Anda di halaman 1dari 3

Definisi

Menurut KBBI,
Kanker lidah adalah kondisi adanya perkembangan sel abnormal yang menyerang lidah,
tepatnya pada sel skuamosa yang terdapat di permukaan lidah.

Menurut Oral Cancer Foundation,


Kanker lidah merupakan jenis kanker yang pertumbuhan sel-sel kankernya menyerang
bagian depan lidah.
Kanker lidah biasanya berkembang di sel skuamosa, yaitu sel tipis dan datar yang ada di
permukaan lidah, hidung, laring, tiroid, dan tenggorokan. Karena kanker lidah paling
sering menyerang sel-sel skuamosa, maka kanker ini juga sering disebut sebagai kanker
sel skuamosa.

Penyebab kanker lidah yaitu tembakau , penggunaan alkohol berat , dan


betel quid.Perubahan DNA menciptakan onkogen atau menonaktifkan gen
supresor tumor. Kasus kanker lidah dapat dicegah dengan cara membatasi
merokok dan meminum alkohol, menghindari infeksi HPV, membatasi paparan
cahaya UV, dan makan yang sehat ( American Cancer Society.2014). Saat tubuh
kekurangan antitumor , diperlukan antitumor tambahan dari luar, salah satunya
dengan porfirin dari ekstrak daun blimbing wuluh().

Nanopartikel adalah partikel koloid atau padatan dengan diameter berkisar dari 10-
1000nm. Partikel atau globul pada skala
nanometer memiliki sifat fisik yang khas dibandingkan dengan partikel
pada
ukuran yang lebih besar terutama dalam meningkatkan kualitas penghantaran
senyawa obat.
Pada awalnya, nanopartikel dibuat menggunakan non-biodegradeable,
namun sudah tergantikan dengan polimer yang biodegradeable yang banyak
dikembangkan sebagai sistem penghantar obat dan terbukti mampu membawa
obat ( antibiotik, sitostatik, peptida dan protein ) ke target jaringan yang spesifik.
Kelebihan lain dari teknologi nanopartikel adalah keterbukaannya
untuk dikombinasikan dengan teknologi lain, sehingga membuka peluang untuk
dihasilkan sistem pengh
antaran yang lebih sempurna. Keterbukaan
lain dari
teknologi nanopartikel adalah kemampuannya untuk dikonjugasikan dengan
berbagai molekul pendukung tambahan, sehingga menghasilkan sebuah sistem
baru dengan spesifikasi yang lebih lengkap.
Namun, sifat umum
nanopartikel
yang berlaku pada berbagai jaringan maupun organ di dalam tubuh
adalah
sifat
fisik nanopartikel yang relatif lebih mudah menembus berbagai pembatas
biologis
,
sehingga menjadi kurang spesifik
jika
digunakan dengan tujuan aplikasi
khusus. Oleh
karena itu
,
molekul yang dikonjugasikan pada nanopartikel secara
umum dimanfaatkan sebagai molekul pentarget
untuk
meningkatkan selektivitas
dari sistem nanopartikel secara keseluruhan.
Nanopartikel juga mampu mengurangi efek samping yang mungkin ditimbulkan dari
beberapa zat aktif ( Kurniasari, 2016) Teknologi nanopartikel
dapat
diaplikasikan secar
a luas melalui berbagai alternatif
bahan dan metode sehingga memberikan solusi baru
bagi pemecahan
masalah penge
mbangan teknologi
formulasi
, yaitu terhadap
berbagai senyawa obat
sintesis maupun bahan alam yang poten namun
memiliki sifat fisikokimia yang ku
rang mendukung. Sistem yang dihasilkan diharapkan mampu
membawa obat dalam
jumla
h yang optimal sehingga
lebih efisien dalam aplikasinya kar
ena hanya
memerlukan dosis yang
lebih kecil. Kombinasi
nanopartikel dengan piranti pentarget
dapat meningkatkan selektivitas nanopartikel sehingga
menjaga sistem tetap aman
dan dapat memini
malkan
dosis yang diaplikasikan, di
mana pada dosis tersebut
molekul obat secara efisien terkonsentrasi pada sel
at
au jaringan yang menjadi target
terapi. Biopolimer memberikan pilihan yang luas sebagai bahan bakupembuatan
nanopartikel, baik secara pemilihan jenis biopolimer yang akan digunakan, metode yang
tepat, serta modifikasi untuk meningkatkan kestabilan dan reprodusibilitas karakter partikel
yang dihasilkan. Salah satu metode sederhana pembuatan
nanopartikel kitosan dilakukan dengan metode ionik
gelasi. Kemampuan
kitosan untuk dijadikan alternatif yang cocok pada
banyak senyawa obat ditunjukkan pada berbagai
penelitian, di antaranya dapat digunakan pada
formulasi nanopartikel paclitaxel, suatu obat
antikanker pada ukuran 116 nm (Li
et al
.
, 2009),
ampisilin trihidrat (Saha
et al
.
, 2010,dengan menimbang dari segala kami menjadikan metode kitosan menjadi pilihan
metode pembuatan nanopartikel dalam penelitian ini

Penelitian dengan hewan coba harus memperhatikan aspek perlakuan yang


manusiawi sesuai dengan prinsip 5F (Freedom) yaitu bebas dari rasa lapar dan haus,
bebas dari rasa tidak nyaman, bebas dari rasa nyeri, trauma, dan penyakit, bebas dari
ketakutan dan stress jangka panjang, bebas mengekspresikan tingkah laku alami,
diberikan ruang dan fasilitas yang sesuai (pengayaan lingkungan yang sesuai)..

Anda mungkin juga menyukai