Stephanie Ludony
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Katholik Atma Jaya Jakatra
Email: stephanie.ludony@yahoo.com
Abstrak - Pembangkit listrik yang memerlukan energi untuk menggerakan turbin harus
memperhatikan spesifikasi generator yang cocok. Generator sinkron fluks aksial rotor belitan 3 fasa
merupakan generator yang cocok untuk pembangkit listrik tenaga angin dengan spesifikasi desain
yang sudah ditetapkan. Celah udara pada generator fluks aksial merupakan parameter generator yang
harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi kinerja generator. Generator yang dirancang memiliki
spesifikasi 1 kW, 380 V, dan 50Hz, serta memiliki 1 stator belitan double-side yang terletak antara 2
rotor. Hasil perhitungan menunjukan pengaruh celah udara terhadap kinerja efektif generator.
Semakin besar celah udara maka, semakin kecil efisiensi dan faktor daya sedangkan semakin besar
arus jangkar dan tegangan. Hasil perhitungan pada celah udara 0.1 cm mendapatkan efisiensi 83.5%
dan arus jangkar 1.815 A.
𝑃
cos 𝜙 = 𝑆𝑜𝑢𝑡 (8)
2 2 𝑜𝑢𝑡
𝐼𝑎 = √𝐼𝑎𝑑 + 𝐼𝑎𝑞 (1)
tepat. Spesifikasi operasi generator yang
Kerugian dalam belitan stator dapat dihitung diperlukan untuk desain ditunjukkan pada
dengan Tabel 1. Hasil perhitungan yang menunjukkan
kinerja mesin pada daya output 1 kW dan
𝛥𝑃1𝑤 = 𝑚1 𝐼𝑎2 𝑅1 ≈ 𝑚1 𝐼𝑎2 𝑘1𝑅 𝑅1𝑑𝑐 (9) efisiensi 85,30% ditunjukkan pada Tabel 2.
Dengan memvariasikan celah udara,
Untuk generator sinkron fluks aksial rotor parameter mesin lainnya juga bervariasi ,
belitan yang dirancang, harus ditentukan seperti arus jangkar, tegangan terminal dan
celah udara yang tepat. Untuk motor sinkron faktor daya. Dalam perhitungan efisiensi,
PM kecil, celah udara antara inti stator dan panjang celah udara membentang dari sempit
pole rotor antara 0,3 hingga 1,0 mm [10,12], ke lebar sementara efisiensi dan daya keluaran
dan bahkan dapat mencapai 1,5 mm [13]. diperiksa dan dipilih agar sesuai dengan nilai
Semakin kecil celah udara, semakin rendah yang ditentukan.
arus start yang ditarik oleh motor. Di sisi lain,
efek reaksi jangkar dan torsi cogging Tabel 1. Spesifikasi Generator
meningkat ketika celah udara berkurang. Parameter (satuan) Nilai
Dalam kasus slot stator, celah udara kecil (g ≤ Daya (W) 1000
Tegangan terminal (V) 380
0,5 mm) dan kerapatan fluks magnetik celah
Jumlah pole 8
udara dapat meningkat menjadi 0,85 T [10].
Frekuensi (Hz) 50
Faktor daya 0.83
2. PEMBAHASAN DAN HASIL
Perhitungan nilai parameter generator
Tabel 2. Parameter Optimal untuk Efisiensi
fluks aksial rotor belitan dilakukan untuk
85,3% dan Daya Keluaran 1kW
menganalisis generator berdasarkan daya
Parameter (satuan) Nilai
keluaran. Kerugian inti dan kerugian gesekan
Celah udara (cm) 0.1
dan gulungan diasumsikan masing-masing Tegangan eksitasi (V) 11
5% dan 7% dari daya output [14, 15]. Masalah Jumlah putaran stator per fasa 440
penelitian diarahkan untuk menentukan Diameter konduktor pada stator 0.5
panjang celah udara yang tepat pada keluaran
daya generator dan efisiensi tertinggi. Daya Berdasarkan perhitungan di atas, panjang
keluaran diatur ke kuantitas tetap pada celah udara 0,1 cm menghasilkan efisiensi
awalnya sebagai desain parameter, sementara yang optimal. Dengan panjang celah udara
efisiensi tertinggi dicari. Mengubah panjang ini, tegangan terminal generator yang
celah udara maka kinerja mesin juga akan diperoleh 380 V. Hubungan antara celah
berubah. udara dan tegangan terminal ditunjukkan pada
Efisiensi optimal dari generator diperoleh Tabel 3. Pengaruh perubahan celah udara
dengan menentukan panjang celah udara yang
pada efisiensi, arus jangkar dan faktor daya
ditunjukkan pada Gambar 6, 7, dan 8.