Anda di halaman 1dari 1

Nanoteknologi

Peneliti mengembangkan nanoteknologi karena merupakan salah satu sisten penghantaran obat yang
baik untuk meningkatkan bioavailabilitas dan kelarutan dalam air, selain untuk meningkatkan
kelarutan dan bioavailabilitas nanopartikel dapat digunakan untuk mengetahui biodistribusi pada
jaringan tertentu sehingga diketahui profil toksikokinetiknya.
Keuntungan nanopartikel meningkatkan kelarutan, bebas dari sitotoksisitas, memiliki penargetan dan
karakteristik pelepasan obat yang terkontrol. Penelitian menggunakan nanoteknologi untuk dapat
meningkatkan aksi poten dari suatu ekstrak tumbuhan, mengurangi dosis yang diperlukan, efek
samping, dan meningkatkan aktivitas farmakologinya. (Dewi Zulfa Rosida, 2019)
Formulasi dan karakterisasi Solid Lipid Nanoparticles Myrisetin dengan Metode Ultrasonifikasi
Nanopartikel adalah partikel koloid padat yang terdiri dari 10 nm hingga 1000 nm. Ukuran
nanopartikel yang sering digunakan untuk nanomedicine adalah <200 nm. Nanopartikel mengandung
makromolekuler material dan dapat digunakan untuk pengobatan sebagai pembawa obat yang
senyawa aktifnya telah terlarut, terjerat, dan enkapsulasi. Nanopartikel terbagi menjadi nanokristal
dan nanocarrier. Obat yang melalui suatu proses tertentu dibuat dengan berukuran nanometer disebut
nanokristal dan senyawa obat yang di enkapsulasi dalam suatu sistem pembawa tertentu berukuran
nanometer disebut nanocarrier.
Nanopartikel awalnya dibuat dnegan menggunakan polimer non-biodegradable, namun tergantikan
oleh polimer yang biodegradable. Nanopartikel dari polimer yang biodegradable digunakan sebagai
sistem penghantaran obat yang memiliki sifat menguntungkan seperti mudah terdegradasi dalam
tubuh, modifikasi dalam tubuh, dan fungsi yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan sehingga dapat
mengatur sifat kestabilan farmakokinetik dari obat.
Tujuan pembuatan nanopartikel itu meningkatkan stabilitas senyawa aktif terhadap degradasi
lingkungan, memperbaiki sistem penghantaran obat dengan rute tertentu, memperbaiki absorbsi obat
dan meningkatkan kelarutan suatu obat sehingga meningkatkan bioavailabilitas obat. Nanopartikel
menembus ruang-ruang antar sel yang hanya dapat ditembus oleh ukuran partikel koloidal, adanya
peningkatan afinitas dikarenakan adanya luas permukaan yang meningkat pada jumlah yang sama.
Nanopartikel dapat melindungi obat agar tidak terjadi degradasi baik secara kimia maupun enzimatis.
Nanopartikel juga dapat mengurangi E.S yang ditimbulkan dari beberapa zat aktif, ukuran partikel dan
sifat permukaannya dapat diatur dengan mudah. Nanopartikel dapat mengontrol pelepasan zat aktif
selama perjalanannya menuju lokasi bekerja, sehingga dapat meningkatkan efek terapi obat. Sistem
pelepasan obat dalam nanopartikel dapat diatur dengan pemilihan matriks yang sesuai. Rute
pemberian obat nanopartikel dapat menggunakan rute oral, nasal, parental, intraokular, dan lainnya.
Nanopartikel dapat menjadi obat

Anda mungkin juga menyukai