................................................................... 39
Klasifikasi Anggaran ................................................................................ 40
Format dan Halaman DIPA ....................................................................... 42
Format dan Halaman POK ....................................................................... 52
Latihan ...................................................................................................... 55
Rangkuman .............................................................................................. 56
KEGIATAN BELAJAR 3
SISTEM PENERIMAAN NEGARA
Metode Penyetoran Penerimaan Negara .................................................. 62
Mekanisme Penyetoran Penerimaan Negara ............................................ 69
Latihan ...................................................................................................... 75
Rangkuman .............................................................................................. 76
Tes Formatif.............................................................................................. 77
Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................ 80
KEGIATAN BELAJAR 4
SISTEM PENGELUARAN NEGARA
Pembayaran Tagihan Negara ................................................................... 82
Dokumen Terkait Pengeluaran Negara ..................................................... 84
Pihak-Pihak Terkait Pengeluaran Negara ................................................. 90
Mekanisme Pengeluaran Negara .............................................................. 93
Koreksi/Ralat dan Pembatalan SPP, SPM, dan SP2D .............................. 103
Rekening Bendahara Pengeluaran ........................................................... 104
Latihan ...................................................................................................... 114
Rangkuman .............................................................................................. 115
Tes Formatif.............................................................................................. 116
Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................ 120
KEGIATAN BELAJAR 5
SISTEM PENGARSIPAN DOKUMEN KEUANGAN NEGARA
Tanggung jawab atas Dokumen Keuangan Negara .................................. 122
Prinsip-Prinsip Pengelolaan Arsip ............................................................ 125
Ketentuan Sanksi dan Pidana ................................................................... 126
Latihan ...................................................................................................... 130
Rangkuman .............................................................................................. 131
Tes Formatif.............................................................................................. 132
Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................ 134
Tabel 1.1. Postur APBN 2016 dan RAPBN 2017 (dalam miliar Rupiah) ........ 8
Tabel 2.1. Rincian Belanja Negara menurut Fungsi ....................................... 35
Petunjuk penggunaan modul ini memuat cara penggunaan modul dan tata cara
belajar yang tepat agar peserta diklat dapat mencapai kompetensi yang
diharapkan:
1. Langkah-langkah belajar yang perlu dilakukan
Pelajari setiap kegiatan belajar (KB) dengan seksama, tanyakan
kepada widyaiswara/tenaga pengajar jika ada bagian yang kurang jelas dan
langkah terakhir adalah reviu semua materi tiap kegiatan belajar dengan
menggunakan peta konsep di bagian awal modul.
2. Target waktu dan pencapaian dalam pembelajaran menggunakan modul.
Estimasi
No. Pokok Bahasan Ket
Waktu
Konsepsi Dasar Pendapatan Negara dan
1. 1Jamlat -
Belanja Negara
2. Dokumen Pelaksanaan Anggaran 1 Jamlat -
Dokumen
Pelaksanaan
Anggaran
(KB.2)
Konsepsi Dasar
Pendapatan Negara
dan Belanja Negara
(KB.1) Sistem - Dokumen
Pengeluaran
Negara - Pihak Terkait
(KB.4) - Mekanisme
Sistem
Pengarsipan
Dokumen
Keuangan Negara
(KB.5)
A. Deskripsi Singkat
B. Prasyarat Kompetensi
C. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
D. Relevansi Modul
PENDAHULUA
N
A. Deskripsi Singkat
Modul Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Negara merupakan
salah satu modul yang akan dipelajari dalam Diklat Bendahara Pengeluran
APBN. Modul ini akan memberikan aspek pengetahuan umum dan sikap
dalam mencapai kompetensi yang harus dimiliki seorang calon Bendahara
Pengeluaran, sedangkan aspek keterampilan akan diberikan dalam modul
yang lain. Modul ini dibagi menjadi lima bagian yaitu (1) Konsepsi Dasar
Pendapatan Negara dan Belanja Negara, (2) Dokumen Pelaksanaan
Anggaran, (3) Sistem Penerimaan Negara, (4) Sistem Pengeluaran
Negara, dan (5) Sistem Pengarsipan Dokumen Keuangan Negara.
B. Prasyarat Kompetensi
Prasyarat kompetensi adalah pengetahuan yang perlu dimiliki peserta
sebelum mempelajari modul ini. Pengetahuan tersebut akan terkait dengan
pembahasan dalam bagian-bagian modul, tetapi tidak diuraikan dengan
detail dalam modul. Pengetahuan yang sebaiknya dimiliki oleh peserta
sebelum membaca modul ini adalah pemahaman umum tentang
pengelolaan keuangan di satuan kerja masing-masing.
1. Standar Kompetensi
Standar kompetensi merupakan kecakapan untuk hidup dan belajar
sepanjang hayat yang dicapai oleh peserta melalui pengalaman belajar.
Modul ini bermanfaat bagi peserta dalam memahami tugas-tugas
Bendahara Pengeluaran. Oleh karena itu, standar kompetensi bagi
peserta setelah mempelajari modul ini adalah mampu menjelaskan
sistem penerimaan dan pengeluaran Negara.
2. Kompetensi Dasar
Untuk mencapai standar kompetensi tersebut diatas diharapkan setiap
tahapan dalam mempelajari modul ini akan menghasilkan kompetensi
dasar sebagai berikut.
a. Peserta mampu menjelaskan konsepsi dasar pendapatan negara
dan belanja negara.
D. Relevansi Modul
KONSEPSI PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
INDIKATOR PEMBELAJARAN
A. Menjabarkan dasar hukum keuangan negara
B. Menjelaskan asas-asas keuangan negara
C. Menjelaskan pejabat pengelola keuangan satuan kerja
Uraian dan Contoh
Prinsip dasar
UUD pengelolaan
1945 keuangan negara
Prinsip-prinsip umum
UU No. 17 pengelolaan keuangan negara
Tahun 2003 (Hukum Tata Negara)
e. Bendahara Pengeluaran
Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk
menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan Belanja
Negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantor/Satuan
Kerja Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah Non
kementerian. Dalam melaksanakan anggaran belanja pada
kantor/Satuan Kerja di lingkungan Kementerian Negara/
Lembaga, Menteri/Pimpinan Lembaga dapat mengangkat
Bendahara Pengeluaran. Kewenangan mengangkat Bendahara
Pengeluaran dapat didelegasikan kepada kepala Satuan Kerja.
Pengangkatan Bendahara Pengeluaran dilakukan setelah
memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
selaku BUN. Pejabat/pegawai yang akan diangkat sebagai
Bendahara Pengeluaran harus memiliki sertifikat bendahara
yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan atau pejabat yang
ditunjuk. Pengangkatan Bendahara Pengeluaran tidak terikat
periode tahun anggaran. Jabatan Bendahara Pengeluaran tidak
boleh dirangkap oleh Kuasa BUN atau pejabat pengelola
keuangan satker yang lain seperti KPA, PPK, PPSPM, dan yang
lainnya.
Tugas Bendahara Pengeluaran
a) menerima dan menyimpan uang persediaan;
b) melakukan pengujian tagihan yang akan dibayarkan
melalui uang persediaan;
c) melakukan pembayaran yang dananya berasal dari
uang persediaan berdasarkan perintah KPA;
d) menolak perintah pembayaran apabila tagihan tidak
f. Pejabat Lainnya
Pejabat lainnya yang diangkat untuk membantu melaksanakan
pengelolaan keuangan satuan kerja antara lain:
1) Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP)
Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) adalah orang
yang ditunjuk untuk membantu Bendahara Pengeluaran (BP)
3) Pejabat Pengadaan
Pejabat Pengadaan adalah personil yang ditunjuk untuk
melaksanakan Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung,
dan E-Purchasing. Tugas Pejabat Pengadaan:
a) menyusun rencana pemilihan penyedia barang/ jasa;
b) menetapkan dokumen pengadaan;
c) menetapkan besaran nominal jaminan penawaran;
d) mengumumkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa di
website Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/
Institusi masing-masing dan papan pengumuman resmi
untuk masyarakat serta menyampaikan ke LPSE untuk
diumumkan dalam Portal Pengadaan Nasional;
e) menilai kualifikasi penyedia barang/jasa melalui
prakualifikasi atau pascakualifikasi;
f) melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga
terhadap penawaran yang masuk;
g) menetapkan penyedia barang/jasa untuk:
(1) Pengadaan Langsung atau Penunjukan Langsung
untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
(2) Pengadaan Langsung atau Penunjukan Langsung
untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi yang
bernilai paling tinggi Rp50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah)
h) menyampaikan hasil pemilihan dan salinan dokumen
pemilihan penyedia barang/jasa kepada PPK;
i) menyerahkan dokumen asli pemilihan penyedia
barang/jasa kepada PA/KPA;
j) membuat laporan mengenai proses pengadaan kepada
PA/KPA;
DOKUMEN PELAKSANAAN
ANGGARAN
INDIKATOR PEMBELAJARAN
A. Menjelaskan DIPA dan POK
B. Menjelaskan Klasifikasi Anggaran
C. Menjelaskan Format dan Halaman DIPA
D. Menjelaskan Format dan Halaman POK
Uraian dan Contoh
1. Pengertian DIPA
2. Pengertian POK
B. Klasifikasi Anggaran
1. Klasifikasi Organisasi
Klasifikasi organisasi mengelompokkan alokasi anggaran
belanja sesuai dengan struktur organisasi K/L dan BUN. Suatu K/L
dapat terdiri atas unit-unit organisasi (Unit Eselon I) yang merupakan
bagian dari suatu K/L. Suatu unit organisasi dapat didukung oleh
satker yang bertanggungjawab melaksanakan kegiatan dari program
unit Eselon I atau kebijakan pemerintah dan berfungsi sebagai Kuasa
Pengguna Anggaran dalam rangka pengelolaan anggaran. Satker
pada unit organisasi K/L adalah Satker baik yang berada di kantor
pusat maupun kantor daerah, atau Satker yang memperoleh
penugasan dari unit organisasi K/L. Sementara itu, BUN merupakan
pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara
umum negara sebagaimana yang diatur dalam undang-undang.
Pengelompokkan anggaran menurut nomenklatur K/L dan
menurut fungsi BUN disebut Bagian Anggaran (BA). Dilihat dari apa
yang dikelola, BA dapat dikelompokkan dalam 2 (dua) jenis. Pertama,
BA K/L adalah kelompok anggaran yang dikuasakan kepada
a. Klasifikasi Fungsi
Fungsi adalah perwujudan tugas kepemerintahan di bidang
tertentu yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan nasional, sedangkan Subfungsi merupakan
penjabaran lebih lanjut/lebih detail dari deskripsi fungsi.
Subfungsi terdiri atas kumpulan program dan program terdiri
atas kumpulan kegiatan. Yang dimaksud program adalah
penjabaran kebijakan K/L di bidang tertentu yang dilaksanakan
dalam bentuk upaya yang berisi satu atau beberapa kegiatan
dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk
mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misinya yang
dilaksanakan instansi atau masyarakat dalam koordinasi K/L
yang bersangkutan.
Tabel 2.1.Rincian Belanja Negara menurut Fungsi
6. Halaman IV – Catatan
Pemberian informasi dan Pengisian Catatan pada halaman
IV adalah pencantuman informasi dan penjelasan mengenai
rincian belanja yang memerlukan persyaratan tertentu dan/atau
perlakuan khusus pada saat proses pencairan dana, yaitu:
1) alokasi anggaran yang masih harus dilengkapi dengan
dokumen sebagai dasar pengalokasian anggaran, yaitu
persetujuan DPR RI, persetujuan Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas (khusus
untuk dana optimalisasi), hasil reviu/audit dari Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (khusus untuk
dana optimalisasi), naskah perjanjian (khusus
PHLN/PHDN), dan nomor register (khusus PHLN/PHDN);
2) alokasi anggaran yang masih terpusat dan belum
didistribusikan ke Satker-Satker daerah;
3) output cadangan;
4) alokasi anggaran yang digunakan dalam rangka
pengesahan; dan/atau
5) tunggakan tahun anggaran yang lalu.
Pencantuman informasi dan pengisian catatan pada
Halaman IV DIPA merupakan konsekuensi dari pencantuman
catatan yang dilakukan oleh Biro Perencanaan/Unit
Perencanaan K/L pada saat penelahaan RKA-KL. Untuk dapat
mencairkan alokasi anggaran yang diberikan tanda (*) tersebut,
selain alokasi anggaran yang digunakan untuk pembayaran
tunggakan tahun anggaran yang lalu, harus dilakukan revisi
anggaran terlebih dahulu untuk menghapus catatan
tersebut.Bentuk dan format Halaman IV – Catatan dapat dilihat
pada Gambar 2.6.
Sumber : http://pn-bangil.go.id
INDIKATOR PEMBELAJARAN
A. Menjelaskan metode penyetoran penerimaan negara
B. Menjelaskan mekanisme penyetoran penerimaan
negara
Uraian dan Contoh
A. Metode Penyetoran Penerimaan Negara
1. Pihak-Pihak Terkait Penerimaan Negara
a. Wajib Bayar
b. Wajib Pajak
c. Petugas Pungut
f. Bank/Pos Persepsi
KPP
DJP KPP
NTPN
BANK MPN
PUSAT
KPBC
DJBC
KPBC
NTPN DJA
NTB
KPPN
DJPBN KPPN
BANK CABANG
KPPN
WP / WS / WB
INDIKATOR PEMBELAJARAN
A. Menjelaskan metode pembayaran tagihan negara
B. Menjelaskan mekanisme pengeluaran negara
C. Menjelaskan koreksi/ralat dan pembatalan SPP, SPM,
dan SP2D
D. Menjelaskan rekening Bendahara Pengeluaran
Uraian dan Contoh
3. Daftar pembayaran
a. daftar pembayaran gaji;
b. daftar pembayaran perhitungan lembur;
c. daftar pembayaran uang makan;
b. Penyedia Barang/Jasa
Penyedia barang/jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan
yang menyediakan barang/pekerjaan konstruksi/jasa konsultansi/jasa
lainnya.
n. Pos Pengeluaran
PT. Pos Indonesia yang ditunjuk sebagai pihak yang menyalurkan
dana APBN dalam rangka pengeluaran Negara baik untuk
pembayaran gaji maupun non gaji.
3. Pengajuan Tagihan
Penerima hak mengajukan tagihan kepada negara atas
komitmen berdasarkan bukti-bukti yang sah untuk memperoleh
pembayaran. Atas dasar tagihan, PPK melakukan pengujian.
Pelaksanaan pembayaran tagihan, dilakukan dengan Pembayaran LS
kepada penyedia barang/jasa atau Bendahara Pengeluaran/pihak
lainnya.
Tagihan atas pengadaan barang/jasa dan/atau pelaksanaan
kegiatan yang membebani APBN diajukan dengan surat tagihan oleh
3) Penerbitan SP2D
SPM-LS yang diajukan ke KPPN digunakan sebagai
dasar penerbitan SP2D-LS. Dalam pencairan anggaran
belanja negara, KPPN melakukan penelitian dan pengujian
atas SPM-LS yang disampaikan oleh PPSPM. KPPN
b. Pembukaan Rekening
1) Pengajuan Permohonan Persetujuan Pembukaan
Rekening
KPA atau pemimpin BLU mengajukan permohonan
persetujuan pembukaan Rekening Penerimaan dan/atau
Rekening Pengeluaran pada Bank Umum/Kantor Pos
kepada Kuasa BUN di Daerah. Dokumen yang harus
3) Pembukaan Rekening
KPA/pemimpin BLU harus melampirkan surat
persetujuan pembukaan Rekening dari Kuasa BUN Pusat
atau Kuasa BUN di Daerah pada saat membuka Rekening
Penerimaan, Rekening Pengeluaran, dan/atau Rekening
Lainnya pada Bank Umum/Kantor Pos. Penamaan
rekening harus sesuai dengan penamaan Rekening oleh
Kuasa BUN Pusat atau Kuasa BUN di Daerah dalam surat
persetujuan pembukaan Rekening. Rekening dibuka atas
nama jabatan dengan ketentuan:
a) Rekening Penerimaan dibuka dengan menggunakan
nama “BPn: (kode KPPN mitra kerja)...….(nama
kantor)...........”;
b) Rekening Pengeluaran dibuka dengan menggunakan
nama “BPg : (kode KPPN mitra kerja)...….(nama
kantor)...........”;
c) Rekening Pengeluaran Pembantu dibuka dengan
menggunakan nama “BPP (kode KPPN mitra
kerja)...….(nama kantor)...........”;
d) Rekening Lainnya dibuka dengan menggunakan
nama “RPL (kode KPPN mitra kerja)...….(nama
kantor)........... untuk ….”.
c. Pengelolaan Rekening
1) Pengelolaan Bunga dan/atau Jasa Giro Rekening
Dana yang disimpan pada Rekening milik
Kementerian Negara/Lembaga/Satuan Kerja diberikan
bunga dan/atau jasa giro oleh Bank Umum/Kantor Pos.
Dalam hal Rekening milik Kementerian Negara/Lembaga
/Satuan Kerja dibuka pada Bank Umum/Kantor Pos yang
telah terdaftar pada program TNP, pengelolaan bunga
dan/atau jasa giro Rekening berpedoman pada Peraturan
Menteri Keuangan mengenai TNP. Dalam hal Rekening
milik Kementerian Negara/Lembaga/Satuan Kerja dibuka
pada Bank Umum/Kantor Pos yang belum terdaftar pada
2) Pendebetan Rekening
Pendebetan Rekening milik Kementerian Negara/
Lembaga/Satuan Kerja dilakukan oleh KPA/pemimpin BLU
dengan menerbitkan surat perintah untuk melakukan
pendebetan Rekening. Surat perintah untuk melakukan
pendebetan Rekening ditandatangani oleh KPA/pemimpin
BLU dan Bendahara pada Kementerian Negara/
Lembaga/Satuan Kerja. Surat perintah dapat berupa cek
atau bilyet giro.
5) Blokir Rekening
Kuasa BUN Pusat atau Kuasa BUN di Daerah
berwenang melakukan blokir Rekening dalam hal
KPA/pemimpin BLU tidak menyampaikan laporan saldo
Rekening. Khusus untuk Rekening milik BLU, pemblokiran
dilakukan untuk seluruh Rekening operasional yang
dikelola.
Dalam hal KPA/pemimpin BLU telah menyampaikan
laporan saldo Rekening, Kuasa BUN Pusat atau Kuasa
BUN di Daerah berwenang mencabut blokir Rekening.
Blokir dan Pencabutan Blokir Rekening dilaksanakan oleh
Kuasa BUN Pusat atau Kuasa BUN di Daerah dengan
menyampaikan permintaan tertulis kepada Bank
Umum/Kantor Pos dan disampaikan dengan menggunakan
sarana tercepat.
6) Penutupan Rekening
Kuasa BUN Pusat atau Kuasa BUN di daerah
berwenang menutup Rekening milik Kementerian
Negara/Lembaga/Satuan Kerja paling lambat 1 (satu)
tahun sejak Rekening dikategorikan sebagai Rekening
pasif. Rekening dinyatakan pasif apabila Rekening tidak
terdapat transaksi pendebetan ataupun pengkreditan
Rekening selama 1 (satu) tahun. Sebelum melakukan
penutupan Rekening, terhitung 6 (enam) bulan sejak
Rekening dikategorikan sebagai Rekening pasif, Kuasa
BUN Pusat atau Kuasa BUN di Daerah harus
menyampaikan surat pemberitahuan Rekening pasif
kepada KPA/Pemimpin BLU.
Dalam rangka pengelolaan kas, Kuasa BUN Pusat
dapat memerintahkan penutupan Rekening dan/atau
INDIKATOR PEMBELAJARAN
A. Menjelaskan tanggung jawab atas dokumen keuangan
negara
B. Menjelaskan prinsip pengelolaan arsip
C. Menjelaskan ketentuan sanksi dan pidana
Uraian dan Contoh
b. Jenis Arsip
Pengelolaan arsip dilakukan terhadap 2 (dua) jenis arsip
yaitu:
1) Arsip Dinamis
Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara
langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan
selama jangka waktu tertentu. Pengelolaan arsip dinamis
menjadi tanggung jawab pencipta arsip. Arsip dinamis
meliputi:
a) Arsip Vital
Arsip vital adalah arsip yang keberadaannya
merupakan persyaratan dasar bagi kelangsungan
operasional pencipta arsip, tidak dapat diperbarui,
dan tidak tergantikan apabila rusak atau hilang.
b) Arsip Aktif
2) Arsip Statis
Arsip statis adalah arsip yang dihasilkan oleh
pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan,
telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan
yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak
langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau
lembaga kearsipan. Pengelolaan arsip statis menjadi
tanggung jawab lembaga kearsipan.
1. Penciptaan Arsip
Penciptaan arsip meliputi kegiatan pembuatan arsip dan
penerimaan arsip. Pembuatan dan penerimaan arsip dilaksanakan
berdasarkan tata naskah dinas, klasifikasi arsip, serta sistem
klasifikasi keamanan dan akses arsip. Pembuatan arsip harus
diregistrasi. Pembuatan dan penerimaan arsip harus dijaga
autentisitasnya berdasarkan tata naskah dinas.
2. Penggunaan Arsip
Penggunaan arsip dinamis diperuntukkan bagi kepentingan
pemerintahan dan masyarakat. Ketersediaan dan autentisitas arsip
dinamis menjadi tanggung jawab pencipta arsip. Dalam rangka
ketersediaan arsip untuk kepentingan akses, arsip dinamis dapat
dilakukan alih media. Penggunaan arsip dinamis dilaksanakan
berdasarkan sistem klasifikasi keamanan dan akses arsip.
3. Pemeliharaan Arsip
Pemeliharaan arsip dinamis dilakukan untuk menjaga
keautentikan, keutuhan, keamanan, dan keselamatan arsip.
Pemeliharaan arsip dinamis dilakukan melalui kegiatan pemberkasan
arsip aktif, penataan arsip inaktif, penyimpanan arsip, dan alih media
arsip.
4. Penyusutan Arsip
Penyusutan arsip dilakukan oleh pencipta arsip berdasarkan
Jadwal Retensi Arsip (JRA). JRA adalah daftar yang berisi sekurang-
2. Ketentuan Pidana
Terhadap Pejabat dan/atau pelaksana yang melakukan
pelanggaran dalam penyelenggaraan kearsipan dalam UU No. 43
tahun 2009 dapat diberikan sanksi pidana sebagai berikut:
a. Setiap orang yang dengan sengaja menguasai dan/atau
memiliki arsip negara untuk kepentingan sendiri atau orang
lain yang tidak berhak dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp
250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah).
b. Setiap orang yang dengan sengaja menyediakan arsip
dinamis kepada pengguna arsip yang tidak berhak dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda
paling banyak Rp125.000.000,00 (seratus dua puluh lima juta
rupiah).
c. Setiap orang yang dengan sengaja tidak menjaga keutuhan,
keamanan dan keselamatan arsip negara yang terjaga untuk
kepentingan negara dipidana dengan pidana penjara paling
lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp
25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).
d. Pejabat yang dengan sengaja tidak melaksanakan
pemberkasan dan pelaporan dipidana dengan pidana penjara
paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
e. Setiap orang yang dengan sengaja tidak menjaga kerahasiaan
arsip tertutup dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun atau denda paling banyak Rp250.000.000,00 (dua
ratus lima puluh juta rupiah).
f. Setiap orang yang dengan sengaja memusnahkan arsip di luar
prosedur yang benar dipidana dengan pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
A. Benar – Salah
B. Pilihan Ganda
17. Bank operasional (BO) mitra kerja Kuasa BUN di daerah yang
menyalurkan dana APBN untuk pengeluaran non-gaji (termasuk
kekurangan gaji dan gaji susulan) dan Uang Persediaan adalah....
a. BO I
b. BO II
c. BO III
d. BO IV
NO JAWABAN NO JAWABAN
1 S 1 C
2 B 2 A
3 B 3 B
4 B 4 D
5 B 5 D
NO JAWABAN NO JAWABAN
1 B 1 S
2 B 2 B
3 B 3 B
4 S 4 S
5 B 5 B
Pilihan Ganda
NO JAWABAN NO JAWABAN
1 C 11 A
2 B 12 B
3 D 13 B
4 B 14 A
5 A 15 D
6 D 16 B
7 A 17 A
8 B 18 C
9 D 19 D
10 D 20 C
PUSDI
KLATANGGARANDANPE RBE NDAHARAAN (
0251)
8244771 (
0251)
8245412
Ja
lanRayaPunc
akKM 72,Ga
dog
Megamendung-Bog
or,Ja
waBarat16770