Skripsi Rahmania
Skripsi Rahmania
SKRIPSI
RAHMANIA
1701032160
SKRIPSI
Oleh:
RAHMANIA
1701032160
RAHMANIA
NIM : 1701032160
Infeksi di pinggir jalan dapat dicegah dengan perilaku hidup bersih dan
sehat termasuk kebersihan diri dan lingkungan. Seperti diketahui kekebalan tubuh
dan kesehatan ibu setelah melahirkan lebih rendah dari biasanya yang sangat
beresiko berkembang biak kuman yang masuk di jalan lahir. Infeksi pasca
melahirkan juga umum terjadi karena kurangnya pengetahuan pribadi tentang
kebersihan ibu tentang perawatan vulva atau vagina. Di masa puerperium, jadi si
ibu tidak melakukan perawatan terhadap vulva dan vagina. Oleh karena itu,
selama periode puerperium kebersihan ibu harus di jaga agar tidak terjadi
komplikasi dan infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
pengetahuan tentang kebersihan diri dengan penyembuhan luka perineum di klinik
suriani sinaga kecamatan medan marelan tahun 2018.
Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross
sectional. Lokasi penelitian dilakukan linik Suriani Sinaga Kecamatan Medan
Marelan. Populasi adalah semua ibu nifas yang berobat di klinik suriani sinaga
kecamatan medan marelan,sebanyak 36 orang , dan semua nya digunakan sebagai
sampel penelitian. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dan
dianalisis dengan menggunakan Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 16 responden (44,4%) yang
berpengetahuan kurang, terdapat 16 responden (44,4%), mengalami penyembuhan
luka perineum normal tidak ada, yang berpengetahuan cukup terdapat 8 responden
(22,2%), yang mengalami penyembuhan luka perineum 6 (16,7%), dan dari 6
responden (16,7%), yang berpengetahuan baik secara normal terdapat 6 responden
(33,3%). Berdasarkan uji statistic di peroleh hasil probabilitas 0,000<0,05 sengan
menggunakan uji Chi-square pada tingkat kepercayaan 95% dengan a= 0,005, dan
nilai sig-p (0,017).
Kesimpulan Ada hubungan pengetahuan tentang kebersihan diri dengan
penyembuhan luka perineum ibu nifas.di sarankan kepada tenaga kesehatan untuk
lebih banyak memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu nifas tentang vulva hygiene
pada penyembuhan luka perineum agar program cakupan perawatan luka
perineum tercapai semaksimal mungkin.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dengan penuh kerendahan hati penulis panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan
Pengetahuan Vulva Hygiene Dengan Penyembuhan Luka Perineum Pada
Ibu Nifas Di Klinik Suriani Sinaga Kecamatan Medan Marelan Tahun
2018”.
Penulis menyadari bahwa baik dari segi penggunaan bahasa, cara
menyusun maupun penulisan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan yang
akan datang.
Tercapainya skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah banyak
membantu penulis, baik dari segi moril maupun material, oleh karena itu penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes, selaku Pembina Yayasan
Helvetia Medan.
2. Iman Muhammad, S.E., S.Kom., M.M., M.Kes, selaku Ketua Yayasan
Helvetia Medan.
3. Dr. H. Ismail Efendy, M.Si, selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia Medan.
4. Dr. dr. Arifah Devi Fitriani, M.Kes, selaku Wakil Rektor I Institut Kesehatan
Helvetia Medan.
5. Darwin Syamsul, S.Si., M.Si., Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi dan
Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia
6. Elvi Era Liesmayani, S.Si.T., M.Keb, selaku Ketua Program Studi D4
Kebidanan Institut Kesehatan Helvetia
7. Rina Hanum, SST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, arahan dalam penyusunan Skripsi ini.
8. Dwiana Kartika Putri, SST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan arahan dalam penyusunan Skripsi ini.
9. Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd, selaku Dosen Penguji III yang telah
memberikan petunjuk, nasehat dan saran guna untuk menyempurnakan
Skripsi ini.
10. Seluruh Dosen Program Studi D4 Kebidanan yang telah mendidik dan
mengajarkan berbagai ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
11. Teristimewa kepada Ayahanda dan Ibunda yang selalu memberikan
pandangan, mendukung baik moril maupun materil, mendoakan dan selalu
memotivasi penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
iii
12. Teruntuk kakak dan keluarga yang sangat saya sayangi terima kasih telah
memberikan motivasi kepada saya.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran demi kesempurnaan Skripsi
ini. Semoga Tuhan selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita atas
segala kebaikan yang telah di berikan.
RAHMANIA
1701032160
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
Nama : RAHMANIA
Tempat/Tanggal lahir : Rampah Baru, 08 September 1995
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke : 3 (Tiga) dari 3 (Tiga) bersaudara
Alamat : Desa Batu Putih, Kecamatan Pelawan,
Kabupaten Sarolangun, Jambi
v
DAFTAR ISI
Halaman
COVER LUAR
COVER DALAM
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PANITIA PENGUJI SKRIPSI
LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN
ABSTRACT .................................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
1.3. Tujuan Penelitian.................................................................................. 3
1.4. Manfaat Penelitian................................................................................ 4
1.4.1. Manfaat Secara Teoritis ............................................................. 4
1.4.2. Manfaat Secara Praktis ............................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSATAKA ................................................................ 6
2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu ............................................................. 6
2.2. Telaah Teori ......................................................................................... 7
2.2.1. Vulva Hygien ............................................................................. 7
2.2.2. Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas ........................... 11
2.2.3. Konsep Masa Nifas ..................................................................... 20
2.2.4. Konsep Pengetahuan ................................................................... 24
2.3. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 28
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 29
3.1. Desain Penelitian .................................................................................. 29
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................ 29
3.2.1. Lokasi Penelitian ........................................................................ 29
3.2.2. Waktu Penelitian ........................................................................ 29
3.3. Populasi dan Sampel ............................................................................ 29
3.3.1. Populasi ...................................................................................... 29
3.3.2. Sampel ........................................................................................ 30
3.4. Kerangka Konsep ................................................................................. 30
3.5. Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran ....................................... 30
vi
3.5.1. Definisi Operasional................................................................... 30
3.5.2. Aspek Pengukuran ..................................................................... 31
3.6. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 32
3.6.1. Jenis Data ................................................................................... 32
3.6.2. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 32
3.6.3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................................... 33
3.7. Metode Pengolahan Data ..................................................................... 36
3.8. Analisa Data ......................................................................................... 37
3.8.1. Analisis Univariat ....................................................................... 37
3.8.2. Analisis Bivariat ......................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 39
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................... 39
4.1.1. Letak Geografis .......................................................................... 39
4.1.2. Visi dan Misi Klinik Suriani Sinaga .......................................... 39
4.1.3. Jenis Pelayanan .......................................................................... 40
4.2. Hasil Penelitian .................................................................................... 40
4.2.1. Karakteristik Responden ............................................................ 40
4.2.2. Analisi Univariat ........................................................................ 41
4.2.3. Analisis Bivariat ......................................................................... 43
4.3. Pembahasan .......................................................................................... 44
4.3.1. Hubungan Pengetahuan Vulva Hygiene Dengan Penyembuhan
Luka Perineum Pada Ibu Nifas Di Klinik Suriani Sinaga
Kecamatan Medan Marelan Tahun 2108 ................................... 44
4.3.2. Penyembuhan Luka Perineum di Klinik Suriani Sinaga
Kecamatan .................................................................................. 45
4.3.3. Hubungan Pengetahuan Vulva Hygiene Dengan
Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas di Klinik
Suriani Sinaga Kecamatan Medan Marelan Tahun 2018 ........... 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 50
5.1. Kesimpulan........................................................................................... 50
5.2. Saran ..................................................................................................... 50
5.2.1. Aspek Teoritis ............................................................................ 50
5.2.2. Aspek Praktis ............................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
x
BAB I
PENDAHULUAN
biasanya ringan, tetapi kadang terjadi juga luka yang luas dan berbahaya, sehingga
setelah persalinan harus selalu dilakukan pemeriksaan vulva dan perineum. Luka
bekas jahitan jalan lahir ini bila tidak dirawat dapat menjadi pintu masuk kuman
dan menimbulkan infeksi, ibu menjadi panas, luka basah dan jahitan terbuka,
bahkan ada yang mengeluarkan bau busuk dari jalan lahir (vagina).
Ibu yang bersalin secara normal, beberapa ada yang tidak mengalami
robekan karena jalan lahirnya cukup elastis ketika dilalui bayi saat proses
persalinan. Namun ada yang memerlukan bantuan dokter maupun bidan untuk
jaringan otot perineum ini disebut tindakan episiotomi. Ibu nifas yang mengalami
luka perineum sangat rentan terhadap terjadinya infeksi, karena luka perineum
yang tidak dijaga dengan baik dan kebersihan daerah perineum yang tidak terjaga
perineum. (1)
banyak dalam masyarakat, 50% dari kejadian ruptur perineum didunia terjadi di
asia.(2) Prevalensi ibu bersalin yang mengalami ruptur Perineum tahun 2016 di
Indonesia pada golongan umur 25 –30 tahun yaitu 24 % sedang pada ibu bersalin
1
2
usia 32–39 tahun sebesar 62%. (3) Di Indonesia laserasi atau luka perineum
dialami oleh 75% ibu melahirkan pervaginam. Pada tahun 2013 menemukan
bahwa dari total 1951 kelahiran spontan pervaginam, 57% ibu mendapat jahitan
perineum (28% karena episiotomi dan 29% karena robekan spontan). (4)
Teknik perawatan yang benar akan menyebabkan luka jahitan sembuh dengan baik.
Dan vulva hygiene yang baik akan mempengaruhi kecepatan kesembuhan luka jahitan
perineum. Semakin baik vulva hygiene maka semangkin cepat kesembuhan luka
penyembuhan luka secara lambat. Hasil uji chi square menunjukkan ρ = 0,028 dan
Dari hasil survey yang saya lakukan di Klinik Suriani Sinaga Kecamatan
Medan Marelan diperoleh jumlah ibu nifas pada bulan juni sebanyak 13 orang,
bulan Juli sebanyak 15 orang, dan bulan Agustus sebanyak 8 orang. Jadi jumlah
ibu nifas dari bulan juni-agustus sebanyak 36 ibu orang. Hasil wawancara
langsung dan observasi yang dilakukan peneliti pada 7 orang ibu post partum
3
normal yang ada pada saat pengambilan data awal, ditemukan 3 orang ibu
kurang nyaman serta bau vagina yang tidak enak, sedangkan 2 orang ibu lainnya
Luka Perineum Pada Ibu Nifas Di Klinik Suriani Sinaga Kecamatan Medan
penelitian ini yaitu “Apakah Ada Hubungan Pengetahuan Vulva Hygiene Dengan
Hygiene Pada Ibu Nifas Di Klinik Suriani Sinaga Kecamatan Medan Marelan
Tahun 2018.
luka perineum.
1. Bagi Responden
2018.
vulva hygiene.
5
wawasan mahasiswa.
Hasil penelitian ini agar dapat digunakan sebagai bahan referensi dan
variabel yang akan diteliti dan metode penelitian yang berbeda serta
Hubungan Vulva Hygiene Ibu Nifas Dengan Kesembuhan Luka Jahitan Perineum
penelitian menunjukkan bahwa ada Hubungan Vulva Hygiene Ibu Nifas Dengan
Jetis Kota Yogyakarta. Hasilnya diperoleh nilai korelasional 0,659 dengan nilai P
hygiene dengan baik. Dimana 13 orang luka perineumnnya dalam kategori baik.
dengan luka perineum dalam kategori sedang. Setelah dilakukan uji chi square
ternyata ada hubungan antara vulva hygiene dengan penyembuhan luka perineum
ibu nifas. Vulva hygiene yang baik dan benar akan dapat mempercepat proses
6
7
penyembuhan luka secara lambat. Hasil uji chi square menunjukkan ρ = 0,028 dan
psikologis, sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat.
Perineum adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva dan
pemenuhan kebutuhan kebersihan daerah perineal atau vulva pada pasien yang
tidak mampu melakukannya sendiri. Tindakan ini biasa dilakukan pada pasien
genital tidah hanya dilakukan ketika mandi tetapi hendaknya juga dilakukan
setelah selesai buang air besar dan atau buang air kecil. Hal ini dilakukan karena
daerah tersebut merupakan sumber bakteri baik dari dalam maupun dari luar.
Bakteri dari luar ada karena daerah tersebut cenderung lembab. Adanya bakteri di
mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK atau BAB yang
dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kemudian daerah anus. Sebelum dan
minimal 2 kali sehari. (5) Adapun lingkup perawatan perineum adalah mencegah
kontaminasi dari rectum, menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena
trauma dan bersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau.(7)
waktu yang lebih baik adalah pada pagi dan sore sebelum mandi, sesudah buang
air kecil atau buang air besar 4 jam sekali, terutama pada jahitan perineum tingkat
berikut :
2. Memberikan rasa nyaman pada pasien, terutama pada ibu post partum
atas mons pubis, labia (labia mayora dan labia minora), klitoris, daerah ujung luar
1. Mons pubis
Lapisan jarigan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini dapat
dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan
2. Labia
Lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Terdiri dari
dua bibir, yaitu labium mayora (bibir luar), merupakan bibir yang tebal dan
besar dan labium minora (bibir dalam), merupakan bibir yang tipis yang
3. Klitoris
Merupakan organ kecil yang terletak pada pertemuan antara kedua labia
minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sebesar kacang polong, penuh
dengan sel syaraf sensorik dan pembuluh darah. Organ kecil ini sangat sensitif
dan berperan besar dalam fungsi seksual. Kebersihan daerah perineal ini
sangat penting diperhatikan pada pasien yang dirawat terutama pasien post
partum ataupun pasien dengan masalah ginekologi. Hygiene yang jelek pada
terjadinya infeksi.
1) Saat mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah terbuka
pembersihan perineum.
Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil kemungkinan besar
perineum.
Manfaat vulva hygiene menurut APN (2009), adalah untuk menjaga agar
vagina dan daerah sekitarnya tetap bersih dan nyaman, mencegah munculnya
keputihan, bau tak sedap dan gatal-gatal, menjaga Ph vagina tetap normal (3,5-4,5).
Jika vulva hygiene dilakukan dengan benar akan mempercepat kesembuhan luka
jahitan, karena perawatan yang baik akan menghambat terjadinya infeksi. Bila luka
kotor, maka penyembuhan sulit terjadi, kalaupun sembuah akan memberikan hasil
yang buruk. Selain itu jika luka tersebut sembuh dan tidak terjadi infeksi maka akan
menurunkan AKI.(5)
11
1. Pengertian
Penyembuhan luka adalah proses kinetik dan metabolik yang kompleks yang
melibatkan berbagai sel dan jaringan dalam usaha untuk menutup tubuh dari
perlukaan baik yang bersih maupun yang terinfeksi tubuh akan berusaha
Perawatan luka merupakan salah satu teknik yang harus dikuasai oleh bidan.
angka morbiditas dan mortalitas bertambah besar. Infeksi luka post operasi
Insisi bedah yang bersih merupakan contoh luka dengan sedikit jaringan yang
hilang.(10)
yang terdiri dari praktek management luka, hipovelemia, infeksi dan adanya
benda asing. Sedangkan faktor umum terdiri dari usia, nutrisi, steroid, sepsis,
Proses penyembuhan luka perineum yang normal adalah 6 sampai 7 hari post
terjadinya infeksi perlukaan jalan lahir. Perawatan perineum terdiri dari 3 teknik,
yaitu teknik dengan memakai antiseptik, tanpa antiseptik dan cara tradisional. (13)
terbentuknya jaringan baru yang menutupi luka perineum dalam jangka waktu 6-7
hari post partum. Luka dapat sembuh melalui proses utama (primary intention)
yang terjadi ketika tepi luka disatukan (approximated) dengan menjahitnya. Jika
luka dijahit, terjadi penutupan jaringan yang disatukan dan tidak ada ruang yang
kosong. Oleh karena itu, dibutuhkan jaringan granulasi yang minimal dan
apakah perlu atau tidaknya penjahitan. Jika luka erineum tidak bersatu dan atau
lama. Luka jahitan yang rusak tepian lukanya dibiarkan terbuka dan penyembuhan
terjadi dari bawah luka melalui jaringan granulasi dan kontrakasi luka (proses
sekunder). Proses ini hanya terjadi pada jahitan perineum yang terbuka (dengan
adalah sebagai berikut: malnutrisi, merokok, kurang tidur, stress, kondisi medis
terkait pada proses penyembuhan luka. Ketika terjadi luka, tubuh memiliki
Proses penyembuhan luka tidak hanya terbatas pada proses regenerasi yang
bersifat lokal, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor endogen, seperti umur, nutrisi,
luka dibagi ke dalam lima tahap, meliputi tahap homeostasis, inflamasi, migrasi,
bakteri maupun antigen keluar dari daerah yang mengalami luka. Pendarahan juga
pembekuan darah dengan cara koagulasi terhadap eksudat (darah tanpa sel dan
fenotipe miofibroblas di bawah control dari keratinosit. Hal ini dipengaruhi oleh
β-dominated.
memungkinkan fagosit memasuki daerah yang mengalami luka dan memakan sel-
sel mati (jaringan yang mengalami nekrosis). Eksudat adalah cairan yang
diproduksi dari luka kronik atau luka akut, serta merupakan komponen kunci
keadaan tetap lembab. Eksudat juga memberikan luka suatu nutrisi dan
1. Tahap Inflamasi
Pada fase inflamasi biasanya terjadi 24 jam pertama–48 jam. Pada tahap
terjadi karena adanya mediasi oleh sitokin, kemokin, faktor pertumbuhan, dan
pergerakan sel epitel dan fibroblas pada daerah yang mengalami cedera untuk
menggantikan jaringan yang rusak atau hilang. Sel ini meregenerasi dari tepi,
dan secara cepat bertumbuh di daerah luka pada bagian yang telah tertutup
2. Tahap Proliferasi
Tahap proliferasi terjadi secara simultan dengan tahap migrasi dan proliferasi
sel basal, yang terjadi selama 48 jam–5 hari. Tahap proliferasi terdiri dari
dan limfatik ke dalam luka dan kolagen yang disintesis oleh fibroblas dan
minggu.
3. Tahap Maturasi
selular dan penguatan epitel baru yang ditentukan oleh besarnya luka,
biasanya terjadi lebih 5 hari. Jaringan granular selular berubah menjadi massa
1. Usia
tubuh. Selain itu, respons inflamasi yang lebih padat dan penurunan aktivitas
jaringan parut kurang elastis. Usia reproduksi sehat adalah usia yang aman
bagi seorang wanita untuk hamil dan melahirkan yaitu usia 20-35 tahun. Kulit
utuh pada dewasa muda yang sehat merupakan suatu barier yang baik
terhadap trauma mekanis dan juga infeksi, begitupun yang berlaku pada
usia, perubahan yang terjadi di kulit yaitu frekuensi penggunaan sel epidermis,
2. Tipe Operasi
classic. Hal ini terjadi karena pembuluh darah yang tersayat lebih sedikit pada
dengan persalinan seksio sesarea type classic sehingga resiko tinggi terjadinya
perdarahan dan infeksi pada ibu lebih kecil dibandingkan dengan persalinan
3. Tipe Tubuh
pasien yang bertubuh gemuk dengan jumlah lemak subkutan dan jaringan
penyembuhan luka. Hal ini berbeda pada pasien yang memiliki berat badan
ideal.
Pasien dengan status kesehatan yang baik memiliki persediaan imunitas yang
pasien dengan status kesehatan yang kurang baik apalagi buruk memiliki
5. Nutrisi
Nutrisi yang berperan penting dalam penyembuhan luka terutama nutrisi yang
daya imunitas tubuh. Hal ini sesuai dengan fungsi protein, yaitu sebagai zat
katabolisme.
klasifikasi, status gizi buruk, kurang, baik dan lebih. Metode penilaian status
gizi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu penelitian secara langsung
statistik vital, dan factor ekologi. Metode penilaian status gizi secara langsung
19
perawatan luka nutrisi sangat berperan dalam proses penyembuhan luka. Kita
ketahui bahwa status nutrisi pada seseorang adalah factor utama yang
tetap sehat.(16)
6. Mobilisasi
pasien tidak didukung dan dibantu untuk melakukan mobilisasi dini, maka
melakukan mobilisasi dini maka involusi menjadi kurang baik sehingga sisa
darah yang ada dalam uterus tidak dapat dikeluarkan sehingga menyebabkan
infeksi. Dengan mobilisasi dini, maka uterus akan berkontraksi dengan baik
dihindarkan.
mempengaruhi penyembuhan luka terdiri dari: usia, trauma jaringan atau infeksi,
kadar hemoglobin.(8)
Masa nifas adalah masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari
menurut hitungan awam merupakan masa nifas. Masa ini penting sekali untuk
terus dipantau. Nifas merupakan masa pembersihan Rahim, sama halnya seeperti
masa haid.(17)
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berahir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6
minggu.(18)
dan berjalan-jalan.
3. Remote puerperium : waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak
ada perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup
mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik
Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan dan pemeriksaan
1. Sistem Reproduksi
ini dalam keseluruhannya disebut involusio. Lochea yaitu cairan yang berasal dari
luka kavum uteri yaitu luka plasenta yang dikeluarkan melalui vagina pada masa
1) Rubra (cruenta) 1-3 hari Merah kehitaman, terdiri dari darah segar,
bercampur lender.
3) Serosa 7-14 hari Kuning kecoklatan Lebih sedikit darah dan lebih banyak
4) Alba >14 hari Putih Mengandung leukosit, sel desidua dan sel epitel,
2. Sistem Percernaan
Sering terjadi konstipasi pada ibu setelah melahirkan. Hal ini umumnya
disebabkan makanan padat dan kurang serat selama persalinan. Disamping itu
rasa takut untuk buang air besar, sehubungan dengan jahitan perineum.
3. Sistem Perkemihan
Kandung kencing masa nifas mempunyai kapasitas yang bertambah besar dan
4. Sistem Muskuloskeletal
5. Tanda-tanda Vital
Suhu badan di hari pertama post partum naik sedikit (37,5–380 C) sebagai
akibat kerja keras sewaktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan. Nadi
normal orang dewasa 60 – 80 kali per menit sehabis melahirkan denyut nadi
masa persalinan. Leukosit tetap tinggi pada hari pertama postpartum akan
tetapi jumlah hemoglobin dan hematokrit serta eritrosit sangat bervariasi pada
7. Sistem Endokrin
Perubahan yang terjadi pada sistim endokrin antara lain : perubahan hormone
ovarium.(19)
Kunjungan masa nifas dilakukan paling sedikit empat kali. Kunjungan ini
bertujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir juga untuk mencegah dan
Pengetahuan adalah hasil dari “tahu” , dan ini terjadi setelah seseorang
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga . (20)
1. Tingkatan Pengetahuan
1) Pengingat
(recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
2) Memahami
3) Aplikasi
4) Analisis
ini harus dilandasi oleh kemampuan ibu pada ketiga tingkatan sebelumnya.
5) Sintesis
bagian ke dalam bentuk menyeluruh. Atau dengan istilah lain, sintesis ini
kejadian.
6) Evaluasi
1) Faktor Internal
a) Pendidikan
b) Pekerjaan
kehidupan keluarga.
c) Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
berulang tahun.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
b) Sosial Budaya
diketahui dan diinterprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :(20)
28
tujuan, maka hipotesis penelitian ini adalah : “Ada Hubungan Pengetahuan Vulva
Hygiene Dengan Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas Di Klinik Suriani
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik adalah penelitian yang
2018.(21)
Langkah awal penelitian ini dimulai dari survey awal, pengajuan judul,
kepustakaan, pengambilan data, konsul proposal yang dilakukan dari bulan Juni
3.3.1. Populasi
peristiwa.(21)
29
30
Dalam penelitian ini, populasi yang diambil adalah keseluruhan ibu nifas
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
penelitian ini adalah Total Population yaitu seluruh populasi akan dijadikan
sampel yaitu jumlah ibu nifas mulai bulan Juni-Agustus dengan jumlah 36 orang.
Aspek Pengukuran adalah aturan-aturan yang meliputi cara dan alat ukur
31
(instrument), hasil pengukuran, kategori, dan skala ukur yang digunakan untuk
1. Viriabel Independen
2. Variabel Dependen
mengetahui lama sembuhnya luka perineum pada ibu post partum dengan
TABEL 3.1.
Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran
1. Data Primer
2. Data Skunder
3. Data Tertier
1. Data Primer
memberikan penjelasan singkat tentang tujuan dan penelitian serta cara pengisian
kuesioner dan dinyatakan kepada responden apabila ada hal-hal yang tidak
dimengerti.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil dokumentasi oleh pihak
lain, misalnya rekam medic, rekapitulasi nilai, data kunjungan pasien, dan lain-
lain.(21)
33
3. Data Tertier
Data tertier adalah data yang diperoleh dari naskah yang sudah dipublikasikan,
Tahun 2013 (Riset Kesehatan Dasar). Adapun data tertier dalam penelitian ini
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun
tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka perlu diuji korelasi
antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner tersebut.
semua item (pertanyaan) yang ada di dalam kuesioner itu mengukur konsep yang
positif, dan nilai probabilitas korelasi (sig.(2-tailed)) ≤ taraf signifikan (α) sebesar
0,05.
𝑁∑𝑋𝑌 − (∑𝑋)(∑𝑌)
𝑅ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
√{𝑁∑𝑋 2 − (∑𝑋)2 }(𝑁∑𝑌 2 − (∑𝑌)2 }
Keterangan :
RXY : kolerasi antar valiabel X dan Y
N : Jumlah Pasien
∑X : Jumlah skor total distribusi X
∑Y : Jumlah skor total distribusi Y
34
TABEL 3.2.
Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan Ibu Nifas
No. Item
Nilai r-hitung r-tabel Keterangan
Pertanyaan
1 0,771 0,444 Valid
2 0,771 0,444 Valid
3 0,935 0,444 Valid
4 0,935 0,444 Valid
5 0,771 0,444 Valid
6 0,689 0,444 Valid
7 0,807 0,444 Valid
8 0,807 0,444 Valid
9 0,644 0,444 Valid
10 0,771 0,444 Valid
11 0,771 0,444 Valid
12 0,689 0,444 Valid
13 0,807 0,444 Valid
14 0,807 0,444 Valid
15 0,644 0,444 Valid
16 0,807 0,444 Valid
17 0,644 0,444 Valid
18 0,771 0,444 Valid
19 0,771 0,444 Valid
20 0,689 0,444 Valid
Berdasarkan tabel 3.2 hasil uji validitas pada 20 item pernyataan kuisoner
pengetahuan ibu nifas di dapatkan 20 kuisoner valid dengan r-hitung > r-tabel
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini dapat menunjukkan sejauh mana
hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua
35
kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang
sama. Kuesioner sebagai alatukur untuk gejala-gejala sosial (non fisik) harus
dites (diuji coba) sekurang-kurangnya dua kali. Uji coba tersebut diuji dengan tes
𝑘 1 − ∑𝜎1
𝑟11 [ ][ ]
𝑘−1 𝜎1
Keterangan :
TABEL 3.3.
Hasil uji Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan Ibu Nifas
Berdasarkan tabel 3.3 hasil uji reliabilitas pengetahuan ibu nifas Nilai
product moment pada tabel dengan ketentuan jika rhitung > rtabel maka tes tersebut
reliabel. Berdasarkan uji reliabilitas diatas yang dilakukan pada 20 orang ibu nifas
36
1. Proses Collecting
Mengumpulkan data yang berasal dari kuesioner angket maupun
observasi.
2. Proses Checking
Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner atau lembar
pengolahan data memberikan hasil yang valid dan reliabel ; dan terhindar
dari bias.
3. Proses Coding
1,2,3,......,42.
4. Proses Entering
5. Proses Processing
Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi komputer akan diolah
Kegiatan ini digunakan untuk memanfaatkan data sehingga dapat di peroleh suatu
pada tiap variabel dari hasil penelitian. Data yang terkumpul disajikan dalam
antara dua variabel, variabel bebas dengan variabel terikat dalam hal ini peneliti
Perineum Pada Ibu Nifas Di Klinik Suriani Sinaga Kecamatan Medan Marelan
Tahun 2018.
berkorelasi dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah chi square. Dan
apabila value (probabilitas) ≤ 0,05 (Ho, di tolak) yang berarti Ada Hubungan
38
Klinik Suriani Sinaga Jl Young Panah Hijau Gg Tambak Kel Labuhan Deli
Kec Medan Marelan, Klinik ini terdiri dari beberapa ruangan dan dilengkapi
dengan alat-alat yang lengkap, yaitu satu ruang anamnesa, satu ruang pemeriksaan
dengan satu tempat tidur, satu ruangan persalinan,satu ruangan rawat inap yang
dilengkapi dengan kipas angin, satu ruangan tunggu dan terdapat satu orang
pegawai.
berkesinambungan.
terjangkau.
39
40
5) Sirkumsisi
6) Penyuluhan
kesehatan.
Dengan Penyembuhan Luka Perenium Pada Ibu Nifas di Klinik Suriani Sinaga
Kec Medan Marelan Tahun 2018 maka dapat di lihat karakteristik responden pada
TABEL 4.1.
Karakteristik Responden
No Karakteristik Responden Jumlah (f) Presentase (%)
1 Umur
a. <20 dan >35 Tahun 14 38,9
b. 20-35 Tahun 22 61,1
Total 36 100
41
banyak berumur <20 dan >35 tahun sebanyak 14 responden (38,9%), pekerjaan
(30,6%) dan tingkat SMP sebanyak 17 responden (47,2%), dan tingkat SMA
Distribusi frekuensi ibu nifas tentang vulva hygiene di Klinik Suriani Sinaga
Jl Young Panah Hijau Gg Tambah Kel Labuhan Deli Kec Medan Marelan Tahun
TABEL 4.2.
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Vulva Hygiene di Klinik Suriani
Sinaga Kecamatan Medan Marelan Tahun 2018
Kec Medan Marelan Tahun 2018, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
TEBEL 4.3.
Ditribusi Penyembuhan Luka Perenium di Klinik Suriani Sinaga Kec Medan
Marelan Tahun 2108
perineum di Klinik Suriani Sinaga Kecamatan Medan Marelan Tahun 2018 yang
(33,3%).
43
penyembuhan luka perineum pada Ibu Nifas di klinik suriani sinaga kecamatan
medan marelan tahun 2018, dapat dilihat pada tabel dibawah ini ;
TABEL 4.4.
Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Vulva Hygiene Dengan Penyembuhan
Luka Perineum Pada Ibu Nifas di Klinik Suriani Sinaga Kecamatan Medan
Marelan Tahun 2018
memiliki penyembuhan luka perineum normal, dan dari ibu 14 responden (38,9%)
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square, diperoleh hasil
4.3. Pembahasan
menggunakan uji chi square, diperoleh hasil perhitungan p value = 0,001 < α =
hygiene dengan baik. Dimana 13 orang luka perineumnnya dalam kategori baik.
dengan luka perineum dalam kategori sedang. Setelah dilakukan uji chi square
ternyata ada hubungan antara vulva hygiene dengan penyembuhan luka perineum
ibu nifas. Vulva hygiene yang baik dan benar akan dapat mempercepat proses
penyembuhan luka secara lambat. Hasil uji chi square menunjukkan ρ = 0,028 dan
yang melibatkan berbagai sel dan jaringan dalam usaha untuk menutup tubuh dari
perlukaan baik yang bersih maupun yang terinfeksi tubuh akan berusaha
Perawatan luka merupakan salah satu teknik yang harus dikuasai oleh
menyebabkan angka morbiditas dan mortalitas bertambah besar. Infeksi luka post
operasi merupakan salah satu masalah utama dalam praktek pembedahan (9)
Insisi bedah yang bersih merupakan contoh luka dengan sedikit jaringan yang
lokal yang terdiri dari praktek management luka, hipovelemia, infeksi dan adanya
benda asing. Sedangkan faktor umum terdiri dari usia, nutrisi, steroid, sepsis,
luka perineum yang normal adalah 6 sampai 7 hari post partum. Kategori penyembuhan
mencerminkan bahwa masih banyak ibu dengan penyembuhan luka normal, hal
ini dapat menyebabkan penyembuhan luka selain itu ibu yang selesai bersalin
sering mengatakan lama dalam penyembuhan luka di karenakan karna kurang nya
mengerti bagaimana cara merawat penyembuhan luka perenium dan cara vulva
hygiene pada anak pertama. Sebaliknya ibu dengan anak 3 seharusnya mempunyai
pengalaman yang lebih banyak tetapi kenyataan penyembuhan luka tetap lambat
perineum.
penyembuhan luka Perineum Pada Ibu Nifas di Klinik Suriani Sinaga Kec Medan
psikologis, sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat.
Perineum adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva dan
pemenuhan kebutuhan kebersihan daerah perineal atau vulva pada pasien yang
tidak mampu melakukannya sendiri. Tindakan ini biasa dilakukan pada pasien
genital tidah hanya dilakukan ketika mandi tetapi hendaknya juga dilakukan
setelah selesai buang air besar dan atau buang air kecil. Hal ini dilakukan karena
daerah tersebut merupakan sumber bakteri baik dari dalam maupun dari luar.
Bakteri dari luar ada karena daerah tersebut cenderung lembab. Adanya bakteri di
mempengaruhi perilaku dalam penyembuhan luka perineum hal ini dapat akibat
dari hasil penelitian bahwa sevagian besar ibu yang berpengetahuan kurang
pengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu dimana sevagian besar berpendidikan SD,
kurang dan lambat dalam merespon semua informasi yang diterimanya, sehingga
kurang memahami pentingnya vlva hygiene dengan penyembuhan luka , Dan pada
penelitian ini saya menemukan bahwa kurangnya pengetahuan ibu dalam vulva
48
responden dengan penyembuhan luka lambat. Hal ini dapat juga di sebabkan oleh
faktor kurang nya pengetahuan ibu tentang vulva hygiene dengan penyembuhan
luka perineum. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci
daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK atau BAB yang dimulai
dengan mencuci bagian depan, baru kemudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya
ibu dianjurkan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali
rectum, menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma dan
waktu yang lebih baik adalah pada pagi dan sore sebelum mandi, sesudah buang
air kecil atau buang air besar 4 jam sekali, terutama pada jahitan perineum tingkat
baik, 12 responden penyembuhan luka normal. Hal ini di sebabkan selama hamil
ibu tidak melakukan perawatan vulva hygiene, dan vulva hygiene dilakukan pasca
Selain penjelasan hasil di atas hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada
hubungan yang signifikan dengan hasil uji statistik menggunakan uji chi-square,
Diperoleh hasil perhitungan p value =0,001 < α =0,05, Maka Ho ditolak dan Ha
diterima, Sehingga Ada Hubungan antara pengetahuan ibu nifas tentang vulva
kepada ibu-ibu nifas tentang vulva hygiene pada penyembuhan luka perineum
5.1. Kesimpulan
Perineum Pada Ibu Nifas Di Klinik Suriani Sinaga Kecamatan Medan Marelan
Tahun 2018 dengan hasil uji statistik menggunakan uji chi square, diperoleh
diterima.
5.2. Saran
pada ibu nifas yaitu pengetahuan dalam bentuk menjaga kebersihan vulva,
mencegah terjadinya infeksi pada luka daerah parineal, tindakan perawatan vulva
50
51
hygiene. namun yang terpenting adalah hubungan ibu nifas dengan tenaga
keluarga, diharapkan untuk berlatih sikap terbuka, menceritakan apa yang terjadi
kepadanya ,sehingga keluarga dan tenaga kesehatan dapat mengontrol apa yang
ibu nifas sedang rasakan, dikarenakan masa nifas adalah masa yang sulit diterima
1. Bagi Responden
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan bagi setiap ibu
nifas dan Agar lebih meningkatkan pengetahuan dan pengalaman ibu tentang
pelayanan yang terbaik khususnya pada ibu nifas tentang manfaat vulva
hygiene.
sebagai bahan referensi dan dapat mengembangkan penelitian yang telah ada
ini dengan memperluas variabel yang akan diteliti dan metode penelitian yang
berbeda serta tempat penelitian yang berbeda dan lebih memahami tentang
53
21. Muhammad I. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan
Menggunakan Metode Penelitian Ilmiah. Bandung: Citapustaka Media
Perintis; 2016.
22. Muhammad I. Pemanfaatan SPSS dalam Penelitian Sosial dan Kesehatan.
Bandung: Citapustaka Media Perintis; 2016.
54
Lampiran 1 55
KUESIONER PENELITIAN
I. Identitas
Nama Responden :
Umur :
Alamat :
Pendidikan :
Pekerjaan :
II. Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban y ang anda anggap benar dan
Vulva Hygiene
NO Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah ibu membersihkan area kelamin ibu saat
mandi?
2 Apakah ibu membersihkan area kelamin ibu saat
buang air kecil?
3 Apakah ibu membersihkan area kelamin ibu saat
buang air besar?
4 Apakah ibu mencuci area kelamin dengan air bersih?
5 Apakah ibu mencuci area kelamin dengan sabun
setiap kali habis buang air kecil?
6 Apakah ibu mencuci area kelamin dengan sabun
setiap kali habis buang air besar?
7 Apakah ibu mencuci kelamin ibu dimulai dari bagian
depan, baru kemudian daerah bokong?
8 Apakah ibu mencuci tangan sebelum dan sesudah
membersihkan kelamin ibu ?
9 Apakah ibu membersihkan kelamin minimal 2 x
sehari?
56
Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.962 20
Lampiran 5 64
65
66
67
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.755 20
Lampiran 6 68
Lampiran 7 69
Lampiran 8 70
Lampiran 9 71
Lampiran 10 72
Lampiran 11 73
Lampiran 12 74
Lampiran 13 75
Lampiran 14 76
Lampiran 15 77
78
Lampiran 16 79
80
Lampiran 17 81
82
83
84
85
86
87