Anda di halaman 1dari 28

Kegiatan B elajar 1

Planet Bumi

1. Bentuk, Dimensi dan Umur Bumi

1.1 Bentuk Bumi

Berbagai bukti telah dikemukakan orang bahwa


bentuk bumi kita ini bulat. Bukti yang paling mutakhir
ialah bentuk bumi sebagaimana yang dilihat dari
satelit buatan dan kapal ruang angkasa pada abad
ke-20 ini. (Gambar 1.1).

Sumber: Encarta Encyclopedia, NASA/Science


Source/Photo Researchers, Inc

Gambar 1.1 Bagian Bumi Dilihat dari Kapal Ruang


Angkasa
Jika berlayar terus ke satu arah, kita akan tiba kembali
ke tempat semula. Ini hanya mungkin bila bumi bulat.
Pelayaran mengelilingi bumi mula-mula dilakukan oleh
Magellan pada tahun 1522. Pengukuran yang lebih teliti
menunjukkan bahwa bumi tidak bulat benar seperti bola.
Bentuk sebenarnya ialah pepat pada kedua kutub dan
agak gembung di sekitar khatulistiwa. Dengan bentuk
demikian, panjang diameter khatulistiwa adalah 12.757
kilometer dan diameter kutub hanya 12.714 kilometer.

1.2 Dimensi Bumi

Eratosthenes (276 – 194 sebelum Masehi) dari


Yunani menentukan bahwa pada siang hari terpanjang
pada musim panas, matahari berada tepat di atas kepala
pada tengah hari (jam 12.00) di kota kuno Syne
(sekarang disebut Aswan) Mesir. Pada hari yang sama
pada tengah hari (jam 12.00) sebuah tiang pada
Alexandria memberikan bayangan pada tanah yang
panjangnya membuat sudut zenith matahari (sudut
antara matahari dan vertikal) sebesar 1/50 lingkaran (70
). Seperti dalam gambar 10.1.6 sudut itu (70 ) terbentuk
oleh radius dari pusat bumi yang mengarah ke
Alexandria dan Syne yang juga 1/50 lingkaran. Jarak
dari Syne ke Alexandria diketahui 5.000 stadia atau
sekitar 925 km. Erasthotenes menghitung bahwa keliling
bumi harus 50 x 5.000 = 250.000 stadia ≅ 46.000 km =
29.000 mil. Jari-jari bumi dengan mudah dihitung dari
kelilingnya dan diperoleh 4.600 mil. Hasil ini hanya
sekitar 15 persen lebih tinggi daripada nilai sebenarnya
(Tjasyono, 2006: 93).

Gambar 1.2. Perhitungan keliling Bumi menurut


Eratosthenes

Selanjutnya Tjasyono (2006: 94) mengemukakan bahwa


rasio (perbandingan) keliling lingkaran dengan
diameternya (2 x radius) sama dengan 3,1416… yang
disebut π (huruf Yunani, dibaca pi). Stadia (tunggal
stadium) merupakan satuan panjang kuno, 1 stadium
kira-kira 185 meter atau 605 kaki. Jadi 5.000 stadia =
925.000 m = 925 km. Tentu Anda masih ingat bahwa 1
kaki = 0,305 m dan 1 mil = 1.609 m atau 1,609 km.
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa bentuk bumi
yang sebenarnya bulat pepat/dempak (spheroid)
sehingga jari-jari polar (jarak dari pusat bumi ke kutub)
lebih pendek daripada jari-jari ekuator. Rujukan
internasional tentang dimensi bumi yang diadopsi oleh
IUGG (the International Union of Geodesy and
Geophysics) mempunyai
pendekatan sebagai berikut:

Jari-jari polar = 6.357 km = 3.951 mil


Jari-jari ekuator = 6.378 km = 3.964 mil
Jari-jari rata-rata = 6.371 km = 3.960 mil

Luas permukaan bumi dengan mudah dapat dihitung


dari radiusnya, yaitu:
L = 4πr2 = 4 x 3,14 x (6371 km)2 = 510 juta km2 dan
Volume bumi yaitu:
V = 4πr3 /3 = 4/3 x 3,14 (6371 km)3 = 1,08 x 1012 km3 .

Massa total bumi dapat ditentukan dari gaya gravitasi


yang dilakukan dan diperoleh 5,98 x 10 27 gram. Densitas
rata-rata bumi adalah 5,98 x 10 27 gram/1,08 x 1027 cm3
= 5,52 g cm-3 (densitas air murni = 1 g cm-3).

1.3 Umur Bumi

Bumi diperkirakan lahir 4,5 milyar tahun yang lalu.


Umur Bumi dapat diperkirakan dengan ditemukannya
radioaktif, yang selanjutnya ditemukan pula bahwa bumi
berisi unsur-unsur radioaktif. Bahan radioaktif akan
meluruh (decay) dan memancarkan sinar alpha (α), beta
(β) atau gamma (γ). Partikel (sinar) alpha (α) adalah inti
atom helium (He), beta ( β) adalah elektron-elektron
dengan kecepatan tinggi, dan sinar gamma (γ) adalah
radiasi dengan frekuensi tinggi seperti sinar x.
Penyerapan radiasi ini di dalam Bumi mengubah energi
radiasi menjadi panas sehingga menyebabkan
temperatur yang tinggi di bawah permukaan Bumi.
Adanya sinar α, β, dan γ maka unsur radioaktif secara
sepontan berubah menjadi unsur lain. Transformasi
(perubahan bentuk) ini terjadi dalam inti atom dan
bergantung pada sifat-sifat inti. Isotop unsur adalah
atom-atom yang mempunyai sifat kimia hampir identik
dan menduduki tempat yang sama dalam susunan
berkala unsur-unsur kimia, akan tetapi massanya
berbeda satu sama lain. Isotop berasal dari bahasa
Yunani (Greek, yaitu iso berarti sama dan topos berarti
tempat. Tiap unsur kimia dilukiskan oleh jumlah proton
dalam intinya yang disebut bilangan atom (atomic
number). Selain mengandung proton dan elektron, inti
atom juga mengandung partikelpartikel netral yang
disebut netron. Jumlah proton dan netron dalam inti
atom disebut bilangan massa. Isotop yang berlainan
mempunyai bilangan atom sama tetapi bilangan massa
berbeda. Sebagai contoh:

a) Uranium 238 adalah isotop uranium dengan


bilangan atom 92 dan massanya 238, ditulis: 92U
238
b) Uranium 235 adalah isotop uranium dengan
bilangan atom 92 tetapi massanya 235 (lebih
ringan), ditulis: 92U 235 .
Peluruhan isotop radioaktif mengakibatkan unsur
tersebut berubah menjadi unsur lain, dan jika unsur ini
juga radioaktif maka ia akan meluruh juga. Rantai
radioaktif akan berakhir dengan isotop stabil (non
radioaktif) yang tidak meluruh. Isotop radioaktif asal
(original) disebut induk (parent) dan isotop dalam
deretan peluruhan radioaktif disebut putri (daughter).
Setiap isotop radioaktif meluruh dengan kecepatan
konstan dan biasanya dinyatakan dengan istilah
waktuparo (half time) yaitu waktu yang dibutuhkan agar
separo (1/2) massa isotop radioaktif hilang karena
peluruhan atau waktu yang diperlukan agar separo dari
atom isotop radioaktif ditransformasikan menjadi isotop
lain. Waktuparo bahan radioaktif yang ditemukan di
bumi kemudian dipakai utuk mengukur umur bumi.
Umur batuan (rock) ditentukan dengan mengukur
besaran relatif dari isotop induk dan putri yang
dihasilkannya. Hasilnya dinyatakan dengan
perbandigan isotop yaitu perbandingan dari besaran
isotop induk yang masih tinggal. Perbandingan (ratio)
ini bertambah dengan umur batuan. Dari perbandingan
isotop dan waktuparo yang diketahui maka umur batuan
dapat ditentukan.

Perhatikan tabel 1.3.1 di bawah ini:

INDUK PUTRI WAKTU PARO


(STABIL) (MILYAR
TAHUN)
Uranium 238 (U238) Timah 206 (Pb206) 4,5
Uranium 235 (U235) Timah 207 (Pb207) 0,7
Thorium 232 (Th232) Timah 208 (Pb208) 15,0
Rubidium 87 (Rb87) Strotium 87 (Sr 87) 60,0
Potasium 40 (K40) Argon 40 (A40) 1,3
Misalkan perbandingan Argon 40 (A40) dengan
Potasium 40 (K40) dalam batuan adalah 1, maka umur
batuan adalah 1,3 milyar tahun dengan anggapan
bahwa tidak ada Argon yang hilang. Oleh karena
waktuparo Potasium 40 = 1,3 milyar tahun artinya
separo jumlah Potasium mula-mula ditransformasikan
menjadi Argon sehingga pada akhir massa waktuparo
jumlah Potasium dan Argon adalah sama, yaitu
A40/K40 = 1. Pada akhir massa dua kali waktuparo,
maka separo (1/2) Potasium yang tinggal meluruh
menjadi Argon dan rasio A40/K40 bertambah menjadi
3, setelah tiga kali waktu paro maka rasio A40/K40
menjadi 7,dan seterusnya. Lihat gambar 10.1.7 .
Peluruhan umur batuan (rocks) di Bumi diperkirakan 3,4
milyar tahun tetapi umur Bumi lebih tua daripada batuan
. Dari analisis jumlah berbagai isotop timah (Pb) di Bumi
dan dalam meteorit telah ditentukan bahwa Bumi
dibentuk menjadi rupa (keadaan) sekarang kira-kira 4,5
milyar tahun (Tjasyono, 2006: 94-98).

2. Teori Terjadinya Bumi

2.1 Teori Kant dan Laplace


Menurut hipotesanya, bumi itu terjadi dari
pecahan gas yang terlepas dari matahari yang karena
gaya sentrifugal berotasi sepanjang khatulistiwa,
kemudian terlepas berputar-putar dan mendingin,
mula-mula berubah menjadi bola gas, menjadi bola
cairan dan akhirnya menjadi bola padat yang gelap.
(Lihat Gambar 2.1).
Sumber: Encarta Encyclopedia, NASA/Corbis

Gambar 2.1.Teori Kant dan Laplace

2.2 Chamberlain Moulton


Menurut teorinya, yang disebut juga “Teori
Planetisimal”. (Planetisimal adalah butir-butir debu
lembut yang dingin dengan garis tengah 0,005–0,008
mm), sebuah kabut pilin itu terdiri dari planetisimal
yang saling tarik menarik lalu berlanggar-langgaran,
bergesek-gesekan dan merapat menjadi benda-
benda langit yang bulat, panas dan pijar yang
kemudian terus mendingin. Akhirnya menyusut
kembali menjadi bumi dan planet-planet kita yang
sekarang. Sedangkan matahari yang terbesar
sampai kini masih merupakan benda langit yang
panas dan pijar. Sebenarnya ia juga masih
mendingin terus dan menyusut-(tiap detik terlepas
percikkan gas 4.000.000 ton, sehingga menurut
perhitungan, matahari itu akan bertahan selama
16.000.000.000 tahun, untuk kemudian menghilang).

2.3 James Jeans 1917

Menurut teorinya yang disebut juga “Teori Pasang”,


pada suatu saat dahulu ada sebuah bintang besar
pada suatu ketika dalam peredarannya mendekati
matahari dan menariknya, sehingga bagian yang
menghadap bintang itu menonjol dan terlepaslah gas
yang berbentuk cerutu yang kemudian pecah
berputar-putar dan mendingin menjadi planet-planet
kecil, seperti: Merkurius, Venus, Bumi dan Mars, di
tengah-tengah terjadi planet- planet besar seperti:
Jupiter dan Saturnus dan pada sisi lain menjadi
planet- planet kecil, seperti: Uranus, Neptunus dan
Pluto. (Lihat Gambar 2.2).

Sumber: Encarta Encyclopedia.

Gambar 2.2.Terjadinya Tata Surya oleh James Jeans


3. Struktur Bumi

Struktur Lapisan Bumi – Bumi merupakan salah


satu planet dari bagian dari tata surya yang berada
dalam bagian dari galaksi Bima Sakti. Dengan
merupakan planet ketiga dari susunan planet yang ada
di tata surya ini Bumi memiliki lampisan struktur
berlapis-lapis sampai kepada inti bumi (core). Dengan
diameter bumi sebesar 7.926 mil.

Bumi memiliki setidaknya ada 4 lapisan bumi yang


menjadi penyususn bumi yang saat ini kita tinggal
diatasnya. Plate bumi ini memiliki 4 jenis lapisan, yaitu
kerak bumi, selimut bumi, inti luar dan inti dalam bumi.
Selain memiliki struktur lapisan bumi kebawah, struktur
bumi juga memiliki struktur lapisan keatas yang kita
sebut dengan lapisan atmosfer bumi yang terdiri atas
5 lapisan yaitu. Lapisan Troposfer, lapisan Stratosfer,
lapisan Mesosfer, lapisan Termosfer, dan
lapisan Eksosfer. Bumi merupakan salah satu dari
planet yang berada di dalam satuan tata surya yang
terus berevolusi mengelilingi matahari. Dengan
memiliki bentuk yang oval layaknya bola yang ditekan
pada bagain atas dan bagian bawah (Kutub).
Sehingga, terbentuk tonjolan pada bagian terluar pada
bumi yang kita sebut dengan garis khatulistiwa.
Disamping itu, bumi merupakan jajaran palet dalam
atau yang biasa disebut dengan planet terestial.
Dimana, palanet dalam ini merupakan palet yang
memiliki jarak yang paling dekat dengan matahari
setelah planet merkurius dan venus. Selain memiliki
struktur lapisan bumi yang terdiri dari lapisan atas
yang tersusun dari sekumpulan lapisan gas. Bumi juga
memiliki lapisan bawah dari tempat kaki kita berpijak
sampai kepada inti dalam bumi. Dalam penjelasannya,
ada 4 lapisan bumi yang paling sering dibahas dan
dijelaskan oleh para peneliti. 4 lstruktur lapisan bumi
antara lain :

a. Kerak Bumi (Crash)


Kerak bumi merupakan struktur lapisan bumi bagian
paling luar dari planet bumi. Pada lapisan kerak bumi
inilah manusia, hewan dan tumbuhan hidup. Dengan
ketebalan lapisan kerak bumi antara 5 – 70 Km. Lapisan
dan struktur kerak bumi terdiri atas bebatuan beku,
sedimen, dan metamorf. Tidak hanya berupa bebatuan
yang ada di lapisan kerak ini. Terdapat banyak gas
pembentuk bumi yang berada pada lapisan bumi ini.
Diantaranya adalah gas oksigen sebanyak 46,6%.
Selain oksigen, struktur kimia yang menjadi pembentuk
pada kerak bumi diantaranya :
 Silikon sebesar 27,7%;
 Alumunium sebesar 8,1%;
 Besi sebesar 5,0%;
 Kalsium sebesar 3,6%;
 Natrium sebesar 2,8%; K
 alium sebesar 2,6%; dan
 Magnesium sebesar 2,1%

Dengan struktur lapisan bumi tersebut dapat kita


jumpai pada kandungan batu-batuan yang ada
tersebar diseluruh penjuru bumi. Tidak hanya itu,
pada lapisan bumi ini memiliki suhu yang
beranekaragam. Mulai dari dibawah 0 ºC yang dapat
kita jumpai pada daerah kutub, sampai pada suhu
1.100 ºC yang menjadi perbatasan antara kerak bumi
dan lapisan mantel bumi. Karena, ketebalannya yang
berbeda. Maka, struktur kerak bumi dibagi atas dua
atas jenis ketebalannya yaitu : Kerak Benua,
merupakan kerak bumi yang paling tebal sampai
dengan 70 km. Dengan rata-rata ketebalan sekitar 35
km. Kerak benua juga biasa disebut dengan lapisan
garanitis. Dikarenakan, lapisan penyusn kerak bumi
ini terdiri dari bebatuan granit. Kerak Samudra, ialah
lapisan tertipis pada kerak bumi yang meiliki
ketebalan antara 5 sampai 15 km. Kerak samudra
juga sering disebut dengan lapisan basaltis
dikarenakan terdapat banyak batuan penyusun kerak
bumi dari bebatuan basalt.

b. Selimut Bumi (Mantle)

Lapisan kedua dari struktur lapisan bumi adalah


lapisan mantel atau selimut bumi. Lapisan mantel
bumi ini merupakan lapisan yang paling tebal serta
memiliki kandungan magma yang sering kita liat
ketika terjadi erupsi atau gunung meletus di guni
berapi. Dengan ketebalan mencapai 2.900 km, struktu
bumi pada lapisan mantel ini terdiri dari kandungan
besi, aluminium, magnesium, kalium, silikon, serta
oksigen. Selain memiliki ketebalan yang paling tebal
di struktur lapisan bumi, lapisan mantel bumi juga
meiliki suhu yang panas hingga mencapai 3.000 ºC.

Mantel bumi ini pun dibagi atas dua lapisan mantel


yaitu:

 Lapisan mantel bumi atas, merupkan mantel


bumi yang berada setelah kerak bumi yang
memiliki kedalaman sekitar 400 km. Disamping
itu pada lapisan bumi ini bersifat plastis hingga
semiplastis yang disebabkan oleh suhu dan
tekanan yang berada pada lapisan bumi ini
mengalami kesetimbangan.
 Lapisan mantel bumi bawah, ialah struktur
lapisan bumi yang berada pada kedalama
sampai dengan 2900 km. Hingga, mencapai
perbatasan dengan inti bumi.

c. Inti Bumi Bagian Luar (outer core)

Inti bumi atau core merupakan bagian terdalam dari


struktur lapisan bumi ke bawah. Dengan ketebalan
lapisan inti bumi bagian luar ini setebal 2.000 km
serta memiliki kepadatan yang sangat padat.
Walaupun terdiri dari bahan besi dan nikel yang
sangat panas dan cair. Disamping itu, pada struktur
lapisan bumi di lapisan luar inti bumi ini memiliki
suhu mencapai 2.000 ºC. Pada lapisan ini pula
disebut olehpara peneliti sebagai pengarah
kompas magnetik yang disebabkan ketika bumi
melakukan rotasi yang menghasilkan magnet bumi.

d. Inti Bumi Bagian Dalam (inner core)


Pada lapisan inti bumi bagian dalam merupakan
pusat terdalam dari inti bumi dengan kedalaman
mencapai 5200 km dari kerak bumi. Dengan
diameter inti dalam bumi yang seperti bola
mencapai 2.700 km serta mempunyai suhu
mencapai 4.500 ºC bahkan dapat melebih hal
tersebut. Para peneliti dan ahli geofisika
berpendpat, bahwasanya inti bumi pada struktur
lapisan bumi ini memiliki material yang serupa
dengan meteorit logam yang tersusun atas besi
dan nikel. Sehingga, para peneliti mengambil
hipotesis bahwasanya inti bumi tersusun atas
material yang bersifat pejal atau keras dan ditutupi
oleh struktur cairan kental dengan suhu yang
sangat tinggi.

 Lapisan Atmosfer Bumi


Lapisan atmosfer bumi merupakan susunan
lapisan gas yang menutupi seluruh permukaan
bumi. lapisan atmosfer ini membentang sejau
satusan kilometer keatas dengan setiap tingkatan
atmosfer meiliki kerapadan dan padat gasnya
tersendiri. Sehingga, semakin keatas kadar
oksigen (O2) semakin menipis. Serta memiliki
kerapatan dan suhu yang semakin rendah. Hal ini
dapat di buktikan saat kamu akan sulit bernafas
ketika berada di ketinggian di karenakan kadar
oksigen yang sedikit.

Susunan dan Urutan Lapisan Bumi

Manurut penjelasan para ahli, lapisan atmosfer


bumi dibagi atas dua bagian yaitu lapisan atmosfer
bagian bawah yang dimulai dari permukaan bumi
sampai dengan ketinggian samapi sekitar 50 km.
Pada regional ini dignakan oleh para ahli untuk
mempelajari ilmu meteorologi dan geofisika.
Kemudian lapisan atmosfer kedua adalah lapisan
atmosfer bagian atas yang dimulai dari 50 km
sampai lapisan atmosfer teratas. Pada bagian ini
para ahli mepelajari ilmu aeronomi dan
penerbangan.

Berdasarkan sifat fisik yang dimilikinya lapisan


atmosfer bumi dibagi atas 5 lapisan yaitu :

1. Lapisan Troposfer
Urutan lapisan atmosfer pertama adalah
lapisan troposfer. Lapisan ini merupakan lapisan
bumi pertama yang paling bawah. Lapisan
troposfer ini merupakan lapisan udara bumi yang
makluk hidup tinggal pada lapisan udara bumi
yang satu ini.
Dengan ciri-ciri lapisan troposfer antara lain :

 Ketinggian rata-rata mulai dari


permukaan bumi sampai 11 km sampai
kepada lapisan perbatasan sekitar 50
km.
 Temperatur kenaikan pada lapisan
troposfer rata-rata 15 ºC dipermukaan
lau dan akan menurun sampai sekitar –
56 ºC serign dengan kenaikan
ketinggian.

Lapisan troposfer umumnya terdiri atas gas


poliatomik yang mmiliki densitas yang
tergolong besar. Gas oksigen, nitrogen, dan
gfas rumah kaca mendominasi pada lapisan
bumi yang satu ini. Serta adanya variabel gas
seperti uap air, hujan, awan dan selainnya
sangat berpengaruh terhadap fenomena yang
terjadi di lapisan troposfer ini. Urutan lapisan
bumi pertama ini memiliki manfaat untuk
menjaga suhu pada atmosfer agar tetap stabil
dan mampu menopang kehidupan yang
tinggal didalam lapisan troposfer ini. Dengan
menjaganya suhu yang terjadi didalam lapisan
ini. Akan membuat reaksi biokimia dapat
berjalan dengan normal.

2. Lapisan Stratosfer

Urutan lapisan bumi kedua setelah troposfer


adalah lapisan stratosfer. Lapisan stratosfer
merupakan lapisan atmosfer yang pesawat
melakukan tidakan mengudara. Ciri-ciri lapisan
stratosfer pada lapisan atmosfer antara lain :

 Ketinggian rata-rata 11 km sampai dengan 50


km.
 Suhu rata-rata mengalami penurunan suhu
atau temperatur dari -2 ºC samapi -56 ºC pada
bagian atas stratosfer. Hal ini terjadi karena
terjadi penyerapan dari radiasi sinar UV oleh
lapisan ozon pada atmosfer.
 Menjadi lapisan perbatasan atau transisi
antara stratosfer dan mesosfer.

Pada lapisan atmosfer bumi di bagian stratosfer


dibagi atas dua lapisan. Yaitu lapisan atas yang
berfungsi sebagai peroses membentuk ozon dan
melakukan penyerapan sinar UV yang memiliki
kadar yang tinggi kemudian meradiasikan IR yang
tinggi. Dilapisan stratosfer urutan atmosfer bumi
terjadi penyerapan sinar UV yang memiliki kadar
yang tinggi dikarenakan terdapat banyak molekul
poliatomik.Kemudian, lapisan stratosfer bawah
yang berbatasan dengan troposfer dilakukan
pemecaha ozon untuk menyerap sinar UV yang
lebih rendah dan meradiasikan IR yang rendah
pula. Urutan lapisan bumi stratosfer ini meiliki
fungsi dan bermanfaat untuk melindungi
permukaan bumi atau lapisan troposfer dari radiasi
sinar UV yang berlebihan. Hal ini dikarenakan
sinar UV yang mencapai bumi dengan kadar yang
ideal akan bermanfaat bagi makhluk hidup.
Dengan kadar sinar yang memasuki permukaan
bumi sangatlah kompleks. Maka, dengan adanya
lapisan stratosfer ini menyaring sinar tersebut agar
dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup.
3. Lapisan Mesosfer
Struktur lapisan bumi selanjutnya adalah
lapisan mesosfer, lapisan mesosfer merupakan
lapisan ketiga setelah lapisan troposfer dan lapisan
stratosfer dalam urutan lapisan atmosfer bumi.
Dimana, lapisan mesosfer atmosfer bumi memiliki
ciri-ciri antara lain :
 Memiliki ketinggian rata-rata 50 km sampai
85 km dari atas permukaan bumi.
 Mengalami penurunan suhu dari -2 ºC
sampai dengan -92 ºC pada bagian paling
atas dari lapisan mesosfer.
 Merupakan lapisan tempat terjadinya
fenomena aurora karena terjadi proses
ionisasi dari kumpulan gas pada lapisan
mesosfer.

Pada lapisan mesosfer terjadi konsetrasi ozon yang


mengalami penunuran yang sangat besaryang
terjadi saat altitude mengalami penaikan.
Sehingga, penyerapan sinar UV yang terserap
sangat kecil.

4. Lapisan Termosefer
Lapisan termosfer merupakan lapisan bumi
keempat dari urutan atmosfer bumi yang memiliki
ketinggian dari 85 km sampai 500 km. Urutan
termosfer terdiri dari lapisan gas yang memiliki
kerapatan yang rendah. Serta, temperatur pada
lapisan atmosfer ini dapat naik sampai 1200 ºC.
Kenaikan temperatur pada lapisan termosfer
disebabkan oleh adanya penyerapan radiasi
dengan panjangan gelombang mencapai
<200nm. Pada lapisan atmosfer ini juga
terjadinya proses ionisasipartikel yang dapat
sebagai jalur perambatan pada gelombang radio.
Tidak hanya itu, molegus oksigen mengalami
reaksi dissosiasi dengan energi UV gelombang
pendek. Sehingga, akan bertindak sebagai
emmiter IR yang membuat kelangkaan molekul
poliatomik yang membuat emisi IR pun menjadi
rendah.

5. Lapisan Eksosfer
Urutan atmosfer bumi terakhir adalan lapisan
eksosfer. Lapisan eksosfer merupakan lapisan
yang menyelimuti bumi bagian terluar dengan jarak
ketinggian mencapai 1000 km. Didalam lapisan ini
terjadi gerakan atom yang tidak beraturan.
Kemudian, pada lapisan ini merupakan lapisan
yang paling panas dari lapisan atmosfer lainnya
yang sampai pada ketinggian 3.150km dari
permukaan bumi. Dengan suhu yang sangat pana
pada lapisan ini menjadi peling atau pelapis
pertama pada bumi dari benturan ketika adanya
asteroit, meteor dan benda langit lainnya yang
ingin memasuki orbit bumi. Dengan adanya
lapisan ini membuat benda langit tersebut hancur
akibat benturan dengan lapisan atmosfer tersebut.

4. Rotasi dan Revolusi Bumi

4.1. Rotasi Bumi

4.1.1. Pengertian Rotasi Bumi

Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada


sumbunya. Perputaran ini merupakan akibat dari
adanya gaya tarik menarik antara gaya gravitasi
matahari dengan gaya gravitasi bumi.

Bumi berotasi pada porosnya dari arah barat ke


timur. Arahnya persis sama dengan arah revolusi
bumi mengelilingi matahari . Kala rotasi bumi
adalah 23 jam 56 menit 4 detik,selang waktu ini
disebut satu hari. Sekali berotasi, bumi
menempuh 360 bujur selama 24 jam. Artinya
10 bujur menempuh 4 menit. Dengan demikian,
tempat-tempat yang berbeda 10 bujur akan
berbeda waktu 4 menit.
4.1.2. Pengaruh Rotasi Bumi

a. Pergantian Siang dan Malam


Permukaan bumi yang sedang menghadap
matahari mengalami siang. Sebaliknya
permukaan bumi yang membelakangi
matahari mengalami malam. Akibat rotasi
bumi, permukaan bumi yang menghadap
dan membelakangi matahari berganti
secara bergantian. Ini adalah peristiwa
siang dan malam. Karena periode
peredaran semu harian matahari 24 jam,
maka panjang siang atau malam rata-rata
12 jam.

b. Perbedaan waktu berbagai tempat dimuka


bumi
Seluruh permukaan bumi dibagi-bagi
menurut garis lintang dan garis bujur.
Garis lintang adalah garis yang sejajar
dengan garis tengah khatulistiwa,sedang
garis bujur adalah garis yang sejajar
dengan garis tengah kutub. Arah rotasi
bumi sama dengan arah revolusinya,
yakni dari barat ke timur. Itulah sebabnya
matahari selalu terbit di timur terbenam
di barat. Waktu GMT (Greenwich Mean
Time) sebagai waktu pangkal yang
berada pada garis bujur nol derajat yang
melalui kota Greenwich di London. Sebagai
contoh Indonesia memiliki tiga bujur
standar yaitu 1050, 1200, 1350 Bujur Timur,
dengan demikian waktu lokalnya
berturut-turut adalah waktu Greenwich
ditambah 7 jam, 8 jam, dan 9 jam. Jika
letak bujur standar itu disebelah barat
bujur nol, maka waktunya dikurangi, dan
jika letak bujur standar itu di sebelah timur
bujur nol, maka waktunya bertambah.

c. Perbedaan percepatan gravitasi di


permukaan bumi
Rotasi bumi juga menyebabkan
penggembungan di khatulistiwa dan
pemapatan di kedua kutub bumi. Selama
bumi mengalami pembekuan dari gas
menjadi cair kemudian menjadi padat, Bumi
berotasi terus pada porosnya. Ini
menyebabkan menggebungan di
khatulistiwa dan pemepatan di kedua
kutub bumi sehingga seperti keadaannya
sekarang. Karena percepatan gravitasi
benbanding terbalik dengan kuadrat
jari-jari, maka percepatan gravitasi
tempat-tempat di kutub lebih besar
daripada disekitar khatulistiwa.

4.2. Revolusi Bumi


4.2.1. Definisi Revolusi Bumi
Revolusi Bumi adalah peredaran bumi
mengelilingi matahari. Revolusi bumi
merupakan akibat tarik menarik antara gaya
gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi,
selain perputaran bumi pada porosnya atau
disebut rotasi bumi. Kala revolusi bumi dalam
satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼
hari. Bumi berevolusi tidak tegak lurus
terhadap bidang ekliptika melainkan miring
dengan arah yang sama membentuk sudut
23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari
garis imajiner yang menghubungkan kutub
utara dan kutub selatan yang disebut dengan
sumbu rotasi.

4.2.2. Pengaruh Revolusi Bumi

a) Pergantian musim
Belahan bumi utara dan selatan
mengalami empat musim. Empat musim
itu adalah musim semi, musim panas,
musim gugur, dan musim dingin. Berikut
ini adalah tabel musim pada waktu dan
daerah tertentu di belahan bumi.

 Musim-musim dibelah bumi utara


- Musim semi : 21 Maret - 21 Juni
- Musim panas : 21 Juni - 23
September
- Musim gugur : 23 September - 22
Desember
- Musim Dingin : 22 Desember - 21
Maret

 Musim-musim dibelah bumi selatan


- Musim semi : 23 September - 22
Desember
- Musim panas : 22 Desember - 21
Maret
- Musim gugur : 21 Maret - 22 Juni
- Musim Dingin : 21 Juni - 23
September
b) Perbedaan lamanya siang dan malam

 Antara tanggal 21 Maret s.d 23


September
- Kutub utara mendekati matahari,
sedangkan kutub selatan menjauhi
matahari.
- Belahan bumi utara menerima sinar
matahari lebih banyak daripada belahan
bumi selatan.
- Panjang siang dibelahan bumi utara
lebih lama daripada dibelahan bumi
selatan.
- Ada daerah disekitar kutub utara yang
mengalami siang 24 jam dan ada
daerah disekitar kutub selatan yang
mengalami malam 24 jam.

 Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret

- Kutub selatan lebih dekat mendekati


matahari, sedangkan kutub utara lebih
menjauhi matahari.

- Belahan bumi selatan menerima sinar


matahari lebih banyak daripada belahan
bumi utara.
- Panjang siang dibelahan bumi selatan
lebih lama daripada belahan bumi utara.
- Ada daerah di sekitar kutub utara yang
mengalami malam 24 jam dan ada
daerah di sekitar kutub selatan
mengalami siang 24 jam.
 Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember

- Kutub utara dan kutub selatan berjarak


sama ke matahari.
- Belahan bumi utara dan belahan bumi
selatan menerima sinar matahari sama
banyaknya.
- Panjang siang dan malam sama diseluruh
belahan bumi.
- Di daerah khatulistiwa matahahari tampak
melintas tepat di atas kepala.

Anda mungkin juga menyukai