Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK PENGEBORAN 2 DAN KOMPLESI

GRAVEL PACK COMPLETIONS PADA SUMUR PRODUKSI


UNTUK MENGATASI MASALAH KEPASIRAN

Oleh :
Putu Dede Udayana Laksmana Putra
124.12.001
Teknik Perminyakan

Dosen :
Ganesha Rinku Darmawan, S.T., M.T.

2014
GRAVEL PACK COMPLETIONS PADA SUMUR PRODUKSI
UNTUK MENGATASI MASALAH KEPASIRAN

Oleh :
Putu Dede Udayana Laksmana Putra

ABSTRAK

Reservoar minyak dan gas di dunia biasanya diisi oleh formasi sandstones
atau batu pasir. Ternyata, ketika dilakukan produksi, formasi ini membawa
permasalahan yang cukup serius atau disebut dengan masalah kepasiran (sand
problem). Unconsolidated sandstones akan ikut terproduksi bersama dengan
hidrokarbon dan ini berdampak buruk pada wellbore dan production tools
sehingga menyebabkan ketidak ekonomisan pada sistem produksi migas.
Untuk mengatasi masalah ini, gravel pack completion dipilih sebagai
metoda yang tepat karena selain bisa dioperasikan pada kondisi open-hole
maupun cased-hole, komplesi ini menggunakan prinsip bridging atau
pembentukan sebuah penghalang dari gravel yang diinjeksikan ke sumur yang
berfungsi menahan butir pasir agar tidak memasuki production well sehingga
produksi bisa berjalan dengan normal tanpa harus membatasi laju produksi sumur.

Kata kunci : completion, gravel, sandstones, screen


I. PENDAHULUAN II. METODA

Minyak dan gas di dunia Metoda yang digunakan dalam


banyak ditemukan di reservoar pengumpulan data dan perumusan
dengan formasi sandstones atau batu solusi untuk paper ini adalah studi
pasir. Sayangnya, kondisi ini literatur.
membawa permasalahan ketika
minyak dan gas akan diproduksikan. III PEMBAHASAN
Unconsolidated sand biasanya akan
ikut terproduksi bersama minyak dan 3.1 Dasar Metoda Gravel Pack
gas ketika sumur produksi mulai Completion
beroperasi. Permasalahan ini bisa
menimbulkan beberapa masalah Dalam mengatasi masalah
diantaranya erosi pada downhole kepasiran, gravel pack completions
tubulars, erosi pada valve, fittings, dipilih sebagai metoda yang paling
wellbore dipenuhi oleh pasir dan tepat. Metoda ini merupakan
pengoperasian sumur menjadi tidak kombinasi penggunaan screen liners
ekonomis. Ini berarti bahwa masalah dengan penambahan gravel.
kepasiran merupakan masalah serius Basis dari metoda ini adalah
yang harus diselesaikan tanpa harus bagaimana membuat suatu celah
mengurangi produktivitas sumur sehingga hanya fluida hidrokarbon
migas. saja yang dapat mengalir masuk ke
Metoda yang paling sering tubing sedangkan pasir yang berasal
digunakan untuk mengatasi masalah dari formasi tertahan membentuk
ini disebut dengan screening. Dua sebuah stable bridge.
metoda ini :
a) Penggunaan sloted atau screen 3.2 Desain Gravel dan Screen
liners
b) Mem-packing lubang perforasi Dalam menentukan desain
dengan gravel (gravel pack gravel dan screen, tentu saja ukuran
completion) butir pasir dalam formasi harus
diketahui terlebih dahulu. Untuk U.S. standard mesh size. Hasil dari
dapat mengontrol masalah kepasiran sieve analysis biasanya dijabarkan
dan permeabilitas dari gravel pack, dalam semilog plot dari berat
maka ukuran gravel harus cukup kumulatif material formasi yang
kecil sehingga dapat menahan butir tertahan versus ukuran butir.
pasir formasi. Dengan begitu kita
bisa menentukan desain screen yang
berfungsi menahan gravel dan butir
pasir.
Langkah pertama yang
dilakukan untuk mendesain ukuran
gravel adalah dengan mengetahui
secara akurat persebaran ukuran butir
pasir formasi. Data sampel dari
material formasi bisa didapatkan
melalui rubber-sleeve cores,
conventional cores, atau sidewall
cores. Dalam hal ini, pasir yang
sudah terproduksi ke permukaan
(hasil desander) tidak bisa dijadikan
parameter untuk menentukan ukuran Tabel 3-1
U.S. Sieve Chart
gravel karena ukurannya masih
berpeluang lebih besar daripada 3.2.2 Schwartz’s Correlation dan
ukuran butir di dalam formasi. Saucier’s Correlation

3.2.1 Sieve Analysis Selain menggunakan sieve


analysis, Schwartz (1969) dan
Ukuran butir formasi didapat Saucier (1974) membuat sebuah

melalui sieve analysis menggunakan korelasi untuk ukuran optimal butir


deret standard sieve trays. Tabel 3-1 berdasarkan persebaran ukuran butir
merupakan sieve opening size untuk formasi. Korelasi Schwartz
didasarkan pada uniformity dari kali ukuran butir formasi rata-rata
formasi dan kecepatan saat atau
menembus screen, tetapi untuk Dg50 = (5 atau 6) Df50
kondisi secara umum (non-uniform Berbeda dengan Schwartz, Saucier
sands) digunakan tidak memberikan rekomendasi
Dg40 = 6 Df40 mengenai persebaran ukuran gravel.
dimana Dg40 adalah ukuran butir yang Jika kita mengaplikasikan
direkomendasikan dan Df40 adalah persyaratan dari Schwartz, maka
diameter dari formation size yang Dg,min = 0,667 Dg50
mana 40% dari butir merupakan butir Dg,max = 1,5 Dg50
dari diameter terbesar. Untuk lebih Dengan begitu ukuran celah
memastikan persebaran ukuran dari screen haruslah lebih kecil dari
gravel, Schwartz memberi ukuran gravel terkecil untuk
rekomendasi persebaran ukuran menahan semua gravel.
gravel diplot dalam garis lurus pada
standard semilog plot dan uniformity 3.2.3 Konsep Fundamental dari
coefficient, Uc dirumuskan sebagai Fenomena Bridging
Dg40
𝑈𝑐 =
Dg90 Colby melakukan sebuah
Dengan hasil 1,5 atau kurang. Dari percobaan untuk menentukan ukuran
hasil tersebut, dirumuskan yang tepat dari liner slot yang dapat
Dg,min = 0,615 Dg40 mencegah masuknya unconsolidated
dan sand ke dalam sumur produksi
Dg,max = 1,383 Dg40 minyak.
dimana Dg,min dan Dg,max adalah Dari beberapa bridging test
minimum dan maksimum ukuran yang dilakukan menggunakan stell
gravel yang bisa digunakan. ball dan actual oil sands, Coberly
Saucier merekomendasikan menarik kesimpulan :
bahwa ukuran geometri gravel rata- a) Butir sperikal membentuk
rata berkisar antara lima atau enam bridges yang stabil pada
slots dengan ukuran diameter celah yang semula membesar akan
dua kali ukuran awalnya semakin mengecil.
b) Angularity tidak banyak Konsep bridge ini juga sering
berpengaruh terhadap diterapkan untuk menangani masalah
kekuatan dari bridge dari lost circulation.
beberapa partikel
c) Dalam campuran, pengaruh 3.3 Penempatan Gravel Pack
bridging sangat besar
terhadap butir terbesar Untuk mencapai keberhasilan
d) Untuk oil sands (atau dalam gravel pack completion, maka
campuran lain yang memiliki gravel harus berbatasan dengan
ukuran butir yang besar), formasi dan tidak boleh tercampur
maka butir tersebut akan dengan pasir dalam formasi dan
mem-bridge diameter slot ruang annulus antara screen atau
mendekati dua kali ukuran formasi harus terisi penuh dengan
screen yang 90% butirnya gravel. Sebelum screens liner
akan lolos (10% tertahan) terpasang, sangat penting untuk
Penerapan prinsip ini juga memastikan bahwa lapisan pasir
harus disertai kekuatan material yang pada formasi harus terbebas dari mud
mampu bertahan apabila terjadi cake untuk mecegah terjadinya
differential pressure yang melewati plugging. Selain itu sebelum
bridge ini. Banyak material yang pemasangan screen liner, biasanya
gagal pada saat dilakukan uji ini. clay-free completion fluid
Bridge dimulai ketika dua diinjeksikan atau dilakukan
partikel besar masuk ke dalam pembersihan sumur menggunakan
rekahan secara bersamaan dan salt water.
partikel tersebut saling menahan satu Air ataupun fluida dengan
sama lainnya sehingga menyebabkan viskositas rendah digunakan sebagai
stuck pada partikel tersebut. fluida transportasi dalam proses
Selanjutnya partikel yang lebih kecil gravel pack completion. Karena
akan mengalami hal serupa sehingga fluida ini tidak men-suspend pasir,
maka fluida dengan velositas tinggi dipompakan ke sumur menggunakan
dibutuhkan. cross over tool, mengalir secara
Gravel pack completion bisa crossover melewati screen-open hole
dilakukan pada kondisi open-hole annulus, dan mengalir ke dalam
ataupun kondisi cased-hole. wash pipe di dalam screen,
meninggalkan gravel di annulus, dan
3.3.1 Open-hole Condition mengalir menuju permukaan melalui
casing-tubing annulus.
Dalam kondisi ini, gravel- Metoda crossover lebih sering
laden fluid disalurkan melalui dua digunakan karena metoda reverse
metoda yaitu reverse circulation dan circulation memiliki kelemahan :
crossover. a) Kemungkinan terjadinya
Pada reverse circulation, karat
gravel-laden fluid bisa dipompakan b) Pipe dope
langsung ke tubuing casing annulus, c) Berpotensi membawa
setelah itu fluida pembawa gravel serpihan-serpihan yang
masuk melewati screen dan mengalir nantinya bercampur dengan
kembali ke atas melalui tubing. gravel dan dapat merusak
permeabilitas dari pack.
Keuntungan dari komplesi
dengan kondisi open-hole :
a) Mudah dalam melakukan
sand control
b) Murah karena tanpa perforasi

3.3.2 Cased-hole Condition

Gambar 3-1
Open-hole Gravel Pack Method Pada kondisi cased-hole, tools
yang digunakan adalah retrievable
Sedangkan pada metoda
sealbore packer dengan gravel pack
crossover, gravel-laden fluid
extension, cross over tools, dan
screen. Operasi gravel pack pada c) Dual-string Cased-hole
kondisi ini dilakukan casing sumur Gravel Pack Completion
yang sudah di perforasi pada zona
produksi.
Screen disini menggunakan
snap-latch locator seal assembly
yang terpasang di bawah yang diikat
pada sebuah permanent sump packer.
Snap-latch locator berfungsi sebagai
pengindikasi bahwa gravel pack
Gambar 3-2
assembly sudah dengan benar
Cased-hole Gravel Pack Method
terpasang pada sump packer.
Dengan terpasangnya assembly
pada tempatnya, uppper packet siap
dipasang dan croos over tools
berperan sebagai pemompa gravel ke
dalam ruang antara casing dan
screen.
Setelah gravel diinjeksikan,
maka cross over tools diangkat dan
a.) CHSGPC b.) SSSCHGPC
sumur siap untuk diproduksikan.
Operasi gravel pack Gambar 3-3,
Jenis gravel
completion pada kondisi cased-hole pack
dapat dilakukan dengan beberapa completion
pada kondisi
cara : cased-hole
a) Cased-hole Stacked Gravel-
Pack Completion
b) Single-string Selective
Cased-hole Gravel Pack
c.) DSCHGPC
Completion
3.3.3 Proses Penempatan Gravel
dengan Cross Over Tools

Dalam penggunaan cross over


tools, gravel pertama kali diletakkan
dibawah zona perforasi dengan
sirkulasi melalui screen yang disebut
dengan telltale screen. Ketika daerah
ini sudah tertutupi, maka tekanan
ditingkatkan yang merupakan tanda
dari squeezing stage. Selama
Gambar 3-4
squeezing, fluida pembawa gravel Proses Penempatan Gravel dengan Cross
masuk ke dalam formasi dan Over Tools

meletakkan gravel pada celah


perforasi. IV KESIMPULAN

Setelah proses squeezing, wash


pipe diangkat, dan fluida pembawa Dengan metoda gravel pack

gravel disirkulasikan melalui completion, masalah kepasiran bisa

production screen dan gravel diatasi karena unconsolidated sand

mengisi penuh casing-production ditahan oleh gravel yang memiliki

screen annulus. Gravel diinjeksi ukuran lebih kecil dan membentuk

sampai memenuhi ruang kosong pipa bridge atau penahan material solid

bagian atas screen sebagai cadangan pada formasi dan juga dengan

gravel. diameter screen yang kecil yang


memungkinkan hanya fluida
hidrokarbon saja yang dapat masuk
atau material yang lebih halus
daripada butir batu pasir.
Referensi :
1. Economides, Michael J., Hill, A. Daniel, and Christine Ehlig-Economides.
1994. Petroleum Production System. New Jersey. Prentice-Hall PTR.
2. Gatlin, Carl. 1960. Petroleum Engineering : Drilling and Well
Completions. New Jersey. Prentice-Hall PTR.
3. 2012. Gravel Pack System. Weatherford.
4. 2012. Cased Hole Sand Control Techniques : Gravel Packing, Frac
Packing and Screenless Completions. Schlumberger

Anda mungkin juga menyukai