Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

NANOPARTIKEL MAGNETIT DALAM MATERIAL


ANTIKANKER DENGAN SISTEM PENGANTAR
OBAT
(DRUG DELIVERY SYSTEM)

DOSEN
Iin Lidia Putama Mursal

DISUSUN OLEH
Mia Nur’aeni
(18416248201007)

UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN


KARAWANG
Jalan HS. Ronggo Waluyo, Telukjambe Timur, Puseurjaya, Telukjambe Timur,
Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41361
2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam
atas segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Nanopartikel Magnetit Dalam
Material Antikanker Dengan Sistem Pengantar Obat (Drug Delivery
System)”disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Farmasi Fisika

Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai
manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya
dan masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca.

Karawang, 21 April 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 5
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 5
BAB II .................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................... 6
A. Nanopartikel .......................................................................................................... 6
B. Kanker ................................................................................................................... 8
Penyebab dan Faktor Risiko Kanker ........................................................................... 9
C. Nanopartikel Magnetit ....................................................................................... 11
BAB III ................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................ 14
A.Kesimpulan .............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dasar pertimbangan pada pengembangan teknologi untuk terapi
farmasetis terdiri dari tiga faktor utama yaitu menciptakan sistem yang
efektif (effectiveness), menekan efek bahaya pada sistem jika diaplikasikan
(safety), dan membuat agar sistem dapat diterima dengan baik oleh pasien
(acceptability). Tiga pertimbangan ini mengantarkan usaha pengembangan
teknologi penghantaran obat hingga pada kemajuan yang pesat. Saat ini
telah banyak teknologi penghantaran obat diperkenalkan sebagai upaya
melahirkan obat baru dengan sifat yang ideal,mulai dari penemuan struktur
obat baru hasil sintesis origin maupun hasil modifikasi, kuantifikasi
hubungan struktur-aktivitas secara komputasional (quantitative structure-
activity relationship, QSAR), hingga pada pengembangan teknologi
formulasinya. Penelusuran aktivitas obat juga telah mencapai pemahaman
pada aras molekuler dengan telah diperkenalkannya berbagai instrumen dan
metode analisis molekuler.

Teknologi Nanopartikel saat ini telah menjadi tren baru dalam


pengembangan sistem penghantaran obat. Partikel atau globul pada skala
nanometer memiliki sifat fisik yang khas dibandingkan dengan partikel pada
ukuran yang lebih besar terutama dalam meningkatkan kualitas
penghantaran senyawa obat. Kelebihan lain dari teknologi nanopartikel
adalah keterbukaannya untuk dikombinasikan dengan teknologi
lain,sehingga membuka peluang untuk dihasilkan sistem penghantaran yang
lebih sempurna. Keterbukaan lain dari teknologi nanopartikel adalah
kemampuannya untuk dikonjugasikan dengan berbagai molekul pendukung
tambahan, sehingga menghasilkan sebuah sistem baru dengan spesifikasi
yang lebih lengkap.

4
Kanker adalah salah satu penyakit yang paling banyak menimbulkan
kesakitan dan kematian pada manusia. Diperkirakan, kematian akibat
kanker di dunia mencapai 4,3 juta per tahun dan 2,3 juta di antaranya
ditemukan di negara berkembang. Jumlah penderita baru per tahun 5,9 juta
di seluruh dunia dan tiga juta di antaranya ditemukan di negara yang sedang
berkembang (Anonim, 2010).

B. Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud dengan Nanopartikel ?
 Apa yang menyebabkan penyakit Kanker?
 Apa yang dimaksud dengan Nanopartikel Magnetit?

C. Tujuan Penulisan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmasi Fisika tentang contoh
penerapan material dalam ukuran nanopartikel pada drug delivery system
serta untuk mengetahui bagaimana material antikanker ini masuk kedalam
tubuh dan apa kegunaan nanopartikel dalam drug delivery system tersebut.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Nanopartikel
Nanopartikel adalah partikel yang berukuran antara 1 dan 100
nanometer. Dalam nanoteknologi, suatu partikel didefinisikan sebagai
objek kecil yang berperilaku sebagai satu kesatuan terhadap sifat dan
transportasinya. Partikel lebih jauh diklasifikasikan menurut
diameternya.Partikel ultrahalus serupa dengan nanopartikel dan
berukuran antara 1 dan 100 nanometer, partikel halus berukuran antara
100 dan 2,500 nanometer, dan partikel kasar berukuran antara 2,500 dan
10,000 nanometer.

Istilah nano sudah mulai dikenal dan berkembang dimasyarakat.


Sebagai contoh misalnya yang paling dekat dengan kehidupan kita
sehari-hari yaitu penggunaan simcard. Kemajuan teknologi handphone
saat ini menggiring pengunaan simcard dengan ukuran yang kecil.
Simcard ukuran standar telah dimodifikasi menjadi simcard mikro
bahkan sekarang sudah menjadi simcard nano. Nah istilah nano pada
simcard tersebut mengarahkan maknanya pada ukuran simcard yang
lebih kecil.

Penghantaran nanopartikel dideskripsikan sebagai formulasi


suatu partikel yang terdispersi pada ukuran nanometer atau skala per
seribu mikron. Batasan ukuran partikel yang pasti untuk sistem ini masih
terdapat perbedaan karena nanopartikel pada sistem penghantaran obat
berbeda dengan teknologi nanopartikel secara umum. Pada beberapa
sumber disebutkan bahwa nanopartikel baru menunjukkan sifat khasnya
pada ukuran diameter di bawah 100 nm, namun batasan ini sulit dicapai
untuk sistem nanopartikel sebagai sistem penghantaran obat.

6
Nanopartikel obat secara umum harus terkandung obat dengan jumlah
yang cukup di dalam matriks pada tiap butir partikel, sehingga
memerlukan ukuran yang relatif lebih besar dibanding nanopartikel non-
farmasetik. Meskipun demikian secara umum tetap disepakati bahwa
nanopartikel merupakan partikel yang memiliki ukuran di bawah 1
mikron (Tiyaboonchai, 2003; Buzea et al., 2007).Ukuran ini dapat
dikarakterisasi secara sederhana dan secara visual menghasilkan dispersi
yang relatif transparan, serta perpanjangan lama pengendapan
disebabkan karena resultan gaya ke bawah akibat gravitasi sudah jauh
berkurang. Hal tersebut sebagai akibat dari berkurangnya massa tiap
partikel dan peningkatan luas permukaan total yang singnifikan
menghasilkan interaksi tolak menolak antar partikel yang besar dan
muncul fenomena gerak Brown sebagai salah satu karakter spesifik
partikel pada ukuran koloidal (Gupta dan Kompella, 2006)

Beberapa kelebihan nanopartikel adalah kemampuan untuk


menembus ruang-ruang antar sel yang hanya dapat ditembus oleh ukuran
partikel koloidal(Buzea et al., 2007), kemampuan untuk menembus
dinding sel yang lebih tinggi, baik melalui difusi maupun opsonifikasi,
dan fleksibilitasnya untuk dikombinasi dengan berbagai teknologi lain
sehingga membuka potensi yang luas untuk dikembangkan pada
berbagai keperluan dan target. Kelebihan lain dari nanopartikel adalah
adanya peningkatan afinitas dari sistem karena peningkatan luas
permukaan kontak pada jumlah yang sama(Kawashima, 2000).
Pembentukan nanopartikel dapat dicapai dengan berbagai teknik yang
sederhana. Nanopartikel pada sediaan farmasi dapat berupa sistem obat
dalam matriks seperti nanosfer dan nanokapsul, nanoliposom,
nanoemulsi, dan sebagai sistem yangdikombinasikan dalam perancah
(scaffold) dan penghantaran transdermal
Kemampuan nanopartikel untuk meningkatkan ketersediaan
hayati obat dengan kelarutan yang rendah dalam sirkulasi sistemik telah

7
banyak dibuktikan (Bhatia et al., 2011; Wu et al., 2005). Kemampuan ini
berlaku umum pada berbagai aplikasi penghantaran (Gelperina et al.,
2005): oral (Martien et al., 2006), intravena (Li et al., 2009), pulmonar
(Tonnis et al., 2012; Muttil et al., 2010), dan transdermal (Ravichandran,
2009). Peningkatan jumlah obat dalam darah pada penghantaran sistemik
juga akan meningkatkan resiko munculnya efek samping maupun efek
balik, hingga pada resiko tercapainya batas kadar toksik (Poelstra et al.,
2012). Pada banyak kasus, peningkatan kadar obat dalam darah ini sangat
diperlukan bagi obat untuk dapat menimbulkan efek farmakologis. Oleh
karena itu, nanopartikel memberikan solusi yang baik karena dapat
memberikan efek farmakologis pada dosis yang lebih kecil (efisien) (Hu
dan Li, 2011; Wu et al., 2005). Kesesuaian bentuk sediaan naopartikel
dengan jaringan target dan penyakit diperlukan untuk memperoleh
sistem yang dapat memberikan hasil terapi yang optimal. Jaminan akan
tercapainya tujuan terapi merupakan syarat mutlak yang diperlukan
untuk dapat memperkenalkan produk sistem penghantaran obat baru
yang dapat diandalkan.

B. Kanker
Penyakit kanker adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, yang
tidak hanya terdapat pada manusia tetapi pada hewan dan tumbuh-
tumbuhan, akibat adanya kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan
dan diferensiasi sel. Salah satu sebab kerusakan itu ialah adanya mutasi
gen. Mutasi gen adalah suatu keadaan ketika sel mengalami perubahan
sebagai akibat adanya paparan sinar ultraviolet, sinar UV, bahan kimia
ataupun bahan-bahan yang berasal dari alam (Sukardja, 2000).

Kanker merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan menjadi


salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia. Meski begitu
penyakit ini bisa dicegah, ditangani, dan disembuhkan. Mengenal

8
berbagai penyebab kanker bisa membantu Anda menurunkan risiko,
bahkan mencegah penyakit kanker.

Kanker adalah istilah yang digunakan untuk mengelompokkan


penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak terkontrol.
Pertumbuhan sel yang tidak normal ini awalnya terjadi di bagian tubuh
tertentu, kemudian dapat menyebar ke bagian tubuh lain, bahkan mampu
menembus serta menghancurkan jaringan tubuh normal. Di dunia
kedokteran, terdapat lebih dari 200 jenis kanker berdasarkan asal
jaringan tempat sel tersebut tumbuh.

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker

Segala hal yang menyebabkan sel di dalam tubuh berkembang


secara tidak normal berpotensi menyebabkan kanker, salah satunya
adalah perubahan genetik atau mutasi DNA di dalam sel. DNA
merupakan sebuah paket yang terdiri dari gen. Tiap gen membawa
“instruksi” yang mengatur fungsi sel di dalam tubuh. Kesalahan
“instruksi” di dalam gen bisa menyebabkan fungsi sel tidak normal, sel
tumbuh secara tidak terkontrol, dan akhirnya bersifat kanker.

Mutasi DNA bisa terjadi karena pengaruh genetik atau keturunan


dari orang tua. Kondisi ini juga bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan,
seperti:

 Paparan zat kimia dan radiasi secara berlebihan.


 Virus, seperti human papilloma virus (HPV).
 Paparan sinar matahari terus menerus.
 Obesitas, hormon, atau peradangan.
 Kebiasaan merokok dan gaya hidup.

9
Risiko kanker bisa meningkat seiring bertambahnya usia. Meski
kondisi ini bisa terjadi pada segala usia, namun umumnya orang-orang
yang didiagnosis mengalami kanker berusia 65 tahun ke atas. Selain
usia, di bawah ini adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko
kanker:

 Kondisi kesehatan tertentu


Beberapa kondisi kesehatan yang menyebabkan peradangan di
dalam tubuh juga bisa meningkatkan risiko kanker, misalnya
penyakit radang usus kronis.

 Riwayat kesehatan keluarga

Kanker bisa diwariskan di dalam keluarga, meskipun


kemungkinannya kecil. Jika terdapat riwayat kanker dalam
keluarga, Anda lebih berisiko mengalami kanker.

 Pengaruh lingkungan
Ada banyak zat kimia berbahaya yang terdapat di lingkungan,
salah satunya dari asap rokok. Zat atau bahan yang dapat memicu
timbulnya kanker disebut karsinogen.

 Gaya hidup
Risiko kanker akan meningkat pada orang-orang yang memiliki
kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol secara berlebihan, atau
melakukan seks bebas.

10
C. Nanopartikel Magnetit
Magnetit merupakan salah satu jenis besi oksida dengan rumus
kimia Fe3O4. Material magnetit yang berukuran nano (nanopartikel
magnetit) memiliki sifat superparamagnetik. Material yang bersifat
superparamagnetik biasanya sangat reaktif bila diberikan pengaruh
medan magnet eksternal, namun ketika pengaruh medan magnet
dihilangkan maka perlahan-lahan sifat magnetnya menjadi lemah.

Gambar 1. Uji Sifat magnet magnetit sebelum diberikan medan magnet


eksternal (a) dan ketika diberikan medan magnet eksternal (b)

Gambar 1 menunjukkan uji sifat magnet material magnetit ketika


diberikan medan magnet ekternal. Nanopartikel magnetit dapat
digunakan dalam berbagai aplikasi seperti katalis (untuk mempercepat
suatu reaksi), penyerapan logam berbahaya di lingkungan, dan biomedis.
Dalam bidang biomedis nanopartikel magnetit berperan sebagai
antibakteri, antijamur, hipertermia, antikanker dan lain-lain.

11
Salah satu aplikasi nanopartikel magnetit yang saat ini sedang
dikembangkan adalah sebagai sistem pengantar obat (Drug Delivery
System) untuk membunuh sel kanker. Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya bahwa nanopartikel magnetit yang berukuran kecil memiliki
sifat magnetik yang unik. Ukuran partikel sangat mempengaruhi sifat
kemagnetan suatu material. Ketika berukuran sangat kecil (<10 nm)
maka material yang memiliki sifat feromagnetik (tertarik kuat oleh
magnet eksternal dan sifat magnetnya masih ada ketika medan magnet
dihilangkan) dapat berubah sifat menjadi superparamagnetik. sifat inilah
yang dimanfaatkan dalam sistem pengantar obat.

Gambar 2. Skema nanopartikel magnetit menuju sel target (sel kanker)


dengan pengaruh medan magnet dari luar

Gambar 2. menunjukkan sistem pengantaran obat nanopartikel


magnetit menuju sel target (sel kanker) dengan pengaruh medan magnet
eksternal. Untuk menghindari adanya efek samping, nanopartikel
magnetit dilapisi dengan material yang aman bagi tubuh (dalam bentuk
obat). Apabila material obat tersebut habis terurai dalam tubuh, maka
nanopartikel magnetit tidak berbahaya ketika bersentuhan dengan sel-sel
dalam tubuh. Ketika nanopartikel magnetit telah sampai di sel target
maka akan diberi perlakuan kondisi medan magnet yang berubah ubah
yaitu berupa pemberian medan magnet eksternal kemudian dilepaskan.

12
Kondisi ini dilakukan secara berulang-ulang sehingga dapat
menghasilkan panas. Pemanasan inilah yang membunuh/merusak sel-sel
yang ada disekitarnya (se kanker) tanpa menggangu sel-sel lainnya.

Kelebihan menggunakan sistem drug delivery ini adalah dapat


membunuh sel kanker tanpa harus melewati jalan operasi yang biasa
dilakukan dalam dunia medis saat ini. Penggunaan sistem drug delivery
untuk membunuh sel kanker belum ada dilakukan di Rumah Sakit
Indonesia karena selain SDM yang memadai, dibutuhkan juga alat-alat
kedokteran yang canggih. Insya Allah beberapa tahun kedepan teknologi
ini bisa berkembang di Indonesia.

13
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Nanopartikel adalah partikel yang berukuran antara 1 dan 100


nanometer. Dalam nanoteknologi, suatu partikel didefinisikan sebagai
objek kecil yang berperilaku sebagai satu kesatuan terhadap sifat dan
transportasinya. Partikel lebih jauh diklasifikasikan menurut
diameternya. Partikel ultrahalus serupa dengan nanopartikel dan
berukuran antara 1 dan 100 nanometer, partikel halus berukuran antara
100 dan 2,500 nanometer, dan partikel kasar berukuran antara 2,500 dan
10,000 nanometer.

14
DAFTAR PUSTAKA

Surowiec Z., Miaskowski A., Budzynski M., 2017, Investigation of magnetite


Fe3O4 nanoparticles for magnetic hyperthermia, NUKLEONIKA 62(2):183-186

Yew, Y. P., Shameli K., Miyake M., Bahiyah N., Eva S., Naiki Takeru., Lee K. X.,
2018, Green Biosynthesis of Superparamagnetic Magnetite Fe3O4 Nanoparticles
and Biomedical Applications in Targeted Anticancer Drug Delivery System: A
review, Arabian Journal of Chemistry

www.researchgate.net/profile/A_Adhyatmika/publication/280728455_Perkemban
gan_Teknologi_Nanopartikel_dalam_Sistem_Penghantaran_Obat/links/55c34244
08aea2d9bdc00ad9.pdf#page=1&zoom=auto,-107,848
warstek.com/2018/05/24/magetit/
warstek.com/2018/05/23/antivirus/
www.bbc.com/indonesia/majalah/2011/12/111207_kanker
id.wikipedia.org/wiki/Kanker
eprints.ums.ac.id/14972/2/BAB_1.pdf
id.wikipedia.org/wiki/Nanopartikel
www.alodokter.com/mengenal-mutasi-gen-penyebab-kanker

15

Anda mungkin juga menyukai